i
DETEKSI MISKONSEPSI DALAM FILM KARTUN TOM AND JERRY
EPISODE “CRUISE CAT” DAN PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA YANG MENYAKSIKANNYA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
Cicilia Widyanita Radiasari
NIM: 051424021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
v
ABSTRAK
Cicilia Widyanita Radiasari. “Deteksi Miskonsepsi dalam Film Kartun Tom and Jerry Episode “Cruise Cat” dan pada Siswa Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang Menyaksikannya”. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah terdapat miskonsepsi fisika dalam film kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat”, (2) apakah miskonsepsi fisika yang ditemukan juga terdapat pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Penelitian dilakukan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada tanggal 7 November 2009. Sampel penelitian merupakan siswa kelas XI IPA2 yang berjumlah 22 orang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) analisis film kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat”, (2) tes tertulis pilihan ganda dengan alasan terbuka untuk mengetahui pengetahuan yang dimiliki siswa terkait dengan konsep fisika yang diujikan (3) keyakinan jawaban siswa berdasarkan CRI (Certainty of Response Index) untuk mengetahui tingkat keyakinan jawaban siswa.
vi
ABSTRACT
Radiasari, Cicilia Widyanita. Detection of Misconception in Tom and Jerry
Cartoon Movie Chapter “Cruise Cat” and the misconception of the XI grade
Science Class in SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Whose Watched That Movie. Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. 2010.
The aim of this research are: (1) to know if there is a physics
misconception in Tom and Jerry cartoon movie chapter “Cruise Cat”, (2) to know
if the physics misconception that found in Tom and Jerry cartoon movie chapter
“Cruise Cat” also happened in the XI grade Science Class misconception in SMA Pangudi Luhur Yogyakarta whose watched that movie.
The research was conducted in Pangudi Luhur Senior High School Yogyakarta on November 7th 2009. The participants were 22 XI grade students in Science Class.
The instruments in this research were: (1) the analysis of Tom and Jerry
Chapter “Cruise Cat” Cartoon Movie, (2) material testing in the form of multiple choices with open reasoning to know students‟ knowledge about the tested
physics concepts, (3) the CRI (Certainty of Response Index) to know the certainty of the students in answering the questions.
The results of the research show that: (1) there are physics
misconceptions in Tom and Jerry cartoon movie chapter “Cruise Cat” with the
physics concept including projectile motion concept, gravitation, fluid current velocity, and action and reaction concept; (2) the physics misconceptions were
found in Tom and Jerry cartoon movie chapter “Cruise Cat” are also found in the
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat-Nya penelitian dengan judul “Deteksi Miskonsepsi dalam Film Kartun Tom and Jerry
Episode “Cruise Cat” dan pada Siswa Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang Menyaksikannya” dapat terselesaikan dengan baik.
Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik atas kerjasama, bantuan, gagasan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Romo Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si selaku kaprodi.
3. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik. 4. Mbak Heni dan Pak Sugeng atas segala bantuan dan kerjasamanya. 5. Segenap Keluarga besar SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
6. Bapak Ibuku Markus Suradi dan Ibu Chr. Tri Purwaningsih
7. Kakak-kakakku Mas Indra, Mas Didit dan Mbak Wiwid, iparku mbak Nana dan keponakanku Ayomi Bhumi yang dengan cara mereka sendiri telah memotivasiku untuk segera menyelesaikan studi ku ini.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Batasan Masalah ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. DASAR TEORI ... 5
A. Konsep ... 5
B. Miskonsepsi ... 5
C. Miskonsepsi Dalam Film ... 6
1. Film Speed (Miskonsepsi Gerak Parabola) ... 6
2. Film The Core (Miskonsepsi Daya Apung) ... 11
3. Film Spiderman (Miskonsepsi Gaya Newton) ... 14
4. Film Superman (Miskonsepsi Momentum Angular) ... 18
5. Film X: Men (Miskonsepsi Energi) ... 21
D. Cara Mendeteksi Miskonsepsi ... 25
E. Tom and Jerry ... 25
F. Certainty of Response Index (CRI) ... 26
BAB III. METODOLOGI ... 28
x
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 28
C. Sampel ... 28
D. Treatment ... 29
E. Instrument Penelitian... 29
1. Analisa Film Kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat“ ... 29
2. Tes Tertulis Pilihan Ganda dengan Alasan Terbuka ... 30
3. Keyakinan Jawaban Berdasarkan CRI ... 30
F. Validitas Instrumen ... 31
G. Metode Analisis Data ... 32
1. Menganalisis Data dari Bedah Film ... 32
2. Menganalisis Data dari Tes Tertulis ... 32
BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA ... 36
A. Deskripsi Penelitian ... 36
B. Hasil Penelitian ... 37
1. Hasil Penelitian Dari Bedah Film... 37
a. Konsep Gerak Parabola ... 38
b. Konsep fluida (kecepatan aliran air) ... 39
c. Konsep gaya gravitasi ... 41
d. Konsep gaya gravitasi ... 43
e. Konsep hukum Newton III (aksi reaksi) ... 44
2. Hasil Penelitian dari Tes Tertulis ... 46
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 65
Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 66
Lampiran 3: Lembar Soal Serta Jawaban Siswa ... 67
xi DAFTAR TABEL
Tabel 1: Keterangan nomor soal dan konsep fisika yang terkait ... 31
Tabel 2: Skala keyakinan siswa berdasarkan CRI ... 33
Tabel 3: Kriteria pengelompokkan siswa berdasarkan CRI ... 34
Tabel 4: Rekapan jawaban siswa terhadap soal nomor 1 ... 46
Tabel 5: Rekapan jawaban siswa terhadap soal nomor 2 ... 48
Tabel 6: Rekapan jawaban siswa terhadap soal nomor 3 ... 50
Tabel 7: Rekapan jawaban siswa terhadap soal nomor 4 ... 51
Tabel 8: Rekapan jawaban siswa terhadap soal nomor 5 ... 53
Tabel 9: Prosentase jumlah siswa berdasarkan skala CRI ... 55
Tabel 10: Variasi miskonsepsi siswa serta konsep benarnya ... 56
Tabel 11: Prosentase jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi ... 61
DAFTAR GAMBAR Gambar 1: Jeda pada jembatan layang di film Speed ... 7
Gambar 2: Potongan gambar saat bus dalam film Speed melompati jeda antar jembatan (bag.1) ... 8
Gambar 3: Potongan gambar saat bus dalam film Speed melompati jeda antar jembatan (bag. 2) ... 8
Gambar 4: Potongan gambar saat bus dalam film Speed melompati jeda antar jembatan (bag. 3) ... 8
Gambar 5: Potongan gambar saat bus dalam film Speed melompati jeda antar jembatan (bag. 4) ... 8
Gambar 6: Mobil melaju keluar jembatan dengan kecepatan awal horisontal akan menukik ke bawah jembatan segera setelah keluar jembatan ... 9
Gambar 7: Jika kecepatan awal mobil memiliki sudut kemiringan sebesar θ, mobil akan mengikuti pola parabola yang bergantung pada besarnya kecepatan dan kemiringan... 10
xii
Gambar 9: Potongan gambar saat seorang awak kapal jatuh ke dalam
lava (bag. 2) ... 11
Gambar 10: Green Goblin pada keadaan diam setimbang saat menahan M.J. dan kabin ... 14
Gambar 11: Pandangan jarak dekat pada posisi setimbang Green Goblin. ... 14
Gambar 12: Pandangan jarak dekat pada anak-anak yang terjebak dalam kabin ... 15
Gambar 13: Diagram benda bebas pada kabin ... 16
Gambar 14: Diagram benda bebas pada Green Goblin dan Mary Jane. ... 16
Gambar 15: Superman berotasi cepat mengelilingi bumi. ... 19
Gambar 16: Jembatan Golden Gate. ... 22
Gambar 17: Situasi lalu lintas di jembatan Golden Gate. ... 22
Gambar 18: Konsep gerak parabola (bag. 1) ... 38
Gambar 19: Konsep gerak parabola (bag. 2) ... 38
Gambar 20: Konsep gerak parabola (bag. 3) ... 38
Gambar 21: Diagram benda bebas Jerry ... 38
Gambar 22: Konsep fluida (kecepatan aliran air) (bag. 1) ... 39
Gambar 23: Konsep fluida (kecepatan aliran air) (bag. 2) ... 40
Gambar 24: Konsep fluida (kecepatan aliran air) (bag. 3) ... 40
Gambar 25: Konsep gaya gravitasi (bag.1 ) ... 41
Gambar 26: Konsep gaya gravitasi (bag. 2) ... 41
Gambar 27: Konsep gaya gravitasi (bag. 3) ... 42
Gambar 28: Konsep gaya gravitasi (bag. 4) ... 43
Gambar 29: Konsep gaya gravitasi (bag. 5) ... 43
Gambar 30: Konsep gaya gravitasi (bag. 6) ... 43
Gambar 31: Konsep Hukum Newton III (Aksi Reaksi) (bag. 1) ... 31
Gambar 32: Konsep Hukum Newton III (Aksi Reaksi) (bag. 2) ... 45
Gambar 33: Konsep Hukum Newton III (Aksi Reaksi) (bag. 3) ... 45
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Amanat pembukaan UUD Negara RI 1945 menghendaki agar bangsa Indonesia sejahtera, cerdas, dan dapat berperan di dunia. Dan semua itu tentunya berkaitan erat dengan pendidikan bermutu tinggi yang sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas sumber pengetahuannya.
