• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. Key Success Factor dalam bahasa sederhananya adalah faktor-faktor kunci

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. Key Success Factor dalam bahasa sederhananya adalah faktor-faktor kunci"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengenrtian Key Success factors

Key Success Factor dalam bahasa sederhananya adalah faktor-faktor kunci yang bias membuat bisnis, karir, profesi mencapai keberhasilan. Semua perusahaan sudah pasti harus memiliki key success factors untuk mencapai tujuan perusahaan. Faktor dalam kunci keberhasilan merupakan faktor-faktor yang penting bagi badan usaha untuk mencapai keberhasilan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Faktor kunci keberhasilan juga sering disebut dengan nama Critical Success Factors, Pulse Points, Key Variables dan Key Result Factors.

Dalam mencapai key success factors perusahaan harus membuat pengamatan terlebih dahulu terhadap lingkungannya. Banyak faktor-faktor yang berpengaruh untuk pencapaiannya. Perusahaan juga harus membuat strategi terlebih dahulu secara teliti dan cermat.

Menurut Mardiasmo dalam Rachmawati (2013:4) Key Success factors adalah suatu area yang mengidentifikasi kesuksesan kinerja unit kerja organisasi. Hariadi dalam Rachmawati (2013:5) faktor kunci keberhasilan adalah variabel-variabel penting dalam lingkungan intern maupun ekstern perusahaan yang sangat

(2)

mempengaruhi kesuksesan perusahaan melakukan strategi dalam mencapai tujuan.

Sedang Tripomo (2005:89) Key Success factors adalah faktor-faktor internal organisasi yang paling kritis atau yang paling penting, yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi untuk menangani peluang dan ancaman agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan (meningkatkan posisi persaingan).

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Key Success factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan faktor-faktor kritis pada lingkungan usaha yang mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai tujuannya sehingga manajer harus melakukan tindakan yang cepat dan tepat bila terjadi perubahan signifikan.

2.1.2 Karakteristik Key Success factors

Ada beberapa karakteristik dari key success factors, antara lain :

1. Internal : Action yang akan diambil di dalam organisasi. Contoh : meningkatkan kualitas produk

2. Eksternal : Berhubungan dengan faktor di luar perusahaan

3. Monitoring : Melibatkan penelitian dengan situasi saat ini. Contoh : monitoring quantity of defect report

4. Building : Berhubungan dengan perubahan perusahaan dan perencanaan masa depan.

Untuk dapat mengidentifikasi Key Success factors dengan baik, sebaiknya juga harus memahami karakteristiknya, Tripomo (2005:92) mengungkapkan:

(3)

1. Faktor kunci keberhasilan sebaiknya diperiksa kembali setelah berhasil diidentifikasi isu-isu lingkungan yang strategis.

2. Hendaknya tim perumus keberhasilan kritis terdiri dari orang-orang yang sangat memahami bisnis eksisting dan perkembangan lingkungan dimasa depan.

Sedangkan menurut Mardiasmo dalam Rachmawati (2013:5), Key Variabel

atau Critical Success Factors memilii pemicu keberhasilan beberapa

karakteristik, antara lain:

1. Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan organisasi.w 2. Secara volatile dan dapat berubah dengan cepat.

3. Perubahannya tidak dapat diprediksi.

4. Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakansegera.

5. Variabel dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (surrogate)

Untuk menerapkanKey Success Factors (KSF), maka dilakukan analisa KSF. Analisa KSF ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Analisa KSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Faktor penentu kesuksesan dapat ditentukan jika tujuan/obyektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari faktor penentu kesuksesan adalah menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

(4)

Peranan KSF dalam perancangan strategis yaitu sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasinya, memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi sistem informasi dan mengevaluasi sistem informasi.

Dari opini diatas, dapat disimpulkan bahwa;

1. Faktor kunci keberhasilan diperlukan dalam menjelaskan sukses atau gagalnya organisasi.

2. Faktor keberhasilan bersifat tidak tetap dan dapat berubah karena itu semua diluar kuasa manajer

2.1.3 Identifikasi Key Success factors

Identifikasi faktor kunci keberhasilan (Key Success factors) ssperusahaan tidak muda ditemukan., maka manajer harus memahami kondisi perusahaan dengan baik. Sebagaimana dinyatakan oleh Tripomo (2005:92) digunakan alat bantu untuk menggali ide agar teridentifikasi faktor kunci keberhasilan yang akurat yaitu:

1. Daftar faktor internal kunci fungsional

Identifikasi faktor kunci keberhasilan dengan menyajikan faktor-faktor yang biasanya menjadi variabel analisis internal.

