• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PENGENALAN MOTIF TENUN IKAT KOTA KEDIRI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PENGENALAN MOTIF TENUN IKAT KOTA KEDIRI SKRIPSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nurviasih Sri Suryanti | 11.1.03.02.0280 Fakultas Teknik – Teknik Informatika

simki.unpkediri.ac.id || 1||

APLIKASI PENGENALAN MOTIF TENUN IKAT

KOTA KEDIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Program Studi Teknik Informatik

Fakultas Teknik Universitas Nusantara PGRI Kediri

Oleh :

NURVIASIH SRI SURYANTI

11.1.03.02.0280

FAKULTAS TEKNIK (FT)

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UNP KEDIRI

(2)

Nurviasih Sri Suryanti | 11.1.03.02.0280 Fakultas Teknik – Teknik Informatika

simki.unpkediri.ac.id || 2||

(3)

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nurviasih Sri Suryanti | 11.1.03.02.0280 Fakultas Teknik – Teknik Informatika

simki.unpkediri.ac.id || 3||

(4)

Nurviasih Sri Suryanti | 11.1.03.02.0280 Fakultas Teknik – Teknik Informatika

simki.unpkediri.ac.id || 4||

(5)

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nurviasih Sri Suryanti | 11.1.03.02.0280 Fakultas Teknik – Teknik Informatika

simki.unpkediri.ac.id || 5||

APLIKASI PENGENALAN MOTIF TENUN IKAT

KOTA KEDIRI

Nurviasih Sri Suryanti

11.1.03.02.0280

Fakultas Teknik – Teknik Informatika

nurviasih@gmail.com

Drs. Zainal Arifin, M.M dan Patmi Kasih M.Kom.

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Kerajinan tenun ikat merupakan salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia tersebar begitu luas di seluruh tanah air. Setiap Daerah memiliki ciri khas sendiri baik motif, produk, maupun teknik dalam pembuatannya. Perkembangan kerajinan tenun ikat semakin berkembang luas, banyak kerajinan tenun ikat yang terkenal di Indonesia seperti songket Sumatera, Tenun ikat Nusa Tenggara Timur dan masih banyak lainnya. Kota Kediri memiliki ada kerajinan batik dan kerajinan tenun ikat. Salah satunya adalah kerajinan tenun ikat yang memiliki motif khas, banyak orang yang belum mengetahui seperti apa motif tenun ikat Kota Kediri.

Di sini peneliti mencoba untuk Bagaimana membuat suatu aplikasi yang mengenali motif tenun ikat kota Kediri menggunakan metode DCT (Discrete Cosine Transform) dengan mencari nilai kedekatan antara data training dengan data testing menggunakan metode Euclidean Distance?

Penelitian ini menggunakan obyek penelitian yakni Tenun Ikat Kota Kediri di Bandar Kidul Gang VIII, Kota Kediri. Penelitian dilakukan menggunakan Motif Tenun Ikat, Kesimpulan hasil

penelitian ini adalah (1) DCT (Discrete Cosine Transform) dapat digunakan untuk mengenali motif tenun ikat yang ada. (2) DCT (Discrete Cosine Transform) menghitung kuantitas bit-bit image dimana pesan tersebut disembunyikan didalamnya. Walaupun image yang dikompresi dengan lossy compression akan menimbulkan kecurigaan karena perubahan LSB akan terlihat jelas, pada metode ini hal ini tidak akan terjadi karena metode ini terjadi di domain frekuensi di dalam image, bukan pada domain spasial, sehingga tidak akan ada perubahan yang terlihat pada cover image. (3) Euclidean Distance memperoleh nilai kedekatan antara data training dengan data testing.

.

Kata Kunci: DCT (Discrete Cosine Transform), Motif Tenun Ikat , Pengenalan.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerajinan tenun ikat merupakan salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia tersebar begitu luas di seluruh tanah air. Setiap Daerah memiliki ciri khas sendiri baik motif, produk, maupun teknik dalam pembuatannya. Perkembangan kerajinan tenun ikat semakin berkembang luas, banyak kerajinan tenun ikat yang terkenal di Indonesia seperti songket Sumatera, Tenun

ikat Nusa Tenggara Timur dan masih banyak lainnya. Kota Kediri memiliki ada kerajinan batik dan kerajinan tenun ikat. Salah satunya adalah kerajinan tenun ikat yang memiliki motif khas, banyak orang yang belum mengetahui seperti apa motif tenun ikat Kota Kediri.

