• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PENGGUNAAN KAPASITOR DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV KAMPUS UNDANA PENFUI KUPANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN PENGGUNAAN KAPASITOR DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV KAMPUS UNDANA PENFUI KUPANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

T-216

PERENCANAAN PENGGUNAAN KAPASITOR DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV KAMPUS UNDANA PENFUI KUPANG

Agusthinus S. Sampeallo1), Frans J. Likadja2)

1,2)Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Telp. (0380) 881557/081339442255

E-mail : [email protected]1, [email protected]

ABSTRAK

Kampus Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Penfui merupakan salah satu pelanggan dari PT. PLN (Persero) Rayon Kupang yang termasuk dalam golongan tarif sosial (S3). Pelanggan dengan golongan ini akan dikenakan biaya kelebihan kVAR, apabila jumlah pemakaian kVARh dalam satu bulan lebih besar dari 62 persen dari jumlah pemakaian kWh bulan tersebut. Dari data pemakaian energi diketahui bahwa kVARh UNDANA Penfui melebihi dari ketentuan yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi daya reaktif kampus ini cukup besar.

Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan penggunaan kapasitor daya pada jaringan distribusi primer kampus UNDANA Penfui dengan menentukan ukuran kapasitas kapasitor (kVAR), titik penempatan kapasitor yang sesuai untuk jaringan kampus ini guna mengoptimalkan daya yang disalurkan dan nilai ekonomis (penghematan) dari pemasangan kapasitor daya tersebut. Dari hasil perhitungan dan analisis, maka pemasangan kapasitor daya pada jaringan distribusi primer kampus UNDANA Penfui Kupang sebesar 66,812 kVAR dengan titik optimal penempatan kapasitor pada jarak 1,064 km dari gardu kubikal dan dapat memperbaiki kondisi jaringan berupa: berkurangnya kVAR yang ditanggung oleh sistem (pada masing-masing phasa sebesar 25,23 kVAR; 20,80 kVAR dan 20,79 kVAR); pengurangan rugi daya jaringan (pada masing-masing phasa sebesar 0,0061 kW; 0,0046 kW dan 0,0055 kW); perbaikan faktor daya (pada masing-masing phasa sebesar 0,638; 0,067 dan 0,691 sebelum pemasangan kapasitor menjadi 0,9 pada setiap phasa setelah pemasangan kapasitor) dan kenaikan tegangan (pada masing-masing phasa sebesar 0,0003 kV; 0,0003 dan 0,0004 kV). Besar kapasitas kapasitor daya yang digunakan adalah sebesar 177,3 µF untuk hubung delta dan sebesar 531,9 µF untuk hubung bintang.

Kata Kunci: Kapasitor Daya, Kapasitas, Distribusi Primer

1. PENDAHULUAN

Proses penyaluran tenaga listrik pada

kampus Universitas Nusa Cendana

(UNDANA) Penfui Kupang disuplai

menggunakan tegangan sistem 20 kV.

Kemudian pada sisi primer diturunkan menjadi 380/220V dengan menggunakan empat buah transformator step down yang ada pada tiga buah gardu distribusi dan selanjutnya didistribusikan ke setiap unit kerja yang ada di lingkungan kampus.

Sebagai salah satu pelanggan dari PT. PLN (Persero) Rayon/area Kupang dengan daya

tersambung sebesar 335 kVA, kampus

UNDANA Penfui termasuk dalam golongan tarif sosial (S3). Pelanggan dengan golongan ini akan dikenakan biaya kelebihan kVAR, apabila jumlah pemakaian kVARh dalam satu bulan lebih besar dari 62 persen dari jumlah pemakaian kWh bulan tersebut.

Bedasarkan data rekening listrik kampus UNDANA Penfui Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2010, diperoleh bahwa kVARh

UNDANA Penfui melebihi dari ketentuan yang berlaku. Rata-rata faktor daya (Cos θ) listrik di kampus UNDANA Penfui dalam Tahun 2007 hanya sebesar 0.57 dan Tahun 2008 rata-rata cos θ adalah sebesar 0,77. Selanjutnya pada bulan Mei – Juli 2009, cos θ pada beberapa unit kerja pada fasa tertentu sangat kecil, yaitu berkisar dari 0.29 – 0.75 dan terjadi pada beban – beban yang dilayani oleh keempat trafo yang ada.

Rendahnya cos θ ini menunjukkan bahwa konsumsi daya reaktif pada beberapa titik beban di kampus UNDANA Penfui cukup besar. Oleh karena itu, kapasitor daya sebagai gawai yang berfungsi untuk mengkompensir daya reaktif merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan performa kualitas daya listrik di kampus ini. Pemasangan kapasitor daya penting untuk perencanaan daya reaktif dari sebuah sistem daya. Suatu saluran transmisi atau distribusi paling ekonomis bila hanya menyalurkan daya

(2)

T-217

aktif saja dimana kebutuhan daya reaktif beban di dapat dalam sistem distribusi di pelanggan. Hal ini memungkinkan penggunaan saluran secara optimal, memperbaiki penampilan operasionalnya dan mengurangi kehilangan energi.

2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dan melakukan pengukuran langsung pada gardu distribusi dan panel untuk mendapatkan nilai tegangan, arus dan faktor daya jaringan (data primer). Data sekunder yang digunakan, yaitu: diagram garis tunggal jaringan disribusi primer kampus Undana Penfui Kupang, jenis penghantar yang digunakan, impedansi penghantar dan panjang penghantar. Alat ukur yang digunakan adalah Stick Voltmeter 20 kV, Tang Amper dan cos θ meter. Untuk analisis data digunakan data hasil pengukuran, perhitungan dan asumsi harga kapasitor melalui proses komputasi dengan bantuan perangkat komputer.

3. HASIL DAN DISKUSI 3.1 Jaringan Distribusi Primer

Sistem jaringan distribusi primer

digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat menggunakan saluran udara, kabel udara, maupun kabel tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini direntangkan sepanjang daerah yang akan di suplai tenaga listrik sampai ke pusat beban. Terdapat bermacam-macam bentuk jaringan distribusi primer, seperti jaringan distribusi radial, spindel, ring (Loop) dan jaringan distribusi anyaman (Mesh/Grid), (Basri, 2003). Untai ekivalen dari jaringan distribusi diperlihatkan pada Gambar 1. Impedansi total dari untai ekivalen ini adalah :

Gambar 1 Untai Ekivalen Jaringan Distribusi Ztotal = L total x (R + jXL) total (1)

Dengan :

Ztotal = Impedansi total saluran (Ohm)

L total = Panjang total penghantar (km) Rtotal = Resistansi total penghantar (Ohm)

jXL = Reaktans total induktans (Ohm) Jenis beban listrik umumnya berupa beban induktif dengan faktor daya 80% mengikuti (lagging). Oleh sebab itu, jenis beban seperti ini, yang distribusi arusnya mengikut terhadap tegangan (lagging), seperti yang terlihat pada Gambar 2, cosinus dari sudut yang dibentuk antar arus dan tegangan terima (Vr) dikenal sebagai faktor daya (power factor). Faktor daya lagging ini terjadi apabila bebannya induktif, seperti motor induksi, AC dan transformator.

Gambar 2 Perbaikan Faktor Daya dengan Daya Aktif Konstan

. (a) Diagram Fasor, (b) Segi Tiga Daya 3.2 Kapasitor Daya Pada Jaringan

Distribusi

Penggunaan kapasitor pada sistem daya listrik menimbulkan daya reaktif untuk memperbaiki tegangan dan faktor daya, karenanya menambah kapasitor sistem akan mengurangi kerugian. Dalam kapasitor seri daya reaktif sebanding dengan kuadrat arus beban, sedangkan pada kapasitor paralel sebanding dengan kuadrat tegangan.

Penambahan kapasitor dapat menyebabkan komponen daya reaktif Q dari daya semu S

pada beban dapat berkurang bahkan

dihilangkan. Gambar 3 menunjukkan

peningkatan komponen daya reaktif Q untuk setiap perubahan 10% dari faktor daya (Gonen, 1987).

