• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PT. AUVIA GAYA PERKASA SEBAGAI KONSULTAN ALAT UTAMA SISTEM SENJATA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PERTAHANAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN PT. AUVIA GAYA PERKASA SEBAGAI KONSULTAN ALAT UTAMA SISTEM SENJATA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PERTAHANAN INDONESIA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PT. AUVIA GAYA PERKASA SEBAGAI KONSULTAN ALAT

UTAMA SISTEM SENJATA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN

PERTAHANAN INDONESIA

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Oleh:

Maliana Tasha Rachman

106218015

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS DIPLOMASI DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PERTAMINA

2021

(2)
(3)

II

Surat Persetujuan Kerja Praktik dari PT. Auvia Gaya Perkasa

(4)

Lembar Persetujuan Laporan Kerja Praktik

Judul Kerja Praktik : Peran PT. Auvia Gaya Perkasa Sebagai Konsultan Alat Utama Sistem Senjata Untuk Memenuhi Kebutuhan Pertahanan Republik Indonesia

Nama Mahasiswa : Maliana Tasha Rachman Nomor Induk Mahasiswa : 106218015

Program Studi : Hubungan Internasional

Fakultas : Komunikasi dan Diplomasi

Tanggal Seminar : April 2021

Jakarta, 2 April 2021 MENYETUJUI

Pembimbing Instansi Pembimbing Program Studi

Adhitiya Wibhawa, S.Sos. Dr. Indra Kusumawardhana, M.Hub Int.

(5)

IV

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik secara tepat waktu di PT. Auvia Gaya Perkasa, serta sholawat dan salam tak lupa penulis ucapkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penyelesaian laporan kerja praktik, kepada yang terhormat:

1. Ibu Dra. Emilia S. Widowati selaku Direktur Utama PT. Auvia Gaya Perkasa dan Bapak Marsma TNI (Purn) Djoko Santoso, S.E selaku Direktur Umum PT Auvia Gaya Perkasa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melakukan kerja praktik di PT. Auvia Gaya Perkasa.

2. Bapak Dr. Ian Montratama, S.E., MEB, Msi (Han) selaku Direktur Operasi PT. Auvia Gaya Perkasa dan dosen Program Studi Hubungan Internasional yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjalankan kerja praktik.

3. Bapak Adhitiya Wibhawa, S.Sos. selaku Manajer Operasi PT. Auvia Gaya Perkasa yang telah memberikan wawasan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama proses kerja praktik berlangsung.

4. Bapak Dr. Indra Kusumawardhana, M. Hub. Int selaku dosen pembimbing kerja praktik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan kerja praktik. 5. Keluarga penulis yang senantiasa tiada henti memberikan doa dan dukungan kepada penulis. 6. Kerabat penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Jakarta, 1 April 2021

(6)

DAFTAR ISI

Surat Keterangan ... I Surat Persetujuan Kerja Praktik PT. Auvia Gaya Perkasa ... II Lembar Persetujuan Laporan Kerja Praktik ... III Kata Pengantar ... IV

Bab I (Pendahuluan) ... 1

1.1 Latar Belakang ... 2

1.2 Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktik ... 2

1.3 Tempat Kerja Praktik ... 2

1.4 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik ... 2

Bab II (Profil Perusahaan) ... 3

2.1 Sejarah PT. Auvia Gaya Perkasa ... 3

2.2 Kantor PT. Auvia Gaya Perkasa ... 4

2.3 Struktur Kepemimpinan Perusahaan ... 5

2.4 Lokasi Perusahaan ... 6

2.5 Logo Perusahaan ... 6

2.6 Visi dan Misi Perusahaan ... 6

Bab III (Kegiatan Kerja Praktik) ... 7

3.1 Kegiatan Utama Kerja Praktik ... 7

3.2 Kegiatan Khusus Kerja Praktik ... 8

3.3 Mengikuti Proyek Penulisan Kajian ... 14

BAB IV (Hasil Kerja Praktik) ... 15

BAB V (Tinjauan Teori) ... 16

BAB VI (Kesimpulan dan Saran) ... 18

Daftar Pustaka ... 19

Lampiran ... 20

Surat Keterangan Selesai Kerja Praktik ... 21

Lembar Bimbingan Kerja Praktik ... 22

Laporan Kehadiran ... 23

BAB VI (Kesimpulan dan Saran) ... 18

Daftar Pustaka ... 19

Lampiran ... 20

Surat Keterangan Selesai Kerja Praktik PT. Auvia Gaya Perkasa ... 21

(7)

VI

Laporan Kehadiran PT. Auvia Gaya Perkasa ... 24

Lembar Bimbingan Kerja Praktik Universitas Pertamina ... 25

Lembar Penilaian Kerja Praktik Universitas Pertamina ... 26

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, maka kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas akan semakin dibutuhkan. Salah satu sektor yang dapat memberikan sumbangsih sumber daya manusia berkualitas adalah melalui sektor pendidikan. Melalui sektor tersebut, maka para mahasiswa dituntut untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai. Oleh sebab itu, maka para mahasiswa diperlukan untuk melakukan kerja praktik. Kerja praktik merupakan sebuah program yang memiliki bobot satuan kredit semester (SKS) sebesar 2 sks di Universitas Pertamina. Sehingga, para mahasiswa Universitas Pertamina diwajibkan untuk melakukan kerja praktik minimal sebanyak 150 jam. Sebagai mahasiswa tingkat akhir di Universitas Pertamina, maka penulis memiliki kewajiban untuk melakukan kerja praktik sebelum melanjutkan pada tahap penyusunan skripsi. Dalam memenuhi persyaratan SKS kerja praktik, maka penulis memilih kesempatan untuk melaksanakan kerja praktik di PT. Auvia Gaya Perkasa. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang konsultan untuk Boeing Defense, Space & Security (BDS) di Indonesia. Kerja praktik yang dilakukan di PT. Auvia Gaya Perkasa juga dilakukan dengan cara work from home (WFH) dan melakukan kunjungan perusahaan secara work from office (WFO). Kegiatan yang dilakukan dengan cara WFO pun tentu saja telah terjamin sterilisasi dari setiap peserta yang melakukan ke PT. Auvia Gaya Perkasa, karena masing-masing dari peserta melakukan test Antigen/PCR terlebih dahulu. Sehingga, hal tersebut dapat menekankan angka penyebaran Covid-19 dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Lebih lanjut, penulis memilih PT. Auvia Gaya Perkasa sebagai sasaran untuk melakukan kerja praktik dikarenakan perusahaan tersebut memiliki relevansi dengan mata kuliah di Program Studi Hubungan Internasional yakni, Strategi Pertahanan Indonesia. Selaras dengan hal tersebut, maka penulis memilih topik laporan kerja praktik dengan judul “Peran PT. Auvia Gaya Perkasa Sebagai Konsultan Alat Utama Sistem Senjata Untuk Memenuhi Kebutuhan Pertahanan Indonesia”. Melalui topik tersebut, maka penulis berusaha untuk membahas terkait dengan pertahanan dan keamanan di Indonesia. Adapun hal yang mencakup pertahanan dan keamanan negara tersebut misalnya seperti melakukan kerja sama, melakukan penyediaan alat utama sistem senjata dan mengadaptasi pertahanan udara melalui teknologi pesawat militer. Kehadiran PT. Auvia Gaya Perkasa di sini adalah sebagai perusahaan yang menjebatani konsultan pertahanan di bidang aviasi untuk Pemerintah Indonesia. PT. Auvia Gaya Perkasa sendiri diketahui memiliki hubungan kerja sama dengan The Boeing Company. Sehingga, dengan adanya kerja sama tersebut maka akan meningkatkan kekuatan militer dan perekonomian antar kedua negara. Selain itu, kondisi tersebut juga akan lebih memudahkan kedua belah pihak untuk mencapai kepentingannya masing-masing.

(9)

1.2 Tujuan Kerja Praktik

1. Memenuhi salah satu persyaratan kelulusan di Universitas Pertamina. 2. Menambah pengalaman sebelum memasuki dunia kerja.

3. Mengembangkan soft skill, teamwork, time management, communication dan integrity. 4. Melatih kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja.

1.3 Manfaat Kerja Praktik

2. Menambah wawasan ilmu pengetahuan terkait dengan produk alat utama sistem senjata (alutsista).

3. Melatih kemampuan dalam menghadapi permasalahan di lapangan.

4. Mengenal cara kerja perusahaan dan struktur kepemimpinan perusahaan lebih mendalam. 5. Melatih tanggung jawab dalam menyelesaikan pelatihan tugas yang diberikan selama kerja

praktik.

1.4.1 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik

Waktu pelaksanaan kerja praktik yang penulis laksanakan telah terhitung sejak 8 Februari 2021 hingga 5 Maret 2021. Kerja praktik tersebut dilaksanakan 5 hari kerja, mulai dari senin hingga jumat selama satu bulan.

(10)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Auvia Gaya Perkasa

PT. Auvia Gaya Perkasa merupakan sebuah perusahaan konsultan alat utama sistem senjata (alutsista) militer yang didirikan pada 20 April 1996. Sebagai sebuah perusahaan konsultan di Indonesia, PT. Auvia Gaya Perkasa sendiri diketahui memiliki jumlah anggota sebanyak 15 orang. Keanggotaan tersebut hanya beranggotakan 15 orang dikarenakan PT. Auvia Gaya Perkasa menerapkan pendekatan dalam jumlah kecil namun efektif. Sehingga, jumlah keanggotaan tersebut telah dianggap ideal oleh PT. Auvia Gaya Perkasa. Adapun tim keanggotaan tersebut terdiri dari Dra. Emilia S. Widowati selaku Direktur Utama, Marsma TNI (Purn) Djoko Santoso, S.E selaku Direktur Umum, Dr. Ian Montratama, S.E., MEB, Msi (Han) selaku Direktur Operasi, dan Adhitiya Wibhawa S.Sos selaku Manajer Operasi serta sejawat lainnya yang tergabung dalam PT. Auvia Gaya Perkasa. Perusahaan konsultan tersebut juga diketahui memiliki visi dan misi yang kuat. Visinya yaitu berisi “Be the Most Professional Defense and Strategic Issue Consultant in Indonesia”. Sedangkan, misinya yaitu berisi “The Provide Market Analysis, Academic Research, Meeting Arrangements, and Engagement with Local Strategic Partners”.

Sejak tahun 2013, PT. Auvia Gaya Perkasa sendiri diketahui telah menjadi konsultan penjualan alutsista dari industri pertahanan asing, seperti: Boeing Defense, Space & Security (BDS), TCOM LP (USA) dan Daher Kodiak (USA). Saat ini, BDS telah memproduksi pesawat/helikopter militer seperti AH-64E Apache, CH-47F Chinook, F-15 Eagle, F-18 Super Hornet, KC-46 Pegasus, P-8 Poseidon, B737 AEW&C, UAV Scaneagle. Plus beberapa munisi tambahan lainnya seperti AGM-84 Harpoon, SDM & JDAM. Selain itu, TCOM LP (USA) juga diketahui telah memproduksi aerostat ukuran besar (balon udara statis >17m). Selain itu, TCOM LP juga telah menawarkan pilihan solusi aerostat terbesar di dunia yang telah terbukti dapat digunakan untuk melawan 2 ancaman taktis, operasional dan startegis yang dapat dihadapi oleh klien maupun negara. Sedangkan, Daher Kodiak (USA) saat ini telah memproduksi pesawat Single-Engine Turboprop Kodiak 100 seri II. Pesawat tersebut dapat menampung 2 kru dan 8 penumpang di dalamnya. Kedepannya, PT. Auvia Gaya Perkasa juga menginginkan untuk menambah klien perusahaan baru seperti Ingalls, Huntington, Honda Jet, General Atomic dan lain-lain.

(11)

2.2 Perusahaan PT. Auvia Gaya Perkasa

Gambar 1. Lobby PT. Auvia Gaya Perkasa

(12)

2.3

Struktur Kepemimpinan Perusahaan

Commisaries

Operational

Director

Corporate

Secretary

President Director

General Director

Research

Manager

Accounting &

Finance Manager

Administration, HRD

& General Manager

Customer

Relation Staff

Research

Admin Staff

Principal

Relation Staff

Operational

Manager

Finance

Supervisor

Cashier

Accounting

Supervisor

Collection

Staff

Accounting

Staff

Tax Staff

General

Supervisor

Administration

& Legal Staff

(13)

2.4

Lokasi Perusahaan

Tempat : PT. Auvia Gaya Perkasa

Alamat : Perkantoran Pondok Gede Indah Blok 18F, RT.5 /RW.8, Lubang Buaya. Kec. Cipayung, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810

2.5

Logo Perusahaan

2.6

Visi dan Misi Perusahaan

Visi : “Be the Most Professional Defense and Strategic Issue Consultant in Indonesia”. Misi : “The Provide Market Analysis, Academic Research, Meeting Arrangements, and

(14)

BAB III

KEGIATAN KERJA PRAKTIK

Selama penulis melakukan kerja praktik di PT. Auvia Gaya Perkasa, terdapat beberapa agenda kegiatan yang dilakukan saat kerja praktik, yakni: diberikan pembekalan materi terkait dengan pengenalan produk alat utama sistem senjata (alutsista), mengikuti berbagai kegiatan webinar dan turut berkontribusi dalam melakukan kajian penelitian airpower bersama Bapak Dr. Ian Montratama, S.E., MEB, Msi (Han) selaku Direktur Operasi PT. Auvia Gaya Perkasa dan Dosen di Universitas Pertamina.

3.1

Kegiatan Utama Kerja Praktik

Gambar 1. Pembekalan Materi Kerja Praktik

Kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan utama yang dilakukan oleh seluruh peserta kerja praktik di PT. Auvia Gaya Perkasa. Kegiatan tersebut juga dilakukan dengan lima hari kerja dari Senin-Jumat. Jam operasional untuk kerja praktik Senin-Kamis dilakukan mulai dari jam 12.30 WIB-13.30 WIB, sedangkan untuk hari Jumat dilakukan dari jam 13.00 WIB-14.00 WIB. Melalui kegiatan ini, para peserta kerja praktik diberikan tambahan ilmu pengetahuan terkait dengan pengenalan berbagai produk alat utama sistem senjata (alutsista). Selain itu, para peserta kerja praktik juga diberikan berbagai tugas yang harus dikumpulkan setiap harinya. Sehingga, melalui kegiatan tersebut para peserta kerja praktik mendapatkan manfaat terkait dengan pelatihan kedisiplinan dan tanggung jawab. Selama 19 hari dalam pemberian materi, para peserta kerja praktik juga diberikan beberapa tema pembahasan yang berbeda-beda setiap harinya.

(15)

3.2

Kegiatan Khusus Kerja Praktik

Gambar 2. Webinar Pendanaan Terorisme

Terorisme merupakan sebuah perbuatan yang melawan hukum dengan cara melakukan tindak kekerasan, intimidasi maupun paksaan terhadap pemerintah atau masyarakat dengan tujuan politik, agama maupun ideologi. Menurut Bapak Garnadi Walanda selaku peneliti di Regional Head Counter-Terrorist Financing Division (IACSP) South East Asia, menyatakan bahwa “musuh itu akan menyerang apabila kita berada di posisi yang lemah”. Oleh sebab itu, IACSP hadir sebagai tujuan untuk menjembatani antara masyarakat dan juga lembaga pemerintah yang ada di Indonesia terkait dengan penanganan tindak terorisme. IACSP sendiri di dirikan di Amerika Serikat pada tahun 1962. Namun, sejauh ini IACSP memiliki kantor cabang resmi di Kuala Lumpur dan Jakarta. IACSP sendiri saat ini turut memberikan awareness kepada masyarakat serta membantu pemerintah dalam pencegahan pendanaan terkait dengan terorisme. Indonesia merupakan negara yang berlandaskan rule of law, sehingga isu terkait dengan pendanaan terorisme akan termasuk ke dalam tindak pidana penyerangan terorisme.

Maksud dari tindak pendanaan terorisme tersebut merupakan segala sesuatu yang bertujuan untuk menyediakan atau mengumpulkan pinjaman dana, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk melakukan tindak pendanaan terorisme. Selain itu, menurut Bapak Garnadi Walanda, salah satu langkah untuk melakukan pencegahan tindak pendanaan terorisme adalah dengan cara melakukan pemblokiran rekening terhadap pelaku terorisme. Perlu diketahui sebelumnya bahwa tindakan pemblokiran rekening pendanaan terorisme tersebut sudah tertuang dalam undang-undang terkait dengan tindak pidana pendanaan terorisme. Disamping itu, pendanaan terorisme juga diartikan sebagai sebuah upaya untuk mengumpulkan, menyediakan maupun meminjamkan dana untuk memasok kebutuhan kegiatan terorisme maupun organisasi terorisme. Dengan demikian, terkait dengan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa segala tindakan yang dilakukan oleh terorisme, tentu saja dapat mengacaukan sistem pertahanan sebuah negara, dikarenakan terorisme memiliki sasaran target yang luas.

(16)

Gambar 3. Webinar “Myanmar Military Coup, ASEAN’s Role and The Challenge for Democracy”

Webinar “Myanmar Military Coup, ASEAN’s Role and The Challenge for Democracy” diselenggarakan oleh The Habibie Center pada 17 Februari 2021. Webinar tersebut diisi oleh beberapa narasumber ahli dalam bidang tersebut, seperti Aung Kyaw Moe, Yuyun Wahyuningrum dan Rene Patiradjwane. Webinar tersebut membahas terkait dengan kudeta militer yang dilakukan oleh pihak militer Myanmar. Myanmar diketahui telah mengumumkan keadaan darurat negaranya selama setahun. Pihak militer tersebut diketahui telah merebut kendali pada 1 Februari 2021 setelah Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi memenangkan pemilu. Kemudian, pihak angkatan bersenjata melakukan oposisi dan menuntut pemungutan suara ulang dan mengklaim bahwa kemenangan yang terjadi merupakan sebuah penipuan. Sementara itu, Komisi Pemilihan mengatakan bahwa tidak ada bukti yang jelas mendukung atas klaim tersebut.

Kekuasaan di Myanmar saat ini diserahkan kepada panglima tertinggi Min Aung Hlaing. Ia merupakan sosok yang selama ini memiliki pengaruh politik signifikan, berhasil mempertahankan kekuatan Tatmadaw (militer Myanmar) meskipun saat itu negara sedang mengalami transisi menuju demokrasi. Sosok Min Aung Hlaing adalah sosok yang menerima kecaman dan sanksi internasional atas dugaan perannya dalam serangan militer terhadap etnis minoritas. Usai kudeta, ia mengeluarkan komentar publik pertamanya yang berupaya membenarkan tindakannya dengan menyebut militer berada di pihak rakyat dan akan membentuk demokrasi yang benar dan adil. Ia menyebut, bahwa pihak militer akan mengadakan pemilihan yang bebas dan adil usai keadaan 2 darurat selesai. Disamping itu, Jenderal Min Aung Hlaing juga mengancam akan memberlakukan “tindakan efektif” kepada para demonstran jika mereka tidak berhenti melakukan aksinya dan kembali bekerja.

(17)

nasional. Hingga saat ini, faktor tersebutlah yang kemudian menjadikan Myanmar mengalami keadaan politik yang sedang tidak stabil.

Gambar 4. Seminar Pertahanan dan Keamanan Negara

Seminar ini berjudul “Pertahanan Negara dan Keamanan Nasional : Disrupsi Teknologi pada Industri Pertahahan dan Pengembangan Pertahanan Siber Indonesia”. Seminar tersebut diselenggarakan pada 18 Februari 2021 melalui video conference. Keynote speaker yang berada pada sesi pertama dalam seminar tersebut, yakni: Letjen TNI Muhammad Herindra selaku Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Laksdya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR., IPU selaku Rektor Universitas Pertahanan Indonesia, Mayjen TNI Gina Yoginda, M. Si (Han) selaku Wakil Ketua Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia serta Brigjen Slamet Uliandi selaku Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Pada sesi pertama, seminar tersebut memiliki sub-tema terkait “Industri Pertahanan Cerdas untuk Keamanan dan Ketahanan Bangsa”. Melalui keynote speaker yang pertama, Wakil Menteri Pertahanan Indonesia menyatakan bahwa saat ini perkembangan teknologi sangat berkembang secara pesat. Perkembangan tersebut nyatanya dapat mendirupsi banyak hal seperti dalam sektor perdagangan, transportasi, kesehatan, pendidikan, industri manufaktur, industri militer, teknologi maupun siber. Dengan pesatnya perkembangan tersebut, maka Pemerintah Indonesia memerlukan peningkatan kemampuan teknologi serta mengembangkan industri pertahanan nasional. Tak hanya itu, efektivitas pertahanan negara juga ditentukan oleh perkembangan teknologi dan industri pertahanan yang memumpuni dalam memenuhi kebutuhan pengadaan serta pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista) dan non-alutsista. Melalui pencapaian tersebut, Wakil

(18)

Menteri Pertahanan Indonesia juga memaparkan terkait dengan terdapatnya visi dari pemerintah tahun 2020 – 2024. Visi tersebut seperti halnya dapat mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri serta berkepribadian dengan berlandaskan gotong royong. Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut, maka Pemerintah Indonesia melakukan salah satu misi yakni terkait dengan memberikan perlindungan kepada seluruh rakyat Indonesia. Sehingga, melalui upaya tersebut Pemerintah Indonesia dapat memberikan rasa aman terhadap rakyatnya.

Di samping itu, untuk mewujudkan pencapaian visi dan misi tersebut, maka Kementerian Pertahanan Indonesia juga telah berusaha untuk merumuskan arah kebijakannya dalam mengembangkan industri pertahanan. Pengembangan industri pertahanan tersebut seperti halnya terdapat industri pertahanan cerdas. Melalui industri pertahanan cerdas tersebut, maka Kementerian Pertahanan Indonesia dapat bersinergi melalui beberapa lini dalam mengembangkan teknologi pertahanan. Pengembangan teknologi tersebut dilakukan guna mengimplementasikan kemajuan terhadap sektor industri pertahanan. Selain itu, untuk melakukan pengembangan teknologi pertahanan juga diperlukan penguasaan teknologi sebagai sebuah kunci dari target prioritas. Dengan demikian, melalui strategi tersebut maka Pemerintah Indonesia diharapkan dapat mengembangkan industri pertahanan dan mengembangkan produk pertahanan Indonesia. Dengan berkembangnya industri pertahanan Indonesia, maka hal tersebut dapat memenuhi kebututuhan alutsista di Indonesia. Perkembangan tersebut juga dinilai dapat menjadi sebuah pijakan yang akumulatif untuk memajukan perekonomian dalam sektor industri pertahanan.

Selain itu, Wakil Menteri Pertahanan Indonesia juga menyatakan terkait dengan pengembangan pertahanan siber. Kementerian Pertahanan Indonesia juga menyadari sebagai sebuah leading defense sector yang terus melakukan upaya terhadap sistem pertahanan siber yang kuat, guna melewati tantangan disrupsi teknologi saat ini. Terlepas dari itu semua, tentu saja hal tersebut tak jauh kaitannya dengan era revolusi industri 4.0. Disrupsi teknologi digital yang semakin masif juga ternyata memberikan dampak terhadap sektor industri pertahanan Indonesia. Melalui revolusi industri 4.0, maka revolusi tersebut dapat menjadikan perluasan terhadap berbagai dimensi pertempuran, seperti: dimensi darat, laut, udara ke dimensi ruang angkasa dan siber. Dengan melihat kondisi tersebut, maka Kementerian Pertahanan Indonesia terus melakukan upaya untuk menyesuaikan sistem pertahanan Indonesia dengan era revolusi industri saat ini. Tak hanya itu, Kementerian Pertahanan Indonesia juga menyatakan bahwa akan terus melakukan upaya untuk melawan tantangan revolusi industri saat ini, seperti: pertama, meningkatkan kapabilitas pertahanan dan keamanan nasional dengan melibatkan seluruh stakeholders siber nasional; kedua, meningkatkan sistem keamanan dan transaksi elektronik sebagai upaya dari pertahanan negara; dan ketiga, berupaya dalam membentuk kemampuan human capital sesuai dengan peta okupasi siber.

(19)

Gambar 5. “Japan’s Grand Strategy in the Indo-Pacific: Debates, Dialogues and Deliberations”

Webinar “Japan’s Grand Strategy in the Indo-Pacific: Debates, Dialogues and Deliberations” diselenggarakan pada 23 Februari 2021, dengan menghadirkan beberapa narasumber ternama, yakni: Pertama, R. Rajagopalan; Kedua, Akhiko Tanaka; Ketiga, C. Raja Mohan; Keempat, Ernest Rockwell; dan Kelima, Weixing Hu. Kelima narasumber tersebut menjelaskan terkait dengan “Decoding The Grand Strategies In The Indo-Pacific”. Pada sesi pertama dalam webinar tersebut, yang mengisi webinar tersebut adalah Akhiko Tanaka. Akhiko Tanaka merupakan seorang “President of the National Graduate Institute for Policy Studies”. Selain itu, Akhiko Tanaka juga diketahui sebagai seorang akademisi dengan keunggulan dan dihormati oleh pemerintah Jepang atas medali pita ungu yang telah berkontribusi pada hubungan internasional kontemporer di Asia Timur dan kebijakan luar negeri Jepang dalam kerja sama pembangunan. Kemudian, pada webinar tersebut dijelaskan bahwa Grand Design Indo-Pasifik merupakan jalan perdamaian dunia.

Perdana Menteri Jepang Sinzo Abe pada tahun 2007 juga menjelaskan bahwa Indo-Pasifik sebagai sebuah geopolitik negaranya. Penjelasan tersebut juga telah dijelaskan secara diplomatik terhadap Perdana Menteri India Manmohan Singh pada tahun 2010. Indo-Pasifik merupakan kawasan dengan ragam hayati yang kaya. Kawasan tersebut disebut sebagai kawasan bahari yang memiliki spesies terbesar, yakni 3.000 spesies ikan dan 500 spesies terumbu karang. Kekayaan ragam hayati tertinggi tersebut ditemukan di ekozona Indo-2 Pasifik Tengah. Kawasan tersebut juga diketahui berada pada pertemuan dua samudera, sehingga kawasan tersebut menjadi kaya akan terumbu karang dan mangrove. Di wilayah tersebut juga terletak Segitiga Karang atau yang dikenal sebagai “Coral Triangle”. Kekayaan kawasan ini merupakan sumber pangan, energi atau mineral dan air. Oleh sebab itu, kekayaan tersebut telah menjadi pokok kebutuhan dunia hari ini dan akan datang, khususnya bagi negara-negara yang berada di dalam dan di sekitar ekozona Indo-Pasifik Tengah.

(20)

Gambar 6. Webinar “Potensi Sovereign Wealth Fund (SWF) dalam Pembiayaan Infrastruktur Transportasi di Indonesia”

Webinar “Prospek BUMN 2021 Sebagai Lokomotif PEN dan Sovereign Wealth Fund” merupakan sebuah webinar yang diselenggarakan pada 3 Maret 2021 oleh Universitas Indonesia. Webinar tersebut diisi oleh berbagai narasumber yakni: Pertama, Pahala Mansury selaku Wakil Menteri BUMN; Kedua, Sunarso selaku Direktur Utama BRI; Ketiga, Dr. Toto Pranoto selaku Direktur Kerja Sama – Peneliti BRG LMFEBUI; Keempat, Darwin Cyril Noerhadi selaku Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi; Kelima, Agung Budi selaku Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA); Keenam, Edwin Syahruzad selaku Direktur Utama SMI; Ketujuh, Nicke Widyawati selaku Direktur Utama PT. Pertamina. Selain itu, webinar tersebut juga dimoderatori oleh Dr. Eko Sakapurnama selaku Manajer Kerja Sama Akademik dan Pemerintah UI. Melalui webinar tersebut, Pahala Mansury selaku Wakil Menteri BUMN RI menyatakan bahwa kondisi perekonomian pada saat ini masih berada di tahap proses recovery. Para stakeholders BUMN melihat bahwa kebijakan perekonomian di Indonesia tahun 2021 akan sangat bergantung pada beberapa insiasi di pemerintahan atau yang bisa dikatakan sebagai sebuah kebijakan game changer.

Dengan kebijakan game changer tersebut, diharapkan dapat menjadi pendorong perekonomian pada tahun 2021. Sehingga, jika pada tahun 2020 perekonomian masih terlihat negatif, maka diharapkan dapat segera berubah dan pulih kembali. Dengan demikian, terkait dengan hal tersebut maka ada tiga bagian yang diharapkan dapat membuat perekonomian signifikan, yakni: Pertama, krisis perekonomian saat ini dilandasi oleh adanya krisis kesehatan, sehingga para stakeholders harus mendorong adanya kerja sama dalam sektor kesehatan. Pendorong adanya kerja sama dalam sektor kesehatan tersebut 2 misalnya mendistribusikan vaksinasi kepada masyarakat. Sehingga, hal tersebut diharapkan dapat menekan angka dari terjangkitnya Covid-19; Kedua, bagaimana caranya kita mendorong masyarakat untuk survive. Survival tersebut misalnya seperti melalui berbagai program kit. Program tersebut tersebut misalnya memberikan bantuan kuota internet, listrik gratis dan memajukan usaha kecil menengah (UKM). Dengan kondisi perekonomian yang mengalami

(21)

Ketiga, membuat reformasi struktural. Reformasi struktural tersebut misalnya melalui penyediaan lapangan kerja, reformasi regulasi, mengembangkan investasi ke Indonesia melalui Indonesia’s Investment Authority. Oleh sebab itu, melalui Program Ekonomi Nasional (PEN) diharapkan dapat menjadi landasan penanganan dampak dari Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional tahun 2021.

3.3 Mengikuti Proyek Penulisan Kajian

Penulis merupakan salah satu dari enam orang peserta proyek penulisan kajian yang memiliki kesempatan untuk melakukan penulisan terkait dengan kajian “Air Power”. Proyek penulisan ini dimulai dari 23 Februari 2021 dan telah selesai sampai 28 April 2021.

(22)

BAB IV

HASIL KERJA PRAKTIK

Peserta yang telah melakukan kerja praktik di PT. Auvia Gaya Perkasa diketahui telah melakukan kegiatan selama 30 hari atau setara dengan 150 jam kerja. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan alutsista, maka penulis menilai bahwa hal tersebut erat kaitannya dengan salah satu mata kuliah di Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Pertamina. Salah satu mata kuliah yang dimaksud oleh penulis adalah “Strategi Pertahanan Indonesia”. Melalui mata kuliah tersebut, maka penulis dalam mengimplementasikan pehamanan yang telah didapatkan dalam bangku perkuliah dan dikaitkan dengan dinamika Hubungan Internasional. Terlebih lagi, PT. Auvia Gaya Perkasa merupakan sebuah perusahaan konsultan alutsista yang memiliki kaitan erat dengan pertahanan dan keamanan suatu negara.

Kemudian, setelah melakukan kerja praktik di PT. Auvia Gaya Perkasa, penulis mendapatkan beragam pengalaman dan pengetahuan baru. Adapun beragamnya kegiatan yang dilakukan di PT. Auvia Gaya Perkasa adalah dengan terdapatnya pemberian materi yang dilakukan setiap harinya terkait dengan berbagai pengenalan produk alat utama sistem senjata (alutsista), webinar dan pemberian sumber dokumentasi yang berkaitan dengan industri pertahanan Indonesia. Selain itu, penulis juga mendapatkan kesempatan menjadi salah satu dari enam orang peserta yang mengikuti proyek kajian penelitian terkait dengan “Air Power” bersama Bapak Dr. Ian Montratama, S.E., MEB, Msi (Han) selaku Direktur Operasi PT. Auvia Gaya Perkasa. Kesempatan penulis dalam melakukan kajian dengan Beliau menjadikan suatu kebanggaan dan pengalaman bagi penulis. Oleh sebab itu, dengan terdapatnya berbagai kegiatan di perusahaan tersebut maka penulis banyak sekali mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru yang sebelumnya tidak pernah didapatkan selama dibangku perkuliahan.

Lebih lanjut, tidak hanya mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru yang didapatkan selama kerja praktik di PT. Auvia Gaya Perkasa. Akan tetapi, penulis juga mendapatkan pelatihan tanggung jawab, kerja sama dan kedisiplinan ketika melakukan kerja praktik. Tanggung jawab tersebut misalnya seperti melakukan pengerjaan tugas harian yang diberikan oleh PT. Auvia Gaya Perkasa. Tak hanya itu, tanggung jawab tersebut juga harus dilandasi rasa kedisiplinan. Sehingga, beragamnya tugas yang diberikan oleh perusahaan bisa dikerjakan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Dengan demikian, terkait dengan hal tersebut maka tentu saja tanggung jawab harus selaras dengan terdapatnya kedisiplinan. Misalnya, ketika seseorang memiliki tanggung jawab dalam mengerjakan tugas, namun tugas tersebut tidak dikerjakan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan, maka hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Sehingga, tanggung jawab dan kedisiplinan merupakan sebuah satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam melatih kepribadian yang dimiliki.

(23)

BAB V

TINJAUAN TEORI

5.1

Arms Sales Diplomacy

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka hal tersebut juga nyatanya tidak terlepas bagi setiap negara untuk meningkatkan strategi pertahanan dan keamanan negaranya. Upaya peningkatan pertahanan dan keamanan tersebut dapat dilakukan dengan cara melalui kegiatan Arms Sales Diplomacy. Arms Sales Diplomacy merupakan sebuah diplomasi yang dilakukan melalui penjualan alutsista sebagai alat transaksi utamanya (Pierre, 1982). Diplomasi baru melalui penjualan alutsista pada awalnya berasal dari perdebatan mengenai penjualan pesawat Airbone Warning and Control System (AWACS) dan komponen pesawat F-15 dari Amerika Serikat kepada Arab Saudi. Selain itu, adanya usulan untuk memasok senjata dengan negara-negara di bagian Amerika Selatan yakni Argentina, Chili dan Guatemala. Beragamnya kontroversi terkait dengan penjualan alutsista tersebut pada akhirnya menjadi sebuah instrumen penting dalam kontelasi politik dunia. Sehingga, penjualan alutsista dinilai dapat menjadi instrumen penting yang tidak hanya memberikan keuntungan terhadap aspek ekonomi, tetapi juga pada hubungan militer dan kebijakan luar negeri sebuah negara (Pierre, 1982).

Dengan menerapkan Arms Sales Diplomacy, maka secara tidak langsung kedua negara akan mengembangkan aliansi kerja sama untuk melakukan penyediaan alutsista. Dengan adanya Arms Sales Diplomacy, maka hal tersebut dinilai efektif untuk meningkatkan pendapatan negara serta mendorong industri pertahanan dalam mengembangkan sistem persenjataan yang lebih canggih. Bagi negara-negara yang melakukan pembelian terhadap alutsista, maka hal tersebut dinilai akan berpotensi membentuk konsep “external balancing” dengan negara penjual. Kondisi tersebut dinilai sebagai konsep yang lebih efektif, dibandingkan konsep “internal balancing” (Pierre, 1982). Internal balancing merupakan sebuah strategi sebuah negara untuk menyeimbangkan sistem internal pertahanan negara, sedangkan external balancing adalah sebuah kondisi menyeimbangkan sistem pertahanan negara dengan cara mencari aliansi untuk melakukan kerja sama atau melemahkan aliansi lawan (Pierre, 1982).

Dengan demikian, karena semakin masifnya ancaman yang terjadi di konstelasi politik internasional, maka hal tersebut tentu saja akan berdampak terhadap persaingan alutsista di negara-negara Barat. Tak hanya itu, kondisi tersebut pun pada akhirnya berdampak terhadap negara-negara dunia ketiga. Oleh sebab itu, kegiatan penjualan alutsista tersebut dapat dimanfaatkan sebagai instrumen diplomasi bagi negara pemasok alutsista untuk dapat melakukan penjualan kepada negara-negara berkembang yang membutuhkan. Tak dapat dipungkiri, bahwa kekuatan militer yang stabil tentu saja akan mengembangkan keseimbangan pertahanan dan keamanan negara. Dengan melihat kondisi tersebut, maka Indonesia juga dinilai menjadi salah satu negara yang turut memperhatikan peningkatan pertahanan negaranya.

(24)

Peningkatan pertahanan negara tersebut dilakukan oleh Indonesia dengan cara melalui Arms Sales Diplomacy. Selain itu, Arms Sales Diplomacy juga dinilai dapat menunjang industri pertahanan negara menjadi lebih berkembang. Dengan demikian, hal tersebut sesuai dengan terdapatnya kehadiran PT. Auvia Gaya Perkasa sebagai konsultan alutsista yang bergerak di bidang industri pertahanan. Sebagai perusahaan konsultan alutsista, PT. Auvia Gaya Perkasa diketahui telah menjalankan perannya dalam menaungi kemitraan antara Indonesia dan Amerika Serikat melalui kerja sama dengan Boeing Defense, Space & Security (BDS). Oleh sebab itu, dengan terdapatnya kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat, maka hal tersebut dinilai dapat berpotensi dalam mengembangkan strategi pertahanan Indonesia. Selain itu, strategi yang dilakukan oleh PT. Auvia Gaya Perkasa juga dinilai dapat mendukung sistem pertahanan dan keamanan negara.

(25)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan

Setelah melakukan program kerja praktik di PT. Auvia Gaya Perkasa selama 150 jam, penulis mendapatkan pengalaman serta wawasan baru yang sebelumnya tidak pernah didapatkan selama dibangku diperkuliahan. Melalui kerja praktik tersebut juga penulis menyadari bahwa kehadiran konsultan industri pertahanan Indonesia dalam bidang aviasi tentunya menjadi peranan yang sangat penting. Mengingat, Pemerintah Indonesia juga masih belum memiliki alutsista yang memadai. Sehingga, kehadiran PT. Auvia Gaya Perkasa dapat menjadi konsultan pertahanan di bidang aviasi untuk Pemerintah Indonesia. Selain itu, kerja sama yang dilakukan PT. Auvia Gaya Perkasa dengan The Boeing Company juga diketahui dapat meningkatkan kekuatan militer dan perekonomian antar kedua negara. Tak dapat dipungkiri, bahwa ternyata Pemerintah Indonesia juga mendapatkan keuntungan dari PT. Auvia Gaya Perkasa yang melalui Arms Sales. Selain itu, Amerika Serikat juga memiliki keuntungan dari penjualan yang dilakukan oleh The Boeing Company. Dengan demikian, hubungan tersebut juga nyatanya berdampak terhadap konektivitas yang baik antar kedua negara.

6.2

Saran

Tidak banyak yang ingin penulis sampaikan terkait dengan saran untuk PT. Auvia Gaya Perkasa, karena sejauh ini penulis melihat bahwa perusahaan tersebut telah melakukan pekerjaannya secara profesional dan solid. Meskipun demikian, penulis memiliki saran untuk PT. Auvia Gaya Perkasa agar tetap mempertahankan profesionalitas dan solidaritas antar rekan kerja. Disamping itu, PT. Auvia Gaya Perkasa juga diketahui memiliki keanggotaan yang berjumlah 15 orang. Keanggotaan tersebut dipilih oleh perusahaan dengan alasan agar tetap menerapkan pendekatan dalam jumlah kecil, namun efektif. Oleh sebab itu, dengan terdapatnya prinsip tersebut, maka PT. Auvia Gaya Perkasa harus tetap mempertahankan solidaritas dan kekeluargaannya antar rekan kerja. Hal tersebut dilakukan agar PT. Auvia Gaya Perkasa semakin terdepan sebagai konsultan yang bergerak di bidang pertahanan terutama untuk alat utama sistem senjata (alutsista). Sebagai perusahaan yang memiliki koneksi dengan instusi pertahanan Indonesia dan sebagai salah satu konsumen industri pertahanan luar negeri seperti The Boeing Company, ke depannya PT. Auvia Gaya Perkasa harus mampu untuk menambah client baru. Penambahan tersebut dilakukan agar perusahaan memiliki peluang untuk mengembangkan eksistensinya sebagai konsultan industri pertahanan Indonesia.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Pierre, A.J. (1982). Arm Sales: The New Diplomacy. Foreign Affairs. 60 (2). Retrieved from

https://heinonline.org/HOL/LandingPage?handle=hein.journals/fora60&div= 30&id=&page=, Pierre, A. J. (2014). The Global Politics Of Arms Sales. Princeton University Press.

(27)

(28)

SURAT KETERANGAN SELESAI KERJA PRAKTIK

Nomor : 21/AGP/IV/2021

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Adhitiya Wibhawa, S.Sos.

Jabatan

: Manajer Operasi

Instansi

: PT. Auvia Gaya Perkasa

Alamat Instansi

: Perkantoran Pondok Gede Indah

Jl. Raya Pondok Gede No. 18F

Lubang Buaya Jakarta Timur 13810

Selaku Pembimbing Instansi, menyatakan bahwa mahasiswi berikut:

Nama

: Maliana Tasha Rachman

NIM

: 106218015

Program Studi

: Hubungan Internasional, Universitas Pertamina

Telah menyelesaikan Kerja Praktik di:

Instansi

: PT. Auvia Gaya Perkasa

Bagian

: Departemen Operasi

Tema Kerja Praktik : Peran PT. Auvia Gaya Perkasa Sebagai Konsultan Alat Utama

Sistem

Senjata Untuk Memenuhi Kebutuhan Pertahanan Indonesia

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan secara bertanggung jawab.

Jakarta, 28 April 2021

Pembimbing Instansi,

Adhitiya Wibhawa S.Sos.

Manajer Operasi

(29)

LEMBAR BIMBINGAN KERJA PRAKTIK Nama : Maliana Tasha Rachman NIM : 106218015

Program Studi : Hubungan Internasional Perguruan Tinggi : Universitas Pertamina

No. 1

Hari/Tanggal: Rabu, 05 Maret 2021

Hal yang menjadi perhatian:

- Pembahasan secara umum tentang penyusunan laporan

Kerja Praktik.

Paraf Pembimbing:

No. 2

Hari/Tanggal: Kamis, 8 April 2021

Hal yang menjadi perhatian:

- Revisi pada bagian judul.

- Masih terdapat

typo pada beberapa

sub-bab

laporan Kerja Praktik (KP).

- Penghapusan lampiran jadwal KP.

Paraf Pembimbing:

No. 3

Hari/Tanggal: Senin, 26 April 2021

Hal yang menjadi perhatian:

- Terdapat typo pada bagian struktur perusahaan.

(30)

LEMBAR PENILAIAN KERJA PRAKTIK

Nama

: Maliana Tasha Rachman NIM

: 106218015

Program Studi :

Hubungan Internasional

Perguruan Tinggi : Universitas Pertamina

SO

No

Aspek Penilaian

Nilai*

Pembimbing Instansi (70%)

SO-a

Kemampuan Berfikir

1 Mahasiswi mampu mengidentifikasi isu utama dalam suatu masalah 90

SO-b Komunikasi

2 Mahasiswi mampu mengutarakan pendapatnya secara lisan dengan baik

95

3 Mahasiswi mampu mengutarakan pendapatnya secara tertulis dengan baik

90 SO-c

Etika

4 Mahasiswi menunjukkan kedisiplinan waktu dalam bekerja 90 5 Mahasiswi menunjukkan sikap menghormati sesama personil di

tempat KP

90

SO-e

Kerja Mandiri dan dalam Tim

6 Mahasiswi mampu menunjukkan sikap mandiri dalam pengerjaan tugas

90

7 Mahasiswi mampu menunjukkan sikap bekerja sama dengan anggota tim dalam pengerjaan tugas

95

Rerata

91.43

Nilai dari Pembimbing Instansi (Rerata x 70%)

64.00

Keterangan:

* : Rentang nilai 1 sampai 100 Jakarta, 28 April 2021

Pembimbing Instansi

(31)
(32)

LEMBAR BIMBINGAN KERJA PRAKTIK

Nama : Maliana Tasha Rachman NIM : 106218015

Program Studi : Hubungan Internasional Perguruan Tinggi : Universitas Pertamina

No. 1

Hari/Tanggal: Jumat, 30 April 2021

Hal yang menjadi perhatian:

- Penyerahan draft proposal kerja praktik melalui e-mail.

- Pengecekan draft proposal kerja praktik.

Paraf Pembimbing:

No. 2

Hari/Tanggal: Kamis, 1 Mei 2021

Hal yang menjadi perhatian:

- Penentuan tanggal seminar kerja praktik.

- Melengkapi data proposal kerja praktik.

Paraf Pembimbing:

No. 3

Hari/Tanggal: Jumat, 4 Juni 2021

Hal yang menjadi perhatian:

- Pemberian penilaian kerja praktik.

- Pemberian berkas berita acara seminar kerja praktik.

- Pengecekan kelengkapan data proposal kerja praktik.

(33)

LEMBAR PENILAIAN KERJA PRAKTIK

Nama

: Maliana Tasha Rachman

NIM

: 106218015

Program Studi : Hubungan Internasional

SO No Aspek Penilaian Nilai*

Pembimbing Program Studi (30%)

SO-a Kemampuan Berfikir

1 Mahasiswa mampu mengidentifikasi isu utama dalam suatu

masalah 89

SO-b

Komunikasi 2 Saat melakukan presentasi pada Seminar KP mahasiswa mampu mengutarakan pendapatnya dengan baik 88 3 Mahasiswa mampu menyusun laporan KP secara terstruktur,

dalam bahasa akademik dan dapat dimengerti 88 SO-c

Etika 4 Saat melakukan presentasi mahasiswa menunjukkan sikap hormat terhadap peserta Seminar KP 90 SO-e

Kerja Mandiri dan dalam Tim

5 Mahasiswa mampu menunjukkan sikap mandiri dalam

penyusunan laporan 90 SO Tambahan Program Studi (Bila Ada) SO Tambahan Program Studi (Bila Ada) Rerata 89

Nilai dari Pembimbing Program Studi (Rerata x 30%) 26,7

Keterangan:

* : Rentang nilai 1 sampai 100

Jakarta, 4 Juni 2021 Pembimbing Program Studi

Dr. Indra Kusumawardhana NIP 116123

(34)

Pada hari ini

: Senin

Tanggal

: 3 Mei 2021

Jam/Waktu

: 19.00

Tempat

: Daring (Dalam Jaringan)

Telah dilaksanakan Seminar Kerja Praktik untuk mahasiswa :

Nama Mahasiswa

: Maliana Tasha Rachman

NIM

: 106218015

Dosen Pembimbing : Dr. Indra Kusumawardhana., M. Hub. Int.

Lokasi Kerja Praktik : PT. Auvia Gaya Perkasa

Judul Kerja Praktik

: Peran PT. Auvia Gaya Perkasa Sebagai Konsultan Alat Utama

Sistem Senjata Untuk Memenuhi Kebutuhan Pertahanan Indonesia

Seminar tersebut telah dilaksanakan dengan hasil : LULUS/TIDAK LULUS

Nilai

: 89

Jakarta, 5 Juni 2021

Ttd

Dr. Indra Kusumawardhana

NIP. 11612

=

Form KP - Berita Acara Seminar Kerja Praktik

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN DIPLOMASI

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

Catatan Pembimbing :

Mahasiswa telah melaksanakan Kerja Praktik di PT. Auvia dengan sangat baik dan

mendapatkan pengalaman yang banyak dalam menyelenggarakan kegiatan seminar dan kajian.

Gambar

Gambar 1. Lobby PT. Auvia Gaya Perkasa
Gambar 2. Webinar Pendanaan Terorisme
Gambar 3. Webinar “Myanmar Military Coup, ASEAN’s Role and The Challenge for Democracy”
Gambar 4. Seminar Pertahanan dan Keamanan Negara
+3

Referensi

Dokumen terkait