• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

Menimbang: a. bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas, maka perlu menata dan mengatur kembali Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008, pengaturan Unit Pelaksana Teknis mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis, susunan organisasi, tugas dan fungsinya ditetapkan dengan Peraturan Bupati; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a

dan huruf b di atas, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati Musi Rawas tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas.

Mengingat: 1. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1821);

2. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3860);

3. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

4. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548);

(2)

5. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3547);

7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4263);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4741);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2008 Nomor 2).

M E M U T U S K A N :

Menetapkan: PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Musi Rawas.

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. 3. Dinas Peternakan dan Perikanan adalah Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Musi Rawas.

4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas.

5. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas.

6. Kecamatan adalah Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Musi Rawas.

7. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas.

(3)

8. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat Kepala UPT adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas.

9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Musi Rawas.

10.Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Unit Pelaksana Teknis, terdiri dari: a. UPT PUSKESWAN;

b. UPT Balai Benih Ikan (BBI); c. UPT Pasar Hewan (PH);

d. UPT Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Ayam (RPA); e. UPT Sentra Pengembangan Pembibitan Peternakan (SP3); dan f. UPT Pasar Benih Ikan (PBI).

Pasal 3

UPT PUSKESWAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, terdiri dari :

a. UPT PUSKESWAN Tugumulyo, dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Tugumulyo, Muara Beliti dan Tiang Pumpung Kepungut; b. UPT PUSKESWAN Simpang Semambang, dengan wilayah kerja

meliputi Kecamatan Tuah Negeri, Sukakarya, Jayaloka dan BTS Ulu; c. UPT PUSKESWAN Purwodadi, dengan wilayah kerja meliputi

Kecamatan Purwodadi, Sumberharta dan Selangit;

d. UPT PUSKESWAN Karang Jaya, dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Karang Jaya, Rupit dan STL Ulu Terawas;

e. UPT PUSKESWAN Sungai Jauh, dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Rawas Ulu, Ulu Rawas, Nibung dan Rawas Ilir;

f. UPT PUSKESWAN Megang Sakti, dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Megang Sakti dan Karang Dapo;

g. UPT PUSKESWAN Muara Lakitan dengan wilayah kerja meliputi Kecamatan Muara Lakitan dan Muara Kelingi;

BAB III KEDUDUKAN

Pasal 4

(1) UPT PUSKESWAN, Balai Benih Ikan, Pasar Hewan, Rumah Potong

Hewan dan Rumah Potong Ayam, Sentra Pengembangan

Pembibitan Peternakan, dan Pasar Benih Ikan merupakan unsur pelaksana sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Peternakan dan Perikanan.

(4)

(2) UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala UPT yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dalam pelaksanaan tugasnya secara operasional berkoordinasi dengan Instansi terkait, dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Dinas.

BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5

(1) Susunan Organisasi UPT terdiri dari : a. Sub Bagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala UPT.

(3) Bagan Struktur Organisasi UPT sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB V

TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu UPT PUSKESWAN

Pasal 6

(1) UPT PUSKESWAN mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang pelayanan kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan pelayanan inseminasi buatan dalam wilayah kerjanya. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1), UPT PUSKESWAN mempunyai fungsi :

a. pelayanan kesehatan hewan meliputi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan pelayanan medik reproduksi;

b. pelaksanaan epidemiologik penyakit hewan menular; c. pelayanan kesehatan masyarakat veteriner;

d. pelayanan inseminasi buatan;

e. penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat tentang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan inseminasi buatan;

f. pelayanan informasi veteriner dan kesiagaan darurat wabah; g. pemberian jasa veteriner Dokter Hewan;

h. penatausahaan administrasi PUSKESWAN;

i. pengkoordinasian dengan instansi terkait dengan tugasnya; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

(5)

Pasal 7

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

a. melaksanakan pelayanan administratif, terdiri dari urusan surat menyurat, kearsipan dan perlengkapan;

b. menyusun rencana dan program kerja UPT; c. membuat laporan rutin dan insidentil;

d. merencanakan analisa kebutuhan dan pengadaan barang habis pakai dan barang inventaris;

e. melakukan inventarisasi perlengkapan, melakukan penyimpanan, pendistribusian dan pengamanan barang-barang inventaris;

f. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi yang terkait dengan tugasnya; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT, sesuai bidang tugasnya.

