• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWAPENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWAPENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2011"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN

PRESTASI BELAJAR MAHASISWAPENDIDIKAN EKONOMI

ANGKATAN 2011

Oleh :

Nama NIP /NIDN Jabatan

Suhendra, M.Pd 0415125601 Ketua

Rendra Gumilar 0010028801 Anggota

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEKONSUMENAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2015

(2)
(3)

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWAPENDIDIKAN EKONOMI

ANGKATAN 2011 Suhendra1*, Rendra Gumilar1

1*) Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Siliwangi 1) Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Siliwangi

Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tasikmalaya 46115, *Suhendra: HP 08122409856, E-mail: Suhendra@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mengkaji kondisi status sosial ekonomi orang tua mahasiswa pendidikan Ekonomi / Tata Niaga, tingkat prestasi belajar yang dicapai mahasiswa pendidikan Ekonomi / Tata Niaga, hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga Angkatan 2011.

Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang berjumlah 194 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling, dengan sampel sebanyak 66 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket status sosial ekonomi orang tua dan nilai IPK yang diperoleh mahasiswa. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi sederhana dengan bantuan program SPSS 20.

Hasil penelitian menunjukan variabel hubungan status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar mahasiswa termasuk kategori sangat rendah. Ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua denganprestasi belajar. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,068 yang termasuk kategori keeratan sangat rendah dan memberikan konstribusi sebesar 0,005%. Semakin baik status sosial ekonomi orang tua maka akan semakin baik prestasi belajar yang didapat mahasiswa.

Kata kunci : status sosial ekonomi, prestasi belajar

ABSTRACT

This study aims to find, analyze and assess the condition of socio-economic status of parents education students Economics / Business Administration, the level of

(4)

achievement attained education student of Economics / Business Administration, the relationship between socio-economic status of parents with student achievement Education Economics / Business Administration class of 2011.

Research conducted in this study were student class of 2011 Program Studies Economics Education / Business Administration Faculty of Teacher Training and Education University Siliwangi Tasikmalaya, amounting to 194 people. The sampling technique used in this study is proportional random sampling technique, with a sample of 66 people. Instrument in this study using a questionnaire socio-economic status of parents and students obtained GPA. While the data analysis techniques used were correlation analysis and simple regression with SPSS 20.

The results showed a variable relationship parental socioeconomic status and achievement of students categorized as very low. There is a relationship between socio-economic status of parents with learning achievement. This can be evidenced by the acquisition of r value of 0.068 which is categorized as very low cohesion and contributes 0.005%. The better the socio-economic status of parents, the better student achievement obtained.

Keywords: socioeconomic status, academic achievement

PENDAHULUAN

Perguruan tinggi mempunyai peranan penting dalam usaha mendewasakan mahasiswa dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna. Perguruan tinggi dituntut untuk ikut bertanggung jawab atas peran lulusan yang dihasilkannya. Sejalan dengan pendapat di atas Jambar dan Moch Surya (2005:67), bahwa Perguruan tinggi merupakan salah satu bentuk lingkungan yang bertanggungjawab dalam memberikan asupan terhadap proses perkembangan individu. Dengan demikian Perguruan tinggi harus dapat memberikan kesempatan kepada mahasisiwa untuk mengembangkan prestasinya.

Untuk mengetahui keberhasilan seorang mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil belajarya. Prestasi belajar yang dicapai mahasiswa sesuai dengan kriteria yang diharapkan dalam tempo yang telah ditentukan. Keberhasilan ini akan ditunjang bila keadaan mahasiswanya mempunyai motif berprestasi yang tinggi, juga disertai oleh kegiatan belajar mengajar yang baik.

Dengan demikian mahasiswa akan mudah dapat meraih prestasi yang diharapkan. Prestasi belajar yang dicapai mahasiswa merupakan hasil interaktif antara berbagai faktor yang mempengaruhinya diantaranya lingkungan, salah satunya adalah status sosial ekonomi orang tua / keluarga.

