ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS
DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING
PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA
Yasmin Ahmad Zaky, Masruroh
Jalan Al-Hidayah no. 66, Pondok Jaya, Pondok Aren, Bintaro 7, Tangerang Selatan. 081387675999. yasminahmadzaky@hotmail.com
ABSTRACT
PT. Cipta Mufida is a company engaged in furniture. With a growing number of companies in Indonesia led to intense competition, and therefore required a business strategy that can improve the competitiveness of enterprises. Purpose of this study is to identify the internal and external factors, formulating alternative strategies, and to investigate the implementation of strategies to enhance the competitiveness of enterprises. The research method used in this research is a qualitative descriptive method research types such as of case studies. These obtained data has been analyzed using EFE, IFE, SWOT, IE, Grand Strategy, QSPM matrix, and Positioning Maps. The results of this study concluded that the recommendation of alternative strategy based on QSPM and efforts to increase the competitiveness of companies based on Positioning Maps are related diversification strategy with improve employee skills & teamwork as well as product quality. (YAZ)
Keywords: formulation, business strategy, competitiveness
ABSTRAK
PT. Cipta Mufida adalah perusahaan yang bergerak di bidang furniture. Dengan banyaknya perusahaan yang berkembang di Indonesia menimbulkan persaingan bisnis yang ketat, maka dari itu diperlukan strategi bisnis yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, merumuskan alternatif strategi, serta untuk mengetahui implementasi strategi dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Matriks EFE, IFE, SWOT, IE, Grand Strategy, QSPM, dan Positioning Maps. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rekomendasi alternatif strategi berdasarkan Matriks QSPM dan upaya peningkatan daya saing perusahaan berdasarkan Positioning Maps adalah strategi diversifikasi terkait dengan meningkatkan skill & teamwork karyawan serta kualitas produk.(YAZ)
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan tentunya memiliki strategi tertentu dalam berbisnis. Namun strategi tersebut haruslah tepat dipergunakan oleh suatu perusahaan. Karena bila ternyata strategi yang diterapkan oleh perusahaan tidak sesuai dengan keadaannya, maka strategi tersebut akan mengakibatkan kegagalan bagi perusahaan.
Untuk menggunakan strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam rangka memiliki keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan dan para manajer haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perumusan strategi. Kemampuan dan keunggulan perusahaan harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah keunggulan dalam memajukan bisnis perusahaan.
Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan. Strategi yang diterapkan perusahaan untuk tiap bidang di dalamnya pun memiliki perbedaan, mulai dari bagian produksi, distribusi, penjualan, maupun promosinya. Target perusahaan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan tentunya harus didukung dengan adanya suatu strategi yang tepat agar perusahaan juga dapat mengalami peningkatan kualitas usahanya.
Banyaknya perusahaan yang berkembang di Indonesia menimbulkan persaingan bisnis yang ketat. Oleh karena itu, diperlukan keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan berupa strategi bisnis yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan, sehingga membuat perusahaan tersebut unggul dibandingkan para kompetitornya.
Dengan kondisi perkembangan perekonomian saat ini, banyak perusahaan baru bermunculan tetapi banyak pula perusahaan lain berguguran. Hal tersebut menunjukkan adanya peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan lama maupun baru untuk menekuni bisnis ini, salah satunya adalah PT. Cipta Mufida, suatu perusahaan yang begerak dalam bidang furniture berlokasi di Jakarta Selatan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1990 yang lebih mengutamakan furniture untuk keperluan rumah. Salah satu proyek terbaru yang pernah dikerjakan oleh perusahaan ini adalah mengisi furniture pada setiap kamar di Hotel Panghegar, Bandung.
PT. Cipta Mufida memiliki tujuan yaitu mengekspor hasil barang jadi berupa furniture serta memperluas pangsa pasar ke ranah global. Dengan pengalaman mengekspor barang ke Singapura pada awal tahun 2013, PT. Cipta Mufida memiliki kekuatan untuk menembus pasar global. Namun, ketatnya persaingan bisnis yang ada menuntut PT. Cipta Mufida untuk mengantisipasinya melalui formulasi strategi bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.
