• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E-BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

E-BISNIS UNTUK MENINGKATKAN

DAYA SAING PERUSAHAAN

Tugas UTS E-Bisnis

Dosen: M. Suyanto, Prof. Dr, M.M.

Disusun Oleh:

Bagas Atminarko (08.11.1915)

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

2011

(2)

Abstrak

Kemajuan teknologi telah diterapkan perusahaan untuk melakukan praktek barupemasaran dan bisnis. Internet, sebagai bagian dari itu, telah secara dramatis mengubah bentuk pasar dan bisnis. Pola kehidupan secara bertahap berubahsejak penemuan teknologi internet. Bisnis internet sejak adpoted bahwa sistem e-bisnisyang didukung. Penggunaan e-bisnis adalah salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan daya saing manfaat melalui banyak memberi, seperti efisiensi biaya operasional, mencapai pasar lebih cepat, dan area bisnis yang lebih luas. Banyak perusahaan di Indonesia harus mempersiapkan diri dengan alat-alat e-business sebagai bagian baru dari pola hubungan mereka dengan pelanggan,pemasok, dan bahkan karyawan mereka. Hal ini sejalan dengan tantangan persaingan keras yang mereka hadapi, khususnya diera pasar bebas kita sekarang.

Teknologi saat ini berubah sangat cepat. Perubahan ini merupakan salah satu pendorong utama munculnya ekonomi baru. Ekonomi baru (disebut juga digital economy) merupakan ekonomi berdasarkan revolusi digital dan manajemen industri informasi. Teknologi digital/teknologi informasi, seperti internet dan komputer,memungkinkan penyimpanan dan transmisi data dalam format digital. Informasi digital telah meningkatkan ekonomi melalui pasar yang lebih efisien, lebih banyak akses informasi, serta globalisasi komunikasi. Era ekonomi digital memaksa perusahaan untuk menyusun konsep pemasaran, kemampuan dan hubungan yang baru yang berada jauh diatas batasan departemen pemasaran konvensional Kemajuan era informasi mengharuskan perusahaan untuk mengubah mind-setmereka. Perusahaan harus melakukan investasi besar dalambidang teknologi informasi dan konektivitas jaringan Investasi mereka dalam teknologi informasi terkadang jauh melebihi investasi untuk pabrik dan peralatan.

Internet merupakan sebuah koneksi global dari ribuan jaringan yang dikelola secara bebas (Budi Sutedjo,2001:2). Internet, sebagai bagian dari kemajuan teknologi, secara dramatis telah membentuk ulang pasar dan bisnis. Konsumen di seluruh dunia ter-exposed akan cara hidup dan konsumsi baru dan menginginkan banyak dari hal-hal yang mereka lihat. Pola kehidupan berangsur-angsur mengalami perubahan sejak tercipta

(3)

teknologi internet. Bisnis pun mulai mengadopsi internet sehingga mendukung terciptanya sistem e-business, e-commerce, e-marketing, e-education dan sebagainya. Banyak perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untuk mempersiapkan diri dengan berbagai perangkat e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya tantangan persaingan dari luar yang dihadapi perusahaan di Indonesia, terlebih di era perdagangan bebas seperti sekarang. Dalam bidang manufaktur, misalnya, persaingan ketat datang dari Tiongkok, Malaysia, Vietnam, yang dapat membuat produk-produk lebih murah. Produk-produk murah tersebut sulit disaingi karena memang skala eknomi peruashaan-perusahaan yang dari Tiongkok itu lebih baik posisinya dibanding perusahaan di Indonesia. Mereka mempunyai pasar lokal yang begitu besar sehingga produk yang dihasilkan bisa lebih murah. Untuk itu perusahaan-perusahaan nasional harus meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan penggalangan kekuatan bersama atau kolaborasi. Pemanfaatan e-business merupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya saing melalui perolehan efisiensi biaya operasi, kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas.

E-Business dan Perubahan dalam Perusahaan

E-business menggambarkan penggunaan alat-alat dan platforms elektronik untuk menjalankan bisnis perusahaan (Kotler,2003:40). Menurut Judy Straus dan rekan (Judy Strauss.,et.al,2003:5) e-businessmerupakan optimisasi aktivitas bisnis perusahaan terusmenerus melalui teknologi digital. Perkembangan internet telah meningkatkan kemampuan perusahaan secara luar biasa untuk menjalankan bisnis mereka lebih cepat, lebih akurat, melalui batasan waktu dan tempat yang lebih luas, pada biaya yang berkurang, dan dengan kemampuan untuk mengkustomisasi dan mempersonalisasi tawaran kepada konsumen. (Kotler, 2003:40). Sedang menurut Budi Sutedja (Budi Sutedja,2001:97), e-business merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama kegiatan-kegiatan bisnis yang dilakukan melalui internet. Perubahan-perubahan yang cukup mendasar pada perusahaan bisnis terjadi akibat adanya e-business. Perubahan tersebut diantaranya (1) pemasaran dapat dilakukan secara luas dengan tingkat kompetisi