Banyak pilihan kain tenun yang ada disekitar kita, namun untuk mengetahui apakah ini tenun ikat khas Kediri, orang umum begitu bingung untuk membedakannya. Dengan dasar pemikiran untuk membantu mengenal motif tenun ikat

(6)

Nurviasih Sri Suryanti | 11.1.03.02.0280 Fakultas Teknik – Teknik Informatika

simki.unpkediri.ac.id || 6|| Kota Kediri, penulis mengajukan judul dalam

bentuk tugas akhir dengan judul yang diajukan pengenalan motif tenun ikat kota Kediri. Pengenalan pola yang akan yang akan diterapkan menggunakan algoritma DCT (Discrete Cosine Transform) biasa digunakan untuk mengubah sebuah sinyal menjadi komponen frekuensi dasarnya. DCT (Discrete Cosine Transform) pertama kali diperkenalkan oleh Ahmed, Natarajan dan Rao pada tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul “On image processing and a discrete cosine transform” (Watson, 1994). Dalam mengetahui pegenalan pola yang ada algoritma DCT (Discrete Cosine Transform) menjadi pilhan untuk pembahasan secara mendalam dalam pengenalan pola ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan penelitian sebagai berikut :

Bagaimana membuat suatu aplikasi yang mengenali motif tenun ikat kota Kediri menggunakan algoritma DCT (Discrete Cosine Transform) dengan mencari nilai kedekatan antara data training dengan data testing menggunakan metode Euclidean Distance?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan Dari penelitian ini adalah:

Membuat aplikasi yang mempermudah pengguna untuk

mengetahui motif tenun ikat kota Kediri dan mengimplementasikan algoritma DCT(Discrete Cosine Transform) dalam Memperoleh nilai kedekatan antara data training dengan data testing

menggunakan Euclidean Distance.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah:

1.Sampel gambar tenun ikat Kediri di Daerah Bandar Kidul Kediri.

2.Gambar yang diambil secara horizontal yaitu motif permukaannya.

3.Format gambar adalah .bmp

4.Ukuran gambar yang dijadikan sampel training adalah 120 x 120 pixel.

5.Proses deteksi tepi, dengan menggunakan operator sobel

6.Algoritma yang digunakan adalah DCT (Discrete Cosine Transform).

7.Untuk mencari nilai kedekatan antara data training dengan data testing menggunakan metode Euclidean Distance..

8.Hasil identifikasi yang akan ditampilkan oleh program adalah motif dari tenun ikat dan hasil prosentase keakuratan. 9.Aplikasi Berbasis Dekstop

menggunakan Delphi

2. LANDASAN TEORI 2.1 Tenun Ikat

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau dan terbagi menjadi beberapa provinsi, hal ini pula yang menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Salah satu warisan budaya yang sangat penting yaitu adanya kain tenun tradisional. “Teknik pembuatan tenun dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu teknik dalam membuat kain (alat tenunnya) dan teknik membuat hiasan”. Ada dua hal lagi yang sangat penting yaitu mempersiapkan pembuatan benang dan

pembuatan zat warna.

Pembuatan benang secara tradisional dengan menggunakan pemberat yang diputar dengan jari tangan (Jawa: diplintir), pemberat tersebut berbentuk seperti gasing terbuat dari kayu atau terakota. Di Indonesia bagian barat (Sumatera, Jawa, Bali, Lombok) ada cara lain membuat benang dengan menggunakan “Antih,” alat ini terdiri dari sebuah roda lebar yang bisa diputar berikut pengaitnya (Jawa: ontel) untuk memutar roda tersebut. Bahan membuat benang selain kapas, kulit kayu, serat pisang, serat nanas, daun palem, dsb.

(7)

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nurviasih Sri Suryanti | 11.1.03.02.0280 Fakultas Teknik – Teknik Informatika

simki.unpkediri.ac.id || 7|| Citra, menurut kamus Webster adalah

suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, sedangkan secara harafiah, citra (image) adalah gambar pada bidang Dwimatra (dua dimensi).

