• Tidak ada hasil yang ditemukan

OUT BOUND KE RINDAM GUNUNG BUNDER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OUT BOUND KE RINDAM GUNUNG BUNDER"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

“…Hal yang saya dapat dari kegiatan ini adalah menambah wawasan, keberanian, kesenangan, pengetahuan dan yang paling penting memperkuat tali silaturrahmi…” ( M. Irfansyah – MTsN Jakarta )

“…Saya dapat mengetahui bagaimana caranya dan menerapkan kebersamaan, berkonsentrasi penuh serta pengetesan mental. Sehingga saya dapat mengetahui betapa susahnya

menerapkan kekompakan tanpa dilakukan dengan kebersamaan dan konsentrasi yang penuh…” (Erdi A – SMP Taman Siswa Jakarta) 

“…Out bound ini cukup bagus untuk melatih keberanian dan  melatih disiplin, namun ke depan lebih baik jika disisipkan kegiatan ilmiah untuk menambah wawasan siswa…” (Bapak Maulana, Guru SMP Tambora)

Beruntung sekali penerima bantuan pendidikan YKAI – Chiki tahun pelajaran ini, selain rekreasi mereka mendapat pengalaman baru yaitu out bound. Kegiatan out bound ini diselenggarakan  di  Pusat Latihan Pertempuran Rindam Gunung Bunder selama dua hari,  yaitu 31 Mei s/d 1 juni 2008. Peserta yang ikut dalam kegiatan  ini berjumlah 24 orang siswa/siswi SMP penerima bantuan pendidikan YKAI – Chiki serta 1 orang guru pendamping dari SMP Tambora,  Jakarta .  

Sebelum berangkat peserta berkumpul di kantor YKAI, Jalan Tebet Barat Dalam V No. 26, Jakarta Selatan. Tepat pukul 08.30 WIB rombongan berangkat menuju lokasi dengan

menggunakan truk yang disediakan oleh TNI Angkatan Darat. Selama di perjalanan menuju Pusat Latihan Pertempuran di Gunung Bunder, banyak peserta yang merasa mual dan tidak nyaman karena kondisi jalan yang berkelok-kelok dan asap knalpot.  

etelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, rombongan tiba di tujuan, kami disambut oleh intruktur out bound. Sejenak melepas lelah, kami duduk-duduk sambil menikmati pemandangan

alam yang

begitu indah dan melihat para prajurit yang sedang berlatih.  

Makan siang pun tiba, kami berkumpul kembali di aula, di sana sudah tersedia makan siang yang siap santap. Jangan senang dulu, kami tidak boleh langsung menyantap makanan tersebut.

(2)

Sebelum makan, kita harus berbaris rapi seperti tentara dan duduk di lantai papan tanpa alas tikar atau apapun. Makanan dibagikan dengan cara estafet ke balakang.  Setelah makan siang selesai acarapun dimulai. Acara pertama sambutan dari YKAI yang diwakili oleh Ibu Yuyun (Kepala Divisi Program YKAI)  selaku pimpinan rombongan. Beliau mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjalin keakraban/silaturahmi baik antar penerima

bantuan pendidikan

maupun dengan pengelola. Selain itu, beliau juga menjelaskan acara ini diadakan di Rindam dengan alasan supaya peserta bisa belajar tentang kepemimpinan, kerjasama kelompok dan disiplin.

YKAI mengucapkan terima kasih kepada Pangdam Jaya khususnya Danrindam serta instruktur yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Sambutan selanjutnya dari Bapak Waluyo selaku

pimpinan di Rindam Gunung Bunder. Beliau mengucapkan selamat datang kepada para peserta dan menjelaskan peraturan dan tata tertib selama berada di lokasi. Selain itu beliau juga menyampaikan susunan acara yang akan dilaksanakan peserta selama dua hari ini. Hari pertama diawali dengan permaianan atau game.

Peserta berkumpul di lapangan untuk mendapatkan pengarahan mengenai game-game yang akan dimainkan. Game pertama disebut e’o’ soon  bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi peserta, jadi bagi yang tidak konsentrasi penuh bisa kalah. Peserta duduk berbaris, diminta untuk berhitung dan setiap kelipatan angka tertentu peserta harus berkata “e’ o” jadi tidak boleh menyebutkan angka tersebut. Misalnya 1, 2, 3,

e’ o’

, 5, 6, 7, e’ o’, dstnya.

Pemenangnya adalah peserta yang bertahan sampai akhir permainan.  Game kedua disebut pesan berantai , bertujuan untuk melatih daya ingat. Di sini peserta diminta untuk mengingat dan menghafal pesan yang diberikan oleh intruktur untuk disampaikan kepada peserta lainnya.

Bagi peserta yang tidak bisa atau tidak hafal dalam menyampaikan pesan tersebut mendapat sangsi diguyur air. Pemenangnya adalah peserta yang bisa menyampaikan pesan dengan benar, dengan suara tegas dan cepat. Selain game-game tersebut, masih banyak lagi game yang cukup menarik dan seru yang peserta dapatkan.   

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB, waktunya untuk istirahat karena pada malam hari nanti masih banyak acara yang akan diikuti oleh peserta, jadi perlu istirahat yang cukup. 

(3)

Setelah makan malam, acara dilanjutkan dengan pembekalan yang disampaikan oleh Bapak Anto salah seorang panitia dari YKAI. Beliau menyampaikan tentang manajemen waktu. Menurutnya, pendidikan manajemen waktu harus dilakukan sejak usia anak-anak. Jika kita tidak melakukannya, maka yang terjadi adalah kemalasan, kemunduran, kebodohan, bahkan hingga masa depan yang suram. Orang yang akan sukses adalah orang yang pandai mengatur waktu, tambahnya lagi. Selain itu anak-anak juga ditanya soal cita-cita yang merupakan salah satu tujuan hidup setiap manusia. Anak-anak diminta untuk tetap semangat berjuang

mewujudkan cita-citanya sekalipun banyak halangan dan rintangan, seperti orangtua yang tidak mampu untuk membiayai sekolah. 

Acara selanjutnya adalah caraka malam, didahului dengan pengarahan dari tim instruktur Rindam. Peserta mempunyai misi menyampaikan pesan yang diberikan oleh instruktur untuk disampaikan di pos terakhir, melalui berbagai rintangan. Kegiatan ini selain bertujuan untuk melatih keberanian, juga menjaga kerahasiaan.

Peserta diminta untuk berjalan di malam hari menyusuri jalan setapak di tengah hutan dengan medan bebatuan dan tanah yang licin tanpa ada penerangan atau lampu bahkan korek api sekalipun. Untuk keamanan peserta, intruktur hanya memberikan seutas tali plastik untuk pegangan dan penunjuk arah yang diikat dari garis start sampai finish. Dalam perjalanan peserta akan menemukan pos-pos.

Di setiap pos, peserta akan mendapat rintangan/gangguan  dan tugas yang harus dilakukan.    Pos pertama disebut “pos peraba dan  penciuman”.

Di sini peserta diminta untuk menebak benda apa yang diraba/dipegang atau dicium peserta. Kalau tidak dapat menebak atau memegang dan mencium benda yang ada di ember (belut dan bumbu-bumbu), peserta dihukum

push-up

sebanyak 5 kali.  

Perjalanan dilanjutkan menuju pos kedua yaitu “pos uji mental”, peserta harus melewati kuburan. Di kuburan tersebut, instruktur membakar dupa, memberi wewangian dan menabur bunga, agar peserta ketakutan.

Setelah melewati kuburan, peserta akan mendapat ujian yang sangat berat yaitu tes mental. Di sini peserta akan ditakut-takuti oleh hantu pocong yang sebenarnya adalah guling yang

dibungkus kain putih. Banyak peserta yang merasa takut dan bahkan ada siswa yang menangis sejadi-jadinya.  Selanjutnya pos ketiga, pos ini disebut “pos rayuan”, di sini peserta dirayu agar menyebutkan pesan rahasia untuk pos terakhir

(4)

yang diberikan dan dihafal sebelumnya. Jika peserta menyebutkan pesan itu berarti peserta terkena rayuan dan gagal menjalankan misinya.

Di pos ketiga ini peserta dilatih untuk berani mengatakan tidak, karena pesan rahasia itu untuk pos terakhir.  Peserta melanjutkan perjalanan menuju pos keempat yang disebut “pos sandi”. P eserta diminta menyebutkan kata-kata sandi untuk bisa melanjutkan perjalanan ke pos terakhir. Setelah menyebutkan kata-kata sandi, peserta diberi minum jamu

brotowali

untuk menjaga stamina  agar peserta tetap fit dan segar untuk kegiatan esok harinya tetapi banyak peserta yang muntah karena rasa jamu tersebut sangat pahit. Di pos terakhir, peserta menyampaikan pesan rahasia kepada instruktur. 

 

Setelah semua peserta sampai di pos terakhir, dilanjutkan dengan acara api unggun.  Acara diawali dengan menyalakan api unggun yang diwakili oleh Ibu Yuyun, dilanjutkan dengan menyayikan lagu Indonesia Pusaka dan lagu Padamu Negeri. Setelah itu, pembacaan puisi oleh Rahmad Hidayat dan pembacaan doa  oleh Safitri Wulandari, keduanya dari SMP Al-Makmur.

Acara ditutup oleh Letnan Waluyo.  Tepat pukul 22.30 WIB peserta kembali ke kamar untuk istirahat. Hari kedua, pukul 06.00 peserta melakukan senam pagi di lapangan volley,

dilanjutkan sarapan. Setelah semua merasa segar dan kenyang, sekitar pukul 08.30 peserta melanjutkan uji keberanian dengan mengikuti kegiatan flying fox dan turun tebing menggunakan tali tambang.

Untuk menyingkat waktu peserta dibagi dua kelompok, kelompok pertama menuju arena flying fox dan kelompok kedua turun tebing.  Menuju lokasi  flying fox peserta harus berjalan

menyusuri jalan setapak yang cukup licin. Satu persatu peserta mempersiapkan diri untuk meluncur dengan menggunakan tali. Kecuraman flying fox ini mencapai 60°.

Dari observasi panitia melalui angket yang diberikan kepada peserta, rata-rata peserta agak khawatir dengan keselamatannya ketika melakukan kegiatan flying fox dan turun tebing karena pengamanan di arena ini kurang, sebagai contoh, peserta tidak memakai helm atau alat

pengaman yang lain. Alat pengaman yang diberikan hanya tali yang diikat di badan, kemudian diikatkan pada tali yang di pegang tangan, begitu juga waktu peserta melakukan kegiatan turun tebing, peserta tidak memakai helm, dll

(5)

.

Meskipun ada rasa khawatir peserta cukup antusias untuk mencoba permaian- permainan yang ada di sana.  Selesai melakukan out bound, peserta berkumpul di aula untuk evaluasi kegiatan selama dua hari di Gunung Bunder. Hampir semua peserta merasa puas dan senang mengikuti kegiatan ini walaupun awalnya ada perasaan takut, karena ini merupakan pengal aman pertama

bagi mereka. Setelah makan siang, peserta pulang dengan naik truk yang sudah disediakan oleh Rindam.

Rombongan sampai di kantor YKAI sekitar pukul 15.00 WIB. Peserta pulang ke rumah masing-masing dengan membawa sejuta kenangan dan harapan mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang bisa mengikuti kegiatan seperti ini.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel umur perusahaan (X5) memiliki t hitung sebesar 2.386 dimana nilai t tabel dengan df = 30 adalah 2.042 dan karena nilai t dinyatakan dalam tanda positif

Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini yaitu perawatan sistem kelistrikan gedung RSG- GAS menggunakan metoda Non Destructive Testing (NDT) dapat dimanfaatkan untuk

Untuk mengatasi kesulitan-kesulit- an menerjemahkan teks, perhatian yang cukup harus diberikan pada teori mener- jemahkan yang memang merupakan kajian yang sangat tua (Nababan,

Examples of equity tunneling are dilutive offerings, freeze-outs of minority shareholders, and insider trading; (2) Asset tunneling comprises the transfer of productive,

Abdullah Ahmad Pgai Kota Padang Sumatera Barat

(Dibimbing oleh SRIATI dan MARYADI). Petani kelapa “dalam” di Desa Tri Mulya Agung Kecamatan Lalan Kabupaten Musi banyuasin mengeluhkan anjloknya harga jual

Dibandingkan dengan survey tahun 2015, pada survey kepuasan pasien tahun 2016 terdapat 1 % responden kurang puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, diperkirakan hal

Karena memakai jilbab model tertentu secara serentak(mengikuti trend) adalah bentuk prak- tik mendisiplinkan untuk mengkultivasi kesale- han yang terstandarisasi oleh pasar. Jadi