• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara :

PENGGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir D3 Manejemen Impormatika, pekerjaan Pendamping pada Kementrian Sosial RI, tempat tinggal di Kelurahan TS Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, sebagai Penggugat;

m e l a w a n

TERGUGAT, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SPK, pekerjaan PNS Puskemas, bertempat tinggal di Desa TI Kecamatan BP Kabupaten Lampung Utara, sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat, saksi-saksi serta bukti-bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 10 Desember 2013 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm, tanggal 10 Desember 2013 telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat dengan alasan-alasan sebagai berikut :

1. Bahwa, Pada tanggal 25 Oktober 2002 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan KTB dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX8/63/XI/2002 tanggal 04 Nopember 2002;

2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal semula di rumah orangtua Penggugat di Kelurahan TS selama 1 bulan, setelah itu Penggugat dan Tergugat berpindah tempat tinggal dirumah orang tua Tergugat selama 3 bulan dan terakhir bertempat tinggal di perumahan Puskemas TG ;

(2)

3. Bahwa, selama terikat pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 2 orang anak yang diberi nama :

1. ANR binti TERGUGAT umur 11 tahun

2. ANAS bin TERGUGAT umur 6 tahun yang sekarang dalam pemeliharaan Penggugat;

4. Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 5 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan :

a. Tergugat mempunyai wanita simpanan lain;

b. Tergugat kurang terbuka dalam masalah keuangan kepada Penggugat;

5. Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada tanggal 2 Oktober tahun 2013 antara Penggugat dan Tergugat bertengkar yang disebabkan Penggugat menanyakan kebenaran Tergugat mempunyai wanita lain tetapi Tergugat tidak mengakuinya, yang akhirnya Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal karena Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dan pulang ke rumah orang tua Penggugat dan selama itu juga antara Penggugat namun Tergugat masih datang menjenguk anak-anak Penggugat dan Tergugat;

6. Bahwa, Penggugat beserta keluarga telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil ;

7. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;

8. Bahwa, 2 orang anak hasil perkawinan Penggugat dengan Tergugat bernama 1. ANR binti TERGUGAT umur 11 tahun

2. ANAS bin TERGUGAT umur 6 tahun masih kecil, dan masih sangat membutuhkan kasih sayang dari Penggugat sebagai Ibu kandungnya dan untuk menjaga perkembangan jiwa anak-anak tersebut, maka Penggugat mohon ditunjuk sebagai pengasuh dan pemelihara atas anak-anak tersebut;

9. Bahwa apabila nantinya Penggugat ditunjuk menjadi pengasuh / pemelihara anak tersebut maka sudah barang tentu memerlukan biaya atau nafkah, oleh karenanya

(3)

Penggugat menuntut Tergugat untuk memberikan nafkah anak kepada Penggugat untuk setiap bulannya sebesar Rp. 2.000.000 sampai anak tersebut dewasa dan mandiri karena diperkirakan penghasilannya per bulan sebesar Rp. 1.900.000; 10. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini.

Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut :

PRIMER :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat;

3. Menetapkan anak yang bernama 1. ANR binti TERGUGAT umur 11 tahun 2. ANAS bin TERGUGAT umur 6 tahun yang sekarang dalam pemeliharaan Penggugat dibawah asuhan dan pemeliharaan Penggugat;

4. Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah anak kepada Penggugat sebesar Rp. 2000000 per bulan sampai anak tersebut dewasa dan mandiri;

5. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER :

- Mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari dan waktu sidang yang telah ditentukan untuk pemeriksaan perkara tersebut, Penggugat hadir sendiri di persidangan sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai wakilnya, meskipun telah dipanggil dengan resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah ;

Bahwa Majelis Hakim dalam persidangan telah berusaha menasehati Penggugat untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya, namun tidak berhasil maka dibacakan surat gugatan Penggugat dimana Penggugat menyatakan tetap pada surat gugatannya dan memberikan keterangan tambahan sebagai berikut :

- Bahwa Tergugat selain bekerja sebagai PNS, ia membuka klinik pengobatan di rumah dengan penghasilan kurang kebih 150.000,- sampai dengan 200.000,- per hari; - Bahwa Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada Penggugat selama

(4)

Bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa :

a. Fotokopi Surat Keterangan Berdomisili an. PENGGUGAT Nomor : XXX/17/76-LU/2014 tanggal 16 Januari 2013 yang dikeluarkan oleh Lurah TS Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara (Bukti P1);

b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kotabumi Nomor : XXX8/63/XI/2002 Tanggal 04 Nopember 2002 atas nama PENGGUGAT dan TERGUGAT (Bukti P2);

c. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor : XXX.1/0117.Istimewa/LU/2013 tanggal 9 Januari 2014 atas nama ANR yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lampung Utara (Bukti P3);

d. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran Nomor : XXX.1/410.Istimewa/LU/2009 tanggal 13 Maret 2009 atas nama ANAS yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lampung Utara (Bukti P4);

e. Fotokopi Nota pembayaran gaji bulan Januari 2014 atas nama TERGUGAT yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara (Bukti P5);

Bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi keluarga sebagai berikut :

1. SAKSI I, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kelurahan TS Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

 Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri yang sah;  Bahwa saksi sebagai Ibu kandung Penggugat;

 Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat tinggal di asrama Puskesmas, setelah itu pindah ke rumah orang tua Penggugat;

 Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berumah tangga mereka sudah dikaruniai 2 (dua) anak, sekarang anak-anak tersebut dalam pemeliharaan Tergugat;

 Bahwa saksi tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat sedang bertengkar;  Bahwa saksi tahu kalau Penggugat dan Tergugat sedang bertengkar karena

(5)

 Bahwa menurut keterangan Penggugat penyebabnya karena Tergugat mempunyai simpanan wanita lain dan ketika saksi tanya langsung kepada Tergugat, ia diam saja;

 Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah sejak Agustus 2013 tetapi kumpul lagi selama 2 bulan dan pisah lagi sejak Oktober 2013;

 Bahwa Penggugat yang pergi meninggalkan Tergugat dari rumah kediaman bersama di rumah orang tua Tergugat;

 Bahwa selama pisah antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin;

 Bahwa selama pisah, Tergugat pernah memberikan nafkah sekitar 50.000,- sampai dengan 100.000,- per minggu lewat saksi tetapi hanya sebulan;

 Bahwa saksi maupun keluarga pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat sebanyak 2 kali tetapi tidak berhasil;

 Bahwa Tergugat bekerja sebagai PNS di Puskesmas tetapi saksi tidak tahu berapa gajinya;

 Bahwa selain itu, Tergugat ada klinik balai pengobatan dirumah kediamannya yang rata pasien datang tiap hari ada 4-5 orang;

 Bahwa biaya jasa pengobatan dahulu sejumlah Rp. 15.000,- (lima belas ribu) per pasien tapi kalau sekarang saksi tidak tahu;

2. SAKSI II, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, tempat kediaman di Kelurahan TA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

 Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri yang sah;  Bahwa saksi sebagai saudara sepupu Penggugat;

 Bahwa selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat tinggal di asrama Puskesmas, setelah itu pindah ke rumah orang tua Penggugat;

 Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berumah tangga mereka sudah dikaruniai 2 (dua) anak, sekarang anak-anak tersebut dalam pemeliharaan Tergugat;

 Bahwa saksi tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat sedang bertengkar;  Bahwa saksi hanya tahu kalau Penggugat dan Tergugat sudah tidak bersama

(6)

 Bahwa menurut keterangan Penggugat penyebabnya karena Tergugat mempunyai simpanan wanita lain dan Terguga tidak jujur dalam keuangan;  Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah sejak Agustus 2013;

 Bahwa Penggugat yang pergi meninggalkan Tergugat dari rumah kediaman bersama di rumah orang tua Tergugat;

 Bahwa selama pisah antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin;

 Bahwa saksi maupun keluarga pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil;

 Bahwa Tergugat bekerja sebagai PNS di Puskesmas tetapi saksi tidak tahu berapa gajinya;

 Bahwa selain itu, Tergugat ada menerima pasien berobat yang datang kerumah Tergugat;

 Bahwa saksi tidak tahu berapa biaya jasa pengobatan yang diterima Tergugat; Bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi dan menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya, selanjutnya mohon putusan;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dianggap termuat dalam putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas;

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis perlu mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai kewenangan Pengadilan Agama dan kedudukan hukum (legal standing) Penggugat;

Kewenangan Pengadilan Agama

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 49 huruf (a) Undang-undang No. 3 Tahun 2006 yang diubah dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tenang Peradilan Agama (selanjutnya disebut UUPA), yang menjelaskan bahwa “Pengadilan Agama bertugas

(7)

dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : a. perkawinan; b. waris; c. wasiat; d. hibah; e. wakaf; f. zakat; g. infaq; h. shadaqah; dan i. ekonomi syari'ah”.

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat adalah mengenai perceraian yang merupakan bagian dari bidang perkawinan, maka Pengadilan Agama berwenang mengadili dan memeriksa perkara a quo;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 73 ayat (1) UUPA yang menjelaskan bahwa “gugatan perceraian diajukan oleh istri atau kuasanya kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Penggugat…dst”. Dan sesuai bukti P1, Penggugat telah berdomisili di wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Kotabumi, maka terhadap perkara ini merupakan kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi;

Kedudukan Hukum (Legal Standing)

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 73 ayat (1) UUPA yang menjelaskan bahwa “gugatan perceraian diajukan oleh istri atau kuasanya kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Penggugat…dst”. Maka sesuai bukti P2, Penggugat merupakan seorang istri dari Tergugat yang mempunyai hubungan perkawinan sebagai suami istri yang sah berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 7 ayat (1) KHI, oleh karena itu, menurut Majelis Penggugat berkualitas legitima persona standi in judicio

dalam perkara a quo; Pokok Perkara

Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) UUPA, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat agar bersabar dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 5 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah dikemukakan oleh Penggugat dalam surat gugatan Penggugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat di atas, Tergugat tidak mengajukan jawaban karena selama persidangan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh

(8)

orang lain sebagai wakil atau kuasanya untuk menghadap meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut sedangkan tidak datangnya ternyata tidak disebabkan karena suatu halangan yang sah, oleh karena itu majelis hakim berpendapat Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan perkara ini dapat diputus dengan verstek sesuai ketentuan Pasal 149 RBg. ayat (1) Jo. Pasal 27 ayat (4) PP No. 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan UUP;

Menimbang, bahwa walaupun Tergugat tidak hadir, karena perkara ini menerapkan hukum acara perdata bersifat khusus, maka kepada Penggugat tetap dibebankan pembuktian;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti tertulis berupa P1, P2, P3, P4 dan P5 yang menurut majelis telah memenuhi persyaratan materil dan formil, oleh karena itu dapat dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa sesuai ketentuan pasal 76 ayat (1) UUPA Jo. Pasal 22 ayat (2) PP No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, Penggugat juga telah mengajukan 2 (dua) orang saksi keluarga atau orang dekat yang keduanya telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya saling bersesuaian dan menguatkan dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut dapat diterima dan dipertimbangan dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti, keterangan Penggugat dan dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat sebagaimana diuraikan di atas, jika dihubungkan satu dengan lainnya maka terbukti adanya fakta hukum bahwa Penggugat dan Tergugat merupakan suami istri sah yang dikarunia 2 orang anak yaitu : ANR, umur 11 tahun dan ANAS, umur 6 tahun yang saat ini berada dalam pemeliharaan Penggugat dengan keadaan baik dan sehat. Sejak 5 tahun setelah menikah rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis yang disebabkan Tergugat mempunyai wanita simpanan lain dan Tergugat kurang terbuka dalam masalah keuangan kepada Penggugat. Akibatnya, sejak Oktober 2013 sampai dengan sekarang Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal, dan sebelumnya pernah berpisah selama 2 bulan tetapi rukun lagi dan berpisah lagi. Selama pisah terakhir tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin tetapi masih memberikan nafkah kepada anaknya sejumlah 50.000,-

(9)

sampai 100.000,- per minggu hanya selama 1 bulan sejak pisah kedua. Keduanya telah diupayakan damai oleh keluarga masing-masing tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dipersidangan tanpa alasan yang sah, maka dianggap bahwa Tergugat tidak membantah dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat dan jika dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi sebagaimana terurai di atas yang pada pokoknya telah memperkuat dalil-dalil Penggugat;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat Imam Malik sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh Sunnah Jilid II halaman 290 yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim sebagai berikut :

ﮫﻌﻣ قﺎﻄﯾ ﻻ ﺎﻤﻣ ءاﺬﯾﻻا نﺎﻛو ،جوﺰﻟا فاﺮﺘﻋا وأ ،ﺔﺟوﺰﻟا ﺔﻨﯿﺒﺑ ﻲﺿﺎﻘﻟا ىﺪﻟ ﺎھاﻮﻋد ﺖﺘﺒﺛ اذﺈﻓ

ﺔﻨﺋﺎﺑ ﺔﻘﻠط ﺎﮭﻘﻠط ﺎﻤﮭﻨﯿﺑ حﻼﺻﻻا ﻦﻋ ﻲﺿﺎﻘﻟا ﺰﺠﻋو ﺎﻤﮭﻟﺎﺜﻣأ ﻦﯿﺑ ةﺮﺸﻌﻟا ماود

.

Artinya : Jika gugatan isteri menurut hakim telah kuat dengan bukti atau dengan pengakuan suami, sementara perbuatan menyakiti termasuk penyebab tidak langgengnya berumah tangga antara keduanya di samping itu hakim juga sudah tidak bisa lagi mendamaikan keduanya maka hakim memutuskan ikatan perkawinan keduanya dengan talak satu (Bain Sughra).

