“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
RENCANA PEMBANGUNAN INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2016 - 2020
BAB IV
ARAHAN STRATEGIS NASIONAL
4.1. Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW KSN dalam penyusunan
RPI2-JM Cipta Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
A. Cakupan delineasi wilayah yang ditetapkan dalam KSN.
B. Arahan kepentingan penetapan KSN, yang dapat berupa:
1. Ekonomi
2. Lingkungan Hidup
3. Sosial Budaya
4. Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi
5. Pertahanan dan Keamanan
C. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
1. Arahan pengembangan pola ruang:
 Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya.
 Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti
pengembangan RTH.
2. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti
pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, dan
drainase
3. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur
ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
D. Adapun RTRW KSN yang telah ditetapkan sampai saat ini adalah sebagai berikut:
1. Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor,
5. Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan
Infrastruktur Selat Sunda;
6. Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam,
Bintan, dan Karimun.
7. Perpres No.2/2015 Tentang RPJMN 2015‐2019 tentang Perwilayahan Industri
Memfasilitasi pembangunan 14 Kawasan Industri (KI) yang mencakup:
 Kabupaten Bintuni – Provinsi Papua Barat.
 Kabupaten Buli - Halmahera Timur- Provinsi Maluku Utara.
 Kabupaten Bitung – Provinsi Sulawesi Utara.
 Kabupaten Palu – Provinsi Sulawesi Tengah.
 Kabupaten Morowali – Provinsi Sulawesi Tengah.
 Kabupaten Konawe – Provinsi Sulawesi Tenggara.
 Kabupaten Bantaeng - Provinsi Sulawesi Selatan.
 Kabupaten Batulicin – Provinsi Kalimantan Selatan.
 Kabupaten Jorong – Provinsi Kalimantan Selatan.
 Kabupaten Ketapang – Provinsi Kalimantan Barat.
 Kabupaten Landak (KIM Mandor) – Provinsi Kalimantan Barat.  Kabupaten Kuala Tanjung – Provinsi Sumatera Utara.
 Kabupaten Sei Mangke - Provinsi Sumatera Utara.
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
RENCANA PEMBANGUNAN INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2016 - 2020
8. Berikut Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Berdasarkan PP Nomor
26 Tahun 2008 tentang RTRWN :
Tabel 4.1.
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
Sumber : Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang RTRW Nasional
4.2. Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Pusat Kegiatan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut PKSN adalah kawasan
perkotaan yang ditetapkan mendorong pengembangan kawasan perbatasan negara
Kriteria:
1. Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan
negara tetangga.
2. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang
menghubungkan dengan negara tetangga.
3. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang
menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau.
4. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat
mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.
Adapun saat ini daerah yang telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Strategis
Nasional menurut Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional adalah sebagai berikut :
1. Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam ( Sabang ).
2. Provinsi Riau ( Dumai ).
3. Provinsi Kepulauan Riau ( Batam & Ranai ).
4. Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Atambua, Kalabahi & Kefamenanu ).
5. Provinsi Kalimantan Barat ( Paloh – Aruk, Jagoibabang, Nanga Badau &
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
RENCANA PEMBANGUNAN INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2016 - 2020
6. Provinsi Kalimantan Timur ( Nunukan, Simanggaris,Long Midang, Long
Pahangai & Long Nawan ).
7. Provinsi Sulawesi Utara ( Melonguane & Tahuna )
8. Provinsi Maluku ( Saumlaki, Ilwaki & Dobo )
9. Provinsi Maluku Utara ( Daruba )
10.Provinsi ( Jayapura, Tanah Merah & Marauke )
4.3. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
Pusat Kegiatan Nasional yang selanjutnya di sebut PKN adalah Kawasan Perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, Nasional, atau beberapa
Provinsi dengan Kriteria:
1. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan
ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional.
2. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi,dan/atau.
3. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensisebagai simpul utama
transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
Adapun saat ini daerah yang telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2.
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
4.4. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Berdasarkan arahan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025,
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
merupakan arahan strategis dalam percepatan dan perluasan pembangunan
ekonomi Indonesia untuk periode 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tahun 2011
sampai dengan tahun 2025 dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025 dan melengkapi dokumen perencanaan. Pengembangan
MP3EI difokuskan pada Kawasan Perhatian Investasi (KPI) yang diidentifikasikan
sebagai satu atau lebih kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang terikat atau
terhubung dengan satu atau lebih faktor konektivitas dan SDM IPTEK. Pendekatan
KPI dilakukan untuk mempermudah identifikasi, pemantauan, dan evaluasi atas
kegiatan ekonomi atau sentra produksi yang terikat dengan faktor konektivitas
dan SDM IPTEK yang sama.
KPI dapat menjadi KPI prioritas dengan kriteria sebagai berikut:
a. Total nilai investasi pada setiap KPI yang bernilai signifikan.
b. Keterwakilan Kegiatan Ekonomi Utama yang berlokasi pada setiap KPI.
c. Dukungan Pemerintah dan Pemerintah Daerah terhadap sentra- sentra produksi di
masing-masing KPI.
d. Kesesuaian terhadap beberapa kepentingan strategis (dampak sosial, dampak
ekonomi, dan politik) dan arahan Pemerintah (Presiden RI)
Adapun KPI berdasarkan arahan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
RENCANA PEMBANGUNAN INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2016 - 2020
Tabel 4.3.
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
RENCANA PEMBANGUNAN INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2016 - 2020
4.5. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Sesuai dengan arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Ekonomi Khusus atau
KEK adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi
perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. KEK terdiri atas satu atau beberapa
zona, antara lain pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan teknologi,
pariwisata, energi, dan ekonomi lainnya. Pembentukan KEK tersebut dapat melalui
usulan dari Badan Usaha yang didirikan di Indonesia, pemerintah kabupaten/kota,
dan pemerintah provinsi, yang ditujukan kepada Dewan Nasional. Selain itu,
Pemerintah Pusat juga dapat menetapkan suatu wilayah sebagai KEK yang
dilakukan berdasarkan usulan kementerian/lembaga pemerintah non kementerian.
Sedangkan lokasi KEK yang diusulkan dapat merupakan area baru maupun perluasan
dari KEK yang sudah ada.
Usulan lokasi KEK harus memenuhi beberapa kriteria antara lain :
1. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak berpotensi mengganggu
kawasan lindung;
2. Adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan/atau pemerintah kabupaten/kota
yang bersangkutan;
3. Terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau
dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau terletak pada
wilayah potensi sumber daya unggulan;
Adapun KEK berdasarkan arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus di paparkan pada Tabel 4.4
berikut :
Tabel 4.4
Arahan Kawasan Ekonomi Khusus Sesuai Dengan PP Nomor 2 Tahun 2011
“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”
RENCANA PEMBANGUNAN INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2016 - 2020
Tabel 4.5.
Matrix isian Lokasi KSN, PKSN, PKN, KPI MP3EI, KEK Kabupaten Landak