(5)

Atas dasar pernyataan diatas, bahwa status sosial ekonomi mempunyai hubungan dengan perkembangan, kepribadian diantaranya prestasi belajar. Namun dalam ini tidaklah berarti bahwa setiap anak yang berasal dari status sosial ekonomi yang kurang akan memiliki prestasi yang rendah. Umumnya anak yang berasal dari keluarga menegah ke atas lebih banyak mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang baik dari orang tua mereka. Anak yang latar belakang ekonomi rendah, kurang mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari orang tua mereka, karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Keluarga mempunyai hubungan dengan proses perkembangan anak karena keluarga adalah lembaga sosial pertama dalam hidup manusia dalam keluarga orang tua memiliki tugas dan kewajiban dalam memiliki seluruh kebutuhan pendidikan anak terutama dalam hal finansial orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi, tidaklah banyak mengalami hambatan dalam proses pendidikan anaknya. Sebaliknya bagi orang tua yang berstatus ekonominya rendah akan mengalami kesulitan dalam proses pendidikan anaknya.

Adapun rumusan masalahan yang dikaji adalah sebagai berikut: Bagaimana kondisi status sosial ekonomi orang tua mahasiswa Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga Angkatan 2011 ?, Bagaimana tingkat prestasi belajar yang dicapai mahasiswa Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga Angkatan 2011 ?, Bagaimana hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga Angkatan 2011 ?. Sementara itu, tujuan penelitian ini secara spesifik sebagai berikut: Tingkat status sosial orang tua mahasiswa Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga Angkatan 2011, Tingkat prestasi belajar yang dicapai mahasiswa Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga Angkatan 2011, Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga Angkatan 2011.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode penelitian yang

(6)

menggambarkan situasi yang terjadi pada masa sekarang, dimana data dikumpulkan, diolah dan dianalisa kemudian dibuat kesimpulan. Adapun variabel yang diteliti penulis dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dalam hal ini status sosial ekonomi orang tua yang dinyatakan dengan variabel X dan variabel terikat yakni prestasi belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan variabel Y.

Sementara itu, status ekonomi orang tua mahasiswa diukur dengan menggunakan angket.Angket ini memuat penghasilan, investasi, kekayaan dan lain lain. Besarnya pendapatan ekonomi keluarga, termasuk dalam ukuran interval yang angkanya mengandung pengertian tingkatan dan mempunyai jarak yang sama dengan mengurutkan objek yang terendah ke objek yang tertinggi.

Besaran interval pendapatan orang tua mahasiswa ini adalah hasil dari literature dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Orang tua mahasiswa yang mempunyai penghasilan perbulan < Rp 1.000.000 diberi skor 1

2. Orang tua mahasiswa yang mempunyai penghasilan Rp 1000.000 – Rp.2.000.000 perbulan diberi skor 2

3. Orang tua mahasiswa yang mempunyai mempunyai penghasilan >Rp.2000.000 – Rp 3.000.000 perbulan diberi skor 3.

4. Orang tua mahasiswa yang mempunyai penghasilan >Rp. 3.000.000 diberi skor 4. Dengan berdasar pada data di atas maka hal ini bisa dijadikan sebagai pedoman bagi penulis dalam menentukan kelas interval dan penilaian mengenai besarnya penghasilan orang tua mahasiswa yang menguliahkan anaknya di Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Jumlah butir pernyataan sebanyak 12 butir dengan skor terendah 1dan skor tertinggi 4.

Populasi penelitian yaitu seluruh mahasiswa pendidikan ekonomi tata niaga angkatan 2011 fakultas keguran dan ilmu pendidikan universitas siliwangi tasikmalaya yang berjumlah 194 orang, yang tersebar di kelas A 40 orang , Kelas B 39, Kelas C 37 orang, Kelas D 38 orang dan kelas E 40 orang. Dari data tersebut, untuk penentuan sampel penulis menggunakan rumus Slovin Menurut Consuelo G. Sivilia (2009:161), sebagai berikut:

(7)

2 1 Ne N n   Keterangan : n= ukuran sampel N= ukuran populasi

e= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan

Untuk populasi (N) sebanyak 194 orang dengan nilai kritis atau (e) yang ditetapkan sebesar 10%. Dengan demikian ukuran sampel yang dibutuhkan berdasarkan rumus di atas adalah

n= N 1+N e2 n= 194 1+194(0,10)2 n= 194 1+194(0,01) n=194 2,94 n=65,98 n = 66

Dengan memperhatikan pendapat di atas, setelah dilakukan pembulatan maka sampel dalam penelitian ini minimal berjumlah 66 orang mahaisswa Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga angakatan 2011, dengan perhitugan pada tabel 1

