31 DESEMBER 2020 DAN 2019/
31 DECEMBER 2020 AND 2019
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian.
The accompanying notes form an
integral part of these consolidated financial statements.
Catatan/
2020 Notes 2019
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 492,110 4 727,634 Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade receivables
- Pihak berelasi 90 26 - Related parties -
- Pihak ketiga 134,982 5 105,227 Third parties -
Piutang lain-lain Other receivables
- Pihak berelasi 29 26 29 Related parties -
- Pihak ketiga 74,218 113,793 Third parties -
Persediaan Inventories
- Aset real estat 2,329,676 6 2,309,152 Real estate assets -
- Lain-lain 2,724 2,853 Others -
Aset keuangan lainnya 104,607 7 149,160 Other financial assets
Pajak dibayar dimuka 39,096 24 47,690 Prepaid taxes
Uang muka dan Advances and
biaya dibayar dimuka 51,319 35,216 prepaid expenses
3,228,851 3,490,754
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Piutang usaha - pihak ketiga 81,173 5 108,342 Trade receivables - third parties Piutang lain-lain - pihak ketiga 5,303 5,328 Other receivables - third parties Uang muka pembelian tanah 5,040 - Advance for purchase of land
Persediaan - aset real Inventories - real estate
estat 764,079 6 721,262 assets
Aset keuangan lainnya 155,975 7 158,453 Other financial assets
Investasi ventura Investments in joint
bersama 85,194 8 59,008 venture
Uang muka investasi Advance for investment
ventura bersama - 8 30,006 in joint venture
Aset pajak tangguhan 812 380 Deferred tax assets
Properti investasi 1,093,369 9 1,110,966 Investment properties
Aset tetap 492,362 10 385,178 Fixed assets
Aset tidak lancar lainnya 20,325 37,687 Other non-current assets
2,703,632 2,616,610
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian.
The accompanying notes form an
integral part of these consolidated financial statements.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Expressed in millions of Rupiah) Catatan/ 2020 Notes 2019*) LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA
PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka pendek 274,928 11 311,722 Short-term bank loans
Utang usaha - Trade payables -
pihak ketiga 47,063 47,493 third parties
Utang lain-lain Other payables
- Pihak berelasi 577 26 482 Related parties -
- Pihak ketiga 20,279 15,586 Third parties -
Utang pajak 29,185 24 53,732 Taxes payable
Beban akrual 147,394 13 180,838 Accrued expenses
Utang bank jangka panjang yang Current maturities of
jatuh tempo dalam setahun 315,306 12 265,646 long-term bank loans
Pendapatan diterima dimuka Unearned revenue and
dan uang muka pelanggan 390,792 14 432,396 customer advances
1,225,524 1,307,895
LIABILITAS JANGKA NON-CURRENT
PANJANG LIABILITIES
Utang bank jangka panjang 501,588 12 805,780 Long-term bank loans
Pendapatan diterima dimuka Unearned revenue and
dan uang muka pelanggan 15,039 14 39,170 customer advances
Uang jaminan pelanggan 33,938 34,842 Customer deposits
Liabilitas pajak tangguhan 3,967 3,865 Deferred tax liabilities
Liabilitas imbalan kerja Employee benefit
karyawan 75,490 15 65,961 obligations
630,022 949,618
JUMLAH LIABILITAS 1,855,546 2,257,513 TOTAL LIABILITIES
*)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian.
The accompanying notes form an
integral part of these consolidated financial statements.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Expressed in millions of Rupiah) Catatan/ 2020 Notes 2019 EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang dapat Equity attributable to
diatribusikan kepada owners of the
pemilik entitas induk parent
Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp 100
Rp 100 per saham par value per share
(Rupiah penuh) (full Rupiah)
Modal dasar - Authorised capital -
20.000.000.000 saham 20,000,000,000 shares
Modal ditempatkan
dan disetor penuh - Issued and paid-in capital - 7.655.126.330 saham 765,513 16 765,513 7,655,126,330 shares Tambahan modal disetor 257,964 16 257,964 Additonal paid-in capital Komponen ekuitas lainnya 2,895 2,895 Other equity component Penghasilan komprehensif lain (33,102) (26,171) Other comprehensive income
Saldo laba Retained earnings
- Dicadangkan 17,000 17 15,000 Appropriated -
- Belum dicadangkan 2,779,191 2,561,144 Unappropriated -
Ekuitas yang dapat Equity attributable to
diatribusikan kepada pemilik owners of the
entitas induk 3,789,461 3,576,345 parent
Kepentingan nonpengendali 287,476 18 273,506 Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS 4,076,937 3,849,851 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES
DAN EKUITAS 5,932,483 6,107,364 AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian.
The accompanying notes form an
integral part of these consolidated financial statements.
31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
31 DECEMBER 2020 AND 2019 (Expressed in millions of Rupiah)
Catatan/
2020 Notes 2019*)
Pendapatan 1,110,650 19 1,403,758 Revenues
Beban pokok pendapatan Cost of revenues
dan beban langsung (524,906) 20 (613,036) and direct costs
Laba bruto 585,744 790,722 Gross profit
Beban pemasaran (68,105) 21 (83,117) Marketing expenses Beban administrasi (203,126) 22 (244,398) Administrative expenses
Bagian rugi Share in net loss
ventura bersama (3,820) 8 (8,293) of joint venture Beban pajak final (48,514) (61,854) Final tax expense
Penghasilan bunga 31,337 34,360 Interest income
Beban keuangan (23,418) (38,993) Finance cost
Keuntungan
lain-lain - bersih
16,350
23
102,035 Other gains - net
Laba sebelum pajak
penghasilan 286,448 490,462 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan (141) 24 (2,840) Income tax expense
Laba tahun berjalan 286,307 487,622 Profit for the year
Rugi komprehensif lain Other comprehensive loss
Pos yang tidak akan Item that will not be
direklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss:
Pengukuran kembali Remeasurement of employee
imbalan kerja karyawan (7,231) (4,680) benefit obligations Pajak penghasilan terkait 263 104 Related income tax
Rugi komprehensif lain Other comprehensive loss
tahun berjalan, setelah pajak (6,968) (4,576) for the year, net of tax
Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income
tahun berjalan 279,339 483,046 for the year
Laba yang diatribusikan kepada: Profit attributable to:
Pemilik entitas induk 272,299 486,973 Owner of the parent Kepentingan nonpengendali 14,008 18 649 Non-controlling interest
286,307 487,622
Jumlah laba komprehensif yang Total comprehensive income
diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk 265,368 482,418 Owner of the parent Kepentingan nonpengendali 13,971 18 628 Non-controlling interest
279,339 483,046
Laba bersih per saham Basic earnings
dasar (Rupiah penuh) 35.57 25 63.62 per share (full Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/
Equity attributable to owner of the parent
Penghasilan
Tambahan komprehensif
Modal modal disetor/ Komponen ekuitas lain/ Saldo laba/ Kepentingan
saham/ Additional lainnya/ Other Retained earnings nonpengendali/
Catatan/ Share paid-in Other equity comprehensive Dicadangkan/ Tidak dicadangkan/ Non-controlling Jumlah ekuitas/
Notes capital capital component income Appropriated Unappropriated Jumlah/Total interests Total equity
Saldo 1 Januari 2019 765,513 257,964 2,895 (21,616) 13,000 2,148,129 3,165,885 272,878 3,438,763 Balance as at 1 January 2019
Cadangan umum 17 - - - - 2,000 (2,000) - - - General reserve
Dividen tunai 17 - - - (71,958) (71,958) - (71,958) Cash dividends
Laba tahun berjalan - - - 486,973 486,973 649 487,622 Profit for the year
Rugi komprehensif lain, Other comprehensive loss,
setelah pajak - - - (4,555) - - (4,555) (21) (4,576) net of tax
Saldo 31 Desember 2019 765,513 257,964 2,895 (26,171) 15,000 2,561,144 3,576,345 273,506 3,849,851 Balance as at 31 December 2019
Penyesuaian sehubungan Adjustment related to
dengan penerapan standar implementation of new
akuntansi baru 2 - - - (4,025) (4,025) - (4,025) accounting standard
Saldo 1 Januari 2020 765,513 257,964 2,895 (26,171) 15,000 2,557,119 3,572,320 273,506 3,845,826 Balance as at 1 January 2020
Cadangan umum 17 - - - - 2,000 (2,000) - - - General reserve
Dividen tunai 17 - - - (48,227) (48,227) (1) (48,228) Cash dividends
Laba tahun berjalan - - - 272,299 272,299 14,008 286,307 Profit for the year
Rugi komprehensif lain, Other comprehensive loss,
setelah pajak - - - (6,931) - - (6,931) (37) (6,968) net of tax
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Expressed in millions of Rupiah)
2020 2019
Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operating activities
Penerimaan kas dari pelanggan 1,031,078 1,488,686 Cash receipts from customers
Pembayaran beban pajak final (43,808) (64,163) Payment of final tax expense
Penerimaan kas dari pelanggan - neto 987,270 1,424,523 Net cash receipts from customers
Pembayaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers and other
dan untuk beban operasional lainnya (605,685) (722,366) operating expenses
Pembayaran kas kepada direksi dan karyawan (163,343) (184,608) Cash paid to directors and employees
Kas dihasilkan dari operasi 218,242 517,549 Cash generated from operations
Penerimaan bunga 31,337 34,360 Interest received
Pembayaran beban pinjaman (102,684) (108,138) Borrowing cost paid
Pembayaran pajak penghasilan (1,264) (2,726) Income tax paid
Arus kas bersih yang diperoleh Net cash flows provided from
dari aktivitas operasi 145,631 441,045 operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi Cash flows from investing activities
Pembayaran uang Payment of Joint operation’s
jaminan kerja sama operasi - (125,293) deposit receipts
Hasil penjualan aset tetap 134 2,522 Proceeds from sale of fixed assets
Penambahan investasi ventura bersama - (30,006) Placement of investment in joint venture
Perolehan properti investasi (11,351) (32,753) Acquisition of investment properties
Perolehan aset tetap (32,516) (40,189) Acquisition of fixed assets
Pencairan investasi pada Withdrawal of investment in
aset keuangan lainnya 44,553 52,551 other financial assets
Perolehan persediaan real Acquisition of non-current real estate
estat tidak lancar (42,817) (123,400) inventories
Arus kas bersih yang digunakan untuk Net cash flows used in
aktivitas investasi (41,997) (296,568) investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan Cash flows from financing activites
Penerimaan dari utang bank jangka pendek 285,595 742,747 Proceeds from short-term bank loans
Penerimaan dari utang bank jangka panjang 12,885 368,738 Proceeds from long-term bank loans
Pembayaran dividen tunai (48,227) (71,958) Payment of cash dividends
Pembayaran utang bank jangka panjang (267,021) (180,834) Payments of long-term bank loans
Pembayaran utang bank jangka pendek (323,692) (614,000) Payments of short-term bank loans
Pembayaran dividen tunai kepada Payments of cash dividends
pemegang saham nonpengendali (1) - to non-controlling shareholder
Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/ Net cash flows (used in)/provided
diperoleh dari aktivitas pendanaan (340,461) 244,693 from financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih Net (decrease)/increase in cash,
kas, setara kas dan cerukan (236,827) 389,170 cash equivalents and bank overdraft
Kas, setara kas dan cerukan Cash, cash equivalents and bank
pada awal tahun 727,634 338,464 overdraft at the beginning of the year
Kas, setara kas dan cerukan Cash, cash equivalents and bank
pada akhir tahun 490,807 727,634 overdraft at the end of the year
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and bank overdraft comprise of the following:
Kas dan setara kas 492,110 727,634 Cash and cash equivalents
Cerukan (1,303) - Bank overdraft
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information
PT Metropolitan Land Tbk (“Perusahaan”) dan entitas anaknya (bersama-sama “Grup”) didirikan berdasarkan Akta No. 37 tanggal 16 Februari 1994 dari Endang Irawati Ekaputri, S.H., notaris di Jakarta, sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang direvisi oleh Undang-Undang No. 12 tahun 1970.
Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7514.HT.01.01.TH.1994 tanggal 11 Mei 1994. Akta pendirian ini diubah dengan Akta No. 10 tanggal 3 Agustus 1994 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta, dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-15010-HT.01.04.TH.1994 tanggal 5 Oktober 1994. Kedua akta tersebut diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101, Tambahan No. 10644 tanggal 20 Desember 1994.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 43 tanggal 6 Agustus 2020, dari Christina Dwi Utami S.H., M.Hum., M.Kn, notaris di Jakarta, mengenai perubahan beberapa Pasal anggaran dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK). Akta perubahan ini memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU0144314.AH.01.11.TAHUN 2020 tanggal 1 September 2020.
Perusahaan memperoleh Surat Persetujuan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 123/V/PMA/2003 tanggal 12 Desember 2003 tentang Perubahan Status Perusahaan menjadi Penanaman Modal Asing.
PT Metropolitan Land Tbk (the “Company”) and its subsidiaries (together the “Group”) were established based on notarial deed No. 37 dated 16 February 1994 of Endang Irawati Ekaputri, S.H., notary in Jakarta, in accordance with the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970.
The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C2-7514.HT.01.01.TH.1994 dated 11 May 1994. The deed was amended by the notarial deed No. 10 dated 3 August 1994 of Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notary in Jakarta, and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through
Decision Letter No.
C2-15010-HT.01.04.TH.1994 dated 5 October 1994. Both notarial deeds were published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 101,
Supplement No. 10644 dated
20 December 1994.
The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by the Notarial Deed No. 43 dated 6 August 2020 of Christina Dwi Utami S.H., M.Hum., M.Kn, notary in Jakarta, regarding amendment to several Articles of the Company's articles of association in accordance with Financial Services Authority Regulations (POJK). This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through
decision letter No. AHU
0144314.AH.01.11.TAHUN 2020 dated 1 September 2020.
The Company has obtained the Approval Letter from the Chairman of the Capital
Investment Coordinating Board
No. 123/V/PMA/2003 dated 12 December 2003 for the change of the Company's status to Foreign Capital Investment.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Expressed in millions of Rupiah)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) a. Establishment and general information
(continued) Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan
Perusahaan meliputi pembebasan tanah, pengembangan real estat, persewaan, pembangunan dan operasi hotel, penjualan tanah dan bangunan, berikut bangunan rumah dan ruko, serta melakukan investasi pada entitas anak. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada Desember 1994.
Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura dan PT Metropolitan Persada Internasional memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan namun tidak memiliki pengendalian.
Currently, the business activities carried on by the Company comprise of land acquisition, real estate development, rent, hotels construction and operation, sale of land and buildings, including residential houses and shop houses, and investing in its subsidiaries. The Company started its commercial operations in December 1994.
Reco Newtown Pte., Ltd., Singapore and PT Metropolitan Persada Internasional have significant influence over the Company but do not have control.
Perusahaan berdomisili di Bekasi dengan kantor pusat beralamat di M-Gold Tower Office Wing Lt. 15, Jl. KH. Noer Ali Kel. Pekayon Jaya Kec. Bekasi Selatan, Bekasi. Proyek Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company is domiciled in Bekasi with its head office located at 15th Floor M-Gold Tower Office Wing, Jl. KH. Noer Ali Kel. Pekayon Jaya Kec. Bekasi Selatan, Bekasi. The Company’s projects are as follows:
Tahun operasi Komersial/
Start of
Jenis usaha/ Commercial
Proyek/Projects Line of business Lokasi/Location Operations
Mal Metropolitan Bekasi Pusat Perbelanjaan/ Bekasi, Jawa Barat/ 1994
Shopping center West Java
Metland Menteng Perumahan/Housing Ujung Menteng, Cakung 1994
Jakarta
Hotel Horison Bekasi Hotel Bekasi, Jawa Barat/ 1994
West Java
Metland Cileungsi Perumahan/Housing Cileungsi, Bogor, 2003
Jawa Barat/ West Java
Waterland Pusat rekreasi/ Ujung Menteng, Cakung 2005
Recreation center Jakarta
Sport Club Menteng Pusat olahraga/ Ujung Menteng, Cakung 2007
Sport center Jakarta
Grand Metropolitan Pusat Perbelanjaan/ Bekasi, Jawa Barat/ 2013
Shopping center West Java
M-Gold Tower Apartemen dan perkantoran/ Bekasi, Jawa Barat/ 2014
Apartment and offices West Java
Club House Cileungsi Pusat olahraga/ Cileungsi, Bogor, 2014
Sport center Jawa Barat/ West Java
Club House Menteng Pusat olahraga/ Ujung Menteng, Cakung 2015
Sport center Jakarta
KSO Keppel Menteng Perumahan/Housing Ujung Menteng, Cakung Belum beroperasi/
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) a. Establishment and general information
(continued) Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite
Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee as at 31 December 2020 and 2019 was as follows:
2020 2019
Presiden Komisaris Junita Ciputra Nanda Widya*) President Commisioner
Komisaris Nanda Widya Aldo Putra Brasali Commisioners
Iwan Putra Brasali
Independent
Komisaris Independen Kamardy Arief Kamardy Arief Commisioners
Leland Gerrits Rompas Leland Gerrits Rompas
Presiden Direktur Thomas Johannes Angfendy Thomas Johannes Angfendy President Director
Wakil Presiden Direktur Anhar Sudradjat Anhar Sudradjat Vice President Director
Direktur Olivia Surodjo Olivia Surodjo Directors
Nitik Hening Muji Raharjo Nitik Hening Muji Raharjo
Wahyu Sulistio Wahyu Sulistio
Santoso Santoso
Komite Audit Audit Committee
Ketua Leland Gerrits Rompas Leland Gerrits Rompas Chairman
Anggota Lulu Terianto
Sian Christine Wiradinata
Lulu Terianto Sian Christine Wiradinata
Members
*) Presiden Komisaris sementara *)
Temporary President Commisioner Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019
Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) memiliki masing-masing sebesar 525 dan 548 karyawan tetap (tidak diaudit).
As at 31 December 2020 and 2019, the Company and its subsidiaries (“the Group”) had 525 and 548 permanent employees (unaudited).
b. Penawaran umum saham biasa b. Public offering of ordinary shares
Pada tanggal 9 Juni 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/Bapepam-LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK) dengan suratnya No. S-6325/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum atas 1.894.833.000 lembar saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham (Rupiah penuh) dan harga penawaran sebesar Rp 240 per saham (Rupiah penuh). Dalam penawaran umum termasuk program alokasi saham kepada karyawan (ESA) dengan penjatahan pasti sebanyak 37.896.000 lembar saham dengan harga diskon sebesar 20% dari harga penawaran. Pada tanggal 20 Juni 2011, saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On 9 June 2011, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency Bapepam-LK (now Financial Service Authority/OJK) in its Decision Letter No. S-6325/BL/2011 for the initial offering of 1,894,833,000 ordinary shares to the public with par value of Rp 100 per share (full Rupiah) and offering price of Rp 240 per share (full Rupiah). The public offering included an employee share allocation (ESA) program with a fixed allotment amounting to 37,896,000 ordinary shares at a discount of 20% of the offering price. On 20 June 2011, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Expressed in millions of Rupiah)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
b. Penawaran umum saham biasa (lanjutan) b. Public offering of ordinary shares
(continued) Pada tanggal 10 Juli 2015, Perusahaan telah
mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk melakukan Penambahan Modal saham biasa melalui dividen saham sebanyak 75.793.330 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham (Rupiah penuh) dan harga pelaksanaan Rp 365 per saham (Rupiah penuh). Perusahaan telah mencatatkan saham-saham yang berasal dari dividen saham pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Agustus 2015. Pada tanggal 31 Desember 2020, seluruh saham Perusahaan sebanyak 7.655.126.330 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
On 10 July 2015, the Company obtained the approval from the shareholders through Extraordinary Shareholders General Meeting to issue additional ordinary shares with stock dividends consisting of 75,793,330 ordinary shares with par value of Rp 100 per share (full Rupiah) and strike price of Rp 365 per share (full Rupiah). The Company listed all of the additional shares in Indonesia Stock Exchange on 10 August 2015.