Untuk menghadapi persaingan yang ketat saat ini dimana furniture menempati posisi ketiga terbesar yang ada di Indonesia dan pertumbuhannya terus meningkat dengan rata-rata 0,97% (sumber: www.kemenperin.go.id), PT. Cipta Mufida harus menganalisis perusahaan mereka dilihat dari faktor internal-eksternal agar dapat memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sehingga perusahaan akan mampu menghadapi persaingan dengan pemilihan strategi yang tepat. Beberapa alasan diperlukannya strategi bisnis yang memiliki keunggulan kompetitif adalah untuk mendapatkan profit yang lebih besar, meningkatkan grade perusahaan, dan meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan meningkatkan daya saing, maka PT. Cipta Mufida secara tidak langsung akan mendapatkan apresiasi dari konsumen maupun perusahaan lain yang bergerak dibidang sejenis.
Kajian pustaka yang digunakan ialah penelitian terdahulu oleh Engkos Achmad Kuncoro dengan judul Analisis Perumusan Strategi Bisnis pada PT. Samudera Nusantara Logistindo, nilai lebih dari penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya ialah penelitian ini menggunakan variabel daya saing dalam menentukan strategi bisnis. Kompetisi persaingan adalah inti yang menentukan kesuksesan dan kegagalan perusahaan. Salah satu model bentuk analisa kompetitif yang paling dikenal ialah model kompetitif Porter. Model ini telah digunakan dalam mengembangkan strategi untuk perusahaan dalam meningkatkan kemampuan kompetitif dari perusahaan (David, 2013: 131).
Berdasarkan uraian di atas, identifikasi masalah yang dapat dirumuskan adalah: “bagaimana kondisi internal dan eksternal pada PT. Cipta Mufida”, “bagaimana merumuskan alternatif strategi pada PT. Cipta Mufida”, dan “bagaimana implementasi strategi pada PT. Cipta Mufida dalam meningkatkan daya saing perusahaan”.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: pertama, untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pada PT. Cipta Mufida; kedua, untuk merumuskan alternatif strategi pada PT. Cipta Mufida; dan ketiga, untuk mengetahui implementasi strategi pada PT. Cipta Mufida dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Hasil kajian diharapkan dijadikan tolak ukur atau pijakan untuk menyusun suatu perencanaan yang baik di masa akan datang dan merupakan suatu analisis yang efektif bagi
perkembangan perusahaan dan dapat dijadikan sebagai masukan konstruktif pedoman dalam penyusunan strategi perusahaan di masa yang akan datang.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Time horizon yang dilakukan oleh peneliti adalah cross sectional yang berarti penelitian ini dikumpulkan dalam kurun waktu satu kali dan mencerminkan potret dari suatu keadaan pada suatu saat tertentu, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.
Data yang diperoleh dari penelitian akan dianalisis dengan beberapa alat bantu antara lain menggunakan Matriks External Factor Evaluation (EFE), Matriks Internal Factor Evaluation (IFE), dan Competitive Profile Matrix (CPM). Ketiga matriks tersebut berfungsi sebagai alat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sebagai input dalam perumusan strategi. Selain itu, Matriks
Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) untuk memperoleh alternatif strategi bagi
perusahaan, Matriks Internal Eksternal (IE) untuk melihat posisi perusahaan, Matriks Grand Strategy untuk mengetahui strategi alternatif berdasarkan pertumbuhan industri dan posisi kompetitif perusahaan, serta Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) yang berfungsi dalam pemilihan alternatif strategi yang tepat bagi PT. Cipta Mufida. Serta Positioning Maps guna mengetahui posisi perusahaan pada persaingan. Alat bantu yang digunakan untuk menentukan bobot pairwaised
comparison1 AHP adalah dengan alat bantu berupa software Expert Choice 11.