Tabel 1

“Perhitungan Sampel pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga angkatan 2011”

Kelas MahasiswaJumlah ∑ Mahasiswa

Populasi x Sampel ∑ Sampel Pembulatan

A 40 40/194x66 13,61 14 B 39 39/194x66 13,27 13 C 37 37/194x66 12,59 12 D 38 38/194x66 12,93 13 E 40 40/194x66 13,61 14 193 66,00 66

(8)

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1) status sosial ekonomi orang tua / keluarga, dan 2) prestasi belajar. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian, yaitu angket status sosial ekonomi orang tua / keluarga dan prestasi belajar yang diperoleh dari nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) mahasiswa angkatan 2011 semester 3 tahun ajaran 2012/2013 Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

Deskripsi data ini disajikan setelah data mentah hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik deskriptif melalui program SPSS. Angka – angka statistik deskripsi yang dihasilkan meliputi : 1) nilai rata- rata (mean), 2) angka tengah (median), 3) nilai yang sering muncul (modus), 4) sipangan baku (standar deviasi), 5) nilai minimum, 6) nilai maksimum, dan 7) gambar histogram.

Untuk mengetahui kategori dari masing – masing variabel selanjutnya penulis membandingkan antara nilai rata – rata dengan skor minimum ditambah dengan standar deviasi, dengan pedoman sebagai berikut :

a. Jika X´ (mean) > skor min + 4 SD (standar deviasi) = sangat tinggi b. Jika X´ (mean) > skor min + 3 SD (standar deviasi) = tinggi c. Jika X´ (mean) > skor min + 2 SD (standar deviasi) = sedang d. Jika X´ (mean) < skor min + 2 SD (standar deviasi) = kurang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar, serta presentase banyaknya responden yang termasuk pada salah satu kategori tingkat variabel yang diteliti.

Setelah deskrifsi data, selanjutnya disajikan pula pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasannya.

Hasil pengolahan data dari responden sebanyak 66 orang menunjukkan bahwa skor status sosial ekonomi orang tua diperoleh nilai terendah sebesar 18dan untuk nilai tertinggi yaitu sebesar 48.Dengan skor rata – rata (mean) 30,30, standar deviasi 7,392 dan nilai tengahnya sebesar 30,00.

Deskripsi umum dari data status sosial ekonomi orang tua mahasiswa, dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

(9)

Tabel 2

Data Hasil Penelitian Variabel Status sosial ekonomi orang tua Rata-rata Nilai tengah Standar Deviasi Skor Minimum Skor Maksimum 30,30 30,00 7,392 18 48

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS seri 20

Adapun pengkategorian data dari status sosial ekonomi orang tua selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 3

Pengkategorian Data Status sosial ekonomi orang tua

No Rentang skor Kategori Frekuensi Presentase

1 X´ <32,784 Kurang 40 60,61 %

2 32,784< X´ <40,176 Cukup 21 31,82 %

3 40,176< X´ <47,568 Baik 4 6,06 %

4 X´ >47,568 BaikSangat 1 1,51 %

Berdasarkan data dalam tabel 3 diketahui bahwa status sosial ekonomi orang tua dengan indikator : 1) kondisi rumah, 2) tabungan, 3) keendaraan, 4) penghasilan, 5) perlengkapan rumah, 6) kepemilikan tanah, dan 7) pendidikan. Nilai status sosial ekonomi orang tua termasuk kategori kurang, hal ini terlihat dari nilai rata- rata (mean)30,30 < nilai skor min + 2 SD 32,784.

Hasil pengolahan data dari responden sebanyak 66 orang menunjukkan bahwa skor prestasi belajar mahsiswa diperoleh nilai terendah sebesar 2,79 dan untuk nilai tertinggi yaitu sebesar 3,79.Dengan skor rata – rata (mean) 3,2838, standar deviasi 0,22519 dan nilai tengahnya sebesar 3,2900.