Dalam era modern sekarang ini, pengetahuan bisa didapat dari mana saja, salah satunya adalah dari televisi. Televisi sebagai sumber pengetahuan menyediakan informasi yang beragam dan meluas untuk berbagai tingkatan usia.
Kualitas pengetahuan yang didapat dari televisi bergantung dari acara yang ditayangkan. Acara-acara yang dikhususkan bagi anak-anak telah melalui uji sensor untuk meminimalisir dampak yang tidak baik bagi anak-anak. Lembaga sensor akan mensensor adegan kekerasan dan seksual yang tidak baik untuk anak-anak. Namun konsep-konsep yang dapat menimbulkan miskonsepsi kurang begitu diperhatikan.
Disebut bahaya laten karena keberadaannya secara umum tidak terdeteksi saat tidak mendapat tantangan konsep lain (Simanek, 2004).
Menurut banyak penelitian, miskonsepsi ternyata terdapat dalam semua bidang sains, seperti fisika (Clement, 1987; Gilbert dkk., 1982; Mohapatra, 1988 dalam NN1), biologi (Marek dkk.,1994 dalam NN1), kimia (Pendley & Brets, 1994 dalam NN1), dan astronomi (Comins, 1993 dalam Wandersee, Mintzes, dan Novak, 1994 dalam NN1). Miskonsepsi dalam bidang fisika pun meliputi banyak sub bidang seperti mekanika, termodinamika, optika, bunyi dan gelombang, listrik dan magnet, dan fisika modern (Suparno, 2005: 7). Miskonsepsi fisika dalam film anak-anak dapat membekas dalam ingatan anak. Bila konsep yang salah ini tidak disadari oleh pendidik, dan kemudian tidak diklarifikasi, maka anak akan meyakini bahwa konsep salahnya merupakan konsep yang benar.
Belum banyak peneliti yang meneliti tentang miskonsepsi fisika dalam film anak-anak terutama di Indonesia. Mengingat begitu besarnya pengaruh tayangan-tayangan kepada anak, dan kemungkinan adanya miskonsepsi dalam tontonan anak yang dapat merugikan pendidikan anak, penulis tertantang untuk meneliti tentang miskonsepsi pada film anak-anak dengan judul penelitian: Deteksi miskonsepsi dalam film kartun Tom and Jerry
1980-an hingga kini masih dipertahankan untuk ditayangkan di Indonesia oleh Cartoon Network.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukaan di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat miskonsepsi fisika pada film kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat”?
2. Apakah miskonsepsi yang ditemukan pada film kartun Tom and Jerry juga terdapat pada siswa kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diketahui di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Apakah terdapat miskonsepsi fisika dalam film kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat”.
D. Batasan Masalah
Penulis menentukan batasan masalah pada:
1. Film kartun Tom and Jerry hanya pada episode “Cruise Cat” yang dianggap penulis memiliki miskonsepsi yang mudah dianalisis.
2. Konsep fisika yang disorot dari film kartun Tom and Jerry adalah konsep fisika yang terkandung dari setiap kejadian dalam film, tanpa melihat kejadian dalam film yang tidak masuk akal.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu bagi peneliti, para guru atau calon guru, peserta didik, dan peneliti selanjutnya.
1. Bagi peneliti, para guru atau calon guru
Dengan menyadari adanya miskonsepsi pada film kartun, peneliti, para guru atau calon guru menjadi siap untuk melakukan klarifikasi terhadap miskonsepsi tersebut.
2. Bagi para peneliti selanjutnya
5
BAB II
DASAR TEORI
A. Konsep
Konsep merupakan gambaran mental tentang sesuatu (Kartika Budi, dalam Budi Ratna Sari, 2007: 6). Gambaran mental itu diperoleh melalui generalisasi dari contoh-contoh, data-data dan peristiwa-peristiwa khusus. Dalam pembelajaran fisika konsep dapat berupa objek (benda), gejala, situasi (kondisi), sifat-sifat, dan atribut dari suatu objek (Euwe van Den Berg, dalam Budi Ratna Sari, 2007: 6). Konsep sebagai gambaran mental terbentuk sebagai hasil aktivitas manusia baik mental maupun fisik. Konsep sendiri merupakan hasil akhir dari persepsi. Untuk membedakan konsep yang satu dengan yang lain, konsep itu harus mengungkapkan anggota-anggotanya.
B. Miskonsepsi
Munculnya miskonsepsi yang paling banyak adalah bukan selama proses belajar mengajar melainkan sebelum proses belajar mengajar dimulai, yaitu pada konsep awal yang telah dibawa siswa sebelum ia memasuki proses tersebut atau yang disebut sebagai prekonsepsi (Clement, 1987, dalam NN1).
Prekonsepsi atau konsep awal didapat sewaktu berada di sekolah dasar, sekolah menengah, dari pengalaman dan pengamatan di masyarakat atau dalam kehidupan sehari-hari (Suparno, 2005:2). Sumber-sumber prekonsepsi ini misalnya adalah film-film bertemakan teknologi, kartun, acara-acara fiksi-sains yang tidak tertata rapi, dan bahan-bahan bacaan.
C. Miskonsepsi dalam Film
Dalam jurnal yang berjudul Hollywood Blockbusters: Unlimited Fun but Limited Science Literacy, C.J. Efthimiou and R.A. Llewellyn menjabarkan beberapa film yang memiliki miskonsepsi dalam bidang fisika. Beberapa film tersebut beserta miskonsepsinya dijelaskan seperti di bawah ini.
1. Film Speed
Miskonsepsi mengenai gerak parabola
membunuh semua orang yang berada dalam bus. Ketika mobil sedang melaju di jembatan layang, orang-orang di dalam bus diberi informasi bahwa jalan yang sedang mereka lewati belum selesai dibangun, atau dengan kata lain jembatan layang tersebut terputus di tengah. Karena tidak dapat menghentikan bus, keputusan yang diambil adalah bus akan melompati jeda pada jembatan tersebut. Kemudian sopir mempercepat laju mencapai 70 mil/jam dan pada akhir cerita bus berhasil membuat lompatan tersebut.
Gambar 1: Jeda pada jembatan layang di film Speed. Perhatikan bahwa antar
jembatan berbentuk horizontal.
horizontal (gambar 2). Hal ini dapat terjadi bila di ujung jembatan terpasang tanjakan. Dalam film, terdapat adegan di mana aktor protagonisnya memberitahu orang-orang di dalam bus bahwa jalan pada ujung jembatan menanjak.
Gambar 2, 3, 4 dan 5: Potongan gambar saat bus dalam film Speed melompati jeda antar
jembatan.
Bila diperhatikan secara detil dalam film tampak bahwa bagian belakang bus mendarat tak lama setelah bus melompati jeda (gambar 3 dan 4). Mungkin ini bukan sesuatu yang ingin diperlihatkan oleh sutradara, atau merupakan kesalahan dari spesial efek yang digunakan dalam membuat film. Namun, dari detil ini dapat terlihat bahwa meskipun bus sudah miring
Gambar 2 Gambar 3
dengan sudut kemiringan tertentu, tapi bus tetap melompati jembatan dengan membentuk lintasan horizontal (gambar 3, 4, dan 5).
Berikut adalah gambar disertai diagram benda bebas untuk interpretasi pada dua keadaan yaitu lintasan horisontal dan lintasan dengan sudut awalan
θ (gambar 6 dan 7). Pada gambar 7 tampak bahwa lintasannya berbentuk kurva parabola dengan kecepatan awal v dan sudut awal θ, sehingga pola lintasan bus seharusnya berbentuk parabola dengan puncak ditengah jeda antar jembatan dengan kecepatan dan sudut kemiringan tertentu sehingga bus dapat berhasil melewati jembatan yang terputus tersebut. Jika kecepatan awal dan sudutnya lebih dari yang dibutuhkan, maka puncak dari parabolanya akan berubah.
Mobil melaju keluar jembatan dengan kecepatan awal horizontal akan menukik ke bawah jembatan segera setelah keluar jembatan.
