• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FORMULASI STRATEGI BISNIS

DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING

PERUSAHAAN PT. CIPTA MUFIDA

Yasmin Ahmad Zaky, Masruroh

Jalan Al-Hidayah no. 66, Pondok Jaya, Pondok Aren, Bintaro 7, Tangerang Selatan. 081387675999. yasminahmadzaky@hotmail.com

ABSTRACT

PT. Cipta Mufida is a company engaged in furniture. With a growing number of companies in Indonesia led to intense competition, and therefore required a business strategy that can improve the competitiveness of enterprises. Purpose of this study is to identify the internal and external factors, formulating alternative strategies, and to investigate the implementation of strategies to enhance the competitiveness of enterprises. The research method used in this research is a qualitative descriptive method research types such as of case studies. These obtained data has been analyzed using EFE, IFE, SWOT, IE, Grand Strategy, QSPM matrix, and Positioning Maps. The results of this study concluded that the recommendation of alternative strategy based on QSPM and efforts to increase the competitiveness of companies based on Positioning Maps are related diversification strategy with improve employee skills & teamwork as well as product quality. (YAZ)

Keywords: formulation, business strategy, competitiveness

ABSTRAK

PT. Cipta Mufida adalah perusahaan yang bergerak di bidang furniture. Dengan banyaknya perusahaan yang berkembang di Indonesia menimbulkan persaingan bisnis yang ketat, maka dari itu diperlukan strategi bisnis yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, merumuskan alternatif strategi, serta untuk mengetahui implementasi strategi dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Matriks EFE, IFE, SWOT, IE, Grand Strategy, QSPM, dan Positioning Maps. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rekomendasi alternatif strategi berdasarkan Matriks QSPM dan upaya peningkatan daya saing perusahaan berdasarkan Positioning Maps adalah strategi diversifikasi terkait dengan meningkatkan skill & teamwork karyawan serta kualitas produk.(YAZ)

(2)

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan tentunya memiliki strategi tertentu dalam berbisnis. Namun strategi tersebut haruslah tepat dipergunakan oleh suatu perusahaan. Karena bila ternyata strategi yang diterapkan oleh perusahaan tidak sesuai dengan keadaannya, maka strategi tersebut akan mengakibatkan kegagalan bagi perusahaan.

Untuk menggunakan strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam rangka memiliki keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan dan para manajer haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perumusan strategi. Kemampuan dan keunggulan perusahaan harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah keunggulan dalam memajukan bisnis perusahaan.

Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka mencapai keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan. Strategi yang diterapkan perusahaan untuk tiap bidang di dalamnya pun memiliki perbedaan, mulai dari bagian produksi, distribusi, penjualan, maupun promosinya. Target perusahaan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan tentunya harus didukung dengan adanya suatu strategi yang tepat agar perusahaan juga dapat mengalami peningkatan kualitas usahanya.

Banyaknya perusahaan yang berkembang di Indonesia menimbulkan persaingan bisnis yang ketat. Oleh karena itu, diperlukan keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan berupa strategi bisnis yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan, sehingga membuat perusahaan tersebut unggul dibandingkan para kompetitornya.

Dengan kondisi perkembangan perekonomian saat ini, banyak perusahaan baru bermunculan tetapi banyak pula perusahaan lain berguguran. Hal tersebut menunjukkan adanya peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan lama maupun baru untuk menekuni bisnis ini, salah satunya adalah PT. Cipta Mufida, suatu perusahaan yang begerak dalam bidang furniture berlokasi di Jakarta Selatan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1990 yang lebih mengutamakan furniture untuk keperluan rumah. Salah satu proyek terbaru yang pernah dikerjakan oleh perusahaan ini adalah mengisi furniture pada setiap kamar di Hotel Panghegar, Bandung.

