• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAHAN KOTA PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAHAN KOTA PADANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAHAN KOTA PADANG

Pembangunan Infrastruktur

Kawasan Ramah Disabilitas

Disampaikan pada :

Seminar Tingkat Tinggi Untuk Kota Inklusif

Jakarta, 31 Oktober 2017

Oleh : H. Mahyeldi

(2)

No Kecamatan Luas (Km²) Jumlah Kelurahan

A. Wilayah Darat 694,96

-1. Bungus Teluk Kabung 100,78 6 2. Lubuk Kilangan 85,99 7 3. Lubuk Begalung 30,91 15 4. Padang Selatan 10,03 12 5. Padang Timur 8,15 10 6. Padang Barat 7,00 10 7. Padang Utara 8,08 7 8. Nanggalo 8,07 6 9. Kuranji 57,41 9 10. Pauh 146,29 9 11. Koto Tangah 232,25 13 B.Wilayah Laut 720,00 -Kota Padang 1.414,96 104

TOPOGRAFI : Dataran rendah dan

perbukitan ketinggian 2

meter s/d 200 meter

JUMLAH SUNGAI 21 buah  5 buah Sungai Besar dan 16 yang kecil PANJANG GARIS PANTAI 84  km.

(3)

PADANG MENUJU  KOTA METROPOLITAN

3

Konsep & Strategi untuk Mendorong terwujudnya Kawasan Metropolitan

Padang.

Pengembangan Kerjasama antara Kota Padang, Kab. Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kab. Solok & Kota Solok dan Kab. Pesisir Selatan untuk Mendorong Terwujudnya Kawasan

Metropolitan Padang. PADANG 20 30 40 50 10 PAINAN PARIAMAN SOLOK AROSUKO L ALUNG PADANG TEL. BAYUR

Kota Padang ditetapkan sebagai salah-satuPusat Kegiatan Nasional (PKN) dalamPP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN.

1

Rencana Pengembangan Kawasan Metropolitan Padang dalam Perda Kota Padang No. 4 Tahun 2012 tentang RTRW Kota PadangTahun 2010-2030.

3

Rencana Pengembangan Kawasan Metropolitan Padang dalam Perda Prov. Sumatera Barat No. 13 Tahun 2012 tentang RTRW Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012-2032.

2

Kawasan Metropolitan Padang dapat ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dalam Revisi RTRWN. 4

PKN PKW PKL

Pelabuhan Internasional Pel. Teluk Bayur

Pusat Penyebaran Sekunder

(4)

Beberapa Permasalahan (Isu Strategis) 

Pembangunan Kota Padang

1.

Pengembangan Kawasan Pusat Pemerintahan

2.

Pengembangan Padang Metropolitan

3.

Penataan transportasi kota

4.

Pengentasan Kemiskinan

5.

Peningkatan Kesehatan Masyarakat

6.

Peningkatan Pendidikan Masyarakat

7.

Pengelolaan lingkungan

8.

Peningkatan dan Pembangunan Infrastruktur

9.

Penciptaan Keamanan dan Ketertiban yang Baik

10. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

11. Pemanfaatan Potensi Perikanan

12. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pariwisata

13. Peningkatan Investasi Daerah

14. Peningkatan Moral Masyarakat

15. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dlm Pembangunan

16. Peningkatan Sumber Daya Aparatur Pemerintahan

(5)

“Mewujudkan Kota Padang Sebagai Kota Pendidikan,

Perdagangan dan Pariwisata yang Sejahtera, Religius,

dan Berbudaya”

Visi

RPJMD KOTA PADANG TAHUN 2014-2019

(6)

Misi

6

5

4

3

2

1

Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik, Bersih dan Melayani

Mewujudkan Pendidikan yang berkualitas

untuk menghasilkan sumberdaya manusia

yang beriman dan berdaya saing

Menjadikan Kota Padang sebagai pusat

perdagangan wilayah barat Sumatera

Menjadikan Kota Padang sebagai daerah

tujuan wisata yang nyaman dan berkesan

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan pengembangan ekonomi kerakyatan

Menciptakan Kota Padang yang Aman,

Bersih, Tertib, Bersahabat dan menghargai

Kearifan Lokal

(7)

Prioritas

 

Pembangunan

 

Kota

 

Padang

 

Tahun

 

2014

 ‐

2019

1. Percepatan pembangunan sarana perdagangan kota dan sentra ekonomi. 2. Peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.

