56
Lampiran 1 Listing desain frame grabber
unit Unit1;interface uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, DBCtrls, StdCtrls, DSPack, ExtCtrls, Menus,DirectShow9, DSUtil;
type
TForm1 = class(TForm) FilterGraph1: TFilterGraph; VideoWindow1: TVideoWindow; SampleGrabber1: TSampleGrabber; Filter1: TFilter;
procedure FormCloseQuery(Sender: TObject; var CanClose: Boolean); procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure Button2Click(Sender: TObject); procedure FormCreate(Sender: TObject); private
{ Private declarations } public
{ Public declarations }
procedure OnSelectDevice(Sender: TObject); end;
var
Form1: TForm1;
SysDev: TSysDevEnum; implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.FormCloseQuery(Sender: TObject; var CanClose: Boolean); begin
SysDev.Free;
FilterGraph1.ClearGraph; FilterGraph1.Active:=false; end;
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var
simpan:Tbitmap; begin
Simpan:=Tbitmap.create;
SampleGrabber1.GetBitmap(DBImage1.Picture.Bitmap);
Melakukan
capture video dan
menampilkan
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
57
simpan:=DBImage1.Picture.Bitmap; end;
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject); var
procedure TForm1.OnSelectDevice(Sender: TObject); begin
FilterGraph1.ClearGraph; FilterGraph1.Active:=false;
Filter1.BaseFilter.Moniker:=SysDev.GetMoniker(TMenuItem(Sender).Tag); FilterGraph1.Active:=true;
with FilterGraph1 as ICaptureGraphBuilder2 do
RenderStream(@PIN_CATEGORY_PREVIEW,nil,Filter1 as IBaseFilter, SampleGrabber1 as IBaseFilter, VideoWindow1 as IBaseFilter);
FilterGraph1.Play; end;
procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); var
i:integer;
Device:TmenuItem; begin
SysDev:=TSysDevEnum.Create(CLSID_VideoInputDeviceCategory); if SysDev.CountFilters >0 then
for i:=0 to SysDev.CountFilters-1 do begin
Device:=TMenuItem.Create(Perangkat1);
58
Lampiran 2
Data
image
hasil desain
frame grabber
(a)
(b)
(c) (d)
(e)
Gambar L.2.1
Data image hasil desain
frame grabber
dengan tegangan pumping
(a) 590 V (dosis energi 31,3 J/cm
2)
(b) 600 V (dosis energi 29,5 J/cm
2)
(c) 610 V (dosis energi 32,0 J/cm
2)
(d) 620 V (dosis energi 35,7 J/cm
2)
(e) 740 V (dosis energi 53,8 J/cm
2)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
59
Lampiran 3
Data
image
jaringan kulit (Pribadi, 2011)
(1)
(2)
(3) (4)
(5)
60
(5)
(6)
(7)
(8)
(10)
Gambar L.3.2
Data
image
tegangan
pumping
550 V (dosis energi 23,9 J/cm
2)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
61
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
62
(16)
(17)
(18)
Gambar L.3.4
Data
image
tegangan
pumping
570 V (dosis energi 21,5 J/cm
2)
(19)
(20)
Gambar L.3.5
Data
image
tegangan
pumping
580 V (dosis energi 25,6 J/cm
2)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
63
(21)
(22)
(23)
64
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
Gambar L.3.7
Data
image
tegangan
pumping
600 V (dosis energi 29,5 J/cm
2)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
65
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
66
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
Gambar L.3.9
Data
image
tegangan
pumping
620 V (dosis energi 35,7 J/cm
2)
(39)
(40)
Gambar L.3.10
Data
image
tegangan
pumping
740 V (dosis energi 53,8 J/cm
2)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
67
Lampiran 4Listing program histogram dan data histogram (red)
unit Unit1;interface uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls, TeEngine, Series, ExtCtrls, TeeProcs, Chart, ExtDlgs, DBCtrls;
type
TForm1 = class(TForm) Chart1: TChart;
Series1: TFastLineSeries; Button1: TButton;
OpenPictureDialog1: TOpenPictureDialog; Memo1: TMemo;
Image1: TImage;
procedure Button1Click(Sender: TObject); procedure FormCreate(Sender: TObject);
procedure FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction); private Gambar:TBitmap;
histogram:array[0..255] of integer; implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var
if OpenPictureDialog1.Execute then begin
Gambar.LoadFromFile(OpenPictureDialog1.FileName); for j:= 1 to Gambar.Height do
(red) tiap piksel
pada image
68
procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); begin
Gambar:=TBitmap.Create; end;
procedure TForm1.FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction); begin
Gambar.Free; end;
end.