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah dan sudah tidak sesuai dengan tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa atau ketentuan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yaitu membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam QS. ar-Ruum ayat 21; Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraian Penggugat tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Dengan demikian gugatan cerai Penggugat dapat dikabulkan dengan Verstek dengan menjatuhkan talak satu Ba’in Sughro;

(10)

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P3 dan P4, ternyata anak yang bernama : ANR Binti TERGUGAT, umur 11 tahun dan ANAS Bin TERGUGAT, umur 6 tahun merupakan anak Penggugat dan Tergugat secara sah, anak tersebut keduanya saat ini dalam pemeliharaan Penggugat dan belum berumur 12 tahun (belum mumayyiz). Dengan demikian, sesuai ketentuan Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam dan demi kepentingan pertumbuhan anak yang lebih baik, maka hak pemeliharaannya (hadlanah) menjadi hak Ibunya, oleh karena itu terhadap tuntutan Penggugat agar anak tersebut ditetapkan dibawah pemeliharaan (hadlanah) Penggugat sudah selayaknya dikabulkan dengan tidak mengurangi hak-hak Tergugat selaku bapak untuk tetap dapat berhubungan dengan anak tersebut sebagaimana layaknya hubungan bapak terhadap anak atau sebaliknya;

Menimbang, bahwa mengingat kedua anak tersebut masih membutuhkan biaya hidup sehari-hari dan keperluan lain untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak secara sehat hingga anak tersebut dewasa/mandiri, maka Tergugat sebagai ayah kandungnya wajib bertanggung jawab untuk memberikan nafkah/biaya pemeliharaan kepada kedua anak tersebut sebagaimana maksud ketentuan pasal 105 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan Tergugat yang telah bekerja sebagai PNS di Puskesmas TI dengan penghasilan sebesar Rp. 2.842.600,- per bulan (vide Bukti P5), dikurangi potongan Bank Utomo Rp. 2.548.500,- dan lainnya, jumlah bersih yang diterima sebesar Rp. 290.100,- per bulan. Selain tersebut, ada pengahsilan lain seperti uang makan dan jasa pengobatan yang dilakukan ditempat kediaman Tergugat, maka sesuai kemampuan Tergugat dan untuk kepentingan hidup layak kedua anak tersebut, Majelis Hakim menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah/biaya pemeliharaan anak minimal sebesar Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) per bulan kepada kedua anak tersebut hingga dewasa diluar biaya pendidikan dan kesehatan melalui Penggugat. Oleh karena itu terhadap tuntutan Penggugat mengenai nafkah/biaya hak asuh anak layak dikabulkan meskipun tidak seluruhnya;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud ketentuan Pasal 84 UUPA dengan segala perubahannya Jo. Pasal 35 PP No. 9 Tahun 1975, Pengadilan Agama Kotabumi melalui Majelis Hakim perlu menambahkan amar putusan yang isinya memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan satu helai salinan

(11)

putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan di tempat kediaman penggugat dan tergugat atau tempat dimana pernikahan Penggugat dan Terugat dilangsungkan sebagaimana maksud pasal tersebut;

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dengan segala perubahannya, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughro Tergugat terhadap Penggugat;

4. Menetapkan anak yang bernama 1. ANR Binti TERGUGAT , umur 11 tahun 2. ANAS Bin TERGUGAT, umur 6 tahun berada di bawah hadhanah/pemeliharaan Penggugat sampai anak tersebut mumayyiz (berumur 12 tahun)/mandiri;

5. Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah pemeliharaan anak kepada kedua anak tersebut sejumlah Rp. 500.000,- (Lima ratu sribu) per bulan hingga anak tersebut dewasa/mandiri diluar biaya pendidikan dan kesehatan;

5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

6. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 311.000 (tiga ratus sebelas ribu rupiah);

Demikian putusan ini dijatuhkan di Kotabumi dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Senin tanggal 20 Januari 2014 M. bertepatan dengan tanggal 18 Rabiul Awal 1435 H. oleh kami H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy. sebagai Ketua Majelis, SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. dan ALVI SYAFIATIN, S.Ag. masing-masing sebagai Anggota Majelis, dan pada hari itu

(12)

juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh EDY RIADI, S.Sos., S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

Ketua Majelis

H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy.

Anggota Majelis Anggota Majelis

M. ISNA WAHYUDI, S.HI., M.SI. SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy.

Panitera Pengganti

(13)

Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftara Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan Rp. 220.000,- 4. Biaya Redaksi Rp. 5.000,- 5. Meterai Rp. 6.000,- Jumlah Rp. 311.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui variabel Lingkungan Kerja Fisik (X 1 ) memiliki nilai koefisien beta terkecil 0,203 dan nilai signifikansi t

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT.. TOTAL LABA (RUGI)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode modeling the

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan beda

merencanakan, menyiapkan, menyusun, dan mengalokasikan anggaran yang diperlukan dalam rangka persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan PON XX dan PEPARNAS XVI Tahun 2020 di

co-branding sebelum pandemi terjadi yang dilakukan oleh Smitten by Pattern dengan Woodka, serta strategi co-branding selama pandemi COVID- 19 berlangsung yang akan

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Carolita dan Rahardjo (2012) menyatakan bahwa integritas berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sehingga semakin tinggi