• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dikaji pula bagaimana manusia menghargai berbagai peninggalan sejarah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dikaji pula bagaimana manusia menghargai berbagai peninggalan sejarah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPS merujuk pada kajian yang memusatkan perhatian pada aktivitas kehidupan manusia. Berbagai dimensi manusia dalam kehidupan sosialnya merupakan fokus kajian dari IPS. Aktivitas sosial manusia dalam kehidupan sehari-hari pada saat ini tidak terlepas dari adanya sejarah pada masa lalu yang terangkum dalam pembelajaran IPS, selain itu dikaji pula bagaimana manusia menghargai berbagai peninggalan sejarah dengan tujuan untuk mengingat atau mengenang kembali benda-benda, tempat yang bersejarah dalam kehidupan masa lalu sehingga bisa jadi seperti sekarang ini. Pada intinya fokus kajian IPS adalah berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehidupan sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial.

Dalam kurikulum 2004, IPS merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial (kurikulum SD/MI,2004).

Sedangkan menurut Muhammad Nu’man Somantri (1988:8), IPS merupakan penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi Negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan

(2)

2

disajiakan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPS, siswa harus mampu mengembangkan pengetahuan dan mampu mengatasi isu-isu dan masalah sosial yang berkembang dimasyarakat dan mampu peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan IPS yaitu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, serta berbagai bekal melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Pembeljaran IPS hendaknya mampu mengembangkan aspek pengetahuan dan pengertian (Knowladge and Understanding), aspek sikap dan nilai (Attitude and Value), dan aspek keterampilan (Skill) pada diri siswa. Aspek pengetahuan dan pemahaman siswa tentang dunia dan kehidupan masyarakat disekitarnya, aspek sikap berkaitan dengan pemberian bekal mengenai dasar etika dan norma yang nantinya menjadi orientasi nilai dalam kehidupan di masyarakat, sedangkan aspek keterampilan meliputi keterampilan sosial (social skill) dan keterampilan intelektual (intelektual skill) agar siswa tanggap terhadap permasalahan sosial dan mampu bekerjasama dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari (Jarolimek dan Walter dalam Sapriya, 2006).

Upaya untuk mencapai tujuan tersebut perlu peningkatan kualitas proses pada pembelajaran IPS. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan banyak komponen, diantaranya adalah tujuan, guru, siswa, materi, metode, media, sumber dan evaluasi. Berlandaskan kesadaran akan

(3)

3

tugas dan tujuan pembelajaran IPS pada konsep Sumber daya alam dan kegiatan ekonomi. Standar kompetensi yang harus dimiliki siswa adalah Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten, kota dan provinsi, dan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa setelah mempelajari konsep ini adalah Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Materi dan konsep sumber daya alam dan kegiatan ekonomi tersebut harus digali dari kenyataan yang ada dan terjadi di masyarakat. Gejala dan masalah sosial yang dialami anak didik dalam kehidupan sehari-hari, dapat dijadikan bahan stimulus bagi siswa untuk berfikir dan menumbuhkan rasa keingin tahuan yang sangat mendalam pada diri siswa.

Gejala-gejala yang menunjukan bahwa pembelajaran IPS ini belum bisa mencapai tujuan dan misi mata pelajaran IPS dapat di lihat dari hasil belajar siswa dan upaya guru dalam mengajarkan setiap materi yang ada pada pembelajaran IPS. Penulis melakukan observasi terhadap siswa dan guru kelas IV Sekolah Dasar, yaitu SDN Kabayan 5 Kec. Pandeglang Kab. Pandeglang, pada hari Jumat, 8 Februari 2013. Penulis melakukan observasi terhadap kegiatan proses pembelajaran IPS dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Setelah penulis mengamati proses belajar dan mengajar IPS , ternyata guru hanya memakai metode konvensional (ceramah), dan pemberian tugas saja. Kemudian siswa tidak di berikan kesempatan untuk bertanya jawab mengenai pelajaran yang di sampaikan oleh guru. Dapat disimpulkan proses

(4)

4

belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru tersebut menggunakan komunikasi satu arah (one way communication). Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang jauh dari standar kompetensi yang diharapkan dengan nilai rata-rata yang di peroleh siswa yaitu sebesar 5,0. Gejala-gejala ini menjadi dasar pemikiran penulis dalam melakukan penelitian.

Untuk mengatasi masalah tersebut penulis memilih pendekatan Sains Teknologi Masyarakat pada pembelajaran IPS. Sains Teknologi Masyarakat adalah pendekatan pembelajaran yang mengangkat isu terhangat yang terjadi di masyarakat yang dijadikan topik dalam pembelajaran di kelas yang berpusat pada siswa. (Hilda Karli, 2004: 28). Dengan pendekatan pembelajaran STM siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran IPS, siswa tidak akan terpaku pada guru, siswa dapat memiliki rasa keingintahuann yang sangat besar dan mengembangkan aspek pengetahuan, sikap nilai dan keterapilan pada siswa, Hal ini sesuai dengan pernyataan Gagne dalam buku model-model pembelajaran karangan Dra. Hilda Karli, M.Pd. Menurut Gagne (Hilda Karli,2004:31) terjadinya belajar pada siswa diperlukan beberapa aspek yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, seperti keterampilan berfikir, sikap, keterampilan motorik, menginformasikan, cognitive live strategi.

Apabila masalah ini tidak diteliti, dan tidak dicari solusi yang tepat, maka banyak kerugian yang timbul salah satunya tujuan dan misi IPS tidak akan tercapai, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS tidak menunjukan

(5)

5

peningkatan dari tahun ke tahun dan guru tidak dapat mengembangkan kemampuan mengajarnya, khususnya mengajar mata pelajaran IPS.

Kemudian bila masalah ini diteliti maka banyak keuntungan yang akan diperoleh baik untuk peneliti maupun untuk Guru, misalnya hasil belajar siswa akan meningkat, kemampuan guru dalam mengajar akan semakin berkembang, dan tujuan dan misi mata pelajaran IPS akan tercapai.

Oleh karena itu melihat kondisi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya di Sekolah Dasar seperti yang telah di paparkan diatas, maka penulis tertantang untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul :

“Penggunaan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi Dalam Pembelajaran IPS Kelas IV di SDN Kabayan 5 Kec.Pandeglang Kab.Pandeglang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(6)

6

1. Bagaimana upaya guru untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada konsep sumber daya alam dan kegiatan ekonomi?

2. Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada konsep sumber daya alam dan kegiatan ekonomi?

3. Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) pada konsep sumber daya alam dan kegiatan ekonomi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui proses pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat.

2. Ingin mengetahui pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran IPS di kelas IV sekolah dasar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

3. Ingin mengetahui pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalam pembelajaran IPS di kelas IV sekolah dasar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(7)

7

1. Bagi Peneliti

a. Menambah pengalaman dan wawasan dalam melakukan penelitian. b. Mendapatkan cara yang efektif tentang pola pembelajaran dengan

menggunakan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS

2. Bagi Guru

a. Memperbaiki kualitas proses pembelajaran IPS melalui pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)..

b. Memperbaiki kinerja guru dalam mengajar. 3. Bagi Siswa

a. Membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Membantu pemahaman siswa dalam belajar dan dapat meningkatkan keterampilan dalam memanfaatkan sumber daya alam dalam kegiatan perekonomian.

4. Bagi Sekolah

a. Dapat mengelola, mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya alam manusia yang ada dilingkungan sekitar.

b. Dapat meningkatkan kualitas guru dalam mengajar.

E. Definisi Operasional

Agar lebih jelas terhadap judul penelitian ini, penulis mendefinisi secara operasional sebagai berikut:

(8)

8

1. Pendekatan Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)

Pendekatan Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat adalah pendekatan pembelajaran yang mengangkat isu terhangat yang terjadi di masyarakat yang dijadikan topik dalam pembelajaran di kelas yang berpusat pada siswa. (Hilda Karli, 2004: 28), menurut (Anna Poedjiadi:2007,123) Pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran sains teknologi masyarakat yang mengkaitkan antara sains dan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat. Dari kedua pendapat tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran STM merupakan pendekatan pembelajaran yang mengangkat isu-isu yang berkembang atau yang terjadi di masyarakat, kemudian dijadikan topik yang di bahas dalam proses pembelajaran di kelas dan pembelajaran tersebut berpusat pada siswa.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.(Nana Sudjana:1999: 4) Kriteria tersebut meliputi bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Sedangkan menurut (Dimiyati, 1999:3). Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi kegiatan belajar mengajar. Dari sisi guru, kegiatan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi (hasil belajar). Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Sedangkan dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti

(9)

9

tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dari kedua pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tercapainya tujuan pembelajaran berupa kemampuan yang dimiliki siswa yaitu kemampuan kognitif,afektif dan psikomotorik yang di nyatakan dengan angka atau nilai.

3. Konsep Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi

Sumber daya alam merukan salah satu modal dasar kehidupan manusia. Sebagai modal dasar, sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara yang tida merusak. Oleh karena itu, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan dimasa datang.

Pemanfaatan sumber daya alam tentu berhubungan dengan masalah kegiatan ekonomi, karna sumber daya alam merupakan kebutuhan dasar kehidupan manusia. Kegiatan ekonomi tersebut mengatur tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya alam agar dapat brmanfaat bagi umat manusia itu sendiri.

4. Pembelajaran IPS

“Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis, memfasilitasi dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada peserta didik”. (Udin S Winataputra dkk, 2007:18).

(10)

10

Sedangkan menurut Gagne, Brings, dan Wager (1992) dalam Udin S Winataputra dkk (2007:19) menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa”.

Menurut A. Kosasih Djahiri (1972:2) dalam Susilawati (2007:2) menyatakan bahwa :

IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yaitu jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan peneliti yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan teori yang masih harus diuji kebenarannya (Sukardi, 2008 : 42).

Atas dasar itu maka peneliti memutuskan hipotetis tindakan dalam penelitian ini adalah: “Jika menggunakan pendekatan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) maka keterampilan guru dalam mengajar, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada konsep sumber daya alam dan kegiatan ekonomi akan meningkat.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dilihat pada gambar diatas ancaman yang datang dari jaringan diluar kemungkinan besar adalah virus, trojan, worm, dan spyware, karena ancaman-ancaman seperti inilah

4.6 Pengalaman Responden Mengenai Apakah Responden Pernah Membeli Salah Satu Produk Dari Distro di Bandung Seperti Arena Experience, Horror Jokes, Linoleum, Omuniuum dan

1) Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems) Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan

“ Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Kupang sebagai pusat penelitian, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan

Surat masuk ataupun surat keluar yang telah selesai diproses dan ditindak lanjuti memerlukan proses penyimpanan yang baik dan teratur agar mudah ditemukan kembali pada

Fullan dan Langworthy (2014) mengatakan bahwa pembelajaran mendalam merupakan pembelajaran memanfaatkan kekuatan kemitraan baru untuk melibatkan para siswa dalam

a) Transaksi kiriman uang dalam negeri, yaitu jasa perbankan dalam pengiriman uang atas permintaan pihak nasabah yang ditunjukan kepada pihak lain di tempat lain.

Metode deteksi penyakit pustul bakteri pada kedelai yang berbasis PCR dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dengan waktu singkat seperti yang dijelaskan di atas,