PT. Cipta Mufida memiliki tujuan yaitu mengekspor hasil barang jadi berupa furniture serta memperluas pangsa pasar ke ranah global. Dengan pengalaman mengekspor barang ke Singapura pada awal tahun 2013, PT. Cipta Mufida memiliki kekuatan untuk menembus pasar global. Namun, ketatnya persaingan bisnis yang ada menuntut PT. Cipta Mufida untuk mengantisipasinya melalui formulasi strategi bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.

Untuk menghadapi persaingan yang ketat saat ini dimana furniture menempati posisi ketiga terbesar yang ada di Indonesia dan pertumbuhannya terus meningkat dengan rata-rata 0,97% (sumber: www.kemenperin.go.id), PT. Cipta Mufida harus menganalisis perusahaan mereka dilihat dari faktor internal-eksternal agar dapat memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sehingga perusahaan akan mampu menghadapi persaingan dengan pemilihan strategi yang tepat. Beberapa alasan diperlukannya strategi bisnis yang memiliki keunggulan kompetitif adalah untuk mendapatkan profit yang lebih besar, meningkatkan grade perusahaan, dan meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan meningkatkan daya saing, maka PT. Cipta Mufida secara tidak langsung akan mendapatkan apresiasi dari konsumen maupun perusahaan lain yang bergerak dibidang sejenis.

Kajian pustaka yang digunakan ialah penelitian terdahulu oleh Engkos Achmad Kuncoro dengan judul Analisis Perumusan Strategi Bisnis pada PT. Samudera Nusantara Logistindo, nilai lebih dari penelitian ini dibandingkan penelitian sebelumnya ialah penelitian ini menggunakan variabel daya saing dalam menentukan strategi bisnis. Kompetisi persaingan adalah inti yang menentukan kesuksesan dan kegagalan perusahaan. Salah satu model bentuk analisa kompetitif yang paling dikenal ialah model kompetitif Porter. Model ini telah digunakan dalam mengembangkan strategi untuk perusahaan dalam meningkatkan kemampuan kompetitif dari perusahaan (David, 2013: 131).

Berdasarkan uraian di atas, identifikasi masalah yang dapat dirumuskan adalah: “bagaimana kondisi internal dan eksternal pada PT. Cipta Mufida”, “bagaimana merumuskan alternatif strategi pada PT. Cipta Mufida”, dan “bagaimana implementasi strategi pada PT. Cipta Mufida dalam meningkatkan daya saing perusahaan”.

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: pertama, untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pada PT. Cipta Mufida; kedua, untuk merumuskan alternatif strategi pada PT. Cipta Mufida; dan ketiga, untuk mengetahui implementasi strategi pada PT. Cipta Mufida dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Hasil kajian diharapkan dijadikan tolak ukur atau pijakan untuk menyusun suatu perencanaan yang baik di masa akan datang dan merupakan suatu analisis yang efektif bagi

(3)

perkembangan perusahaan dan dapat dijadikan sebagai masukan konstruktif pedoman dalam penyusunan strategi perusahaan di masa yang akan datang.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Time horizon yang dilakukan oleh peneliti adalah cross sectional yang berarti penelitian ini dikumpulkan dalam kurun waktu satu kali dan mencerminkan potret dari suatu keadaan pada suatu saat tertentu, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.

Data yang diperoleh dari penelitian akan dianalisis dengan beberapa alat bantu antara lain menggunakan Matriks External Factor Evaluation (EFE), Matriks Internal Factor Evaluation (IFE), dan Competitive Profile Matrix (CPM). Ketiga matriks tersebut berfungsi sebagai alat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sebagai input dalam perumusan strategi. Selain itu, Matriks

Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) untuk memperoleh alternatif strategi bagi

perusahaan, Matriks Internal Eksternal (IE) untuk melihat posisi perusahaan, Matriks Grand Strategy untuk mengetahui strategi alternatif berdasarkan pertumbuhan industri dan posisi kompetitif perusahaan, serta Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) yang berfungsi dalam pemilihan alternatif strategi yang tepat bagi PT. Cipta Mufida. Serta Positioning Maps guna mengetahui posisi perusahaan pada persaingan. Alat bantu yang digunakan untuk menentukan bobot pairwaised

comparison1 AHP adalah dengan alat bantu berupa software Expert Choice 11.