(4)

yang lebih tinggi, (2) pertumbuhan dan perkembangan industri dan perusahaan sangat bergantung pada informasi dan pengetahuan, (3) produktivitas lebih ditekankan daripada formalitas kehadiran ditempat kerja, (4) produk-produk dan layanan baru dapat dijumpai dalam komunitas e-business, tetapi usia produk menjadi sangat pendek, (5) struktur organisasi menjadi lebih flat, terdistribusi, dan pemberdayaan yang dilakukan dalam organisasi era internet tersebut akan meningkatkan fleksibilitas dan penekanan biaya; kerja tim lebih ditekankan untuk dapat memberi respon atau melahirkan inovasi-inovasi baru. (Budi Sutedjo,2001:90)

E-Business Market

Istilah baru dari pasar sasaran e-business adalah e-market atau pasar secara elektronik, artinya tempat bertemunya penjual dan pembeli melalui media internet (Budi Sutedja,2001:91). Setelah pemasar mengidentifikasikan pasar yang tepat, teknologi informasi memfasilitasi hubungan sebelum dan sesudah transaksi dengan calon pelanggan/prospek, pelanggan, mitra, dan anggota rantai pemasok. Ada tiga pasar penting yang menjual dan membeli satu sama lain yaitu pasar bisnis, pasar konsumen, dan pasar pemerintah (Judy Strauss.,et.al:2003:23) E-market menyimpan peluang omset yang besar yang dapat diperebutkan oleh pebisnis. Penjualan barang dan jasa melalui transaksi e-commercepada tahun 1997 telah mencapai US$ 8M yang diproyeksikan akan menjadi US$ 327M pada tahun 2002 yang akan datang. Di Indonesia, omset e-business hanya berkisar 0.02% dari total bisnis diseluruh dunia (Budi Sutedja,2001:91).

Kegiatan e-business dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan perilaku bisnis yang saling berhubungan yaitu (Budi Sutedja,2001:96) :

1. Business to Business (B2B): merupakan hubungan bisnis antar perusahaan

2. Business to Customer (B2C): merupakan hubungan bisnis antara perusahaan dengan konsumen

3. Customer to Customer (C2C): merupakan hubungan bisnis antar perorangan konsumen

4. Customer to Business (C2B): merupakan hubungan bisnis antara perorangan dengan perusahaan

5. Business to Government (B2G): merupakan hubungan bisnis antara perusahaan dengan pemerintah.

(5)

Manfaat Dan Kendala E-Business

Warta Ekonomi, dalam salah satu artikelnya mengenai e-business menyebutkan beberapa keuntungan penerapan e-business diantaranya (1) meningkatkan daya saing perusahaan, (2) mempercepat proses bisnis, (3) biaya operasi yang lebih murah, (4) jangkauan pasar yang lebih luas, (5) kecepatan menjangkau pasar yang lebih baik (time to market), (6) potensi untuk memperluas usahanya dibidang-bidang yang baru, (7) adanya delivery channel baru dalamberbisnis dengan pelanggan dan pemasok. (Warta Ekonomi no.23/Thn XIV/9Oktober 2002 : 12)

Secara ringkasmanfaat yang dapat dipetik baik oleh organisasi, konsumen, dan masyarakat pada umumnya, diantaranya (Budi Sutedja,2001:102) :

a. Memperpendek Jarak Perusahaan atau pebisnis perorangan dapat

lebuhmendekatkan diri dengan konsumen dimana jarak secara fisik dapat diatasi dengan hanya mengklik situs yang dibangun

b. Perluasan Pasar, Jangkauan pasar dapat menjadi luas dibandingkan dengan sistem bisnis tradisional yang “terbatas” oleh lokasi

c. Perluasan Jaringan, Mitra Kerja Selain perluasan pasar, perusahaan dapat juga melakukan perluasan jaringan mitra kerja.

d. Biaya Terkendali, Perusahaan tidak perlu hadir secara fisik di berbagai kota dan penjuru dunia, namun dapat melakukan transaksi dengan konsumen dari berbagai lokasi. Melalui jaringan kerja antar perusahaan pendukung yang baik apalagi dengan fasilitas internet, maka konsep Just In Time dapat diterapkan

e. Efisien, Melalui pola paperless, dimana distribusi data dan informasi dilakukan secara elektronik, maka akan ada penghematan dari segi waktu karena ada integrasi dengan database yang ada di komputer pusat. Waktu pengiriman, biaya kertas, dan perangko pun dapat dihemat

f. Cash Flow Terjamin, Dengan sistem e-business, cash flow perusahaan akan terjamin karena perusahaan akan menerima pembayaran terlebih dahulu sebelum mengirim barang yang dipesan konsumen. Dengan pola seperti ini, modal yang dibutuhkan relatif lebih kecil.

g. Manfaat Lainnya, Diantaranya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan

layanan konsumen, menyederhanakan proses, meningkatkan

produktivitas,mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan fleksibilitas.