Deskripsi umum dari prestasi belajar mahasiswa, dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4

Data Hasil Penelitian Variabel Prestasi Belajar

Rata-rata tengahNilai StandarDeviasi MinimumSkor MaksimumSkor

3,2838 3,2900 0,22519 2,79 3,79

(10)

Adapun distribusi frekuensi dari prestasi belajar selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel5

Pengkategorian Data Prestasi Belajar

No Rentang skor Kategori Frekuensi Presentas

e

1 X´ < 3,24 Kurang 26 39,39 %

2 3,24 < X´ < 3,47 Cukup 25 37,88 %

3 3,47 < X´ < 3,69 Baik 13 19,70 %

4 X´ > 3,69 Sangat Baik 2 3,03 %

Berdasarkan data dalam tabel 5 diketahui bahwa prestasi belajar diambil dari nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) semester 3 angkatan 2011 Program Studi Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Nilai prestasi belajar termasuk kategori cukup, hal ini terlihat dari nilai rata- rata (mean)3,28 > nilai skor min + 2 SD 3,24.

Untuk menguji normalitas sebaran data digunakan Uji Normalitas Sebaran (uji Kolmogorov-Smirnov. Data yang diuji adalah data dari ketiga variabel dalam penelitian ini, yaitu status sosial ekonomi orang tua(X) dan prestasi belajar (Y). Kaidah yang digunakan adalah jika Asymp. Sig. Lebih besar dari level of sicnifikant () maka data berdistribusi normal. Jika Asymp. Sig. Lebih kecil dari level of sicnifikant () maka data berdistribusi tidak normal. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh :

1. Untuk data dari variabel status sosial ekonomi orang tua (X) di dapat harga Asymp. Sig. Sebesar 0,782 pada taraf nyata 5%. Ternyata harga Asymp. Siglebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal.

2. Untuk data dari variabel prestasi belajar (Y) di dapat harga Asymp. Sig. Sebesar 0,939 pada taraf nyata 5%. Ternyata harga Asymp. Siglebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal.

(11)

Rangkuman hasil uji normalitas data terdapat dalam tabel 6 Tabel 6

Hasil Pengujian Normalitas Data

Data Asym. SigKolmogrov Smirnov Keterangan Status sosial ekonomi orang

tua(X1) 0,782 0,05 Normal

Prestasi Belajar (Y) 0,939 0,05 Normal

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistika dengan SPSS 20.0

Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi. Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah kedua varian memiliki hubungan atau tidak. Maka berikut ini akan disajikan hasil uji linieritas regresi dari variabel – variabel tersebut masing-masing digunakan teknik pengujian dengan prosedur polinominal ANOVA satu jalur. Dengan kaidah : jika asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Jika Asymp. Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi tidak linier.

Uji linieritas regresi variabelstatus sosial ekonomi orang tua (X) denganprestasi belajar (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. Dengan db (64) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00 ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier.

Rangkuman hasil uji linieritas regresi terdapat dalam tabel 7 Tabel 7

Rangkuman Analisis Uji Linieritas Regresi

Variabel Jumlahsampel Anova Keterangan

Asymp. Sig

XY 66 0,013 0,05 Linier

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistika (SPSS seri 20.0)

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua (X) dengan Prestasi Belajar Mahasiswa (Y).

Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 3,221 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,002. Bentuk hubungan

(12)

antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y^ = 3,221 + 0,002 X, di

mana X adalah simbol untuk status sosial ekonomi orang tua mahasiswa.

Tabel 8

Rangkuman Analisis Regresi Status sosial ekonomi orang tua(X) dengan Prestasi belajar (Y)

Sumber JK Db RK F hitung Sig

Regresi 0,015 1 0,015 6,549 0,013b

Residu 3,281 64 0,051

Total 3,296 65

Koefisien Korelasi (r) 0,068 Koefisien Determinasi (r2) 0,005

Kekuatan hubungan antara status sosial ekonomi orang tua (X) dengan prestasi belajar mahasiswa (Y) pada model persamaan Y^ = 3,221 + 0,002 Xdapat dilihat pada koefisien determinasi (r2) adalah 0,005, ini berarti variabel status sosial ekonomi orang tua memberikan kontribusi sebesar 0,5% terhadap prestasi belajar mahasiswa,99,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, minat dan disiplin belajar.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa yang termasuk kategori keeratan sangat rendah hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,068 dan memberikan kontribusi sebesar 0,05%. Hal ini mengandung makna bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua. Artinya bahwa semakin baik status sosial ekonomi orang tua, maka akan semakin baik prestasi belajarnya.