Dengan mengabaikan gaya gesek dan gaya pengereman (drag force), untuk gerak parabola jarak terjauh yang dapat ditempuh R akan mengikuti persamaan:
R =
g v2sin(2)
Bila dimasukkan data dari film (sudut θ = 30º, kecepatan v = 70 mph =
31 m/s ) dan nilai g = 9,8 2
s
m , persamaan ini menghasilkan nilai 85 m.
Melihat situasi dalam film, maka harus disertakan gaya gesek dan pengeremannya, dan didapatkan hasil pendekatannya yaitu sekitar 40 meter atau 131 kaki. Padahal, dalam film dikatakan bahwa jarak antar jembatan hanya 50 kaki atau 15,25 m. Jadi seharusnya bus mendarat lebih jauh dan panjang bus tidak mendekati tepi potongan jembatan seperti yang terlihat dalam film.
2. Film The Core
Miskonsepsi mengenai daya apung
Film ini menceritakan tentang bagian inti bumi yang berhenti berputar dan mengakibatkan penurunan medan magnet bumi yang melindungi bumi dari ancaman radiasi berbahaya. Sebuah tim ilmuwan dan pilot digabungkan
untuk mengendarai sebuah kendaraan “subterranean” yang inovatif menuju inti bumi. Dengan bantuan bom nuklir, mereka diharapkan dapat mengaktifkan kembali rotasi dalam inti bumi. Saat tim memasuki kedalaman 700 mil atau 1.127 km, kendaraan tersebut menabrak semacam gua bawah tanah dan mengakibatkan kerusakan pada mesin pesawat. Setelah mengatasi kerusakan, salah seorang anggota tim meninggal karena tertimpa reruntuhan gua dan tubuhnya jatuh ke dalam lava kemudian dalam beberapa detik tubuhnya tenggelam (gambar 8 dan 9).
Pembahasan difokuskan pada apa yang terjadi pada obyek yang jatuh ke dalam kolam lava. Terdapat dua gaya yang bekerja pada obyek. Pertama, ada gaya gravitasi yang bekerja pada obyek:
Fgravitasi = gbawah Mobyek
Gambar 8 Gambar 9
Di mana Mobyek merupakan massa obyek dan gbawah adalah percepatan gravitasi pada lokasi yang diselidiki. Gravitasi pada lokasi yang diselidiki yaitu di bawah permukaan tanah akan lebih lemah dibandingkan gravitasi di permukaan bumi, sesuai dengan teorema gravitasi Newton, bahwa hanya materi bumi yang berlokasi pada lapisan di bawah kedalaman tertentu yang akan memberikan kontribusi pada gaya tarik gravitasi:
bawah
Di mana Mbawahadalah massa bumi yang terdapat dalam lapisan yang sesuai.
Dengan menganggap bahwa massa jenis bumi seragam, maka Mbawah=
dengan menyederhanakan kedua persamaan tersebut, didapatkan
g
dengan menggunakan volume V dan massa jenis obyek obyek, dapat ditulis
persamaan tersebut bergantung pada nilai
3. Film Spiderman
Miskonsepsi tentang gaya Newton
Dalam film Spiderman, penjahat Green Goblin menculik kekasih Spiderman, Mary Jane (M.J.) dan membawanya ke atas menara jembatan Queensboro. Kemudian, sembari menunggu Spiderman, Goblin memotong kabel yang menyangga kabin kereta listrik, yang menghubungkan Manhattan dengan pulau Roosevelt, dan menyandera sebuah kabin kereta listrik yang penuh dengan anak-anak. Saat Spiderman muncul, Green Goblin menahan Mary Jane dengan satu tangannya dan tangan yang lain menahan kabel yang menyangga kabin berisi anak-anak (gambar 10 dan 11).
Terdapat beberapa kejanggalan dengan film tesebut. Pada gambar 10 tampak bahwa kabel hanya membentuk lekukan yang halus pada titik lokasi kabin. Jika beban yang berat bergantung pada sebuah tali yang elastis, maka pada titik pada tali dimana objek melekat akan terdapat sebuah patahan sehingga kurvanya tidak halus lagi. Namun, pada tampilan jarak dekat Gambar 10 Green Goblin pada keadaan Gambar 11
diam setimbang saat menahan M.J. dan kabin.
lainnya, sutradara menampilkan patahan tersebut. Seperti gambar 12 di bawah ini.
Kemungkinan bahwa patahan pada gambar yang sebelumnya tidak tampak dikarenakan sudut pandang saat pengambilan gambar, sehingga hal ini tidak akan dibahas lebih lanjut. Kemudian pada gambar 10 tampak bahwa posisi kabel bagian kiri lebih tinggi daripada posisi Green Goblin yang sedang berdiri di puncak menara jembatan. Seharusnya hal ini berdampak kabin merosot ke bawah kabel menuju Green Goblin. Namun, pada gambar 14 tampak bahwa kedua kabel berada pada ketinggian yang sama. Sekali lagi, hal ini dapat dianggap sebagai ilusi akibat pengaruh sudut pandang pengambilan gambar. Pada kasus lainnya, melihat data konstruksi dari jembatan dan jalur kereta listrik di pulau Roosevelt, ditemukan bahwa rentangan kabel antara puncak menara jembatan dan menara jalur kereta listrik tidak horisontal. Faktanya, Green Goblin berlokasi pada titik yang
Pandangan jarak dekat pada anak-anak yang terjebak dalam kabin.
lebih tinggi. Ketinggian menara jembatan dari atas permukaan laut adalah sekitar 350 kaki sedangkan jalur kereta listrik berada pada ketinggian sekitar 250 kaki dari atas permukaan laut.
Pada proses analisis, persoalan teknis ini akan diabaikan dan kedua ujung kabel dianggap berada pada ketinggian yang sama. Selanjutnya untuk menyederhanakan persoalan matematisnya, kabin dianggap terjebak di tengah-tengah kabel. Pengandaian tersebut menghasilkan dua gaya F1 dan
2
F yang memiliki nilai sama besar, yang disebut F. Dari gambar 13, tampak sudut antara tali dengan sumbu horizontal adalah = 7 . Sehingga
2 F sin = W, dimana W merupakan berat total kabin.
Gambar 13 Diagram benda bebas pada kabin.
Gaya selanjutnya yang berlaku pada Green Goblin seperti tampak pada gambar 14 adalah: (a) gaya F3 dari kabel. Karena kabel berada dalam kesetimbangan, maka tegangan sepanjang lengannya sama dengan F sehingga ini menjadi besar dari F3, (b) gaya ke bawah mg sama dengan berat M.J. yang bekerja pada tangan kirinya, (c) gaya beratnya Mg, (d) gaya normal N dari titik menara. Pada arah vertikal, gaya +mg, +Mg, -
N dan komponen + Fsin dari F3 digantikan: mg+ Mg+Fsin -N= 0.
Bagaimanapun, tidak ada gaya yang dapat menghapuskan komponen horizontal Fcos dari F3. Hal ini berdampak pada Green Goblin yaitu ia tidak mungkin dapat bertahan dalam kesetimbangan statis. Bila menganggap bahwa gaya gesek statis fs berlaku pada sistem, maka gaya pada arah horisontal dapat dihilangkan dengan:
s
2 cot
≈ 4.
Koefisien gesekan biasanya di bawah 1. Pada beberapa pengecualian nilai tersebut dapat di atas 1 tapi untuk koefisien yang bernilai 4, ini merupakan koefisien yang ekstrim tinggi dan mungkin tercapai hanya bila material dalam kontaknya memiliki sifat sebagai perekat. Di samping fakta bahwa tidak mudah untuk menghasilkan nilai gesekan yang tinggi, bahkan kalaupun dapat, dua gaya F3 dan fs akan beraksi pada lokasi yang berbeda dan akan menghasilkan torsi yang tidak sesuai dengan torsi yang berlawanan yang dihasilkan oleh mg.
4. Film Superman
Miskonsepsi mengenai momentum angular
Dalam film Superman, Superman yang tidak dapat menerima kematian kekasihnya Lois Lane, memutuskan untuk memutarbalikkan arah rotasi bumi sehingga ia dapat memutar waktu. Ia terbang sangat tinggi hingga keluar dari atmosfer bumi, dan mulai berputar mengelilingi bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi (gambar 15). Setelah beberapa waktu, akhirnya bumi melambat dan mulai berotasi dengan arah sebaliknya. Hal ini membuat waktu berjalan ke belakang kembali pada waktu sebelum kematian Lois.
