• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Mortalitas merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam menge-tahui resiko dari suatu penyusunan asuransi jiwa. Besarnya faktor resiko penyebab kematian dari satu individu dapat diketahui dari faktor kematian umum yang berasal dari kumpulan yang sama (berhubungan). Contohnya yaitu kesamaan umur, jenis kelamin, status kesehatan, pekerjaan, status merokok, dan lain-lain.

Di antara faktor-faktor resiko individu, usia orang yang akan ikut asuransi selalu menjadi faktor yang digunakan dalam evaluasi aktuaria, yaitu bentuk usia yang berhubungan dengan mortilitasnya. Di dalam format usia diskrit, bentuk usia dari mortalitas disajikan dalam bentuk tabel kehidupan (life table), yang mana me-ngandung masing-masing informasi untuk tiap umurx, dari mulai 0 tahun sampai umur maksimum yang tersedia, biasanya disebut ”limiting age”, ω (biasanya dipi-lih antara 110-120), peluangqx yaitu peluang kematian yang terjadi diantara umur

x sampaix+ 1 (juga disebut tingkat kematian), atau banyaknya yang diharapkan

lx yaitu orang yang hidup pada umur tertentux yang biasanya berjumlah 100.000 untuk l0 dan disebut cohort (atau radix dalam life table). Data yang menunjang pembentukanlife tableini biasanya berasal dari observasicross-section.

Sebuah life tableyang telah diproyeksi mengandung sebuah perkiraan tren dari kematian pada waktu akan datang. Untuk memproyeksi suatu life tablecara yang paling sederhana adalah mengekstrapolasi tren kematian dari data masa lalu dan kemudian akan diperoleh suatu pola kematian pada usia tertentu secara deter-ministik untuk tahun-tahun ke depannya. Sebaliknya, ketika kematian diobservasi maka kematian dipilih sebagai salah satu kemungkinan acak dari suatu kematian, sehingga bentuk usia kematian juga akan menjadi acak pada masa depan. Oleh

(2)

karena itu sebuah model stokastik untuk proyeksi mortalitas kemudian dibutuhkan. Salah satu model stokastik yang populer adalah model yang dikembangkan oleh Lee [1992]. Dikenal sebagai metode Lee-Carter yang mana menggambar-kan sebuah contoh yang signifimenggambar-kan dari pengembangan untuk peramalan mortalitas dan merupakan satu dari model yang paling populer dan paling berpengaruh da-lam peramalan mortalitas. Generalisasi dan pengembangan untuk mortalitas telah banyak dibahas mengikuti dan dikembangkan berdasarkan model dari metode Lee-Carter tersebut.

Bagian paling penting dalam metode Lee-Carter adalah faktor waktuκtyang dapat dipandang sebagai sebuah proses stokastik. Teknik Box-Jenkins kemudian di-gunakan untuk mengestimasi parameter pada model tersebut dan kemudian parame-terκtdiprediksi menggunakan model runtun waktu ARIMA. Dari prediksi ini yang mana diambil dari tingkat umum kematian, selanjutnya tingkat usia sebenarnya da-pat diperkirakan. Hal ini yang menjadi dasar dalam memproyeksikanlife tableagar sesuai dengan yang diharapkan.

Penyusunan life table yang baik adalah dengan mendasarkan pada karak-teristik penduduk paling aktual, untuk itu basis data yang kokoh diperlukan se-bagai fondasi dalam menentukan tingkat kematian. Pada penelitian ini, peneliti akan mengaplikasikan metode Bayesian untuk mengestimasi parameter dan mera-malkan tingkat kematian penduduk pada masa depan berdasarkan usia dan jenis ke-laminnya. Karena keterbatasan data kematian Indonesia, untuk itu pada studi kasus penelitian ini akan digunakan data negara lain. Hasil peramalan tingkat kematian dengan metode Bayesian tersebut selanjutnya akan digunakan untuk mencari proba-bilitas kematian sehingga dapat disusun proyeksi darilife tableguna mencari angka harapan hidup penduduk pada masa akan datang.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini, yaitu:

