• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI BUAH MASA ON-YEAR DAN OFF-YEAR SESUDAH INDUKSI PEMBUNGAAN. Pendahuluan. Percobaan induksi pembungaan rambutan Binjai ofj season dilaksanakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI BUAH MASA ON-YEAR DAN OFF-YEAR SESUDAH INDUKSI PEMBUNGAAN. Pendahuluan. Percobaan induksi pembungaan rambutan Binjai ofj season dilaksanakan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUKSI BUAH MASA ON-YEAR DAN OFF-YEAR SESUDAH INDUKSI PEMBUNGAAN

Pendahuluan Latar Belakang

Percobaan induksi pembungaan rambutan Binjai ofJ season dilaksanakan pada pohon yang baru satu kali berbuah setelah tiga tahun ditanam di lapang. Belum diketahui apakah produksi tahun pertama tersebut sudah dapat digolongkan produksi buah lebat untuk rambutan umur tiga tahun. Apabila pada tahun pertama rambutan Binjai sudah berbuah lebat, maka tahun berikutnya diduga akan mengalami penurunan produksi. Sebagaimana pohon buah-buahan lainnya, rambutan tergolong pohon biannual bearing, yaitu mempunyai sifat alternate bearing. Produksi buah pohon golongan biannual bearing berfluktuasi, panen raya hanya terjadi dua tahun sekali. Jika tahun sebelumnya sudah berbuah lebat (panen raya), tahun berikutnya terjadi penurunan produksi.

Goldschmidt dan Golomb (1982) mengatakan, kultivar-kultivar alternate bearing tidak membentuk bunga pada tahun berikutnya setelah berbuah lebat (on year), disebabkan menipisnya cadangan karbohidrat pada semua bagian organ pohon. Hasil percobaan Garcia-Luis et al. (1995) menunjukkan, perlakuan kerat batang pada tanaman jeruk dapat meningkatkan akumulasi pati di daun dan mempercepat terjadinya inisiasi pembungaan. Dengan meningkatnya cadangan karbohidrat setelah kerat batang, diharapkan perlakuan kerat batang mampu mengatasi masalah alternate bearing pada pohon buah-buahan. Untuk itu dilakukan pengamatan produktifitas rambutan pada uji coba kerat batang-KN03

(2)

pada pohon yang pernah dan belum pernah dikerat untuk melihat produktifitas rambutan Binjai di tahun kedua.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, produksi buah tahun pertama diamati untuk dibandingkan dengan produksi buah tahun berikutnya. Untuk mengetahui apakah produksi tahun pertarna mempengaruhi produksi pada tahun berikutnya. Hal lain yang diamati adalah apakah perlakuan kerat batang-KN03 mampu meningkatkan produksi buah yang secara alami mengalami penurunan setelah berbuah lebat. Apabila perlakuan kerat batang-KN03 mampu mengatasi masalah b i a n d bearing, maka permasalahan penurunan produksi setelah pohon berbuah lebat dapat teratasi.

Tujuan Percobaan

Tujuan dilakukannya pengamatan data produksi tahun pertama (sebelum percobaan) dan tahun kedua (saat percobaan berlangsung) adalah untuk mengetahui:

1. Fluktuasi produksi buah rambutan Binjai di tahun pertama dan tahun kedua 2. Peran perlakuan kerat batang - KN03 dalam produktivitas rambutan Binjai di

tahun kedua.

Bahan dan Metode Tempat dan Waktu Percobaan

Pengamatan dilaksanakan pada bulan Januari 2000 hingga Februari 2001, berlokasi di Kebun Buah Blok B Taman Buah Mekarsari, Cileungsi - Bogor pada ketinggian tempat 80 m dpl.

(3)

142

Bahan dan Alat Percobaan

Bahan tanaman yang digunakan dalam percobaan ini adalah rambutan Binjai yang baru berbuah satu kali tahun 1999/2000 terdiri dari pohon yang pernah dikerat dan belum pernah dikerat di tahun 1999 serta pohon yang digunakan untuk percobaan kerat batang-KNOs di tahun 2000.

Metode Percobaan

Pada awal percobaan, dilakukan penomoran pohon-pohon yang berbuah di lokasi percobaan, baik pohon yang tidak digunakan untuk percobaan kerat batang tahun 1999 maupun pohon yang digunakan untuk percobaan kerat batang tahun 1999. Tandan buah produksi tahun pertarna (tahun 2000) dihitung per individu pohon. Kemudian data produksi tersebut dipilah menjadi dua golongan, yaitu data dari pohon yang pernah diberi perlakuan kerat batang dan yang belum pernah diberi perlakuan kerat batang.