(5)

2. History

Informasi tentang sejarah pertumbuhan organisasi kita maupun organisasi pesaing penting untung dipelajari, yaitu peristiwa maupun keputusan penting dan perubahan kinerja yang sudah dialami organisasi.

3. Kerangka Balanced Score Card

Balanced Score Card mengalami perkembangan implementasinya, tidak hanya sebagai alat pengukur kinerja eksekutif, tapi meluas sebagai pendekatan dalam menyusun rencana strategi, diantaranya prospektif proses bisnis internal, keuangan, konsumen dan pembelajaran dan pertumbuhan.

4. Rantai Nilai (Value Chain)

Rantai nilai adalah cara memandang sistematis rangkaian kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memuaskan pelanggan yang dilayani.

5. Tahapan evaluasi industri

Mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan dengan kerangka acuan pada tahapan evaluasi industri yang menyajikan empat tahapan yaitu: pengembangan awal, pertumbuhan, ketidak pastian, dan tahapan kejenuhan.

6. Opini (praktisi, stake holder utama, tenaga ahli).

Praktisi adalah orang-orang yang turun tangan langsung, misal direktur, manajer, staf produksi, penelitian, penjualan dan lain-lain.

Stake holder utama adalah berbagai pihak yang mendapatkan prioritas utama oleh perusahaan, misal:konsumen, supplier penting dan pemegang saham.

(6)

Tenaga ahli adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan konseptual yang kuat sehingga mampu menganalisis berbagai kondisi. Tenaga ahli sangat berpengaruh dalam suatu perusahaan, karena memiliki keahlian tertentu yang dibutuhkan dan tidak semua orang yang dapat menempati posisi ini.

Identifikasi yang tepat terhadap kunci keberhasilan dalam industri tertentu akan memberikan inspirasi bagi manajemen dalam menyusun strategi yang tepat untuk dilaksanakan dalam mencapai tujuan memenangkan persaingan.

2.1.4 Tipe-TipeKey Success factors

Key success factors atau juga yang sering disebut critical success factors mempunya tipe-tipe. Menurut Anthony (1995) dalam handayani (2013) ada dua tipe critical success factors yang terdapat di dalam suatu perusahaan, yaitu:

1. Faktor internal merupakan faktor–yang dapat dipengaruhi oleh aktivitas manajemen atau critical success factors yang berada di dalam kendali perusahaan. Contoh dari faktor internal adalah biaya, kualitas, dan jasa. 2. Faktor eksternal merupakan faktor–faktor yang tidak dapat dipengaruhi oleh

aktivitas manajemen atau critical success factors yang berada di luar kendali perusahaan. Contoh faktor ekstenal meliputi ekonomi makro, perilaku pesaing (termasuk harga dan produk), kebijakan pemerintah, dan perubahan teknologi.

(7)

2.1.5 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) Prosedur SWOT menitik beratkan perhatian pada aspek internal perusahaan, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), serta aspek lingkungan eksternal, yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats).Aspek internal yang dapat dengan mudah diidentifikasi yaitu lini produk, manajemen, R&D, manufaktur, strategi. Fokus pada analisis eksternal adalah pada faktor seperti trend demografis, kondisi ekonomi, Pinayani (2006) menyatakan bahwa Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktorsecara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategi planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang popules untuk analisis situasi ini adalah analisis SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk menentukan Key Success Factors suatu perusahaan dan menentukan ukuran-ukuran yang relevan dan dapat diandalkan untuk Key Success Factors yang telah diidentifikasikan. Porter (2005) menyatakan bahwa analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan variabel-variabel keberhasilan yang dimiliki oleh perusahaan

(8)

meliputi kekuatan dan kelemahan internalnya dan peluang serta ancaman yang bersifat eksternal.

Dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang ada terlebih dahulu dapat dilakukan melalui analisis terhadap industri dan pesaing. Sehingga perusahaan dapat melakukan dan menetukan strategi yang akan dibuat guna meminimalkan kegagalan yang mungkin dihadapi.