3. Peningkatan infrastruktur/sarana prasarana perkotaan, transportasi kota. 4. Pengembangan industri pariwisata dan kelauatan serta pemberdayaan

masyarakat pesisir dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berdaya saing.

5. Peningkatan penataan ruang dan peningkatan pembangunan kawasan

perumahan permukiman perkotaan.

6. Peningkatan dan pemertaan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat.

7. Pembangunan ekonomi berbasis masyarakat dan mendorong tumbuhnya

investasi daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penurunan tingkat kemiskinan.

8. Penataan lingkungan perkotaan yang hijau, berkelanjutan dan berbasis

mitigasi bencana.

9. Peningkatan penataan birokrasi dan tata kelola penyelenggaraan

pemerintahan yang baik dan bersih untuk peningkatan pelayanan publik

(8)

Padang Kota Inklusif Penyandang

Disabilitas

UU NO 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas menjadi payung hukum kepala-kepala daerah untuk menjadikan setiap kota di Indonesia menjadi kota yang inklusif dan ramah disabilitas. Dalam pasal 2 pada poin J UU NO 8 TAHUN 2016 Tentang penyandang Disabilitas juga tercantum tentang pelaksanaan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas berasaskan Inklusif.

Penyandang Disabilitas Menurut UU NO 8 TAHUN 2016 adalah setiap orang yang mengalamai keterbatasan fisik, intelektual, mental dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalamai hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dnegan warga Negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. Dapat dikatakan Orang mengalami disabilitas, bila orang tersebut memiliki body dysfunction, activity limitation dan participation restriction.

Sedangkan Konsep Inklusif adalah Sebuah pendekatan yang berkemauan dan berkemampuan melakukan perubahan untuk mengakui keunikan individu dan keragaman masyarakat dengan berupaya meniadakan hambatan agar semua orang dengan perbedaannya masing-masing dapat berpartisipasi penuh dalam kegiatan yang dilengkapi dengan layanan pendukung ( Mimi lusli, pendiri Mainstreaming disability for better life atau Mimi Institute).

(9)

Sementara itu Pemerintah Kota Padang, dalam rangka memberi perhatian

khusus terhadap penyandang disabilitas yang bermukim di wilayahnya,

diterbitkanlan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2015 tanggal 9 Maret 2015

tentang Pemenuhan Dan Perlindungan Hak-hak Penyandang Disabilitas.

Dalam Bab V pada Peraturan Daerah No.3 tsb berbunyi :

(10)

Untuk aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, tertuang dalam pasal 94, yang berbunyi : Setiap penyandang disabilitas berhak atas penyediaan aksesibilitas dan sistem kelembagaan disabilitas dalam pemanfaatan dan penggunaan sarana dan prasarana umum.

Pasal 95 ayat 1 berbunyi, Setiap penyelenggara bangunan gedung umum, sarana umum, dan prasarana umum wajib menyediakan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, sedangkan pada ayat 2 nya berbunyi Penyediaan aksesibilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk a. fisik, b non fisik.

(11)

Pembangunan

 

infrastruktur Kawasan Ramah

 

Disabilitas

Pada tanggal 27 September 2016, Pemerintah Kota Padang, dan organisai pendidikan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menandatangani nota kesepahaman kota inklusif bagi penyandang disabilitas. Bentuk kerjasama antara Pemerintah Kota Padang dan Unesco tersebut sebagai berikut :

(12)

Dalam bidang pendidikan, terdapat 76 sekolah inklusif di kota Padang

sebagai upaya memberikan kesempatan yang sama pada setiap anak pada

bidang pendidikan, yang terdiri dari tingkat Sekolah Dasar telah tersedia 52

sekolah inklusif, SMP 14 sekolah, SMA 6 sekolah dan SMK 4 sekolah.

