Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan dan penganggaran adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia. Dalam rangka menyelenggarakan pemerintah daerah, maka perencanaan dan
penganggaran merupakan satu kesatuan pembangunan yang menghasilkan dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD).
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan dokumen anggaran tahunan
daerah yang disusun berdasarkan pendekatan kinerja. Alokasi pembiayaan (anggaran)
direncanakan dengan mengutamakan pencapaian hasil kerja (kinerja) yang telah
ditetapkan.
Kebijakan pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah disusun dan dituangkan
dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2016. RKPD tersebut memuat arah dan tujuan pembangunan yang akan dicapai dalam
kurun waktu satu tahun. Kebijakan pembangunan tahunan yang didukung oleh penganggaran
dituangkan dalam Kebijakan Umum APBD (KUA), dimana kebijakan umum anggaran tersebut
merupakan implementasi dari RKPD yang bersumber dari dana APBD Provinsi sebagai acuan
dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
Dalam rangka proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),
Pemerintah Daerah menyusun Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
berdasarkan Kebijakan Umum APBD (KUA) yang telah sepakati (Permendagri 13 Tahun
2006 yang telah dirubah menjadi Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 87 ayat (1). PPAS ini disusun untuk menentukan
skala prioritas urusan wajib dan urusan pilihan serta menyusun plafon anggaran
sementara untuk masing-masing program.
Dokumen PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal
anggaran yang diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk setiap
program sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKA-SKPD) sebelum disepakati dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. Oleh karena itu PPAS disusun untuk mengimplementasikan dari Kebijakan
Umum APBD dan dituangkan dalam Nota Kesepakatan Pemerintah Daerah dan DPRD.
Sejalan dengan pernyataan di atas, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
berusaha
mempercepat
penyusunan
Rancangan
APBD
supaya
pelaksanaan
pembangunan tahun 2016 dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
2
1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan PPAS
Maksud Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Pemerintah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 adalah sebagai dokumen kebijakan
yang dapat dijadikan acuan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam
menentukan batas maksimal anggaran untuk alokasi program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Sedangkan tujuan dari penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 adalah untuk :
1. Menyediakan dokumen tentang target dari pendapatan dan penerimaan daerah,
belanja daerah serta target pembiayaan daerah;
2. Menyediakan dokumen tentang plafon anggaran sementara berdasarkan SKPD,
urusan pemerintahan dan program’kegiatan;
3. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan
dan berkelanjutan dalam rangka pelaksanaan pembangunan tahunan daerah;
4. Menjamin terciptanya keterkaitan, konsistensi dan sinergitas antara perencanaan
(RKPD), penganggaran (KUA, PPAS, APBD), pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan (Monitoring dan Evaluasi Pembangunan) antar wilayah, antar sektor
pembangunan dan antar tingkat pemerintahan secara terpadu, baik di tingkat pusat,
provinsi maupun kabupaten/kota;
5. Sebagai acuan/pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016.
1.3 Landasan Hukum
Landasan hukum yang dijadikan dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 adalah:
1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten bangka
Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten
Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4268);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4335);
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
3
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3952);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3952);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4664);
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
4
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 470);
17. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2007 Nomor 4 Seri E);
18. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007 Nomor 6 Seri E);
19. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Seri E tanggal 26 November 2012);
20. Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 5 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2008 Nomor 1 Seri D);
21. Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);
22. Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 1 Tahun 2013
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah serta Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 Nomor 5 Seri D);
23. Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 (Lembaran Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 Nomor 24 Seri E.
1.4 Sistematika
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun Anggaran 2016 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan:
Menguraikan latar belakang, tujuan, dasar hukum dan sistematika penyusunan PPAS
Tahun Anggaran 2016.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
5
Bab II Rencana Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah
Menguraikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pendapatan Daerah, meliputi kebijakan pendapatan daerah yang akan dilakukan
pada tahun 2016.
b. Pembiayaan Daerah, meliputi kebijakan penerimaan pembiayaan dan kebijakan
pengeluaran pembiayaan.
Bab III Prioritas Belanja Daerah
Menguraikan Belanja Daerah, meliputi kebijakan belanja daerah, kebijakan belanja tidak
langsung dan langsung dan target pembangunan tahun 2016.
Bab IV Prioritas Plafon Anggaran Sementara
Menguraikan plafon anggaran sementara berdasarkan urusan dan SKPD serta memuat
matriks prioritas program dan plafon anggaran.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
6
BAB II
RENCANA PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN DAERAH
2.1 Rencana Pendapatan
Seiring dengan perubahan undang-undang tentang Pemerintahan Daerah yang baru yaitu
Undang-undang No. 23 tahun 2014, maka kewenangan daerah provinsi juga bertambah.
Salah satu indikator kemandirian daerah otonomi adalah kemampuan untuk membiayai
sendiri. Sebagai bentuk penerimaan dan sesuai dengan urusan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung untuk mewujudkan peningkatan pendapatan daerah.
Berkenaan dengan pengelolaan anggaran pendapatan daerah, harus diperhatikan upaya
peningkatan pendapatan pajak dan retribusi daerah tanpa harus menambah beban
masyarakat. Sumber pendapatan asli daerah yang berasal dari pajak dan retribusi masih
perlu ditingkatkan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi dengan mempertimbangkan
kemampuan masyarakat dan kemampuan dunia usaha.