(3)

1. Bagaimana menghitung tingkat kematian penduduk usia tertentu?

2. Bagaimana mengestimasi parameter pada model Poisson Log-Bilinear meng-gunakan Bayesian?

3. Bagaimana memproyeksilife tabledengan menggunakan metode Bayesian?

1.3. Tinjauan Pustaka

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Brillinger [1986] dan Alho [2000], aproksimasi Poisson untuk banyaknya kematian yang terjadi dalam sebuah kotak dari diagram Lexis sangat mungkin dilakukan. Hal inilah yang kemudian menjadi landasan bagi Sithole [2000] dan Renshaw dan Haberman [2003] un-tuk mengimplementasikan sebuah pendekatan alternatif unun-tuk peramalan mortalita: waktu kalender dimasukkan ke dalam model sebagai covariate yang diketahui dan sebuah model regressi yang didasari atas struktur kesalahan (error) heteroskedasti-sitas Poisson yang digunakan.

Sebuah model yang sangat berhubungan dengan permasalahan tersebut telah ditunjukkan oleh Brouhns, Denuit dan Vermunt [2002], menggunakan bentuk Lee-Carter log-bilinear untuk percepatan mortalitas. Secara spesifik, Brouhns, Denuit dan Vermunt [2002] menggunakan

Dxt ∼P oisson(Extµx(t))denganµx(t) = exp(αx+βxκt) (1.1) dengan parameter X t κt= 0 dan X x βx = 1 (1.2)

Terdapat perbedaan mendasar di antara Renshaw dan Haberman [2003] dan Brouhns, Denuit dan Vermunt [2002] yaitu pada interpretasi waktunya: pada Brouhns, De-nuit dan Vermunt [2002] waktu dimodelkan sebagai sebuah faktor sedangkan pen-dekatan yang dilakukan oleh Renshaw dan Haberman [2003] waktu dimodelkan sebagai covariate yang diketahui. Telah diketahui bahwa pendekatan bentuk dari model yang lebih baik adalah jika tidak diketahui batasan effek dari waktu terhadap beberapa bentuk fungsional yang telah diketahui. Perlu diketahui bahwa Renshaw

(4)

dan Haberman [2003] mempertimbangkan kedua kemungkinan (faktor dan covari-ate) dan telah memilih bahwa salah satu lebih baik dibandingkan yang lain sebagai dasar dari kualitas yang dipilih.

Beralih ke model Lee-Carter yang menggunakan SVD untuk mengestimasi

αx, βxdanκt, Brouhns, Denuit dan Vermunt [2002] mengestimasi parameter terse-but dengan mamaksimumkan log-likelihood yang didasari pada model 1.1. Sama seperti pendekatan Lee-Carter, model ARIMA kemudian digunakan untuk mera-malkanκt.

Di dalam semua penelitian yang dijelaskan sebelumnya, pemodelannya ma-sih diproses dalam dua langkah: pertama indek mortalitasκt diestimasi dan kemu-dian diekstrapolasi menggunakan metode Box-Jenkins. Incoherence mungkin saja timbul dari prosedur dua langkah tersebut. Untuk menghilangkan hal ini, maka di-integrasikan langkah kedua ke dalam sebuah model Bayesian. Formula Bayesian mengasumsikan kemudahan dari umur dan efek dari periode untuk meningkatkan estimasi dan memfasilitasi prediksi. Secara intuitif, diharapkan variasi yang lebih smooth dari tingkat mortalita pada bidang Lexis. Untuk mengimplementasikan pemikiran ini dipilih sebuah model Bayesian yang mana bagian prior menyebabkan smoothdengan menghubungkan tingkat mortalitas untuk masing-masing bagian pa-da bipa-dang Lexis. Sebagai konsekuensinya, tingkat estimasi untuk masing-masing umur dan tahun menjadi lebih terkait dari informasi di dalam bidang persegi yang berkaitan pada diagram Lexis. Sebuah keuntungan yang penting dari menggabung-kan pemikiran darismoothnessadalah bahwa hal ini memungkinkan menggunakan model tersebut untuk tujuan dari memprediksi tingkat mortalita kedepannya.

Pemodelan Bayesian menganggap semua parameter yang tidak diketahui

αx, βxdanκtsebagi variabel random dan merupakan distribusi bersyarat yang infor-masinya diperoleh dari(Ext, Dxt). Sampai sekarang analisis Bayesian tidak dapat dikomputerisasi dan metode pendekatan biasanya digunakan sebagai gantinya. Hal ini berubah di awal tahun 1990-an dengan menggunakan komputer metode simu-lasi Markov Chain Monte Carlo (MCMC) (Chib [2001] untuk ringkasan dan Gilks

(5)

[1996] untuk aplikasi). Pendekatan Monte Carlo diperbolehkan untuk dasar in-ferensi dalam sampling distribusi posterior dari parameter. Sebuah fitur menarik dari pendekatan ini adalah kemudahan dalam mengeksplorasi ketidakpastian yang berhubungan dengan estimasi dan peramalan.

Beberapa analisis dari mortalita telah diberikan oleh beberapa peneliti, seper-ti Klugman [1989], Yashin [2000] dan Dellaportas [2001] beberapa dari sekian banyak peneliti tersebut. Bayesian proyeksi mortalita telah diteliti oleh Girosi dan King [2003]. Penelitian ini mengkaji metode Bayesian yang dikembangkan oleh Czado [2005].

1.4. Metode Penelitian

Penelitian tentang proyeksi life table menggunakan metode Bayesian ini dilakukan dengan studi pustaka yang dilakukan dengan mengkaji dari literatur-literatur dan buku-buku yang diperoleh dari perpustakaan maupun dari internet. Da-ta yang digunakan pada penelitian ini merupakan daDa-ta sekunder yaitu daDa-ta jumlah kematian berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia. Dari data tersebut kemudi-an akkemudi-an disusun proyeksi darilife tableuntuk tahun-tahun kedepannya. Berdasarkan data jumlah kematian berdasarkan jenis kelamin tersebut akan dilakukan estimasi parameter untuk model Poisson Log-Bilinier menggunakan metode Bayesian. Sete-lah mendapatkan estimasi dari parameter model tersebut yang mendekati hasil em-piriknya, kemudian akan dibuat proyeksi dari life table untuk tahun-tahun men-datang.

(6)

1.5. Sistematika Penulisan

Tesis ini ditulis dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teorinya meliputi peluang, variabel random, distribusi Poisson, ekspektasi dari variabel random, fungsi survival, tabel kehidupan (life table), estimasi Bayesian, komputasi Bayesian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi pembahasan dari penelitian ini yaitu tentang esti-masi parameter dari model Poisson Log-Bilinier menggunakan metode Bayesian dan proyeksilife table.

BAB IV STUDI KASUS

Bab ini menampilkan implementasi penelitian secara numerik dari mo-del yang telah dibahas pada bab sebelumnya dan memperlihatkan hasil proyeksilife tableuntuk waktu yang akan datang.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini dan saran untuk penelitian ini apabila masih terdapat beberapa kekurangan yang bisa dijadikan bahan penelitian lanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kependudukan

Lain halnya dengan penlitian yang dilakukan oleh Kaunang (2013) yaitu Pengujian yang dilakukan untuk variabel kinerja keuangan perusahaan Economic Value Added (EVA)

Mayoritas warga kampung nelayan pesisir Muara Angke memiliki keberanian menjadi wirausahawan karena tekanan ekonomi yang mendesak. Selain itu, mereka memiliki minat

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pada umur 21 hst perlakuan cekaman kekeringan berpengaruh tidak nyata terhadap ketiga variabel pertumbuhan yang diamati (tinggi

Hasil penelitian untuk faktor permintaan secara simultan ada pengaruh nyata antara tingkat pendapatan, selera, jumlah tanggungan dan harapan masa yang akan datang

(1)Penyesuaian PO proyek berdasarkan perubahan/pergeseran biaya dalam DIP atau dokumen lain yang disamakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 Ayat (1), Ayat (2) huruf a dan ayat

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula