• Tidak ada hasil yang ditemukan

Al Ghazali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Al Ghazali"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MUHAMMAD IQBAL

(1873-1938)

Dosen pengampu: Akhmad hulaify, M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Siti armiayati ( 18500040)

2. Tarawiah

(18500048)

3. Khairunnisa

(18500050)

Mata Kuliah : Sejarah Perkembangan Peradaban Ekonomi Islam

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Banjarmasin, Juli 2019

(3)

DAFTAR ISI

Kata Penganta ... i

Daftar Isi... ii

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan Pembelajaran... 2

BAB II PEMBAHASAN...

A. Konsep Pemasaran ... 3 B. Penetapan Harga... 5 C. Aspek Pasar dan Pemasaran...

...11 D. Kepuasan Pelanggan...

...15 E. Negosiasi...

...17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan... ...23 B. Saran...

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemikiran Ekonomi Islam dalam pandangan Al-Ghazali (451-505H/1055-1111M), kegiatan ekonomi merupakan amal kebajikan untuk mancapai maslahah untuk memperkuat sifat kebijaksanaan, kesederhanaan, dan keteguhan hati manusia. Pemikiran ekonomi Al-Ghazali didasarkan pada pendekatan Tasawuf. Corak pemikiran ekonominya dituangkan dalam kitab Ihya' Ulum al-Din, al-Mustashfa, Mizan Al-'Amaldan At-Tibr al Masbuk fi Nasihat Al-Muluk. Pemikiran sosio ekonomi Al-Ghazali berakar dari sebuah konsep yang dia sebut sebagai "fungsi kesejahteraan sosial" yakni sebuah konsep yang mencakup semua aktifitas manusia dan membuat kaitan yang erat antara individu dengan masyarakat.

Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan (maslahah) dari suatu masyarakat tergantung kepada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan dasar, yakni agama, hidup atau jiwa, keluarga atau keturunan, harta atau kekayaan, dan intelektual atau akal. Ia menitikberatkan bahwa sesuai tuntunan wahyu, tujuan utama kehidupan umat manusia adalah untuk mencapai kebaikan di dunia dan akhirat. Menurut Al-Ghazali, kegiatan ekonomi merupakan kebajikan yang dianjurkan oleh islam. Al-Ghazali membagi manusia dalam tiga kategori, yaitu: Pertama, orang yang mementingkan kehidupan duniawi, dan golongan ini akan celaka. Kedua, orang yang mementingkan tujuan akhirat daripada tujuan duniawi, dan golongan ini termasuk golongan yang beruntung. Ketiga, golongan yang kegiatan duniawinya sejalan dengan tujuan-tujuan akhirat.

Al-Ghazali menegaskan bahwa aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien karena merupakan bagian dari pemenuhuan tugas keagamaan seseorang. Ia mengidentifikasikan tiga alasan mengapa seseorang harus melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi, yaitu: Pertama, untuk mencukupi kebutuhan hidup yang bersangkutan. Kedua, untuk mensejahterakan keluarga. Ketiga, untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah bagaimana konsep pemikiran ekonomi dari tokoh-tokoh Islam, yaitu pada pada Al-Ghazali ?

(6)

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran ekonomi dari tokoh islam yang meberikan dampak pada perkembangan Ilmu Ekonomi dan juga memberikan manfaat teoritik, yaitu menambah wawasan penulis mengenai pemikiran yang berhubungan dengan pemikiran ekonomi dari tokoh Islam.

.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perilaku Ekonomi Al-Ghazali (1111 M)

Nama lengkap Imam Al-Ghazali adalah Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali. Panggilan, Laqob atau gelar Al-Ghazali Zain ad Diin ath Thusy adalah Hujjatul Islam atau Hujjatul Islam Abu Hamid. Lahir pada tahun 450 H / 1058 M. Tepatnya

(7)

Pemikiran ekonomi Al-Ghazali setidaknya mencakup konsep dasar tentang perilaku individu sebagai economic agent,konsep tentang harta,konsep kesejahteraan sosial (maslahah), market evolution, demand dan supply, harga dan keuntungan,nilai dan etika pasar, aktifitas produksi danhirarkinya, sistem barter dan fungsi uang, danfungsi negara dalam sebuah perekonomian[ CITATION Ali16 \l 1057 ].

Menurut Al-Ghazali terlibat dalam aktivitas ekonomi hukumnya fardu kifayah. Aktivitas ekonomi harus didasarkan pada tujuan untuk mendapatkan kebahagian di akhirat. Lebih lanjut lagi ia menjelaskan alasan kenapa manusia harus terlibat dalam urusan ekonomi, yaitu: Pertama, Allah telah menciptakan sumber daya alam yang melimpah untuk dimanfaatkan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya sekaligus sebagai bukti kesyukuran kepada Sang Maha Pemberi Rezeki. Kedua, orang yang kuat secara ekonomi maka hidupnya akan bebas, jauh dariketergantungan pada orang lain dan dapat menjalankan ajaran agama secara sempur namisalnya zakat, infak, sedekah dan ibadah haji. Ketiga, perilaku dalam mengejar pemenuhan ekonomi tak boleh menyimpan dari ajaran dan prinsip agama Islam.

B. Mekanisme Pasar

Pasar merupakan suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli. Proses timbulnya pasar yang berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran untuk menentukan harga dan laba. Menurut Al-Ghazali, setiap perdagangan harus menggunakan cara yang terhormat.

Sesungguhnya para pedagang pada hari kiamat nanti akan dibangkitkan seperti para pelaku dosa besar, kecuali yang bertaqwa kepada Allah, berbuat kebajikan dan jujur. Penimbunan barang merupakan tindakan kriminal terhadap moral dan sosial, hal tersebut merupakan jalan pintas untuk memakan harta orang lain dengan cara bathil.

(8)

Al-Ghazali tidak menolak kenyataan bahwa mencari keuntngan merupakan motif utama dalam perdagangan. Namun ia memberikan banyak penekanan kepada etika dalam bisnis, dimana etika ini diturunkan dari nilia-nilai islam.keuntungan yang sesungguhnya adalah keuntungan yang akan diperoleh di akhirat kelak. Ia juga menyarankan adanya peran pemerintah dalam menjaga keamanan jalur perdagangan demi kelancaran perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.

Jauh sebelum pemikir-pemikir kovensional mengemukakan teorinya tentang elastisitas dan sebagainya Al-ghazali telah memahami tentang hal itu, dalam hal ini tampak jelas dari perkataannya bahwa mengurangi margin keuntungan dengan menjual harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan dan pada gilirannyaakan meningkatkan keuntungan. Karena makanan adalah kebutuhan pokok, maka perdagangan makanan se minimal mungkin di dorong oleh motif mencari keuntunagan untuk menghindari eksploitasi melalui pengenaan harga yang tinggi dan keuntungan yang besar keuntungan semacam ini seyogiyanya dicarimelalui perdagangan yang bukan merupakan kebutuhan poko.

Menurut Al-Ghazali, kesejahteraan dari suatu masyarakat tergantung pada pencarian dan emeliharaan lima tujuan dasar yaitu, agama, hidup atau jiwa, keluarga atau keturunan, harta atau kekayaan, dan intelektual atau akal, tujuan utama kehidupan manusia adalah untuk mencapai kebaikan di dunia dan akhirat.

C. Stabilitas Uang

1.Fungsi Uang Sebagai Media Alat Tukar

(9)

a.Problema Barter dan Kebutuhan terhadap Uang

Pertukaran barter menjadi tidak efisien karena adanya perbedaan karakteristik barang-barang. Al-Ghazali menegaskan bahwa evolusi uang terjadi hanya karena kesepakatan dan kebiasaan, dimana tidak akan ada masyarakat tanpa pertukaran barang dan tidak ada pertukaran yang efektif tanpa ekuivalensi.

b.Uang yang Tidak Bermanfaat dan Penimbunan Bertentangan dengan Hukum Ilahi

Uang akan memiliki nilai jika digunakan dalam pertukaran. Al-Ghazali menyatakan bahwa salah satu tujuan emas dan perak adalah untuk dipergunakan sebagai uang. Al-Ghazali juga mengutuk mereka yang menimbun keping-kepingan uang.

2.Pemalsuan dan Penurunan Nilai Uang

Standart uang komoditas, dulunya muatan logam satu koin sama nilainya dengan nilai koin tersebut. Pemalsuan uang bukan hanya dosa perorangan tetapi berpotensi merugikan masyarakat secara umum. Namun, apabila percampuran logam dalam koin merupakan suatu kebijakan dari pemerintah dan dapat diketahui oleh semua masyarakat, maka hal ini dapat diterima atau dibolehkan.

3.Larangan Riba

Riba merupakan penyalahgunaan fungsi uang yang berbahaya, sebagaimana penimbunan barang untuk kepentingan individual. Ada dua cara bunga yang muncul dalam bentuk yang tersembunyi. Seperti bunga yang muncul jika ada pertukaran emas dengan emas, tepung dengan tepung dan lain-lain dengan jumlah yang berbeda atau dengan waktu yang berbeda. Jika dalam waktu yang sudah ditentukan dan tidak segera mengembalikan barang tersebut maka akan ada permintaan untuk melebihkan jumlah komoditi tersebut.jika jumlah

komoditas yang diperlukan tidak sama, kelebihan yang diberikan dalam pertukaran tersebut disebut dengan riba fadl. Menurut Al-Ghazali kedua bentuk transaksi tersebut hukumnya haram.

4.Peran Negara dan Keuangan Publik

a.Kemajuan Ekonomi melalui Keadilan, Kedamaian, dan Stabilitas

Al-Ghazali menekankan bahwa negara juga harus mengambil tindakan untuk menegakkan kondisi secara internal dan eksternal. Al-Ghazali juga mendukung al-hisabah yaitu sebuah badan pengawas yang dipakai banyak negara Islam pada waktu itu, dan berfungsi untuk mengawasi praktik pasar yang merugikan.

b.Keuangan Publik, meliputi Sumber Pendapatan Negara, Utang Publik, dan Pengeluaran Publik.

(10)

bagaimana mengatur suatu perekonomian. Ilmu ekonomi islam membahas dua disiplin ilmu yaitu ilmu ekonomi murni dan ilmu fiqh muamalah. Sebagai contoh, ilmu ekonomi

menghalalkan sistem ekonomi liberal. Tetapi sebaliknya, fiqh muamalah belum tentu menghalalkan sistem ekonomi tersebut, karena pada fiqh muamalah masih membutuhkan legislasi dari Al-Qur'an dan Hadist. Dengan demikian, ekonomi bagi umat Islam

merupakan salah satu bagian dari sistem ideologi dan etika Islam. Karena itu Islamisasi ekonomi hanya mungkin terjadi secara efektif dan komprehensif jikalau hal itu dibarengi dengan Islamisasi di bidang-bidang kehidupan yang lain. Hanya dengan cara seperi inilah maka rahmat Islam akan dapat dirasakan tidak saja baik kaum Muslimin sendiri melainkan juga bagi seluruh manusia dan makhluk lain di jagat raya.