1. Identifikasi Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses)

Setiap perusahaan harus mampu menjalankan strategi sesuai dengan keahlian utama di bidangnya dan pada saatnya akan mampu menempatkan perusahaan dalam posisi keunggulan pasar seperti produk yang lebih baik, pengakuan nama yang lebih kuat, teknologi yang lebih canggih dan pelayanan konsumen yang lebih kuat. Kompetensi perusahaan akan mempengaruhi pembentukan strategi dan sebaliknya strategi terpilih akan menjadi dasar untuk dapat membangun kompetensi atau keunggulan dalam persaingan.

Sementara itu, kelemahan merupakan kekurangan yang disadari dibandingkan dengan pesaing dikarenakan keterbatasan sehingga tidak dapat mencapai yang diharapkan.Dengan ini, kekuatan dan kelemahan perusahaan merupakan suatu hal yang relative dan bergantung pada kesempatan dan ancaman.. Faktor-faktor penting keberhasilan yang berasal dari peluang bisnis dalam situasi tertentu .

(9)

2. Identifikasi Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats)

Pengamatan lingkungan bertujuan untuk melihat peluang yang baru, perusahaan yang paling berhasil adalah perusahaan yang dapat mempertahankan kinerjanya dalam jangka panjang. Peluang (opportunities) adalah situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis. Sedangkan ancaman (threats) merupakan faktor yang tidak menguntungkan dalam satuan bisnis.

Masing-masing perusahaan memiliki ciri-ciri persaingan yang berbeda, secara umum persamaan mengenai faktor-faktor atau kekuatan yang mempengaruhi bagaimana persaingan tersebut bekerja. Michael E. Porter berpendapat bahwa ada lima kekuatan kompetitif (Five Forces Models) yang beroperasidalam suatu industri, antara lain:

a. Ancaman pendatang baru

Pendatang baru bisa menjadi ancaman bagi pemain lama karena bisa mengurangi keuntungan yang didapat atau bisa jadi semakin menambah daya tarik industri bersangkutan

b. Tingkat rivalitas diantara para pesaing

Rivalitas timbul karena mereka saling berlomba untuk menjadi lebih unggul untuk mengalahkan satu sama lain.

c. Tekanan dari produk pengganti (substitute product)

Suatu produk dapat menjadi substitusi atau pengganti produk lain jika konsumen menganggap produk tersebut mempunyai fungsi yang sama.Tekanan persaingan produk substitusi akan mendorong konsumen untuk berpindah

(10)

dengan melakukan penawaran yang lebih menarik, mulai dari harga dan juga kualitas yang lebih menjanjikan.

d. Kekuatan tawar menwar pembeli

Makin kuat seorang pembeli dan makin besar jumlah yang dibeli, makin kuat posisi pembeli dalam negosiasi dengan penjual. Situasi ini ini memberikan peluangbagi pembeli mendapatkan harga yang lebih rendah..

e. Kekuatan tawar menawar pemasok

Posisi tawar menawar pemasok tergantung pada kondisi pasar dalam industri yang berkaitan dan seberapa penting bahan yang mereka supply.Perusahaan pemasok tidak akan memiliki kekuatan apabila jumlah mereka cukuo banyak dan perusahaan yang mereka supply adalah pelanggan yang besar.

2.1.6 Pengertian Keunggulan Bersaing

Bilamana perusahaan memiliki sesuatu yang lebih atas perusahaan pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas kekuatan (power) dalam persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Suatu perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang sangat bagus apabila dapat membuat konsumen mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap produk yang di jual, sehingga konsumen tidak berpaling terhadap produk dari perusahaan pesaing. Keunggulan bersaing juga dapat dicapai melaui kecanggihan teknologi yang digunakan, sumber daya manusia yang berkualitas, dan juga dengan pelayanan yang tidak mengecewakan.

