• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh:

Dyah Ayu Woro Gendari, Mujiyem Sapti, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika

Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mil: dyahworo54@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning berbantuan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi, observasi, dan tes. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Loano yang berjumlah 35 siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Sebelum dilakukan tindakan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 23 siswa (65,71%). Setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan persentase ketuntasan belajar, pada siklus I meningkat menjadi 24 siswa (68,57%) dengan persentase motivasi belajar siswa sebesar 78,17% dan pada siklus II meningkat menjadi 29 siswa (82,86%) dengan persentase motivasi belajar sebesar 81,50%.

Kata kunci: Joyfull Learning, Media, Motivasi.

PENDAHULUAN

Sebagian besar siswa memiliki anggapan yang negatif mengenai pelajaran matematika, mereka mengganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami dan menegangkan. Padahal matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki cakupan yang sangat luas di berbagai bidang. Selain itu, penyebab lain dari kurangnya minat belajar siswa adalah

(2)

dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan guru tidak menarik bagi siswa, yaitu guru hanya menerangkan sedangkan siswa hanya mencatat tanpa ada aktivitas siswa. Hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi kurang optimal.

Hasil dari observasi dan wawancara dengan guru kelas V Sekolah Dasar (SD) Negeri Loano menunjukkan bahwa proses pembelajaran matematika sebagian besar dilakukan dengan metode ceramah yang hanya berpusat pada guru dan siswa cenderung pasif sebagai pendengar. Guru dalam penyampaian materi kurang bervariasi dalam menggunakan metode dan media pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang tertarik, merasa bosan, mengantuk dan bahkan ada siswa yang berbicara/bermain ketika guru memberikan penjelasan. Akibatnya ketika diadakan tes evaluasi, terdapat siswa yang memperoleh hasil di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini ditunjukkan dari hasil ulangan tengah semester 2 hanya 23 siswa (65,71%) dari 35 siswa yang mencapai nilai KKM.

Berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa motivasi belajar siswa masih kurang. Pada dasarnya belajar tanpa adanya motivasi akan mempersulit dalam mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Hamzah B. Uno (2012: 23) terdapat beberapa indikator motivasi belajar yaitu (a) adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil; (b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (c) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (d) adanya penghargaan dalam belajar; (e) adanya kegiatan

yang menarik dalam belajar; (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan

(3)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut di atas, maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian mengenai metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran

Joyfull Learning. Dalam metode pembelajaran tersebut guru menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan tanpa adanya tekanan, baik tekanan fisik maupun psikologis serta senantiasa melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran dan siswa dapat merasakan kebermaknaan dari pembelajaran yang mereka lakukan.

Menurut Cakheppy (2011), terdapat empat teknik Joyfull Learning

yaitu teknik persiapan, penyampaian, pelatihan, dan penutup. Teknik persiapan berkaitan dengan persiapan siswa untuk memulai proses pembelajaran dengan tujuan untuk menyingkirkan rintangan-rintangan yang dapat memperlambat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada teknik penyampaian dimaksudkan untuk mentransfer informasi mengenai materi belajar kepada siswa secara positif dan menarik sehingga siswa dapat merasakan kebermaknaan dalam proses pembelajaran yang mereka alami. Teknik selanjutnya yaitu teknik pelatihan, pada tahap inilah pembelajaran berlangsung dengan sebenar-benarnya. Apa yang dipikirkan dan dikatakan serta dilakukan siswalah yang menciptakan pembelajaran, bukan apa yang dipikirkan, dikatakan dan dilakukan oleh guru. Dan pada teknik penutup guru memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi yang telah diterima oleh siswa.

(4)

Selain metode pembelajaran Joyfull Learning tersebut peneliti juga menggunakan media pembelajaran guna mendukung dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Media pembelajaran adalah salah satu sarana untuk mempermudah penyampaian materi kepada siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning

berbantuan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Loano Tahun Pelajaran 2012/2013.

Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendika Septiawan (2012) tentang penerapan metode pembelajaran Joyfull Learning. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran Joyfull Learning mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, yaitu 1) hasil belajar sebelum tindakan 70,6%, siklus I 92,9% dan meningkat pada siklus II 100%. 2) Motivasi siswa pada siklus I 86,3% dan meningkat pada siklus II 94,1%. Penelitian lain yang juga mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni (2011). Sebelum tindakan prestasi belajar siswa sebesar 72,09%, pada putaran I 76,74%, pada putaran II mencapai 88,09% dan di akhir tindakan 95,23%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode pembelajaran Joyfull Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

METODE PENELITIAN

(5)

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setiap akhir siklus diadakan tes tentang materi yang telah diajarkan. Penelitan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V SD N Loano yang berjumlah 35 siswa terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari hasil dokumentasi, observasi, dan tes. Data hasil dokumentasi merupakan pengumpulan nilai secara tertulis dari hasil UTS 2 dan hasil tes evaluasi setelah dilakukan tindakan. Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa setelah memperoleh pembelajaran. Sedangkan observasi dilakukan dengan cara mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang berisi item-item tentang tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Observasi digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Proses pengamatan ini dilakukan oleh dua observer yang berkolaborasi dengan peneliti. Keberhasilan penelitian ini dilihat dari semakin banyaknya siswa (lebih dari 70%) telah mencapai nilai KKM dan rata-rata motivasi belajar siswa ≥70%.

Setelah data penelitian terkumpul, selanjutnya data dianalisis dengan menghitung rerata dan persentasenya. Rerata diperoleh dari menjumlahkan seluruh skor kemudian dibagi dengan banyaknya siswa. Menurut Purwanto (2009: 102), persentase diperoleh dari hasil perbandingan skor mentah yang diperoleh siswa dengan skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan dikalikan dengan 100.