HASIL DAN BAHASAN

Hasil analisis terhadap faktor eksternal meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dan faktor internal perusahaan, yaitu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) adalah sebagai berikut:

Faktor Peluang PT. Cipta Mufida Faktor Ancaman PT. Cipta Mufida 1. Kebutuhan akan produk yang dihasilkan 1. Fluktuasi nilai mata uang asing 2. Dukungan pemerintah terhadap industri

properti

2. Kondisi politik Indonesia 3. Adanya loyalitas konsumen 3. Ketersediaan bahan baku (kayu) 4. Dukungan pemerintah pada ekspor 4. Nilai tukar dollar terhadap rupiah 5. Kemampuan penduduk memiliki tempat

tinggal

5. Kenaikan BBM yang cukup tinggi 6. Kemajuan teknologi yang menuntut

standarisasi tinggi

6. Minat akan produk Internasional 7. Pertumbuhan jumlah penduduk yang

sangat cepat

7. Munculnya pendatang baru dalam industri

8. Produk pesaing 8. Pesaing yang sejenis

Faktor Kekuatan PT. Cipta Mufida Faktor Kelemahan PT. Cipta Mufida 1. Manajemen perusahaan 1. Kedisiplinan karyawan 2. Kualitas produk yang dihasilkan 2. Proses produksi 3. Pelayanan kepada konsumen 3. Keberadaan situs web 4. Memiliki orientasi Internasional 4. Gudang penyimpanan 5. Harga produk yang bersaing 5. Struktur organisasi 6. Kejelasan target pasar 6. Pemasaran produk 7. Bahan baku produksi 7. Customer relationship 8. Alat produksi yang dimiliki 8. Efektivitas promosi

(4)

Matriks EFE menggunakan data dari hasil pembobotan dengan perhitungan menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process), yang hasilnya diuraikan pada tabel berikut ini.

Tabel 1 Matriks EFE

Faktor Eksternal PT. Cipta Mufida Bobot Rating Skor

Peluang (Opportunities)

Kebutuhan akan produk yang dihasilkan 0,075 3 0,225

Dukungan pemerintah terhadap industri properti 0,055 1 0,055

Adanya loyalitas konsumen 0,115 4 0,460

Dukungan pemerintah pada ekspor 0,046 1 0,046

Kemampuan penduduk memiliki tempat tinggal 0,047 2 0,094 Kemajuan teknologi yang menuntut standarisasi tinggi 0,063 2 0,126 Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat cepat 0,041 2 0,082

Produk pesaing 0,071 3 0,213

Ancaman (Threats)

Fluktuasi nilai mata uang asing 0,056 2 0,112

Kondisi politik Indonesia 0,059 1 0,059

Ketersediaan bahan baku (kayu) 0,088 3 0,264

Nilai tukar dollar terhadap rupiah 0,055 2 0,110

Kenaikan BBM yang cukup tinggi 0,065 2 0,130

Minat akan produk Internasional 0,048 1 0,048

Munculnya pendatang baru dalam industri 0,059 2 0,118

Pesaing yang sejenis 0,058 2 0,116

Jumlah 1,00 2,258

Dari tabel Matriks EFE diatas, diketahui bahwa skor bobot total adalah sebesar 2,258. Nilai ini berada dibawah nilai rata-rata yaitu 2,50 berarti menunjukkan bahwa perusahaan belum dapat menarik keuntungan secara efektif dari peluang yang ada serta belum dapat meminimalkan pengaruh negatif dari ancaman potensial eksternal.

Tabel 2 Matriks IFE

Faktor Internal PT. Cipta Mufida Bobot Rating Skor

Kekuatan (Strengths)

Manajemen perusahaan 0,041 3 0,123

Kualitas produk yang dihasilkan 0,067 3 0,201

Pelayanan kepada konsumen 0,065 4 0,260

Memiliki orientasi Internasional 0,046 3 0,138

Harga produk yang bersaing 0,051 4 0,204

Kejelasan target pasar 0,050 3 0,150

Bahan baku produksi 0,073 4 0,292

Alat produksi yang dimiliki 0,094 4 0,376

Kelemahan (Weaknesses)

Kedisiplinan karyawan 0,052 2 0,104

Proses poduksi 0,105 2 0,210

Keberadaan situs web 0,048 1 0,048

Gudang penyimpanan 0,066 1 0,066 Struktur organisasi 0,052 2 0,104 Pemasaran produksi 0,051 2 0,102 Customer relationship 0,079 2 0,158 Efektivitas promosi 0,062 2 0,124 Jumlah 1,00 2,660

(5)

Dari tabel Matriks IFE diatas, diketahui bahwa skor bobot total adalah sebesar 2,660. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki organisasi yang kuat secara internal, karena nilai yang diperoleh diatas rata-rata yaitu 2,50. Dan nilai ini juga menunjukkan bahwa PT. Cipta Mufida berada dalam posisi diatas rata-rata pada kekuatan internal perusahaan.

Pesaing utama yang sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan adalah PT. Sari Jati Aditama dan PT. Graha Vinoti Kreasindo, dimana kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang industri yang sama.

Tabel 3 Matriks CPM

Faktor

Kunci Keberhasilan Bobot

PT. Cipta Mufida PT. Sari Jati Aditama PT. Graha Vinoti Kreasindo

Rating Nilai Rating Nilai Rating Nilai

Kualitas produk 0,084 3 0,252 3 0,252 3 0,252

Nilai estetika seni 0,050 3 0,150 3 0,150 3 0,150

Menembus pasar global 0,041 2 0,082 1 0,041 4 0,164

Kompetensi sumber daya

manusia 0,091 4 0,364 4 0,364 4 0,364

Harga yang bersaing 0,077 3 0,231 3 0,231 3 0,231

Sumber daya manusia yang

terampil 0,088 4 0,352 3 0,264 3 0,264

Skill & teamwork karyawan 0,079 3 0,237 3 0,237 3 0,237

Cash flow yang baik 0,076 3 0,228 3 0,228 4 0,302

Kepuasan konsumen 0,076 4 0,304 3 0,228 4 0,304

Keragaman model produk 0,076 3 0,228 3 0,228 3 0,228 Promosi yang dilakukan 0,067 2 0,134 3 0,201 4 0,268

Pengalaman perusahaan 0,071 4 0,284 4 0,284 4 0,284

Loyalitas konsumen 0,125 4 0,500 4 0,500 4 0,500

Jumlah 1,00 3,346 3,208 3,550

Dari Tabel Matriks CPM diatas, diketahui bahwa ada dua pesaing utama bagi PT. Cipta Mufida, yaitu PT. Sari Jati Aditama dan PT. Graha Vinoti Kreasindo. Skor bobot total PT. Cipta Mufida adalah sebesar 3,346; dan skor bobot total bagi PT. Sari Jati Aditama sebesar 3,208; serta skor bobot total bagi PT. Graha Vinoti Kreasindo sebesar 3,550. Hal ini menunjukkan bahwa posisi perusahaan bila dibandingkan dengan 2 perusahaan pesaingnya berada di posisi tengah, yaitu dibawah PT. Graha Vinoti Kreasindo dan diatas PT. Sari Jati Aditama. Hal ini menunjukkan bahwa posisi kompetitif PT. Cipta Mufida masih lemah karena masih berada dibawah PT. Graha Vinoti Kreasindo. Keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh PT. Cipta Mufida adalah faktor sumber daya manusia, faktor tersebut belum dapat disaingi oleh PT. Sari Jati Aditama maupun PT. Graha Vinoti Kreasindo.

Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang membantu PT. Cipta Mufida dalam mengembangkan strategi. Tujuan dari tahap yang kedua ini adalah untuk menentukan alternatif strategi yang efektif bagi PT. Cipta Mufida berdasarkan pada kekuatan dan kelemahan yang ada, untuk menghadapi setiap peluang dan ancaman yang ada.

Tabel 4 Matriks SWOT Kekuatan (S)

1. Manajemen perusahaan 2. Kualitas produk yang

dihasilkan 3. Pelayanan kepada

konsumen 4. Memiliki orientasi

Internasional 5. Harga produk yang

bersaing

Kelemahan (W)

1. Kedisiplinan karyawan 2. Proses produksi 3. Keberadaan situs web 4. Gudang penyimpanan 5. Struktur organisasi 6. Pemasaran produk 7. Customer relationship

(6)

6. Kejelasan target pasar 7. Bahan baku produksi 8. Alat produksi yang

dimiliki Peluang (O) 1. Kebutuhan akan produk yang dihasilkan 2. Dukungan pemerintah terhadap industri properti 3. Adanya loyalitas konsumen 4. Dukungan pemerintah pada ekspor 5. Kemampuan penduduk memiliki tempat tinggal 6. Kemajuan teknologi yang menuntut standarisasi tinggi 7. Pertumbuhan jumlah

penduduk yang sangat cepat

8. Produk pesaing

Strategi SO: 1. Dengan kondisi perusahaan yang sudah menghasilkan produk yang berkualitas dengan bahan baku produksi yang unggul, gunakan kekuatan ini untuk terus meningkatkan hasil produksi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang menuntut standarisasi tinggi. (S2 – S7 – O6). Pengembangan Produk

2. Memiliki orientasi Internasional dan hasil kualitas yang baik serta dukungan pemerintah pada ekspor, dapat membuka jalan untuk menambah dan memperluas pangsa pasar. (S2 – S4 – O4).

Pengembangan Pasar

Strategi WO: 1. Melakukan kegiatan periklanan guna promosi serta pemasaran produk secara lebih agresif, mengingat kebutuhan yang tinggi akan produk yang dihasilkan serta adanya loyalitas konsumen terhadap perusahaan. (W6 – W8 – O1 – O3). Penetrasi Pasar 2. Mengubah sistem proses produksi yang lamban dalam pengerjaannya dengan menggunakan teknologi yang lebih maju. (W2 – O6). Pengembangan Produk

Ancaman (T)

1. Fluktuasi nilai mata uang asing

2. Kondisi politik Indonesia

3. Ketersediaan bahan baku (kayu) 4. Nilai tukar dollar

terhadap rupiah 5. Kenaikan BBM yang

cukup tinggi 6. Minat akan produk

Internasional

7. Munculnya pendatang baru dalam industri 8. Pesaing yang sejenis

Strategi ST:

1. Memperluas project di Singapura dan Malaysia untuk meningkatkan pendapatan yang

menguntungkan karena nilai tukar dollar yang terus meninggi (S4 – T4). Pengembangan Pasar 2. Dengan harga yang bersaing dan kualitas produk yang tinggi, perusahaan dapat melakukan diversifikasi bahan baku menggunakan bahan bambu dan rotan untuk mengatasi ketersediaan bahan baku kayu yang menipis (S2 – S5 – T3). Diversifikasi Terkait

Strategi WT: 1. Membuka usaha

penyewaan furniture dimana produk telah dimiliki, hal tersebut dapat mengurangi penuhnya gudang

penyimpanan serta tidak memerlukan proses produksi secara berkala mengingat lambannnya proses produksi perusahaan (W2 – W4 – T3). Diversifikasi Terkait 2. Meningkatkan pemasaran produk dan customer

relationship dalam

menghadapi pendatang baru dan pesaing. (W6 – W7 – T7 – T8). Penetrasi Pasar

Dari hasil analisis Matriks SWOT dapat diketahui bahwa ada empat strategi yang dapat dijalankan, yaitu strategi pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar, dan diversifikasi terkait.

(7)

Gambar 1 Matriks IE

Berdasarkan hasil analisis Matriks Internal – Eksternal (IE), PT. Cipta Mufida berada di sel V, maka alternatif strategi yang dapat diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk.

Matriks Grand Strategy didasarkan pada dua dimensi evaluatif, yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar (industri).

Gambar 2 Matriks Grand Strategy

Berdasarkan hasil analisis Matriks Grand Strategy, PT. Cipta Mufida berada di kuadran III, maka alternatif strategi yang dapat diterapkan adalah strategi penciutan, diversifikasi terkait, diversifikasi tak terkait, divestasi, dan likuidasi.

Setelah melalui tahap pencocokan, maka diperoleh delapan alternatif strategi tersebut yaitu strategi pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar, diversifikasi terkait, dan diversifikasi tak terkait, penciutan, divestasi, dan likuidasi. Lalu dipilih tiga alternatif strategi dengan frekuensi terbanyak untuk dievaluasi melalui Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) untuk menentukan alternatif strategi terbaik yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan.

(8)

Tabel 5 Matriks QSPM Pengembangan Produk Penetrasi Pasar Diversifikasi Terkait

Faktor Internal & Eksternal Bobot AS TAS AS TAS AS TAS

Peluang (Opportunities) Kebutuhan akan produk yang

dihasilkan 0,075 4 0,300 3 0,225 3 0,225

Dukungan pemerintah terhadap

industri properti 0,055 2 0,110 3 0,165 1 0,055

Adanya loyalitas konsumen 0,115 3 0,345 3 0,345 3 0,345 Dukungan pemerintah pada ekspor 0,046 3 0,138 1 0,046 4 0,184 Kemampuan penduduk memiliki

tempat tinggal 0,047 2 0,094 2 0,094 2 0,094

Kemajuan teknologi yang menuntut

standarisasi tinggi 0,063 4 0,252 2 0,126 3 0,189

Pertumbuhan jumlah penduduk

yang sangat cepat 0,041 3 0,123 3 0,123 3 0,123

Produk pesaing 0,071 2 0,142 2 0,142 3 0,213

Ancaman (Threats)

Fluktuasi nilai mata uang asing 0,056 2 0,112 3 0,168 2 0,112 Kondisi politik Indonesia 0,059 2 0,118 2 0,118 3 0,177 Ketersediaan bahan baku (kayu) 0,088 3 0,264 1 0,088 3 0,264 Nilai tukar dollar terhadap rupiah 0,055 3 0,165 3 0,165 4 0,220 Kenaikan BBM yang cukup tinggi 0,065 2 0,130 2 0,130 2 0,130 Minat akan produk Internasional 0,048 3 0,144 2 0,096 2 0,096 Munculnya pendatang baru dalam

industri 0,059 4 0,236 4 0,236 4 0,236

Pesaing yang sejenis 0,058 4 0,232 4 0,232 4 0,232

Jumlah Bobot 1,00

Kekuatan (Strengths)

Manajemen perusahaan 0,041 3 0,123 2 0,082 3 0,123

Kualitas produk yang dihasilkan 0,067 4 0,268 2 0,134 3 0,201 Pelayanan kepada konsumen 0,065 1 0,065 3 0,195 1 0,065 Memiliki orientasi Internasional 0,046 2 0,092 3 0,138 3 0,138 Harga produk yang bersaing 0,051 1 0,051 3 0,153 2 0,102 Kejelasan target pasar 0,050 1 0,050 3 0,150 3 0,150

Bahan baku produksi 0,073 3 0,219 2 0,146 4 0,292

Alat produksi yang dimiliki 0,094 4 0,376 1 0,094 3 0,282 Kelemahan (Weaknesses)

Kedisiplinan karyawan 0,052 2 0,104 2 0,104 3 0,156

Proses poduksi 0,105 2 0,210 1 0,105 4 0,420

Keberadaan situs web 0,048 3 0,144 3 0,144 3 0,144

Gudang penyimpanan 0,066 1 0,066 1 0,066 3 0,198 Struktur organisasi 0,052 2 0,104 2 0,104 2 0,104 Pemasaran produksi 0,051 3 0,153 4 0,204 3 0,153 Customer relationship 0,079 1 0,079 3 0,237 2 0,158 Efektivitas promosi 0,062 1 0,062 4 0,248 1 0,062 Jumlah Bobot 1,00

Total Nilai Daya Tarik 5,071 4,803 5,643

Berdasarkan Matriks QSPM, terlihat bahwa strategi diversifikasi terkait memilki total nilai daya tarik sebesar 5,643. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan pengembangan produk (5,071), dan penetrasi pasar (4,803). Hal ini menunjukkan bahwa strategi diversifikasi terkait lebih menarik untuk diterapkan dibandingkan dengan strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar. Jadi, dari ketiga alternatif yang sesuai untuk diterapkan oleh PT. Cipta Mufida, alternatif strategi terbaik dalam menghadapi persaingan adalah strategi diversifikasi terkait. Alternatif strategi kedua adalah penetrasi pasar, dan alternatif strategi ketiga adalah pengembangan produk.

(9)

Positioning Maps dibuat dengan membuat grafik dengan sumbu x, y, z. Dimana x adalah

faktor utama penentu keberhasilan, y adalah faktor kedua penentu keberhasilan, dan z adalah faktor ketiga penentu keberhasilan.

x = skill & teamwork karyawan y = sumber daya manusia yang terampil z = kualitas produk

Gambar 3 Positioning Maps

Setelah melihat hasil Positioning Maps pada Gambar 4.5, maka penulis menarik kesimpulan bahwa PT. Cipta Mufida perlu meningkatkan skill & teamwork karyawan serta kualitas produk agar mencapai ideal konsumen.

SIMPULAN DAN SARAN

Faktor internal PT. Cipta Mufida antara lain kekuatannya yaitu manajemen perusahaan, kualitas produk yang dihasilkan, pelayanan kepada konsumen, memiliki orientasi Internasional, harga produk yang bersaing, kejelasan target pasar, bahan baku produksi, dan alat produksi yang dimiliki. Kelemahannya yaitu kedisiplinan karyawan, proses produksi, keberadaan situs web, gudang penyimpanan, struktur organisasi, pemasaran produksi, customer relationship, dan efektivitas promosi. Dan faktor eksternal PT. Cipta Mufida antara lain peluangnya yaitu kebutuhan akan produk yang dihasilkan, dukungan pemerintah terhadap industri properti, adanya loyalitas konsumen, dukungan pemerintah pada ekspor, kemampuan penduduk memiliki tempat tinggal, kemajuan teknologi yang menuntut standarisasi tinggi, pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat cepat, dan produk pesaing. Ancamannya yaitu fluktuasi nilai mata uang asing, kondisi politik Indonesia, ketersediaan bahan baku (kayu), nilai tukar dollar terhadap rupiah, kenaikan BBM yang cukup tinggi, minat akan produk Internasional, munculnya pendatang baru dalam industri, dan pesaing yang sejenis. Untuk merumuskan strategi yang tepat bagi PT. Cipta Mufida dilakukan tahap input (Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks CPM), tahap pencocokan (Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Grand

Strategy), dan tahap keputusan (Matriks QSPM) dengan menghasilkan alternatif strategi yaitu

diversifikasi terkait.