(11)

Suwarsono (2008:260) dalam mengembangkan posisi kompetitif yang dapat bertahan, setiap perusahaan bertujuan untuk mencapai satu dari tiga strategi kompetitif berikut ini, yaitu: (a). Keunggulan Biaya. (b). Diferensiasi. (c). Fokus, perusahaan mengalami keberhasilan dengan mengadopsi dan mengimplementasikan salah satu dari strategi–strategi yang telah diuraikan di atas. Di samping satu strategi yang dominan, sebagian besar perusahaan tampaknya juga menerapkan dua atau lebih dari strategi–strategi tersebut pada saat yang sama, contohnya dengan mengkombinasikan strategi cost leadership dan diferensiasi. Meskipun demikian, perusahaan yang menerapkan dua atau lebih dari strategi–strategi tersebut biasanya akan berhasil jika perusahaan tersebutdapat mencapai salah satu strategi yang dipilihnya.

Keunggulan bersaing sebuah perusahaan harus didasarkan pada sumber daya khusus yang menjadi penghalang (barriers) aktivitas peniruan dan ancaman pengganti (imitation and substitution) produk atau jasa perusahaan (Absah, 2008:111). Kekuatan tersebut berasal dari:

1. Persaingan diantara sesama penjual dalam merebut dan mempertahankan pasar.

2. Adanya tekanan barang subtitusi

3. Adanya potensi tekanan masuknya pendatang baru. 4. Kekuatan tawar-menawar pada supplier.

(12)

Dasar untuk mencapai keunggulan bersaing, seorang wirausahaan harus mampu mengenali berbagai unsure dasar untuk mencapai keunggulan bersaing, yakni sebagai berikut :

1. Harga atau nilai

Seorang pengusaha yang mampu menghasilkan produk atau jasa rendah biaya sehingga strategi dalam menetapkan harga (tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk pesaing). Jika mampu dapat ditambahkan bahwa produk atau jasa memiliki nilai (bernilai) lebih dibandingkan dengan nilai produk pesaing.

Dengan demikian, produk/jasa kita memiliki keunggulan dari segi harga dan nilai. Pelanggan yang sensitive terhadap harga

2. Menyenangkan konsumen

Keunggulan kedua yang harus diupayakan agar produk/jasa dapat bersaing dengan para competitor adalah diupayakan agar produk dari perusahaan dapat menyenangkan konsumen. Menyenangkan dari berbagai aspek, seperti kualitas produk/jasa yang bermutu dan memberi kepuasan. Misalnya : pelayanan memuaskan, komunikasi yang memuaskan, dan tanpa complain atau setidak-tidaknya bila dikomplain segera ditanggapi atatu tidak ditunda-tunda.

3. Pengalaman konsumen

Pengalaman baik atau buruk yang kita sampaikan dan yang dialami oleh seorang konsumen, umumnya akan menjadi catatan penting(seringkali

(13)

melekat seumur hidup). Untuk itu berikanlah pengalaman/ kesan yang paling menyenangkan atau memuaskan bagi para konsumen. Terlebih bagi para konsumen yang sudah menjadi pelanggan setia perusahaan.

4. Nama/ merk produk yang dapat dicatat

Keunggulan berikut yang harus dicapai oleh seorang pengusaha adalah seluruh merk produk yang melekat didalamnya harus dicatat. Manfaat dari catatan atribut produk/jasa adalah agar produk dapat ditingkatkan dari atribut yang sudah ada sebelumnya, minimal seluruh atribut produk/jasa dapat dikenalkan tidak hanya kepada konsumen namun juga kepada pegawai atau karyawan perusahaan. Dengan demikian, baik konsumen maupun pegawai kita mampu mengenali seluruh atribut produk kita sehingga tidak ada yang dirahasiakan (jangan kebohongan diantara kita agar konsumen tidak merasa ditipu baik secara sengaja atau tidak).

5. Keistimewaan layanan yang unik.

Jika keempat unsur tersebut telah mencapai posisi unggul, hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana keistimewaan layanan yang unik dapat ditampilkan.

2.1.7 Hubungan Key Success factors dengan Keunggulan Bersaing

Key Success factors merupakan informasi non-financial yang digunakan oleh pihak manajemen dalam melaksanakan fungsi manajerial. Menurut Hansen dan Mowen (2006:8), sebagai salah satu alat bantu manajerial maka suatu

(14)

informasi harus dapat membantu kepentingan pihak manajemen dalam aktifitas sebagai berikut:

1. Perencanaan : Perencanaan merupakan formulasi yang terinci dari berbagai macam aktifitas atau kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu, maka sebab itu perencanaan merupakan salah satu syarat penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut. 2. Pengendalian : Aktivitas manajemen untuk memonitor pelaksanaan

rencana danmelakukan tindakan korektif sesuai dengan kebutuhan.