Dijelaskan oleh Usman Ahmad sebagai berikut:

Sebuah piksel adalah sampel dari pemandangan yang mengandung intensitas citra yang dinyatkan dalam bilangan bulat. Index baris dalam kolom (x,y) dari sebuah piksel dinyatakan dalam bilangan bulat. Piksel (0,0) terletak pada sudut kiri atas pada citra, index x bergerak ke keanan dari index y bergerak ke bawah.

2.3 Pengolahan Citra Digital

Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar/ piksel/ pixel / picture element / pels) menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut. (Bertalya, 2005) Citra digital merupakan citra f (x,y) yang telah dilakukan digitalisasi baik koordinat area maupun brightness level. Nilai f di koordinat (x,y) menunjukkan brightness (kecerahan) atau grayness level (derajat keabuan) dari citra pada titik tersebut. (Nazaruddin Ahmad, 2013)Citra digital dinyatakan dengan matriks N x M :

2.4 Grayscale

Grayscaling sebagai berikut:

Grayscaling citra merupakan tahapan pertama dari proses penyelarasan, pada tahap ini terjadi pengkonversian citra warna RGB menjadi citra berwarna abu-abu. Citra warna RGB terdiri dari 3 parameter warna yaitu merah (red), hijau (green) dan biru (blue), jika citra warna RGB ini dimasukkan ke dalam proses ekstraksi, maka proses tersebut akan sulit untuk dilakukan karena citra RGB terdiri dari 3 parameter, oleh karena itu diperlukan penyamaan parameter yaitu dengan melakukan tahap grayscaling ini. Berikut ini adalah persamaan tahap grayscaling citra:

𝑥 =

𝑅 + 𝐺 + 𝐵

3 Citra skala keabuan memberi kemungkinan warna yang lebih banyak daripada citra biner, karena ada nilai – nilai

lain diantara nilai minimum (biasanya = 0) dan nilai maksimumnya. Banyaknya kemungkinan nilai dan nilai maksimumnya bergantung pada jumlah bit yang digunakan. Contohnya untuk skala keabuan 4 bit, maka jumlah kemungkinan nilainya adalah

2

4= 16, dan nilai maksimumnya adalah

2

4-1 = 15. Sedangkan untuk skala keabuan 8 bit, maka jumlah kemungkinan nilainya adalah

2

8 = 256.

2.5 Deteksi Tepi (edge detection) Deteksi tepi (edge detection) adalah operasi yang dijalankan untuk mendeteksi garis tepi (edges) yang membatasi dua wilayah citra homogen yang memiliki tingkat kecerahan yang berbeda. Deteksi tepi pada suatu citra adalah suatu proses yang

menghasilkan tepi-tepi dari objek-objek citra, tujuannya adalah :

1) Untuk menandai bagian yang menjadi detail citra

2) Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjadi karena error

3) Adanya efek dari proses akuisisi citra, serta Untuk mengubah citra 2D menjadi bentuk kurva suatu titik (x,y) dikatakan sebagai tepi (edge) dari suatu citra bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangganya. Suatu titik (x,y) dikatakan tepi (edge) suatu citra bila mempunyai perbedaan tinggi dengan tetangganya.

2.6 DCT (Discrete Cosine Transform )

DCT (Discrete Cosine Transform) biasa digunakan untuk mengubah sebuah sinyal menjadi komponen frekuensi dasarnya. DCT (Discrete Cosine Transform) pertama kali diperkenalkan oleh Ahmed, Natarajan dan Rao pada tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul “On image processing and a discrete cosine transform” (Watson, 1994,20).

DCT (Discrete Cosine Transform) mempunyai dua sifat utama untuk kompresi citra dan video yaitu:

1. Mengkonsentrasikan energi citra ke dalam sejumlah kecil koefisien (energi compaction).

(8)

Nurviasih Sri Suryanti | 11.1.03.02.0280 Fakultas Teknik – Teknik Informatika

simki.unpkediri.ac.id || 8|| 2. saling ketergantungan diantara

koefisien-koefisien (decorrelation). Kelebihan DCT (Discrete Cosine Transform) yaitu dapat menghitung kuantitas bit-bit image dimana pesan tersebut

disembunyikan didalamnya. Walaupun image yang dikompresi dengan lossy compression akan menimbulkan kecurigaan karena perubahan LSB akan terlihat jelas, pada metode ini hal ini tidak akan terjadi karena metode ini terjadi di domain frekuensi di dalam image, bukan pada domain spasial, sehingga tidak akan ada perubahan yang terlihat pada cover image. Sedangkan

kekurangannya yaitu tidak tahan terhadap perubahan suatu objek dikarenakan pesan mudah dihapus karena lokasi penyisipan data dan pembuatan data dengan metode DCT (Discrete Cosine Transform) diketahui.