Tidak dijelaskan dalam film mengapa sutradaranya menghubungkan antara rotasi bumi sebagai petunjuk waktu, bukan menggunakan revolusi bumi mengelilingi matahari ataupun revolusi bulan mengelilingi bumi. Waktu merupakan suatu kuantitas di alam semesta yang sulit untuk dijelaskan. Beberapa teori yang telah diajukan mengenai waktu tetap tidak dapat menyelesaikan masalah ini. Bagaimanapun, satu hal yang paling dipahami: mengubah arah gerak suatu objek tidak akan mempengaruhi aliran waktu. Karena, jika pembalikan arah rotasi bumi dapat memutar waktu, mengapa setelah arah rotasi kembali seperti semula, waktu tidak terulang seperti pada mulanya?
Seperti tampak pada film, Superman terbang keluar atmosfer bumi sebelum ia mulai mengelilingi bumi. Dapat dipahami bagaimana ia dapat mencapainya, yaitu dengan mendapat gaya dorong dari tanah (hukum
reaksi). Tapi ketika berada di angkasa, bagaimana ia mendorong dirinya? Ia tidak mendapat gaya dorong dari apapun. Ia dapat menggunakan prinsip pembuangan massa yang seharusnya berasal dari tubuhnya sendiri. Namun ia tidak melakukan hal tersebut.
Meskipun begitu, dengan menganggap bahwa ketidakmungkinan itu mungkin, yaitu dengan mendorong tubuhnya sendiri, hukum fisika yang digunakan sutradara adalah kekekalan momentum angular. Superman dan bumi memiliki nilai momentum angular. Jika satu di antaranya mengubah momentum angularnya, kemudian yang lain harus berubah pula karena nilai penjumlahannya harus tetap. Superman menambah kecepatan, maka bumi harus melambat. Bagaimanapun, sutradara memiliki pemahaman yang salah tentang hukum ini. Pada film ditunjukkan Superman yang mengevolusi bumi dengan arah yang berlawanan dengan arah revolusi bumi, sehingga akan meningkatkan kecepatan rotasi bumi. Karena Superman menambah kecepatan untuk mendorong dirinya dari bumi, ia tentunya memberikan dorongan yang berlawanan kepada bumi. Namun jika ia terbang pada arah yang berlawanan dengan arah rotasi bumi, dorongannya adalah sepanjang rotasi bumi dan karena itu, akan menambah kecepatan rotasi bumi.
Kemudian, analisis dilakukan dengan mengabaikan kesalahan konsep ini dan menganggap bahwa Superman terbang dengan arah yang benar. Seberapa jauh dari bumi yang dapat dicapainya? Dan berapa seharusnya kecepatannya? Dengan pendekatan jari-jari bumi R = 6.370 km dan massa M
= 6x1024 kg. Momen inersia I= ) 5 2
angularnya adalah Lbumi= I di mana bernilai 2 perhari atau =7x10-5
radian/detik. Kecepatan awal Superman mengelilingi bumi: LSuperman =ISuperman = mR2
Karena massa Superman (agar menyederhanakan perhitungan dianggap sekitar 100 kg) dapat diabaikan bila dibandingkan dengan massa bumi, Ltotal ≈ Lbumi. Saat bumi berhenti, hanya Superman yang memiliki
momentum angular L’Superman = mvd
Di mana v merupakan kecepatannya, dan d merupakan jarak terhadap pusat bumi. Kekekalan momentum angularnya:
mvd = ) 5 2
( MR2 , atau
vd = 68x1030 m2/s
Untuk berbagai jarak yang lebih kecil dari d0 = 2.3x1023m, kecepatan
yang dibutuhkan adalah lebih besar dari kecepatan cahaya c = 300.000 km/s. Untuk mempertahankan kecepatannya di bawah c, mengakibatkan ia harus pergi melebihi do.
5. Film X-Men
Miskonsepsi mengenai energi
kemampuannya dalam mengontrol medan magnet untuk memutus jembatan Golden Gate (gambar 16) dan merelokasikannya di antara pelabuhan San Fransisco dan pulau Alcatraz. Sayangnya, spesial efek yang dibuat sang sutradara dalam menggambarkan kejadian ini tidak realistis dilihat dari hukum fisikanya.
Informasi selengkapnya mengenai Jembatan Golden Gate dapat dilihat pada situsnya (NN3).Dari situs ini dapat dilihat keterangan mengenai massa jembatan, tidak termasuk sauh dan jalan di sebelah utara serta selatan, tapi termasuk struktur jembatan, tiang, tembok dan sayap, sistem lateral dasar dan dek adalah sekitar 380.800.000 kg. Panjang jalan yang menggantung adalah sekitar 1.966 meter. Mengenai kondisi lalu lintas di jembatan (gambar 17), dapat diperkirakan bahwa pada saat Magneto memotong jembatan, terdapat sekitar 1 mobil setiap 4 meter pada jembatan. Ini sama dengan total 393 mobil. Karena rata-rata mobil memiliki massa sekitar 1.000 kg sehingga total massa mobilnya sekitar 393.000 kg. Dengan menganggap bahwa massa jembatan jauh lebih besar dibandingkan dengan massa mobil Gambar 16 Jembatan Golden Gate. Gambar 17 Situasi lalu lintas di jembatan
dan penumpang, maka pendekatan total massa adalah sekitar 400.000.000 kg.
Jembatan harus dipindahkan sejauh 5.400 meter. Dalam film ditambahkan bahwa keseluruhan kejadian berlangsung hanya dalam beberapa menit. Jika ini berarti 5 menit, maka kecepatan seharusnya 18 m/s atau sekitar 65 km/jam. Untuk mempermudah perhitungan dianggap kecepatannya sekitar 10 m/s. Sehingga energi kinetik yang dihasilkan:
J mv
K 20.000.000.000
2
1 2
Untuk memindahkan jembatan, menganggap bahwa jembatan tidak diangkat di atas tanah, maka tidak ada energi yang dihasilkan dari energi potensial.
Hal di atas berlaku bila tubuh Magneto memproduksi energi melalui reaksi kimiawi. Jika energi yang dihasilkan berasal dari proses fusi nuklir, yaitu sama dengan energi yang dihasilkan matahari, maka selama proses fusi nuklir, perubahan massa akan ditinjau. Massa yang hilang akan berubah menjadi energi sesuai dengan persamaan Einstein:
E = ∆mc2
maka pemindahan jembatan akan menyebabkan massa yang hilang sebesar 0,000000225 kg.. Ini merupakan jumlah massa yang sangat kecil.
Bagaimanapun, walaupun Magneto tidak harus kehilangan massa tubuhnya, situasi yang tampak pada film tetap tidak realistis. Rata-rata kekuatan tubuh Magneto adalah sebesar
2
519 . 516 . 18
m W
IMagneto .
Tubuh Magneto akan bersinar sekitar 926 kali lebih kuat dari lampu bohlam 60W.
D. Cara Mendeteksi Miskonsepsi
Dalam Suparno (2005) disebutkan beberapa alat deteksi yang sering digunakan oleh para peneliti dan guru untuk mendeteksi miskonsepsi antara
lain peta konsep, tes pilihan ganda dengan alasan terbuka, tes esai tertulis, wawancara diagnosis, diskusi dalam kelas, dan praktikum dengan tanya
jawab. Dalam tes pilihan ganda dengan alasan terbuka guru dapat mempersiapkan suatu tes pilihan ganda dengan alasan terbuka yang dapat diisi sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki siswa. Dari tes tersebut dapat diketahui miskonsepsi yang dibawa siswa dan dalam bidang apa.
E. Tom and Jerry
Alur cerita dalam setiap cerita pendek biasanya berpusat pada usaha-usaha mustahil Tom untuk menangkap Jerry, disertai dengan berbagai konflik fisik dan kerusakan material. Cerita pendek mereka terkenal dengan lelucon yang paling sadis yang pernah ditampilkan dalam film animasi: Jerry memotong tubuh Tom menjadi dua; Tom menggunakan berbagai senjata mulai dari kapak, pistol, bom dinamit dan racun sebagai usahanya untuk membunuh Jerry; Jerry memanggang ekor Tom dalam panggangan roti; memasukkan ekor kucing itu ke dalam lubang listrik, menghantam wajah Tom dengan tongkat baseball; dan lainnya. Namun di samping semua tindakan sadis ini, tidak ada darah atau hal-hal yang mengerikan tampil di dalam cerita mereka. Lelucon yang sering terulang dalam tindakan sadis ini adalah ketika Jerry memukul Tom ketika kucing tersebut sedang melakukan sesuatu. Tom pada mulanya terlupa akan rasa sakit, namun kemudian merasakannya beberapa saat kemudian.