Pada awal tahun 2000, kedua golongan pohon tersebut digunakan untuk percobaan "Pembungaan dan Produksi Rambutan Binjai 08-Year setelah Induksi Pembungaan pada Fase Tumbuh Berbeda". Pada saat 75% buah yang dihasilkan pohon percobaan besar maksimal, maka dilakukan penghitungan jumlah tandan buah yang dihasilkan masing-masing individu pohon tersebut. Setelah itu dilakukan analisis statistika dengan menggunakan diagram batang.

Hasil dan Pembahasan

Produksi buah pohon kontrol tahun berikutnya, dalam ha1 ini pohon yang tidak pernah diberi perlakuan kerat batang, baik pada masa off year (sebelum percobaan berlangsung) rnaupun saat on year (saat perwbaan berlangsung), ditentukan oleh produksi buah tahun sebelumnya. Jika produksi buah. tahun

(4)

jika produksi buah tahun sebelumnya sudah tinggi, maka produksi buah tahun berikutnya menurun. Hasil pengamatan menunjukkan, produksi buah rambutan Binjai tahun kedua (OH-year) dari pohon yang belum pernah dikerat masa on year dan tidak dikerat masa OH-year, cenderung menurun, jika pada tahun pertama (on year) produksi buahnya sudah tinggi, yaitu rata-rata

di

atas 89 tandan buah per pohon (Tabel Lampiran 3). Pohon dengan produksi buah sekitar 95 -154 tandan buah per pohon di tahun 2000,

akan

menurun menjadi sekitar 27-70 tandan buah per pohon di tahun 2001. Namun jika produksi buah tahun pertamanya rendah (<90 tandan buah per pohon), maka produksi buah tahun berikutnya tidak mengalami perubahan yang berarti (Gambar 38).

Keterangan :

Kontrol On Year : produksi tahun sebelum percobam berlangsung, dipakai sebagai pohon kontrol Kontrol WYear : produksi tahun saat percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon kontrol KN03 On Year : produksi tahun sebelum percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon

perlakuan KN03

KN03 WYear : produksi tahun saat percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon perlakuan KNo3

Gambar 38. Perbandingan produksi buah rambutan Binjai tahun sebelum percobaan (on-year) dan tahun saat percobaan berlangsung (OH- year) antara pohon kontrol dan pohon yang dipakai untuk aplikasi

(5)

144

Berdasarkan uraian di atas, produksi buah rambutan Binjai tergolong biannual bearing. Pada tahap awal belajar berproduksi sudah menghasilkan buah cukup lebat untuk

ukuran

pohon berumur 3 tahun, kemudian terjadi penurunan produksi pada tahun berikutnya. Dalam masa pembentukan dan pertumbuhan buah, buah memerlukan banyak karbohidrat. Jika pohon berbuah lebat, maka cadangan karbohidrat menjadi menipis setelah fase pertumbuhan buah berakhir. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan produksi buah di tahun berikutnya.

kerat +KN03 On-year kerat +KN03 Off-year

Keterangan:

Kontrol On Year : produksi tahun sebelum percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon kontrol Kontrol

m

Year : produksi tahun saat percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon kontrol KN03 On Year : produksi tahun sebelum percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon

perlakuan KN03 tanpa kerat batang

KN03 W Y e a r : produksi tahun saat percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon perlakuan KN03 tanpa kerat batang

Kerat On Year : produksi tahun sebelum percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon perlakuan kerat batang tanpa KN03

Kerat W Y e a r : produksi tahun saat percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon perlakuan kerat batang tanpa KN03

Kerat+KNQ On Year: produksi pohon tahun sebelum percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon perlakuan kerat batang +KN03

Kerat+KN03 Of Year: produksi pohon tahun saat percobaan berlangsung, dipakai sebagai pohon perlakuan kerat batang+KN03

Gambar 39. Perbandingan produksi buah rambutan Binjai sebelum percobaan (on-year) dan saat percobaan berlangsung (og-year) antara pohon kontrol dan pohon perlakuan kerat batang-KN03

Perlakuan KN03 pada satu bulan setelah flush kedua (April), maupun setelah aktif flush ketiga (Mei) dan setelah flush keempat (Juni) tidak mampu