Proses DCT (Discrete Cosine Transform):

Gambar 2.4 Proses DCT

2.7 Euclidien Distance

Jarak euclidean adalah Jarak antara dua buah titik panjang garis terpendek yang dapat menghubungkan kedua titik tersebut. Dalam ruang euclidean berdimensi n,

𝑅

𝑛, jarak antara titik x dan y dapat dirumuskan sebagai berikut

Rumus perhitungan jarak seperti ditunjukkan persamaan

𝑑

𝑒

= √

𝑘=1𝑚

(𝑓𝑑

𝑖,𝑘

− 𝑘

𝑗

Keterangan

:

𝑑

𝑒

: Jarak Euclidean

𝑓𝑑

𝑖

: Bobot citra pelatihan

𝑘

𝑗

: Data bobot test

𝑚

: Jumlah data pelatihan

3. HASIL UJI COBA DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Uji Coba

Data uji coba yang dibutuhkan yaitu sampel citra dari motif tenun ikat yaitu tenun ikat

3.2 Hasil Uji Data Training Sebelum proses DCT Sesudah proses

(9)

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nurviasih Sri Suryanti | 11.1.03.02.0280 Fakultas Teknik – Teknik Informatika

simki.unpkediri.ac.id || 9|| Dari Tabel 5.2 dapat dijelaskan uji coba untuk

proses training tersebut, sebagai berikut: 1. Uji coba 1: citra yang akan digunakan

untuk proses training dari masing-masing motif 3, maka totalnya 12.

2. Uji coba 2 :citra yang akan digunakan untuk proses training dari masing-masing motif tenun ikat 6, maka totalnya 24. 3. Uji coba 3:citra yang akan digunakan

untuk proses training dari masing-masing motif tenun ikat jumlahnya 8, maka totalnya 32.

4. Uji coba 4: citra yang akan digunakan untuk proses training dari masing-masing motif tenun ikat jumlahnya 9, maka totalnya 36.

3.2 Hasil Uji Data Testing

Dari Tabel 5.3 dapat dijelaskan uji coba untuk proses training tersebut, sebagai berikut: 1. Uji coba 1 : citra yang akan digunakan

untuk proses training dari masing-masing motif tenun ikat jumlahnya 3, maka totalnya 12.

2. Uji coba 2: citra yang akan digunakan untuk proses training dari masing-masing motif tenun ikat jumlahnya 6, maka totalnya 24.

3. Uji coba 3: citra yang akan digunakan untuk proses training dari masing-masing motif tenun ikat jumlahnya 8, maka totalnya 32.

4. Uji coba 4:citra yang akan digunakan untuk proses training dari masing-masing motif tenun ikat jumlahnya 9, maka totalnya 36.

3.3 Pembahasan dan Evaluasi

Dari hasil Skenario uji coba dapat

dijelaskan bahwa hasil dari proses training dan proses testing di masing-masing skenario 1 dihasilkan akurasi data sebanyak 90%, Skenario 2 dihasilkan akurasi sebanyak 70 %, Skenario 3 dihasilkan akurasi sebanyak 49%, dan yang terakhir uji skenario ke 4 akurasi 40%.

4. KESIMPULAN

Setelah melakukan analisis, perancangan dan implementasi dapat disimpulkan bahwa: Aplikasi Pengenalan Motif Tenun Ikat Kota Kediri ini menggunakan Metode DCT (Discrete Cosine Transform) dan Euclidean Distance ini telah berhasil dibuat dan diuji cobakan. Aplikasi ini dapat memberikan informasi untuk mengenali motif tenun ikat yang ada di Kota Kediri, Seperti Motif Tenun Gajah Mada, Motif Kilisuci, Motif Kupu-kupu, dan Motif Kodok Ngorek. Sehingga nilai tingkat akurasi dipengaruhi oleh banyaknya data training yang digunakan untuk memperoleh nilai kedekatan antara data training dengan data testing menggunakan Euclidean Distance.

5. SARAN

Untuk pengembangan sistem selanjutnya, dapat diberikan saran – saran sebagai berikut :

1.Untuk data yang diuji seharusnya lebih diperbanyak lagi sehigga angka akurasinya bisa terjamin tingkat keakuratannya

2.Untuk Proses Ekstraksi Ciri menggunakan metode DCT kurang begitu akurat, karena untuk detail motifnya kurang begitu

(10)

Nurviasih Sri Suryanti | 11.1.03.02.0280 Fakultas Teknik – Teknik Informatika

simki.unpkediri.ac.id || 10|| dikenali. Sehingga dalam aplikasi ini bisa

dikembangkan menggunakan metode yang lain, yang menghasilkan jenis motif yang detail.

3.Mengembangkan Aplikasi ini agar mudah digunakan oleh semua user.

Daftar Pustaka

[1]Ahmad, Nazaruddin. 2005. Pengolahan Citra

Digital. Uniga Banda Aceh.

[2]Ahmad, Usman.2005. Pengolahan Citra

Digital. Penerbit Graha Ilmu.

[3]Achmad, Balza.2004. Teknik Pengolahan

Citra Mengunakan Delphi. Universitas Gajah Mada.

[4]Bagus, aditya, .Hidayatno, Achmad, Ajud

Ajulian Zahra. Sistem Pengenalan Buah Menggunakan Metode Diskrit Consine Transform Dan Ecluidien Distance. Jurusan teknik elektro, Universitas Diponegoro semarang.

[5]Dra. Sukandi, etc all. 2000. Tenun

Tradisional Sumatera Selatan. Departemen Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Selatan,Palembang.

[6]Kasih, Patmi. 2010. Handwritten Character

Recognition Untuk Evaluasi Perkembangan Kemampuan Menulis Anak Paud. Tesis. Tidak dipublikasikan. Surabaya: Program Pascasarjana Magister Teknologi Informasi Sekolah Tinggi Teknik Surabaya.

[7]Putra, Darma v. 2009. Sistem Biometrika.

Yogyakarta: Penerbit Andi .

[8]Riztyan, Andra. Analisis Pengenalan Motif

Songket Palembang Menggunakan Algoritma Propagasi Balik, Jurusan Teknik Informatika STMIK MDP

[9]Riyanto, Sigit, d.2005.Metode Step by Step

Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta:Andi Offset

[10]Syarifudin , Syarif, Hurun,. Nadjamuddin,

etc all. Sistem Cerdas Deteksi Citra Dengan Metode Discrete Consine Transform. Universitas Hasanudin Makassar

[11]T., Sutoyo, S.Si., M.Kom., Mulyanto ,Edy,

S.Si., M.Kom.,etc all..2009. Teori

Pengolahan Citra Digital. Penerbit Andi.

[12]Watson. 1994. On Image Processing and

Gambar

Gambar 2.4 Proses DCT

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini akan mendeskripsikan kesalahan struktur berpikir siswa serta upaya defragmenting nya ketika melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah pertidaksamaan

Rumah susun sederhana sewa Tanah Merah II terdiri atas 2 blok, yaitu blok A dan blok B. Lantai satu dipakai untuk ruang serba guna dan hunian difable yaitu untuk

Nilai Vertikal Ruang Bangunan di Rumah Susun Kranggan-Ambarawa yang mengacu pada harga sewa, diperoleh hasil bahwa akibat bekerjanya variabel ekonomi dan variabel

Dari metode yang sudah dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ternyata responden setuju dengan mengetahui proses kreatif dari suatu pementasan teater boneka maka

h. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan. HUBUNGAN BPD DENGAN KEPALA DESA DAN MASYARAKAT a. Hubungan BPD dengan Kepala Desa. Hubungan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka fenomena-fenomena yang terjadi adalah hasil penelitian atas lima perusahaan terbesar di Amerika menunjukkan bahwa

Maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Media Realia (Nyata) Untuk Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Matematika Kompetensi Mengenal Lambang

Reuni Akbar Alumni IKASARA-STSN berfungsi sebagai momentum bagi alumni Akademi Sandi Negara dan Sekolah Tinggi Sandi Negara untuk lebih mempererat tali silaturahmi