Selain peningkatan pendapatan melalui PAD, sumber pendapatan lain juga perlu
ditingkatkan, antara lain Bagian Laba BUMD, Lain-Lain Pendapatan yang Sah, Dana
Perimbangan Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak. Harapan kedepannya porsi
DAU akan dibantu dengan sumber-sumber pendapatan yang dapat diusahakan oleh
daerah.
Kebijakan Keuangan Daerah tahun anggaran 2016 diarahkan melalui upaya peningkatan
penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan pengendalian pungutan sektor pajak
daerah, optimalisasi retribusi daerah, pendayagunaan aset daerah dan hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan; peningkatan dana perimbangan dari Dana Alokasi
Umum dan bagi hasil pajak, bukan pajak serta peningkatan kerjasama Pemerintah dan
Swasta.
Tantangan serta prospek perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
sebagaimana disampaikan pada RKPD dan KUA Tahun 2016, maka dapat disajikan
analisa dan proyeksi sumber-sumber pendapatan daerah sebagaimana tertuang pada
Tabel II.1.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
7
Tabel II.1
Target Pendapatan Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
Kode
Uraian
Proyeksi /Target
2016
(1)
(2)
(3)
1.1
Pendapatan Asli Daerah
567.635.349.541,42
1.1.1
Pajak daerah
500.844.833.687,71
1.1.2
Retribusi daerah
9.061.667.223,45
1.1.3
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan
7.500.000.000,00
1.1.4
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
50.228.848.630,26
1.2
Dana perimbangan
1.124.042.730.000,00
1.2.1
Dana bagi hasil pajak/Bagi hasil bukan pajak
226.155.287.000,00
1.2.2
Dana alokasi umum
897.887.443.000,00
1.2.3
Dana alokasi khusus
1.3
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
184.626.400.000,00
1.3.1
Hibah
-
1.3.2
Dana darurat
-
1.3.3
Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah
daerah lainnya
-
1.3.4
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
179.626.400.000,00
1.3.5
Bantuan Keuangan dari provinsi pemerintah daerah
lainnya**)
-
1.3.6
Pendapatan Lainnya
5.000.000.000,00
Jumlah Pendapatan Daerah (1.1 +1.2+1.3)
1.876.304.479.541,42
Berdasarkan tabel II.1 tentang Target pendapatan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada tahun 2016 target
pendapatan asli daerah adalah sebesar Rp.
567.635.349.541,42
upaya untuk
meningkatkan PAD dapat melalui realisasi penerimaan tahun lalu, potensi dan asumsi
pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi daerah, potensi dan asumsi pertumbuhan
ekonomi yang dapat mempengaruhi masing-masing jenis penerimaan.
Upaya lain untuk meningkatkan PAD adalah mendorong pertumbuhan
sektor-sektor unggulan daerah yang akan mampu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi
kemiskinan. Selain itu, peningkatkan investasi juga bisa meningkatkan pertumbuhan PAD.
Dana perimbangan tahun 2016 adalah sebesar Rp. 1.124.042.730.000,00
Dana
perimbangan merupakan salah satu bentuk pendapatan daerah. Daerah diberikan dana
perimbangan melalui APBN yang bersifat transfer. Dana perimbangan masih menjadi
ketergantungan daerah. Oleh karena itu, pemprov Kepulauan Bangka Belitung tergabung
dalam
provinsi
kepulauan
mengusahakan
agar
perhitungan dana
DAU
ini
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
8
mempertimbangkan luas laut. Kedepannya diharapkan dapat mengurangi ketergantungan
ini dengan mencari sumber-sumber pendapatan baru.
Pada tahun 2016 daerah harus mengoptimalkan dana perimbangan melalui dana
DAU, Tugas Pembantuan da DAK. Untuk itu langkah yang harus diambil daerah adalah
melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Kabupaten/Kota dalam penyusunan
dana perimbangan agar memperoleh porsi yang lebih besar.
Untuk pos lain-lain pendapatan daerah yang sah pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung menargetkan sebesar Rp.
184.626.400.000,00
Lain-lain pendapatan
daerah yang sah ini merupakan salah satu bentuk pendapatan daerah.
2.2 Rencana Pembiayaan
Prinsip pengelolaan keuangan daerah adalah mencapai keseimbangan antara
pendapatan dan belanja, sehingga defisit anggaran diupayakan untuk diminimalkan. Jika
pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit anggaran berjalan, arah pengelolaan
pembiayaan harus berdasarkan prinsip kemampuan dan kesinambungan fiskal daerah.
Dalam rangka menutup defisit anggaran, daerah dapat melakukan pinjaman
daerah yang bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga keuangan
Bank, lembaga keuangan bukan Bank dan masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penerimaan pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan
untuk menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah
dibanding dengan pendapatan yang diperoleh. Kebijakan penerimaan pembiayaan
melalui, penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
(SiLPA).