D. Perilaku Konsumen

Terdapat lima pokok pemikiran Al-Ghazali mengenai perilaku konsumsi yang perlu diperhatikan oleh kaum Muslimin: Pertama, aktivitas konsumsi tidak sekedar memenuhi kepuasan semata, tetapi dilakukan atas dasar ketaatan kepada Allah SWT, dengan penuh keyakinan. Kedua, sumber pemenuhan kebutuhan akan barang dan jasa yang akan dikonsumsi harus sesuai dengan ajaran Islam. Artinya sumber dana yang diperoleh nya harus benar, bukan hasil mencuri atau Menipu dan lain sebagainya. Ketiga, barang dan jasa yang dikonsumsinya harus halal. Artinya tidak diperkenankan mengkonsusmi barang yang haram, seperti daging babi, minuman keras dan sebagainya. Keempat, bersikap pertengahan dalam konsumsi. Artinya, dalam berkonsumsi tidak boleh kikir dan tidak boleh boros. Sikap berlebih-lebihan dalam membelanja kan harta bertentangan dengan jalan Allah SWT. Kaum Muslimin harus menghindari dua perilaku setan, yaitu berlebih-lebihan dan merusak dalam setiap aktivitasnya. Kelima, konsumsi harus sesuai dengan adab atau norma, nilai syariat Islam. Artinya, ketika makan atau minum, seorang yang beradab harus menggunakan tangan kanan, duduk, dan tidak bercakap-cakap. Sungguh sebuah ajaran yang indah dan sederhana[ CITATION Muh10 \l 1057 ].

E. Fungsi Negara dalam Perekonomian

(11)

tentang konsep keuangan public. Pendapatan Negara didapatkan dari zakat, fai, ghanimah dan jizyah. Sementara untuk pengeluaran public, Al-Ghazali menganjurkan perlunya membangun infrastruktur sosio ekonomi yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masayarakat[ CITATION Ali16 \l 1057 ]

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Fungsi uang (khususnya uang emas dan perak). Menurut beliau, fungsi uang sangat sederhana, yaitu hanya sebagai media alat tukar.

Al-Ghazali juga memikirka tentang fungsi Negara dan penguasa dalam pengaturan aktifitas ekonomi. Kemajuan ekonomi akan tercapai jika terjadi keadilan, kedamaian, kesejahteraan dan stabilitas dan ini merupakan ruang lingkup tanggung jawab Negara untuk mewujudkannya.

Al-Ghazali juga berbicara tentang konsep keuangan public. Pendapatan Negara didapatkan dari zakat, fai, ghanimah dan jizyah. Sementara untuk pengeluaran public, Al-Ghazali menganjurkan perlunya membangun infrastruktur sosio ekonomi yang manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masayarakat.

B.Saran

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Sholahuddin M, Asas-Asas Ekonomi Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007)

Suprayitno Eko, Ekonomi Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005)

Karim, Adiwarman Azwa, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004).

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dan bahasan dapat disimpulkan bahwa seorang lansia tidak merasa bahagia baik pada masa lalu, kini dan masa depannya.. Lansia lainya merasa bahagia

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti dapat merumuskan masalah penelitian “Apakah ada hubungan tingkat kognitif lansia dengan family burden

Pada hasil menunjukkan bahwa lansia yang pernah minum beralkohol mempunyai peluang 2,041 kali untuk demensia dimana hal ini mendukung pernyataan Weyerer dari

Pengaruh Pemberian Tepung Daun Pepaya ( Carica papaya ) terhadap Kadar Protein dan Lemak pada Telur Puyuh.. Effect of Papaya ( Carica papaya ) Leave Meal Supplementation on

Nyadran atau sedekah bumi adalah sebagai rasa bersyukur kepada Allah SWT, untuk mengenang para arwah ahli kubur yang wajib dido’akan yaitu yang termasuk leluhur

keluarga, laporan data kelahiran, laporan data kematian, laporan data pindah-keluar, laporan data pindah-datang, laporan data rekapitulasi penduduk dan laporan surat

Manajemen dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu sebagai proses penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau

Sedang Rencana dan implementasi pengelolaan dampak terhadap tanah dan air telah dilakukan dan tertuang dalam dokumen RKT, Laporan Semester Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan