• Tidak ada hasil yang ditemukan

: Ally Plus 77 WP Herbisida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": Ally Plus 77 WP Herbisida"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Lembar Data Keselamatan ini mengikuti persyaratan peraturan perundangan Republik Indonesia dan mungkin tidak sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan di negara lain.

1. IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN

Informasi produk

Nama dagang : Ally Plus® 77 WP Herbisida

Penggunaan Bahan / Preparat

: Herbisida

Perusahaan : PT DuPont Agricultural Products Indonesia

Beltway Office Park Building A, 5th. Floor, Jalan Ampera Raya No. 9-10, Jakarta 12550, Indonesia

Phone : +62 21-780-3150

Telefax : +62 21-780-3502

Nomor telepon darurat : 0-800-140-1288 (bebas pulsa) dan +62-21-2997-8916

2. KOMPOSISI BAHAN

Sinonim : B11500192

Sifat kimia : Herbisida

Komponen

Nama kimia No-CAS Konsentrasi

Sodium (2,4-Dichlorophenoxy)Acetate 2702-72-9 75.6 % Metil Metsulfuron 74223-64-6 0.7 % Etil klorimuron 90982-32-4 0.7 % Bahan-bahan tambahan 23 % 3. IDENTIFIKASI BAHAYA Risiko

Berbahaya jika tertelan.

Risiko cedera serius pada mata.

Dapat mengakibatkan sensitisasi jika kena kulit.

Sangat beracun untuk organisme air, dapat menyebabkan efek merugikan jangka-panjang dalam lingkungan air.

Data keselamatan

Jangan menghirup debu. Jangan sampai kena kulit.

Jika kena mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan medis. Pakai sarung tangan dan pelindung mata/wajah yang sesuai.

Gunakan wadah yang sesuai untuk menghindari pencemaran lingkungan. Bahan ini dan atau wadahnya harus dibuang sebagai limbah berbahaya.

(2)

4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Saran umum : Bawa kemasan produk atau label bersama anda ketika menghubungi Sentra

Informasi Keracunan Nasional (SIKer Nas) . Badan POM atau dokter, atau untuk mendapatkan perawatan.

Penghirupan : Pindahkan korban ke daerah dengan udara segar. Jika tanda-tanda/gejala

berlanjut, tangani segera secara medis. Pernapasan buatan dan/atau oksigen mungkin diperlukan. Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan POM atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.

Kena kulit : Segera lepaskan semua pakaian yang tercemar. Segera bilas kulit dengan

banyak air selama 15 - 20 menit. Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan POM atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.

Kena mata : Biarkan mata terbuka guyur dengan air secara perlahan dan hati-hati selama

15-20 menit. Lepas lensa kontak, jika ada, setelah 5 menit pertama, lalu dilanjutkan membilas mata. Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan POM atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.

Tertelan : Suruh orang minum air satu gelas seteguk-seteguk jika mampu menelan.

JANGAN memicu muntah kecuali jika diperintahkan oleh dokter atau Sentra Informasi Keracunan Badan POM. Jangan sekali-kali memberikan apa pun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar. Hubungi Sentra Informasi Keracunan Badan POM atau dokter untuk mendapatkan saran penanganan.

Catatan untuk dokter

Perawatan : Tangani menurut gejala.

5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Media pemadam yang sesuai

: Semprotan air, Busa, Bahan kimia kering, Karbon dioksida (CO2)

Media pemadam yang tidak boleh digunakan karena alasan keselamatan

: Semburan air volume besar, (risiko pencemaran)

Alat perlindungan khusus bagi petugas pemadam kebakaran

: Jika terjadi kebakaran, pakai alat bantu pernapasan SCBA. Pakai / kenakan alat-alat pelindung penuh / lengkap.

Informasi lebih lanjut : Cegah air pemadam kebakaran mengkontaminasi air permukaan atau sistem air

tanah. Kumpulkan air bekas pemadam kebakaran yang tercemar secara terpisah. Air ini tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan. Residu kebakaran dan air bekas pemadam kebakaran yang tercemar harus dibuang sesuai dengan peraturan lokal. Kendalikan air limbah.

(pada kebakaran kecil) Jika area sudah terbakar dan jika keadaan

memungkinkan, biarkan kebakaran berlanjut sampai padam sendiri karena air dapat memperluas daerah yang tercemar. Dinginkan wadah / tangki dengan semprotan air.

(3)

6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN

Tindakan pencegahan pribadi

: Periksa / ulas bagian 5 dan 7 sebelum melanjutkan membersihkan segala sesuatu. Gunakan alat pelindung diri.

Tindakan pencegahan untuk melindungi lingkungan

: Cegah masuknya bahan ke saluran pembuangan, aliran air, atau daerah rendah.

Metode untuk pembersihan : Sapulah dan sekoplah ke dalam wadah yang sesuai untuk dibuang.

Nasihat tambahan : Buang sesuai dengan peraturan lokal.

7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN

Penanganan

Nasihat penanganan yang aman

: Cuci tangan sebelum waktu istirahat dan segera setelah menangani produk. Lepaskan dan cuci pakaian yang tercemar sebelum dipakai lagi.

Penyimpanan

Persyaratan bagi area penyimpanan dan wadah

: Dilarang mencemari air, pestisida lain, pupuk, atau makanan di dalam

penyimpanan. Simpan dalam wadah asal. Simpan dalam keadaan tertutup rapat di tempat yang kering, dingin, dan berventilasi baik. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

8. PENGENDALIAN PEMAJANAN / PERLINDUNGAN DIRI

Nilai Ambang Batas Pekerjaan

Nama kimia Nilai Ambang Batas Pekerjaan Peraturan

Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Acetate

TWA 10 mg/m3 Nilai Ambang Batas (NAB)

zat kimia di udara tempat kerja, Standar Nasional Indonesia SNI 19-0232-2005 (02 2005)

TWA 10 mg/m3 US. ACGIH Threshold Limit

Values (2011)

Tindakan rekayasa untuk mengurangi pajanan (paparan)

Pastikan ventilasi memadai.

Alat Pelindung Diri

Perlindungan pernapasan : Dimana ada potensi pajanan di udara melebihi batas-batas terapan, gunakan

(4)

Pelindung tangan : Bahan: Sarung tangan pelindung

Pelindung mata : Pakai alat pelindung mata untuk mencegah kontak / sentuhan dengan

senyawa ini.

Pelindung kulit dan tubuh : Memakai pakaian pelindung seperti sarung tangan, celemek / rok kerja, sepatu

boot atau pakaian kerja tertutup yang sesuai.

Tindakan higienis : Jangan sampai kena kulit, mata, dan pakaian. Cuci tangan dengan

sepenuhnya memakai sabun dan air setelah menyentuh dan sebelum makan, minum, mengunyah permen karet atau menggunakan tembakau. Cuci semua pakaian pelindung setelah digunakan.

Langkah-langkah perlindungan

: Semua pakaian pelindung kimiawi harus diperiksa secara visual sebelum digunakan. Pakaian dan sarung tangan harus diganti jika rusak karena terkena bahan kimia atau jika rusak fisik atau jika terkontaminasi.

Pengguna akhir dari produk ini harus mengikuti perintah-perintah pada label

untuk perlindungan diri bila menggunakan produk ini.

9. SIFAT-SIFAT FISIKA DAN KIMIA

Bentuk : padat

Warna : coklat muda kekuning-kuningan

Bau : menyengat

pH : data tidak tersedia

Titik lebur : 134 °C

Titik nyala : tidak berlaku

10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS

Bahan yang harus dihindari : Tidak ada yang dapat diramalkan dengan akal sehat.

Produk berbahaya hasil peruraian

: Mengalami dekomposisi karena panas.

Reaksi berbahaya : Stabil di suhu normal dan di kondisi penyimpanan normal.

11. INFORMASI TOKSIKOLOGI

Toksisitas oral akut : LD50/tikus : 527 mg/kg

Toksisitas oral akut

(5)

Dichlorophenoxy)Aceta te

Metoda: Pedoman Tes OECD 401

• Metil Metsulfuron : LD50/tikus : > 5,000 mg/kg

• Etil klorimuron : LD50/tikus : 4,102 mg/kg

Toksisitas inhalasi akut : LC50/4 h/tikus : 0.7 mg/l

Toksisitas inhalasi akut

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: LC50/4 h/tikus : > 5.0 mg/l Metoda: Pedoman Tes OECD 403

Informasi yang diberikan didasarkan pada data yang diperoleh dari bahan yang serupa.

• Metil Metsulfuron : LC50/4 h/tikus : > 5.0 mg/l

• Etil klorimuron : LC50/4 h/tikus : > 5 mg/l

Toksisitas kulit akut : LD50/tikus : > 5,000 mg/kg

Toksisitas kulit akut

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: LD50/tikus : > 5,000 mg/kg Metoda: Pedoman Tes OECD 402

• Metil Metsulfuron : LD50/kelinci : > 5,000 mg/kg

<** Phrase language not available: [ ID ] CUST - Y11.00200500 **>

• Etil klorimuron : LD50/kelinci : > 5,000 mg/kg

<** Phrase language not available: [ ID ] CUST - Y11.00200500 **>

Iritasi kulit : kelinci

Klasifikasi: Tidak diklasifikasikan sebagai menimbulkan iritasi Hasil: iritasi ringan

Iritasi kulit

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: kelinci

Klasifikasi: Tidak diklasifikasikan sebagai menimbulkan iritasi Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit Metoda: Pedoman Tes OECD 404

• Metil Metsulfuron : kelinci

Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit

• Etil klorimuron : kelinci percobaan

Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit

Iritasi mata : kelinci

Klasifikasi: Tidak diklasifikasikan sebagai menimbulkan iritasi Hasil: iritasi ringan

Iritasi mata

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta

: kelinci

(6)

te Metoda: Pedoman Tes OECD 405 Informasi yang diberikan didasarkan pada data yang diperoleh dari bahan yang serupa.

• Metil Metsulfuron : kelinci

Hasil: Tidak menyebabkan iritasi mata

• Etil klorimuron : kelinci

Hasil: Tidak menyebabkan iritasi mata

Sensitisasi : kelinci percobaan Klasifikasi: Bukan alat sensitivitas kulit. Hasil: Tidak

menyebabkan pemekaan kulit.

Sensitisasi

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: Tes maksimumisasi kelinci percobaan Klasifikasi: Dapat mengakibatkan sensitisasi jika kena kulit. Hasil: Dapat mengakibatkan sensitisasi jika kena kulit. Metoda: Pedoman Tes OECD 406 Informasi yang diberikan didasarkan pada data yang diperoleh dari bahan yang serupa.

• Metil Metsulfuron : kelinci percobaan Hasil: Hewan uji tidak menimbulkan sensitisasi melalui

kontak kulit.

• Etil klorimuron : kelinci percobaan Hasil: Hewan uji tidak menimbulkan sensitisasi melalui

kontak kulit.

Toksisitas dosis berulang

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: Oral / mulut tikus Tidak ditemukan efek keracunan yang berarti. Informasi yang diberikan didasarkan pada data yang diperoleh dari bahan yang serupa.

• Metil Metsulfuron : Akibat-akibat berikut terjadi pada tingkat paparan yang secara berarti melebihi

yang diharapkan pada kondisi pemakaian yang ada di label.

Oral / mulut tikus Penurunan kenaikan berat badan Perubahan berat organ Hati Kulit kelinci Iritasi kulit

• Etil klorimuron : Akibat-akibat berikut terjadi pada tingkat paparan yang secara berarti melebihi

yang diharapkan pada kondisi pemakaian yang ada di label. Kulit kelinci Tidak ditemukan efek keracunan yang berarti. Oral / mulut anjing Penurunan jumlah sel darah merah abnormal

Oral / mulut tikus Tidak ada efek buruk yang teramati pada uji toksisitas kronis.

Pengujian mutagenisitas

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: Percobaan pada binatang tidak menunjukkan dampak mutagenik apapun. Uji pada kultur sel bakteria atau mamalia tidak menunjukkan efek mutagenik. Informasi yang diberikan didasarkan pada data yang diperoleh dari bahan yang serupa.

• Metil Metsulfuron : Tidak menunjukkan efek mutagenik pada percobaan hewan.

Tidak menyebabkan kerusakan genetik pada kultur sel bakteri.