Pengeluaran pembiayaan disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan
yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Arah kebijakan penerimaan pembiayaan daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2016 sebagaimana yang tergambar pada Tabel II.2, diarahkan pada:
1) Meningkatkan pembentukan dana cadangan untuk mengantisipasi apabila terjadi
kejadian luar biasa pada Tahun 2016;
2) Menggunakan SILPA untuk pembayaran pembentukan dana cadangan;
3) SILPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya penggunaan
anggaran.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
9
Tabel II.2
Target Pembiayaan Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
Kode
Jenis Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan
Daerah
Proyeksi/Target 2016
(1)
(2)
(3)
3.1
Penerimaan pembiayaan
450.657.012.518,55
3.1.1
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya
(SILPA)
450.657.012.518,55
3.1.2
Pencairan Dana Cadangan
-
3.1.3
Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
-
3.1.4
Penerimaan pinjaman daerah
-
3.1.5
Penerimaan kembali pemberian pinjaman
-
3.1.6
Penerimaan piutang daerah
-
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
450.657.012.518,55
3.2
Pengeluaran pembiayaan
10.000.000.000,00
3.2.1
Pembentukan dana cadangan
-
3.2.2
Penyertaan modal (Investasi) daerah
10.000.000.000,00
3.2.3
Pembayaran pokok utang
-
3.2.4
Pemberian pinjaman daerah
-
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
10.000.000.000,00
Jumlah Pembiayaan Netto
440.657.012.518,55
3.3
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun
Berkenaan (SiLPA)
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
10
BAB III
PRIORITAS BELANJA DAERAH
3.1 Belanja Daerah Tahun 2016
Tujuan Perencanan Pembangunan Nasional yang tercantum pada Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah
untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan dan menjamin terciptanya
integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi
pemerintah maupun antara pusat dan daerah.
Dalam upaya melaksanakan sinkronisasi dan integrasi pembangunan antara pusat dan
daerah, maka prioritas pembangunan dan prioritas belanja daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2016 mengacu pada target pembangunan nasional yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.
Visi RPJMN 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”. Untuk mewujudkan visi tersebut
ditetapkan 7(tujuh) Misi Pembangunan, yaitu :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan
negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat
secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,
dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut
NAWA
CITA, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga
bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
11
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, dan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan
daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran, dengan komponen pokoknya adalah
pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
Penyusunan APBD sesuai dengan peraturan perundangan diawali dengan proses
musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang hasilnya dituangkan dalam
dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), selanjutnya dipergunakan
sebagai dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (PPAS). Anggaran Pendapatan Belanja dan Belanja Daerah adalah
salah satu wujud dari pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan secara terbuka
dan bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana
diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Penyusunan APBD harus disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan daerah yang
dinamis diseimbangkan dengan prioritas pembangunan yang relevan berdasarkan
kemampuan keuangan daerah, sinkronisasi dan integrasi kebijakan pemerintah pusat,
provinsi sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
Pengelolaan keuangan di daerah meliputi mobilisasi pendapatan, penetapan alokasi
belanja daerah, dan mobilisasi pembiayaan. Untuk memenuhi
sufficient condition
bagi
pengelolaan keuangan daerah yang baik maka daerah perlu memahami dan menggali
potensi/keunggulan daerah serta mengidentifikasi pokok-pokok permasalahan yang ada.
Daerah juga perlu menentukan arah pembangunannya dalam rencana tahunan, jangka
menengah hingga jangka panjang yang masing-masing dituangkan ke dalam RKPD
(Rencana Kerja Pembangunan Daerah), RPJM (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah) dan RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) daerah.
Prioritas-prioritas pembangunan dalam RKPD, RPJM dan RPJP inilah yang akan menentukan pola
alokasi belanja di daerah selain sumber-sumber pembiayaannya yang ideal.
Dalam upaya untuk mencapai seluruh rencana tindak yang ada pada dokumen
perencanaan lima tahunan dan satu tahunan, perlu ditetapkan arah pengelolaan
keuangan daerah. Arah pengelolaan ini dimaksudkan agar seluruh sumber daya
keuangan daerah dapat dimanfaatkan secara lebih efektif dan efisien. Arah pengelolaan
tersebut meliputi arah pengelolaan pendapatan daerah, arah pengelolaan belanja daerah
dan arah pengelolaan pembiayaan daerah.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas guna mendukung upaya percepatan pertumbuhan
ekonomi dan pemantapan stabilitas ekonomi daerah, penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah serta pelayanan umum kepada masyarakat, maka kebijakan
keuangan (anggaran) dalam tahun 2016 di Kepulauan Bangka Belitung diarahkan untuk:
1. Memberikan dorongan terhadap pertumbuhan perekonomian daerah dengan
melanjutkan dan memantapkan langkah-langkah konsolidasi fiskal daerah, guna
mewujudkan APBD yang sehat dan berkelanjutan (fiscal sustainability) dengan tetap
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
12
memperhatikan dan mempertimbangkan karakteristik, kondisi obyektif dan isu-isu
strategis di daerah, di samping memperhatikan kemampuan keuangan daerah;
2. Langkah konsolidasi fiskal daerah tersebut, antara lain ditempuh melalui optimalisasi
pengumpulan sumber-sumber pendapatan daerah, peningkatan efisiensi dan
efektifitas belanja daerah serta peningkatan dan perbaikan manajemen keuangan
daerah;
3. Memantapkan kondisi ketahanan fiskal daerah yang berkelanjutan dengan cara: (1)
melanjutkan langkah-langkah konsolidasi fiskal dengan menjaga tingkat defisit yang
terkendali dari aspek pembiayaan daerah, (2) peningkatan manajemen keuangan
daerah yang lebih efektif dan efisien.
