• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN FOKUS PADA PENANGANAN LIMBAH DAN SAMPAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DENGAN FOKUS PADA PENANGANAN LIMBAH DAN SAMPAH"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS

LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN FOKUS

PADA PENANGANAN LIMBAH

DAN SAMPAH

(2)

SEKILAS PENGEOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH

INDUSTRI

PENGELOLAAN

SAMPAH

PENGELOLAAN

LIMBAH

IPAL KOMUNAL

BATIK

( Ipal Jenggot,

Kauman, Banyuurip

da Pringlangu )

IPAL BIOGAS

TPA

TPS /

CONTAINER/DEPO

PENGANGKUTAN

TPS 3R

BANK SAMPAH

INDUK

IPAL MANDIRI

DARI PEMILIK

USAHA

ARMADA DAN VIAR

SEDOT LIMBAH

(3)

KONDISI SARANA PRASANA PENGELOLAAN

SAMPAH

No.

Jenis Sarpras

JUMLAH

KODISI

1.

ARMROLL

11

4 Rusak Berat

2.

Dump Truck

14

10 Kurang Baik

3.

Pick Up

6

2 Rusak Berat

4.

Excavator

8

5 Rusak berat

5

Whell Loader

1

Rusak Berat

6.

Kendaraan Roda 3

9

Baik

7.

Container

33

16 kurang baik

(4)

KONDISI TEMPAT PEMROSESAN

AKHIR

Terdapat 3 ( TIGA ) zona

( zona I, II dan III )

ZONA 2 masih aktif sedangkan

zona I dan 3 sudah Tidak Aktif

Ketinggian sampah sudah mencapai

± 20 m

Sistem pengelolaan cenderung open

Dumping

Rencana Pengembangan di Zona 4

( DED sudah dibuat th 2020 )

(5)
(6)

DATA TIMBULAN SAMPAH DAN CAPAIAN PELAYANAN

2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

Prediksi Jumlah Penduduk

309.761 312.394 315.049 317.727 320.428 323.151 Prediksi Produksi Sampah (0,7 untuk

kategori Kota sedang, dengan jumlah penduduk 100 rb s/d 500 rb 79.143.878 79.816.601 80.495.042 81.179.250 81.869.274 82.565.162 70% 71% 71% 70% 69% 69% 41.306.136 55.682.976 56.778.476 56.778.976 56.779.476 56.779.976 56.780.476 Masuk TPA 38.218.675 46.127.807 47.222.807 47.222.807 47.222.807 47.222.807 47.222.807

Dibuat Kompos TPS 3R dan Plastik dikelola TPS 3R 710.000 710.000 710.000 710.000 710.000 710.000 710.000

Dikelola Pengemudi Angkutan

2.336.000 2.336.000 2.336.000 2.336.000 2.336.000 2.336.000 2.336.000

Dikelola Depot Rongsok Swasta

(Pemulung) 6.467.208 6.467.208 6.467.208 6.467.208 6.467.208 6.467.208

Dikelola Bank Sampah Kota

41.461 41.961 42.461 42.961 43.461 43.961 44.461

Prakiraan Timbunan Sampah

41.306.136 55.682.976 56.778.476 56.778.976 56.779.476 56.779.976 56.780.476 Prosentase Pengelolaan Sampah 76,07% 76,50% 77,00% 77,50% 78,00% 78,50% 79,00% Prosentase Penanganan Sampah 92,53% 92,53% 92,50% 92,45% 92,40% 92,35% 92,30% Prosentase Pengurangan 7,47% 7,47% 7,50% 7,55% 7,60% 7,65% 7,70%

(7)

PERMASALAHAN PENGELOLAAN SAMPAH

1.

TPA Degayu secara teknis sudah tidk layak fungsi.

2.

Sistem pemrosesan akhir ( Open Dumping ) sudah

dilarang di UU 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah .

3.

Edukasi pemilahan sampah belum masif sampai ke

RT/RW ( keterbatasan anggaran )

4.

Belum setiap RT mempunyai sistem pengelolaan

sampah.

5.

Pengelolaaan sampah masih paradigma lama “ kumpul

angkut buang “

6.

Rendahnya Kepedulian Masyarakat dalam mengelola

sampah dari sumbernya.

7.

Sungai dan saluran sasaran pembuangan sampah liar

(8)

PENGELOLAAN LIMBAH

INDUSTRI

(9)

5

 PEMBANGUNAN IPAL KOMUNAL

• IPAL BANYURIP

• IPAL JENGGOT

• IPAL KAUMAN

• IPAL PRINGREJO

 PEMBANGUNAN IPAL MINI

TERBANGUN DI 73 LOKASI

 IPAL BIOGAS TAHU

4 UNIT DI KELURAHAN DUWET

 IPAL BIOGAS KOTORAN HEWAN

6 LOKASI DI KEL. DEGAYU,

 IPAL LOUNDRY DI 10 LOKASI

IPAL JENGGOT

IPAL DUWET

(10)

IPAL SEDERHANA SKALA KECIL

ADA 73 UNIT

(11)

PENYEDOTAN LIMBAH DENGAN TRUCK

SEDOT LIMBAH DI JENGGOT

(12)

REALISASI PENGOLAHAN LIMBAH 2016-2021

NO. LOKASI IPAL TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021 1

KAUMAN

100,00 100,00 120,00 150,00 150,00 150,00 2

JENGGOT

400,00 400,00 500,00 500,00 700,00 700,00 3

71 INDUSTRI KECIL

426,00 426,00 426,00 426,00 426,00 426,00 4

MAYAFOOD

300,00 320,00 300,00 300,00 300,00 300,00 5

IPAL BERSAMA

500,00 500,00 500,00 500,00 500,00 500,00 6

LOJITEX

160,00 150,00 150,00 150,00 7

IPAL BIOGAS DUWET (4)

120,00 120,00 45,00 40,00 40,00 40,00 8

IPAL BIOGAS TERNAK (7)

210,00 210,00 210,00 50,00 50,00 50,00 9

IPAL PRINGREJO

30,00 30,00 30,00 30,00 30,00 10

IPAL BANYUURIP

60,00 60,00 300,00 300,00 11

RS. BUDI RAHAYU

30,00 30,00 40,00 40,00 40,00 12

PUSKESMAS (10 UNIT)

40,00 40,00 40,00 20,00 20,00 13

IPAL PASIRSARI

- - 14

RS MITRA BUNDA

3,00 3,00 3,00 3,00 15

RS. RS. ARO

5 5 5 5 5 5 16

RS, BHAKTI WALUYO

4,00 4,00 6,00 6,00 17

RS. SITI KHODIJAH

8 8 8 8 13 13 18

RS. KRATON

20,00 20,00 20,00 20,00 40,00 40,00 19

RS. BENDAN

15 15 15 15 25 25 20

RS,. AL KAROMAH

6 6 6 6 12 12 21

RS. DJUNAID

8 8 8 8 15 15 22

RS. ANUGERAH

6 6 6 6 15 15

TOTAL LIMBAH TEROLAH

2.284,00 2.394,00 2.336,00 2.211,00 2.840,00 2.840,00

LIMBAH DIHASILKAN RATA RATA NAIK 3 %

PER TAHUN

5.024,91 5.175,65

5.180,90

5.190,00

5.655,54

5.655,54

% LIMBAH TEROLAH

45,45

46,26

45,09 42,60 50,22

50,22

(13)

PERMASALAHAN

PENCEMARAN SUNGAI DI KOTA

PEKALONGAN

•BANYAKNYA INDUSTRI KECIL YANG BELUM

MEMILIKI IPAL

•MINIMNYA SARANA DAN PRASARANA

PENGOLAH LIMBAH

•MASIH MAHALNYA PEMBANGUNAN IPAL YANG

SESUAI DENGAN STANDART

•KESADARAN PELAKU INDUSTRI YANG PERLU

DITINGKATKAN

•BELUM OPTIMALNYA KOORDINASI LINTAS

DAERAH

(14)

FOTO PERBATASAN

KOTA PEKALONGAN- KABUPATEN PEKALONGAN LOKASI DI

JEMBATAN SIMBANG WETAN HULU SUNGAI ASEM BINATUR

(15)

5

HASIL ANALISA LABORATORIUM HULU SUNGAI ASEM

BINATUR (PERBATASAN KOTA-KAB. PEKALONGAN

(16)

5

KESIMPULAN :

BOD, DO, TOTALFOSFAT SEBAGAI P, NH3,

CHROM, TEMBAGA, TIMBAL, SENG,

CHLORIN BEBAS DIATAS BAKU BUTU

YANG TELAH DITETAPKAN.

ARTINYA SUNGAI TERSEBUT SUDAH

TERCEMAR

(17)

ARAH KEBIJAKAN :

1.

Pembinaan, koordinasi, pengawasan, pencegahan,

penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup;

2.

Meningkatkan air sungai melalui pembangunan IPAL

Terpadu dan IPAL skala rumah tangga serta

peningkatan peran serta aktif pelaku industri dalam

pengelolaan limbah yang dihasilkan;

3.

Melaksanakan pemantauan dan pengendalian

kualitas air secara berkala;

4.

Melaksanakan pemantauan dan pengendalian

(18)

5.

Meningkatkan pembinaan, sosialisasi dan edukasi

tentang fungsi perlindungan dan konservasi sumber

daya alam;

6.

Meningkatkan RTH baik kuantitas maupun kualitas;

7.

Mendorong pengelolaan sampah dengan

mengoptimalkan pengelolaan sampah pada

sumbernya;

8.

Membangun sistem informasi lingkungan hidup yang

terpadu dan terintegrasi untuk menjamin ketersediaan

data yang berkualitas;

9.

Meningkatkan pembinaan, pengawasan dan

penegakan hukum lingkungan dalam pengelolaan

sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

(19)

STRATEGI PENANGANAN LIMBAH

DI KOTA PEKALONGAN

1.

Meningkatkan kesadaran pelaku industri dan

masyarakat dalam pengelolaan limbah

(padat, cair dan udara)

2.

Melibatkan komunitas peduli lingkungan

dalam penanganan limbah

3.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM

Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan

4.

Menerapkan peraturan perundang-undangan

secara konsisten terhadap pelaku

pencemaran

(20)

STRATEGI PENANGANAN SAMPAH

DI KOTA PEKALONGAN

1.

Meningkatkan pembinaan dan pemahaman

masyarakat secara intensif dan berkelanjutan

(sustainable) terkait pengelolaan sampah dari

sumbernya melalui sistem 3R (reduce,

reuse, recycle)

2.

Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas

sistem pengelolaan dengan memaksimalkan

pemanfaatan sarana prasarana

(21)

STRATEGI PENANGANAN SAMPAH

DI KOTA PEKALONGAN (lanjutan)

3.

Pengembangan kelembagaan, peraturan dan

perundangan dengan cara meningkatkan status

dan kapasitas institusi pengelola, meningkatkan

kinerja institusi pengelola persampahan

4.

Penerapan sistem pengawasan dan penerapan

sanksi hukum secara konsisten dalam rangka

pembinaan aparat, masyarakat dan pemangku

kepentingan lainnya.

(22)

SASARAN YANG AKAN DIWUJUDKAN

1. Pembentukan Bank Sampah di setiap RT sebagai

lembaga pengelola sampah sistem 3 R.

2. Penambahan / Perbaikan sarana prasana pengelolaan

sampah termasuk peningkatan kapasitas TPA.

3. Pengawasan atas pelanggaran LH dengan kerjasama

APH/Aparat Penegak Hukum dan Satpol PP.

4. TPA Regional

5. Kerjasama Lintas Daerah dalam pengelolaan limbah

industri

6. Setiap kegiatan/usaha penghasil limbah memiliki IPAl

/memanfatkan IPAL Comunal.

7. Budaya mbabarke /mburuhke batik melekat tanggung

jawab pengolahan limbah pada Juragan.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Populasi tak terjangkau dalam penelitian ini meliputi seluruh peserta didik kelas XI yang terdiri dari 8 kelas sebanyak 291 peserta didik, yaitu 5 kelas kelompok

Mengetahui interaksi antara metode pembelajaran (menggunakan media virtual PowToon dengan recitation method dan media konvensional) dan minat belajar (tinggi dan rendah)

adanya zakat adalah untuk kesejahteraan umat, sehingga jika zakat yang dikumpulkan oleh umat didistribusikan keluar wilayah sedangkan wilayah tempat pengumpulan zakat masih

Menurut Adrianus dan Yufiarti, tujuan pembelajaran outbound adalah untuk : (a) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa; (b) berekspresi sesuai dengan

Mehta (1994) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang

Hal ini sesuai pernyataan Reksohadiprodjo 1800 kg/ha, sedangkan untuk g tahan terhadap naungan dan pemupukan yang tinggi adalah interaksi N2T1P1 dengan kandungan protein kasar yaitu

Pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa). Sejalan dengan pengenalan terhadap sistem keseluruhan pada pneumatik, secara individu

249 Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu koordinator wilayah dari suporter Persisam Putra Samarinda yang berinisial W pada tanggal 27 Maret 2013 yang