As of 31 December 2020, all of the Company’s shares of 7,655,126,330 shares were listed on Indonesia Stock Exchange.
c. Struktur Grup c. The Group structure
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, struktur Grup adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2020 and 2019, the structure of the Group was as follows:
Persentase Tahun operasi
Kepemilikan/ komersial/
Jenis usaha/ Percentage of Start of Jumlah aset sebelum eliminasi/
Entitas anak/ Domisili/ Line of ownership Nama proyek/ commercial Total assets before elimination
Subsidiary Domicile business 2020 2019 Project name operations 2020 2019
Kepemilikan langsung/
Direct ownership
PT Metropolitan Permata Jakarta Real estat, 99.9977% 99.9977% - Metland Puri (Tangerang) 1995 2,075,387 1,906,664
Development (MPD) pusat perbelanjaan, - Metland Tambun (Tambun,
hotel, dan pusat Bekasi)
rekreasi/Real estate, - Plaza Metropolitan
shopping center, (Tambun, Bekasi)
hotel and recreation - @HOM Hotel
centre (Tambun, Bekasi)
- KSO Keppel Riviera
PT Kembang Griya Jakarta Real estat, 99.9972% 99.9972% - Metland Transyogi 1996 804,890 819,153
Cahaya (KGC) pusat perbelanjaan, (Cileungsi Bogor)
dan pusat rekreasi/ - Mal Metropolitan Cileungsi/
Real estate, Metropolitan Mall Cileungsi
shopping center, (Cileungsi Bogor)
and recreation - Apartemen Kaliana/
centre Kaliana Apartement
(Cileungsi Bogor) - Waterland (Cileungsi Bogor)
PT Fajar Putera Dinasti Jakarta Real estat/ 99.9972% 99.9972% Metland Cibitung 2011 955,060 911,388
(FPD) Real estate (Cibitung, Bekasi)
PT Sumbersentosa Guna Jakarta Perkantoran/ 99.9818% 99.9818% - Belum beroperasi/ 102,083 93,725
Lestari (SSGL) Offices Not yet operating
PT Metropolitan Global Jakarta Pengelola hotel/ 99.9908% 99.9008% - 1995 640 524
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
c. Struktur Grup (lanjutan) c. The Group structure (continued)
Persentase Tahun operasi
Kepemilikan/ komersial/
Jenis usaha/ Percentage of Start of Jumlah aset sebelum eliminasi/
Entitas anak/ Domisili/ Line of ownership Nama proyek/ commercial Total assets before elimination
Subsidiary Domicile business 2020 2019 Project name operations 2020 2019
Kepmilikan tidak langsung/
Indirect ownership
PT Metropolitan Karyadeka Jakarta Real estat/ 50.01% 50.01% Metland Cybercity 2014 680,573 643,855
Development (MKD) *) Real estate (Tangerang)
PT Agus Nusa Penida Bali Hotel 99.64% 99.64% - Kondotel Horison/ 2011 129,062 106,771
(ANP) *) Condotel Horison
(Badung, Bali) - Royal Venya (Ubud, Bali)
PT Metropolitan Deta Cirebon Hotel 60% 60% Metland Hotel 2013 40,654 43,550
Graha (MDG) *) (Cirebon)
PT Metropolitan Graha Bali Pengelola hotel/ 99% 99% - Kondotel Horison/ 2012 10,629 6,973
Management (MGRM) *) Hotel operator Condotel Horison
(Badung, Bali)
PT Metropolitan Lampung Lampung Hotel 100% 100% - Belum beroperasi/ 37,059 36,766
Graha (MLG) *) Not yet operating
PT Metropolitan Manajemen Jakarta Jasa manajemen/ 100% 100% M-Gold Tower 2015 37,821 22,843
(MM) *) Management service
PT Metropolitan Kertajati Jakarta Real estat/ 100% 100% - Belum beroperasi/ 419,263 407,954
Development (MKJ) *) Real estate Not yet operating
PT Sumber Tata Majalengka Hotel 100% 100% - Belum beroperasi/ 31,131 24,955
Lestari (STL)**) Not yet operating
*)
Kepemilikan tidak langsung melalui MPD/Indirect ownership through MPD **)
Kepemilikan tidak langsung melalui FPD/Indirect ownership through FPD
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian ini diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 6 April 2021.
The consolidated financial statements were authorised by the Board of Directors on 6 April 2021.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian
a. Basis of preparation the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan dan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost basis and using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Expressed in millions of Rupiah) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
(lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation the consolidated financial statements (continued)
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah (“Rp”), unless otherwise stated.
Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Except as described below, the accounting policies applied are consistent with those of the annual financial statements for the year ended 31 December 2019, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidation financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan
Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations to Statements of Financial Accounting Standards (“ISFAS”)
Penerapan dari standar revisi berikut yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2020, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The adoption of these amended standards that are effective beginning 1 January 2020 did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years.
• Amandemen PSAK 1, “Penyajian laporan keuangan”
• Amandemen PSAK 15, “Investasi pada entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
• Amandemen PSAK 25, “Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntasi, dan kesalahan”
• Amendment SFAS 1, “Presentation of financial statements”
• Amendment SFAS 15, “Investment in Associates and Joint Ventures”
• Amendment SFAS 25, “Accounting policies changes in accounting estimates and errors”
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
(lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan
Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (lanjutan)
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations to Statements of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) (continued)
• Amandemen PSAK 60 (Tahap 1), “Pengungkapan”
• Amandemen PSAK 73 (Tahap 1), “Sewa” • ISAK 36, “Interpretasi atas interaksi antara
ketentuan mengenai hak atas tanah dalam PSAK 16: Aset tetap dan PSAK 73: Sewa”
• Amendment SFAS 60 (Phase 1), “Disclosures”
• Amendment SFAS 73 (Phase 1), “Leases”
• ISFAS 36, “Interpretation on land rights provisions between SFAS 16: Fixed assets and SFAS 73: Leases”
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2020, menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan pengaruh atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The adoption of these new and amended standards and interpretations that are effective beginning 1 January 2020, resulted in substantial changes to the Group’s accounting policies and had effect on the amounts reported for the current or prior financial years.
• PSAK 71, “Instrumen Keuangan”
PSAK 71 menggantikan ketentuan PSAK 55, "Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran" yang terkait dengan pengakuan, klasifikasi dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan, penurunan nilai aset keuangan dan akuntansi lindung nilai. Sesuai dengan persyaratan transisi pada PSAK 71, Grup memilih penerapan secara retrospektif dengan dampak kumulatif pada awal penerapan diakui pada tanggal 1 Januari 2020 dan tidak menyajikan kembali informasi komparatif.
Pada tanggal 1 Januari 2020, Grup telah menilai model bisnis mana yang berlaku untuk aset keuangan yang dimiliki grup dan telah mengklasifikasikan instrumen keuangannya ke dalam kategori yang sesuai dengan PSAK 71. Grup diwajibkan untuk merevisi metodologi penurunan nilai berdasarkan PSAK 71 untuk masing-masing kelompok aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang teridentifikasi atas pemberlakuan PSAK 71 tidak material.
• SFAS 71, “Financial instruments” SFAS 71 replaces the provisions of SFAS 55 "Financial instruments: recognition and measurement" that relate to the recognition, classification and measurement of financial assetsand financial liabilities, impairment of financial assets and hedge accounting. In accordance with the transition requirements in SFAS 71, the Group elected to apply retrospectively with the cumulative effect of initial implementation recognised at 1January 2020 and did not restate the comparative information.
On 1 January 2020, the Group has assessed which business models apply to the financial assets held by the group and has classified its financial instruments into the appropriate SFAS 71 categories. The Group was required to revise its impairment methodology under SFAS 71, "Financial instruments" for each classes of assets. The identified impairment loss from implementation of SFAS 71 was immaterial.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Expressed in millions of Rupiah) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
(lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan
Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (lanjutan)
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations to Statements of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) (continued)
• PSAK 72, “Pendapatan dari kontrak dengan
pelanggan”
Grup telah mengadopsi PSAK 72 Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sejak 1 Januari 2020 yang mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
PSAK ini mengatur model pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, dimana digunakan model lima langkah pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK ini mempengaruhi pengakuan pendapatan Grup dari penjualan unit apartemen dan ruang kantor (high-rise) yang diakui saat Grup telah memenuhi kewajiban pelaksanaan pada suatu waktu tertentu yang diindikasikan melalui serah terima unit kepada pelanggan, dimana sebelumnya telah diakui sesuai dengan metode persentase penyelesaian.
Sesuai dengan persyaratan transisi pada PSAK 72, Grup memilih penerapan PSAK tersebut secara retrospektif dengan dampak kumulatif pada awal penerapan sebagai penyesuaian terhadap saldo awal laba ditahan, dengan ringkasan dampak sebagai berikut:
• SFAS 72, “Revenue from contracts with customers”
The group has adopted SFAS 72 Revenue from contracts with customers from 1 January 2020 which resulted in changes in accounting policies and adjustments to the amounts recognised in the financial statemets.
This SFAS establishes revenue recognition from contracts with customers, which uses five steps of assessment model. The adoption of this SFAS affect the Group’s revenues recognition from sales of apartments and offices (high-rise), by which revenues is recognised when the Group has fulfilled the performance obligation at a point in time which indicated by the hand over of the unit to the customer, while previously recognised based on the percentage of completion method.
In accordance with the transition requirement in SFAS 72, the Group elected to apply retrospectively with the cumulative effect of the initial implementation recognised as an adjustment to the beginning retained earnings balance, with the summary of effects as follows:
Jumlah tercatat Jumlah tercatat
PSAK 23 PSAK 72
31 Desember 2019/ 1 Januari 2020/
SFAS 23 SFAS 72
Carrying amount Penyesuaian/ Carrying amount
31 December 2019 Adjustment 1 January 2020
Piutang usaha - pihak ketiga 105,227 (689) 104,538 Trade receivables - third parties
Pajak dibayar dimuka 47,690 304 47,994 Prepaid taxes
Persediaan - aset real estat 2,309,152 7,832 2,316,984 Inventories - real estate assets
Pendapatan diterima dimuka Unearned revenue
dan uang muka pelanggan 432,396 11,472 443,868 and customer advances
Saldo laba Retained earnings
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
(lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan
Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (lanjutan)
Changes to the Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations to Statements of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) (continued)
• PSAK 73, “Sewa”
Sehubungan dengan penerapan PSAK 73, Grup sebagai pihak penyewa mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa terkait dengan sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi berdasarkan PSAK 30: Sewa, kecuali atas sewa jangka pendek atau sewa dengan aset yang bernilai rendah. Sesuai dengan persyaratan transisi pada PSAK 73: Sewa, Grup memilih penerapan secara retrospektif dengan dampak kumulatif pada awal penerapan diakui pada tanggal 1 Januari 2020 dan tidak menyajikan kembali informasi komparatif, dan menggunakan cara praktis berikut yang telah diizinkan oleh standar:
a. Akuntansi sewa operasi dengan sisa jangka waktu kurang dari 12 bulan pada tanggal 1 Januari 2020 sebagai sewa jangka pendek;
b. Menggunakan peninjauan kembali dalam menentukan jangka waktu sewa di mana kontrak berisi opsi untuk memperpanjang atau mengakhiri sewa.
Aset hak-guna diukur sebesar jumlah yang sama dengan liabilitas sewa, disesuaikan dengan jumlah pembayaran sewa yang dibayar dimuka atau yang masih harus dibayar terkait sewa tersebut yang diakui di laporan posisi keuangan.
Perubahan kebijakan akuntansi mempengaruhi akun-akun berikut di laporan posisi keuangan pada 1 Januari 2020 yaitu: - aset hak-guna meningkat sebesar Rp 825 - biaya dibayar dimuka turun sebesar
Rp 825
Grup tidak perlu melakukan penyesuaian apapun terhadap akuntansi untuk aset yang dimiliki sebagai pemberi sewa dalam sewa operasi sebagai akibat dari penerapan PSAK 73.
• SFAS 73, “Leases”
In relation to the implementation of PSAK 73, the Group as the lessee recognised right-of-use assets and lease liabilities related to leases which were previously classified as operating leases based on SFAS 30: Leases, except for short-term leases or leases with low value assets. In accordance with the transition requirements in SFAS 73: Leases, the Group elected to apply retrospectively with the cumulative effect of initial implementation recognised at 1 January 2020 and not restate the comparative information, and has used the the following practical expedients permitted by the standard:
a. Accounting for operating leases with a remaining lease term of less than 12 months as at 1 January 2020 as short-term leases;
b. Using hindsight in determining the lease term where the contract contains options to extend or terminate the lease.
Right-of-use assets were measured at the amount equal to the lease liability, adjusted by the amount of any prepaid or accrued lease payments relating to that lease recognised in the consolidated statement of financial position.
The change in accounting policy affected the following accounts in the consolidated statements of financial position on 1 January 2020 in which: - right-of-use assets increase by
Rp 825
- prepaid expenses decrease by Rp 825
The group did not need to make an adjustments to the accounting for assets held as lessor under operating leases as a result of the adoption of SFAS 73.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Expressed in millions of Rupiah) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
(lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
konsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation the consolidated financial statements (continued)
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan belum diterapkan secara dini oleh Grup adalah sebagai berikut.
• Amandemen PSAK 1, “Penyajian laporan keuangan”
• Amandemen PSAK 22, “Kombinasi bisnis” • Amandemen PSAK 25, “Kebijakan akuntansi,
perubahan estimasi akuntasi, dan kesalahan” • Amendemen PSAK 57, “Provisi, liabilitas
kontinjensi, dan asset kontijensi”
• Amandemen PSAK 60 (Tahap 2), “Pengungkapan”
• Amandemen PSAK 73 (Tahap 2), “Sewa”
Certain new accounting standards and interpretations have been published that are not mandatory for the year ended 31 December 2020 and have not been early adopted by the Group are as follows.
• Amendment SFAS 1, “Presentation of financial statements”
• Amendment SFAS 22, “Business combination”
• Amendment SFAS 25, “Accounting policies changes in accounting estimates and errors”
• Amendment SFAS 57, “Provisions, contingent liabilities, and contingent assets”
• Amendment SFAS 60 (Phase 2), “Disclosures”
• Amendment SFAS 73 (Phase 2), “Leases”
Grup sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan standar dan interpretasi di atas.
The Group is still evaluating the possible impact from the issuance of the above standards and interpretations.
b. Prinsip konsolidasian dan akuntansi ekuitas b. Principles of consolidation and equity accounting
(i) Entitas anak (i) Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas terstruktur) dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas lain ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal dimana Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are all entities (including structured entities) over which the group has control. The Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition-by-acquisition basis at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statement of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
(lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued) b. Prinsip konsolidasian dan akuntansi ekuitas
(lanjutan)
b. Principles of consolidation and equity accounting (continued)
(i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries (continued) Transaksi, saldo dan keuntungan antar
entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Jika diperlukan, nilai yang dilaporkan oleh entitas anak telah diubah untuk menyesuaikan dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions
between Group companies are
eliminated. Unrealised losses are also eliminated. When necessary amounts reported by subsidiaries have been adjusted to conform to the group’s accounting policies.
(ii) Pengaturan bersama (ii) Joint arrangements Menurut PSAK 66, pengaturan bersama
diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau ventura bersama bergantung pada hak dan kewajiban kontraktual para investor bukan struktur hukum dari pengaturan bersama. Kerja Sama Operasi (“KSO”) dicatat menggunakan metode konsolidasi proporsional sesuai dengan persentase kepemilikan pada laporan keuangan konsolidasian. Ventura bersama dicatat menggunakan metode ekuitas, setelah pada awalnya dicatat pada biaya perolehan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Under SFAS 66 investments in joint arrangements are classified as either joint operations or joint ventures depending on the contractual rights and obligations each investor rather than the legal structure of the joint arrangement. Joint operations (“JO”) are accounted for using proportional consolidation according to ownership percentage. Joint ventures are accounted for using the equity method, after initially being recognised at cost in the consolidated statement of financial position.
(iii) Metode ekuitas (iii) Equity method Sesuai metode ekuitas, investasi pada
awalnya dicatat pada biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk mengakui bagian investor atas laba rugi pasca akuisisi dari investee atas laba rugi, dan bagiannya dalam pergerakan pendapatan komprehensif lainnya dari investee atas pendapatan komprehensif lainnya.
Under the equity method, the investment is initially recognised at cost and adjusted there after to recognise the investor's share of the post-acquisition profits or losses of the investee in profit or loss, and its share of movements in other comprehensive income of the investee in other comprehensive income.
Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi atau ventura bersama sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi atau ventura bersama, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau ventura bersama.
When the Group’s share of losses in an associate or joint venture equals or exceeds its interest in the associate or joint venture, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate or joint venture.
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) (Expressed in millions of Rupiah) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
(lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued) b. Prinsip konsolidasian dan akuntansi ekuitas
(lanjutan)
b. Principles of consolidation and equity accounting (continued)
(iii) Metode ekuitas (lanjutan) (iii) Equity method (continued) Keuntungan yang belum terealisasi atas
transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dan ventura bersama dieliminasi sebesar kepentingan Grup dalam entitas tersebut. Kerugian yang belum terealisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi dan ventura bersama telah diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dari kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
Unrealised gains on transactions between the group and its associates and joint ventures are eliminated to the extent of the group’s interest in these entitites. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of the associates and joint ventures have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group. Dividen yang diterima dan yang akan
diterima dari entitas asosiasi atau ventura bersama diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka nilai tercatat dari investasi yang dicatat dengan akuntansi ekuitas diuji untuk penurunan nilai.
Dividends received or receivable from associates or joint ventures are recognised as reduction in the carrying amount of the investment.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the carrying amount of the equity accounting investments is tested for impairment.
c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation
(i) Mata uang fungsional dan penyajian (i) Functional currency and presentation Laporan keuangan individu masing-masing
entitas di dalam Grup diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian.
The individual financial statements of each of the Group’s entity are measured and presented in the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency).
The consolidated financial statements are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Company and the presentation currency for the consolidated financial statements.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
(lanjutan)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(continued)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)
(ii) Transaksi dan saldo (ii) Transaction and balances Dalam penyusunan laporan keuangan setiap
entitas individual Grup, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs penutup.
Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi konsolidasi pada periode saat terjadinya.
In preparing the financial statements of each individual Group entity, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognised at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the closing exchange rate.
Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from translation at period end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are recognised in the consolidated profit or loss in the period which they arise.
d. Transaksi pihak-pihak berelasi d. Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7, “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7, “Related Party Disclosure”. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
e. Instrumen Keuangan e. Financial Instrument
(i) Aset keuangan (i) Financial assets
a) Klasifikasi a) Classification
Mulai 1 Januari 2020, Grup mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori pengukuran berikut:
- yang diukur pada nilai wajar (baik melalui penghasilan komprehensif lain, atau melalui laba rugi), dan
- yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
From 1 January 2020, the Grup classifies its financial assets in the following measurement categories:
- those to be measured
subsequently at fair value (either through other comprehensive income, or through profit or loss), and
- those to be measured at amortised cost.