• Tidak ada hasil yang ditemukan

(, ) 2 ESS C ESS YANG DIBANGKITKAN OLEH FUNGSI TERUKUR DAN TERBATAS ESSENSIAL. Muslim Ansori 1 dan Y.D. Sumanto 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(, ) 2 ESS C ESS YANG DIBANGKITKAN OLEH FUNGSI TERUKUR DAN TERBATAS ESSENSIAL. Muslim Ansori 1 dan Y.D. Sumanto 2"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

 

YANG DIBANGKITKAN OLEH FUNGSI TERUKUR DAN TERBATAS ESSENSIAL

Muslim Ansori1 dan Y.D. Sumanto2 1

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung Jln. Soemantri Brodjonegoro No.1 Bandar Lampung

E-mail: ansomath@yahoo.com 2

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro Jln. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang

Abstract. In this paper, we construct a new normed Banach space from collection of all

Carleman operators from Hilbert spaceH into Lebesgue space L2

(

[ , ]a b

)

, denoted by

(

)

(

, 2 [ , ] , .

)

 

ESS CESS

a b

C H L with respect to the norm

( )

[0,1] ess.sup ∈ = ESS C x K k x H for

every KCESS

(

H L, 2

(

[ , ]a b

)

)

generated by an essensially bounded measurable function :[ , ]→

k a b H .

Keywords: Carleman operators, essensially bounded measurable functions.

1. PENDAHULUAN

Operator Carleman dikembangkan pertama kali pada L2

(

[ , ]a b

)

yaitu koleksi

semua fungsi f :[ , ]a b ⊂ ℜ → ℜ dengan

( )

2

b

a f y dy< ∞

, dan dilakukan oleh

Carleman (1923). Selanjutnya, untuk menghormati penemunya, operator tersebut dinamakan operator Carleman. Operator Carleman tersebut berbentuk

(

)( )

b

(

,

) ( )

a

Kf x =

k x y f y dy untuk setiap f ∈L2

(

[ , ]a b

)

, dengan

(

,

)

2 b

a k x y dy< ∞

hampir untuk setiap x∈[ , ]a b . Dalam hal ini, fungsi k merupakan fungsi terukur dan dinamakan kernel atau pembangkit operator K.

Penelitian-penelitian tentang operator Carleman selanjutnya banyak dilakukan antara lain oleh Korotkov (1970, 1971, 1972). Dalam karya-karyanya tersebut, Korotkov banyak menjelaskan

sifat-sifat kernel operator Carleman pada ruang Hilbert. Penelitian-penelitian terkini berkaitan dengan operator Carleman antara lain oleh Novitskii (1994) memberikan representasi integral dari operator-operator linear menggunakan kernel mulus tipe Mercer, Novitskii (2002) memberikan representasi integral operator-operator tak terbatas menggunakan kernel mulus, Novitskii (2003) memberikan representasi integral operator-operator tertutup menggunakan kenel mulus dan Novitskii (2003) memberikan ekuivalensi uniter simultan terhadap operator Carleman dengan kernel mulus sebarang. Selanjutnya, Ansori (2009) berhasil menunjukkan bahwa semua operator Carleman yang dibangkitkan oleh fungsi terukur terbatas essensial pada [ , ]a b membentuk ruang linear bernorma, yang terinspirasi oleh laporan kemajuan penelitian yang dilakukan Ansori dkk. (2008) tentang operator-DA dengan memperumum operator Carleman pada ruang Banach. Jadi, tulisan ini akan

(2)

memberikan kasus khusus dari operator tersebut.

Pada tulisan ini, akan dikaji syarat perlu dan cukup bagi kernel suatu operator Carleman K dari ruang Hilbert H ke ruang Lebesgue L2

(

[ , ]a b

)

supaya K

linear kontinu dan sekaligus akan dibuktikan bahwa ruang linear bernorma

(

)

(

, 2 [ , ] , .

)

   ESS CESSa b C H L merupakan ruang Banach. 2. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Bagian ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menyajikan definisi dan notasi yang memuat pengertian-pengertian dasar dan hasil-hasil terdahulu yang menjadi landasan penelitian ini. Bagian kedua memuat hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan tentang konstruksi ruang Banach

(

)

(

, 2 [ , ] , .

)

   ESS CESSa b C H L sebagai hasil utama.

2.1 DEFINISI DAN NOTASI

Beberapa sifat-sifat operator Carleman dari ruang Hilbert H ke ruang

(

)

2 [ , ]a b

L berikut sangatlah mendasar: Definisi 1 [10]

Diberikan ruang Hilbert H . Suatu operator linear K:H →L2

(

[ , ]a b

)

dinamakan operator Carleman jika ada fungsi terukur k:[ , ]a b →H sehingga untuk setiap f ∈H

(

Kf

)( )

x = f k x,

( )

hampir untuk setiap x∈[ , ]a b .

Selanjutnya, k disebut pembangkit (kernel) operator Carleman

(

)

2

: → [ , ]

K H L a b . Operator K yang dibangkitkan oleh kernel k tersebut bersifat tunggal, sebab jika K1 dan K2

Carleman yang dibangkitkan oleh suatu fungsi terukur k:[ , ]a b →H , maka untuk setiap f ∈H berlaku

(

K f1

)( )

x = f k x,

( )

dan

(

K f2

)( )

x = f k x,

( )

.

Selanjutnya, berdasarkan sifat linear K1 dan K2, diperoleh

(

1

)( ) (

2

)( )

(

(

1 2

)

)

( )

0= K f xK f x = KK f x hampir untuk setiap x∈[ , ]a b dan fH.

Oleh karena itu, untuk setiap fH

(

K1−K2

)

f =K f1 −K f2 =θL a b2[ , ]⇔K f1 =K f2 dengan

2[ , ]

L a b

θ merupakan fungsi nol, sehingga K1=K2.

Contoh 1

Diberikan fungsi terukur

[

]

(

)

2 , [ , ]

∈ ×

k L a b a b . Oleh karena itu,

( )

=

( )

,. ∈ 2

(

[ , ]

)

k x k x L a b hampir untuk setiap x∈[ , ]a b . Operator linear

(

)

(

)

2 2 : [ , ] → [ , ] K L a b L a b dengan rumus, untuk setiap f ∈H

(

)( )

( ) ( )

. , ,. b

(

,

) ( )

a Kf x = f k x =

k x y f y dy hampir untuk setiap x∈[ , ]a b , merupakan operator Carleman yang dibangkitkan oleh

k.

Selanjutnya, notasi C H

(

,L2

(

[ , ]a b

)

)

menyatakan koleksi semua operator Carleman dari H ke L2

(

[ , ]a b

)

.

Teorema 2 [10]

Jika K∈C H L

(

, 2

(

[ , ]a b

)

)

maka K tertutup.

Bukti : KarenaK∈C H L

(

, 2

(

[ , ]a b

)

)

, maka terdapat fungsi terukur

:[ , ]→

k a b H sehingga untuk setiap

f H berlaku

(

Kf

)( )

x = f k x,

( )

, hampir untuk setiap x∈[ , ]a b . Diambil

(3)

 

sembarang barisan

{ }

fn ⊂H yang konvergen ke suatu f∈H dan barisan

{

Kfn

}

konvergen ke suatu g∈L2

(

[ , ]a b

)

. Karena k x

( )

∈H =H *, hampir untuk setiap x∈[ , ]a b maka barisan

( )

{

Kfn x

}

=

{

f k, n

( )

x

}

konvergen ke

( )

{

f k x,

}

=

{

Kf x

( )

}

hampir untuk setiap x∈[ , ]a b . Oleh karena itu, dengan ketunggalan limit diperoleh g= f k x,

( )

, hampir untuk setiap f ∈H atau terbukti bahwa K tertutup. ■

Teorema 3 [10]

Himpunan C H

(

,L2

(

[ , ]a b

)

)

merupakan ruang linear.

Bukti : Diambil dua operator

(

)

(

)

1, 2∈ , 2 [ , ]

K K C H L a b sembarang.

Oleh karena itu, terdapat fungsi terukur 1:[ , ]→

k a b H dan k2:[ , ]a b →H

sehingga untuk setiap f∈H berlaku

(

K f1

)( )

x = f k x, 1

( )

dan

(

K f2

)( )

x = f k, 2

( )

x hampir untuk setiap x∈[ , ]a b . Karena k1:[ , ]a b →H

dan k2:[ , ]a b →H terukur maka 1:[ , ]

αk a b →H , βk2:[ , ]a b →H

(

α β+

)

k1:[ , ]a b →H dan terukur untuk setiap skalar ,α β. Selanjutnya diperoleh

(

)

(

αK1K2 f

)( ) (

x = αK1f

)( ) (

x + βK2f

)( )

x

=

(

fk1

( )

x

)

+

(

f, βk2

( )

x

)

=

(

fk x1

( )

k2

( )

x

)

=

(

f,

(

αk1k2

)( )

x

)

.