F. Certainty of Response Index (CRI)
28
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti ingin menguraikan miskonsepsi fisika yang terdapat dalam film kartun Tom and Jerry tanpa menggunakan pendekatan statistik. Termasuk dalam penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini juga digunakan analisa statistik deskriptif berupa prosentase. Jumlah sampel yang mengalami miskonsepsi dibandingkan dengan jumlah keseluruhan sampel dan dinyatakan dalam prosentase. Pemahaman siswa terhadap suatu konsep dapat dilihat dari tes yang diberikan. Pertanyaan mengacu pada miskonsepsi yang telah ditemukan peneliti dalam film kartun Tom and Jerry.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat penelitian : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Waktu penelitian : 7 November 2009
C. Sampel
tersebut adalah karena mereka telah mempelajari konsep fisika yang berkaitan dengan tes yang akan diujikan.
D. Treatment
Treatment dalam penelitian ini adalah dengan menginstruksikan siswa untuk menonton 1 episode cerita pendek Tom and Jerry dengan judul episode “Cruise Cat”. Kemudian setelah menonton film, siswa diberi tes tertulis berisi pertanyaan-pertanyaan tentang konsep fisika yang terdapat dalam film kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat”. Jawaban dari tes tertulis akan mengindikasikan miskonsepsi dalam diri siswa.
E. Instrumen Penelitian
1. Analisa Film Kartun Tom and Jerry Episode “Cruise Cat”
2. Tes Tertulis Pilihan Ganda dengan Alasan Terbuka
Tes tertulis berisikan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh peneliti sendiri. Pada tes tertulis, terdapat lima soal yang berhubungan dengan adegan dalam film kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat”. Pada masing-masing nomor, akan disertai potongan-potongan gambar dari film yang mengindikasikan miskonsepsi fisika. Soal berupa pilihan ganda dengan tiga pilihan jawaban. Siswa akan menyertakan alasannya dalam memilih jawaban tersebut, dan menghubungkannya dengan konteks fisika.yang telah dipelajari. Jawaban siswa merupakan pendapat siswa tentang bagaimana seharusnya kejadian dari film tersebut menurut konteks fisika. Jawaban siswa akan mengindikasikan ada tidaknya miskonsepsi pada siswa. Contoh soal yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 67.
3. Keyakinan Jawaban Berdasarkan CRI
Penelitian ini juga dilengkapi dengan CRI (Certainty of Response Index) pada setiap item soal untuk mengetahui tingkat keyakinan jawaban siswa. Selain itu CRI juga digunakan untuk membedakan jawaban tes antara siswa yang menjawab karena menerka, kekurangan pengetahuan, miskonsepsi, dan siswa yang benar-benar mengerti konsep (Hasan, S. dalam Budi Ratna Sari, 2007: 22). Keyakinan jawaban siswa dilihat berdasarkan CRI untuk setiap item soal sebagai berikut:
b. Menerka dengan mempertimbangkan pengetahuan yang saya miliki. c. Menggunakan pengetahuan dan pikiran tetapi tidak yakin dengan
jawaban yang saya berikan.
d. Menggunakan pengetahuan dan pikiran dan saya yakin dengan jawaban yang saya berikan.
e. Menggunakan pengetahuan dan pikiran dan saya sangat yakin dengan jawaban yang saya berikan.
F. Validitas Instrumen
Kualitas instrumen ditentukan oleh validitas isi, apakah soal yang diberikan dapat mengungkapkan miskonsepsi yang diakibatkan dari adanya miskonsepsi fisika dalam film kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat”. Soal terdiri dari lima nomor yang masing-masing mengandung konsep fisika tertentu seperti ditunjukkan pada tabel 1 dibawah ini. Pengaitan adegan dengan konsep fisika dilakukan untuk mengarahkan siswa dalam menjawab soal, tanpa menuntut pemahaman mendalam terhadap konsep yang berkaitan karena siswa hanya dituntut dalam memahami logika yang terkandung dalam adegan.
Tabel 1. Keterangan nomor soal dan konsep fisika yang terkait
Nomor
soal Konsep fisika yang terkait 1 Konsep gerak parabola
4 Konsep gaya gravitasi 5
Konsep Hukum Newton III (aksi reaksi)
Sebagai contoh, pada soal nomor 1 berkaitan dengan kosep gerak parabola. Pada nomor ini tersaji 3 buah gambar yang merupakan potongan film Tom and Jerry yang mengandung miskonsepsi mengenai gerak parabola. Kemudian siswa diminta untuk memberikan keterangan apakah kejadian dalam film tersebut sesuai dengan konsep fisika, dengan disertai penjelasan singkat atau alasan siswa memilih jawaban tersebut. Untuk mengetahui tingkat keyakinan siswa dalam menjawab, pada setiap butir disertai keterangan tingkat keyakinan (CRI) yang dapat siswa pilih sesuai dengan tingkat keyakinan mereka dalam mengisi soal.
G. Metode Analisis Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui bedah film untuk mengetahui miskonsepsi-miskonsepsi fisika yang terdapat dalam film kartun Tom and Jerry, dan tes tertulis untuk mengetahui pengaruh miskonsepsi fisika dalam film kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat” terhadap siswa.
1. Menganalisis data dari bedah film
2. Menganalisis data dari tes tertulis
Dalam menentukan miskonsepsi fisika pada siswa peneliti menggunakan keyakinan jawaban siswa berdasarkan CRI (Certainty of Response Index) pada setiap item soal untuk mengetahui tingkat keyakinan siswa atas jawaban-jawabannya. Selain itu CRI juga digunakan untuk membedakan jawaban tes antara siswa yang menjawab karena menerka, kurang pengetahuan, miskonsepsi, dan siswa yang benar-benar mengerti konsep (Hasan, S. dalam Budi Ratna Sari, 2007: 24).
Tabel 2. Skala keyakinan siswa berdasarkan CRI
Skala Keyakinan siswa
1 Jawaban sepenuhnya menerka
Kekurangan pengetahuan 2
Jawaban menerka dengan mempertimbangkan pengetahuan yang dimilikinya
3
Jawaban dengan menggunakan pengetahuan dan pikiran tetapi tidak yakin akan kebenaran jawaban
4
Jawaban dengan menggunakan pengetahuan dan pikiran dan yakin akan kebenaran jawaban
pengetahuan dan pikiran dan sangat yakin dengan kebenaran jawaban
Dari tabel 2 di atas dijelaskan bahwa skala 1-3 menunjukkan bahwa siswa menjawab soal dengan menerka, baik itu jawaban benar ataupun salah. Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan siswa dalam menjawab soal yang diberikan. Skala 4-5 menunjukkan bahwa siswa tidak menerka dalam menjawab soal, melainkan menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk sampai pada jawaban yang dipilih. Jika jawaban siswa salah, menunjukkan adanya kesalahan penerapan pengetahuan yang dimiliki siswa dalam menjawab soal. Kesalahan siswa ini mengindikasikan adanya miskonsepsi.
Tabel 3. Kriteria pengelompokkan siswa berdasarkan CRI
Tipe jawaban siswa Skala CRI rendah (< 3,5)
Skala CRI tinggi (> 3,5)
Jawaban benar Kurang pengetahuan Pengetahuan konsep benar Jawaban salah Kurang pengetahuan Miskonsepsi
benar dengan skala CRI yang tinggi (>3,5) berarti siswa tersebut memiliki konsep yang benar dan memiliki pengetahuan, tetapi apabila siswa menjawab salah dengan skala CRI yang tinggi menunjukkan siswa tersebut mengalami miskonsepsi.
36
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7 November 2009 di ruang kelas Bimbingan Konseling SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Sampel penelitian merupakan siswa kelas XI IPA2 yang berjumlah 22 orang. Alasan pemilihan sampel adalah karena siswa-siswi tersebut telah mempelajari hampir keseluruhan materi Fisika. Dari total 22 siswa-siswi, keseluruhannya menjadi sampel penelitian.
Proses dalam pengumpulan data terdiri dari bedah film Tom and Jerry episode “Cruise Cat” oleh peneliti dan uji soal mengenai miskonsepsi fisika dalam film Tom and Jerry oleh sampel. Dari bedah film, didapatkan lebih dari 5 buah kejadian dalam film Tom and Jerry yang mengandung miskonsepsi fisika, namun yang diujikan pada sampel hanya 5 kejadian. Mengingat film kartun Tom and Jerry bukan film sains namun merupakan film animasi dimana banyak kejadian dalam film yang tidak masuk akal bila terjadi di dunia nyata, maka hanya diambil 5 kejadian dalam film yang oleh penulis dianggap masuk akal namun melanggar konsep fisika dan dapat dianalisa menurut konteks fisika.
kejadian dalam film tersebut sesuai dengan konsep fisika atau tidak. Pertanyaan berupa pilihan ganda dengan alasan terbuka. Selanjutnya sampel diminta mengisi lembar pertanyaan tersebut.