4. Mengatasi masalah-masalah mendasar yang menjadi prioritas pembangunan tahun
2012-2017.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya secara spesifik, agar arah
kebijakan belanja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung difokuskan pada upaya untuk
mendukung tema pembangunan dan penyelesaian isu strategis yang dilakukan melalui
pola pembelanjaan yang proporsional, efisien, dan efektif, upaya tersebut, antara lain
adalah :
1. Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari total
belanja daerah setiap tahun, tidak termasuk alokasi anggaran untuk kegiatan yang
belum selesai tahun sebelumnya, dalam rangka peningkatan indeks pendidikan
meliputi Angka melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah (AMH dan RLS) melalui
program wajib belajar 12 tahun dan juga sesuai dengan amanat UUD 1945
amandemen IV dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Mengupayakan alokasi anggaran untuk kesehatan sebesar 10 persen dari total
belanja daerah untuk peningkatan
kualitas dan aksesibilitas pelayanan dasar
kesehatan
termasuk untuk operasionalisasi Rumah Sakit Umum Provinsi dalam
rangka peningkatan indeks kesehatan masyarakat sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, dengan upaya peningkatan
kesehatan masyarakat melalui pendekatan preventif dan kuratif.
3. Mendukung Prioritas Pembangunan Provinsi sebagai berikut:
1) Peningkatan Manajemen Pemerintahan dan Aparatur, dalam rangka
mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Secara spesifik prioritas ini dipilih
untuk mewujudkan sistem birokrasi pemerintahan yang kuat, transparan,
akuntabel, efisien dan berbasis Information of Technology (IT).
2) Mengembangkan
One Village One Product
(OVOP) dan Koperasi Komoditi,
prioritas ini dipilih sebagai upaya untuk;
a) Menguatkan kapasitas Koperasi dan UKM berbasis komoditi daerah.
b) Meningkatkan pendapatan masyarakat dan konsumsi masyarakat.
c) Pengembangan sentra-sentra pembangunan produk unggulan daerah.
d) Meningkatkan daya beli masyarakat
e) Penyediaan lapangan pekerjaan dan penurunan angka pengangguran.
3) Penguatan
Rural Urban Linkages,
prioritas ini dipilih untuk:
a) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangka Belitung.
b) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses pembangunan.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
13
c) Pemenuhan kapasitas dan kualitas pendidikan, kesehatan, dan pendapatan
masyarakat Bangka Belitung.
d) Meningkatkan kemandirian usaha dan kualitas tenaga kerja.
4) Peningkatan Pendidikan Wajib Belajar 12 Tahun, dalam rangka meningkatkan
angka melek huruf menjadi 96,11%, angka lama sekolah menjadi 7,84%, angka
partisipasi murni (APM) pendidikan 74,88%, angka partisipasi kasar (APK)
pendidikan 98,72%, angka partisipasi sekolah (APS) pendidikan 70,30%. Secara
umum prioritas ini dipilih untuk:
a) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangka Belitung.
b) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses pembangunan.
c) Pemenuhan kapasitas dan kualitas pendidikan masyarakat Bangka Belitung.
5) Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dalam rangka mewujudkan peningkatan
layanan rujukan dan pengembangan layanan kesehatan di tingkat kecamatan.
Secara umum prioritas ini dipilih untuk:
a) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangka Belitung.
b) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses pembangunan.
c) Pemenuhan kapasitas dan kualitas kesehatan masyarakat Bangka Belitung.
6) Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan, dalam upaya
menurunkan persentase penduduk miskin dan tingkat pengangguran. Secara
umum prioritas ini dilipih untuk :
a) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangka Belitung.
b) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses pembangunan.
c) Pemenuhan kapasitas dan kualitas pendapatan masyarakat Bangka
Belitung.
d) Meningkatkan kemandirian usaha dan kualitas tenaga kerja.
7) Program SATAM EMAS (Satu Kecamatan Satu Milyar), melalui pembangunan
infrastruktur dan pengembangan ekonomi masyarakat di kecamatan. Secara
umum prioritas ini dipilih untuk:
a) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangka Belitung.
b) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses pembangunan.
c) Pemenuhan kapasitas dan kualitas pendapatan masyarakat Bangka
Belitung.
d) Meningkatkan kemandirian usaha.
8) Fasilitasi lahan kritis dan lahan bekas tambang, melalui pengendalian
perusakan linkungan hidup, pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan, peningkatan fungsi dan daya dukung DAS
berbasis pemberdayaan masyarakat,
9) Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup, melalui pengendalian pencemaran
dan perusakan lingkungan hidup, pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat
yang berpotensi merusak lingkungan, peningkatan fungsi dan daya dukung DAS
berbasis pemberdayaan masyarakat, perlindungan dan konservasi sumberdaya
alam. Secara khusus prioritas ini dipilih untuk :
a) Pengendalian dan pemeliharaan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya
alam di perkotaan dan pedesaan.
b) Pencegahan kerusakan lingkungan dengan peningkatan daya dukung dan
daya tampung lingkungan.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
14
10) Pemberdayaan Budaya Lokal dan Destinasi Wisata, melalui pengembangan
kawasan pariwisata, pemberdayaan budaya lokal, pengembangan desa wisata
serta peningkatan peran serta masyarakat dalam sektor pariwisata. Secara
umum prioritas ini dipilih untuk :
a) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses pembangunan.
b) Pemenuhan kapasitas dan kualitas pendapatan masyarakat Bangka
Belitung.
c) Meningkatkan kemandirian usaha dan kualitas tenaga kerja.
11) Pengembangan
Infrastruktur
Konektivitas
Antar
Wilayah,
melalui
perencanaan dan pembangunan jalan dan jembatan, perencanaan dan
pembangunan infrastruktur perdesaan, perencanaan dan pengembangan
wilayah strategis cepat tumbuh. Secara umum prioritas ini dipilih untuk:
a) Meningkatkan Kualitas dan kuantitas infrastruktur penunjang pembangunan.
b) Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, wilayah strategis, dan cepat
tumbuh.