(6)

mengatasi masalah alternate bearing pada rambutan Binjai. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 38, dimana produksi buah pohon yang diberi perlakuan KN03 tidak meningkat pada tahun berikutnya. Namun apabila dilihat produksi buahnya per waktu percobaan, produksi buah pohon yang diberi perlakuan KN03 pada akhir flush keempat (bulan Juni) selalu lebih tinggi dari jika dibandingkan produksi pohon yang diberi KNO3 sebelum bulan Juni. Hal ini terjadi pada produksi buah tahun 2000 dan 2001. Dengan semakin mendekati masa berbunga, laju pohon membentuk daun akan semakin menurun. Pohon mulai memasuki masa dormansi, sehingga karbohidrat terbentuk pada masa itu akan lebih banyak dialirkan ke organ pen yimpanan sebagai karbohidrat cadangan. Karbohidrat cadangan tersebut diperlukan untuk proses pembentukan bunga dan buah. Dalam ha1 ini peran ion K' dalam KNOB lebih pada meningkatkan pembentukan sukrosa di daun dan meningkatkan aliran karbohidrat ke organ penyimpanan. Hal ini sesuai dengan salah satu peran ion K+ dalam tubuh tanaman adalah meningkatkan sintesis dan laju transportasi sukrosa (Marschner 1998). Perlakuan KN03 saat pohon sudah memasuki fase lambat tumbuh, diduga mampu meningkatkan laju pembentukan sukrosa daun dan aliran sukrosa ke organ-organ penyimpanan. Pada saat pohon memasuki fase pembentukan buah, pohon yang diberi perlakuan KN03 telah memiliki cadangan makanan cukup tinggi. Dengan demikian pohon tersebut lebih mampu mensuplai buah-buah terbentuk untuk bertahan dan membesar hingga matang panen. Pada saat pembentukan dan pembesaran buah, sink buah untuk memperoleh hasil fotosintat semakin kuat. Menurut Gardner et al. (1991) suplai karbohidrat selama proses pengisian biji, berasal dari remobilisasi pati tersimpan di organ penyimpanan dan hasil fotosintat saat tersebut. Pendapat ini didukung

(7)

oleh percobaan Akao et al. (1981) dalam Goldschmidt (1999) dengan menggunakan COz berlabel, diperoleh gambaran bahwa karbohidrat tersimpan digunakan

untuk

mensupport perkembangan reproduktif. Dengan demikian pohon yang memiliki cadangan makanan cukup

akan

lebih mampu mensuplai karbohidrat ke daerah pembentukan buah

untuk

pertumbuhannya. Sehingga kemampuan buah membesar dan bertahan hingga matang panen lebih tinggi.

April

Produksi Rambutan Binjai Masa On-Year & Off-Year setelah Kerat Batang

Mei 180 1

Juni

B e l u m pernah Dikerat Kerat On-year BBelum pernah Dikerat Kerat Off-year1

OBelum pemah Dierat Kerat + KN03 On-year

B#Belum pemah Dikerat Kerat + KN03 Off-year

mPernah Dikerat kerat On-year P e r n a h Dikerat kerat Off-year

I

BPernah Dikerat kerat +KN03 On-

1 I

Keterangan:

Belum pernah dikerat

-

Kerat On Year: produksi sebelum percobaan berlangsung, pada pohon belum pernah dikerat, dipakai sebagai pohon perlakuan kerat batang tanpa KN03

Belum pernah diierat-Kerat

Of

Year: produksi saat percobaan berlangsung, pada pohon belum

pernah dikerat, dipakai sebagai pohon perlakuan kerat batang tanpa KN03

Belum pernah dikerat

-

Kerat+KN03 On Year: produksi buah tahun sebelum percobaan berlangsung, pada pohon yang belum pernah dikerat, dipakai sebagai pohon perlakuan kerat batang+KN03

Belurn pernah dikerat

-

Kerat+KN03 Year: produksi saat percobaan berlangsung, dari pohon yang belum pernah dikerat, dipakai sebagai pohon perlakuan kerat batang+KN03

Pernah dikerat

-

Kerat On Year: produksi sebelum percobaan berlangsung, dari pohon yang pernah dikerat, dipakai pohon perlakuan kerat batang

Pernah dikerat

-

Kerat Year: produksi saat percobaan berlangsung, dari pohon yang pernah dikerat, dipakai sebagai pohon perlakuan kerat batang

Pernah dikerat

-

Kerat+KN03 On Year: produksi buah pada tahun sebelum percobaan berlangsung,

dari pohon yang pernah dikerat yang dipakai pohon perlakuan kerat batang+KN03

Pernah dikerat

-

Kerat+KN03

Of

Year: produksi saat percobaan berlangsung, dari pohon dari pohon yang pernah dikerat, dipakai pohon perlakuan kerat batang+W3

(8)

Produksi buah pohon yang pernah mendapat perlakuan kerat batang tahun sebelumnya menurun jika produksi tahun sebelumnya lebih dari 75 tandan buah per pohon dan tidak mendapat perlakuan kerat batang kembali pada tahun sesudahnya (Gambar 39). Namun hasil buah per pohon tahun berikutnya akan meningkat jika produksi tahun pertama kurang dari 46 tandan buah per pohon meskipun tidak mendapat perlakuan kerat batang tahun sesudahnya (Tabel Lampiran 3, Gambar 39). Buah yang dihasilkan pada tahun sesudahnya sekitar 116-120 tandan buah per pohon, sedang produksi sebelumnya (on-year) sekitar 15-46 tandan buah per pohon (Tabel Lampiran 3, Gambar 39).

Perlakuan kerat batang tahun 2001 meningkatkan produksi buah pohon yang pernah dikerat tahun 2000, baik kerat batang tersebut diberikan secara tunggal maupun dikombinasikan dengan m 0 3 . Secara umum peningkatan produksi buah pohon yang dikerat batang saja lebih tinggi dibandingkan yang dikombinasikan dengan KN03 (Gambar 39).

Perlakuan kerat batang tanpa KN03 saat 08-year meningkatkan produksi buah masa of-year, baik pada pohon yang pernah dikerat maupun belum pernah dikerat (Tabel Lampiran 3, Gambar 40). Tetapi untuk perlakuan kerat batang

+

KN03 saat of-year, peningkatan produksi terjadi kecuali jika perlakuan kerat batang+KN03 dilaksanakan saat akhir flush kedua (April). Pada Percobaan Mei dan Juni, perlakuan kerat batang

+

KN03 mampu meningkatkan produksi buah rambutan Binjai, baik dari pohon yang pernah dikerat maupun belum pernah dikerat batangnya pada saat on year (Tabel Lampiran 3, Gambar 40).

Perlakuan kerat batang mampu meningkatkan produksi rambutan Binjai masa ofl year, diduga ada kaitannya dengan pengaruh kerat batang &lam

(9)

148

meningkatkan akumulasi karbohidrat di daerah tajuk (Tabel Lampiran 6 dan 7). Tabel Lampiran 92, menunjukkan bahwa fbngsi pati tersimpan dalam kulit ranting pohon dan kadar nisbah

C/N

daun secara nyata mempengaruhi produksi buah rambutan Binjai. Menipisnya cadangan makanan tajuk setelah berbuah lebat tahun 2000 dapat segera diatasi dengan perlakuan kerat batang. Pemutusan aliran karbohidrat di batang utama meningkatkan akumulasi pati di tajuk. Sehingga saat pohon memasuki masa berbunga, pohon sudah memiliki cadangan makanan cukup untuk menyokong pembentukan dan pertumbuhan buahnya.

Kesimpulan

1. Produksi buah tinggi di tahun pertama menurunkan produksi buah di tahun kedua.

2. Penurunan produksi dapat sedikit dikurangi dengan perlakuan K N 0 3 pada saat pohon mulai memasuki masa donnansi.

3. Perlakuan kerat batang dapat meningkatkan produksi buah rambutan Binjai tahun kedua, sehingga sifat alternate bearing pada rarnbutan Binjai dapat diatasi.

Gambar

Gambar 40. Perbandingan produksi buah rambutan Binjai on-year dan off-year

Referensi

Dokumen terkait

Yang hadir pada pembuktian kualifikasi harus Direktur Perusahaan atau Kuasa Direktur yang namanya tercantum dalam akte perusahaan dengan menyampaikan surat kuasa dari

Sehubungan Pengadaan Langsung pada Kegiatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2013 dan berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung (BAHPL) Nomor

Installasi Arduino UNO di pasang pada base acrylic dengan dimensi 90 mm x 80 mm dengan direkatkan menggunakan baut 3 M3 x 5mm + mur dengan menggunakan obeng (-),

Abstrak: Pengembangan Bahan Ajar Mandiri Melalui Media Online Untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Teknokrat Bandarlampung

Rendahnya efi siensi transformasi pada percobaan ini memperkuat dugaan bahwa kultivar indica Batutegi dan Kasalath termasuk indica grup I yang dinamakan ’true indica rice’ (Zhang

The results of the study are follows: (1) the important aspects of soft skills that possess by employees in a sequence of manufacture industries are responsibility, honesty,

Dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia, bentuk eksekusi paksa badan adalah dimungkinkannya seseorang untuk dipaksa memenuhi kewajibannya membayar utang

Hasil ini sejalan dengan penelitian Puspitasari (2012) dan Subagjo (2013) yang menyatakan bahwa pengetahuan aparat Inspektorat tentang pengelolaan keuangan daerah