Sebelum penelitian dimulai, siswa terlebih dahulu dijelaskan tentang tujuan penelitian, dan lembar pertanyaan dibagikan kepada siswa agar siswa lebih terarah dalam menonton film. Setelah itu siswa diajak menonton film kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat” yang berdurasi kurang lebih 10 menit. Setelah menonton, siswa diminta mengisi pertanyaan-pertanyaan pada lembar pertanyaan yang telah dibagikan.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian dari Bedah Film
Sebelum diujikan pada siswa, penulis terlebih dahulu menganalisis film kartun Tom and Jerry episode “Cruise Cat” untuk mendeteksi ada tidaknya miskonsepsi fisika dalam film tersebut. Pendeteksian dilakukan tanpa memperhatikan kejadian dalam film yang tidak masuk akal.
Gambar 18
Gambar 19
Gambar 20
1. Konsep gerak parabola
Ketiga gambar di samping adalah saat Jerry menabrak jendela karena jendela tiba-tiba ditutup oleh Tom (gambar 18 dan 19). Sebelum jatuh, Jerry melayang sebentar dengan arah horisontal ke kanan seperti gambar di samping (gambar 20).
Kejadian di samping berkaitan dengan konsep gerak parabola. Perpaduan dua gerak lurus dengan arah berbeda seharusnya menghasilkan gerak pada suatu bidang datar berpola parabola.
F = mg
F = ma
Gambar 22
Saat Jerry menabrak kaca jendela, Jerry memberikan aksi pada kaca, dan kaca memberikan reaksi berupa dorongan dengan arah horisontal. Gaya reaksi kaca ini menyebabkan percepatan Jerry dengan arah horisontal. Karena Jerry memiliki massa, maka Jerry juga akan dipercepat dengan arah vertikal ke bawah akibat pengaruh gravitasi bumi. Maka perpaduan kedua gerak lurus ini menghasilkan resultan gerak parabola pada Jerry yang bila digambarkan diagram bebasnya seperti di atas (gambar 21).
Kesimpulan:
Kejadian tersebut mengandung miskonsepsi fisika tentang gerak parabola. Seharusnya Jerry tidak melayang baru kemudian jatuh ke bawah, tapi langsung jatuh ke bawah dengan pola gerakan membentuk parabola.
2. Konsep Fluida (kecepatan aliran air)
Gambar 23
Gambar 24
Kejadian tersebut berkaitan dengan konsep kecepatan aliran air atau debit alir. Kecepatan alir didefinisikan sebagai jumlah fluida yang melewati suatu penampang pada pipa tiap satuan waktu.
Suatu fluida mengalir dengan laju tetap v melalui suatu penampang A di titik P. Setelah t detik, penampang A sampai di titik Q. Jarak PQ adalah vt. Jadi volume air yang mengalir selama t detik adalah vt x A. dengan demikian, debit alirannya Q =
t A vt
= v A. Dari persamaan tersebut, maka air yang mengalir dengan debit Q,
dalam waktu t detik dapat menghasilkan volume V sebesar V = Qt.
Gambar 25
Gambar 26
dibutuhkan Tom untuk sampai di dasar kolam. Maka kejadian dalam film ini mengandung miskonsepsi fisika tentang konsep kecepatan alir air.
Kesimpulan:
Kejadian tersebut mengandung miskonsepsi tentang kecepatan aliran air. Melihat perbandingan saluran pembuangan air, dengan volume air dalam kolam, seharusnya waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan air dalam film lebih dari waktu yang dibutuhkan Tom untuk sampai ke dasar kolam.
3. Konsep Gaya gravitasi
Gambar 27
Kejadian dalam film tersebut berkaitan dengan konsep gravitasi. Suatu benda yang dilepaskan dari ketinggian tertentu di atas permukaan bumi selalu akan jatuh bebas ke permukaan bumi (tanah) dikarenakan adanya suatu gaya tarik yang dikerjakan pada benda tersebut. Gaya tarik ini selalu berarah ke pusat bumi karena pusat bumilah yang mengerjakan gaya ini.
Pada kejadian ini Tom berusaha menggapai tepi kapal dengan berlari selagi ia melayang di udara. Menurut konteks fisika Tom tidak mampu mencapai pinggiran kapal, dan seharusnya sama sekali tidak ada proses penancapan kuku. Karena saat berada di udara, gaya yang bekerja hanyalah gaya beratnya yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Walaupun ia berusaha dengan berlari, sebenarnya usahanya sama dengan nol karena gesekan udara tidak cukup untuk memberikan Tom gaya aksi reaksi yang akan mendorongnya ke kapal. Sehingga dapat disimpulkan kejadian ini mengandung miskonsepsi fisika
Kesimpulan:
Gambar 28
Gambar 29
Gambar 30
4. Konsep Gaya Gravitasi
Kejadian di samping adalah ketika Tom melemparkan lasso untuk menangkap Jerry. Saat Jerry berbelok, lasso ikut berbelok mengikuti arah Jerry berlari (gambar 28, 29 dan 30).
Kejadian ini berkaitan dengan konsep fisika mengenai gaya gravitasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gaya gravitasi dikerjakan oleh pusat bumi dan berarah ke pusat bumi.
Gambar 31
Karena lasso memiliki massa sebesar m, maka lasso juga memiliki gaya berat pengaruh dari adanya percepatan gravitasi. Maka satu-satunya gaya yang akan mempengaruhi arah lasso adalah gaya berat yang membuat lasso cenderung jatuh ke tanah bukan berbelok mengikuti arah Jerry berlari.
Kesimpulan:
Kejadian tersebut mengandung miskonsepsi fisika tentang gravitasi. Seharusnya dalam kejadian tersebut, lasso tidak berbelok mengikuti arah gerak Jerry, melainkan lurus ke depan sesuai dengan arah Tom melemparkannya. Dan ketika gaya searah horisontal yang diberikan Tom tidak lagi dapat menahan gaya berat lasso itu sendiri, maka lasso akan jatuh ke tanah.
5. Konsep Hukum Newton III (aksi reaksi)
Kejadian di samping adalah ketika Jerry terlempar ke udara, lalu ditangkap oleh seekor burung (gambar 31), namun oleh Jerry burung tersebut dipukul (gambar 32) sehingga burung tersebut terlempar dan Jerry pun terlempar kembali ke arah kapal (gambar 33).
Gambar 32
Gambar 33
Dalam film tampak Jerry memukul burung ke samping kiri dan agak condong ke belakang, menurut konsep aksi reaksi, seharusnya Jerry terdorong ke arah kanan agak condong ke depan, namun yang terjadi adalah Jerry terdorong ke belakang condong ke kiri ke arah kapal. Maka dapat disimpulkan bahwa kejadian dalam film tersebut mengandung miskonsepsi fisika menyangkut konsep aksi reaksi.
Kesimpulan:
Kejadian tersebut mengandung miskonsepsi fisika tentang konsep aksi reaksi. Seharusnya jerry tidak berarah kembali ke kapal. Melainkan ke arah yang berlawanan dengan arah burung yang terlempar akibat pukulannya, seperti ditunjukkan pada gambar 34 di atas.
Arah Jerry dalam film
Arah Jerry menurut konteks aksi reaksi Arah burung
terlempar
2. Hasil Penelitian dari Tes Tertulis
Dari lima buah soal yang diujikan pada siswa untuk mengetahui apakah miskonsepsi fisika dalam film Tom and Jerry menyebabkan miskonsepsi terhadap pengetahuan fisika yang dimiliki siswa, maka didapatkan hasil rekapan jawaban siswa seperti pada tabel 4, 5, 6, 7 dan 8 di bawah ini.
Keterangan:
Tabel 4. Rekapan jawaban siswa terhadap soal nomor 1
No siswa
Jawaban
Keyakinan Kesimpulan 1 B. Karena setelah menabrak akan
langsung jatuh. B
Kurang pengetahuan 2
B. Karena ketika Jerry menabrak jendela, ia akan langsung sedikit terpantul dari kaca dan terjatuh ke bawah.
D Pengetahuan konsep benar
3
B. Karena pengaruh gaya gravitasi bumi, seharusnya Jerry langsung jatuh, Bukan melayang dengan arah horizontal.
E Pengetahuan konsep benar 4 B. Harusnya setelah Jerry menabrak
jendela langsung jatuh ke bawah. D
Pengetahuan konsep benar
5
B. Karena setelah benda menumbuk dinding maka setelah itu gaya yang bekerja selanjutnya adalah gaya gravitasi.
D Pengetahuan konsep benar 6 B. Setelah tabrakan harusnya langsung
jatuh. D
Pengetahuan konsep benar = jawaban benar
= jawaban salah
7
A. Karena tongkat melayang tegak ke atas sehingga Jerry melayang dengan sehingga pada saat melayang benda akan berhenti sesaat.