(6)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan siklus I difokuskan untuk mengatasi masalah yang telah ditemukan pada observasi awal. Kegiatan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan dengan jumlah alokasi waktu 8 35 menit dan pada pertemuan ketiga diadakan tes evaluasi siklus I. Dari hasil tes evaluasi siklus I terlihat bahwa hasil belajar siswa meningkat dibandingkan dengan hasil pra-tindakan, yaitu pada pra-tindakan sebanyak 23 siswa (65,71%) mencapai nilai KKM dan meningkat pada siklus I sebanyak 24 siswa (68,57%). Sedangkan untuk hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus I diperoleh sebesar 78,17%. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa indikator keberhasilan mengenai motivasi belajar telah memenuhi syarat yaitu ≥70%, akan tetapi untuk hasil belajar belum mencapai indikator keberhasilan sehingga diperlukan tindakan selanjutnya.

Dari hasil refleksi pada siklus I, tampak bahwa beberapa siswa belum terlibat aktif selama diskusi kelompok dalam mengerjakan LAS dengan menggunakan media pembelajaran. Dengan adanya hal tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa masih kurang, maka tindakan ini dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan kegiatan siklus II terdiri dari 3 pertemuan dengan alokasi waktu sebanyak 8 X 35 menit. Pelaksanaan siklus II secara umum tidak berbeda jauh dengan siklus I, perbedaannya hanya terletak pada media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran. Di mana media pembelajaran yang digunakan lebih disesuaikan lagi dengan materi yang diajarkan sehingga media tersebut dapat mendukung proses pembelajaran yang berdampak pada

(7)

analisis data yaitu sebanyak 29 siswa (82,86%) telah mencapai nilai KKM dan presentase motivasi belajar siswa sebesar 81,50%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan hasil pada siklus I. Dari hasil analisis data tersebut secara keseluruhan dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel Analisis Data Siklus I dan Siklus II.

No Aspek Persentase

Siklus I Siklus II 1 Hasil Belajar 68,57% 82,86% 2 Motivasi Belajar 78,17% 81,50%

Dilihat dari persentase ketuntasan yang dicapai siswa pada kondisi pra-tindakan seperti yang telah diuraikan pada bagian pendahuluan, tingkat ketuntasan masih di bawah indikator keberhasilan yaitu hanya mencapai 65,71%. Hal ini disebabkan karena dalam penyampaian materi guru kurang bervariasi dalam menggunakan metode dan media pembelajaran sehingga kurang menarik perhatian siswa. Setelah dilaksanakan tindakan dalam dua siklus dengan menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning

berbantuan media pembelajaran, motivasi dan hasil belajar siswa cenderung mengalami peningkatan dibandingkan sebelum tindakan. Pada siklus I, persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 68,57% dengan motivasi belajar sebesar 78,17%. Dari hasil siklus II, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 82,86% dengan persentase motivasi belajar sebesar 81,50%. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning berbantuan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa.

(8)

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil simpulan yaitu, setelah diterapkannya metode pembelajaran Joyfull

Learning berbantuan media pembelajaran hasil belajar dan motivasi belajar

siswa mengalami peningkatan yang cukup baik, siswa tampak terlibat aktif dan antusias selama proses pembelajaran. Mengacu pada hasil penelitian ini, peneliti menyarankan bahwa: (1) para guru SD diharapkan mencoba menerapkan metode pembelajaran Joyfull Learning dalam pembelajaran matematika karena metode Joyfull Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Guru hendaknya lebih melengkapi media pembelajaran yang relevan dalam kegiatan pembelajaran. (3) Guru sebaiknya melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran sehingga tercipta suasana kelas yang berlangsung kondusif, tidak membosankan, dan tidak menegangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Cakheppy. 2011. Strategi Joyfull Learning (Belajar Menyenangkan). Diakses dari http://cakheppy.wordpress.com/2011/04/09/strategi-joyfull-learning-belajar-menyenangkan/ pada tanggal 1 Mei 2013.

Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Septiawan, Hendika. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyfull Learning Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD N Salatiga 01 Kota

Salatiga. Diakses dari

(9)

Uno, Hamzah B. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuni, Sri. 2011. Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Berbasis Joyfull Learning pada Siswa Kelas V

SD N Kleco 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Diaskes

Referensi

Dokumen terkait

Dari percobaan yang dilakukan didapat skema teknik binerisasi yang dapat diimplementasikan terhadap citra lontar Sunda dengan hasil evaluasi citra biner memperoleh rata-rata

Semakin besar muatan yang terdapat di awan, semakin besar pula medan listrik yang terjadi dan bila kuat medan tersebut telah melebihi kuat medan tembus udara ke tanah, maka akan

Kemudian terkait dengan analisis aspek gramatika Bahasa Inggris, beberapa buku penunjang Gram- mar Bahasa Inggris yang digunakan yaitu A Comprehensive Grammar of

Format Etiket, Stampel, Kartu Stok, Blanko Nota, Daftar Obat ED, Buku Pembelian, Turunan Resep, Kwitansi, Surat Pesanan (Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, Obat Keras),

development Project (TCSDP). TCSDP merupakan proyek pengembangan perkebunan karet yang dibiayai oleh bank dunia dengan menggabungkan manajemen yang berkaitan dengan

Bila telepon yang ada di genggaman kita merupakan keajaiban manusia sejak 20 tahunan yang lalu di mana kita bisa menelpon di mana saja dan mengirim teks sms kapan saja, maka era

Individu dalam hal ini remaja akan menggunakan nilai ini atau tidak dalam menghadapi kopleksitas masalah pada masa perkembangan remaja yang sedang mengalami

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa field goal dan assist adalah faktor yang memiliki pengaruh terhadap hasil akhir