IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATANNOMOR 290 TAHUN 2008 TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
DALAM PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIANINFORMED CONSENTPADA KASUS BEDAH DI UGD RUMAH SAKIT UMUM
DAERAHDr. H. SOEMARNO SOSTROATMODJO KUALA KAPUAS
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-2
Program Studi Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan
diajukan oleh :
Sondang Deri Maulina Pasaribu NIM 13. 93. 0068
kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Bapa atas penyertaan-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini dengan judul “Implementasi Permenkes No. 290 Tahun 2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran Dalam Pelaksanaan Pendokumentasian Informed Consent Pada Kasus Bedah Di UGD dr. H. Seoemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas”.
Tesis ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Pasca Sarjana (S2) pada gelar Magister Ilmu Hukum Kesehatan Universitas Katholik Soegijapranata Semarang. Penulisan ini juga bertujuan untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan khususnya Ilmu Hukum Kesehatan di bidang konsentrasi Hukum Kesehatan dan lebih spesifik tentang perlindungan akan hak pasien yang harus di junjung tinggi sebagai bentuk hak asasi manusia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Kami menyadari keberhasilan tesis ini tidak lepas dari bimbingan, arahan dan semangat dari para pembimbing dan pihak-pihak terkait, oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Budi Widianarko, MSc selaku Rektor Universitas Soegijapranata Semarang
2. Thomas Budi Santoso, Ed. D. selaku Dekan Pasca Sarjana Universitas Soegijapranata Semarang
3. Prof. Dr. Agnes Widanti, SH, CN selaku ketua program studi Magister Hukum Kesehatan Universitas Soegijapranata Semarang
dan semangat dan meluangkan waktu dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Dr. Rano Indradi Sudra, M. Kes selaku Pembimbing Pendamping, yang telah telah banyak memberikan arahan, bimbingan, masukan dan semangat dan meluangkan waktu dalam menyelesaikan tesis ini.
6. Dr. Hadi Sulistyanto, SpPD., MH.Kes., FINASIM selaku Penguji Tesis, yang telah meluangkan waktunya memberikan saran dan masukan pada tesis ini.
7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Pasca sarjana, Program studi Magister Hukum Kesehatan yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang dapat terselesainya tesis ini.
8. Kepada Narasumber dan Responden Di RSUD Dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas, dalam penelitian ini yang telah meluangkan waktu kesediaannya memberikan informasi yang kami butuhkan.
9. Kepada Orang Tua tercinta, yang sudah memberikan seluruh dukungan dan semanagt besar dalam menyelesaikan kuliah dan tugas akhir saya.
10. Kepada Suami Tercinta, sudah memberikan seluruh dukungan dan semanagt besar dalam menyelesaikan kuliah dan tugas akhir saya.
Akhirnya dengan kerendahan hati dan tetap mengingat kekekurangan dan belum sempurnanyatesis ini, maka harapan besar penulis adalah adanya kritik dan saran sebagai masukan yang bersifat konstruktif dan membangun demi perbaikan dan penyempurnaan pada masa yang akan datang . Semoga tesis ini dapat berguna untuk pengembangan mutu Pelayanan Rumah Sakit dan terpenuhinya Hak Pasien.
Semarang, Februari 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Persetujuan ... ii
Halaman Pengesahan………...iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... vii
Daftar Tabel ... x
Daftar Lampiran ... xi
Halaman Pernyataan ... xii
Abstrak ... xiii
BAB IPENDAHULUAN ...1
A. LATAR BELAKANG ... 1
B. PERUMUSAN MASALAH ... 10
C. TUJUAN PENELITIAN ... 11
D. MANFAAT PENELITIAN ... 12
E. KERANGKA PEMIKIRAN ... 14
1. Kerangka Konsep ... 14
2. Kerangka Teori ... 15
a. Pelayanan Kesehatan ...15
b. Rumah Sakit ...16
c. Informed Consent ...17
d. Implementasi ...19
e. Gawat Darurat ...24
f. Kasus BedahEmergency ...30
g. Pendokumentasian ...34
F. METODE PENELITIAN ... 37
2. Spesifikasi Penelitian ... 38
3. Variabel dan Definisi Operasional ... 39
4. Jenis Data ... 41
5. Metode Pengumpulan Data ... 43
6. Metode Analisis Data ... 45
G. RENCANA PENYAJIAN TESIS……….48
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...50
A. HUBUNGAN ANTARA DOKTER DENGAN PASIEN ... 50
B. IMPLEMENTASI ... 54
C. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK/ INFORMED CONSENT ... 58
1. Pengertian Informed Consent ... 58
2. Ketentuan Hukum Dalam Pelaksanaan Informed Consent ... 61
3. Yang Berhak Menandatangani Informed Consent... 64
4. Tujuan Informed Consent ... 65
5. Pelaksanaan Informed consent dalam kondisi gawat darurat .... 66
D. PELAYANAN KESEHATAN ... 67
E. GAWAT DARURAT ... 69
1. Pengertian Gawat Darurat ... 69
2. Manajemen bencana berbasis kegawatdaruratan ... 75
F. KASUS BEDAH EMERGENCY ... 76
1. Pengertian Bedah Emergency ... 77
2. Pelayanan Bedah ... 80
G. TRANSAKSI TERAPEUTIK ... 81
H. HAK PASIEN ... 84
1. Hak atas Informasi ... 86
2. Hak atas Persetujuan ... 87
4. Hak atas Pendapat kedua (second Opinion) ... 88
5. Hak melihat Rekam medik ... 89
I. PENDOKUMENTASIAN ... 92
J. RUMAH SAKIT ... 96
1. Pengertian Rumah Sakit ... 96
2. Jenis Rumah Sakit ... 97
3. Hak dan Kewajiban Rumah Sakit ... 98
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 100
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...100
B. Hasil Wawancara dengan Nara sumber ...111
C. Pelaksanaan Pemberian Informasi Pada Pasien Kasus Bedah Di UGD. ...121
D. Pelaksanaan Pendokumentasian Informed Consent pada Kasus Bedah Di UGD...141
E. Hambatan-hambatan Dalam Pengimplementasian Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 290 Tahun 2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran. ...151
