• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Belajar dari pengalaman kegagalan berbagai daerah dalam mengelola pembangunan khususnya yang berkaitan dengan dampak negatif dari pembangunan yang kurang peduli terhadap lingkungan yang terjadi di banyak daerah maka segenap pemangku kepentingan Kabupaten Bangli menganggap lebih penting menyiapkan langkah-langkah preventif dari pada langkah-langkah kuratif, terutama dalam pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan persampahan, pengelolaan drainase lingkungan dan kelangkaan akses akan air bersih atau yang kemudian secara komprehensif dikenal dengan nama Sanitasi. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Bangli untuk ikut serta dalam program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yaitu suatu program yang diprakarsai oleh pemerintah pusat untuk meningkatkan pembangunan sanitasi di Indonesia yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Dalam rangka melaksanakan program tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangli dalam hal ini Bupati Bangli membuat surat pernyataan minat mengikuti Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Permukiman nomor : 050/1600/Bappeda dan PM tanggal 1Juli 2012 kepada Yth. Bapak Gubernur

Provinsi Bali dan sebagai implementasi dari Surat Pernyataan Minat Bupati Bangli tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangli telah membentuk Kelompok Kerja (POKJA) Sanitasi dengan Surat Keputusan Bupati Bangli Nomor : Nomor 050.05/380/2012 tahun angggaran 2012 tentang Pembentukan Pokja Sanitasi Kabupaten Bangli untuk pelaksanaan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Bangli Tahun 2013.

Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Bangli adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kabupaten Bangli dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.Untuk memperbaiki perencanaan dan pembangunan sanitasi dalam rangka mencapai target-target pencapaian layanan sektor sanitasi kabupaten, diperlukan dokumen perencanaan yang dapat dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam mengelola sanitasi secara komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif. Untuk itu dipandang perlu menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Bangli Tahun 2014 – 2018. Dalam konteks yang lebih luas, SSK adalah sebuah langkah penting menuju pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di tahun 2015.

(2)

1.2 Wilayah Cakupan

Cakupan wilayah Kajian Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Bangli adalah sama dengan wilayah kajian Buku Putih sanitasi (BPS) yang telah disusun yaitu meliputi seluruh wilayah Kabupaten Bangli

berdasarkan buku laporan Studi Environmental Health Risk Assesment (EHRA) yaitu 4 kecamatan dan

terdiri dari 72 desa/kelurahan.

Peta administrasi dan cakupan wilayah kajian Kabupaten Bangli dapat dilihat pada peta 1.1 sebagai berikut :

(3)

Peta 1.1: Peta Administrasi dan Cakupan Wilayah Kajian Kabupaten Bangli

(4)

1.3 Magsud dan Tujuan

Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah tersusunnya dokumen perencanaan strategis sanitasi Kabupaten/Kota yang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan sanitasi Kabupaten Bangli dalam jangka menengah (5 tahunan).

Tujuan dari penyusunan dokumen SSK ini adalah:

a. Tujuan Umum

SSK sebagai Sebagai pedoman pembangunan sanitasi mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.

b. Tujuan Khusus

1. SSK ini dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pembangunan Sanitasi Kabupaten

Bangli selama 5 tahun yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.

2. Dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Operasional tahapan pembangunan sanitasi.

3. Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak

swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi daerah Kabupaten Bangli.

1.4 Metodologi

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Bangli ini disusun oleh Pokja Sanitasi kabupaten secara partisipatif dan terintegrasi melalui diskusi, lokakarya dan konsultasi publik serta pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja sendiri yang difasilitasi dari tim pendamping yaitu City Facilitator. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan oleh Pokja Sanitasi dan tim fasilitator pendamping adalah :

1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kota saat ini dari Buku Putih Sanitasi. Pada

tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi kabupaten dengan memastikan kondisi yang ada saat ini sehingga diketahui potensi dan permasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi Kabupaten. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri ; promosi hygiene dan sanitas, sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan dan sektor air bersih serta aspek pendukung. Metoda yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi.

2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi sanitasi

(5)

Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Renstra SKPD dan RTRW Kabupaten Bangli dan dokumen perencanaan lainnya yang ada.

3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan

digunakan untuk mendiskripsikan issue strategis dan kendala yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan.

4. Merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten yang menjadi basis penyusunan program dan kegiatan

pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah (5 tahunan). Dengan alat analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dan diagram sistem sanitasi.