Jadi, αK1K2 merupakan operator Carleman yang dibangkitkan oleh fungsi terukur αk1k2. ■

Berikut ini akan diberikan salah satu syarat bagi kernel k:[ , ]a b →H untuk menjadi pembangkit operator Carleman

(

)

2

: → [ , ]

K H L a b sebagai bagian dari hasil utama penelitian ini. Perlu diingat kembali, suatu fungsi k:[ , ]a b →H

dikatakan terbatas essensial pada [ , ]a b

jika terdapat himpunan terhitung

[ , ]

Ea b sehingga k:[ , ] \a b E→H

terbatas. Dengan kata lain, jika :[ , ]→

k a b H terbatas essensial maka terdapat bilangan real positip M sehingga

( )

( )

[ , ]\ [ , ] sup ess.sup ∈ ∈ = ≤ x a b E x a b k x H k x H M Teorema 4 [1]

Diberikan ruang Hilbert H . Operator linear K:H →L2

(

[ , ]a b

)

merupakan operator Carleman jika dan hanya jika terdapat fungsi terukur :[ , ]k a b →H dan

( )

. 2

(

[ , ]

)

k H ∈L a b sehingga

(

Kf

)( )

xf H k x

( )

H

hampir untuk setiap x∈[ , ]a b .

Bukti : Karena K∈C H L

(

, 2

(

[ , ]a b

)

)

maka terdapat fungsi terukur

:[ , ]→

k a b H sehingga untuk setiap

f H berlaku

(

Kf

)( )

x = f k x,

( )

, hampir untuk setiap x∈[ , ]a b . Oleh karena itu

(

Kf

)( )

x = f k x,

( )

f H k x

( )

H hampir untuk setiap x∈[ , ]a b . Dengan demikian

( )( )

(

)

(

( )

)

1 1 2 2 2 E Kf x dxf E k x dx < ∞

H

H

jika dan hanya jika k

( )

. H ∈L2

(

[ , ]a b

)

. Sebaliknya, karena :[ , ]k a b →H fungsi terukur dan k

( )

. H ∈L2

(

[ , ]a b

)

sehingga

(4)

hampir untuk setiap x∈[ , ]a b , untuk setiapf ∈H , operator linear

(

)

2

: → [ , ]

K H L a b dapat dirumuskan dengan

(

Kf

)( )

x = f k x,

( )

, hampir untuk setiap x∈[ , ]a b . Terbukti,

(

)

(

, 2 [ , ]

)

K C H L a b . ■

Salah satu yang memenuhi sifat di dalam teorema di atas, yaitu jika :[ , ]k a b →H

fungsi terukur dan terbatas essensial. Selanjutnya notasi CESS

(

H L, 2

(

[ , ]a b

)

)

menyatakan koleksi semua operator Carleman dari H ke L2

(

[ , ]a b

)

yang dibangkitkan oleh fungsi terukur dan terbatas essensial :[ , ]k a b →H .

Didefinisikan fungsi norma pada

(

)

(

, 2 [ , ]

)

ESS a b C H L , dengan

(

)

(

2

)

. :CESS H ,L [ , ]a b → ℜ dengan rumus

( )

[ , ] ess.sup ∈ = ESS C x a b K k x H . Teorema 5 [1]

Himpunan CESS

(

H L, 2

(

[ , ]a b

)

)

merupakan ruang linear bernorma terhadap norma

.

ESS

C .

Bukti : (i) Untuk setiap operator

(

)

(

, 2 [ , ]

)

ESS C K C H L a b , dengan

pembangkit fungsi terbatas essensial :[ , ]→ k a b H diperoleh

( )

[ , ] ess.sup 0 ∈ = ≥ ESS C x a b K k x H dan [ ] k

( )

x ess K b a x CESS , sup . 0 ∈ ⇔ =

( )

( )

[ , ] 0 ess.sup 0 0 θ ∈ = ⇔ = ⇔ = ⇔ = ⇔ = ESS C x a b K k x H k x H k K O

(O operator nol) hampir di mana-mana pada [ , ]a b .

(ii) Untuk setiap

(

)

(

, 2 [ , ]

)

ESS C K C H L a b dengan fungsi pembangkit terbatas essensial

:[ , ]→

k a b H dan skalar α, diperoleh

( )

( )

[ , ] [ , ] ess.sup ess.sup α α α α ∈ ∈ = = = ESS ESS C C x a b x a b K k x H k x H K

(iii) Untuk setiap

(

)

(

2

)

, ∈ ESS , [ , ]

K L C H L a b dengan

fungsi pembangkit terbatas essensial :[ , ]→ k a b H dan l:[ , ]a b →H , diperoleh

( )

( )

( )

( )

(

)

( )

( )

[ , ] [ , ] [ , ] [ , ] ess.sup ess.sup ess.sup ess.sup ∈ ∈ ∈ ∈ + = + ≤ + ≤ + ≤ + ESS ESS ESS C x a b x a b C C x a b x a b K L k x l x k x l x k x l x K L H H H H H Jadi

ESS ESS ESS

C C C

K+LK + L

Berdasarkan (i),(ii),(iii) dan Teorema 3, terbukti bahwa CESS

(

H L, 2

(

[ , ]a b

)

)

merupakan ruang linear bernorma. ■

2.2RUANG BANACH

(

)

(

, 2 [ , ] , .

)

ESS ESS a b C   CCCC H LH LH LH L 

Berdasarkan Teorema 4 dan Teorema 5 diperoleh Teorema 6

(

)

(

, 2 [ , ] , .

)

(

(

, 2

(

[ , ] , .

)

)

)

       ESS a b CESSc a b C H L L H L

Bukti : Diambil sembarang

(

)

(

, 2 [ , ] , .

)

  ∈ ESS ESS C K C H L a b yang

dibangkitkan oleh fungsi terukur terbatas essensial :[ , ]k a b →H . Oleh karena itu, terdapat suatu himpunan terhitung

[ , ]

Ea b sehingga k terbatas pada [ , ] \a b E. Dengan kata lain, terdapat suatu bilangan real M >0, sehingga

( )

[ , ] ess.sup ∈ ≤ x a b k x H M .

Akan ditunjukkan bahwa

(

)

(

, 2 [ , ] , .

)

  ∈ c K L H L a b dengan

(

, 2[ , ]

)

c a b L H L merupakan koleksi

(5)

 

2[ , ]a b

L . Berdasarkan yang diketahui,

diperoleh ( )

{

( )

}

2 1 2 2 [ , ] =

, b a b a Kf L f k x dx

{

( )

}

1 2 2 ≤

b a f H k x dx

( )

[ , ] ess.sup x a b f k x b a ∈ ≤ H H

Dengan demikian K linear dan kontinu dan terbukti K∈L Hc

(

,L2

(

[ , ] , .a b

)

)

. ■ Akibat 7 Jika ∈

(

, 2

(

[ , ] , .

)

)

ESS ESS C K C H L a b

dengan pembangkit fungsi terukur dan terbatas essensial :[ , ]k a b →H maka

( )

( , 2[ , ]) ≤ −

c a b CESS

K L H L K b a

Bukti : Berdasarkan bukti di dalam Teorema 6, diperoleh ( ) ( , 2[ , ]) 1 2([ , ]) sup ≤ = c a b f a b K L H L Kf L

( )

1 [ , ] sup ess.sup f x a b f k x b a ≤ ∈ ≤ H H − . ESS C K b a ≤ − Teorema 8 Himpunan 

(

, 2

(

[ , ] , .

)

)

ESS ESS a b C C H L

merupakan ruang Banach.

Bukti : Diambil sebarang barisan Cauchy

{ }

Ki ⊂CESS

(

H ,L2

(

[ , ]a b

)

)

dengan

barisan fungsi pembangkit yang bersesuaian

{ }

ki , ki:E→H yang terukur dan terbatas essensial, i=1, 2,.... Oleh karena itu, untuk setiap bilangan

0

ε > , terdapat bilangan bulat positip n0 sehingga untuk setiap dua bilangan bulat positip i j, ≥n0, berlaku

( )

( )

[ , ] ess.sup 2 ε ∈ − = − < ESS i j i j C x a b k x k x H K K

Oleh karena itu, barisan vektor

{

k xi

( )

}

untuk setiap x∈[ , ]a b , juga merupakan barisan Cauchy di dalam ruang Hilbert

H . Karena ruang Hilbert H lengkap

maka terdapat suatu fungsi terukur dan terbatas essensial :k E→H sehingga

( )

( )

lim i i

i→∞k x =k x untuk setiap x∈[ , ]a b . Dilain pihak, berdasarkan Teorema 6, berlaku

(

)

(

, 2 [ , ] , .

)

(

(

, 2

(

[ , ]

)

)

)

, .        ESS a b CESSc a b C H L L H L Oleh karena itu,

{ }

Ki ⊂L H Lc

(

, 2

(

[ , ]a b

)

)

juga

merupakan barisan Cauchy. Karena

(

, 2[ , ]

)

c a b

L H L lengkap maka terdapat

(

)

(

, 2 [ , ]

)

c K L H L a b sehingga lim i i→∞K =K.

Berdasarkan sifat-sifat di atas, diperoleh untuk setiap f ∈H

( )

(

)( ) ( )( )

( )

lim , i lim i ,

i→∞ f k x =i→∞ K f x = Kf x = f k x hampir untuk setiap x∈[ , ]a b , yaitu

(

)

(

, 2 [ , ]

)

ESS

K C H L a b . Dengan kata

lain, terbukti barisan

{ }

Ki ⊂CESS

(

H ,L2

(

[ , ]a b

)

)

konvergen

ke suatu K∈CESS

(

H ,L2

(

[ , ]a b

)

)

atau himpunan 

(

, 2

(

[ , ] , .

)

)



ESS

ESS a b C C H L

merupakan ruang Banach. ■

3. KESIMPULAN DAN SARAN

Ruang linear bernorma

(

)

(

, 2 [ , ] , .

)

   ESS CESSa b C H L merupakan

ruang Banach terhadap norma .

ESS

C .

Penelitian lanjutan terhadap ruang Banach

(

)

(

, 2 [ , ] , .

)

   ESS CESSa b C H L yaitu

menyelidiki kekompakan operator tersebut dan menyelidiki apakah ruang ini

(6)

merupakan aljabar banach di dalam ruang

(

, 2[ , ] , .

)

 

L H Lc a b .

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ansori, M. (2009), Ruang Linear Bernorma CESS

(

H L, 2

(

[ , ]a b

)

)

, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dalam rangka Pekan Ilmiah Pendidikan Matematika, PIPM 2009, Jurusan Matematika, FMIPA, UNY, Yogyakarta, 31-36.

[2] Ansori, M., Darmawijaya, S., Supama. (2008), DA-Operators on Banach Spaces Via Kernel, International Conference on Mathematics and Natural Sciences, ITB, Bandung.

[3] Korotkov, V.B. (1970), Characteristic Properties of Integral Operators with Kernels of Carleman Type, Siberian Math. Journal, 11(1) : 84-104.

[4] Korotkov, V.B. (1971), Carleman Operators in Spaces of Abstrac Functions I, Siberian Math. Journal, 12(4) : 516-522.

[5] Korotkov, V.B. (1971), Carleman Operators in Spaces of Abstrac Functions II, Siberian Math. Journal, 12(4) : 523-530.

[6] Novitskii, I.M. (1994), Integral Representation of Linear Operators by Smooth Carleman Kernels of Mercer Type, Proc. London Math. Soc., 3 : 161-177.

[7] Novitskii, I.M. (2002), Integral Representation of Unbounded Operators by Smooth Carleman Kernels , Preprint.

[8] Novitskii, I.M. (2003), Integral Representation of Closed Operators as Bi-Carleman Operators with Arbitrarily Smooth Kernels, Research Report, Far Eastern Branch of The Russian Academy of Science.

[9] Novitskii, I.M. (2003), Simultaneous Unitary equivalence to Carleman Operators with Arbitrarily Smooth Kernels, Research Report, Far Eastern Branch of The Russian Academy of Science.

[10]Weidmann, J. (1980), Linear Operators in Hilbert Spaces, Springer Verlag, New York.

Referensi

Dokumen terkait

Organization Citizenship Behavior ; dan (4) untuk menganalisis variabel yang dominan pengaruhnya (komit- men organisasi, budaya organisasi, atau kepuasan kerja)

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini peneliti membatasi masalah pada sub-sub rumusan masalah sebagai berikut : (1) Bagaimana perencanaan pembelajaran keterampilan

Permasalahan dari alat distilasi air energi matahari jenis absorber kain saat ini adalah rendahnya efisiensi yang dihasilkan dan luasan kontak pendinginan air pada kaca yang

Kain campuran poliester-kapas (T/C), yaitu untuk poliester 65 % dan kapas 35 % adalah balian tekstil yang berupa kam yang dibuat dari campuran dua macam serat, yaitu dari serat

Hasil korelasi tersebut menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara skor SOFA dengan lama rawat pasien sepsis di ICU.. Hasil penelitian ini sejalan dengan

aktifitas mengajar guru, meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran geografi melalui penerapan metode demonstrasi. Jenis penelitian ini yaitu PTK

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar 27 (67,5%) responden mempunyai sikap yang tidak baik tentang pengaturan makan pada penderita DM tipe 2.. Sikap