Kerusakan genetik pada kultur sel mamalia telah diamati pada beberapa uji laboratorium namun tidak pada lainnya.

(7)

• Etil klorimuron : Tidak menyebabkan kerusakan genetik pada hewan.

Uji pada kultur sel bakteria atau mamalia tidak menunjukkan efek mutagenik.

Pengujian karsinogenisitas

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: <** Phrase language not available: [ ID ] CUST - Y11.00001230 **> Informasi yang diberikan didasarkan pada data yang diperoleh dari bahan yang serupa.

• Metil Metsulfuron : Tidak menunjukkan efek karsinogenik pada percobaan hewan.

• Etil klorimuron : Percobaan pada binatang tidak menunjukkan dampak karsinogenik apapun.

Toksisitas untuk pengujian reproduksi

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: Uji terhadap hewan menunjukkan pengaruh terhadap sistem reproduksi pada tingkat yang sama dengan atau di atas faktor penyebab toksisitas parental. Informasi yang diberikan didasarkan pada data yang diperoleh dari bahan yang serupa.

• Metil Metsulfuron : Percobaan pada binatang tidak menunjukkan dampak apapun pada kesuburan.

• Etil klorimuron : Tidak ada daya racun pada sistim reproduksi

Pengujian teratogenisitas

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: Uji terhadap hewan menunjukkan pengaruh terhadap perkembangan embrio-janin pada tingkat yang sama dengan atau di atas faktor penyebab toksisitas maternal. Informasi yang diberikan didasarkan pada data yang diperoleh dari bahan yang serupa.

• Metil Metsulfuron : Uji pada binatang menunjukkan tidak terjadi toksisitas terhadap perkembangan.

• Etil klorimuron : Uji terhadap hewan menunjukkan pengaruh terhadap perkembangan

embrio-janin pada tingkat yang sama dengan atau di atas faktor penyebab toksisitas maternal.

12. INFORMASI EKOLOGIS

Keracunan untuk ikan

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: LC50/96 h/Oncorhynchus mykiss (Ikan rainbow trout): > 200 mg/l Metoda: Pedoman Tes OECD 203

• Metil Metsulfuron : LC50/96 h/Oncorhynchus mykiss (Ikan rainbow trout): > 150 mg/l

LC50/96 h/Lepomis macrochirus (Ikan bluegill sunfish): > 150 mg/l

• Etil klorimuron : LC50/96 h/Oncorhynchus mykiss (Ikan rainbow trout): > 1,000 mg/l

LC50/96 h/Lepomis macrochirus (Ikan bluegill sunfish): > 100 mg/l

Keracunan untuk ganggang

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: ErC50/72 h/Scenedesmus quadricauda: > 1,000 mg/l

(8)

Informasi yang diberikan didasarkan pada data yang diperoleh dari bahan yang serupa.

• Metil Metsulfuron : EC50/72 h/Anabaena flos-aquae (cyanobacteria): 0.066 mg/l

EC50/14 d/Lemna minor: 0.00036 mg/l

• Etil klorimuron : EC50/72 h/Pseudokirchneriella subcapitata (Ganggang hijau): 0.001 mg/l

Keracunan air (aquatic)

• Sodium

(2,4-Dichlorophenoxy)Aceta te

: EC50/48 h/Daphnia magna: 532 mg/l Metoda: Pedoman Tes OECD 202

• Metil Metsulfuron : EC50/48 h/Daphnia magna: > 120 mg/l

• Etil klorimuron : EC50/48 h/Daphnia magna: > 1,000 mg/l

informasi lebih lanjut tentang ekologi

Informasi ekologis tambahan

: Lihat label produk untuk petunjuk aplikasi tambahan yang berkaitan dengan tindakan pencegahan terhadap lingkungan.

13. PEMBUANGAN LIMBAH

Produk : sesuai dengan peraturan lokal dan nasional. Produk tidak boleh sampai

memasuki saluran pembuangan, sungai, danau dsb. atau tanah. Kemasan yang telah

tercemar

: Dilarang menggunakan kembali kemasan/wadah yang sudah kosong.

14. INFORMASI PENGANGKUTAN

Informasi lebih lanjut : Tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya menurut peraturan pengangkutan.