HASIL DAN BAHASAN
Hasil analisis terhadap faktor eksternal meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dan faktor internal perusahaan, yaitu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) adalah sebagai berikut:
Faktor Peluang PT. Cipta Mufida Faktor Ancaman PT. Cipta Mufida 1. Kebutuhan akan produk yang dihasilkan 1. Fluktuasi nilai mata uang asing 2. Dukungan pemerintah terhadap industri
properti
2. Kondisi politik Indonesia 3. Adanya loyalitas konsumen 3. Ketersediaan bahan baku (kayu) 4. Dukungan pemerintah pada ekspor 4. Nilai tukar dollar terhadap rupiah 5. Kemampuan penduduk memiliki tempat
tinggal
5. Kenaikan BBM yang cukup tinggi 6. Kemajuan teknologi yang menuntut
standarisasi tinggi
6. Minat akan produk Internasional 7. Pertumbuhan jumlah penduduk yang
sangat cepat
7. Munculnya pendatang baru dalam industri
8. Produk pesaing 8. Pesaing yang sejenis
Faktor Kekuatan PT. Cipta Mufida Faktor Kelemahan PT. Cipta Mufida 1. Manajemen perusahaan 1. Kedisiplinan karyawan 2. Kualitas produk yang dihasilkan 2. Proses produksi 3. Pelayanan kepada konsumen 3. Keberadaan situs web 4. Memiliki orientasi Internasional 4. Gudang penyimpanan 5. Harga produk yang bersaing 5. Struktur organisasi 6. Kejelasan target pasar 6. Pemasaran produk 7. Bahan baku produksi 7. Customer relationship 8. Alat produksi yang dimiliki 8. Efektivitas promosi
Matriks EFE menggunakan data dari hasil pembobotan dengan perhitungan menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process), yang hasilnya diuraikan pada tabel berikut ini.
Tabel 1 Matriks EFE
Faktor Eksternal PT. Cipta Mufida Bobot Rating Skor
Peluang (Opportunities)
Kebutuhan akan produk yang dihasilkan 0,075 3 0,225
Dukungan pemerintah terhadap industri properti 0,055 1 0,055
Adanya loyalitas konsumen 0,115 4 0,460
Dukungan pemerintah pada ekspor 0,046 1 0,046
Kemampuan penduduk memiliki tempat tinggal 0,047 2 0,094 Kemajuan teknologi yang menuntut standarisasi tinggi 0,063 2 0,126 Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat cepat 0,041 2 0,082
Produk pesaing 0,071 3 0,213
Ancaman (Threats)
Fluktuasi nilai mata uang asing 0,056 2 0,112
Kondisi politik Indonesia 0,059 1 0,059
Ketersediaan bahan baku (kayu) 0,088 3 0,264
Nilai tukar dollar terhadap rupiah 0,055 2 0,110
Kenaikan BBM yang cukup tinggi 0,065 2 0,130
Minat akan produk Internasional 0,048 1 0,048
Munculnya pendatang baru dalam industri 0,059 2 0,118
Pesaing yang sejenis 0,058 2 0,116
Jumlah 1,00 2,258
Dari tabel Matriks EFE diatas, diketahui bahwa skor bobot total adalah sebesar 2,258. Nilai ini berada dibawah nilai rata-rata yaitu 2,50 berarti menunjukkan bahwa perusahaan belum dapat menarik keuntungan secara efektif dari peluang yang ada serta belum dapat meminimalkan pengaruh negatif dari ancaman potensial eksternal.
Tabel 2 Matriks IFE
Faktor Internal PT. Cipta Mufida Bobot Rating Skor
Kekuatan (Strengths)
Manajemen perusahaan 0,041 3 0,123
Kualitas produk yang dihasilkan 0,067 3 0,201
Pelayanan kepada konsumen 0,065 4 0,260
Memiliki orientasi Internasional 0,046 3 0,138
Harga produk yang bersaing 0,051 4 0,204
Kejelasan target pasar 0,050 3 0,150
Bahan baku produksi 0,073 4 0,292
Alat produksi yang dimiliki 0,094 4 0,376
Kelemahan (Weaknesses)
Kedisiplinan karyawan 0,052 2 0,104
Proses poduksi 0,105 2 0,210
Keberadaan situs web 0,048 1 0,048
Gudang penyimpanan 0,066 1 0,066 Struktur organisasi 0,052 2 0,104 Pemasaran produksi 0,051 2 0,102 Customer relationship 0,079 2 0,158 Efektivitas promosi 0,062 2 0,124 Jumlah 1,00 2,660
Dari tabel Matriks IFE diatas, diketahui bahwa skor bobot total adalah sebesar 2,660. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki organisasi yang kuat secara internal, karena nilai yang diperoleh diatas rata-rata yaitu 2,50. Dan nilai ini juga menunjukkan bahwa PT. Cipta Mufida berada dalam posisi diatas rata-rata pada kekuatan internal perusahaan.
Pesaing utama yang sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan adalah PT. Sari Jati Aditama dan PT. Graha Vinoti Kreasindo, dimana kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang industri yang sama.
Tabel 3 Matriks CPM
Faktor
Kunci Keberhasilan Bobot
PT. Cipta Mufida PT. Sari Jati Aditama PT. Graha Vinoti Kreasindo
Rating Nilai Rating Nilai Rating Nilai
Kualitas produk 0,084 3 0,252 3 0,252 3 0,252
Nilai estetika seni 0,050 3 0,150 3 0,150 3 0,150
Menembus pasar global 0,041 2 0,082 1 0,041 4 0,164
Kompetensi sumber daya
manusia 0,091 4 0,364 4 0,364 4 0,364
Harga yang bersaing 0,077 3 0,231 3 0,231 3 0,231
Sumber daya manusia yang
terampil 0,088 4 0,352 3 0,264 3 0,264
Skill & teamwork karyawan 0,079 3 0,237 3 0,237 3 0,237
Cash flow yang baik 0,076 3 0,228 3 0,228 4 0,302
Kepuasan konsumen 0,076 4 0,304 3 0,228 4 0,304
Keragaman model produk 0,076 3 0,228 3 0,228 3 0,228 Promosi yang dilakukan 0,067 2 0,134 3 0,201 4 0,268
Pengalaman perusahaan 0,071 4 0,284 4 0,284 4 0,284
Loyalitas konsumen 0,125 4 0,500 4 0,500 4 0,500
Jumlah 1,00 3,346 3,208 3,550
Dari Tabel Matriks CPM diatas, diketahui bahwa ada dua pesaing utama bagi PT. Cipta Mufida, yaitu PT. Sari Jati Aditama dan PT. Graha Vinoti Kreasindo. Skor bobot total PT. Cipta Mufida adalah sebesar 3,346; dan skor bobot total bagi PT. Sari Jati Aditama sebesar 3,208; serta skor bobot total bagi PT. Graha Vinoti Kreasindo sebesar 3,550. Hal ini menunjukkan bahwa posisi perusahaan bila dibandingkan dengan 2 perusahaan pesaingnya berada di posisi tengah, yaitu dibawah PT. Graha Vinoti Kreasindo dan diatas PT. Sari Jati Aditama. Hal ini menunjukkan bahwa posisi kompetitif PT. Cipta Mufida masih lemah karena masih berada dibawah PT. Graha Vinoti Kreasindo. Keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh PT. Cipta Mufida adalah faktor sumber daya manusia, faktor tersebut belum dapat disaingi oleh PT. Sari Jati Aditama maupun PT. Graha Vinoti Kreasindo.
Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang membantu PT. Cipta Mufida dalam mengembangkan strategi. Tujuan dari tahap yang kedua ini adalah untuk menentukan alternatif strategi yang efektif bagi PT. Cipta Mufida berdasarkan pada kekuatan dan kelemahan yang ada, untuk menghadapi setiap peluang dan ancaman yang ada.
Tabel 4 Matriks SWOT Kekuatan (S)
1. Manajemen perusahaan 2. Kualitas produk yang
dihasilkan 3. Pelayanan kepada
konsumen 4. Memiliki orientasi
Internasional 5. Harga produk yang
bersaing
Kelemahan (W)
1. Kedisiplinan karyawan 2. Proses produksi 3. Keberadaan situs web 4. Gudang penyimpanan 5. Struktur organisasi 6. Pemasaran produk 7. Customer relationship
6. Kejelasan target pasar 7. Bahan baku produksi 8. Alat produksi yang
dimiliki Peluang (O) 1. Kebutuhan akan produk yang dihasilkan 2. Dukungan pemerintah terhadap industri properti 3. Adanya loyalitas konsumen 4. Dukungan pemerintah pada ekspor 5. Kemampuan penduduk memiliki tempat tinggal 6. Kemajuan teknologi yang menuntut standarisasi tinggi 7. Pertumbuhan jumlah
penduduk yang sangat cepat
8. Produk pesaing
Strategi SO: 1. Dengan kondisi perusahaan yang sudah menghasilkan produk yang berkualitas dengan bahan baku produksi yang unggul, gunakan kekuatan ini untuk terus meningkatkan hasil produksi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang menuntut standarisasi tinggi. (S2 – S7 – O6). Pengembangan Produk
2. Memiliki orientasi Internasional dan hasil kualitas yang baik serta dukungan pemerintah pada ekspor, dapat membuka jalan untuk menambah dan memperluas pangsa pasar. (S2 – S4 – O4).
Pengembangan Pasar
Strategi WO: 1. Melakukan kegiatan periklanan guna promosi serta pemasaran produk secara lebih agresif, mengingat kebutuhan yang tinggi akan produk yang dihasilkan serta adanya loyalitas konsumen terhadap perusahaan. (W6 – W8 – O1 – O3). Penetrasi Pasar 2. Mengubah sistem proses produksi yang lamban dalam pengerjaannya dengan menggunakan teknologi yang lebih maju. (W2 – O6). Pengembangan Produk
Ancaman (T)
1. Fluktuasi nilai mata uang asing
2. Kondisi politik Indonesia
3. Ketersediaan bahan baku (kayu) 4. Nilai tukar dollar
terhadap rupiah 5. Kenaikan BBM yang
cukup tinggi 6. Minat akan produk
Internasional
7. Munculnya pendatang baru dalam industri 8. Pesaing yang sejenis
Strategi ST:
1. Memperluas project di Singapura dan Malaysia untuk meningkatkan pendapatan yang
menguntungkan karena nilai tukar dollar yang terus meninggi (S4 – T4). Pengembangan Pasar 2. Dengan harga yang bersaing dan kualitas produk yang tinggi, perusahaan dapat melakukan diversifikasi bahan baku menggunakan bahan bambu dan rotan untuk mengatasi ketersediaan bahan baku kayu yang menipis (S2 – S5 – T3). Diversifikasi Terkait
Strategi WT: 1. Membuka usaha
penyewaan furniture dimana produk telah dimiliki, hal tersebut dapat mengurangi penuhnya gudang
penyimpanan serta tidak memerlukan proses produksi secara berkala mengingat lambannnya proses produksi perusahaan (W2 – W4 – T3). Diversifikasi Terkait 2. Meningkatkan pemasaran produk dan customer
relationship dalam
menghadapi pendatang baru dan pesaing. (W6 – W7 – T7 – T8). Penetrasi Pasar
Dari hasil analisis Matriks SWOT dapat diketahui bahwa ada empat strategi yang dapat dijalankan, yaitu strategi pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar, dan diversifikasi terkait.
Gambar 1 Matriks IE
Berdasarkan hasil analisis Matriks Internal – Eksternal (IE), PT. Cipta Mufida berada di sel V, maka alternatif strategi yang dapat diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk.
Matriks Grand Strategy didasarkan pada dua dimensi evaluatif, yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar (industri).
Gambar 2 Matriks Grand Strategy
Berdasarkan hasil analisis Matriks Grand Strategy, PT. Cipta Mufida berada di kuadran III, maka alternatif strategi yang dapat diterapkan adalah strategi penciutan, diversifikasi terkait, diversifikasi tak terkait, divestasi, dan likuidasi.
Setelah melalui tahap pencocokan, maka diperoleh delapan alternatif strategi tersebut yaitu strategi pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar, diversifikasi terkait, dan diversifikasi tak terkait, penciutan, divestasi, dan likuidasi. Lalu dipilih tiga alternatif strategi dengan frekuensi terbanyak untuk dievaluasi melalui Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) untuk menentukan alternatif strategi terbaik yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan.
Tabel 5 Matriks QSPM Pengembangan Produk Penetrasi Pasar Diversifikasi Terkait
Faktor Internal & Eksternal Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang (Opportunities) Kebutuhan akan produk yang
dihasilkan 0,075 4 0,300 3 0,225 3 0,225
Dukungan pemerintah terhadap
industri properti 0,055 2 0,110 3 0,165 1 0,055
Adanya loyalitas konsumen 0,115 3 0,345 3 0,345 3 0,345 Dukungan pemerintah pada ekspor 0,046 3 0,138 1 0,046 4 0,184 Kemampuan penduduk memiliki
tempat tinggal 0,047 2 0,094 2 0,094 2 0,094
Kemajuan teknologi yang menuntut
standarisasi tinggi 0,063 4 0,252 2 0,126 3 0,189
Pertumbuhan jumlah penduduk
yang sangat cepat 0,041 3 0,123 3 0,123 3 0,123
Produk pesaing 0,071 2 0,142 2 0,142 3 0,213
Ancaman (Threats)
Fluktuasi nilai mata uang asing 0,056 2 0,112 3 0,168 2 0,112 Kondisi politik Indonesia 0,059 2 0,118 2 0,118 3 0,177 Ketersediaan bahan baku (kayu) 0,088 3 0,264 1 0,088 3 0,264 Nilai tukar dollar terhadap rupiah 0,055 3 0,165 3 0,165 4 0,220 Kenaikan BBM yang cukup tinggi 0,065 2 0,130 2 0,130 2 0,130 Minat akan produk Internasional 0,048 3 0,144 2 0,096 2 0,096 Munculnya pendatang baru dalam
industri 0,059 4 0,236 4 0,236 4 0,236
Pesaing yang sejenis 0,058 4 0,232 4 0,232 4 0,232
Jumlah Bobot 1,00
Kekuatan (Strengths)
Manajemen perusahaan 0,041 3 0,123 2 0,082 3 0,123
Kualitas produk yang dihasilkan 0,067 4 0,268 2 0,134 3 0,201 Pelayanan kepada konsumen 0,065 1 0,065 3 0,195 1 0,065 Memiliki orientasi Internasional 0,046 2 0,092 3 0,138 3 0,138 Harga produk yang bersaing 0,051 1 0,051 3 0,153 2 0,102 Kejelasan target pasar 0,050 1 0,050 3 0,150 3 0,150
Bahan baku produksi 0,073 3 0,219 2 0,146 4 0,292
Alat produksi yang dimiliki 0,094 4 0,376 1 0,094 3 0,282 Kelemahan (Weaknesses)
Kedisiplinan karyawan 0,052 2 0,104 2 0,104 3 0,156
Proses poduksi 0,105 2 0,210 1 0,105 4 0,420
Keberadaan situs web 0,048 3 0,144 3 0,144 3 0,144
Gudang penyimpanan 0,066 1 0,066 1 0,066 3 0,198 Struktur organisasi 0,052 2 0,104 2 0,104 2 0,104 Pemasaran produksi 0,051 3 0,153 4 0,204 3 0,153 Customer relationship 0,079 1 0,079 3 0,237 2 0,158 Efektivitas promosi 0,062 1 0,062 4 0,248 1 0,062 Jumlah Bobot 1,00
Total Nilai Daya Tarik 5,071 4,803 5,643
Berdasarkan Matriks QSPM, terlihat bahwa strategi diversifikasi terkait memilki total nilai daya tarik sebesar 5,643. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan pengembangan produk (5,071), dan penetrasi pasar (4,803). Hal ini menunjukkan bahwa strategi diversifikasi terkait lebih menarik untuk diterapkan dibandingkan dengan strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar. Jadi, dari ketiga alternatif yang sesuai untuk diterapkan oleh PT. Cipta Mufida, alternatif strategi terbaik dalam menghadapi persaingan adalah strategi diversifikasi terkait. Alternatif strategi kedua adalah penetrasi pasar, dan alternatif strategi ketiga adalah pengembangan produk.