Bagian Kedua

UPT Balai Benih Ikan (BBI) Pasal 8

(1) UPT BBI mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang usaha pembenihan ikan yang berkualitas dan penerapan teknologi pembenihan ikan lokalita serta penyebaran informasi pembenihan ikan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT BBI mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan kegiatan teknis pembenihan ikan;

b. penerapan teknologi baru dan penyebarluasan teknologi dan informasi baru tentang pembenihan ikan;

c. penyediaan dan penyaluran induk parent stock dan benih ikan yang bermutu;

d. pembimbingan langsung maupun tidak langsung terhadap Usaha Pembenihan Rakyat (UPR) dalam rangka peningkatan mutu dan produksi benih ikan;

e. penyelenggara teknik pelestarian sumberdaya perikanan melalui restocking benih ikan;

f. pengendalian mutu benih ikan melalui sertifikasi mutu benih ikan; g. pembantuan Balai Benih Induk (BBI) Sentral untuk pengadaan

dan penyaluran induk unggul kepada UPR; h. penatausahaan administrasi BBI;

i. pengkoordinasian dengan instansi terkait dengan tugasnya; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

bidang tugas dan fungsinya. Pasal 9

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

a. melaksanakan pelayanan administratif, terdiri dari urusan surat menyurat, kearsipan dan perlengkapan;

b. menyusun rencana dan program kerja UPT;

c. merencanakan analisa kebutuhan dan pengadaan barang habis pakai dan barang inventaris;

(6)

d. melakukan inventarisasi perlengkapan, melakukan penyimpanan, pendistribusian dan pengamanan barang-barang inventaris;

e. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi yang terkait dengan tugasnya; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT, sesuai bidang tugasnya.

Bagian Ketiga UPT Pasar Hewan (PH)

Pasal 10

(1) UPT PH mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memfasilitasi kegiatan jual beli ternak dalam wilayah Kabupaten. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), UPT PH mempunyai fungsi :

a. pemfasilitasian kegiatan jual beli ternak yang terkendali; b. pusat informasi penawaran dan permintaan ternak; c. pusat informasi harga jual ternak;

d. legalisasi kepemilikan ternak yang diperjualbelikan; e. penatausahaan administrasi PH;

f. pengkoordinasian dengan instansi terkait dengan tugasnya; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

bidang tugas dan fungsinya. Pasal 11

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

a. melaksanakan pelayanan administratif, terdiri dari urusan surat menyurat, kearsipan dan perlengkapan;

b. menyusun rencana dan program kerja UPT; c. membuat laporan rutin dan insidentil;

d. merencanakan analisa kebutuhan dan pengadaan barang habis pakai dan barang inventaris;

e. melakukan inventarisasi perlengkapan, melakukan penyimpanan, pendistribusian dan pengamanan barang-barang inventaris;

f. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi yang terkait dengan tugasnya; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT, sesuai bidang tugasnya.

Bagian Keempat

UPT Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Ayam (RPA)

Pasal 12

(1) UPT RPH dan RPA mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang memfasilitasi pemotongan ternak yang terkendali, dan penyediaan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal;

(7)

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT RPH dan RPA mempunyai fungsi:

a. pengelolaan kegiatan pemotongan ternak besar, kecil, dan unggas;

b. pengendalian pemotongan ternak besar betina produktif; c. legalisasi kesehatan daging hasil pemotongan;

d. penstabilan ketersediaan daging dalam wilayah Kabupaten; e. pelaksanaan pencatatan pemotongan ternak;

f. penatausahaan administrasi RPH dan RPA;

g. pengkoordinasian dengan instansi terkait dengan tugasnya; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

bidang tugas dan fungsinya. Pasal 13

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

a. melaksanakan pelayanan administratif, terdiri dari urusan surat menyurat, kearsipan dan perlengkapan;

b. menyusun rencana dan program kerja UPT; c. membuat laporan rutin dan insidentil;

d. merencanakan analisa kebutuhan dan pengadaan barang habis pakai dan barang inventaris;

e. melakukan inventarisasi perlengkapan, melakukan penyimpanan, pendistribusian dan pengamanan barang-barang inventaris;

f. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi yang terkait dengan tugasnya; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT, sesuai bidang tugasnya.

Bagian Kelima

UPT Sentra Pengembangan Pembibitan Peternakan (SP3) Pasal 14

(3) UPT SP3 mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang usaha pembibitan ternak yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat;

(4) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT SP3 mempunyai fungsi:

a. penyelenggaraan kegiatan teknis pembibitan ternak dan pengembangan peternakan;

b. penyediaan bibit ternak unggul;

c. pengujian teknologi baru di bidang peternakan;

d. pusat informasi pembibitan ternak dan teknologi tepat guna di bidang peternakan;

e. penatausahaan administrasi SP3;

f. pengkoordinasian dengan instansi terkait dengan tugasnya; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

(8)

Pasal 15

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

a. melaksanakan pelayanan administratif, terdiri dari urusan surat menyurat, kearsipan dan perlengkapan;

b. menyusun rencana dan program kerja UPT; c. membuat laporan rutin dan insidentil;

d. merencanakan analisa kebutuhan dan pengadaan barang habis pakai dan barang inventaris;

e. melakukan inventarisasi perlengkapan, melakukan penyimpanan, pendistribusian dan pengamanan barang-barang inventaris;

f. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi yang terkait dengan tugasnya; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT, sesuai bidang tugasnya.