Sekolah inklusif merupakan sekolah biasa yang mengakomodasi semua

peserta didik berkebutuhan khusus untuk dapat belajar bersama-sama

dengan siswa yang normal. Dalam menyelenggarakan sekolah inklusi juga

disediakan guru khusus agar percepatan proses pembelajaran dapat

terwujud bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Hal ini bertujuan agar

tingkat pendidikan bagi penyandang disabilitas bisa meningkat sehingga

peluang diterima dunia kerja menjadi lebih banyak

Dalam hal sarana dan prasarana, Pemerintah Kota Padang juga

mempercepat

pembangunan

sarana

yang

dapat

mempermudah

penyandang disabilitas untuk beraktivitas. Salah satunya adalah pada Jalan

Permindo. Lokasi ini merupakan salah satu pusat belanja dan keramaian di

Kota Padang. Pada tanggal 30 September 2016 lalu kawasan ini ditetapkan

sebagai kawasan ramah disabilitas.

(13)

TROTOAR

DI

 

JALAN

PERMINDO

TROTOAR

DI

 

JALAN

PERMINDO

(14)
(15)

LOKASI : SIMP. KANDANG

(16)

RAAM

 

TROTOAR

 

&

ZEBRA

 

CROSS

RAAM

 

TROTOAR

 

&

ZEBRA

 

CROSS

(17)

Penganggaran

Jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan trotoar kota Padang

No SUMBER PEMBIAYAAN ANGGARANPENGGUNA

JUMLAH ANGGARAN (Milyar) PANJANG PENANGANAN (Meter) 1. Tahun 2014

APBD Kota Padang DPU Kota Padang 1,86 2.300,00

2 Tahun 2015

` DPU Kota Padang 1,93 3.900,00

3 Tahun 2016

APBD Kota Padang DPU Kota Padang 5,00 1.634,00

4 Tahun 2017

APBD Kota Padang DPUPR Kota Padang 19,27 2.790 M

(18)

Untuk TA 2017 ini, pelaksanaan pembangunan trotoar ramah disabilitas

difokuskan pada Pusat Perdagangan (Pasar Raya) Pusat Pariwisata (Pantai

Padang) dan Pusat Olah Raga (GOR)

Lanjutan Pembangunan Trotoar Kws Permindo (sedang dalam pelaksanaan)

(19)

Pembangunan Trotoar kawasan GOR 

(20)

Pembangunan Trotoar kawasan Wisata 

Pantai Padang

Dengan dilakukannya penataan

trotoar ramah disabilitas yang

difokuskan pada lokasi Pusat

Perdagangan (Pasar Raya, M.

Yamin), Pusat Pariwisata (Pantai

Padang) dan Pusat Olah Raga

(GOR), diharapkan terwujudlah

Kota Padang sebagai Kota Ramah

Disabilitas

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Tiga belas perokok (100%) tersebut menyadari pada dasarnya mereka memiliki kemampuan untuk bisa berhenti merokok, namun ketidak yakinan mereka juga mempengaruhi

Dari tiga jenis tempat penelitian tersebut (Malioboro, Taman Pintar, Taman Sari Keraton) saat ini yang sudah banyak menyediakan fasilitas khusus penyandang

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK HAK PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

Dalam buku semibiografinya Boku Wa Taro Misaki, Yoichi mengatakan tujuannya membuat Anime Tsubasa adalah untuk mengenalkan olahraga sepakbola ke kalangan anak- anak di Jepang..

Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut Unit LPSE adalah unit kerja Kementerian Luar Negeri yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem

Salah satu solusi yang mampu menjawab permasalahan ini adalah dengan membangun layanan e-Government berbasis SMS yang dapat memberikan otomasi jawaban untuk pengetahuan

Penelitian terdahulu tersebut memberikan hasil penelitian yang tidak konsisten sehingga peneliti tertarik untuk meneliti kembali, pada unit yang berbeda yaitu

2004 Analisis terhadap polimorfisme gen AgRP Ala67Thr dan kaitannya dengan IMT pada populasi kaukasia di Kanada dan Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara