BAGIAN ANGGARAN 089
LAPORAN KEUANGAN
PERWAKILAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SEBAGAI
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN
WILAYAH
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012
TAHUN ANGGARAN 2012
NOMOR
: 251/PW14/1/2013
TANGGAL : 26 Februari 2013
Jalan Jenderal Ahmad Yani
RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2012 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, selama periode 1 Januari s.d.31 Desember 2012.
Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2011 merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp85.789.484,00.
Realisasi Belanja Negara TA 2012 adalah sebesar Rp 11.400.583.761,00 atau mencapai 99,40% dari alokasi anggaran sebesar Rp11.469.934.000,00. Jumlah realisasi Belanja tersebut merupakan realisasi Belanja Rupiah Murni.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011
(dalam rupiah)
Uraian TA 2012 TA 2011
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Pendapatan Negara
0 85.789.484 0 12.665.425
Belanja Negara 11.469.934.000 11.400.583.761 11.301.259.000 10.786.482.617
11.469.934.000 11.400.583.761 11.301.259.000 10.786.482.617
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011.
Jumlah Aset per 31 Desemnber 2012 adalah sebesar Rp37.047.829.059,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp206.000.628,00, Aset Tetap sebesar Rp36.841.828.431,00.
Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp60.007.287,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp36.987.821.772,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp145.993.341,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp36.841.828.431,00
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011
(dalam rupiah) Uraian Tanggal Neraca Nilai kenaikan/ (penurunan) 31 Desember 2012 31 Desember 2011 Aset Aset Lancar 206.000.628 141.492.126 64.508.502 Aset Tetap 36.841.828.431 36.584.598.587 257.299.844 Aset Lainnya 0 195.943.944 195.943.944 Jumlah Aset 37.047.829.059 36.922.034.657 125.794.402 Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek 60.007.287 35.773.818 (24.233.469)
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar 145.993.341 105.718.308 40.275.033
Ekuitas Dana Investasi 36.841.828.431 36.780.542.531 61.735.900
Jumlah Ekuitas Dana 36.987.821.772 36.886.260.839 101.560.933 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 37.047.829.059 36.922.034.657 125.794.402
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahun 2012 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012 ini memperoleh anggaran sebesar Rp 11.469.934.000,00.
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2012 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Barat sebagai berikut :
Pendapatan (1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Belanja (2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan pada lembar muka laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja.
Aset (3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Asset Lancar a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset Iancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset Iancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, dan harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara
lainnya seperti donasi.
Aset Tetap a. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31 Desember 2012 berdasarkan harga perolehan.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Lainnya c. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software computer, Iisensi dan franchise, hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan sebagai Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun
Dana yang Dibatasi, Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.
Kewajiban (4) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Ekuitas Dana (5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. c)
Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 201/PMK.06/2011 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.
Tabel 3
Kualitas
Piutang Uraian
Penyisiha n
Lancar
Belum dilakukan pelunasan s.d.
tanggal jatuh tempo 0,5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/ DJKN
100%
Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Sampai saat penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2012, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat belum menerapkan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap, hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang menyebutkan bahwa penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013.
Realisasi
Pendapatan Negara dan Hibah
Rp85.789.484
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp85.789.484,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya.
Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya sampai dengan tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini:
Tabel 4 Rincian Realisasi PNBP TA 2012 No Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi % Rp Rp
1 Pendapatan sewa tanah,
gedung dan bangunan
- 11.287.260 - 2 Pendapatan dari pemanfaatan BMN lainnya - 45.000.000 - 3 Penerimaan kembali
belanja pegawai pusat (TAYL)
- 2.700.224 -
4 Penerimaan kembali
belanja lainnya RM TAYL - 26.802.000 -
Jumlah - 85.789.484 -
Realisasi PNBP Lainnya TA anggaran 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp73.124.059,00 atau 577,35 persen dibandingkan TA 2011 yang disebabkan oleh :
- Meningkatnya realisasi pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan, berupa Pendapatan Sewa Rumah Dinas, Pendapatan Sewa Ruangan Kantin serta Pendapatan Sewa Ruangan Koperasi.
- Adanya pendapatan dari pemanfaatan BMN Lainnya, berupa Pendapatan Sewa ATM BRI.
- Serta meningkatnya penerimaan kembali belanja lainnya TAYL.
Perbandingan realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 5
2012 2011 Jumlah % Pendapatan sewa tanah, gedung dan
bangunan 11.287.260 8.279.986 3.007.274 36,32% Pendapatan dari pemanfaatan BMN lainnya 45.000.000 - 45.000.000 100,00%
Penerimaan Kembali Belanja pegawai pusat
TAYL 2.700.224 27.939 2.672.285 9564,71%
Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL 26.802.000 3.778.500 23.023.500 609,33% Jumlah 85.789.484 12.665.425 73.124.059 577,35% Tahun Kenaikan (Penurunan) Uraian
Pendapatan penjualan rumah, gedung,
bangunan dan tanah - 579.000 (579.000) -
Realisasi Belanja Negara
Rp11.400.583.761
B.2. Belanja Negara
Realisasi belanja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat pada TA 2012 adalah sebesar Rp11.400.583.761,00 atau sebesar 99,40 persen dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja. Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat pada TA 2012 sebesar Rp11.469.934.000,00. Anggaran dan realisasi belanja TA 2012 menurut program dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 6
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Program TA 2012
Kode Uraian Program Anggaran Realisasi %
089.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 7.880.906.000 7.905.002.773 100,31 089.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP 250.000.000 248.100.000 99,24 089.01.06 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP 3.339.028.000 3.247.480.988 97,26 Jumlah 11.469.934.000 11.400.583.761 99,40
Sedangkan menurut jenis belanja, rincian anggaran dan realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 7
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Jenis Belanja TA 2012
Kode Jenis Belanja
Uraian Jenis
Belanja Anggaran Realisasi %
51 Belanja Pegawai 4.886.184.000 5.034.196.491 103,03
52 Belanja Barang 6.333.750.000 6.118.287.270 96,60
53 Belanja Modal 250.000.000 248.100.000 99,24
Jumlah 11.469.934.000 11.400.583.761 99,40
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Grafik 2 : Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012
Realisasi belanja TA 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp614.101.144,00 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan antara lain oleh`naiknya belanja pegawai berupa kenaikan gaji pokok PNS serta adanya peningkatan belanja barang non operasional.
Perbandingan realisasi belanja TA 2012 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 8
Perbandingan Realisasi Belanja TA 21012 dan 2011
Kode Jenis Belanja Uraian Jenis Belanja
Realisasi Belanja (Rp) Naik/ (Turun)
TA 2012 TA 2011 Rp % 51 Belanja Pegawai 5.034.196.491 4.319.644.412 714.552.079 16,54 52 Belanja Barang 6.118.287.270 6.071.367.205 46.920.065 0,77 53 Belanja Modal 248.100.000 395.471.000 (147.371.000) -37,26 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Jumlah 11.400.583.761 10.786.482.617 614.101.144 5,69
Belanja Pegawai Rp5.034.196.491
B.2.1 Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp5.034.196.491,00 dan Rp4.319.644.412,00. Kenaikan realisasi belanja pegawai antara lain disebabkan kenaikan belanja gaji pokok dan tunjangan seiring dengan kenaikan pangkat dan jabatan pegawai. Rincian belanja pegawai disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 9
Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2012 dan TA 2011
Uraian TA 2012 TA 2011 Naik/ (Turun) (Rp) (Rp) (Rp) %
Bel. Gaji Pokok
PNS 3.316.898.920 2.874.106.840 442.792.080 15,41
Bel. Pembulatan
Gaji PNS 52.884 82.965 (30.081) (36,26)
Bel. Tunj.
Suami/Istri PNS 247.189.496 207.299.848 39.889.648 19,24
Bel. Tunj. Anak
PNS 83.517.521 73.805.565 9.711.956 13,16 Bel. Tunj. Struktural PNS 152.230.000 153.670.000 (1.440.000) (0,94) Bel. Tunj. Fungsional PNS 348.295.000 311.045.000 37.250.000 11,98 Bel. Tunj. PPh PNS 217.784.663 98.780.561 119.004.102 120,47
Bel. Tunj. Beras
Bel. Uang Makan
PNS 309.324.000 276.680.000 32.644.000 11,80
Bel. Tunjangan
Umum PNS 66.685.000 75.930.000 (9.245.000) (12,18)
Bel. Uang Honor
Tidak Tetap - - - -
Bel. uang lembur 88.763.050 57.278.000 31.485.050 54,97
Jumlah Belanja Bruto 5.040.986.034 4.324.470.199 716.515.835 16,57 Pengembalian Belanja 6.789.543 4.825.787 1.963.756 40,69 Jumlah Belanja Neto 5.034.196.491 4.319.644.412 714.552.079 16,54 Belanja Barang Rp6.118.287.270 B.2.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp6.118.287.270,00 dan Rp6.071.367.205,00. Kenaikan realisasi Belanja Barang sebesar 0,77 persen antara lain disebabkan kenaikan belanja barang non operasional. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 10
Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011
Uraian TA 2012 TA 2011 Naik/ (Turun) (Rp) (Rp) (Rp) % Belanja Barang Operasional 485.303.351 696.134.924 (210.831.573) (30,29) Belanja Barang Non Operasional 582.131.248 - 582.131.248 - Belanja Jasa 259.641.018 327.931.361 (68.290.343) (20,82) Belanja Pemeliharaan 493.823.530 513.439.931 (19.616.401) (3,82) Belanja Perjalanan 4.331.264.123 4.569.050.322 (237.786.199) (5,20) Realisasi Belanja Bruto 6.152.163.270 6.106.556.538 45.606.732 0,75 Pengembalian Belanja 33.876.000 35.189.333 (1.313.333) (3,73) Realisasi Belanja Neto 6.118.287.270 6.071.367.205 46.920.065 0,77 Belanja Modal Rp248.100.000 B.2.3 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp248.100.000,00 dan Rp395.471.000,00 Penurunan realisasi Belanja Modal sebesar 37,26 persen antara lain
disebabkan penurunan alokasi belanja modal peralatan dan mesin yang signifikan. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 11
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan 2011
Uraian TA 2012 TA 2011 Naik/ (Turun) (Rp) (Rp) (Rp) % Belanja Modal Peralatan dan Mesin 99.200.000 246.345.000 (147.145.000) (59,73) Belanja Modal Gedung dan Bangunan 148.900.000 149.126.000 (226.000) (0,15) Jumlah Belanja 248.100.000 395.471.000 (147.371.000) (37,26) Pengembalian Belanja - - - - Jumlah Belanja Neto 248.100.000 395.471.000 (147.371.000) (37,26)
PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA ASET
C.1. Aset Lancar
Kas di Bendaharawan Pengeluaran
C.1.1 Kas di Bendaharawan Pengeluaran
C. Tidak terdapat saldo kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 dan 2011.
Persediaan Rp206.000.628
C.1.2 Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp206.000.628,00 dan Rp141.492.126,00. Persediaan di Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Tabel 12
Rincian Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 No
. Uraian 2012 2011
2 Bahan Untuk Pemeliharaan 200.500 176.000 3 Pita Cukai, Materai, dan Leges 2.245.100 -
4 Bahan Baku 4.532.825 2.947.250
5 Persediaan Lainnya 6.349.913 7.372.011
Jumlah 206.000.628 141.492.126
Mutasi persediaan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Rp141.492.126
Mutasi tambah:
- Pembelian Rp65.530.600
Mutasi kurang:
- Habis pakai Rp1.022.098 Saldo per 31 Desember 2012 Rp206.000.628
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Aset Tetap Rp36.841.828.431
C.2 Aset Tetap
Saldo aset Tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp36.841.828.431,00 dan Rp36.584.598.587,00 yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Rincian Aset Tetap Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat per 31 Desember adalah sebagai berikut:
Tabel 13 Rincian Aset Tetap No . Uraian 31 Desember 2012 31 Desember 2011 1 Tanah 23.336.454.920 23.336.454.920 2 Peralatan dan Mesin 3.054.911.262 2.946.581.418 3 Gedung dan Bangunan 10.422.599.149 10.273.699.149 4 Aset Tetap Lainnya 27.863.100 27.863.100 Jumlah 36.841.828.431 36.584.598.587
Tanah
Rp23.336.454.920
C.2.1. Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat per 31 Desember 2012 adalah sama dengan nilai aset tanah per 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp23.336.454.920,00.
Rincian saldo tanah per 31 Desember 2012 terdiri dari:
Tabel 14 Rincian Saldo Tanah No . KIB Luas (m 2 ) Nilai (Rp) 1 1 361 243.934.920 2 2 514 1.233.600.000 3 3 656 1.075.840.000 4 4 1.563 640.830.000 5 5 838 348.608.000 6 6 1.383 567.030.000 7 7 1.310 537.100.000 8 8 1.566 642.060.000 9 9 1.550 559.550.000 10 10 1.134 409.374.000 11 11 1.236 506.760.000 12 12 2.166 753.768.000 13 13 3.494 6.988.000.000 14 14 698 1.396.000.000 15 15 3.717 7.434.000.000 Jumlah 22.186 23.336.454.920
Dari luas tanah 22.186m2, seluas 7.909 m2 digunakan untuk keperluan bangunan kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan sisanya tanah seluas 14.277m2 digunakan untuk bangunan rumah negara. Semua persil tanah Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat sudah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM). Atas nama Pemerintah Republik Indonesia cq BPKP.
Peralatan dan mesin Rp3.054.911.262
C.2.2. Peralatan dan Mesin
dan 2011 adalah Rp3.054.911.262 dan Rp2.946.581.418. Terdapat penambahan nilai perolehan Aset Peralatan dan Mesin pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp108.329.844 yang merupakan belanja modal peralatan dan mesin, perolehan lainnya dan penggunaan kembali BMN yang sudah dihentikan (reklasifikasi dari aset lainnya).
Kenaikan nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2011 Rp2.946.581.418 Mutasi tambah:
- Pembelian 99.200.000
- Reklasifikasi masuk 200.337.000 - Perolehan lainnya 1.000.000 - Reklasifikasi dari aset
lainnya ke aset tetap
8.129.844
Mutasi kurang: -
- Reklasifikasi keluar 200.337.000 Saldo per 31 Desember 2012 Rp3.054.911.262
Sedangkan transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa:
a. Penambahan dari pembelian sebesar Rp99.200.000 meliputi :
Tabel 15
Rincian Penambahan Saldo Peralatan dan Mesin
No Uraian Kuantitas
(unit) Nilai (Rp) 1 Lemari Kayu 1 3.905.000 2 Alat Perekam Suara 1 2.200.000 3 Kursi Besi/Metal 20 7.700.000 4 Kasur/Spring Bed 1 5.060.000
5 Aquarium 1 10.835.000
6 Handy Cam 1 7.331.000
7 Alat Rumah Tangga
Lainnya 1 900.000 8 P.C Unit 3 19.770.000 9 Note Book 3 25.080.000 10 Printer 11 16.419.000 Jumlah 43 99.200.000
b. Penambahan dari reklasifikasi masuk sebesar Rp 200.337.000,00 adalah sebagai berikut :
No Uraian Kuantitas (unit) Nilai (Rp) 1 Stationary Generating Set 1 186.428.000 2 Pompa Air 3 6.539.000 3 Mesin Absensi 2 7.370.000 Jumlah 6 200.337.000
c. Penambahan melalui perolehan lainnya sebesar Rp1.000.000,00 berupa 1 buah lemari kayu dan 1 buah sice dari perseorangan yang pencatatannya berdasarkan nilai pada berita acara serah terima (BAST). Hibah tersebut sudah dilaporkan ke Biro Umum Sekretaris Utama BPKP dan telah memperoleh registrasi dan pengesahan.