Gambar 1.1. Alur dan Proses Kegiatan Penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten

Jenis Dan Sumber Data :

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Bangli adalah :

(6)

2. Data sekunder yakni data yang diperoleh dengan melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen strategis daerah antara lain BPS, RPJMD, APBD, RPIJM, Data Statistik Daerah, dana dokumen pendukung lainnya seperti aturan-aturan baik dari pusat, provinsi dan Kabupaten.

Teknik Pengumpulan Data :

Pengumpulan data menggunakan berbagai teknik antara lain :

 Kajian Literature, data sekunder

 Observasi, wawancara responden

 FGD dan indepth interview

Analisis Kualitatif :

Analisis Kualititatif dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi dilapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap pelaksanaan program sanitasi serta kondisi sosial ekonomi wilayah kajian. Hasil analisis kualitatif berupa perbandingan kondisi riil dilapangan yang diperoleh dari pendapat-pendapat berbagai stakeholelder yang terlibat dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Bangli dengan kondisi edial yang diperolah dari kajian Pustaka.

Analisis Kuantitatif :

Analiisis Kuantitatif adalah analisis yang menggambarkan kondisi dalam bentuk proyeksi angka-angka, analisa kekuatan dan kelemahan, ancaman dan peluang (SWOT) yang diberikan dalam bentuk Skor dan bobot tentang sanitasi di Kabupaten Bangli.

1.5 Posisi SSK dan Kaitanya dengan Dokumen Perencanaan Lain

Strategi Sanitasi pada dasarnya bukan tujuan akan tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan pembangunan sektor sanitasi. Oleh karena itu, SSK disusun secara komprehensif, skala kab/kota, disusun dengan proses perpaduan top down dan bottom up yang berfungsi sebagai dokumen sumber (source document). Dengan posisi demikian, maka SSK perlu diinternalisasikan ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran formal kab/kota, dengan melakukan advokasi ringkasan SSK, pada waktu, dan pada pihak kunci (aktor) yang tepat. Gambaran yang jelas tentang posisi dokumen strategi Sanitasi Kabupaten Bangli dalam kaitannya dengan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(7)

Gambar 1.2 Posisi Dokumen SSK terhadap Rencana Kerja Pemerintah

Berdasarkan gambar 1.3. diatas dapat dilihat bahwa dokumen SSK tidak lepas dari Dokumen rencana lain seperti RTRW, Renstra SKPD, Renja SKPD, RPJMD, RPIJM, RPJP, RKPD. Untuk Kabupaten Bangli, acuan yang digunakan antara lain RTRW, RPIJM, RPJMD, Renja SKPD, serta Renstra SKPD.

SSK RPJMD RPJPD RENSTRA SKPD RKPD RENJA SKPD diinternalisasikan ke dalam KUA - PPAS Nota Kesepakatan KDH - DPRD Per-KDH ttg Penyusunan RKA SKPD RKA - SKPD APBD DPA - SKPD DOKUM EN ANGGARAN DOKUM EN RENCANA

Gambar

Gambar 1.1.  Alur dan Proses Kegiatan Penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten
Gambar 1.2 Posisi Dokumen SSK terhadap Rencana Kerja Pemerintah

Referensi

Dokumen terkait

truk pengangkut dapat ditempatkan pada kedua sisi shovel untuk menghindari waktu tunggu, tanah permukaan rata sehingga tinggi optimal terpelihara, jalan angkut

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa usia balita dan besar keluarga tidak memiliki hubungan yang bermakna sedangkan jenis kelamin, pendidikan ibu dan status

Pengetahuan: penguasaan ekspresi-ekspresi dan aspek- aspek kebahasaan yang relevan untuk mengungkapkan dan merespon ucapan simpati Keterampilan: keterampilan

Kedua : Tanfidz Keputusan Rapat Kerja Wilayah Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan tersebut agar dijadikan

Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum dalam Halaman III DIPA diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan2. Tanggung jawab terhadap penggunaan anggaran

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data

Untuk menjawab para pemimpin agama Yahudi yang bertanya kepada Para Rasul tentang penyembuhan atas orang yang timpang itu, Petrus berkata: “Dalam nama Yesus

Maksud dari kegiatan penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Klaten adalah untuk. memberikan arahan atau pedoman bagi pembangunan sanitasi kabupaten yang berisi