15. PERATURAN PERUNDANG - UNDANGAN

Informasi peraturan nasional

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep. 187/MEN/1999. Lampiran I - Lembar Data Keselamatan Bahan. Peraturan Menteri Perdagangan No. 44/M-DAG/PER/9/2009 tentang Pengadaan, Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya.

(9)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1973 Tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunann Pestisida.

Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 24/Permentan/SR.140/4/2011 tentang Syarat dan Tata cara Pendaftaran Pestisida.

Simbol : Xn Berbahaya

N Berbahaya untuk lingkungan

Komponen berbahaya : Sodium (2,4-Dichlorophenoxy)Acetate

R - Frasa : R22 Berbahaya jika tertelan.

R41 Risiko cedera serius pada mata.

R43 Dapat mengakibatkan sensitisasi jika kena kulit.

R50/53 Sangat beracun untuk organisme air, dapat menyebabkan

efek merugikan jangka-panjang dalam lingkungan air.

S - frasa : S22 Jangan menghirup debu.

S24 Jangan sampai kena kulit.

S26 Jika kena mata, segera bilas dengan banyak air dan

dapatkan bantuan medis.

S37/39 Pakai sarung tangan dan pelindung mata/wajah yang sesuai.

S57 Gunakan wadah yang sesuai untuk menghindari

pencemaran lingkungan.

S60 Bahan ini dan atau wadahnya harus dibuang sebagai limbah

berbahaya.

16. INFORMASI LAIN

Sumber data utama yang digunakan untuk menyusun lembar data:

Departemen:

PT DuPont Agricultural Products Indonesia

Beltway Office Park Building A, 5th. Floor, Jalan Ampera Raya No. 9-10, Jakarta 12550, Indonesia

Informasi lebih lanjut:

® Merek dagang terdaftar dari E.I. du Pont de Nemours and Company

Perhatikan petunjuk penggunaan pada label.

Perubahan signifikan dari versi sebelumnya ditunjukkan dengan palang dua.

Informasi yang diberikan dalam Lembar Data Keselamatan ini benar menurut pengetahuan, informasi, dan keyakinan kami pada tanggal penerbitan. Informasi yang diberikan dimaksudkan hanya sebagai pedoman untuk penanganan, penggunaan, pemprosesan, penyimpanan, pengangkutan, pembuangan, dan pemusnahan yang aman dan tidak boleh dianggap sebagai jaminan atau spesifikasi mutu. Informasi di atas hanya menyangkut bahan spesifik yang telah ditentukan dan mungkin tidak berlaku jika bahan tersebut digunakan sebagai campuran dengan bahan lain atau dalam proses apa saja atau jika bahan diubah atau diproses kecuali jika dinyatakan secara spesifik dalam tulisan ini.

Referensi

Dokumen terkait

(2 ) Badan hukum di Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf b adalah badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas yang sahamnya dimiliki oleh Wajib Pajak yang

Pengetahuan sempurna tentang harga dan kualitas antara penjual dan pembeli Dalam pasar persaingan sempurna, pembeli sepenuhnya akan melihat harga dan kualitas yang

Antusias mitra mengikuti kegiatan sehingga adanya pemahaman dan keterampilan masyarakat mitra dalam mengolah limbah potongan kayu menjadi produk berkualitas

bahwa berat labur adalah banyaknya perekat yang diberikan pada permukaan kayu, berat labur yang terlalu tinggi selain dapat menaikkan biaya produksi juga akan mengurangi

p. Guru menutup pelajaran dengan berdoa. Menerapkan metode Cooperative Script pada pembelajaran IPA materi perubahan pada makhluk hidup, diharapkan siswa dapat

Skripsi ini berjudul EVENT ORGANIZER (Studi Etnografi Tentang EO CSP Production di Kota Medan ) atas nama Wahyu Tata Mualim Nomor Induk Mahasiswa

Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner untuk mahasiswa dan tutor, observasi terhadap uji coba pengembangan model dan Focus Grup Discussion (FGD) dengan para tutor

Teknik pembiusan dengan penyuntikkan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tetapi masih memiliki respon normal terhadap rangsangan verbal dan tetap dapat mempertahankan