(3)

T-218

Gambar 3 Gambaran mengenai Daya Semu, Daya Reaktif yang.Diperlukan sebagai Fungsi

Dari Daya Nyata Tetap

Perbaikan atau koreksi faktor daya sistem dapat dilakukan dengan referensi daya aktif tetap, daya semu dan reaktif berubah atau daya semu tetap, daya aktif dan reaktif berubah.

Kapasitor yang akan digunakan untuk

memperbaiki faktor daya, penempatannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: kapasitor terpusat ditempatkan pada sisi primer dan sekunder trafo dan pada bus pusat pengontrol dan cara kedua adalah kapasitor terbatas ditempatkan pada feeder kecil, pada rangkaian cabang dan langsung pada beban.

3.3 Menentukan Kapasitas Kapasitor untuk Setiap Beban

Menentukan kapasitas kapasitor pada masing – masing bus-bar beban dengan perbaikan faktor daya yang ditentukan yaitu

dari PF1 ke PF2, dapat diketahui dengan

menggunakan persamaan berikut: 2 1 Q Q QC = − (1)

)

(

tan

1 1 2

P

Cos

PF

Q

=

− (2) Dengan: QC = Kapasitas Kapasitor

Q1 = Daya reaktif sebelum ... pemasangan kapasitor

Q2 = Daya reaktif setelah .pemasangan kapasitor

Pada sistem tiga fasa, rangkaian hubungan kapasitor dapat berupa hubung delta dan hubung bintang, (Voglaire, 1986) . Hubungan kapasitor ini ditunjukan pada Gambar 4 berikut:

(a)

(b)

Gambar 4 Rangkaian Hubungan Kapasitor

(a) Hubung Delta (b) Hubung Bintang

Kapasitor Terhubung Delta

Dari Gambar 4a diperoleh hubungan :

V

I

V

I

Q

C

=

3

×

L

×

LL

=

3

C atau 6 10 3 C L L C I V Q = − MVAR (3) L L C L V Q I − × = 3 (4) Dengan: L L

V

− = tegangan jala dalam KV

C

I

= arus kapasitif, dalam Ampere Arus kapasitif

I

C: 3 L C I I = (5) atau, C L L C X V I = − 3 10 Ampere (6) Dengan V dalam kV.

Reaktansi dari kapasitor

X

Cadalah :

C L L C I V X = −

(7) C f XC π 2 106 = Ohm (8)

Dengan C = kapasitansi kapasitor dalam

µ

F Sehingga, kapasitansi tiap unit kapasitor yang terhubung delta adalah :

C X f C π 2 106 =

µ

F (9)

Kapasitor Terhubung Bintang

Dari gambar 4b, diperoleh hubungan:

N L C C I V Q = 3 − (10) 3 L L N L V V − = − Dengan : N L V = tegangan fasa-netral

(4)

T-219

C N L L C X V I I = − 3 10 Ampere

Reaktansi dari kapasitor

X

C:

C N L C I V X = −

(11)

Sehingga, kapasitansi tiap unit kapasitor yang terhubung bintang adalah:

C X f C π 2 106 =

µ

F (12)

3.4 Menentukan Lokasi Optimum Kapasitor

Sebuah penyulang yang terdiri dari beberapa segmen yang beban – bebannya

kombinasi merata dan terpusat,

diperlihatkan pada Gambar 5. Setiap segmen mewakili bagian dari penyulang, antara pemisah seksi, pengatur tegangan atau titik tertentu dari saluran tersebut. Untuk memudahkan analisis, beban atau

arus jala dan hasil rugi daya (I2R)

diasumsikan terdiri dari dua komponen, yaitu : komponen arus aktif dan komponen arus reaktif. Karena rugi daya (I2R) yang disebabkan oleh komponen arus aktif tidak terpengaruh oleh adanya kapasitor shunt, maka rugi ini tidak diperhatikan, (Basri, 2003).