Menampilkan nilai intensitas
merah (red) tiap piksel dalam
bentuk grafik (histogram) dan
menampilkan data histogram
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
69
Lampiran 5Listing program histogram dan data histogram (green)
unit Unit1;interface uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls, TeEngine, Series, ExtCtrls, TeeProcs, Chart, ExtDlgs, DBCtrls;
type
TForm1 = class(TForm) Chart1: TChart;
Series1: TFastLineSeries; Button1: TButton;
OpenPictureDialog1: TOpenPictureDialog; Memo1: TMemo;
Image1: TImage;
procedure Button1Click(Sender: TObject); procedure FormCreate(Sender: TObject);
procedure FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction); private Gambar:TBitmap;
histogram:array[0..255] of integer; implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var
if OpenPictureDialog1.Execute then begin
Gambar.LoadFromFile(OpenPictureDialog1.FileName); for j:= 1 to Gambar.Height do
(green) tiap piksel
pada image
70
memo1.Lines.Add(inttostr(histogram[i])); end;Image1.Picture.Assign(Gambar); end;
procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); begin
Gambar:=TBitmap.Create; end;
procedure TForm1.FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction); begin
Gambar.Free; end;
end.
Menampilkan nilai intensitas
hijau (green) tiap piksel dalam
bentuk grafik (histogram) dan
menampilkan data histogram
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
71
Lampiran 6 Listing program histogram dan data histogram (blue)
unit Unit1;interface uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls, TeEngine, Series, ExtCtrls, TeeProcs, Chart, ExtDlgs, DBCtrls;
type
TForm1 = class(TForm) Chart1: TChart;
Series1: TFastLineSeries; Button1: TButton;
OpenPictureDialog1: TOpenPictureDialog; Memo1: TMemo;
Image1: TImage;
procedure Button1Click(Sender: TObject); procedure FormCreate(Sender: TObject);
procedure FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction); private Gambar:TBitmap;
histogram:array[0..255] of integer; implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var
if OpenPictureDialog1.Execute then begin
Gambar.LoadFromFile(OpenPictureDialog1.FileName); for j:= 1 to Gambar.Height do
(blue) tiap piksel
pada image
72
memo1.Lines.Add(inttostr(histogram[i])); end;Image1.Picture.Assign(Gambar); end;
procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); begin
Gambar:=TBitmap.Create; end;
procedure TForm1.FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction); begin
Gambar.Free; end;
end.
Menampilkan nilai intensitas
biru (blue) tiap piksel dalam
bentuk grafik (histogram) dan
menampilkan data histogram
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
73
Lampiran 7
Histogram citra fitur jaringan normal
Gambar L.7.1
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
540 V(1)
74
Gambar L.7.3
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
540V(3)
Gambar L.7.4
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
540V(4)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
75
Gambar L.7.7
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
540V(7)
76
Gambar L.7.7
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
550V(2)
Gambar L.7.8
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
550V(3)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
77
Gambar L.7.9
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
550V(4)
78
Gambar L.7.11
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
560V(1)
Gambar L.7.12
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
560V(2)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
79
Gambar L.7.13
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
560V(3)
80
Gambar L.7.17
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
560V(7)
Gambar L.7.16
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
570V(1)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
81
Gambar L.7.17
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
570V(2)
82
Gambar L.7.19
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
580V(1)
Gambar L.7.20
Histogram citra fitur jaringan normal tegangan
pumping
580V(2)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
83
Lampiran 8
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
)
Gambar L.8.1
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
590V(1)
Gambar L.8.2
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
590V(2)
84
Gambar L.8.3
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
590V(3)
Gambar L.8.4
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
800V(1)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
85
Gambar L.8.5
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
800V(2)
Gambar L.8.6
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
800V(3)
86
Gambar L.8.7
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
800V(4)
Gambar L.8.8
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