Mahasiswa yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taraf hidupnya tergolong tinggi biasanya akan terbiasa dengan lingkungan rumah yang nyaman. Kebiasaan ini akan tertanam dalam jiwa mahasiswa di manapun berada. Ketika mahasiswa berada di lingkungan yang serba kekurangan, maka dengan sendirinya merasa tidak nyaman dan mengharapkan berbagai fasilitas untuk belajar, termasuk ketika berada di lingkungan kampus yang serba kekurangan fasilitas, maka dia akan membawa fasilitas sendiri untuk kenyamanan dalam belajar. Namun sebaliknya pada keluarga yang status ekonominya rendah mereka cendrung bersikap biasa saja terhadap

(13)

alat penunjang pembelajaran, karena hal ini mereka anggap bukan hal penting dalam kehidupannya, melainkan untuk biaya kuliah saja mereka anggap masih berat. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Dari hasil penelitian terlihat bahwa peran status sosial ekonomi orang tua / keluarga, berkorelasi secara positif dengan prestasi belajar. Oleh karena itu, mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi / Tata Niaga diberi pemahaman dan penyadaran tentang pentingnya prestasi belajar, karena dengan mendapatkan prestasi yang baik maka akan membuat hidup lebih mudah artinya dengan mendapatkan IPK yang tinggi, maka peluang untuk mendapatkan pekerjaan akan semakin mudah.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari kuesioner yang berdasarkan pada dua belas pernyataan dan pernyataan-pernyataan ini dikembangkan pada tujuh indikator. Indikator pertama adalahtentang kondisi rumah, tabungan, kendaraan, penghasilan, perlengkapan rumah, kepemilikan tanah dan pendidikan.

Data pertama menunjukkan bahwa nilai rumah orang tua yang belum punya rumah dan masih ngontrak dengan persentase 1,5%, nilai rumah kurang Rp.1000.000,-dengan persentasi 12,21%, nlai rumah antara Rp.10.000.000,- s/d Rp.100.000.000,-dengan persentasi 69,7% dan yang memiliki rumah >Rp.100.000.000,- Rp.100.000.000,-dengan persentasi 16,7%.

Pernyataan kedua adalah besarnya tabungan dengan kriteria tidak punya 18,2%, tabungan kurang dari Rp.1.000.000,- dengan persentasi 10,6%, tabungan dengan nilai Rp.1.000.000 s/d 10.000.000 dengan persentasi 51,5%, tabungan dengan nilai lebih dari Rp.10.000.000,- dengan persentasi 19,7%.

Pernyataan ketiga dengan nilai harga kendaraan, dengan pernyataan tidak punya dengan persentasi 15,2%, nilai kurang Rp.7.000.000,- dengan persentasi 19,7%, nilai Rp.7000.000 s/d 13.000.000,- dengan persentasi 37,9% dan nilai kendaraan lebih dari Rp.13.000.000,- dengan persentasi 27,3%.

Pertanyaan keempat tentang penghasilan ayah dengan kriteria kurang dari Rp.1000.000,- dengan persentasi 24,2%, penghasilan Rp.1000.000,- s/d Rp.2.000.000,-dengan persentasi 25,8%, penghasilan Rp.2000.000,- s/d Rp.3000.000,- Rp.2.000.000,-dengan persentasi 21,2% dan penghasilan lebih dari Rp.3.000.000,- dengan persentasi 28,8%.

(14)

Pernyataan kelima penghasilan ibu kurang dari Rp.1.000.000,- dengan persentasi 56,1%, penghasilan ibu Rp.1.000.000,- s/d Rp.2.000.000,- dengan persentasi 13,6%, penghasilan Rp.2000.000,- s/d Rp.3000.000,- dengan persentasi 16,7% dan penghasilan lebih dari Rp.3.000.000,- dengan persentasi 13,6%.

Pernyataan keenam mengani pendapatan sampingan ayah di luar pendapatan rutin tiap bulan dengan kriteria tidak punya dengan niliai 54,5%, pendapatan sampingan kurang dari Rp.1000.000,- dengan persentasi 22,7%, penghasilan sampingan Rp.1000.000,- s/d Rp.2.000.000,- dengan persentasi 15,2%, penghasilan sampingan diatas Rp.2000.000,- dengan persentasi 7,6%.

Pernyataan ketujuh mengani pendapatan sampingan ibu di luar pendapatan rutin tiap bulan dengan kriteria tidak punya dengan nilai 69,7%, pendapatan sampingan kurang dari Rp.1000.000,- dengan persentasi 18,2%, penghasilan sampingan Rp.1000.000,- s/d Rp.2.000.000,- dengan persentasi 6,1%, penghasilan sampingan diatas Rp.2000.000,- dengan persentasi 6,1%.

Pernyataan kedelapan mengani perlengkapan rumah yang dimiliki orang tua mahasiswa dengan kriteria kurang dari Rp.5.000.000,- dengan persentasi 13,6%, perlengkapan rumah Rp.5.000.000,- s/d Rp.10.000.000,- dengan persentasi 45,5%, perlengkapan rumah Rp.10.000.000,- s/d Rp.15.000.000,- dengan persentasi 15,2%, perlengkapan rumah diatas Rp.50.000.000,- dengan persentasi 25,8%.

Pernyataan kesembilan mengenai harga tanah yang ditinggali dengan kriteria tidak punya dengan nilai 1,5%, harga tanah kurang dari Rp.10.000.000,- dengan persentasi 18,2%, harga tanah Rp.10.000.000,- s/d Rp.50.000.000,- dengan persentasi 57,6%, harga tanah diatas Rp.50.000.000,- dengan persentasi 22,7%.

Pernyataan kesepuluh mengenai harga keseluruhan tanah yang dimiliki orang tua dengan kriteria tidak punya nilai 18,2%, tanah dengan harga kurang dari Rp.10.000.000,- dengan persentasi 15,2%, harga tanah antara Rp.10.000.000,- s/d Rp.50.000.000,- dengan persentasi 25,8%, harga tanah diatas Rp.50.000.000,- dengan persentasi 40,9%.

Pernyataan kesebelas mengenai lulusan terakhir ayah dengan kriteria dibawah SD sebesar 16,7%,lulusan SMP dengan persentasi 10,6%, lulusan SMA dengan persentasi 45,5%, lulusan sarjana atau lebih tinggi dengan persentasi 27,3%.

(15)

Pernyataan keduabelas mengenai lulusan terakhir ibu dengan kriteria dibawah SD sebesar 10,6%,lulusan SMP dengan persentasi 19,7%, lulusan SMA dengan persentasi 43,9%, lulusan sarjana atau lebih tinggi dengan persentasi 25,8%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini disajikan simpulan yang didasarkan atas pembahasan dan kajian kepustakaan yang relevan dan temuan selam penelitian berlangsung. Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tuadengan perilaku mahasiswa

dalam memelihara kebersihan lingkungan kampus. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,767 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan konstribusi sebesar 58,8%. Semakin baik status sosial ekonomi orang tuamaka akan semakin baik perilaku mahasiswa dalam memelihara kebersihan lingkungan kampus.

2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari status sosial ekonomi terhadap prestasi mahasiswa. Pencapaian tersebut diukur dengan nilai keseluruhan mahasiswa. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data. Hasilnya dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS. Temuan menunjukkan bahwa status sosial ekonomi mencerminkan sebuah keluarga dalam pencapaian akademik mahasiswa dalam banyak cara. Hal ini juga menyimpulkan bahwa pendidikan orang tua penting dalam pencapaian pendidikan anak-anak mereka. Teknologi Informasi dan lainnya Fasilitas meningkatkan kinerja mahasiswa dan mereka melakukannya dengan baik di kampus. Akhirnya dibuktikan dengan hasil bahwa status sosial ekonomi yang dari sebuah keluarga membawa kenyamanan, sikap positif dan lingkungan yang sehat yang mengarah ke prestasi akademik yang tinggi sebagai bagian dari mahasiswa.

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Kepada Para Dosen

(16)

a. Perlu memperhatikan keadaan mahasiswa dengan tujuan agar mahasiswa tidak merasa minder dengan keadaan orang tuanya, baik yang merasa kurang maupun yang merasa tertinggal dalam hal keadaan ekonomi.

b. Berikan pemahaman kepada mahasiswa untuk lebih giat lagi dalam perkuliahan sesuai dengan mata kuliah yang diambil oleh masing – masing mahasiswa. 2. Kepada Orang Tua Siswa

Hendaknya dapat meningkatkan status ekonomi kearah yang lebih baik, sehingga memberi kenyamanaan kepada mahasiswa dan kelancaran dalam proses belajar mengajar pada anaknya dimana mereka kuliah harus melakukan pembayaran Biaya Tetap dan pembayaran SKS, dsb.

3. Karena penelitian ini terbatas pada variabel status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar, perlu dilakukan penelitian lanjutan yang cakupannya lebih luas, sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai kemampuan mahasiswa yang merespon lebih cepat terhadap prestasi belajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Bandung.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. BSNP.Jakarta. Crow, L.D dan A.Crow. 2003.Educational Psychology. New York: American Book. Depdikbud.2001.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

Gunawan, Ary. 2000.Sosiologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Hurlock, Elizabeth. 2000.Perkembangan Anak. Erlangga. Jakarta.

Mahmud, M. Dimyati. 2009. Dasar Dasar Sosiologi Pendidikan. Depdiknas.Jakarta. P, Christopher, B. Lowes dan L. Davis. 2007. Kamus Lengkap Ekonomi. Erlangga.

Jakarta.

Soekanto, Soejono. 2003. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Rajagrafindo. Jakarta. Soemarjan, S dan Soelaeman.S (ed).2004. Setangkai Bunga Sosiologi. FE UI. Jakarta. Sudjana. 2006.Metode Statistika. Tersito. Bandung.

(17)

Whitterington. 2005.Psikologi Pendidikan.terj. M.Buchori, Angkasa Baru. Jakarta. Wingkel, W.S. 2005.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia. Jakarta. ______.2006.Undang Guru dan Dosen UU RI No. 14 tahun 2005 &

Undang-undang Sisdiknas UU RI No. 20 tahun 2003. Asa Mandiri. Jakarta.

UCAPAN TERIIMAKASIH

Peneliti mengucapkan terimakasih banyak kepada: Ketua LPPM Universitas Siliwangi, Dekan FKIP Universitas Siliwangi, Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi serta semua pihak yang telah membantu dan terlibat baik moril maupun materil dalam pelaksanaan penelitian ini. Atas segala perhatian, peneliti mengucapkan terimakasih.

(18)

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Suhendra M.Pd

NIDN : 0415125601

Pangkat, golongan ruang, TMT : Pembina IVb

Jabatan TMT : Lektor Kepala

Bidang Ilmu / Mata Kuliah : Pendidikan Ekonomi Jurusan / Program Studi : FKIP Pendidikan Ekonomi

Unit Kerja : Universitas Siliwangi

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah, Berjudul seperti di bawah ini:

JUDUL:

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWAPENDIDIKAN EKONOMI

ANGKATAN 2011

1. Adalah benar Karya Saya sendiri atau bukan plagiat hasil karya orang lain dan saya ajukan pada jurnal LPPM Universitas Siliwangi.

2. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa karya ilmiah ini bukankarya saya sendiri atau plagiat hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan perundang undangan yang berlaku.

(19)

Tasikmalaya, September 2015 Pembuat Pernyataan

Suhendra M.Pd NIDN.0415125601

Referensi

Dokumen terkait

Rp240.399.000,00 (Dua Ratus Empat Puluh Juta Tiga Ratus Sembilan. Puluh Sembilan

“ Manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

[r]

[r]

Seksi Fasilitasi Permodalan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah dalam melaksanakan fasilitasi permodalan usaha kecil menengah.

Jika kita melihat ciri-ciri negara sosialis, maka semua ciri tersebut hampir seluruhnya dapat terlihat pada negara Kuba, seperti dominannya peran pemerintah dalam mengendalikan

pemilhan kata atau diksi, dalam penggunaan tanda baca, pembentukan kata, penggunaan ejaan dan penguasaan kalimat efektif, sebagai salah satu faktor kebahasaan yang

siswa yang dimulai dari administrator yang melakukan login untuk masuk Gambar 4.5 System Flow Proses Persetujuan Perijinan Siswa.. ke dalam sistem kemudian administrator