ANALISIS EFISIENSI
PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi empirik pada BUK dan BUS yang terdaftar di Bank Indonesia periode
2015-2016)
Di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh : Nunung Lestari
B 100 140 443
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS EFISIENSI
PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi empirik pada BUK dan BUS yang terdaftar di Bank Indonesia periode
2015-2016)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh: Nunung Lestari
B 100 140 443
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen pembimbing
Dr. Anton Agus S, SE, M.Si NIK. 829
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS EFISIENSI
PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) ( Studi empirik pada BUK dan BUS yang terdaftar di Bank Indonesia periode
2015-2016 )
Yang ditulis oleh :
Nunung Lestari B 100 140 443
Telah Dipertahankan didepan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 6 Januari 2018 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji:
1. Dr. Anton Agus S, SE, M.Si. (...) (Ketua Dewan Penguji )
2. Drs.Agus Muqorrobin, M.M. (...) (Sekretaris Dewan Penguji)
3. Kussudiyarsana, S.E., M.Si., Ph.D. (...) (Anggota Dewan Penguji)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. H. Syamsudin, SE., M.M NIK 0017025701
iii PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
disuatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali
secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 7 Januari 2018
Penulis
1
ANALISIS KINERJA EFISIENSI
PERBANKAN SYARIAH DAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi empirik pada BUK dan BUS yang terdaftar di Bank Indonesia
periode 2015-2016) ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja efisiensi bank konvensional dan bank syariah selama periode 2015-2016 dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan mengambil sampel sebanyak 4 bank konvensional dan 4 bank syariah. Pengukuran efisiensi dalam penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan intermediasi. Penelitian ini menggunakan variabel input dan output. Variabel input terdiri dari Biaya operasional, Biaya tenaga kerja, dan Dana pihak ketiga, sedangkan variabel output terdiri dari Pendapatan operasional lainnya dan Kredit/pembiayaan. Untuk mengetahui efisiensi bank konvensional dan bank syariah dengan olah data menggunakan aplikasi software DEAWIN. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai efisiensi sektor perbankan di Indonesia menunjukkan angka-angka yang hampir mendekati 100%, terutama paling banyak terjadi pada kelompok bank konvensional.
Kata kunci : Efisiensi, Data Envelopment Analysis (DEA), Pendekatan Intermediasi, Biaya operasional, Biaya tenaga kerja, Dana pihak ketiga, Pendapatan operasional lainnya, Kredit/pembiayaan.
ABSTRACTION
This study aims to analyze the efficiency performance of conventional banks and sharia banks during the period 2015-2016 using Data Envelopment Analysis (DEA) method. The data used in this study is secondary data collected from financial reports published by Bank Indonesia. The sampling technique used is purposive sampling by taking samples of 4 conventional banks and 4 syariah banks. Measurement of efficiency in this research using Data Envelopment Analysis (DEA) method with intermediation approach. This research uses input and output variables. The input variables consist of operational costs, labor costs, and third party funds, while the output variables consist of other operating income and Credit / financing. To know the efficiency of conventional banks and sharia banks with data using software applications DEAWIN. The results of this study indicate that the value of banking sector efficiency in Indonesia shows the numbers are almost close to 100%, especially the most prevalent in the group of conventional banks.
Keywords : Efficiency, Data Envelopment Analysis (DEA), Intermediation Approach, Operational Cost, Labor Cost, Third Party Fund, Other Operating Income, Credit / Financing.
2 1. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia perbankan di Indonesia sangat pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan, moneter dan perbankan pada paket kebijakan Juni 1983 (pakjun 1983) dan paket kebijakan Juni 1983 (pakto 1988). Deregulasi tersebut telah mengakibatkan kebutuhan dana secara langsung maupun tidak langsung melalui perbankan. Kondisi ini mendorong tumbuhnya perbankan di Indonesia, yang semakin banyak menjangkau masyarakat yang membutuhkan jasa perbankan. Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah bank meningkat dari 111 bank tahun 1998 menjadi 222 bank tahun 1998. Jumlah kantor bank juga meningkat dari 1.771 menjadi 7.570 pada periode yang sama.
Sedangkan sejarah perbankan syariah di Indonesia dimulai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) Pada tahun 1991 yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia. Bank Muamalat beroperasi setelah berlakunya Undang-undang No.1 Tahun 1992 tentang perbankan syariah yang membuka kesempatan bagi bank yang melaksanakan profit bagi hasil. Pasca krisis, perbankan syariah terus mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pendirian bank syariah maupun lokus bank konvensional yang memberikan pelayanan syariah dengan membentuk Unit Usaha Syariah (UUS). Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 yang merupakan amandemen dari Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, telah memberikan layanan syariah sebagai wujud pengelolaan dual banking sistem, dimana bank Islam beroperasi secara berdampingan dengan bank konvensional, disamping itu juga berdiri Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS).
Pada saat ini, semakin berkembangan bank syariah sehingga menjadi tantangan terhadap bank konvensional yang lebih awal ada. Seiring dengan pertumbuhan bank syariah dan bank konvensional yang masih sama kuatnya, tentu yang menjadi sorotan adalah bagimana kinerja bank-bank tersebut. Dalam hal ini Bank Indonesia sebagai bank sentral memerlukan suatu kontrol
3
terhadap bank-bank untuk mengetahui bagimana keadaan keuangan serta kegiatan usaha masing-masing bank. Kinerja dan kondisi keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen) bank, masyarakat pengguna jasa bank (nasabah) serta Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank dan pihak lainnya. Kondisi bank tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mngevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko.
Salah satu aspek dalam pengukuran kinerja keuangan adalah efisiensi. Berger Dan Master mengemukakan 3 konsep efisiensi ekonomis (economic efficiency) yang dianggapnya paling penting yaitu : cost efficiency, standard profit, efficiency dan alternative profit efficiency. cost efficiency mengukur tingkat kedekatan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh suatu bank dengan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh bank terbaik (best practice bank) untuk menghasilkan jumlah output yang sama dengan kondisi yang sama. Semakin dekat dengan bank tersebut kepada bank terbaik yang menjadi acuan maka akan semakin tinggi tingkat efisiennya. Sebaliknya semakin jauh bank tersebut dari bank terbaik akan semakin rendah tingkat efisiensinya.
Mengingat pentingnya suatu efisiensi dalam persaingan industri perbankan yang semakin ketat, maka untuk mengetahui bagaimana tingkat efisiensi bank konvensional dan bank syariah yang kemudian bisa digunakan untuk pengambilan keputusan dan kebijakan kedepan menjadi lebih baik, peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul ”Analisis Efisiensi Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi kasus pada BUK dan BUS yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2015-2016)”.
2. METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian adalah Data Sekunder yaitu berupa Laporan Laba Rugi dan Neraca per tahun pada periode 2015-2015 dari masing-masing
4
Bank. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Konvensional dan Bank Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2015-2016. Sampel yang digunakan 4 Bank Konvensional dan 4 Bank Syariah yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BCA Syariah. Metode penentuan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Dalam penelitian ini data akan dianalisis menggunakan pendekatan non parametric dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) software DEAWIN. Metode DEA penelitian ini menggunakan variabel Input dan Output. Variabel Input terdiri dari Biaya operasional, Biaya tenaga kerja, dan Dana pihak ketiga. Sedangkan Variabel Output terdiri dari Pendapatan Operasional lainnya dan Kredit/Pembiyaan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisa perhitungan efisiensi perbankan akan dibahas berdasarkan kelompok kepemilikan yang terdiri dari Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah.
Tabel 1
Hasil Perhitungan Efisiensi Bank Umum Konvensional 2015-2016.
Nama Bank 2015 2016 Pencapaian Rata-rata
BRI 89,16% 100% 94,58%
Bank Mandiri 100% 100% 100%
BCA 100% 100% 100%
BNI 99,37% 100% 99,68%
Sumber : Hasil Perhitungan DEA, diolah dengan DEAWIN
Hasil analisis DEA menunjukkan bahwa dalam kurun waktu penelitian tahun 2015 sampai 2016 , ada 2 Bank Umum Konvensional yaitu Bank Mandiri dan BCA dalam kurun waktu 2 Tahun berturut-turut selalu mencapai nilai efisiensi 100% sedangkan Bank yang kurang mencapai efisiensi kurang dari 100% adalah BRI (89,16%) di tahun 2015 dan BNI (99,37%) di tahun 2015.
5
Dilihat dari pencapaian secara rata-rata maka bank BRI memiliki nilai efisiensi yang paling rendah yaitu 94,58%. Pencapaian tingkat efisiensi diantara kelompok Bank Umum Konvensional berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa nilai efisiensi Bank Mandiri dan BCA memiliki rata-rata paling tinggi dibandingkan bank BRI dan BNI. Untuk itu dimasa mendatang Bank Mandiri dan BCA diharapkan dapat meningkatkan kinerja efisiensi melalui optimalisasi kredit, pendapatan operasional, efektivitas tenaga kerja, dan lainnya. Upaya peningkatan bisa dilakukan oleh bank bank BRI dan BNI dengan mereferensikan (benchmark) pada Bank Mandiri dan BCA.
Tabel 2
Hasil Perhitungan Efisiensi Bank Umum Syariah 2015-2016.
Nama Bank 2015 2016 Pencapain
Rata-rata Bank Syariah Mandiri 23,25% 73,41% 48,33% BNI Syariah 34,81% 39,41% 37,11% BCA Syariah 100% 100% 100% BRI Syariah 47,76% 57,86% 52,81%
Sumber : Hasil Perhitungan DEA, diolah dengan DEAWIN
Analisa DEA menunjukkan bahwa selama periode penelitian, tahun 2015 hingga 2016 pencapaian nilai efisiensi pada kelompok Bank Umum Syariah sangat berfluktuatif. Dari 4 sampel Bank Umum Syariah hanya terdapat 1 bank yang mencapai nilai efisiensi maksimal 100%, yaitu bank BCA Syariah. Sementara terdapat 3 bank yang mengalami nilai efisiensi kurang dari 100% yaitu bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Secara keseluruhan, nilai efisiensi untuk 4 sampel kelompok Bank Umum Syariah rata-rata memiliki nilai yang rendah (inefisiensi) yaitu berkisar antara 37 hingga 52%. Rendahnya pencapaian nilai efisiensi pada kelompok Bank Umum Syariah antara lain disebabkan beban tenaga kerja yang berlebihan serta sistem pembiayaan bank yang kurang efisien.
6 4. PENUTUP
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :
Dari 8 bank yang menjadi sampel penelitian (4 Bank Umum Konvensional) dan (4 Bank Umum Syariah) hanya terdapat 3 bank yang selalu mencapai tingkat efisiensi 100% selama tahun 2015 hingga 2016 berturut-turut. Bank tersebut terdiri dari dua Bank Umum Konvensional dan satu Bank Umum Syariah. Sedangkan 5 bank lainnya mengalami efisiensi yang fluktuatif, yaitu bank BRI, BNI, Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BCA Syariah.
Ketidakefisienan 5 bank tersebut terjadi pada semua variabel input (Biaya Operasional, Biaya Tenaga Kerja, Dana Pihak Ketiga) dan varibel ouputnya (Pendapatan Operasional Lainnya). Ketidakefisienan ketiga variabel input tersebut hampir dialami oleh semua bank. Hal ini menandakan penggunakan input yang berlebihan dan tidak sesuai target. Pada posisi output, ketidakefisienan pendapatan operasional lainnya hampir dialami oleh semua bank. Hal tersebut menandakan bahwa output yang dihasilkan belum maksimal dan belum mencapai target yang ditentukan.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang sama seperti yang dialami oleh bank-bank tersebut, maka dapat solusi dengan menggunakan referensi bank yang sudah mencapai target efisiensi. Perlunya pengambilan kebijakan tersebut agar tahun berikutnya bank yang masih inefisiensi dapat menjadi efisien.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan :
Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah yang belum mencapai efisiensi 100%, dapat melakukan kebijakan internal dengan cara : (1)Ketidakefisienan input biaya operasional oleh Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional dengan jumlah Actual value yang lebih besar dibandingkan dengan Target valuenya. Upaya yang bisa
7
dilakukan adalah dengan cara mengoptimalkan pengelolaan biaya tenaga kerja, tunjangan dan lainnya yang termasuk dalam beban operasional lainnya. (2)Kebijakan mengenai inefisiensi biaya tenaga kerja dapat dilakukan adalah dengan cara aturan internal bank untuk menggunakan sistem kontrak untuk pegawainya dan yang bekerja sama dengan lembaga pendidikan atau universitas-universitas dalam hal penyediaan SDM yng berkualitas. Dengan melakukan cara diatas, diharapkan dapat memperkecil biaya tenaga kerja. (3)Ketidakefisienan Dana pihak ketiga bisa disebabkan dalam pengelolaan dana pihak ketiga kurang optimal. Permasalahan tersebut salah satunya dapat diselesaikan dengan cara bank agar bisa melanjutkan usahanya dalam mengelola dana masyarakat luas, dimana dana itu bisa dikelola oleh bank untuk disalurkan kepada masyarakat yang kekurangan dana atau bisa disebut dengan penyaluran kredit. Selain itu tujuan untuk mengembangkan masyarakat lewat penyaluran kredit dari bank untuk penambahan kredit dari bank untuk penambahan modal kredit juga akan menambah pemasukan atau laba suatu bank karena dengan memberikan kredit tersebut bank memperoleh pendapatan bunga dari pengambilan kredit yang sudah jatuh tempo sehingga bank dapat mengembangkan usahanya karena pendapatan bunga itu merupakan pemasukan terbesar bagi bank. (4)Permasalahan ketidakefisien variabel output pendapatan operasional lainnya salah satunya dengan cara peningkatan pembiayaan inovasi produk dan biaya-biaya jasa terkait dengan variabel input dana pihak ketiga. Langkah tersebut akan meningkatkan bunga/bagi hasil dan pendapatan operasional bank. Selanjutnya dengan cara perbaikan kualitas SDM juga harus dilakukan agar pendapatan operasional dan pendapatan operasional lainnya lebih meningkat. Karena hal ini berhubungan dengan produktivitas kerja dan kreativitas karyawan (inovasi produk) untuk menghasilkan output yang optimal. (5)Setelah diketahui beberapa faktor yang menyebabkan sebuah bank melakukan inefisiensi, kemudian dapat diambil langkah-langkah yang dipakai sebagai solusinya. Salah satunya
8
dengan cara melakukan berbagai program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam operasional bank. (6)Semakin efisiensi suatu bank, maka akan semakin baik bank tersebut dalam mengelola input secara optimal dan menghasilkan output dengan maksimal. Diharapkan pihak-pihak yang berkaitan dengan bank konvensional dan bank syariah agar terus meningkatkan efisiennya supaya mampu bersaing dalam dunia perbankan nasional yang berkembang semakin pesat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid., Muhamed Zulkhibri., dan Sufian. (2008). Bank Efficiency and Share Prices in China: Empirical Evidence from a Three-Stage Banking Model. Journal of Fadzlan Central Bank of Malaysia, University Putra Malaysia.28(1):55-68.
Ahmad faisol., Zaenuri., dan Lilis yuliati,. (2015). Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Pasca krisis Finansial Global 2008 Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) (Analysis The Efficiency Of Islamic Banking In Indonesia Post-Crisis Financial Global 2008 With Data Envelopment Analysis Approach). Karya Ilmiah Civitas Akademika Program Studi Ekonomi Pembangunan.
Asiyah, Siti. (2014). Analisis Perbandingan Efisiensi Antara Perbankan Syariah Dan Perbankan Konvensional Dengan Metode Data Envelopment Analysis (Dea). Skripsi UNDIP.
Bhava wahyu, N. (2013). Analisis Efisiensi perabankan menggunakan metode non parametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal manajemen. Universitas Negeri Surabaya. 1(1) : 274.
Firman, A.G., dan Utiyati, S. (2013). Analisis Tingkat Efisiensi Bank BUMN dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) . Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. STIESIA Surabaya.
Fitrianingsih, Norma. (2017). Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah Dan Bank Umum Konvensional Dengan Metode Data Evelopment Analysis (Dea) Periode 2010-2014. Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Holly S.Lewis. (2000). Data Envelopment Analysis:Models and Extensions. Srinivas Talluri, Silberman College of Business Administration, Fairleigh Dickinson University: An International Journal.33(1):67-83.
9
http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2013/07/pengertian-efisiensi-dalam-teori ekonomi.html?m=l Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017, pukul 11.06 WIB.
http://dea_center.blogspot.com/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan
dea_2893.html?m=l Diakses pada tanggal 04 Oktober 2017, pukul 20:28 WIB.
http://kumpulanliteratur.blogspot.com/2011/11/pengertian-economic-value-added-EVA.html?m=l Dikases pada tanggal 10 Oktober 2017, pukul 20:18
WIB.
http://noormutia.blogspot.co.id/2014/04/blks.html?m=l Diakses pada tanggal 04 Oktober 2017, pukul 11.22 WIB.
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-kinerja-keuangan-menurut.html?m=l Diakses pada tanggal 10 Oktober 2017, pukul 20:18 WIB.
http://www.kamusq.com/2013/06/penelitian-kuantitatif-adalah.html?m=l. Diakses pada tanggal 13 Oktober 2017, pukul 13:52 WIB.
http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-bank-konvensional-dan.html.
Dikses pada tanggal 06 Oktober 2017, pukul 08.47 WIB.
https://azharnasri.blogspot.co.id/2015/04/sumber.data-jenis-data-dan-teknik.html. Diakses pada tanggal 23 September 2017, pukul 14:04 WIB.
Mumu, H., dan Indah, S. (2004). Pengukuran Efisiensi Relatif Emiten Perbankan dengan Metode Data Evelopment Analysis (DEA) Periode 2002. Jurnal. UNDIP.
Nur Hidayah, dan Didit purnomo. Tingkat Efisiensi Perbankan Konvensional Dan Perbankan Syariah Di Indonesia. Jurnal Seminar Nasional dan Call for Paper (Sancall 2014): 307:306.
Prasetyaningrum, Denny. (2010). Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Bank Konvensional Dan Bank Syariah. Skripsi Universitas Sebelas Maret.
Rozak, Abdul. (2010). Analisis Efisiensi Kinerja Bank Umum Di Indonesia Dengan Pendekatan Metode Data Envelopment Analysis. Jurnal Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Widiyatama.
Setiawan, Arief. (2013). Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional Dan Bank Syariah Dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (Dea) (Periode 2008-2012). Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
10
Sholahudin, Muhammad. (2014). Lembaga keuangan perbankan ekonomi dan Syariah. perkermbangan bank syariah. FEB UMS.