E Miskonsepsi
8 B. Seharusnya langsung jatuh karena
gravitasi. D
Pengetahuan konsep benar 9
A. Karena dalam konsep gerak parabola pada ketinggian max akan berhenti sesaat untuk menentukan ketinggiannya.
D Miskonsepsi 10 A. Karena kalo dinalar kayak gitu. D Miskonsepsi
11
A. Bisa aja karena dalam konteks fisika logis selain itu bisa pengaruh dari getaran bambu itu, yang menyebabkan Jerry badannya ikut bergetar jadi benar.
D Miskonsepsi
12 B. Tidak mungkin ada orang yang bisa
melayang di udara kecuali punya sayap. B
Kurang pengetahuan 13
B. Gak mungkin “sebentar melayang”
karena bila benda terlempar pasti langsung jatuh ke bawah.
B Kurang
pengetahuan 14 B. Karena seharusnya Jerry langsung
jatuh ke bawah bukan melayang. D
Pengetahuan
B. Karena Jerry akan langsung jatuh ke laut akibat gaya gravitasi yang
menariknya dan massanya Jerry.
D Pengetahuan konsep benar 18 B. Tidak masuk di akal. Gravitasi bumi
> massa jenis tikus. E
Pengetahuan konsep benar
19
B. Karena kenyataan setelah benda menabrak sesuatu dari (gambar: bawah ke atas) belum pernah ada yang (gambar melayang horizontal).
A Kurang
pengetahuan 20 B. Karena gravitasi bumi > massa tikus. D Pengetahuan konsep benar 21
C. Karena sesuai dengan gaya yang diberi sama dengan yang diterima (aksi = reaksi).
C Kurang
pengetahuan 22
B. Karena pada kejadian sebenarnya akan langsung jatuh karena pengaruh gravitasi bumi.
Tabel 5. Rekapan jawaban siswa terhadap soal nomor 2
No siswa
Jawaban
Keyakinan Kesimpulan 1 B. Karena air itu akan habis sedikit
demi sedikit. D
Pengetahuan konsep benar 2
B. Karena untuk mengurangi air yang ada di dalam kolam hingga habis, membutuhkan waktu yang cukup lama.
E Pengetahuan konsep benar
3
B. Tidak mungkin air tersebut terbuang dalam waktu yang sangat singkat. Sedangkan saluran pembuangan air hanya satu. Dengan volume air yang sangat banyak pasti butuh waktu untuk membuangnya. Kecuali jika saluran pembuangan tersedia cukup banyak.
E Pengetahuan konsep benar
4 B. Karena seharusnya air terbuang dan
habis secara perlahan-lahan. D
Pengetahuan konsep benar 5 B. Karena butuh lubang yang sangat
besar untuk mengosongkan kolam itu. E
Pengetahuan konsep benar 6 B. Tidak mungkin air langsung habis.
Pasti butuh waktu. D
Pengetahuan konsep benar
7
B. Seharusnya air berkurang dari „cepat menjadi lambat‟ karena tekanan air
kebawah saat air penuh lebih besar dari jika air sedikit karena tidak ada tekanan.
D Pengetahuan konsep benar
8 B. agar air kolam menjadi kosong
dibutuhkan waktu. D
Pengetahuan konsep benar
9
B. Karena kecepatan aliran untuk masuk ke dalam lubang saluran dipengaruhi juga dengan jumlah air dan besar kecilnya lubang.
D Pengetahuan konsep benar
10 B. Karena gak mungkin air langsung
habis dalam waktu yang sebentar. C
Kurang pengetahuan
11
A. Bisa saja karena fisika
mengungkapkan kejadian alam dengan logis namun bila dilihat kecepatan air itu tergantung dari besar kecilnya lubang/ saluran air /semakin besar semakin cepat air mengalir dan dilihat berapa lama Tom di udara.
12
B. Air akan habis tapi tidak mungkin secepat itu, karena volume air sangat banyak dan lubangnya hanya 1.
D Pengetahuan konsep benar
13
B. Air tidak dengan cepat langsung habis seperti di film, yang benar air akan habis tersedot pelan-pelan.
B Kurang
pengetahuan
14
B. Karena seharusnya air tersebut tidak langsung habis dengan cepat seharusnya secara perlahan.
D Pengetahuan konsep benar 15 A. Karena air yang keluar langsung
pada pusatnya. B
B. Karena tidak mungkin air kolam bisa dengan cepat menjadi kosong, kecuali lubang pembuangannya air kira-kira sebesar ¼ panjang kolam.
E Pengetahuan konsep benar
18
B. Lubang kolam terlalu kecil jadi membuat perputaran arus keluar
membutuhkan selang waktu yang lama.
D Pengetahuan konsep benar 19 B. Air tidak surut secepat itu dengan
lubang sekecil itu. A
Kurang pengetahuan 20
B. Karena lubang airnya terlalu kecil jadi butuh waktu yang lama untuk membuang air dalam kolam.
D Pengetahuan konsep benar
21
B. Karena pasti ada interval waktu dengan air yang masuk ke lubang dengan membentuk pusaran.
D Pengetahuan konsep benar
22
A. Karena dalam suatu tempat/wadah yang berisi benda cair apabila diberi suatu celah/ lubang benda cair tersebut akan melewatinya kemudian habis.
Tabel 6. Rekapan jawaban siswa terhadap soal nomor 3
air karena ketarik gravitasi. D
Pengetahuan konsep benar
2
B. Karena setelah Tom hendak jatuh ke laut, ada gaya gravitasi ke bawah yang menyebabkan Tom pasti akan langsung jatuh ke laut.
E Pengetahuan konsep benar
3
B. Hal ini sama seperti kejadian pertama. Dia tidak akan mungkin bisa berlari & menancapkan kukunya ke badan kapal. Sebab gaya gravitasi bumi sangat tinggi 9,8 m/s2, jika
dibandingkan dengan kekuatan tangan kita.
E Pengetahuan konsep benar
4
B. Harusnya saat Tom hendak jatuh ke laut dia langsung jatuh karena pengaruh gravitasi.
D Pengetahuan konsep benar
5
B. Karena pada saat sebuah benda melayang di udara, yang bekerja ialah gaya gravitasi, bukan gaya gesek yang bekerja pada saat berjalan di tanah yang pejal.
E Pengetahuan konsep benar
6 B. Harusnya langsung jatuh. D Pengetahuan
konsep benar 7
B. Karena benda naik akan ditarik oleh gaya gravitasi sehingga waktunya 0 untuk menggapai kapal.
D Pengetahuan konsep benar 8 B. Tidak mungkin untuk berlari di udara
(ada gravitasi). D
Pengetahuan konsep benar 9
B. Karena jatuh memang benda akan melayang sebentar, namun Tom melayangnya lumayan lama.
D Pengetahuan konsep benar 10
B. Karena gak mungkin banget, sudah terpental dari kapal kemudian kembali lagi ke kapal.
C Kurang
pengetahuan 11 B. Enggak mungkin, karena tidak logis
hehehe…. D Pengetahuan konsep benar
12 B. Kuku tidak bisa ditancapkan ke besi
13
B. Tom tidak mungkin dapat berlari karena adanya gaya gravitasi harusnya dia langsung jatuh.
D Pengetahuan konsep benar
14
B. Karena adanya gravitasi sesuatu yang berada bebas di suatu ketinggian pasti akan jatuh ke bawah.
D Pengetahuan konsep benar 15 B. Gak mungkin karena gaya gravitasi
langsung jatuh ke bawah. B
Kurang pengetahuan 16 B. Mustahil. Seharusnya langsung jatuh B Kurang
pengetahuan 17
B.Karena itu tidak mungkin, pasti akan langsung jatuh karena gaya gravitasi bumi.
E Pengetahuan konsep benar 18 B. Permukaan badan kapal licin
sehingga mustahil akan merosot. D Miskonsepsi 19 B. Belum pernah ada makhluk yang melakukan itu selain “mereka”. A Kurang
pengetahuan 20 B. Karena tidak ada gaya gesek
(sentuhan kaki saat berlari). D
Pengetahuan konsep benar 21 C. Karena pasti ada saat melayang dan
berhenti sesaat. C
Kurang pengetahuan 22 B. tidak mungkin menopang dengan
kuku karena ada gaya gravitasi bumi. D Miskonsepsi
Tabel 7. Rekapan jawaban siswa terhadap soal nomor 4
No siswa
Jawaban
Keyakinan Kesimpulan
1
B. Karena tidak mungkin tali itu bisa berkelak-kelok seperti itu, dan tali itu akan jatuh ke tanah.
D Pengetahuan konsep benar 2
B. Karena tidak mungkin lasso yang dilempar horizontal bisa berkelok dengan sendirinya.
E Pengetahuan konsep benar
3
B. Tidak mungkin hal tersebut terjadi. Jika kita memperagakan kejadian pada gambar tersebut, tali tidak akan
bergerak mengikuti Jerry. Melainkan langsung jatuh ke tanah karena adanya gaya gravitasi.