BAB IV PENUTUP ... 166
A. KESIMPULAN ...167
DAFTAR TABEL
Tabel1: Tabulasi Hasi Observasi Tentang Pemberian Informasi Pada Kasus Bedah Di UGD
Tabel 2: Tabulasi Pemberian Informasi Sebelum Tindakan Kedokteran Diberikan Pada Pasien Kasus Bedah Di UGD
Tabel 3: Tabulasi Pemberian Informasi Sesudah Tindakan Kedokteran Diberikan Pada Pasien Kasus Bedah Di UGD
Tabel 4: Tabulasi Hasil Observasi Tentang Pelaksanaan Pendokumentasian Informed Consent Di UGD
Tabel 5: Tabulasi Pendokumentasian Informed Consent Sebelum Tindakan Kedokteran Pada Pasien Bedah Di UGD
Tabel 6: Tabulasi Pendokumentasian Informed Consent Sesudah Tindakan Kedokteran Pada Pasien Bedah Di UGD
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Penunjukan Dosen Pembimbing Tesis Lampiran 2: Ijin Penelitian
Lampiran 3: Rekomendasian Penelitian Dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Badan Penanaman Modal Daerah
Lampiran 4: Ijin melaksanakan penelitian dari RSUD Dr. H. Soemarno Sotroatmodjo Kuala Kapuas
Lampiran 5: Hospital ByLaws RSUD Dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas
Lampiran 6: SK DirekturTentangJenisTindakanMedis Yang wajib Menggunakan Informed Consent
Lampiran 7: Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
Lampiran 8: Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Triage
Lampiran 9: LembarJumlahPasien RSUD Dr.H. SoemarnoSostroatmodjo Kuala Kapuas Tahun 2015
Lampiran 10: Lembar Persetujuan Tindakan Kedokteran/ Informed Consent Lampiran 11: Lembar Pemberian Informasi Dalam Informed Consent Lampiran 12: Lembar Observasi
Lampiran 13: Lembar Pedoman Wawancara Pada Pelaksana Informed Consent di UGD
ABSTRAK
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar seseorang yang harus di berikan baik dari pemerintah bersama dengan unit pelayanan kesehatan dan masyarakat. Tujuan dari pelayanan kesehatan adalah meningkat derajad kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, baik secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam pemberian pelayanan kesehatan harus dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan aturan yang telah ditetapkan, diantaranya pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran atau informed consent.
Dengan semakin meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang bervariasi, seperti pasien dengan kasus bedah yang memerlukan tindakan kedokteran yang harus diberikan. Dengan pemberian tindakan kedokteran tersebut, pasien dan dokter wajib terlebih dahulu memberikan informasi dan persetujuan tindakan dari pasien. Pelaksanaan informed consent adalah berupa Informasi yang diberikan terkait kesehatan pasien dan persetujuan atas tindakan kedokteran yang akan diberikan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “yuridis sosiologis dengan diskriptif analitis”. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran tentang pelaksanaan pendokumentasian informed consent pada kasus bedah di UGD RSUD Dr. H.Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas. Responden yang digunakan adalah 3 orang antara lain dokter lama (PNS), dokter baru (Kontrak), dokter lama dan asisten bedah (PNS) dan Kepala Bagian Pelayanan Medik (PNS) dan observasi pada 18 responden dengan kasus bedah. Untuk pengambilan data dengan menggunakan wawancara dan observasi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 tahun 2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan pemberian informasi dan Pendokumentasian informed consent pada kasus bedah di UGD sudah sesuai dengan prosedur. Tetapi ada beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan informed consent yaitu kurangnya sosialisasi tentang informed consent, kurangnya sumber daya manusia khususnya tenaga dokter dan perawat UGD, kurang efektifnya komunikasi, dan ketidakpedulian pasien akan pentingnya informed consent.
ABSTRACT
Background: Health is a basic need someone to be supplied either from the government along with the health services and the community. The purpose of health care is to improve community health status as high, either promotive, preventive, curative, and rehabilitative service. In the provision of health services must be conductied in accordance with standard operating procedures and rules that have been established, including the implementation of a medical consent or informed consent.
With the increasing number of patients with a wide variety of diseases, such as patients with surgical cases that require medical measures that should be given. With the provision of the medical act, the patient and doctor is required prior information and consent of the patient. Implementation of informed consent is a form of health related information given approval for the patient and medical measures to be provided.
The research methods: The research methods used in this study is a “Juridical sociology diskriptif analytical”. This study aimed to get an overview of the implementation of the documentation of informed consent in cases of emergency surgery at hospital Dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas. Responden used were three people among others, the old doctor, new doctor, the doctor long as an assistant surgeon an head of the medical service as well as the of observation by the minister of health regulation number 290 of 2008 on the approval of medical action.
Result : The results of the study showed that the implementation of the provision of information an documentation of informed consent to the surgery cases in the ER are in accordance with the procedure. But there are some factors that are impediment to the implementation of informed consent, lack of human resources especislly doctors and nurses ER, lack of effective communication and ignorance of importance of the patient’s informed consent.