3. Keputusan : Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan berbagai metode untuk mencapai tujuan akhir yang telah ditetapkan untuk memenangkan persaingan.

Suatu rencana dapat dikendalikan dengan menggunakan Key Success factors sebab Maciariello (2000) dalam Rachmawati (2013) menyebutkan bahwa “once the key success variable are indentified the control system is given focus”. Jadi dengan berpedoman pada Critical Success Factors maka pengendalian yang dilakukan dapat lebih difokuskan pada faktor yang penting dalam pencapaian yang menjadi tujuan perusahaan.

Tujuan dari Critical Success Factorsadalah membuat keputusan dalam variabel mana yang penting dan variabel mana yang kurang penting dalam mencapai keunggulan bersaing. Disini identifikasi Key Success factors berperan

(15)

dalam menentukan atau mendiagnosis variabel-variabel yang berpengaruh penting bagi keberhasilan perusahaan dalam membentuk kekuatan dan pertahanan dalam persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain yang menjadi pesaing.

2.1.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan karena tema penelitian tersebut berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Rachmawati (2013) melakukan penelitian terhadap perusahaan dengan judul “ Analisis Key Success Factors untuk Menciptakan Keunggulan Bersaing pada PT. ASTRA INTERNATIONAL”. Dari penelitian tersebut dapat diketahui strategi yang dilakukan perusahaan dalam keunggulan bersaing.

Handayani (2013) melakukan Identifikasi permasalahan yang sedang dibahas dan dapat menjadi bahan masukan karena berhubungan dengan kasus tersebut dengan judul “ Identifikasi Critical Success Factors sebagai Pendukung dalam Mencapai Keunggulan Bersaing”. Dari penelitian tersebut dapat diketahui proses identifikasi yang dilakukan dalam mencapai keunggulan bersaing.

2.2 RerangkaPemikiran

Berdasarkan dengan tinjauan teoretis serta permasalahan telah dikemukakan sebagai berikut model rerangka Key Success factors dalam pencapaian keunggulan bersaing pada PT INDIMEX SELO ANTI GENI. Rerangka

(16)

pemikiran dalam penelitian ini digambarkan dalam suatu bagan seperti yang tersaji pada gambar 1 berikut ini :

Gambar 1 Rerangka Pemikiran

2.2.2 Proposisi Penelitian

Proposisi adalah pernyataan tentang sifat dari realitas yang dapat diuji kebenarannya. Jika proposisi sudah dirumuskan sedemikian rupa dan diterima untuk diuji kebenarannya, proposisi tersebut dianamakan hipotesis. Melalui proposisi inilah dapat disusun suatu teori dan sekaligus dapat dilakukan formulasi hipotesa Sumarsono dalam Handayani (2013:7).

Berdasarkan kepada rumusan masalah, maka dapat ditemukan proposisi sebagai berikut Key Success factors dapat digunakan oleh perusahaan dalam pencapaian keunggulan bersaing pada PT INDIMEX SELO ANTI GENI.

Pengumpulan Data

Identifikasi Key Success Factors

Faktor Intern Faktor

Ekstern

Analisis SWOT

Keunggulan Bersaing

Gambar

Gambar 1  Rerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran dikelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa dalam hal ini adalah keterampilan sosial ( Social Skill

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan adaptasi yang dikembangkan PDAM dan pemangku kepentingan, IUWASH juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan aksi-aksi adaptasi

Sistem penomoran rekam medis di Puskesmas Guntung Payung yaitu menggunakan sistem penomoran unit dimana pada sistem ini setiap pasien yang berkunjung ke

Dalam penelitian ini, variable kecerdasan spiritual diukur berdasarkan aspek-aspek menurut Zohar dan Marshall (2000) antara lain : kemampuan untuk bersikap

Berdasarkan uraian serta permasalahan yang telah dikemukakan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Word of Mouth dan Nama Merek

Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan untuk menggunakan permainan jigsaw puzzle dalam pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan perkembangan motorik

Penilaian plak dilakukan pada hari pertama dan hari ke tujuh menggunakan Patient Hygiene Performance Index (PHP) dari Podshadley and Haley. Data yang diperoleh