Gambar 5 Penyulang Primer dengan Beban yang Seragam dan Terpusat Pengurangan rugi dari aplikasi satu kapasitor bank pada penyulang, seperti pada Gambar 6, menggunakan persamaan berikut (Gonen, 1987) : LS LS LS LS P P P P' = − ' ∆ (13) (2.38)

(

)

[

]

(

I I I I

)

R R I I I x I I x x PLS c 2 c c 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 3 ' + + + − − − = ∆ (2.39) Atau:

(

) (

)

(

)

            −             +       − + + = ∆ 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 / / 1 3 ' I I I I I I x I I x I I I I x P c c c LS

c digambarkan sebagai perbandingan kapasitif kVA (c kVA) kapasitor daya terhadap total beban reaktif, yaitu:

total c Q Q c= (14) Dengan :

c = rasio daya reaktif c

Q

= kapasitas kapasitor (kVAR) total

Q

=daya reaktif total dari sistem

(kVAR)... ... . Selanjutnya: 1 I I c= c (15) Dengan: c

I

= arus reaktif kapasitif (A) 1

I

= arus reaktif total (A)

λ

digambarkan sebagai rasio dari arus reaktif pada segmen awal dan akhir dari penyulang, yaitu: 1 2

I

I

=

λ

(16) Dengan: 1

I

= arus reaktif pada ujung awal ...

jaringan (A) 2

I

= arus reaktif pada ujung akhir ...

.jaringan (A).

Oleh karena itu, jumlah rugi daya nyata yang dapat direduksi (dalam per unit) dapat ditemukan dengan persamaan, (Basri, 2003) :

(

)

[

2

]

1 1 2 1

2

1

3

c

c

x

c

x

x

P

LS

+

+

+

=

λ

λ

λ

(17) Atau

(

)

[

x

x

c

]

cx

P

LS

+

+

+

=

λ

λ

λ

2 1 1 1

2

1

3

(18) Dimana

P

LS = jumlah rugi daya yang direduksi oleh kapasitor dalam per unit.

(5)

T-220

Gambar 6 Pengurangan Rugi-Rugi dengan Satu Kapasitor Bank

3.5 Perhitungan Ekonomis Perbaikan Faktor Daya

Perbaikan faktor daya dari cos θ1 menjadi cos θ2, dengan daya aktif tetap, maka daya semu awal S1 menjadi S2, sehingga pengurangan daya semu sebesar S = (S1-S2) kVA. Bila dimisalkan bahwa biaya beban X rupiah/kVA per tahun, maka dalam setahun kita dapat menghemat biaya beban sebesar:

Rp.S.X = (S1-S2)X

= P.X (S1-S2) Rp./tahun atau besar penghematan = PxX       − 2 1 cos 1 cos 1 ϕ ϕ Rp./tahun (19)

Untuk memperbaiki cos θ1 menjadi cos θ2, perlu dipasang kapasitor dengan kapasitas Qc

(kVAR). Bila dimisalkan biaya yang

dikeluarkan per tahunnya dari kapasitor adalah sebesar Y rupiah per kVAR, maka pengeluaran per tahun dari kapasitor adalah:

Pengeluaran= Y. Qc atau Pengeluaran/th = Y. P (tg1 – tg2) Rp/tahun (20)

3.6 Hasil Perhitungan

Daya listrik yang disuplai ke kampus Undana Penfui yang bersumber dari PLTD milik PT. PLN (Persero) Rayon Kupang, sebesar 335 kVA dengan tegangan sistem 20 kV. Daya dan Tegangan tersebut disalurkan dari gardu kubikel milik PT. PLN (Persero) yang terletak pada sisi kanan jalan masuk kampus Undana ketiga buah gardu distribusi

milik UNDANA, yang terdiri dari trafo A (250 kVA) dan trafo C (400 kVA) yang ditempatkan di belakang Laboratorium Kimia Fakultas Sains dan Teknik, trafo B (400 kVA) yang berada di belakang Fakultas Pertanian serta Trafo D (400 kVA) yang berada dekat gedung FISIP/Kedokteran.

Jaringan distribusi primer kampus

UNDANA Penfui menggunakan sistem 3 (tiga) phasa 4 (empat) kawat dengan menggunakan penghantar MVTIC (Medium Voltage Twisted Insulated Cable), dengan luas penampang 150 mm2. Gambar 7 memperlihatkan distribusi beban (letak gardu distribusi) di sepanjang saluran distribusi primer kampus UNDANA Penfui Kupang.