12) Pengembangan Wilayah Strategis, Tertinggal, Pesisir, dan Pulau-Pulau
Kecil, melalui pembangunan infrastruktur di daerah pesisir, terpencil dan
pulau-pulau kecil, pengembangan pengolahan dan pemasaran produk hasil kelautan
dan perikanan. Secara umum prioritas ini dipilih untuk pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus, wilayah strategis, dan cepat tumbuh.
13) Pengendalian Pemanfaatan Ruang, melalui pengelolaan ruang terbuka hijau,
perencanaan tata ruang, pengendalian pemanfaatan ruang. Secara umum
prioritas ini dipilih untuk pengendalian dan perlindungan fungsi ruang dan
pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
4. Mengalokasikan kebutuhan belanja
fixed cost dan
variable cost secara terukur dan
terarah, yaitu:
a.
Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional
kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan service mobil);
b.
Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai
pelaksanaan TUPOKSI SKPD, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi,
konsultasi, sosialisasi, pengendalian & evaluasi, dan perencanaan.
5. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-program
pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan SKPD, program/kegiatan yang
telah menjadi komitmen Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (committed
budget) dalam rangka penyelesaian isu strategis yang membutuhkan penanganan
cepat.
6. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS, khusus
belanja subsidi, belanja hibah, belanja sosial, belanja bagi hasil kab/kota, belanja
bantuan keuangan dengan prinsip proporsional, pemerataan, dan penyeimbang akan
dilakukan secara selektif, akuntabel, transparan dan berkeadilan dengan
mempertimbangkan keuangan daerah.
7. Untuk
belanja
tidak
terduga
akan
dilakukan
secara
rasional
dengan
mempertimbangkan realisasi tahun anggaran 2016 dan estimasi kegiatan-kegiatan
yang sifatnya tidak dapat diprediksi dan belum tertampung dalam bentuk program
kegiatan pada tahun 2016.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
15
memperhatikan belanja tidak langsung dan belanja langsung dengan visi dan misi
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta anggaran belanja yang
direncanakan oleh setiap pengguna anggaran tetap terukur.
9. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan dan bagi hasil kepada
kabupaten/kota dengan pola :
a. Alokasi yang bersifat
block grant dari Pos Bagi Hasil secara proporsional, guna
memperkuat kapasitas fiskal kabupaten/kota dalam melaksanakan otonomi
daerah;
b. Alokasi yang bersifat spesific grant dari pos bantuan kepada Kabupaten/Kota yang
diarahkan dalam rangka mendukung agenda akselerasi pencapaian Visi
Kepulauan Bangka Belitung yaitu melalui Program
SATAM EMAS (Satu Milyar
Tiap Kecamatan untuk mewujudkan pembangunan yang Efektif Merata Adil
dan Selaras);.
c. Mendukung Pembangunan Kewilayahan yang bertujuan untuk mengurangi
ketimpangan pembangunan antar daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Arah dan fokus pembangunan kewilayah sebagaimana dimaksud, dapat
disampaikan sebagai berikut
1. Kota Pangkalpinang
Fokus dan prioritas pembangunan Kota Pangkalpinang tahun 2016 diarahkan
pada upaya untuk menurunkan angka pengangguran. Beberapa program
kegiatan yang harus dilakukan adalah melalui penciptaan lapangan pekerjaan
dan peningkatan kapasitas SDM menuju SDM yang terampil dan berdaya
saing.
Dalam hal pengembangan sektor unggulan daerah, maka Pangkalpinang
diarahkan pada pengembangan sektor: perdagangan dan jasa; industri
pengolahan; serta, pariwisata.
2. Kabupaten Bangka
Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Bangka tahun 2016 diarahkan
pada upaya untuk menurunkan angka pengangguran, kemiskinan dan angka
kematian bayi serta meningkatkan angka harapan hidup. Program dan
kegiatan yang diarahkan untuk menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten
Bangka antara lain adalah, penciptaan lapangan pekerjaan, meningkatkan
kapasitas SDM, percepatan program-program pengentasan kemiskinan,
pembangunan dibidang kesehatan dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Dalam hal pengembangan sektor unggulan daerah, Kabupaten Bangka
diarahkan untuk melakukan percepatan pembangunan pada sektor: pertanian;
pariwisata; perkebunan; pertambangan; dan industri pengolahan.
3. Kabupaten Bangka Barat
Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Bangka Barat tahun 2016
diarahkan pada upaya untuk menurunkan angka pengangguran, angka
kematian bayi serta meningkatkan angka rata-rata lama sekolah dan angka
harapan hidup. Beberapa program kegiatan prioritas yang diarahkan untuk
menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Bangka Barat antara lain
adalah, penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kualitas SDM,
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
16
pembangunan bidang kesehatan, pendidikan dan upaya peningkatan kualitas
hidup masyarakat.
Dalam hal pengembangan sektor unggulan daerah, Kabupaten Bangka Barat
diarahkan untuk melakukan percepatan pembangunan pada sektor: pertanian,
pariwisata, perkebunan, pertambangan, industri pengolahan.
4. Kabupaten Bangka Tengah
Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Bangka Tengah tahun 2016
diarahkan pada upaya peningkatan ekonomi masyarakat, menurunkan angka
pengangguran, kemiskinan, kematian bayi serta meningkatkan angka
rata-rata lama sekolah dan angka harapan hidup. Program kegiatan prioritas
diarahkan pada penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas SDM,
percepatan program-program pengentasan kemiskinan, pembangunan bidang
kesehatan, pendidikan dan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dalam hal pengembangan sektor unggulan daerah, Kabupaten Bangka
Tengah diarahkan untuk melakukan percepatan pembangunan pada sektor:
pergadangan dan jasa, pertanian, perkebunan serta pertambangan.
5. Kabupaten Bangka Selatan
Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Bangka Selatan tahun 2016
diarahkan pada upaya untuk peningkatkan ekonomi masyarakat, angka
rata-rata lama sekolah dan kualitas hidup masyarakat, sehingga program kegiatan
prioritas diharapkan dapat fokus pada upaya pembangunan bidang
pendidikan dan kesejahteraan masyarakat selain itu diupayakan untuk
melakukan peningkatan terhadap beberapa sumber produksi.
Dalam hal pengembangan sektor unggulan daerah, Kabupaten Bangka
Selatan diarahkan untuk melakukan percepatan pembangunan pada sektor:
pertambangan, pertanian, perkebunan, perikanan dan perdagangan
6. Kabupaten Belitung
Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Belitung tahun 2016 diarahkan
pada upaya untuk menurunkan angka kematian bayi dan angka kemiskinan
serta meningkatkan angka rata-rata lama sekolah. Beberapa program prioritas
yang diarahkan antara lain pada upaya untuk mempercepat program-program
penanggulangan
kemiskinan,
pembangunan
bidang
kesehatan
dan
kesejahteraan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
Dalam hal pengembangan sektor unggulan daerah, Kabupaten Belitung
diarahkan untuk melakukan percepatan pembangunan pada sektor:
perdagangan dan jasa, pariwisata, industri pengolahan dan perikanan.
7. Kabupaten Belitung Timur
Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Belitung Timur tahun 2016
diarahkan pada upaya untuk menurunkan angka kemiskinan dan angka
kematian bayi serta meningkatkan angka rata-rata lama sekolah. Program
kegiatan prioritas diarahkan pada upaya untuk percepatan program-program
penanggulangan kemiskinan serta pembangunan bidang kesehatan dan
pendidikan.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
17
Dalam hal pengembangan sektor unggulan daerah, Kabupaten Belitung Timur
diarahkan untuk melakukan percepatan pembangunan pada sektor: industri
pengolahan, pertanian, perkebunan dan perikanan laut
Berdasarkan analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan daerah, maka arah
kebijakan yang terkait dengan prioritas belanja daerah adalah sebagaimana tertuang
pada Tabel III.1 berikut:
Tabel III.1
Target Belanja Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
Kode
Uraian
Proyeksi /Target 2016
(1)
(2)
(3)
2.1
Belanja Tidak Langsung
1.261.317.266.496,97
2.1.1
Belanja pegawai
417.011.551.775,76
2.1.2
Belanja bunga
-
2.1.3
Belanja subsidi
3.000.000.000,00
2.1.4
Belanja hibah
267.181.606.574,00
2.1.5
Belanja bantuan social
1.000.000.000,00
2.1.6
Belanja bagi hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah
Desa*
203.064.408.147,21
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/kota dan
Pemerintahan Desa*
368.059.700.000,00
2.1.8
Belanja tidak terduga
2.000.000.000,00
Jumlah Belanja Tidak Langsung
1.261.317.266.496,97
2.2
Belanja Langsung
1.055.644.225.563,00
2.2.1
Belanja pegawai
2.2.2
Belanja barang dan jasa
2.2.3
Belanja modal
Jumlah Belanja Langsung
1.055.644.225.563,00
Total Jumlah Belanja
2.316.961.492.059,97
Berdasarkan tabel III.1 tersebut, maka pada tahun 2016 total jumlah belanja Pemerintah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebesar Rp 2.316.961.492.059,97 dengan
komposisi belanja tidak langsung sebesar Rp 1.261.317.266.496,97 (54,44%) dan belanja
langsung sebesar Rp 1.055.644.225.563,00 (45,56%).
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
18
3.2 Sasaran Pembangunan Tahun 2016
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 dilaksanakan
secara bertahap dalam 4 (empat) RPJMN, yaitu: RPJMN pertama tahun 2004-2009,
RPJMN kedua tahun 2010-2014, RPJMN ketiga tahun 2015-2019, dan RPJMN keempat
tahun 2020-2024. Rencana Kerja Pemerintah Tahun (RKP) 2016 sebagai penjabaran
tahun kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2015-2019. Tema dalam RKP Tahun 2016 adalah
“ Mempercepat Pembangunan
Infrastruktur Untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan Yang Berkualitas ”.
Sasaran pokok yang akan diintervensi dalam RKP 2016 yang terdiri dari antara lain :
a. Sasaran Makro yang terdiri dari :
1) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2) Ekonomi Makro
b. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat yang terdiri dari;
1) Kependudukan dan Keluarga Berencana
2) Pendidikan
3) Kesehatan
4) Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
5) Perlindungan Anak
6) Pembangunan Masyarakat
c. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan yang terdiri dari;
1) Kedaulatan Pangan
2) Kedaulatan Energi
3) Maritim dan Kelautan
4) Pariwisata dan Manufaktur
5) Ketahanan Air, Infrastruktur Dasar dan Konektivitas
d. Sasaran Dimensi Pemerataan yang terdiri dari;
1) Menurunkan kesenjangan antar kelompok ekonomi
2) Meningkatkan cakupan pelayanan dasar dan akses terhadap ekonomi produktif
masyarakat kurang mampu
e. Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah yang terdiri dari;
1) Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah
f. Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan yang terdiri dari;
1) Politik dan Demokrasi
2) Penegakan Hukum
3) Tata Kelola dan Reformasi Birokrasi
4) Penguatan Tata Kelola dan Pemerintah Daerah
Pertahanan dan Keamanan
Secara umum sasaran pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ingin
dicapai pada tahun 2016 adalah dalam rangka pencapaian target kinerja RPJMD 2012 –
2017. Adapun sasaran pembangunan yang akan dicapai tahun 2016 adalah sebagaimana
tertuang didalam tabel III.2 berikut:
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
19
Tabel III.2
Sasaran Pembangunan Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016
Sasaran
Indikator Sasaran
Target Tahun
2016
(1)
(2)
(3)
Menguatnya kapasitas
Koperasi dan UKM berbasis
komoditi daerah.
Persentase Wirausaha Baru (%)
1128
Meningkatnya pendapatan
masyarakat dan konsumsi
masyarakat.
Laju Pertumbuhan Ekonomi
5,3 – 5,6
PDRB Per Kapita (Rp)
48.781.390
Pertumbuhan Sektor Pertanian (%)
10
Pertumbuhan Sektor Peternakan (%)
10
Pertumbuhan Sektor Perkebunan
(tanaman keras) (%)
15
Pertumbuhan Sektor Kehutanan (%)
10
Pertumbuhan Sektor Pertambangan (%)
5
Pertumbuhan Sektor Pariwisata (Hotel
dan Restoran) (%)
15
Pertumbuhan Sektor Perikanan (%)
15
Pertumbuhan Sektor Perdagangan (%)
10
Pertumbuhan Sektor Industri (%)
10
Penguatan Cadangan Pangan Provinsi
(%)
22,0
Indeks Yang Diterima Petani (lt)
129,68
Indeks Yang Dibayar Petani (lb)
129,48
Berkembangnya
sentra-sentra pembangunan produk
unggulan daerah.
Laju Pertumbuhan Investasi (% / Tahun)
5
Meningkatnya daya beli
masyarakat
Daya Beli Masyarakat (Rp)
652,10
Pengeluaran konsumsi rumah tangga
per kapita (Rp.)
21.691.160,4
Pengeluaran konsumsi non pangan
perkapita (Rp)
8.453.146
Terbukanya lapangan
pekerjaan dan berkurangnya
angka pengangguran
Tingkat partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) (%)
69,39
Rasio daya serap tenaga kerja (%)
10,45
Persentase Pengangguran Terbuka (%)
3,05
Meningkatnya Indeks
Pembangunan Manusia
(IPM) Bangka Belitung.
IPM
74,57
Meningkatnya keterlibatan
masyarakat dalam seluruh
proses pembangunan.
Cakupan Pembinaan Lembaga
Kepemudaan (%)
80
Cakupan Pembinaan Cabang Olahraga
(%)
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
20
Sasaran
Indikator Sasaran
Target Tahun
2016
(1)
(2)
(3)
Indeks Pemberdayaan Gender (%)
69,99
Indeks Pembangunan Gender (%)
61,93
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
2,5
Terpenuhinya kapasitas dan
kualitas pendidikan,
kesehatan, dan pendapatan
masyarakat Bangka
Belitung.
Angka melek huruf
96,21
Angka rata-rata lama sekolah
7,93
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI
95,46
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs
66,11
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMA/SMK/MA
51,57
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
112,68
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs
92,81
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/SMK/MA
81,11
APS SD/MI
94,34
APS SMP/MTs
64,35
APS SMA/SMK/MA
51,52
Angka Kematian Bayi
31/1000
Angka Kematian Balita
21,27
Gizi Buruk Balita
1
Kematian ibu (per 100.000 orang)
130,48
Penderita Penyakit Malaria (per 1000)
2,7
Prevelensi HIV (orang)
3,61
Penderita DBD (per 100.000 orang)
12,64
Jumlah Puskesmas (unit)
67
Jumlah Posyandu (unit)
1.050
Jumlah Dokter Se Bangka Belitung
(orang)
587
Angka Harapan Hidup (Tahun)
71,35
Cakupan Pelestarian dan Pemanfaatan
Nilai Budaya Daerah (%)
75,00
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) (orang)
33.889
Meningkatnya kemandirian
usaha dan kualitas tenaga
kerja.
Cakupan Tenaga Kerja Yang Mendapat
Pelatihan Berbasis Masyarakat (%)
5
Terjaganya kualitas
lingkungan hidup dan
terkelolanya sumber daya
alam di perkotaan dan
pedesaan.
Jumlah hari dengan Kualitas Udara
Perkotaan Kategori Baik (Hari)
360
Tingkat Status Mutu Sungai Utama dan
Kolong (waduk buatan) (%)
70
Cakupan Penurunan Beban Pencemaran
Air Limbah Industri (%)
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
21
Sasaran
Indikator Sasaran
Target Tahun
2016
(1)
(2)
(3)
Pencegahan kerusakan
lingkungan dengan
peningkatan daya dukung
dan daya tampung
lingkungan.
Capaian Luas Kawasan Lindung
Terhadap Luas Wilayah Bangka Belitung
(%)
25
Terwujudnya perlindungan
fungsi ruang dan
pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat
pemanfaatan ruang.
Ketaatan terhadap RTRW
110
Rasio Ruang Terbuka Hijau
25
Meningkatnya Kualitas dan
kuantitas infrastruktur
penunjang pembangunan.
