• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Saham perusahaan yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia memiliki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Saham perusahaan yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia memiliki"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENGANTAR

1.1Latar Belakang

Saham perusahaan yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia memiliki nilai pasar yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan terhadap saham tersebut (Hartono 2009: 129). Ketika investor memperkirakan bahwa terdapat prospek yang baik bagi perusahaan untuk membukukan keutungan di masa depan, maka permintaan terhadap suatu saham akan meningkat, sehingga harganya akan meningkat. Sebaliknya, jika investor memperkirakan bahwa prospek perusahaan tidak baik di masa depan, maka akan terjadi aksi jual saham, sehingga harga saham akan turun.

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PT. PGN) merupakan perusahaan terbuka yang 56,96 persen sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh publik. Perusahaan yang go public

pada tanggal 15 Desember 2003 ini bergerak di bidang usaha distribusi dan transmisi gas bumi. Di bidang usaha distribusi gas bumi PT. PGN menyuplai gas bumi untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, industri, komersial dan rumah tangga. PT PGN mendapatkan keuntungan dari penjualan gas kepada konsumen. Di bidang usaha transmisi gas bumi PT PGN mengirimkan gas bumi dari sumber gas bumi ke stasiun gas penerima pembeli. Dari usaha ini PT PGN menerima toll fee untuk pengiriman gas sesuai dengan perjanjian transportasi gas.

Di Bursa Efek Indonesia Harga saham PT. PGN pada tanggal 21 Oktober 2013 berada pada posisi Rp5.450,- per lembar, kemudian pada tanggal 12

(2)

2

Desember 2013 harga saham tersebut berada pada posisi Rp4.750,- per lembar dan mengalami penurunan sebesar 12,85 persen dalam waktu tiga pekan

(www.finance.detik.com diakses tanggal 13 Desember 2013). Pergerakan harga

saham PT. PGN selama quarter ketiga dan keempat tahun 2013 diuraikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Harga Saham PT. PGN Kuarter III dan IV, 2013

Bulan Harga Saham per lembar (Rp) Juli 2013 5.900 Agustus 2013 5.400 September 2013 5.200 Oktober 2013 5.100 Nopember 2013 4.850 Desember 2013 4.475

Sumber: www.idx.co.id diakses tanggal 19 Januari 2014

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harga saham PT. PGN terus mengalami penurunan sejak bulan Juli 2013. Sesuai dengan data grafik yang dirilis oleh Bloomberg, harga saham PT. PGN terus mengalami penurunan pada quarter ketiga dan keempat tahun 2014, hal itu ditunjukan pada Gambar 1.1.

(3)

3

Sumber: www.bloomberg.com diakses tanggal 13 Januari 2014 Gambar 1.1

Harga Saham PT PGN Quarter III dan IV, 2013

Penurunan harga saham PT. PGN diduga terkait dengan penerapan kebijakan open access. Kebijakan open access dapat mengancam kinerja perusahaan di masa depan, karena posisi PT. PGN yang semula sebagai distributor tunggal untuk memenuhi kebutuhan gas bagi industri dan rumah tangga, dapat terancam oleh kehadiran kompetitor lain yang dapat menyalurkan

gas melalui kerjasama sewa jalur pipa gas kepada PT. PGN.

(www.bisnis.liputan6.com diakses tanggal 16 Desember 2013).

Kebijakan pemerintah mengenai open access diatur dalam Undang-undang Minyak dan Gas nomor 22 tahun 2001, Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2004 tentang Hilir Migas dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 19 tahun 2009 tentang Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa. Dalam Undang-undang nomor 22 tahun 2001, pasal 8 ayat 3 dijelaskan bahwa kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa yang menyangkut kepentingan umum, pengusahaannya diatur agar pemanfaatannya terbuka bagi semua pihak (open

(4)

4

dijelaskan bahwa badan usaha wajib memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk secara bersama memanfaatkan fasilitas dari sarana pengangkutan gas bumi melalui pipa yang dimilikinya, dengan pertimbangan aspek teknis dan ekonomis

(open access). Dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor

19 tahun 2009, pada pasal 8 dijelaskan bahwa pada wilayah niaga tertentu dapat dilaksanakan kegiatan usaha niaga gas bumi melalui pipa oleh lebih dari satu badan usaha pemegang izin usaha niaga gas bumi melalui pipa. Kemudian pada pasal 9 dijelaskan bahwa dalam melaksanakan kegiatan usaha niaga gas bumi melalui pipa, badan usaha wajib menggunakan pipa transmisi dan/atau pipa distribusi yang tersedia untuk dapat dimanfaatkan bersama (open access) pada ruas transmisi dan/atau wilayah jaringan distribusi tertentu.

Berdasarkan surat perintah Dirjen Migas, kebijakan open access sebenarnya harus sudah mulai dilaksanakan pada tahun 2011 namun karena PT. PGN sebagai pemilik terbesar jaringan pipa transmisi dan distribusi gas menyatakan belum siap maka penerapan kebijakan tersebut ditunda hingga 31 Oktober 2013. Sampai dengan saat ini PT. PGN sudah membuka akses pipa gas transmisi sepanjang 2.047 km dari total pipa gas yang dimiliki PT. PGN sepanjang 5.997 km dan menerima fee dari bisnis pengiriman gas tersebut. Walaupun telah menyewakan 2.047 km pipa gas transmisi dan memperoleh fee dari bisnis tersebut, ternyata pendapatan PT. PGN sebagian besar masih berasal dari bisnis distribusi gas bumi, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.2.

(5)

5

Tabel 1.2

Pendapatan PT. PGN, 2013

Pendapatan Netto Tahun 2013 Jumlah (Dalam milliar rupiah) Persentase Distribusi gas 33.760 92,28 Transmisi gas 2.196 6,00 Lain lain 628 1,72 Total 36.585 100,00

Sumber: Laporan Tahunan PT PGN, 2013

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sumber pendapatan PT PGN masih didominasi oleh bisnis distribusi gas, yaitu sebesar 92,28 persen, sedangkan bisnis transmisi hanya berkontribusi sebesar 6 persen. Jika dilihat dari persentase tersebut, dikhawatirkan peningkatan pendapatan dari usaha penyewaan pipa transmisi dan distribusi gas tidak dapat menutupi penurunan pendapatan usaha distribusi gas jika diberlakukan kebijakan open access secara penuh.

Salah satu faktor yang dapat menciptakan nilai bagi perusahaan adalah faktor lamanya periode high growth perusahaan. Periode high growth ditentukan oleh keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk adanya

barriers entry sehingga kompetitor tidak dapat masuk ke pasar (Damodaran 2012:

854). PT PGN memiliki keunggulan kompetitif dalam bidang distribusi gas di Indonesia, karena kepemilikan jaringan pipa gas terbesar di Indonesia, kondisi tersebut menciptakan barriers entry bagi kompetitor. Dengan diberlakukannya kebijakan open access maka keunggulan kompetitif PT PGN akan hilang, sehingga akan mengundang kompetitor untuk masuk ke bisnis distribusi gas.

(6)

6

Kondisi demikian tentunya akan mempengaruhi nilai perusahaan dan nilai saham PT PGN.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu telah terjadi penurunan harga saham PT. PGN di Bursa Efek Indonesia pada kuarter ketiga dan keempat tahun 2013.

1.3Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka pertanyaan penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Berapa nilai intrinsik saham PT PGN per 31 Desember 2013 jika kebijakan

open access tidak diberlakukan?

2. Berapa nilai intrinsik saham PT PGN per 31 Desember 2013 jika kebijakan

open access diberlakukan?

3. Apakah harga saham PT PGN pada penutupan tahun 2013 sudah sesuai dengan kondisi fundamental perusahaan atau terpengaruh oleh ekspektasi investor terhadap pemberlakuan kebijakan open access?

4. Bagaimana dampak pemberlakuan kebijakan open access terhadap nilai saham PT PGN?

1.4Keaslian Penelitian

Penelitian terdahulu dalam hal penilaian saham dilakukan oleh Fernandez (2009) yang melakukan penelitian terhadap sepuluh metode penilaian perusahaan

(7)

7

yang biasanya digunakan untuk menilai perusahaan, kesepuluh metode tersebut adalah: equity cash flows discounted at the required return to equity, free cash flow discounted at the WACC, capital cash flow discounted at the WACC before tax, APV (Adjusted Present Value), the business’s risk-adjusted equity cash flow discounted at the required return to equity, EVA discounted at the WACC, the free rate-adjusted free cash flow discounted at the free rate, and the risk-free rate-adjusted equity cash flow discounted at the required return to assets.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesepuluh metode tersebut akan memberikan hasil yang sama, hal itu terjadi karena semua metode dianalisis dalam hipotesis yang sama.

Gardner, dkk (2012) melakukan penilaian terhadap perusahaan Coca Cola dengan menggunakan pendekatan free cash flow to equity dikombinasikan dengan

super normal growth model. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai perusahaan

Coca cola yang dihitung dengan menggunakan free cash flow to equity model

adalah USD 161 Milliar, sedangkan nilai pasar sesungguhnya dari perusahaan Coca cola adalah USD 150 Milliar.

Jeletic (2012) melakukan penilaian terhadap INA PLC, yaitu sebuah perusahaan minyak terbesar di Kroasia dengan menggunakan pendekatan

discounted cash flow-free cash flow to firm. Hasil penelitian menunjukan bahwa

nilai perusahaan INA PLC adalah 94.789 Juta kunas. Selain itu, Jeletic menyatakan bahwa penilaian dengan pendekatan discounted cash flow tepat digunakan oleh investor jangka panjang, namun kelemahan dari pendekatan ini adalah membutuhkan banyak input data serta mudah dimanipulasi.

(8)

8

Nel (2009) melakukan penelitian untuk mengetahui metode penilaian yang paling superior atau paling banyak digunakan oleh para akademisi dan praktisi. Penelitian tersebut diakukan dengan melakukan survei terhadap 446 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode discounted cash flow, multiples dan

Net Asset Value adalah metode yang populer digunakan oleh para akademisi dan

praktisi, sedangkan model yang paling banyak digunakan dalam menilai perusahaan adalah model free cash flow.

Rahmanto (2013) melakukan penelitian untuk mengestimasi nilai pasar wajar saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. dalam rangka right issue. Penelitian ini menggunakan pendekatan discounted cash flow-free cash flow to

equity model dan relative valuation dengan multiple price to earning ratio (PER),

price to book value (PBV) dan price to sales ratio (P/S). Hasil penelitian

didapatkan bahwa nilai pasar wajar saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. sebesar Rp1.395,- per lembar saham.

Riyanto (2013) melakukan penelitian untuk mengestimasi nilai wajar saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dalam rangka initial public offering (IPO). Penelitian ini menggunakan pendekatan discounted cash flow to firm model dan

relative valuation dengan multiple price to earning ratio (PER), price to book

value (PBV) dan price to sales ratio (P/S). Hasil penelitian didapatkan bahwa

nilai wajar saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sebesar Rp488,31 per lembar saham.

Widiantoro (2013) melakukan penelitian untuk mengestimasi nilai intinsik saham PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. dalam rangka IPO. Penelitian ini

(9)

9

menggunakan pendekatan discounted cash flow-free cash flow to equity model

dan relative valuation. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai intrinsik saham PT

Inti Bangun Sejahtera Tbk. berada antara Rp4.745,84 sampai dengan Rp5.515,43 per lembar saham, sehingga harga penawaran sebesar Rp1.000,- pada saat IPO adalah undervalued.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini bertujuan menganalisis nilai intrinsik saham PT PGN (Persero) Tbk terkait dengan penerapan kebijakan pemerintah tentang Open Access yang belum pernah diteliti sebelumnya.

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menghitung nilai intrinsik saham PT. PGN per tanggal 31 Desember 2013 dengan menggunakan pendekatan discounted cash flow - free cash flow to

equity dan economic profit tanpa ada kebijakan open access.

2. Menghitung nilai intrinsik saham PT. PGN per tanggal 31 Desember 2013 dengan menggunakan pendekatan discounted cash flow - free cash flow to

equity dan economic profit jika kebijakan open access berlaku.

3. Menganalisis apakah harga saham PT. PGN yang terbentuk di Bursa Efek Indonesia pada penutupan tahun 2013 sudah sesuai dengan kondisi fundamental perusahaan atau terpengaruh oleh kekhawatiran investor terhadap isu pemberlakukan kebijakan open access.

(10)

10

4. Memberikan informasi mengenai dampak pemberlakuan kebijakan open

access terhadap nilai saham perusahaan.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi pihak sebagai berikut.

1. PT. PGN (persero) Tbk., penelitian ini memberikan informasi kepada perusahaan mengenai dampak kebijakan open access terhadap nilai ekuitas dan nilai saham perusahaan, sehingga perusahaan dapat menetapkan kebijakan dan strategi bisnis sebagai antisipasi atas kemungkinan pemberlakuan kebijakan open access.

2. Investor, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi berkaitan dengan transaksi saham PT. PGN, berdasarkan kondisi yang akan terjadi di kemudian hari, yaitu jika kebijakan open access jadi diberlakukan atau dibatalkan.

3. Pemerintah, sebagai pemegang saham mayoritas PT PGN, penelitian ini menjadi referensi dalam menghitung nilai penyertaan modal pemerintah sebagai kekayaan negara yang dipisahkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

4. Akademisi serta peneliti berikutnya, yaitu sebagai tambahan referensi dalam bidang studi penilaian bisnis.

1.7Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari empat bab. Bab I adalah pengantar yang memuat uraian tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian,

(11)

11

keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II adalah tinjauan pustaka dan alat analisis yang akan memaparkan tentang landasan teori yang relevan dengan judul penelitian, penelitian terdahulu, serta data dan alat analisis. Bab III berisi gambaran umum perusahaan, analisis makro ekonomi dan penilaian saham. Bab IV merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran atas hasil penelitian. Bab ini berisi kesimpulan hasil analisis yang didapatkan dari penelitian sebagai jawaban atas tujuan penelitian, saran yang disampaikan sebagai sumbangan pemikiran penulis kepada pembaca dan keterbatasan dari penelitian yang dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume III-3, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech Republic... result

Data yang terdapat pada kolom Who dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui siapa saja pihak yang berperan penting dalam perusahaan PT.Berdikari Indo Super Grosir

[r]

• MASALA( SOS)AL AKAN BERKEMBANG CEPAT SAAT TERJAD) BENCANA OLE( KARENA )TU PEKSOS (ARUS CEPAT BERADAPTAS) SECARA CEPAT • JANGAN SAMPA) KET)NGGALAN KERETA KEMAJUAN DALAM

[r]

2016 tanggal 4 Oktober 2016 dan setelah melakukan pembahasan internal seluruh anggota Pokja, serta dengan berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang

Lebih lanjut dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara snowball sampling yaitu informan kunci akan menunjuk orang-orang yang mengetahui masalah yang akan diteliti

Tesis ini berjudul : Analisis Pencemaran Bahan Toksik Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Ternak Sapi Potong di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Putri Cempo