(6)

Penerapan E-Business di Indonesia

Memasuki era globalisasi, para pengusaha perlumempertimbangkan pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi seperti internet untuk melakukan kegiatan bisnis dengan jangkauan pasar yang luas. Dengan teknologi itu, para pengusaha dapatmembangun unit-unit bisnis secara elektronik, artinya tidak membutuhkan tempat secara fisik. (Budi Sutedja,2001:86) Kini makin banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan e-business sebagai sarana untuk membantu perkembangan perusahaan, terutama untukmemperbaiki proses bisnis mereka. Dalambidang perbankan,misalnya, tercatat bank BCA, BII, Lippobank, Niagamulai membangun e-business dalam menjalankan bisnisnya. Tidak hanya bidang perbankan saja, tetapi e-business juga mulai diterapkan di perusahaan-perusahaan seperti Garuda Indonesia, Telkomsel, Astra, Indosat, Telkom, United Tractor, Metrodata, Ramayana Lestari Sentosa, AIG Lippo, dan masih banyak lagi.Gunawan Loekito,manajer pemasaran PT.SAP Indonesia,melihat kesadaran perusahaan-perusahaan di Indonesia akan pentingnya e-business umumnya sudah mulai ada sejak 3-5 tahun yang lalu berdasarkan pengalaman SAP Indonesia sendiri yang mulai aktif ikut membantu melakukan implemtasi perusahaan-perusahaan di Indonesia sejak lima tahun yang lalu dan benar-benar aktif membantu sejak krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1998.

Simpulan

E-businessmerupakan salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan daya saing melalui berbagai manfaat yang diberikannya, diantaranya perolehan efisiensi biaya operasi, kecepatan menjangkau pasar, maupun jangkauan geografis usaha yang lebih luas.

Banyak perusahaan di Indonesia sekarang dituntut untukmempersiapkan diri dengan berbagai perangkat e-business sebagai bagian baru dari pola interaksinya dengan para pelanggannya, pemasoknya, dan bahkan juga dengan karyawannya sendiri. Hal ini sejalan dengan semakin beratnya tantangan persaingan yang semakin besar, terlebih di era perdagangan bebas seperti sekarang.

(7)

Meskipun model e-business inimemiliki banyakmanfaat, tetapimasih ada sejumlah tantangan dan keterbatasan yang harus diatasi, diantaranya (1) belum terbentuknya high trust society, (2) sarana dan prasarana yang belummemadai, (3) keterbatasan SDM, (4) layanan pendukung utama, seperti jasa pos, masih memerlukan pembenahan dan peningkatan, serta (5) adanya tindak kejahatan dan pelanggaran etika dan moralitas yang dilakukan melalui internet.

Daftar Pustaka

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Perspektif e-Business: Tinjauan Teknis, Manajerial, dan Strategi, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2001

Kotler, Philip, Dipak C.Jain, Suvit Maesincee, Marketing Moves: A New Approach To Profits, Growth, and Renewal, Harvard Business School Press, Boston Massachusetts, 2002

Kotler, Philip, Marketing Management, International Edition, 11th Edition, Upper Saddle

River, NJ:Prentice Hall, 2003

Strauss, Judy,Adel I El-Ansary, and Raymond Frost, E-Marketing,3 rd Edition, Prentice Hall, 2003

Referensi

Dokumen terkait

Jenis dan ciri khas motif dengan latar belakang sejarah yang kuat, serta Pamekasan sebagai kota batik Madura menjadi kekuatan untuk meningkatkan daya saing industri ini..

Analisis Potensi Dan Daya Saing Sumber Daya Perikanan Kabupaten Sidoarjo Untuk Pengembangan Minapolitan ; Aditya Purwanto; 2011; 76 halaman; Jurusan Ilmu Ekonomi

Analisis Potensi Dan Daya Saing Sumber Daya Perikanan Kabupaten Sidoarjo Untuk Pengembangan Minapolitan; Aditya Purwanto; 2011; 76 halaman; Jurusan Ilmu Ekonomi

Saing” , maka fokus penelitian ini adalah tentang pelaksanaan pemasaran El-Nifa Boutique dan strategi pemasaran El-Nifa Boutique untuk. meningkatkan

demikian juga perusahaan yang melakukan penerapan e-commerce mempunyai beberapa hambatan dimana hambatan yang terbesar terletak pada sumber daya yang ada dimana sumber daya yang

Kualitas dari penerapan tata kelola administrasi dan peningkatan daya saing dapat dianalisis dengan tabel 4x4 yang biasa digunakan untuk menilai inisiasi dari pengembangan

dalam pembangunan ekonomi daerah yang memiliki daya saing yang tinggi pada.. era globalisasi

Kampung virtual sepatu kreatif merupakan e-commerce untuk PKM dalam rangka meningkatkan daya saing produk UKM Sepatu yang tergabung dalam APAI Asosiasi Pengrajin dan Alas Kaki Indonesia