• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Perubahan. Renja 2020 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancangan Perubahan. Renja 2020 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 2020"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Rancangan Perubahan

Renja 2020

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

(2)

pelaksanaan program dan kegiatan akibat mewabahnya virus corona yang terjadi di Indonesia.

Penyusunan Perubahan Renja PD ini mengacu pada kerangka arahan yang digariskan dalam Rancangan Perubahan RKPD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020, yang pada prinsipnya memuat rencana program dan kegiatan yang mengalami kebijakan perubahan belanja pada Tahun 2020 akibat Covid-19.

Dengan tersusunnya Perubahan Renja Tahun 2020 ini, diharapkan menjadi pedoman dalam penyempurnaan pelaksanaan program/kegiatan Pembangunan Daerah Tahun 2020 serta sebagai bahan pendukung dalam penyusunan RAPBD-P Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020.

Samarinda, September 2020 Plt. KEPALA

Ir. H. Frediansyah

Pembina Tingkat I / IV-B NIP. 19640625 199103 1 005

(3)

BAB I PENDAHULUAN ……….………. 1

1.1. Latar Belakang ……… 1

1.2. Landasan Hukum ……….. 2

1.3. Maksud dan Tujuan ……….. 3

1.4. Sistematika Penyusunan ……….. 4

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU …. 5 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu dan Capaian Renstra Perangkat Daerah ……….. 5

2.2. Analisa Kinerja Pelayanan Peangkat Daerah ………. 16

2.3. Isu-Isu Penting Penyelanggaraan Tufoksi Perangkat Daerah ………… 19

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ……… 30

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ………. 37

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ………. 39

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ……… 39

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah ……… 40

3.3. Program dan Kegiatan ………. 40

BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN ……….. 49

(4)

Tabel T-C.30 Pencapaian kinerja pelayanan Dinas ESDM Prov. Kaltim ……….. 17 Tabel T-C.31 Review Terhadap Rancangan P-RKPD Tahun 2020

Provinsi Kalimantan Timur ……….. 32 Tabel T-C.32 Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku

Kepentingan Tahun 2020 ………. 38 Tabel-3.1 Identifikasi Kebijakan Nasional (bidang urusan ESDM) ………. 39 Tabel T-C.33 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Perangkat

Daerah Tahun 2020 Dan Perkiraan Maju Tahun 2021 ………. 42 Tabel-3.2 Perubahan Belanja Tahun 2020 ……….. 46 Tabel 4.1 Rincian Rencana Kerja dan Pendanaan Tahun 2020 ……… 50

(5)

tentang Pemerintahan Daerah, bahwa pemerintah daerah wajib menyusun perencanaan daerah yang meliputi RPJPD 20 tahun, RPJMD 5 tahun, dan RKPD tahunan. Kemudian dinas/badan daerah wajib menjabarkannya ke dalam rencana strategis (renstra) dinas/badan. Selanjutnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

 Perlunya perencanaan pembangunan baik secara nasional maupun di daerah terutama bertujuan untuk :

 Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;

 Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar Daerah, antar ruang, antar waktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;

 Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;

 Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan

 Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan

Guna menjamin pencapaian tujuan sebagaimana disebut di atas, perlu dilakukan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan, sebagaimana telah diatur di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017. Pengendalian dan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah meliputi :

(6)

Evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan tahunan daerah lingkup provinsi mencakup hasil Renja PERANGKAT DAERAH provinsi dan hasil RKPD provinsi, yang dilakukan setiap triwulan dalam tahun anggaran berjalan. Hasil evaluasi yang dilakukan terhadap Renja PERANGKAT DAERAH Provinsi Kalimantan Timur serta RKPD Provinsi Kalimantan Timur sampai dengan akhir Triwulan I Tahun 2020, diperoleh gambaran bahwa perlu dilakukan perubahan atas RKPD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020, yang diikuti dengan perubahan Renja PERANGKAT DAERAH Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020. Perubahan RKPD dan Renja PERANGKAT DAERAH Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 tersebut terutama disebabkan oleh adanya bencana nasional yaitu mewabahnya virus covid-19 yang melanda Indonesia sehingga perlunya dilakukan perubahan belanja dengan tujuan untuk memperkuat dana penanggulangan Covid-19 yang digunakan sebagai asumsi dasar yang digunakan dalam RKPD Tahun Anggaran 2020.

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Perubahan Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2020 berlandaskan pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas;

 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);  Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi;

 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara;

(7)

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 09 Tahun 2016 Tentang Pembetukan dan Susunan Perangkat Daerah

 Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Nomor 68 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

 Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 43 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020.

 Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 50 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 43 Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Perubahan Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantah Timur Tahun 2020 dimaksudkan untuk mereviu merumuskan kembali program, kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2020, sesuai dengan perubahan keadaan sebagaimana digariskan dalam RKPD Perubahan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020.

(8)

Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dirangkum dalam 5 (lima) Bab dengan rincian sebagai berikut :

 Bab I : menjelaskan tentang gambaran umum penyusunan renja meliputi latar belakang perlunya penyusunan renja, landasan hukum penyusunan, maksud dan tujuan penyusunan, serta sistematika penulisan.

 Bab II : menguraikan hasil evaluasi pelaksanaan renja Perangkat Daerah Tahun 2018 dan capaian Renstra Perangkat Daerah sampai dengan Tahun 2019, analisis kinerja pelayanan Perangkat Daerah isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah, review terhadap Rancangan akhir RKPD, serta penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat.

 Bab III : menguraikan telaahan terhadap kebijakan nasional, tujuan, sasaran, program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2020, yang ditetapkan dengan memperhatikan kebijakan nasional dalam sektor energi dan sumberdaya mineral.

 Bab IV : menguraikan rencana kerja dan kerangka pendanaan perangkat darah.  Bab V : merupakan bab penutup, berisi catatan penting yang menjadi perhatian dalam rangka keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan yang telah ditetapkan, kaidah-kaidah pelaksanaan serta rencana tindak lanjut pelaksanaan Program dan Kegiatan Perangkat Daerah.

(9)

PERANGKAT DAERAH Sampai Dengan Triwulan I

Tahun 2020 merupakan tahun kedua dari periode perencanaan strategis (Renstra) Perangkat Daerah 2019-2023. Pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2020 yang tertuang ke dalam 8 program dan 19 kegiatan, strategis dan administratif.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur No. 43 tahun 2019 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan anggaran dana belanja langsung sebesar Rp. 71.444.360.740,- (tujuh puluh satu milyar empat ratus empat puluh empat juta tiga ratus enam puluh ribu tujuah ratus empat puluh rupiah).

Sesuai Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur No. 50 Tahun 2020 tentang Perubahan atan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur No. 43 tahun 2019 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur memperoleh pagu anggaran setelah penyesuaian akibat Pandemi Covid-19 sebesar Rp. 35.210.218.840 (tiga puluh lima milyar dua ratus sepuluh juta dua ratus delapanbelas ribu delapan ratus empat puuh rupiah).

Sedangkan berdasarkan Surat Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor : 005/5152/BP3/B.AP Tanggal 07 September 2020 Perihal Undangan Tim Asistensi RKA-SKPD APBD-P TA 2020 dan berdasarkan Berita Acara Asistensi Tanggal 08 September 2020 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut:

(10)

3. Pemotongan penyesuaian Dana DID sebesar Rp. 451.704.000, agar melampirkan matrik pemotongannya (pada Kegiatan 10.01 Penyusunan Dokumen Perencanaan Anggaran sebesar Rp. 150.000.000 dan Kegiatan 46.02 Pembinaan dan Pengawasaan pengusahaan minerba sebesar Rp. 301.740.000)

4. Pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Pelaksanaan Administrasi Perkantoran terdapat penambahan dana pada kode rekening belanja 5.2.2.03.24 Belanja Jasa Tenaga Teknis /Non Teknis sub belanja Iuran Kesehatan dan Ketenagakerjaan yaitu Jaminan Hari Tua Non PNS (ABT) sebesar Rp. 25.927.825.

Tabel 2.1

MATRIK ANGGARAN PERUBAHAN

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN ANGGARAN 2020

KODE REKENING KEGIATAN

BERDASARKAN P-RKPD KALTIM TAHUN 2020 SIMDA KEUANGAN TA 2020 BERTAMBAH BERKURANG 3.05.01.01.07.01 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 3,763,943,940 3,789,871,815 25,927,875 - 3.05.01.01.10.01 Penyusunan Dokumen

Perencanaan dan Anggaran

409,015,800 259,015,800 - 150,000,000 3.05.01.01.46.02 Pembinaan dan Pengawasaan pengusahaan minerba 577,766,000 462,781,000 - 114,985,000 3.05.01.01.47.02 Pengembangan dan Pemanfaatan Aneka Energi

21,450,759,000 21,547,759,000 97,000,000 -

5. Terdapat ketidaksesuaian jumlah anggaran perubahan pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur antara Dokumen Perubahan RKPD Tahun 2020 dengan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA Online 2020) sebesar Rp. 142.057.125 yaitu Pagu DESDM di P-RKPD Tahun 2020 sebesar Rp. 35.210.218.840 sedang SIMDA sebesar Rp. 35.068.161.715

(11)

sampai dengan Triwulan I Tahun 2020 terlihat bahwa :

 Rata-rata capaian kinerja seluruh program Renja 2020 : 13,63%  Rata-rata capaian anggaran seluruh program Renja 2020 : 10,40%  Rata-rata capaian kinerja seluruh program Renstra : 13,63%  Rata-rata capaian anggaran seluruh program Renstra : 10,40%

Data diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja seluruh program Renja Tahun 2020 sampai dengan Triwulan I tergolong sangat rendah. Hal ini disebabkan karena sebahagian besar program terutama program prioritas pembangunan Tahun 2020 masih pada tahap-tahap awal pelaksanaan (Pelaksanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik dan Pembangunan PLTS Komunal serta Pembangunan Instalasi Biogas). Pelaksanaan kegiatan Prioritas baru dimulai sekitar bulan Februari awal.

Rata-rata capaian anggaran seluruh program Renja Tahun 2020 sampai dengan Triwulan I juga tergolong sangat rendah, karena mengikuti dan sebanding dengan rata-rata capaian kinerja seluruh program.

Namun secara individual beberapa program telah mencapai kinerja maupun anggaran yang sesuai dengan rencana berdasarkan aliran kas.

(12)

1. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 3,763,943,940 834,982,272 22.18 24.16 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1,430,212,000 20,448,900 1.42 1.42 1. Penyediaan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana 741,750,000 12,540,000 1.69 1.69 2. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 688,462,000 7,908,900 1.15 1.15 3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 1,560,000,000 209,642,055 11.89 12.78 1. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah 1,160,000,000 174,826,522 15.07 16.21 2. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 400,000,000 34,815,533 8.70 9.35 4. Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan 1,454,747,800 343,145,200 23.78 24.10 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran 607,747,800 151,659,000 24.95 25.20 2. Penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 847,000,000 191,486,200 22.61 23.00

5. Pengembangan Ketenagalistrikan 10,796,950,000 331,263,419 8.42 9.02

1. Pembangunan Ketenagalistrikan 9,148,550,000 134,832,100 1.47 2.05 2. Pembinaan Usaha Ketenagalistrikan 850,000,000 106,156,919 12.49 13.50 3. Pengawasan Usaha Ketenagalistrikan 798,400,000 90,274,400 11.31 11.51 6. Pengembangan Sumberdaya Geologi dan Tata Lingkungan 1,808,362,000 238,201,962 14.75 15.32 1. Pemetaan dan perhitungan Sumberdaya Geologi 586,862,000 98,442,600 16.77 18.00 2. Pembinaan dan Pengawasan Air Tanah 373,700,000 73,498,850 19.67 19.90 3. Pengawasan Mutu dan Muka Air Tanah 847,800,000 66,260,512 7.82 8.05 7. Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik 3,682,870,000 408,399,826 10.99 11.42 1. Pembinaan dan Pengawasaan Teknis Minerba 1,370,850,000 178,253,100 13.00 13.50 2. Pembinaan dan Pengawasaan pengusahaan minerba 1,029,470,000 105,783,220 10.28 10.60 3. Pembinaan dan Pengawasan Produksi Minerba 1,282,550,000 124,363,506 9.70 10.15 8. Diversifikasi dan Konservasi Energi 46,947,275,000 314,437,023 6.16 7.45 1. Pengembangan dan pemanfaatan Bioenergi 1,475,000,000 69,402,400 4.71 5.50 2. Pengembangan dan Pemanfaatan Aneka Energi 45,001,175,000 182,017,613 0.40 1.60 3. Konservasi Energi dan Air 471,100,000 63,017,010 13.38 15.25

(13)

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome) / Kegiatan (output)

Target Capaian Kinerja Renstra PD Tahun 2020 Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2018 Tahun 2019 Program/ Kegiatan Renja PD Tahun 2020 Renstra PD s/d Tahun 2020 Catatan Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Realisasi Capaian Tingkat Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 3 PILIHAN

3 05 Urusan Pilhan Energi dan Sumber Daya Mineral

3 05 01 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

3 05 01 01 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 3.05.07 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Terlayaninya administrasi perkantoran 100 % 100 100 100 100.00 100 100 100.00 3.05.07.01 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran

Jumlah bulan pelaksanaan administrasi perkantoran

12 Bulan 12 12 12 100.00 12 12 100.00

3.05.08 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Aparatur

100 % 100 100 100 100.00 100 100 100.00

3.05.08.01 Penyediaan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana

Jumlah peralatan dan kelengkapan kantor

(14)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 3.05.08.02 Pemeliharaan Peralatan dan

Kelengkapan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana 100 Unit 100 100 100 100.00 100 100 100.00 3.05.09 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 100 % 100 100 100 100.00 100 100 100.00

3.05.09.01 Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah

Jumlah Kegiatan rapat konsultasi keluar daerah

12 Kali 11 12 12 100.00 100 12 100.00

Jumlah kegiatan rapat

koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

26 Kali 12 24 24 100.00 13 13 100.00

3.05.09.02 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah Jumlah PNS yang mengikuti pelatihan/bimtek

25 Orang - 20 20 100.00 5 5 100.00

3.05.10 Program Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Meningkatnya Kinerja Instansi Pemerintah 62 Point 60 61.00 61.00 100.00 61.00 61.00 98.39 3.05.10.01 Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran

Jumlah Dokumen Perencanaan dan Anggaran

8 Dokumen 8 8.00 8.00 100.00 8 8 100.00

3.05.10.02 Penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

Jumlah Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

6 Laporan 4 9.00 9.00 100.00 9 9 150.00

3 05 27 Program Diversifikasi Energi Jumlah Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan

0 % 3.81 - - - - - -

3 05 27 01 Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

Jumlah Desa yang memiliki potensi EBT

0 Desa 5 - - -

Jumlah PLTS terpusat yang

diawasi

(15)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3 05 37 Program Pengembangan Ketenagalistrikan

Rasio jumlah desa yang telah dialiri listrik

0 % 98.07 - - - - - -

3 05 37 03 Perencanaan Pengembangan ketenagalistrikan daerah

Jumlah Evaluasi RUPTL 0 Lokasi 5 - - -

3 05 39 Program Pengembangan Air Tanah

Persentase pemanfaatan potensi air tanah

0 % 3 - - - - - -

3 05 39 02 Pembinaan dan Pengawasan Air Tanah

Jumlah rekomendasi teknis perizinan pemanfaatan air tanah

0 Rekomte k

133 - - -

3 05 41 Program Rehabilitasi/ Reklamasi lahan Pasca Tambang

% wilayah pertambangan yang direhabilitasi

0 % 54.04 - - - - - -

3 05 41 01 Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Reklamasi

Luas lahan yang direklamasi 0 Ha 18,838.62 - - -

3 05 41 Program Pembinaan dan Evaluasi Bidang pertambangan

Jumlah Perusahaan yang berkualitas

0 Perusaha an

60 - - - - - -

3 05 41 02 Pembinaan dan pendataan hasil produksi Mineral dan Batubara

Jumlah Produksi batubara 0 Juta MT 250 - - -

Jumlah Dana CSR 0 Trilyun 0.3 - - -

3.05.27 Program Diversifikasi Energi % Pemanfaatan EBT - % 3.81 4.48 4.48 100.00 - - #DIV/0! 3.05.27.01 Pengembangan Energi Baru

dan Terbarukan

Jumlah DED PLTS Terpusat - 8 DED - 8 8 100.00 - - #DIV/0!

3.05.27.02 Pengembangan Bioenergi Jumlah Potensi pengembangan instalasi biogas skala rumah tangga

- 50 Rumah

- 50 50 100.00 - - #DIV/0!

Jumlah Perusahaan dengan

potensi energi berbasis POME

- 5 Perus - 5 5 100.00 - - #DIV/0!

Jumlah penyalur BBM

bersubsidi

(16)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Jumlah penyalur LPG bersubsidi - 50 Penyalur - 50 50 100.00 - - #DIV/0!

3.05.27.03 Monitoring Penggunaan energi Listrik dan Air

Jumlah OPD yang hemat listrik dan air - 2 Laporan - 2 2 100.00 - - #DIV/0! 3.05.37 Program Pengembangan Ketenagalistrikan Jumlah KK Berlistrik 989,607 KK 0 965607 965607 100.00 989607 989607 100 3.05.37.01 Pembangunan Ketenagalistrikan Penambahan Desa/Kelurhan berlistrik 2 Desa 0 2 2 100 2 2 100 3.05.37.03 Perencanaan Pengembangan ketenagalistrikan daerah

Data Dasar untuk Basic Desain Renc Penyediaan Tenaga Listrik

- 0 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

3.05.37.04 Survey, Monitoring dan Evaluasi dan Koordinasi Pengembangan Ketenagalistrikan Jumlah monev pengembangan/pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan - 0 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 3.05.37.05 Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan

Jumlah perusahaan yang melaksanakan keteknikan yang baik

- 0 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

3.05.37.06 Pembinaan Usaha Ketenagalistrikan

Jumlah perus yang mendapat Rekomendasi teknis 45 Perusaha an 0 40 40 100 25 25 100 3.05.37.07 Pengawasan Usaha Ketenagalistrikan

Jumlah perus yang menerapkan Keselamatan ketenagalistriikan

40 Perusaha an

0 30 30 100 20 20 100

3.05.39 Program Pengembangan Air Tanah

Persentase pemanfaatan potensi air tanah

- %

3.05.39.01 Konservasi Air Tanah Jumlah peta konservasi air tanah CAT

- Peta

3.05.39.02 Pembinaan dan Pengawasan Air Tanah

Jumlah rekomendasi teknis perizinan pemanfaatan air tanah

- Rekomte k

(17)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3.05.41 Program Rehabilitasi/ Reklamasi lahan Pasca Tambang

Persentase wilayah pertambangan yang direhabilitasi

- % 54.04 55 55 100.00 0 0 #DIV/0!

3.05.41.01 Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Reklamasi

Luas Lahan yang direklamasi - Ha 18,838.62 19,052.76 19,052.76 100 0 0 #DIV/0!

3.05.42 Program Pembinaan dan Evaluasi Bidang pertambangan

Jumlah Perusahaan yang berkualitas

- Perus

3.05.42.01 Evaluasi dan Monitoring Kinerja Teknis Pertambangan

3.05.42.02 Pembinaan dan pendataan hasil produksi Minerba

3.05.42.03 Pemantauan Perijinan Pertambangan

3.05.42.04 Penggunaan Efisiensi biodiesel pada perusahaan tambang batubara

3.05.42.05 Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara

3.05.43 Program Pengembangan Sumber Daya Geologi

3.05.43.01 Pemetaan sumberdaya Geologi

3.05.43.02 Neraca Sumberdaya dan Cadangan Batubara

3.05.44 Program mitigasi emisi gas rumah kaca sektor pertambangan

3.05.44.01 Efisiensi penggunaan bahan bakar

3.05.44.02 Penggunaan Bahan Bakar Energi Baru Terbarukan

(18)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3.05.45 Program Pengembangan Sumberdaya Geologi dan Tata Lingkungan

Persentase perusahaan yang mengikuti kaidah perhitungan sumberdaya dan cadangan

67 % 0 61 61 100.00 50 67 100

3.05.45.01 Pemetaan dan perhitungan Sumberdaya Geologi

Jumlah Inventarisasi dan verifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara, Mineral yang CnC