Positioning Maps dibuat dengan membuat grafik dengan sumbu x, y, z. Dimana x adalah
faktor utama penentu keberhasilan, y adalah faktor kedua penentu keberhasilan, dan z adalah faktor ketiga penentu keberhasilan.
x = skill & teamwork karyawan y = sumber daya manusia yang terampil z = kualitas produk
Gambar 3 Positioning Maps
Setelah melihat hasil Positioning Maps pada Gambar 4.5, maka penulis menarik kesimpulan bahwa PT. Cipta Mufida perlu meningkatkan skill & teamwork karyawan serta kualitas produk agar mencapai ideal konsumen.
SIMPULAN DAN SARAN
Faktor internal PT. Cipta Mufida antara lain kekuatannya yaitu manajemen perusahaan, kualitas produk yang dihasilkan, pelayanan kepada konsumen, memiliki orientasi Internasional, harga produk yang bersaing, kejelasan target pasar, bahan baku produksi, dan alat produksi yang dimiliki. Kelemahannya yaitu kedisiplinan karyawan, proses produksi, keberadaan situs web, gudang penyimpanan, struktur organisasi, pemasaran produksi, customer relationship, dan efektivitas promosi. Dan faktor eksternal PT. Cipta Mufida antara lain peluangnya yaitu kebutuhan akan produk yang dihasilkan, dukungan pemerintah terhadap industri properti, adanya loyalitas konsumen, dukungan pemerintah pada ekspor, kemampuan penduduk memiliki tempat tinggal, kemajuan teknologi yang menuntut standarisasi tinggi, pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat cepat, dan produk pesaing. Ancamannya yaitu fluktuasi nilai mata uang asing, kondisi politik Indonesia, ketersediaan bahan baku (kayu), nilai tukar dollar terhadap rupiah, kenaikan BBM yang cukup tinggi, minat akan produk Internasional, munculnya pendatang baru dalam industri, dan pesaing yang sejenis. Untuk merumuskan strategi yang tepat bagi PT. Cipta Mufida dilakukan tahap input (Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks CPM), tahap pencocokan (Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Grand
Strategy), dan tahap keputusan (Matriks QSPM) dengan menghasilkan alternatif strategi yaitu
diversifikasi terkait.
Dengan rekomendasi strategi diversifikasi terkait, yang paling memungkinkan dilakukan oleh perusahaan adalah dengan membuka usaha penyewaan furniture. Untuk menjalankan bisnis ini dan menghadapi daya saing, upaya yang perlu dilakukan antara lain: (1) Meningkatkan skill & teamwork karyawan melalui pengembangan soft skill dengan cara pengadaan seminar dan pelatihan berorganisasi serta kemampuan bekerja sama dalam sebuah kelompok; maupun pengembangan hard
skill dengan cara meningkatkan pendidikan mengenai estetika seni, pengalaman pembuatan produk furniture, dan tingkat keahlian dalam bidang organisasi yang dijalani. (2) Meningkatkan kualitas
produk dengan cara meningkatkan daya tahan produk, menambah variasi produk, menawarkan produk yang sesuai tren dan selera masyarakat yang berkembang, dan melakukan quality control secara intensif untuk mengurangi kecacatan pada produk furniture yang dihasilkan.
REFERENSI
Alma, Buchari. (2008). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta David, Fred R. (2009). Manajemen Strategis – Konsep. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. ___________. (2013). Strategic Management – Concepts and Cases. 14th edition. New Jersey:
Pearson Prentice Hall.
Dirgantoro, C. (2007). Manajemen Strategik: Konsep, Kasus, dan Implementasi. Jakarta: Grasindo. Pearce, John A.,& Robinson, Richard B. (2008). Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.
Robbins, Stephen P.,& Coulter, M. (2007). Manajemen – Jilid 1. edisi 8. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Sarosa, P. (2005). Becoming Young Entrepreneur. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Scarborough, M. N.,& Zimmerer, T. W. (2006). Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis
Kecil. Jakarta: Pearson Education Asia Pte Ltd & Prenhallindo.
Sekaran, Uma. (2009). Reasearch Methods For Business: Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Soekarso, E. (2010). Teori Kepemimpinan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Umar, Husein. (2008). Strategic Management in Action. Edisi 5. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
RIWAYAT PENULIS
Yasmin Ahmad Zaky, lahir di kota Jakarta pada 9 Januari 1993. Penulis telah menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Business Management pada tahun 2014.