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik
0,69
Panjang jalan dilalui roda 4
0,72
Rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan
3,66
Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal
bus
22,00
Rasio daya tersambung pada rumah
tangga
66,98
Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik
71,60
Persentase Penduduk berakses air
bersih (%)
80
Jumlah Penerapan Energi Alternatif
(unit)
70,00
Cakupan Akses Pelayanan Sanitasi
Dasar (%)
80
Cakupan Pembinaan Jasa Konstruksi
(%)
80
Jumlah Kerjasama (Kesepakatan)
Pembangunan Daerah (unit)
4
Berkembangnya daerah
Kawasan Ekonomi Khusus,
wilayah strategis, dan cepat
tumbuh.
Rasio Rencana Kawasan Strategis yang
Tersusun (%)
10
Terciptanya sistem birokrasi
pemerintahan yang kuat,
transparan, akuntabel, dan
efisien.
Cakupan Penegakan PERDA (%)
100
Cakupan Penyelesaian PERDA (%)
100
Rasio Kemandirian Daerah (%)
66
Cakupan Tindak Lanjut LHP (%)
78
Opini Audit BPK
WTP
Skala Kepuasan Masyarakat (skala 1-4)
3,25
Skala Komunikasi dan Koordinasi Antar
7
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
22
Sasaran
Indikator Sasaran
Target Tahun
2016
(1)
(2)
(3)
Instansi Pemerintah (skala 1-7)
Cakupan Mitigasi Kebencanaan (%)
70
Tingkat Partisipasi Pemilih (%)
72,5
Indeks Demokrasi Indonesia (peringkat
di Indonesia)
13
Angka Kriminalitas
434
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
23
BAB IV
PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
Plafon Anggaran Sementara merupakan patokan batas maksimal anggaran yang
diberikan kepada SKPD untuk setiap program prioritas yang bertujuan untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan, selain hal tersebut juga sebagai acuan dalam penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA
– SKPD) Tahun
Anggaran 2016.
Substansi dokumen PPAS didasarkan pada RKPD dan KUA Tahun 2016 yang
dikelompokkan menurut belanja tidak langsung, berdasarkan urusan pemerintahan serta
plafon anggaran SKPD berdasarkan program dan kegiatan prioritas.
Secara keseluruhan, total plafon anggaran sementara tahun 2016 mengalami
peningkatan sebesar 0,38 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015.
4.1 Plafon Anggaran Sementara Belanja Tidak Langsung
Berdasarkan analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan daerah, maka arah
kebijakan yang terkait dengan prioritas belanja daerah adalah sebagaimana tertuang
pada Tabel IV.1 berikut:
Tabel IV.1
Target Belanja Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
Kode
Uraian
Proyeksi /Target 2016
(1)
(2)
(3)
2.1
Belanja Tidak Langsung
1.263.435.281.971,97
2.1.1
Belanja pegawai
2.1.2
Belanja bunga
-
2.1.3
Belanja subsidi
3.000.000.000,00
2.1.4
Belanja hibah
267.181.606.574,00
2.1.5
Belanja bantuan sosial
1.000.000.000,00
2.1.6
Belanja bagi hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah Desa*
203.064.408.147,21
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan kepada
419.129.567.250,76 Provinsi/Kabupaten/kota dan
Pemerintahan Desa*
368.059.700.000,00
2.1.8
Belanja tidak terduga
2.000.000.000,00
Jumlah Belanja Tidak Langsung
1.263.435.281.971,97
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016
24
1) Belanja Pegawai
Belanja Pegawai berupa penyediaan gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan
lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Alokasi Belanja Pegawai
Tahun 2016 sebesar Rp 419.129.567.250,76 meningkat sebesar 21,08 persen jika
dibandingkan
dengan
Belanja
Pegawai
Tahun
2015
yang
sebesar
Rp
346.166.825.657,39.
Peningkatan jumlah belanja pegawai dilakukan dalam rangka untuk mengantisipasi
rencana kenaikan gaji PNS, pembayaran gaji, tunjangan CPNS baru, tunjangan
Pejabat Fungsional dan peningkatan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) PNS.
2) Belanja Hibah
Belanja Hibah digunakan untuk mendukung fungsi penyelenggaraan pemerintahan
daerah, maka pemerintah daerah dapat melakukan pemberian hibah kepada instansi
vertikal (seperti untuk kegiatan TMMD dan penyelenggaraan pemilukada yang
dilaksanakan KPUD), dan instansi semi pemerintah (seperti PMI, KONI, Pramuka,
KORPRI dan PKK), pemberian hibah kepada pemerintah daerah lainnya, perusahaan
daerah, serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya.
Lebih lanjut, mekanisme pemberian dana hibah diatur melalui Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pada tahun 2016 alokasi belanja hibah sebesar 267.181.606.574,00 berkurang
sebesar 7,69 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp
289.428.845.000,00.
3) Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat, bantuan sosial diberikan kepada kelompok/anggota
masyarakat yang dilakukan secara selektif/tidak mengikat dan jumlahnya dibatasi.
Pada tahun 2016 belanja bantuan sosial dialokasikan sebesar Rp 1.000.000.000,00
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2015 yang sebesar
1.185.000.00,00. Mekanisme pemberian dana hibah diatur melalui Peraturan Meneteri
Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
4) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
Belanja Bagi Hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber
dari pendapatan provinsi kepada kota atau pendapatan kota kepada pemerintah desa
atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya yang
disesuaikan dengan kemampuan belanja daerah yang dimiliki.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Prioritas Plafon Anggaran Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2016