425 Perusaha an

0 335 335 100 225 225 100

3.05.45.02 Pembinaan dan Pengawasan Air Tanah

- Jumlah rekomtek 130 Rekomte k

120 125 125 100 100 100 100

- Jumlah sosialisasi 1 Kali 0 1 1 100 0 0 100

- Jumlah sumur yang diawasi 120 Sumur 0 100 125 125 100 100 100

3.05.45.03 Pengawasan Mutu dan Muka Air Tanah

- Data mutu/muka air tanah 10 Kab/Kota 0 10 10 100 10 10 100

- Sumur pantau 2 Sumur 0 0 0 #DIV/0! 0 0 100

- Peta zona konservasi air

tanah

2 CAT 0 1 1 100 0 0 100

3.05.46 Program Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik

Jumlah perusahaan yang memenuhi standar dalam pelaksanaan dokumen RKAB

45 Perusaha an

0 40 40 100.00 45 45 100

3.05.46.01 Pembinaan dan Pengawasaan Teknis Minerba

Jumlah perusahaan yang memenuhi standar K3 dan Lingkungan

65 Perusaha an

0 55 55 100 65 65 100

3.05.46.02 Pembinaan dan Pengawasaan pengusahaan minerba

Jumlah perusahaan CnC yang menerapkan efisiensi bahan bakar dan penggunaan biodiesel 20%

35 Perusaha an

0 29 29 100 35 35 100

3.05.46.03 Pembinaan dan Pengawasan Produksi Minerba

Jumlah perusahaan yang memenuhi kewajiban pembayaran Royalty

80 Perusaha an

(19)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3.05.47 Program Diversifikasi dan Konservasi Energi

% Pemanfaatan EBT 4.82 % 3.81 4.48 4.48 100.00 4.82 4.82 100 3.05.47.01 Pengembangan dan

pemanfaatan Bioenergi

Jumlah Rumah Tangga yang dibangun Instalasi biogas

40 Rumah 31 0 0 0 40 40 100

3.05.47.02 Pengembangan dan Pemanfaatan Aneka Energi

Desa yang dialiri listrik Energi Terbarukan

6 Desa 0 0 0 0 3 3 100

3.05.47.03 Konservasi Energi dan Air Jumlah instansi yang melakukan upaya efisiensi listrik dan air

25 Instansi 0 20 20 100 25 25 100

Jumlah Penyalur BBM 50 Penyalur 0 50 50 100 50 50 100

(20)

disepakati secara internal sebagaimana tertuang dalam Renstra Perangkat Daerah Tahun 2019-2023. Capaian kinerja pelayanan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral sampai dengan Tahun 2018 digambarkan dalam Tabel T-C.30.

(21)

TERPENUHINYA KEBUTUHAN ENERGI DAERAH Ratio Elektrifikasi (%) (%) 85,50 87,50 89,50 92,00 95,00

No SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN JNDIKATOR KINERJA % RENJA 2019 RENJA 2020 RENJA 2021 RENJA 2022 RENJA 2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. Terwujudnya pemanfaatan

SDA secara berkelanjutan Melakukan rekonsiliasi sumberdaya geologi terhadap inventarisasi, verifikasi, perusahaan pemegang IUP

1. Meningkatkan pengawasan kawasan karst yang masuk kawasan lindung geologi (KLG)

2. Meningkatkan pengawasan sumberdaya geologi terhadap perusahaan pemegang IUP

Jumlah sumber daya dan cadangan batubara

Milyar Ton 63.74 64.24 64.74 65.24 65.74

Terwujudnya pemanfaatan air tanah yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku

Sosialisasi kepada seluruh pengguna air tanah tentang peraturan perundang-undangan terkait pemanfaatan air tanah yang dilaksanakan sesuai dengan urutan skala prioritas

Koordinasi dengan instansi terkait untuk mendukung upaya pengelolaan air tanah berbasis konservasi

Pemegang izin air tanah diwajibkan untuk

melaksanakan upaya konservasi air tanah

Monitoring, Pembinaan dan Pengawasan serta Bimbingan Teknis Tata cara pembuatan dokumen RKAB yang baik sesuai dengan aturan yang berlaku

a. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan usaha pertambangan, terkait pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik, meliputi:

1. Teknis Pertambangan 2. Konservasi Mineral dan Batubara

3. Keselamatan dan Kesehatan keerja Pertambangan

4. Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan, Reklamasi dan Pasca Tambang serta Pasca Operasi

b. Pemanfaatan teknologi kemampuan rekayasa, Rancang bangun, pengembangan dan penerapan teknologi pertambangan

Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Pertambangan

Juta Ton

CO2eq 1.61 2.44 3.36 4.28 5.25

Meninjau ijin-ijin yang tumpang tindih dan menegakkan implementasi kebijakan pada moratorium perijinan dan RIL

1. Memfasilitasi penegakan pencabutan ijin pertambangan Non-CnC (non-clear and non clean) 2. Keputusan Gubernur mengenai pencabutan ijin

pertambangan

Jumlah Penurunan emisi dari Bidang

(22)

Energi di daerah terpencil terpencil - Pembangunan infrastruktur EBT - Pembinaan EBT

(23)

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah

Dengan memperhatikan analisis lingkungan eksternal dan internal, isu strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur dalam 5 (lima) tahun (2019-2023) mendatang. Isu–isu strategis diidentifikasi melalui kebijakan dan kegiatan pembangunan masa lalu yang mempengaruhi visi dan misi kepala daerah, output, biaya dan atau menajemen. Cara mengidentifikasi dan memilih selanjutnya mempengaruhi keputusan bagaimana Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur melakukan perencanaan, realisasi dan pengawasan pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral.

Isu strategis menjadi dasar penetapan kebijakan strategis pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral adalah sebagai berikut :

1. Potensi energi baru terbarukan di Kalimantan Timur cukup besar, namun pemanfaatannya masih sedikit, karena potensi energi terbarukan terdapat pada lokasi yang jauh dari pengguna/penerima manfaat, mahalnya biaya investasi, harga jual beli energi secara ekonomi kurang menarik serta terbatasnya saran infrastruktur pendukung di lokasi tersebut.

Adapun potensi tersebut diantaranya adalah :

 Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terdapat pada 33 lokasi dengan total potensi kapasitas sebesar 2.118,8 Mega Watt (berdasarkan hasil survei Japan International Cooperation Agency (JICA) dan PT. PLN tahun 1983).  Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) terdapat pada 32

lokasi dengan total potensi kapasitas sebesar 3,112 Mega Watt.

 Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) terdapat pada 32 lokasi dengan total potensi kapasitas sebesar 3,112 Mega Watt.

 Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dari limah gas pabrik sawit (POME) terdapat pada 75 lokasi dengan total kapasitas sebesar 170.5 Mega Watt.

(24)

yang dapat dimanfaatkan terhadap 10% dari seluruh wilayah daratan Provinsi Kalimantan Timur adalah sebesar 61 Giga Watt peak (GWp).

2. Rasio Elektrifikasi dan efisiensi penggunaan listrik di Kalimantan Timur belum optimal; Sementara potensi energi baru terbarukan cukup besar untuk mendukung listrik pedesaan.

 Kapasitas terpasang pembangkit listrik PT PLN (Persero) Distribusi Kalimantan Timur sampai akhir Desember 2017 mencapai 1.229 MW, dengan. Panjang Jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi 1.025 kms, panjang Jaringan Tegangan Menengah 4.717 Kms; Panjang Jaringan Tegangan Rendah 4.650 Kms; dan total Gardu Induk 1.310 MVA, Total Gardu Distribusi 765 MVA.

3. Terjadinya kerusakan lahan akibat kegiatan Pertambangan Tanpa Ijin (PETI) Komoditas tambang batubara memunculkan Kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Provinsi Kalimantan Timur yang tersebar di Kab/Kota, terindikasi dengan luas areal PETI sekitar + 17.40 Hektar.

4. Belum optimalnya pengelolaan pelaksanaan usaha pertambangan dalam meningkatkan nilai tambah dan kontribusi terhadap PDRB dan banyak terjadi pemanfaatan lahan ganda antara kegiatan usaha pertambangan dan kegiatan usaha sektor lain.

5. Revisi Undang-Undang Mineral dan Batubara

Pengelolaan mineral dan batubara adalah usaha pertambangan mineral dan batubara yang telah dilakukan di KalimantanTimur baik berupa kegiatan sebagian atau seluruh tahapan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi Penyelidikan umum, Eksplorasi, Studi kelayakan, Konstruksi, Penambangan, Pengolahan dan Permurnian, Pengangkutan dan Penjulan serta kegiatan pasca tambang. Di Provinsi Kalimantan Timur jumlah izin usaha pertambangan (IUP) yang telah

(25)

sebanyak 139 izin; Izin Gudang Handak sebanyak 5 izin; Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sebanyak 210 izin; Rekomendasi Pembelian Handak sebanyak 19 izin; Pengangkatan Kepala Teknik Tambang sebanyak 104 izin, dan Kartu Izin Meledakkan (KIM) sebanyak sebanyak 51 izin. Sedangkan jumlah IPR yang diterbitkan sebanyak 116 Izin.