d. Penambahan melalui reklasifikasi dari aset lainnya merupakan pengaktifan kembali 3 unit pesawat telepon yang telah dihentikan penggunaannya sebesar Rp8.129.844.
e. Mutasi pengurangan sebesar Rp 200.337.000,00 merupakan reklasifikasi keluar, yaitu sebagai berikut :
No Uraian Kuantitas
(unit) Nilai (Rp) 1 Finger Printer Time
and Attadance Acces Control System 2 7.370.000 2 Genset 1 186.428.000 3 Pompa Airasil 3 6.539.000 Jumlah 6 200.337.000 Gedung dan Bangunan Rp10.422.599.149
C.2.3. Gedung dan Bangunan
Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp10.422.599.149 dan Rp10.273.699.149. Terdapat mutasi penambahan nilai perolehan Aset Gedung dan Bangunan pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp148.900.000 yang merupakan realisasi belanja modal gedung dan bangunan.
Mutasi Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2011 Rp10.273.699.149 Mutasi tambah:
- Pengembangan nilai aset Rp148.900.000
Mutasi kurang: -
Saldo per 31 Desember 2012 Rp10.422.599.149
Transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penambahan dari belanja modal gedung dan bangunan untuk pengembangan nilai aset bangunan berupa pembangunan pagar senilai Rp148.900.000.
b. Tidak terdapat mutasi pengurangan nilai perolehan peralatan dan mesin selama 2012.
Dalam aset gedung dan bangunan tidak termasuk 2 unit musholla dan 1 unit lapangan tenis yang dibangun secara swadaya oleh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dan pada saat ini sedang dilakukan identifikasi data untuk proses pengesahan hibah.
Aset Tetap Lainnya Rp27.863.100
C.2.4. Aset Tetap Lainnya
Nilai aset tetap lainnya per 31 Desember 2012 dan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp27.863.100,00.Tidak terdapat penambahan/ pengurangan nilai aset tetap lainnya.
Aset tetap lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam aset : Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan yang terdiri dari buku-buku perpustakaan, benda-benda bercorak serta alat-alat olahraga.
Aset Lainnya
Aset Lain-Lain
C.3. Aset Lainnya C.3.1 Aset Lain-Lain
Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah nihil dan Rp195.943.944 yang merupakan barang milik negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Jakarta
serta dalam proses penghapusan dari BMN.
Saldo per 31 Desember 2011 Rp195.943.944
Mutasi tambah: - Mutasi kurang: - Penggunaan kembali telepon 8.129.844 - Penghapusan BMN 187.814.100
Saldo per 31 Desember 2012 -
Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pada tahun 2012 tidak terdapat mutasi penambahan aset lainnya.
Penggunaan kembali telepon senilai Rp8.129.844 sesuai dengan surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat No. KEP-2214/PW/1/2012 tanggal 28 Desember 2012.
Penghapusan BMN senilai Rp187.814.100 sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Sekretaris Utama BPKP nomor : KEP-875/K.SU/05/2012 tanggal 27 Desember 2012.
Kewajiban Jangka Pendek
KEWAJIBAN
C.4. Kewajiban Jangka Pendek
Utang kepada Pihak Ke Tiga
Rp22.107.287
C.4.1. Utang Kepada Pihak Ketiga
Jumlah Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp22.107.287 dan Rp28.273.818 merupakan belanja yang masih harus dibayar dan utang kepada pihak ketiga lainnya.
Adapun rincian Utang Pihak Ketiga Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Tabel 16
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
No. Uraian Nilai (Rp)
1 Tagihan Rek PDAM bln Des 2012
3.632.800 2 Tagihan Rek listrik bln Des 2012
16.140.715 4 Tagihan Rek Telp. Kantor bln
Des 2012
892.569
5 Tagihan sewa mesin Fotocopy 1.441.203 JUMLAH 22.107.287 Pendapatan diterima di Muka Rp37.900.000
C.4.2. Pendapatan Diterima Dimuka
Jumlah Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp37.900.000 dan Rp7.500.000 pendapatan yang sudah masuk ke kas negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketiga.
Adapun rincian Pendapatan Diterima di Muka Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Tabel 17
Rincian Pendapatan Diterima di Muka
No. Uraian Nilai (Rp)
1 Pendapatan Sewa ATM BRI 37.500.000 2 Pendapatan Sewa Ruangan
Kantin
200.000
3 Pendapatan Sewa Ruangan Koperasi
200.000
JUMLAH 37.900.000
Jika dibandingkan dengan pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2011 sebesar Rp7.500.000,00 terdapat kenaikan sebesar Rp30.400.000,00. Hal ini disebabkan adanya kontrak sewa tempat untuk ATM BRI yang dibayar dimuka selama 3 tahun (periode 1 juli 2012 s/d 30 Juni 2015) dan Sewa Ruangan Kantin serta Sewa Ruangan Koperasi (Periode 1 Mei 2012 s/d 31 April 2013).
Uang Muka dari KPPN
C.4.3. Uang Muka Dari KPPN
Tidak terdapat sisa uang muka dari KPPN per 31 Desember 2012 pada Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, hal ini dikarenakan sebelum tanggal 31 Desember 2012 sisa UP telah disetorkan ke Kas Negara.
EKUITAS
Ekuitas Dana Lancar Cadangan
Persediaan Rp206.000.628
C.5 Ekuitas Dana Lancar C.5.1 Cadangan Persediaan
Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp206.000.628 dan Rp141.492.126 merupakan jumlah ekuitas dana lancar Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dalam bentuk persediaan.
Dana yang Harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Rp22.107.287
C.5.2 Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Jumlah Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar minus Rp22.107.287 dan minus Rp28.273.818. Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
Barang/Jasa yang Harus diserahkan Rp37.900.000
C.5.3 Barang/Jasa Yang Harus Diserahkan
Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan per 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar minus Rp Rp37.900.000 dan minus Rp7.500.000. Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang harus diserahkan kepada pihak lain.
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp36.841.828.431
C.6.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp36.841.828.431,00 dan Rp36.584.598.587 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
C.6.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar nihil dan Rp195.943.944 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk Aset Lainnya.
Pengungkapan Penting Lainnya
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1.KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
Tidak terdapat kejadian-kejadian penting setelah tanggal neraca.
D.2. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT BPK Pada tahun 2012 tidak ada audit dari BPK.
Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual Rp60.007.287
D.3. INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL
Jumlah pendapatan dan belanja secara akrual pada tahun 2012 sebesar Rp 60.007.287,00 adalah sebagai berikut :
Tabel 18
Rincian Pendapatan dan Belanja secara Akrual TA 2012
No. Uraian Nilai (Rp)
1 Pendapatan sewa tempat untuk ATM Bank BRI
37.500.000
2 Pendapatan Sewa Ruangan Kantin 200.000 3 Pendapatan Sewa Ruangan Koperasi 200.000 4 Tagihan Rek PDAM bln Des 2012 1.441.203 5 Tagihan Rek listrik bln Des 2012 16.140.715 6 Tagihan Rek Telp. Kantor bln Des 2012 892.569 7 Tagihan sewa mesin Fotocopy 3.632.800
Rekening Bendahara
D.4. REKENING BENDAHARA
Rekening yang dipergunakan oleh Bendahara Pengeluaran Perwakilan BPKP Provinsi Kalimanatan Barat untuk memfasilitasi penerimaan dana DIPA dan Droping dari pusat adalah rekening nomor: 0071-01-000918-30-1 pada BRI Cabang Pontianak.
D.5. PENGUNGKAPAN LAINNYA