• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak-Penggunaan pompa sentrifugal dalam dunia industri, khususnya di PT. Petrokimia Gresik memiliki peran yang sangat penting, terutama untuk memindahkan fluida kerja dari satu tempat ke tempat lain. PT. Petrokima Gresik dalam menggunakan jenis pompa untuk mengalirkan semi lean benfield solution ( yang berfungsi sebagai absorber dalam proses pembuatan amoniak.

Seiring berjalannya waktu, kapasitas pompa sentrifugal double admission yang semula 582,3 ingin ditingkatkan menjadi 700 Oleh karena itu, dilakukan perancangan ulang pompa sentrifugal double admission untuk fluida kerja semi lean benfield solution ( ) .Setelah itu dilakukan perancangan ulang pompa dengan data yang telah diolah meliputi perancangan poros, impeller dengan bentuk sudu double curvature, volute, pasak dan bearing.

Dari perancangan ulang, didapatkan desain pompa sentrifugal double admission untuk fluida kerja semi lean benfield solution ( ) yang sesuai dengan kapasitas 700 pada head 275,8 m serta daya BHP sebesar 886 Kwatt dengan effisiensi 74%.

Kata kunc i: Double Admission, Pompa Sentrifugal, Pompa Kapasitas Besar

I. PENDAHULUAN

Penggunaan pompa sentrifugal dalam dunia industri, khususnya di PT. Petrokimia Gresik memiliki peran yang sangat penting, terutama untuk memindahkan fluida kerja dari satu tempat ke tempat lain. Pompa aksial digunakan untuk menghasilkan kapasitas yang sangat besar dengan kebutuhan head yang kecil. Sedangkan pompa sentrifugal double admission digunakan untuk menghasilkan kapasitas yang besar dengan kebutuhan head yang cukup tinggi. Pompa sentrifugal double admission mampu menghasilkan kapasitas yang besarnya sama dengan dua kali kapasitas yang mengalir pada pompa dengan isapan tunggal dengan menghasilkan head yang sama.

Pompa sentrifugal dengan dua sisi hisap banyak sekali digunakan untuk menghasilkan kapasitas yang besar dengan head yang tinggi. Alasan tersebutlah yang dijadikan dasar penggunaan pompa sentrifugal double admission oleh PT. Petrokimia Gresik untuk mengalirkan semi lean benfield solution ( yang berfungsi sebagai absorber dalam proses pembuatan amoniak.

Adanya suatu kebutuhan pompa yang dapat digunakan untuk fluida kerja semi lean benfield solution (

yang mampu menghasilkan kapasitas sebesar 700

pada head sebesar 275,8 m di mana pompa dengan

sentrifugal isapan tunggal, pompa aksial dan pompa sentrifugal double admission yang terdapat di PT. Petrokimia Gresik sebelumnya tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut karena hanya mampu menghasilkan 582,3 .

II.URAIANPENELITIAN A. Diagram Alir Penelitian

Penelitian Tugas Akhir ini akan dilaksanakan dengan mengikuti diagram alir penelitian. Adapun langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian B. Perhitungan Perancangan

Data awal yang digunakan dalam perancangan pompa sentrifugal double admission ini adalah sebagai berikut: Fluida kerja: Semi Lean Benfield Solution (K2CO3), Specific

Gravit : 1,249 ; Head: 275,8 m ; Kapasitas: 700 m3/h = 0,194 m3/s ; Putaran: 3000 rpm. Pertama dilakukan perhitungan dasar untuk pompa secara umum untuk mengetahui jumlah masukan fluida ke dalam impeller Kk

seperti berikut.

Maka,

Re-Design Pompa Sentrifugal Double Admission dengan

Fluida Kerja Semi Lean Benfield Solution (K

2

CO

3

) pada

Kapasitas 700 m

3

/h dan Head 275.8 m

(STUDI KASUS : PT. PETROKIMIA GRESIK)

Fathur Rahim dan Prof. Dr. Ir. I Made Arya Djoni, M.Sc.

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

(2)

Sehingga perhitungan ulang putaran spesifik untuk pompa double admission dapat dilakukan seperti berikut:

C. Daya Pada Pompa

Besarnya daya yang diterima fluida (WHP) dari impeller pompa adalah sebagai berikut:

Untuk menentukan besarnya daya poros yang dibutuhkan (BHP) dilakukan perhitungan sebagai berikut:

D. Perancanggan Impeller

Dalam melakukan perhitungan minimum poros, harus mempertimbangkan besarnya momen bending yang timbul pada poros tersebut akibat gaya-gaya yang bekerja didalamnya. Gaya-gaya tersebut seperti gaya akibat berat impeller dan gaya radial yang timbul dari impeller. Dalam menghitung berat impeller tentunya harus mengetahui volume impeller terlebih dahulu dan hal itu didapat melalui perhitungan yang bermula dari diameter hub yang didapat dari penentuan diameter poros

di mana,

Material poros yang digunakan adalah 17.4 PH.A SS

dengan nilai , maka :

Maka sebagai acuan awal diameter poros pompa yang ditentukan untuk dilakukan perhitungan selanjutnya yaitu,

. Selanjutnya diameter hub impeller : Perhitungan Komponen Inlet Impeller

Besarnya kecepatan meridian pada sisi inlet impeller ( ) dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

Kecepatan Fluida Masuk Impeller (Co)

Besarnya kecepatan fluida masuk impeller pada sisi inlet ( ) dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut

G. Perhitungan Diameter Inlet Eye Impeller dan Diameter Sentral Streamline

Setelah di dapat nilai dari kapasitas teoritis, kita dapat menentukan inlet area (Ao), cross sectional area hub impeller (Ah) dan total cross sectional area ( )

Dari perhitungan di atas, dilakukan perhitungan kembali untuk mendapatkan diameter inlet eye impeller ( ) seperti di bawah ini

Sedangkan diameter sentral streamline sisi inlet impeller adalah sebagai berikut.

Desain Sudut Relatif Sisi Inlet Impeller untuk Streamline (

Untuk mendapatkan besar sudut relatif sisi inlet impeller diperlukan perhitungan kecepatan peripheral sisi inlet ( ) terlebih dahulu.

Setelah didapatkan nilai dari kecepatan peripheral sudut relatif streamline sisi inlet impeller ( )

Agar kapasitas tekan pompa lebih optimal dan effisiensi pompa meningkat maka ditambah Angle Of Attack

dengan syarat (diambil )

Pengecekan Asumsi Faktor Koreksi Adanya Penyempitan ( )

Berikut ini rumusan untuk melakukan pengecekan inlet constriction.

jumlah sudu (Z) diasumsikan 5 karena fluida yang digunakan memiliki viskositas yang jauh lebih tinggi daripada air.

Karena lebih kecil daripada yang diasumsikan ,maka diasumsikian ulang

(3)

Perhitungan Ulang Asumsi

Setelah melakukan pengecekan dan hasilnya kurang mendekati, maka dilakukan perhitungan ulang dengan melakukan asumsi yang baru

Perhitungan Sudut Relatif Sisi Inlet Impeller untuk Streamline dan .

Untuk mendapatkan sudut relatif streamline sisi inlet impeller ( ) dilakukan perhitungan kecepatan peripheral sisi inlet ( ) terlebih dahulu.

Sedangkan, untuk mendapatkan sudut relatif streamline sisi inlet impeller ( )

Nilai kecepatan relatif pada streamline ( ) adalah sebagai berikut.

Perhitungan Komponen Outlet Impeller

Kecepatan Periphieral

1 + Cp = Koreksi Pfleider, diasumsikan 1,3

Diameter outlet impeller didapat dengan perhitungan :

Untuk melakukan perhitungan selanjutnya, terlebih dahulu melakukan pengecekan terhadap jumlah sudu :

Pengecekan Asumsi Koreksi Pfleider

jika jika

Sehingga rumusan yang digunakan adalah sebgai berikut. = (0,76

Perhitungan Lebar Outlet Impeller

=

Luas Cross Sectional Impeller

Sehingga besarnya lebar outlet impeller :

Untuk mendapatkan nilai dari masing-masing kecepatan dilakukan perhitungan sebagai berikut:

=

Desain Sudu Impeller dengan Metode Double Curvature Dalam mendesain sudu impeller digunakan metode point by point double curvature, yang mana perancangan sudu dengan menggunakan metode double curvature dilakukan dengan membuat tiga buat streamline. Ketiga streamline itu adalah streamline , streamline , dan streamline

(4)

perhitungan static moment . Setelah itu dilanjutkan dengan membuat streamline dan streamline . Tabel 1 Streamline

Dari hasil perhitungan streamline , streamline , dan streamline maka didaptkan besar sudut θᵒ berdasarkan jari-jari (r).

Gambar 2 Impeller Tiga Dimensi E. Perencanaan Poros Pompa

Volume dari impeller yang tertera pada gambar hasil dari aplikasi solidwork adalah sebagai berikut:

Dengan material poros yang digunakan adalah 17-4 PH A

SS dengan massa jenis ( yang

dikonversikan menjadi sebesar . Sehingga berat impeller didapat dengan perhitungan sebagai berikut :

Besarnya gaya radial yang bekerja pada poros pompa dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini. Berikut perhitungan gaya radial pada poros :

Untuk mendapatkan besarnya koesfisien eksperimental Kr diperlukan perhitungan kecepatan spesifik yang kemudian diplot berdasarkan grafik hubungan Kr terhadap ns.

Di mana, Q = gpm ; H = ft

Maka,

Gambar 3 Grafik hubungan Kr terhadap ns

Gambar 4 Arah Gaya Radial pada Impeller

Setelah mengetahui besarnya gaya radial selanjutnya perlu mengetahui arah gaya radial tersebut bekerja. Dengan nilai maka dari grafik diatas dapat dilihat arah gaya.

Gambar 5 Free Body Diaagram Gaya-gaya pada Poros

Momen Pada Bidang Vertikal

Gambar 6 Free Body Diagram Gaya-Gaya pada Arah Vertikal

Pada Bidang Horizontal

Gambar 7 Free Body Diagram Gaya-Gaya pada Arah Horizontal

Ah x 1,48 m – Frh x 0,74 = 0

Dari perhitungan di atas dapat diketahui nilai dari minimum poros yang dijinkan dengan perrhitungan sebagai berikut.

0,74 0,74 W B A Fr 2 2 0,74 0,74 Bh Frh Ah

(5)

Q. Perancangan Volute Pompa

Metode yang digunakan dalam perencanaan volute pompa ini adalah Constant Mean Velocity Of Flow.

Gambar 8 Grafik hubungan terhadap Kcv Dari grafik didapatkan nilai Kcv sebesar 0,275 dengan

Sehingga dapat ditentukan :

Cv =Kcv = 16,55

Besarnya luas penampang irisan rata-rata dari volute pompa

Lebar sisi volute pompa :

sehingga dapat direncanakan sebesar 0,07 m.

Maka

Luas area untuk tiap-tiap cross section : Av = Area ABCDEA - Area ABEA

=

=

Dengan variasi sudut yang sering digunakan dalam perancangan volute pompa Diameter outlet pompa direncanakan 10 in dan diameter inlet pompa 12 in dan material yang digunakan untuk casing volute pompa ini adalah 316 SS.

F. Perencanaan Pasak

Pada perancangan pompa sentrifugal double admission ini jenis pasak yang digunakan adalah standart square key.

Data awal yang digunakan dalam perancangan pasak ini adalah sebagai berikut :

Diameter poros = 86 mm Torsi = 2857,22 N.m

Material pasak = 17 P-H SS H 1150 M, Syp = 896 MPa Dalam menentukan material pasak harus mempertimbangkan bahwa material pasak harus memiliki tegangan luluh yang lebih rendah dari meterial impeller dan poros. Material impeller dan material poros adalah 17 - 4 PH A SS dengan tegangan luluh 1000 MPa. Jadi material pasak 17 P-H SS H 1150 M dengan Syp = 896 MPa, tegangan luluhnya lebih rendah dari impeller dan poros. Dengan diameter poros maka dimensi-dimensi pasak, yaitu lebar dan tinggi pasak dapat diperoleh dari standarisasi pasak pada lampiran. Berikut lebar (W) dan tinggi pasak (H) :

W = 12 mm ; H = 12 mm

Penentuan panjang pasak (L) didasarkan pada pertimbangan terjadinya tegangan geser dan tegangan kompresi pada pasak.

Berdasarkan Tegangan Kompresi

;

Berdasarkan Tegangan Geser

;

Maka dari perhitungan dari tegangan kompresi dan tegangan geser dapat ditentukan panjang pasak sebesar (L) 140 mm yang digunakan dalam perancangan pompa sentrifugal double admission ini.

G. Perencanaan Bearing

Pada perancangan pompa sentrifugal double admission ini jenis bearing yang digunakan adalah angular contact ball bearing double row . Bearing tersebut cocok untuk terjadi kombinasi gaya radial dan aksial. Pada perhitungan gaya-gaya yang terjadi pada poros, gaya yang dominan besar adalah gaya radial. Namun pada kondisi operasinya pompa sentrifugal double admission kadang terjadi unbalance karena fluida masuk dari kedua sisi hisap yang berbeda. Sehingga kemungkinan terjadinya gaya aksial masih ada. Oleh karena itu jenis bearing yang digunakan dalam perancangan ini adalah angular contact ball bearing double row dengan seri 5413A (dari katalog SKF).

Dengan diameter dalam bearing 65 mm maka dari tabel SKF dapat ditentukan dimensi dan spesifikasi angular contact ball bearing double row.

Diameter dalam (d) = 65 mm; Diameter luar (D)= 160 mm Lebar bantalan (B) =71,4mm; Beban dinamis (C) = 195 KN Massa (m)= 6,75 kg; Seri bearing = 5413 A

Gaya radial pada titik A ( ) dapat dihitung sebagai berikut :

Besarnya gaya AV dan AH sudah didapatkan pada ssat perhitungan perencanaan poros.

AH = AV =

Sehingga beban ekivalen yang diterima oleh bearing dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Gaya aksial yang terjadi secara teoritis karena bentuk impeller yang saling membelakangi dan mengakibatkan gaya aksial saling meredam. Maka persamaan beban ekivalen menjadi seperti berikut:

X = 1 (dari katalog SKF) V = 1 (untuk inner ring rotation) Maka,

(6)

8247,3 N

Maka umur bearing dapat dicari dengan perhitungan menggunakan persamaan berikut :

III. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil perancangan diperoleh spesifikasi pompa sentrifugal double admission. Berikut spesifikasi pompa sentrifugal double admission :

 Kondisi operasi

• Fluida kerja : Semi Lean Benfield Solution (K2CO3)

• Specific Gravity : 1,249 • Head : 275,8 m • Kapasitas : 700 m3/h • Putaran : 3000 rpm  Konstruksi • Impeller

 Tipe : Forwards Curve Vane Closed  Diameter Out : 466,8 mm

 Diameter In : 210,8 mm

 Sudu : double curvature (5 buah) • Bearing

 Tipe : angular contact ball bearing doble row SKF seri 5413A

• Pasak

 Tipe : Standart square key  Performance • Predicted Efficiency : 74% • WHP : 655 Kwatt • BHP : 886 Kwatt  Material • Poros : 17-4 PH A SS • Impeller : 17-4 PH A SS • Casing Pompa : 316 SS • Impeller Ring : 17-4 PH A SS • Casing Ring : 17-4 PH A SS

• Bearing : AISI 52100 (high Carbon Chrome Steel) • Pasak : 17-4 PH H 1150-M SS

• Packing : Asbestos

Berikut ini contoh gambar pompa sentrifugal double admission.

Gambar 9 Pompa Sentrifugal Double Admission B. Saran

Berikut beberapasaran yang dapat saya sampaikan setelah menyelesaikan perancangan pompa sentrifugal double

admission untuk fluida kerja Semi Lean Benfield Solution (K2CO3) ini :

1. Dalam menentukan material komponen pompa harus mempertimbangkan sifat material yang sesuai dengan kondisi fluida kerja pompa dan faktor ekonomis. 2. Fenomena aliran fluida di dalam impeller dapat

divisualisasikan dengan program fluent. UCAPAN TERIMA KASIH

Ayahanda serta ibunda tercinta, Herry Djauhari dan Herlina yang selalu membimbing dan menasehati, dan kesabaran yang diberikan selama ini. Serta semua kakak dan adik saya tercinta untuk dukungannya. Prof. Dr. Ir. I Made Arya Djoni, M.Sc. selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan arahan dan petunjuk mengenai penulisan Tugas Akhir serta menceritakan kisah hidup beliau yang sungguh berharga. Dr. Ir. Heru Mirmanto, M.T., Dedy Zuhidayat Noor, S.T., M.T., PhD., dan M. Khoirul Effendi, ST., MSc. Eng. sebagai dosen penguji yang telah memberikan arahan dan petunjuk yang sangat berarti dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Bapak M. Nur Yuniarto sebagai dosen wali, dimana setiap semester selalu memberikan arahan dan motivasi yang terbaik untuk saya, agar saya lebih baik dari sebelumnya. Koes Cahyaning Rahayu, “the best partner” yang selalu tiada henti memberikan semangat dan motivasi serta menemani Penulis dalam meyelesaikan Tugas Akhir ini. Karyawan PT. Petrokimia Bapak Budi Satoto dan Bapak Danang terima kasih atas bantuan dalam mengarahkan pengambilan data. Keluarga M51 khususnya dan Mahasiwa Mesin yang tidak bisa Penulis sebutkan satu-persatu dan selalu membantu dan mendukung Penulis kapan pun dimanapun. Keluarga dari Himpunan Mahasiswa Mesin dan Mesin ITS Autosport khususnya MAUT 8 yang sangat dibanggakan walaupun Penulis tidak bisa berkontribusi dengan sangat berarti. Rekan-rekan seperjuangan TA, Anindika Bagus Pradana, Mehmed Khozin Al Asror, Setiadi, Adi M.I., Dina, Dani, Taurista, Devi, Andri, dll.p ak Nur, Pak Tris, Cak Bud, Cak To, Pak Noh, Bu Sri, dan Mbak Sri serta seluruh karyawan Teknik Mesin ITS lainnya, yang selalu dengan senyum ramahnya memberikan bantuan dan semangat untuk penulis. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Deutschman,A.D., Michels W.J., dan Wilson C.E. 1975. Machine Design. Macmillan Publishing Co, Inc, New York.

[2] Karassik, I.J., dan Heald C.C. 2011. Pump Handbook. McGraw-Hill Book Company, New York.

[3] Khetagurouv, M. Marine Auxilary Machinery and System. Peace Publisher, Moscow.

[4] Lazarkiewicz, S., and Troskolanski, A. 1965. Impeller Pumps. Pergamon Press Ltd, New York.

[5] SKF Catalogue (www.skf.com)

[6] Yoga, M.A.D. 2009. Perancangan Pompa Sentrifugal untuk Menghasilkan Air terjun Buatan. Mahasiswa FTI ITS angkatan 2006, Surabaya.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian  B.  Perhitungan Perancangan
Gambar 2 Impeller Tiga Dimensi  E. Perencanaan Poros Pompa
Gambar 8 Grafik hubungan  terhadap Kcv  Dari grafik didapatkan nilai Kcv sebesar 0,275 dengan
Gambar 9 Pompa Sentrifugal Double Admission  B. Saran

Referensi

Dokumen terkait

Banyak cara untuk mengamalkan Alquran, salah satunya dengan cara menghafal ayat-ayat dalam Alquran yang sering kita sebut dengan tahfizul quran. Alquran ialah pedoman

Buku “KECAMATAN MIJEN DALAM ANGKA TAHUN 2012“ ini merupakan bentuk penyajian data yang setiap tahun kami laporkan kepada Instansi yang lebih tinggi dari tingkat

Penelitian ini membuktikan bahwa pendekatan SETS memberikan dampak positif bagi peserta didik dalam proses pembelajaran terutama pada peningkatan motivasi dan hasil

1) Sistem yang dibuat mampu memberikan hasil rekomendasi keputusan yang sesuai, berdasarkan kriteria- kriteria peringkat rangking , nilai rata-rata raport, nilai

kertas karya ini maka masalah yang akan dibahas adalah kegiatan pelayanan pengguna pada perpustakaan STIE Nusa Bangsa. 1.2

setiap individu sebagai anggota sekolah waib memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan mengajarnya agar tetap bersih dan nyaman. Dengan kelima prinsip

Orang tuna netra adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali (buta total) hingga mereka yang masih memiliki sisa penglihatan tetapi tidak mampu