• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

; Pada bulan Desember 2009 terjadi inflasi sebesar 0,17 persen. Tiga kota di sekitar Brebes mengalami inflasi yaitu Purwokerto 0,33 persen, Cirebon 0,49 persen, dan Tegal 0,52 persen.

; Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok- kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,68 persen; kelompok sandang 0,86 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,04 persen; dan kelompok kesehatan 0,04 persen. Kelompok komoditi yang mengalami deflasi yaitu sebagai berikut : kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,38 persen dan kelompok bahan makanan 1,05 persen. Sedangkan kelompok komoditi yang relatif stabil yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga.

; Laju inflasi tahun kalender (Januari - Desember) 2009 sebesar 4,25 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Desember 2009 terhadap Desember 2008) sebesar 4,25 persen.

No. 01/01/Th. VIII, 4 Januari 2010

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DESEMBER 2009 INFLASI SEBESAR 0,17 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Desember 2009 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan pada bulan Desember 2009 terjadi inflasi 0,17 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 120,96 pada bulan November 2009 menjadi 121,16 pada bulan Desember 2009.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada 4 kelompok komoditi sebagai berikut : kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,68 persen; kelompok sandang 0,86 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,04 persen; dan kelompok kesehatan 0,04 persen. Terdapat 2 kelompok komoditi yang mengalami deflasi yaitu sebagai berikut : kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,38 persen dan kelompok bahan makanan 1,05 persen. Sedangkan kelompok komoditi yang relatif stabil ada 1 yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Desember 2009 antara lain : beras, daging ayam kampung, daging kambing, bandeng pindang, susu untuk wanita hamil, telur ayam ras, kacang panjang, kentang, kol putih/kubis, tomat sayur, kacang hijau, kacang tanah, tahu mentah, buah pisang, bawang putih, kecap, kemiri, telur asin, gula pasir, ice cream, kopi bubuk, minuman ringan, teh, rokok kretek, rokok kretek filter, cat tembok, pembasmi nyamuk cair, kaos kutang/singlet, kaos oblong, kemeja pendek katun, sandal kulit, bh katun, daster, pembalut wanita, emas perhiasan, obat sakit kepala, obat flu, dan cuci kendaraan. Sedangkan komoditas yang

(2)

teri, bayam, jagung muda, kangkung, cabe hijau, nangka muda, petai, sawi hijau, terong panjang, wortel, buah anggur, buah apel, buah jeruk, buah pepaya, buah salak, bawang merah, cabe merah, cabe rawit, kelapa, emping mentah, dan semen.

Pada bulan Desember 2009 kelompok - kelompok komoditi memberikan andil/sumbangan inflasi berturut-turut sebagai berikut : kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,41 persen dan kelompok sandang 0,07 persen. Kelompok - kelompok komoditi memberikan andil/sumbangan deflasi berturut-turut sebagai berikut : kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,09 persen dan kelompok bahan makanan 0,22 persen. Sedangkan kelompok yang relatif tidak memberikan andil/sumbangan inflasi/deflasi adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga; dan kelompok kesehatan.

Tabel 1

Laju Inflasi Brebes Desember 2009, Tahun Kalender 2009 dan

Desember 2009 Terhadap Desember 2008 menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100)

Kelompok Pengeluaran Desember IHK

2008 IHK Desember 2009 Inflasi bulan Desember 2009 *) Laju inflasi tahun kalender 2009 **) Inflasi tahun ke tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Umum 116,22 121,16 0,17 4,25 4,25 1 Bahan Makanan 122,92 128,40 -1,05 4,46 4,46

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

116,92 128,44 1,68 9,85 9,85

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 113,08 114,10 -0,38 0,90 0,90

4 Sandang 111,33 120,56 0,86 8,29 8,29

5 Kesehatan 123,41 130,04 0,04 5,37 5,37

6 Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga

124,56 128,42 0,00 3,10 3,10

7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

107,84 105,50 0,04 -2,17 -2,17

*) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2009 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2009 terhadap IHK bulan Desember 2008 ***) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2009 terhadap IHK bulan Desember 2008

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Brebes Desember 2009 (persen)

(3)

5 Kesehatan 0,00

6 Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga 0,00

7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,00

Gambar 1

Perkembangan IHK Brebes (2007 =100), Juni - Desember 2009

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Brebes Desember 2009

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Desember 2009 mengalami deflasi 1,05 persen atau terjadi penurunan indeks dari 129,76 pada November 2009 menjadi 128,40 pada Desember 2009.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan 8 sub kelompok mengalami deflasi dan sisanya mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu – bumbuan 14,43 persen dan deflasi terendah pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya ikan diawetkan 0,13 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 5,27 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok kacang – kacangan 2,97 persen.

Kelompok ini pada Desember 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,22 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain : cabe merah 0,23 persen; buah jeruk 0,17 persen; buah apel dan ikan mujair 0,06 persen, bawang merah dan kangkung yang masing-masing 0,04 persen, cabe rawit, sawi hijau, dan bayam yang masing-masing 0,03 persen, nangka muda dan daging ayam ras yang masing-masing 0,02 persen; buah salak, buah pepaya, dan wortel yang masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain : beras 0,28 persen; telur ayam ras 0,09 persen; tahu mentah 0,06 persen; tomat sayur dan kacang panjang yang masing-masing 0,04 persen; buah pisang 0,03 persen; dan daging kambing 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada Desember 2009 mengalami inflasi 1,68 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,32 pada November 2009 menjadi 128,44 pada Desember 2009.

Dari 3 sub kelompok 3 sub kelompok (seluruhnya) dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 6,35 persen dan inflasi terrendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi 0,24 persen.

Kelompok ini pada Desember 2009 memberikan sumbangan Inflasi sebesar 0,41 persen yang disumbang oleh komoditas gula pasir 0,22 persen; rokok kretek filter 0,10 persen; telur asin 0,04 persen; rokok kretek 0,03 persen; dan teh 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada Desember 2009 mengalami deflasi sebesar 0,38 persen atau terjadi penurunan indeks dari 114,53 pada bulan November 2009 menjadi 114,10 pada Desember 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami inflasi, 1 sub kelompok mengalami deflasi, dan yang lainnya relatif stabil. Deflasi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal 0,72 persen. Sedangkan inflasi terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,03 persen.

(5)

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Desember 2009 mengalami inflasi 0,86 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,54 pada November 2009 menjadi 120,56 pada Desember 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini ada 3 sub kelompok yang mengalami inflasi, dan 1 sub kelompok lainnya relatif stabil. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 1,73 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sandang laki-laki 0,35 persen.

Kelompok ini pada Desember 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu emas perhiasan 0,05 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Desember 2009 mengalami inflasi 0,04 persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 129,99 pada bulan November 2009 menjadi 130,04 pada Desember 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 1 sub kelompok mengalami inflasi dan sisanya relatif tidak stabil. Inflasi terjadi pada sub kelompok obat-obatan yaitu sebesar 0,13 persen.

Kelompok ini pada Desember 2009 secara keseluruhan tidak memberikan sumbangan inflasi. Tidak ada komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga pada Desember 2009 relatif stabil atau mengalami inflasi 0,00 persen atau tidak terjadi kenaikan indeks harga ataupun penurunan indeks harga dari 128,42 pada November 2009 menjadi 128,42 pada Desember 2009.

Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini seluruhnya relatif stabil atau relative tidak mengalami perubahan indeks harga yang signifikan.

Tidak ada komoditas dalam kelompok ini yang memberikan andil atau sumbangan inflasi/deflasi yang signifikan.

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Desember 2009 mengalami inflasi 0,04 persen atau terjadi kenaikan indeks harga dari 105,46 pada November 2009 menjadi 105,50 pada Desember 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini 2 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok relatif stabil. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transport 0,35 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok transpor 0,01 persen.

Kelompok ini pada Desember 2009 secara keseluruhan tidak memberikan sumbangan inflasi. Tidak ada komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi.

(6)

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2009 sebesar 4,25 persen. Besarnya laju inflasi ”year on year” untuk Desember 2009 terhadap Desember 2008 sebesar 4,25 persen.

Tabel 3

Inflasi Brebes Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2007 – 2009

Inflasi 2007 2008 2009

1. Desember 0,92 0,01 0,17

2. Januari – Desember (Tahun Kalender) 7,18 11,81 4,25

3. Desember terhadap Desember (year on

year)

(tahun n) (tahun n-1)

7,18 11,81 4,25

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Brebes Tahun Kalender (Januari-Desember) 2007-2009

Gambar 4

(7)

Perbandingan antar Kota di Pulau Jawa

Pada bulan Desember 2009 kota-kota IHK di pulau Jawa yang berjumlah 23 kota, 20 kota di antaranya mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jember 0,69 persen dengan IHK 118,53 dan terendah terjadi di Depok 0,14 persen dengan IHK 115,39. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tangerang 0,30 persen dengan IHK 118,51 dan terendah terjadi di Cilegon 0,10 persen dengan IHK 118,64 (lihat tabel 4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi Brebes dengan Kota-kota di Pulau Jawa (2008=100)

Desember 2009 Kota IHK Inflasi 1 Jakarta 115,73 0,51 2 Bogor 118,50 0,49 3 Sukabumi 118,31 0,26 4 Bandung 115,08 0,22 5 Cirebon 122,00 0,49 6 Bekasi 114,88 0,17 7 Depok 115,39 0,14 8 Tasikmalaya 119,87 0,24 9 Purwokerto 116,75 0,33 10 Surakarta 111,29 0,28 11 Semarang 116,25 0,27 12 Tegal 118,94 0,52 13 Yogyakarta 116,64 0,24 14 Jember 118,53 0,69 15 Sumenep 114,20 0,43 16 Kediri 116,25 0,63 17 Malang 117,01 0,48 18 Probolinggo 119,91 0,46 19 Madiun 121,08 0,25 20 Surabaya 115,09 0,52 21 Serang 122,29 -0,12 22 Tanggerang 118,51 -0,30 23 Cilegon 118,64 -0,10 24 Brebes 121,16 0,17 25 Jawa Tengah 115,50 0,30 26 Nasional 117,03 0,33

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/6/PBI/2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah (selanjutnya dalam penelitian

Budiono, Guru Kelas VIA MI Badrussalam Kali Kendal Surabaya, Wawancara Pribadi, 10 Oktober 2017... kesempatan yang sama untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan

Memohon ampunan kepada Allah adalah cara terbaik untuk terus memperbaiki diri, sungguh Allah maha pengampun atas segala kesalahan – kesalahan hambanya. Allah akan

Hasil analisa menunjukkan bahwa dari lima orang mahasiswa yang diwawancarai, ada tiga orang mahasiswa yang menyatakan bahwa buku teks reading yang digunakan

Serta pihak-pihak lain yang turut membantu penulis baik secara langsung.. maupun

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

Luas Wilayah, Ketinggian dari Permukaan Laut dan Kedalaman Air Tanah (Sumur) Dirinci Menurut Desa dalam Wilayah Kecamatan Patani Utara,

Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan tentang