800V(5)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
87
Gambar L.8.9
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
810V(1)
Gambar L.8.10
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
810V(2)
88
Gambar L.8.11
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
810V(3)
Gambar L.8.12
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
810V(4)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
89
Gambar L.8.13
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
810V(5)
Gambar L.8.14
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
820V(1)
90
Gambar L.8.15
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
820V(2)
Gambar L.8.16
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
820V(3)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
91
Gambar L.8.17
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
820V(4)
Gambar L.8.18
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
820V(5)
92
Gambar L.8.19
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
740V(1)
Gambar L.8.20
Histogram citra fitur pendarahan (
bleeding
) tegangan
pumping
740V(2)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
93
Lampiran 9
Histogram citra fitur lubang
Gambar L.9.1
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
590V(1)
94
Gambar L.9.3
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
590V(3)
Gambar L.9.4
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
600V(1)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
95
Gambar L.9.5
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
600V(2)
96
Gambar L.9.7
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
600V(4)
Gambar L.9.8
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
600V(5)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
97
Gambar L.9.9
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
610V(1)
98
Gambar L.9.11
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
610V(3)
Gambar L.9.12
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
610V(4)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
99
Gambar L.9.13
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
610V(5)
100
Gambar L.9.15
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
620V(2)
Gambar L.9.16
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
620V(3)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
101
Gambar L.9.17
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
620V(4)
102
Gambar L.9.19
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
740V(1)
Gambar L.9.20
Histogram citra fitur lubang tegangan
pumping
740V(2)
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
0 0 44 2
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Citra Citra
Lampiran 10 Data histogram citra fitur jaringan normal (red)
Citra Citra
540(1) 540(1)
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
100 113 146 589
101 92 147 578
102 101 148 570
103 102 149 554
104 109 150 546
105 116 151 557
106 109 152 603
107 123 153 548
108 149 154 571
109 174 155 545
110 196 156 534
111 194 157 575
112 195 158 597
113 201 159 556
114 232 160 508
115 211 161 550
116 217 162 495
117 248 163 550
118 250 164 481
119 308 165 499
120 310 166 532
121 290 167 476
122 321 168 462
123 356 169 455
124 367 170 474
125 395 171 493
126 380 172 443
127 425 173 502
128 413 174 402
129 432 175 398
130 470 176 393
131 442 177 439
132 465 178 346
133 517 179 375
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
Citra Citra
540(1) 540(1)
Citra Citra
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
180 337 226 17
209 70 255 118784
210 73 0 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
17 1 63 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
108 34 154 571
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
110 20 156 642
122 111 168 545
123 118 169 604
124 115 170 578
125 142 171 582
126 137 172 534
127 158 173 559
128 174 174 527
129 176 175 480
130 196 176 496
131 197 177 495
132 215 178 460
133 226 179 452
134 247 180 429
135 269 181 434
136 282 182 374
137 295 183 378
138 278 184 370
139 347 185 315
140 342 186 327
141 403 187 295
142 339 188 284
143 385 189 262
144 370 190 225
145 422 191 224
146 477 192 219
147 441 193 178
148 510 194 184
149 497 195 177
150 545 196 147
151 536 197 141
152 548 198 139
153 561 199 111
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
203 76 249 14
209 45 255 97317
210 44 540(3) 0 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
36 1 82 30 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
40 1 86 31
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
128 285 174 395
129 292 175 403
130 304 176 414
131 324 177 391
132 335 178 374
540(3)
Citra
540(3)
540(3) 540(3)
Citra
133 357 179 389
134 367 180 321
135 344 181 332
136 364 182 352
137 352 183 340
138 367 184 309
139 415 185 304
140 397 186 311
141 404 187 271
142 417 188 281
143 464 189 262
144 458 190 234
145 466 191 226
146 457 192 217
147 490 193 215
148 488 194 221
149 518 195 172
150 526 196 186
151 524 197 188
152 524 198 185
153 553 199 143
154 536 200 153
155 478 201 121
156 526 202 100
157 520 203 103
158 516 204 109
159 504 205 116
160 456 206 77
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
220 21 10 2
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
226 18 16 0
255 113563 45 3
540(4) 0 0 46 5
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
63 8 109 214
100 143 146 492
101 119 147 450
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
148 480 194 180
149 432 195 157
150 456 196 142
151 461 197 172
152 450 198 149
153 447 199 128
154 447 200 109
155 453 201 128
540(4) 540(4)
Citra
540(4)
Citra
540(4) ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
156 428 202 96
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
240 46 30 0
249 16 39 1
255 100596 45 0
0 0 46 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
76 1 122 102 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
86 11 132 168
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
168 533 214 92
169 529 215 111
170 518 216 90
171 533 217 102
172 470 218 79
179 501 225 45
209 128 255 54857
210 121
211 117
212 97
213 106
540(5) 540(5)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
Lampiran 10 Data histogram citra fitur jaringan normal (red)
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
0 0 44 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Citra Citra
550(1) 550(1)
Citra Citra
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
Citra Citra
550(1) 550(1)
Citra Citra
180 0 226 35
209 1 255 42144
210 1 0 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
16 0 62 10 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
17 0 63 9
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
108 88 154 417
109 109 155 397
550(2) 550(2)
550(2) 550(2)
Citra Citra
110 108 156 462
111 107 157 433
112 109 158 458
113 105 159 450
114 109 160 432
115 130 161 441
116 137 162 446
117 119 163 469
118 137 164 444
119 134 165 463
120 123 166 452
121 159 167 460
122 190 168 461
123 162 169 447
124 170 170 449
125 193 171 434
126 207 172 427
127 238 173 433
128 224 174 429
129 189 175 421
130 218 176 432
131 257 177 411
132 274 178 393
133 260 179 389
134 247 180 357
135 253 181 348
136 256 182 348
137 273 183 337
138 278 184 331
139 283 185 273
140 270 186 285
141 304 187 272
142 355 188 261
143 335 189 243
144 359 190 252
145 351 191 238
146 361 192 207
147 361 193 199
148 339 194 196
149 361 195 188
150 424 196 149
151 378 197 164
152 398 198 173
153 417 199 161
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
200 146 246 14
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
203 125 249 9
209 87 255 48905
210 71 0 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
40 15 86 23
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
128 135 174 356
129 142 175 345
130 143 176 396
131 163 177 421
132 167 178 411
550(3) 550(3)
550(3) 550(2)
Citra Citra
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
133 173 179 417
134 179 180 425
135 173 181 431
136 181 182 412
137 224 183 431
138 234 184 408
139 210 185 424
140 224 186 395
141 199 187 439
142 229 188 410
143 215 189 403
144 234 190 373
145 253 191 443
146 254 192 403
147 234 193 408
148 247 194 378
149 259 195 395
150 286 196 363
151 268 197 347
152 265 198 415
153 274 199 377
154 304 200 371
155 289 201 384
156 292 202 322
157 331 203 330
158 302 204 280
159 299 205 318
160 331 206 289
161 284 207 252
162 335 208 286
163 342 209 244
164 314 210 244
165 330 211 236
166 350 212 244
167 331 213 190
168 341 214 194
169 342 215 194
170 357 216 179
171 354 217 154
172 325 218 159
173 401 219 161
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
220 137 10 0
226 101 16 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
56 13 102 69
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
63 22 109 96
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
148 264 194 366
149 332 195 275
150 321 196 320
151 274 197 292
152 320 198 268
153 308 199 285
154 336 200 249
155 369 201 254
550(4) 550(4)
550(4) 550(4)
Citra Citra
156 345 202 250
157 340 203 216
158 409 204 185
159 327 205 211
160 356 206 156
161 368 207 172
162 368 208 127
163 370 209 147
164 444 210 139
165 387 211 105
166 438 212 119
167 401 213 97
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
240 15 30 5
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
249 16 39 11
255 44795 45 20
0 0 46 15
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
76 39 122 149
86 68 132 200
100 106 146 234
101 135 147 242
102 144 148 255
103 119 149 266
104 113 150 263
105 120 151 253
106 127 152 266
107 137 153 300
108 153 154 304
109 149 155 259
110 138 156 268
111 147 157 297
112 149 158 298
113 151 159 288
114 144 160 296
115 171 161 302
116 170 162 306
117 147 163 304
118 156 164 338
119 160 165 313
120 207 166 346
121 188 167 330
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
168 348 214 157
169 364 215 154
170 315 216 132
171 351 217 133
172 326 218 135
173 311 219 157
174 339 220 123
175 315 221 121
176 277 222 122
177 303 223 115
178 292 224 111
550(5) 550(5)
550(5) 550(5)
Citra Citra
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
179 289 225 88
180 279 226 103
181 325 227 104
182 260 228 90
209 211 255 43158
210 152
211 196
212 176
213 180
550(5) 550(5)
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
0 0 44 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Citra Citra
560(1) 560(1)
Citra Citra
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
560(1) 560(1)
Citra Citra
Citra Citra
180 1589 226 17
181 1597 227 36
182 1652 228 14
183 1577 229 30
184 1603 230 22
185 1566 231 20
186 1587 232 18
187 1454 233 29
188 1542 234 21
189 1453 235 26
190 1321 236 29
191 1184 237 21
192 1059 238 27
193 858 239 17
209 17 255 84969
210 15 0 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
16 0 62 142
Citra Citra
560(2) 560(2)
560(1) 560(1)
560(2) ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
17 0 63 159
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
108 140 154 192
109 125 155 234
560(2) 560(2)
560(2) 560(2)
Citra Citra
110 126 156 214
111 133 157 248
112 133 158 223
113 136 159 227
114 139 160 236
115 122 161 256
116 122 162 259
117 121 163 258
118 123 164 237
119 104 165 269
120 115 166 268
121 122 167 253
122 131 168 274
123 121 169 261
124 123 170 277
125 160 171 268
126 160 172 344
127 162 173 354
128 168 174 382
129 183 175 409
130 187 176 470
131 217 177 569
132 221 178 608
133 209 179 667
134 200 180 680
135 246 181 771
136 250 182 830
137 243 183 875
138 264 184 889
139 268 185 806
140 245 186 733
141 307 187 654
142 279 188 607
143 289 189 502
144 297 190 444
145 274 191 366
146 270 192 315
147 276 193 215
148 245 194 133
149 241 195 75
150 257 196 51
151 217 197 32
152 213 198 17
153 242 199 11
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
200 12 246 21
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
203 9 249 24
209 12 255 69033
210 10 0 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
40 0 86 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
128 0 174 486
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
133 1 179 792
146 10 192 1283
147 14 193 1139
148 19 194 1097
149 24 195 950
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
220 37 10 0
226 16 16 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
56 0 102 0
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
63 0 109 1
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
148 164 194 85
156 444 202 22
183 1027 229 23
184 973 230 9
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
240 10 30 0
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
249 19 39 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
76 0 122 5
86 0 132 26
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
168 320 214 29
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
179 694 225 27
187 1088 233 16
188 1153 234 13
189 959 235 16
209 21 255 62148
210 27
211 41
212 26
213 34
560(5) 560(5)
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
0 0 44 7
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Citra Citra
570(1) 570(1)
Citra Citra
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
121 106 167 285
122 85 168 345
123 110 169 358
124 108 170 363
125 122 171 321
126 90 172 327
127 111 173 342
128 97 174 317
129 131 175 375
130 123 176 361
131 138 177 353
132 118 178 369
133 136 179 356
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
570(1) 570(1)
Citra Citra
Citra Citra
180 379 226 90
181 368 227 117
182 373 228 88
209 247 255 45456
210 241 0 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
16 0 62 0
Citra Citra
570(2) 570(2)
570(1) 570(1)
570(2) ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
17 0 63 4
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
108 66 154 269
109 62 155 261
570(2) 570(2)
570(2) 570(2)
Citra Citra
110 72 156 256
117 110 163 287
118 104 164 285
119 123 165 281
120 117 166 281
121 123 167 271
122 121 168 312
123 119 169 336
124 150 170 302
125 155 171 283
126 147 172 307
127 146 173 292
128 161 174 341
129 184 175 315
130 154 176 303
131 150 177 306
132 159 178 336
133 186 179 326
134 181 180 281
135 174 181 312
136 192 182 300
137 194 183 328
138 188 184 329
139 201 185 316
140 207 186 311
141 222 187 303
142 221 188 336
143 217 189 318
144 215 190 266
145 233 191 296
146 197 192 289
147 247 193 271
148 255 194 279
149 221 195 272
150 257 196 280
151 275 197 272
152 276 198 274
153 251 199 274
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
200 238 246 17
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
203 236 249 20
209 184 255 41656
210 158 0 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
40 0 86 29
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
128 115 174 402
129 112 175 383
130 105 176 378
131 98 177 424
132 102 178 442
570(3) 570(3)
570(3) 570(3)
Citra Citra
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
133 109 179 410
134 115 180 446
135 111 181 425
136 118 182 449
137 124 183 455
138 116 184 455
139 121 185 464
140 127 186 489
141 120 187 477
142 164 188 546
143 126 189 547
144 133 190 477
145 140 191 489
146 154 192 490
147 139 193 496
148 149 194 512
149 180 195 539
150 166 196 528
151 183 197 489
152 170 198 505
153 189 199 469
154 185 200 516
155 205 201 485
156 190 202 506
157 222 203 507
158 222 204 546
159 236 205 528
160 227 206 492
161 229 207 501
162 263 208 484
163 266 209 480
164 267 210 473
165 264 211 442
166 305 212 428
167 286 213 453
168 301 214 432
169 322 215 425
170 316 216 468
171 351 217 425
172 340 218 447
173 373 219 406
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
220 365 10 0
226 346 16 0
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
56 0 102 13
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
63 1 109 22
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
148 132 194 354
149 146 195 322
150 154 196 328
151 172 197 307
152 185 198 304
153 192 199 297
154 190 200 276
155 204 201 259
580(1) 580(1)
580(1) 580(1)
Citra Citra
156 206 202 248
157 233 203 199
158 214 204 217
159 211 205 212
160 241 206 217
161 242 207 181
162 263 208 186
163 280 209 165
164 283 210 145
165 291 211 143
166 287 212 118
167 287 213 107
168 322 214 102
169 266 215 117
170 320 216 92
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
240 25 30 2
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
249 11 39 6
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
76 12 122 100
86 22 132 130
120 103 166 260
121 64 167 300
Tingkat Frekuensi Tingkat Frekuensi
Keabuan Kemunculan Keabuan Kemunculan
168 297 214 45
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
179 382 225 27
209 76 255 28045
210 63
211 62
212 54
213 52
580(2) 580(2)
159
Lampiran 11
Rata-rata intensitas frekuensi kemunculan fitur jaringan normal
Tegangan
pumping
R
Intensitas
G
B
540 (1)
152
110
92
540 (2)
156
115
97
540 (3)
153
119
101
540 (4)
135
112
99
540 (5)
168
119
101
Rata-rata
153
115
98
550 (1)
179
123
109
550 (2)
163
120
99
550 (3)
191
125
116
550 (4)
171
126
110
550 (5)
169
130
119
Rata-rata
175
125
111
560(1)
180
125
105
560(2)
184
154
141
560(3)
188
145
123
560(4)
183
143
122
560(5)
188
149
121
Rata-rata
185
143
122
570(1)
194
98
103
570(2)
174
66
95
570(3)
171
92
129
Rata-rata
180
85
109
580(1)
185
138
115
580(2)
177
137
118
Rata-rata
181
138
116
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
160
Lampiran 12
Rata-rata intensitas frekuensi kemunculan fitur pendarahan
Tegangan
pumping
R
Intensitas
G
B
590 (1)
255
66
82
590 (2)
255
35
39
590 (3)
255
124
135
Rata-rata
255
75
85
600 (1)
199
80
93
600 (2)
191
74
91
600 (3)
192
59
85
600 (4)
172
73
122
600 (5)
186
92
102
Rata-rata
192
76
99
610(1)
202
95
115
610(2)
255
101
117
610(3)
182
117
111
610(4)
172
59
57
610(5)
199
56
58
Rata-rata
202
80
92
620(1)
175
98
104
620(2)
181
100
106
620(3)
186
108
108
620(4)
183
102
102
620(5)
176
90
90
Rata-rata
180
100
102
740(1)
185
57
58
740(2)
165
73
69
Rata-rata
175
65
64
161
Lampiran 13
Rata-rata intensitas frekuensi kemunculan fitur lubang
Tegangan
pumping
R
Intensitas
G
B
590 (1)
255
255
255
590 (2)
209
255
111
590 (3)
255
255
255
Rata-rata
240
255
213
600 (1)
203
165
141
600 (2)
195
158
139
600 (3)
191
156
137
600 (4)
194
155
135
600 (5)
191
158
139
Rata-rata
195
158
138
610(1)
255
255
255
610(2)
255
255
255
610(3)
194
157
138
610(4)
180
115
87
610(5)
255
255
255
Rata-rata
228
207
198
620(1)
191
155
137
620(2)
189
152
135
620(3)
194
164
144
620(4)
192
156
137
620(5)
190
153
134
Rata-rata
191
156
111
740(1)
185
149
131
740(2)
181
143
126
Rata-rata
183
146
129
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
162
Lampiran 14Listing program penentuan jaringan normal dan jaringan rusak
unit Unit1;interface uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,jpeg, Dialogs, ExtCtrls, StdCtrls, ExtDlgs, DBCtrls;
type
TForm1 = class(TForm) Bevel1: TBevel; Button1: TButton;
OpenPictureDialog1: TOpenPictureDialog; CheckBox1: TCheckBox;
CheckBox2: TCheckBox; Label4: TLabel;
Image1: TImage;
procedure Button1Click(Sender: TObject); procedure FormCreate(Sender: TObject);
procedure FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction);
procedure Image1MouseMove(Sender: TObject; Shift: TShiftState; X,Y: Integer); private Gambar:TBitmap; implementation {$R *.dfm}
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); var i,j,k,n:integer;
warna:TColor; RR,GG,BB :byte; atas,bawah,
jumlah,panjangBiru,awal,akhir,totalAwal,totalAkhir:integer; begin
if OpenPictureDialog1.Execute then begin
Gambar.LoadFromFile(OpenPictureDialog1.FileName); jumlah:=0; totalawal:=0;totalAkhir:=0;n:=-1;
Mendapatkan nilai intensitas
merah (red), hijau (green),
biru (blue) tiap piksel pada
image
163
Piksel yang nilai intensitas
RGB termasuk dalam
rentang pendarahan berubah
warna menjadi biru
Piksel yang nilai
intensitas RGB
termasuk dalam
rentang lubang
berubah warna
menjadi hijau
Membuat lingkaran untuk posisi
lubang dan menghitung diameter
bersatuan mikrometer untuk citra
jaringan kulit rusak dan
menampilkan jaringan normal
untuk citra jaringan kulit normal
ADLN Perpustakaan Universitas AirlanggaSkripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
164
Gambar.Canvas.Ellipse(round(totalAwal/n)-100,atas-100,round(totalAkhir/n)+100,bawah+100);
Label4.Caption:=' Diameter lubang '+floattostr((Round(abs(totalAwal-totalAkhir)/n))*4*1.923)+ ' µm';
end else
Label4.Caption:=' Jaringan normal'; Image1.Picture.Assign(Gambar); end;
Image1.Picture.Assign(Gambar); end;
end;
procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject); begin
Gambar:=TBitmap.Create; end;
procedure TForm1.FormClose(Sender: TObject; var Action: TCloseAction); begin
Gambar.Free; end;
end.
165
Lampiran 15
Tampilan
run
program citra jaringan normal dan citra jaringan
rusak
Gambar L.15.1
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 540V(1)
Gambar L.15.2
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 540V(2)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
166
Gambar L.15.3
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 540V(3)
Gambar L.15.4
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 540V(4)
167
Gambar L.15.5
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 540V(5)
Gambar L.15.6
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 550V(1)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
168
Gambar L.15.7
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 550V(2)
Gambar L.15.8
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 550V(3)
169
Gambar L.15.9
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 550V(4)
Gambar L.15.10
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 550V(5)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
170
Gambar L.15.11
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 560V(1)
Gambar L.15.12
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 560V(2)
171
Gambar L.15.13
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 560V(3)
Gambar L.15.14
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 560V(4)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
172
Gambar L.15.15
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 560V(5)
Gambar L.15.16
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 570V(1)
173
Gambar L.15.17
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 570V(2)
Gambar L.15.18
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 570V(3)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
174
Gambar L.15.19
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 580V(1)
Gambar L.15.20
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 580V(2)
175
Gambar L.15.21
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 590V(1)
Gambar L.15.22
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 590V(2)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
176
Gambar L.15.23
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 590V(3)
Gambar L.15.24
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 600V(1)
177
Gambar L.15.25
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 600V(2)
Gambar L.15.26
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 600V(3)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
178
Gambar L.15.27
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 600V(4)
Gambar L.15.28
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 600V(5)
179
Gambar L.15.29
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 610V(1)
Gambar L.15.30
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 610V(2)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
180
Gambar L.15.31
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 610V(3)
Gambar L.15.32
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 610V(4)
181
Gambar L.15.33
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 610V(5)
Gambar L.15.34
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 620V(1)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur
182
Gambar L.15.35
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 620V(2)
Gambar L.15.36
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 620V(3)
183
Gambar L.15.37
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 620V(4)
Gambar L.15.38
Tampilan
run
program citra tegangan pumping 620V(5)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Desain Sistem Kerusakan Jaringan Dermis dari Citra Mikroskop Digital Menggunakan Ekstraksi Fitur