Dengan rekomendasi strategi diversifikasi terkait, yang paling memungkinkan dilakukan oleh perusahaan adalah dengan membuka usaha penyewaan furniture. Untuk menjalankan bisnis ini dan menghadapi daya saing, upaya yang perlu dilakukan antara lain: (1) Meningkatkan skill & teamwork karyawan melalui pengembangan soft skill dengan cara pengadaan seminar dan pelatihan berorganisasi serta kemampuan bekerja sama dalam sebuah kelompok; maupun pengembangan hard

skill dengan cara meningkatkan pendidikan mengenai estetika seni, pengalaman pembuatan produk furniture, dan tingkat keahlian dalam bidang organisasi yang dijalani. (2) Meningkatkan kualitas

produk dengan cara meningkatkan daya tahan produk, menambah variasi produk, menawarkan produk yang sesuai tren dan selera masyarakat yang berkembang, dan melakukan quality control secara intensif untuk mengurangi kecacatan pada produk furniture yang dihasilkan.

(10)

REFERENSI

Alma, Buchari. (2008). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta David, Fred R. (2009). Manajemen Strategis – Konsep. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. ___________. (2013). Strategic Management – Concepts and Cases. 14th edition. New Jersey:

Pearson Prentice Hall.

Dirgantoro, C. (2007). Manajemen Strategik: Konsep, Kasus, dan Implementasi. Jakarta: Grasindo. Pearce, John A.,& Robinson, Richard B. (2008). Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan

Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Robbins, Stephen P.,& Coulter, M. (2007). Manajemen – Jilid 1. edisi 8. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Sarosa, P. (2005). Becoming Young Entrepreneur. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Scarborough, M. N.,& Zimmerer, T. W. (2006). Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis

Kecil. Jakarta: Pearson Education Asia Pte Ltd & Prenhallindo.

Sekaran, Uma. (2009). Reasearch Methods For Business: Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Soekarso, E. (2010). Teori Kepemimpinan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Umar, Husein. (2008). Strategic Management in Action. Edisi 5. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

RIWAYAT PENULIS

Yasmin Ahmad Zaky, lahir di kota Jakarta pada 9 Januari 1993. Penulis telah menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Business Management pada tahun 2014.

Gambar

Tabel 2 Matriks IFE
Tabel 3 Matriks CPM
Gambar 1 Matriks IE
Tabel 5 Matriks QSPM  Pengembangan  Produk  Penetrasi Pasar  Diversifikasi Terkait  Faktor Internal & Eksternal  Bobot  AS  TAS  AS  TAS  AS  TAS  Peluang (Opportunities)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil matriks interaksi IFAS-EFAS SWOT dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang paling tepat digunakan untuk peningkatan daya saing industri

Julia Belina: Pelaksanaan strategi pemasaran dalam meningkatkan daya saing, 2005 USU e-Repository © 2008... Julia Belina: Pelaksanaan strategi pemasaran dalam meningkatkan daya

Penelitian terhadap strategi peningkatan daya saing petani komoditas ketang melalui analisis beban kerja menyimpulkan bahwa (1) aktivitas petani kentang memiliki

Hasil penelitian ini diperoleh dua alternatif strategi yaitu strategi pengembangan pasar dan strategi penetrasi pasar.Dari dua alternatif strategi tersebut, strategi

Teknik perumusan strategi bisnis dimasukkan ke dalam hasil Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks IE, Matriks Grand strategy yang kemudian dilanjutkan ke dalam

Dalam matriks QSPM yang dapat dilihat pada tabel 9 untuk faktor internal dan tabel 10 untuk faktor eksternal, terdapat empat alternatif strategi yang dimasukkan, yaitu

Hasil penelitian strategi meningkatkan daya saing sekolah di MI At-Tibyan menunjukkan (1) Strategi Menigkatkan Daya Saing Sekolah Melalui Program Unggulan (2) Strategi

2 Penerapan strategi branding image dalam meningkatkan daya saing pendidikan di SMAN 1 Badegan melalui positioning dengan memposisikan brand sekolah agar dapat dikenal masyarakat,