4
B. Seharusnya ketika Tom
melemparkan lasso untuk menangkap Jerry, lasso itu langsung jatuh ke tanah dahulu.
D Pengetahuan konsep benar
5
B. Karena gerakan lasso diarahkan pada vektor dan gaya tertentu, dan tidaklah mungkin arah vektor tersebut
dibelokkan oleh suatu gaya yang tidak terlihat, kecuali jika ada gaya yang mempengaruhinya contoh: arah angin yang berhembus.
E Pengetahuan konsep benar
6 B. Tidak mungkin gerakan lasso
mengikuti benda. D
Pengetahuan konsep benar 7
B. Karena benda apapun yang dilempar akan selalu akan jatuh kebawah karena tarikan gaya gravitasi.
D Pengetahuan konsep benar 8 B. Tidak mungkin bisa tali lasso
mengikuti benda bergerak. E
Pengetahuan konsep benar 9
B. Karena tali lasso jika lurus-lurus saja, namun tali lasso tersebut mengejar Jerry, itu tidak mungkin terjadi.
D Pengetahuan konsep benar
10
B. Karena gak mungkin banget tali/lasso bergerak melengkung dengan
sendirinya.
C Kurang
pengetahuan 11 B. Enggak mungkin karena tidak logis
dengan konteks fisika. D
Pengetahuan konsep benar 12
C. Mungkin tali bisa berbelok, tapi tidak bisa bergerak mengikuti Jerry terus-menerus.
B Kurang
pengetahuan 13 C. Mungkin saja bisa berbelok tetapi
gak mungkin bisa pas menangkap Jerry. B
Kurang pengetahuan 14
B. Karena sesuatu yang dilempar secara horizontal tidak mungkin berbelok ke arah yang lain.
D Pengetahuan konsep benar 15 B. Tidak rasional bukan konsep
gravitasi. B
Kurang pengetahuan
16 B. Mustahil… kan ada gaya gravitasi. B Kurang
pengetahuan
17
B. Karena jika lasso dilempar kearah horizontal (lurus) pasti akan tetap searah tidak akan berubah arahnya dari
lemparan awal.
18
A. Karena bisa saja dipengaruhi oleh anginnya & teknik melempar
melengkung.
D Miskonsepsi
19
B. Sangat tidak mungkin karena pada saat ini harusnya sudah tertarik gravitasi tidak berlanjutan
A Kurang
pengetahuan
20
C. Banyak faktor, mungkin bisa iya karena ada teknik melempar tertentu dan mungkin juga adanya anginya sehingga tali dapat berbelok. Tapi semua belum pasti karena saya tidak sepenuhnya tau.
C Kurang
pengetahuan
21
B. Karena tidak dikendalikan dengan remote control dan hanya dengan tali. Lagipula, tergantung arah angin juga.
D Pengetahuan konsep benar 22 B. Tidak mungkin tali bisa mengikuti
benda yang bergerak. D
Pengetahuan konsep benar
Tabel 8. Rekapan jawaban siswa terhadap soal nomor 5
No
siswa Jawaban Keyakinan Kesimpulan
1 C. Karena Jerry bisa jatuh langsung ke
air, tetapi bisa juga jatuh ke kapal. B
Kurang pengetahuan
2
B. Jerry pasti akan jatuh ke laut oleh burung yang membawanya karena burung itu membawa Jerry tidak searah vertikal dengan kapal, sehingga Jerry kemungkinan akan jatuh vertical ke laut.
D Pengetahuan konsep benar
3
B. Memang benar hal tersebut. Tapi yg tidak seperti konteks fisika ialah ketika Jerry kembali ke arah kapal. Seharusnya Jerry tidak kembali ke arah kapal, melainkan langsung jatuh ke laut.
E Pengetahuan konsep benar
4
C. Jika Jerry tidak dapat berada di atas kapal ia akan jatuh ke laut tetapi bisa juga Jerry tepat berada di atas kapal jadi bisa kembali ke kapal.
D Pengetahuan konsep benar
5
A. Karena jerry memukul burung dengan arah berlawanan dengan kapal dan dia mengarahkan tubuhnya ke kapal.
6
C. Mungkin itu kebetulan pas kembali ke kapal. Karena faktor angin bisa saja Jerry tidak kembali ke kapal.
D Miskonsepsi
7 A. Karena saat terlempar benda akan
kembali tetapi berada di daerah sekitar. D Miskonsepsi 8 C. Itu dapat terjadi mungkin hanya
kebetulan. E Miskonsepsi
9
A. Karena jika benda bertubrukan dan terpental arah benda akan kembali ke awal arahnya.
D Miskonsepsi
10
B. Karena benda yang saling bertabrakan memiliki lenting yang arahnya berbeda.
C Kurang
pengetahuan
11
B. Tidak masuk akal, dan tidak logis meskipun adanya gravitasi namun setiap benda akan jatuh lurus/ gerak jatuh bebas.
D Miskonsepsi
12
C. Mungkin bisa Jerry terlempar saat memukul burung itu karena Jerry sudah tidak ada tempat untuk berdiri.
B Kurang
pengetahuan
13
C. Saat Jerry memukul burung dia bisa terlempar lagi ke bawah karena adanya gaya yang menyebabkan dia terpental dan gaya gravitasi yang menyebabkan dia jatuh ke bawah. Tapi, pas /tidaknya jatuh kembali ke kapal mungkin iya mungkin juga dia tercebur ke laut.
B Kurang
pengetahuan
14
B. Karena suatu benda yang dilempar ke atas dari suatu benda yang bergerak tidak mungkin kembali ke benda tersebut.
D Miskonsepsi
15 A. Karena benda yang bertumbukan
akan memiliki arah yang berbeda. B
Kurang pengetahuan
16 A. Kan berlawanan arahnya. E Miskonsepsi
17
C. Karena mungkin saja Jerry bisa kembali ke kapal kalau dia di lempar menjauhi kapal dan kapalnya berjalan lambat, dan juga tidak mungkin karena Jerry bisa saja jatuh/ kembali ke luar kapal seperti di belakang. Di samping dan di depan kapal.
D Pengetahuan konsep benar
18 B. Kemungkinan jatuh harus lurus
karena massa tikus mampu membuat D
gerak lurus ke bawah.
19
A. Kalau dilihat… Jerry pas jatuh pada
saat kapal bergerak dan mengenai ujung
dengan perhitungan yang tepat pula… A
Kurang pengetahuan
20
A. Mungkin gerak melawan gravitasi lurus, tapi jika ada angin apalagi Jerry di atas, ada kemungkinan Jerry tertiup angin sehingga jatuh tepat di kapal.
E Pengetahuan konsep benar
21
A. Karena pada saat Jerry memukul burung tersebut, kapal juga melaju. Tidak berhenti di tempat saja.
D Miskonsepsi
22 C. Bisa iya bisa juga tidak karena dapat
jatuh ke laut juga. C
Kurang pengetahuan
Dari hasil analisis jawaban siswa pada tabel 4, 5, 6, 7 dan 8 kemudian dihitung prosentase jumlah siswa berdasarkan skala CRI.
Tabel 9. Prosentase jumlah siswa berdasarkan skala CRI
No soal Prosentase jumlah siswa berdasarkan skala CRI (%)
Jawaban benar Jawaban salah
Dari prosentasi jumlah siswa berdasarkan skala CRI yang telah didapat (tabel 9) kemudian dihasilkan prosentase siswa yang mengalami miskonsepsi. Pada kolom paling kanan dalam tabel 9, menunjukkan prosentase dari total 22 siswa yang mengalami miskonsepsi untuk setiap masing-masing nomor.
Terdapat variasi terhadap miskonsepsi yang dialami masing-masing siswa. Variasi miskonsepsi tersebut kemudian dibahas pada tabel 10 disertai konsep benarnya.
Tabel 10. variasi miskonsepsi siswa serta konsep benarnya No
soal
No siswa
Variasi miskonsepsi Konsep yang benar
1 10, 11 Miskonsepsi tentang konsep inersia (kelembaman). Siswa menganggap bahwa setelah bambu menabrak dinding kapal, bambu bergetar dan mengakibatkan Jerry ikut bergetar. Sehingga Jerry tidak langsung jatuh ke bawah.
Konsep inersia yang disebabkan oleh bambu akan berlaku sesaat, tidak selama yang ditampakkan dalam film. Setelah bambu menabrak dinding kapal, bambu seakan langsung memantul dan jatuh ke tanah, sedangkan Jerry masih melayang untuk beberapa waktu.
7, 9 Miskonsepsi tentang berhenti sesaatnya benda pada gerak parabola ketika mencapai ketinggian maksimum. Siswa mengganggap bahwa melayangnya Jerry sesuai