Gambar 7 Gardu Kubikal dengan Distribusi Titik-Titik Beban

Hasil-hasil perhitungan impedansi

penghantar per satuan jarak, kapasitas

kapasitor, kapasitans kapasitor, reduksi rugi daya, perbandingan daya, tegangan dan penghematan biaya sebelum dan setelah pemasangan kapasitor, diperlihatkan pada Tabel 1 sampai Tabel 7.

Tabel 1 Impedansi Penghantar Tiap Satuan Jarak No. Unit Layanan Jarak (Km) Impedansi (Ohm) 1. Trafo A 0.758 0.312 + j 0.083 2. Trafo B 1.064 0.438 + j 0.116 3. Trafo C 0.758 0.312 + j 0.083 4. Trafo D 0.600 0.247 + j 0.065 Jumlah Total 1.664 0.685 + j 0.181

Tabel 2 Kapasitas Kapasitor Daya

Phasa Cos θ 1 Tan θ 1 Tan θ 2 P1 (W) Qc (VAR) Q2 (VAR)

R 0.638 1.207 0.484 34897.44 25227.269 16901.604

S 0.670 1.108 0.484 33365.81 20794.678 16159.801

T 0.691 1.046 0.484 37032.22 20789.818 17935.525

(6)

T-221

Tabel 3 Kapasitans Kapasitor Daya

Hubung Delta Hubung Bintang

IL (A) Ic (A) Xc (Ohm) C (F) Ic (A) Xc (Ohm) C (F)

1.928690 1.113529 17.960909 0.000177 1.928690 5.986970 0.000532

Tabel 4 Reduksi Rugi Daya Fasa R, S dan T untuk Berbagai Jarak Jaringan Distribusi Primer Kampus UNDANA Penfui

No X (pu) Reduksi rugi daya (∆ P LS) per fasa

R S T

1. 0.564 0.346 0.296 0.296

2. 0.713 0.437 0.375 0.375

3. 1.000 0.613 0.526 0.526

Tabel 5 Perbandingan Daya dan Rugi Daya Sebelum dan Setelah ... Pemasangan Kapasitor

Sebelum Pemasangan kapasitor Setelah Pemasangan kapasitor

Phasa P (kW) Q (kVAR) S (kVA) Rugi Daya P (kW) Q (kVAR) S (kVA) Rugi Daya (kW) (kW) R 34.8974 42.1289 54.7053 0.0100 34.9013 16.9016 38.7784 0.0039 S 33.3658 36.9545 49.7887 0.0087 33.3699 16.1598 37.0768 0.0041 T 37.0322 38.7253 53.5821 0.0104 37.0372 17.9355 41.1514 0.0049 Total 105.2955 117.8087 158.0761 0.0291 105.3084 50.9969 117.0066 0.0130

Tabel 6 Perbandingan Tegangan Sebelum dan Setelah Pemasangan Kapasitor Phasa

V sebelum

(Volt) I (A)

X

(Ohm) Sin phi

VR (Volt) V setelah (Volt) R 11433.810 4.785 0.1813 0.43589 0.378 11434.188 S 11429.405 4.356 0.1813 0.43589 0.344 11429.749 T 11431.131 4.687 0.1813 0.43589 0.371 11431.501

Tabel 7 Perbandingan Biaya Energi Listrik Sebelum dan Setelah Pemasangan Kapasitor

Sebelum Setelah

LWBP WBP

kVARh

lebih Biaya Total LWBP WBP

kVARh

lebih Biaya Total

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

26.082.221,55 6.699.022,42 10.047.840 52.717.584 26.082.221,55 6.699.022,42 0 42.669.743,97

Saluran utama yang dipakai dalam

perhitungan ini adalah saluran dari gardu kubikal ketiga titik beban (tiga gardu distribusi) yang berisi empat buah transformator. Dalam perhitungan per unit (pu) panjang jaringan ujung awal (gardu kubikal) sampai ke ujung akhir jaringan (trafo distribusi), ditentukan tiga titik cabang atau beban. Harga per unit jarak tiap

cabang merupakan perbandingan panjang

jaringan tiap trafo ke gardu kubikal terhadap panjang total jaringan seperti diperlihatkan pada Gambar 7.

Panjang jaringan primer kampus UNDANA adalah 1,064 km yang diasumsikan menjadi 1 pu yang dibagi dalam tiga cabang. Cabang 1 adalah trafo D (600m), cabang 2 ialah trafo A dan C (758 m) dan cabang 3 adalah trafo B (1,064 km). I1 merupakan arus reaktif ujung awal jaringan dan I2 merupakan arus pada ujung akhir jaringan. Nilai I1 dan I2 dapat ditentukan dengan persamaan I1= I Sin θ dan I2=I Sin θ. Letak optimal kapasitor pada jaringan ini dapat diketahui dengan menghitung besar reduksi rugi daya per unit tiap satuan jarak menggunakan

(7)

T-222

persamaan (14) dan (18) dan hasilnya seperti disajikan pada Tabel 4. Reduksi rugi daya terbesar masing-masing phasa diperoleh pada jarak x = 1 pu atau 1,064 km (jarak ini merupakan titik optimal penempatan kapasitor daya).

Perbandingan besarnya rugi daya, faktor daya serta tegangan sebelum dan sesudah pemasangan kapasitor daya pada titik optimum masing-masing phasa disajikan pada Tabel 5. Semakin jauh letak kapasitor dari beban, maka rugi daya semakin besar (rugi daya yang dapat direduksi semakin kecil). Pemasangan kapasitor mengakibatkan penurunan rugi daya karena berkurangnya daya reaktif yang dipasok dari sumber, maka daya aktif juga meningkat serta daya semu berkurang.

Kenaikan tegangan yang dihasilkan setelah pemasangan kapasitor daya (Tabel 6) sekitar 0.003% dari batas kenaikan tegangan yang diijinkan ialah +5% (PUIL, 2000) sehingga kenaikan tegangan ini masih dalam batas aman. Pemasangan kapasitor akan memperbaiki faktor daya sehingga dengan sendirinya mengurangi jumlah daya reaktif yang dipasok dari sumber, sehingga dari sisi ekonomis pihak UNDANA tidak lagi harus membayar biaya kelebihan kVARh setiap bulannya.

Nilai rupiah yang dapat dihemat setiap bulannya adalah sebesar Rp 10.047.840,- atau 19,06 % dari total pembayaran rekening listrik

sesudah pemasangan kapasitor daya.

Penghematan biaya kVARh+ akan ekivalen dengan biaya pemasangan kapasitor selama kurang lebih enam bulan seperti yang disajikan pada Tabel 7.

Rata-rata rugi daya yang direduksi dan kenaikan tegangan pada masing-masing phasa dengan pemasangan kapasitor daya (Tabel 4,5 dan 6) nilainya cukup kecil hal ini disebabkan karena panjang jaringan distribusi primer kampus UNDANA penfui hanya sekitar 1 km dari gardu kubikal ke gardu distribusi. Dengan demikian jatuh tegangan pada saluran juga cukup kecil (pengaruh perbaikan tegangan tidak signifikan).

4. SIMPULAN

Dari hasil perhitungan dan analisis, maka dapat disimpulkan hal–hal sebagai berikut:

1. Titik optimum pemasangan kapasitor daya pada jaringan adalah pada ujung akhir jaringan, yaitu pada jarak 1,064 km (gardu trafo B) dari gardu kubikal.

2. Pemasangan kapasitor daya pada jaringan distribusi primer kampus UNDANA Penfui

Kupang dapat memperbaiki kondisi

jaringan, berupa: berkurangnya kVAR yang ditanggung oleh sistem (pada

masing-masing phasa sebesar 25,23 kVAR; 20,80 kVAR dan 20,79 kVAR), pengurangan rugi daya jaringan (pada masing-masing phasa sebesar 0,0061 kW; 0,0046 kW dan 0,0055 kW), perbaikan faktor daya (pada masing-masing phasa sebesar 0,638; 0,067 dan

0,691 sebelum pemasangan kapasitor

menjadi 0,9 pada masing-masing phasa setelah pemasangan kapasitor) dan kenaikan tegangan (pada masing-masing phasa sebesar 0,0003 kV; 0,0003 dan 0,0004 kV).

3. Kapasitas kapasitor yang diperlukan adalah sebesar 66,812 kVAR atau besarnya kapasitansi dalam mikro Farad adalah 177,3 µF untuk kapasitor hubung delta dan sebesar 531,9 µF untuk hubung bintang.

4. Biaya pemasangan kapasitor bila

dibandingkan dengan biaya pemakaian energi di kampus ini selama enam bulan (karena adanya kelebihan KVAR), maka penghematan yang dapat diperoleh setiap bulannya adalah sebesar Rp10.047.850,- (Sepuluh juta empat puluh tujuh ribu delapan ratus lima puluh rupiah).

5. PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Hertog Mataludji dan Monalisa A. Malelak

yang telah banyak membantu dalam

pengambilan dan pengolahan data sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA

Basri, Hasan, Sistem Distribusi Daya Listrik, Balai Penerbit dan Humas ISTN, Jakarta : 51-97. 2003.

Gonen, Turan , Electric Power Distribution System

Engineering, McGraw – Hill, United States of America : 385-402. 1986.

Pabla A.S., Hadi, Abdul, Sistem Distribusi Daya

Listrik,Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta : 20-40. 1991.

Putu, Ngakan Satriya Utama, Memperbaiki Profil

Tegangan di Sistem Distribusi Primer dengan Kapasitor Shunt, Jurnal Teknologi Elektro, Vol. 7 No. 1 Januari – Juni : 2-4. 2008.

SNI 04-0225-2000: Persyaratan Umum Instalasi

Listrik 2000 / General Requirements for Electrical Installations (PUIL 2000), Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

SPLN I:1978, Komisioning Jaringan, Departemen

Pertambangan dan Energi, Perusahaan Umum Listrik Negara, Jakarta.

Voglaire, Franz, Power Factor Corection with

Capasitors, ABB Jumet S. A., Belgium : 113-131. 1986.

Gambar

Gambar 1 Untai Ekivalen Jaringan Distribusi  Ztotal = L total x (R + jXL) total         (1)
Gambar 4   Rangkaian Hubungan Kapasitor    (a) Hubung Delta (b) Hubung Bintang  Kapasitor Terhubung Delta
Gambar 5 Penyulang Primer dengan Beban  yang Seragam dan Terpusat
Tabel 1  Impedansi Penghantar Tiap Satuan  Jarak  No.  Unit  Layanan  Jarak  (Km)  Impedansi (Ohm)  1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan kegiatan Administrasi keuangan berupa pemenuhan gaji dan tunjangan ASN di perayanan kesehatan, har ini daram. rangka peningkatan mutu Rumah Sakit Jiwa

Berdasarkan temuan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program pembelajaran berbasis tematik pada TK Shanti Kumara II Kelurahan Sading Mengwi Badung tergolong

Kajian ini menggunakan katalis zeolit beta dengan hasil yang terbaik untuk reaksi asetilasi patchouli alkohol pada kondisi yang sama kemudian katalis zeolit beta dengan

sedangkan para malaikat berduyun-duyun turun, lalu duduk di pintu-pintu masjid; mereka (para malaikat) mencatat kehadiran orang per orang dari saat pertama dan

Dari sistem pengamanan yang telah diterapkan oleh pihak terkait, penulis mencoba melihat bahwa pesepsi responden terhadap strategi pencegahan kejahatan yang

Pada Indikator memecahkan masalah 14,81% siswa Mengidentifikasi soal (diketahui, ditanyakan, kecukupan unsur) dengan benar tetapi model matematika yang dibuat

SATUAN dapat berdasarkan atas jam operasi untuk Tenaga Kerja dan Peralatan, Volume dan/atau ukuran berat untuk bahan-bahan.. Kuantitas satuan adalah kuantitas setiap komponen

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, sehingga penulis mencoba menganalisisnya dalam bentuk penelitian dengan judul “PENERAPAN ASAS-ASAS HUKUM ASURANSI DALAM