Bagian Keenam

UPT Pasar Benih Ikan (PBI) Pasal 16

(5) UPT PBI mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang distribusi dan transportasi benih ikan dalam wilayah Kabupaten.

(6) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT PBI mempunyai fungsi :

a. penyelenggara teknis distribusi dan transportasi ikan dalam wilayah Kabupaten;

b. penjagaan ketersedian benih ikan dan kestabilan harga benih ikan; c. pemantauan harga benih ikan dan memperluas jaringan

pemasaran benih ikan;

d. penjagaan kualitas dan kesehatan benih ikan;

e. penyelenggara koordinasi kegiatan bidang perbenihan dengan stokholder;

f. pelayanan mediasi antara pedagang dengan konsumen benih ikan;

g. pelayanan informasi harga benih ikan di Kabupaten; h. penatausahaan administrasi PBI;

i. pengkoordinasian dengan instansi terkait dengan tugasnya; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai

bidang tugas dan fungsinya. Pasal 17

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

a. melaksanakan pelayanan administratif, terdiri dari urusan surat menyurat, kearsipan dan perlengkapan;

b. menyusun rencana dan program kerja UPT; c. membuat laporan rutin dan insidentil;

d. merencanakan analisa kebutuhan dan pengadaan barang habis pakai dan barang inventaris;

(9)

f. menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi yang terkait dengan tugasnya; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT, sesuai bidang tugasnya.

BAB VI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 18

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

(3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk.

(4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB VII TATA KERJA

Pasal 19

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala UPT dan pimpinan satuan organisasi serta kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar dinas/instansi lainnya.

Pasal 20

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya, bila terjadi penyimpangan akan mengambil langkah- langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 21

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara berjenjang.

(10)

BAB VIII E S E L O N

Pasal 22

(1) Kepala UPT adalah jabatan struktural eselon IV.a.

(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha jabatan struktural eselon IV.b. Pasal 23

Dalam rangka efisiensi dan efektifitas kerja, jabatan Kepala UPT pada Dinas Peternakan dan Perikanan tidak harus dijabat oleh pejabat struktural, tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan oleh tenaga fungsional yang ditunjuk berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 24

Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, maka peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Bupati ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 25

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Musi Rawas.

Ditetapkan di Lubuklinggau. pada tanggal 16 April 2008 BUPATI MUSI RAWAS,

dto

RI D W A N MU K T I Diundangkan di Lubuklinggau

pada tanggal 17 April 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS,

dto

MUKTI SULAIMAN

(11)

STAF

STAF

STAF BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA UPT PADA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN MUSI RAWAS.

KEPALA

KEPALA KEPALAUPTUPTUPT

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR : 22 TAHUN 2008 TANGGAL : 16 APRIL 2008

BUPATI MUSI RAWAS, dto

RI D W A N MU K T I SUB BAGIAN

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan permasalahan yang dialami oleh siswa SDLB tunarungu kelas 5 di SLB Negeri Surakarta dalam belajar penguasaan kosa kata bahasa Indonesia tersebut

Menimbang : Bahwa dalam rangka memberikan landasan hukum untuk mengatur kebijakan pembangunan kelurahan, dipandang perlu untuk menetapkan Rencana Pengembangan Desa

Perpustakaan Utsman Bin Affan UMI Makassar adalah perpustakaan perguruan tinggi yang dimiliki oleh Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, perpustakaan ini

Dalam pelestarian bekantan ini diperlukan upaya pencegahan kerusakan dan penurunan kualitas dan luas habitat akibat illegal logging yang dapat memicu timbulnya kebakaran

Hasil penyebaran angket untuk Siklus II didapatkan 32 siswa (100%) berpendapat bahwa metode pembelajaran make a match dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam

Analisa seismic adalah analisa dinamis, dinama massa struktur dan beban, kekakuan, damping dari stuktur dan jenis tanah pendukung struktur jacket diperhitungkan dalam

Hal ini didukung dengan peneliti terdahulu oleh Ashadi, dkk.,(2015) tentang penerapan metode pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) dilengkapi Macromedia

Menulis bagian metode-metode proposal penelitian kualitatif mewajibkan pembaca-pembaca berpendidikan sesuai dengan maksud sebuah penelitian, menyebutkan rancangan khusus,