Dari penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan tersebut, kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (Iuran Produksi dan Iuran Tetap) KalimantanTimur (Prov/Kab/Kota) tahun 2017 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 35% dari periode Tahun sebelumnya. Komoditas tambang dari hasil kegiatan penambangan yang ada di Provinsi KalimantanTimur sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar luar negeri dan dalam negeri dan sebagian dipergunakan sendiri oleh perusahaan sebagai sumber pembangkit listrik untuk kepentingan sendiri.

6. Belum optimalnya informasi geologi dalam rangka meningkatkan investasi di bidang sumber daya geologi dan pengembangan wilayah.

Berdasarkan kondisi geologi wilayah Provinsi Kalimantan Timur merupakan rangkaian perbukitan struktural sebagai pembatas dan cekungan sedimen yang kaya sumber daya mineral baik logam maupun non logam serta suberdaya energi baik batubara maupun minyakbumi dan gasbumi. Yang secara fisografi secara umum dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) Cekungan Sedimen, yaitu :

 Cekungan Kutai, pelamparannya dimulai dari Wilayah Kabupaten Mahakam Hulu di sisi Barat hingga Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara di sisi Timur dan dibatasi oleh Tinggian Mangkalihat di bagian Utara, Zona Sesar Adang di sebelah Selatan, Tinggian Kuching di bagian Barat dan Palung Sulawesi di bagian Timurnya.

(26)

Utara berbatasan dengan Sub-Cekungan Tarakan, sisi Barat berbatasan dengan Tinggian Kuching dan sisi Selatan berbatasan dengan Tinggian Mangkalihat.

 Cekungan Pasir, meliputi wilayah sebelah selatan Sesar Adang di daerah Kuaro, Kabupaten Paser hingga Daratan Mikro Kontinen Partenoster di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, dan disisi barat berbatasan dengan tinggian Pegunungan Meratus.

Informasi geologi secara menyeluruh sangat diperlukan dalam upaya pengembangan wilayah, namun demikian keberadaan informasi geologi di KalimantanTimur masih sangat terbatas.

7. Belum optimalnya informasi terhadap mitigasi bencana geologi dan lingkungan geologi.

Akibat dari suatu kegiatan pembangunan akan timbul berbagai dampak terhadap lingkungan setempat baik dampak positif maupun dampak negatif, yang sangat erat berkaitan dengan pemanfaatan dan produktivitas sumber daya alam serta kondisi geologi setempat. Apabila tidak ditanggulangi dengan baik kegiatan tersebut dapat menimbulkan dampak negatif, yang dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan yang tidak teratur dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan intensitas terjadinya bencana (geologi) seperti longsor dan lain-lain. Disamping itu, dengan seringnya terjadi bencana tanah longsor baik pada daerah dengan kerentanan gerakan tanah tinggi maupun sedang, maka kedepan diperlukan pemetaan resiko bencana kegeologian.

Dalam beberapa tahun terakhir ini pembangunan berbagai bidang di KalimantanTimur berlangsung dengan pesat, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Interaksi dari lajunya pembangunan ini harus didukung

(27)

geologi diharapkan dapat memberikan masukan atau memecahkan masalah terutama untuk perencanaan pengembangan wilayah.

Isu – isu strategis tersebut merupakan akumulasi isu – isu strategis dari unit - unit yang ada di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi KalimantanTimur, antara lain :

A. Bidang Energi Baru dan Terbarukan

Isu Strategis dalam bidang pemanfaatan energi baru terbarukan adalah biaya teknologi pemanfaatan energi baru terbarukan relatif mahal/tinggi, daerah yang belum memiliki infrastruktur energi lokasinya terletak di daerah terpencil, terluar dan tertinggal, harga jual beli energi baru terbarukan secara ekonomi kurang menarik serta terbatasnya sarana infrastruktur pendukung di lokasi tersebut. Untuk itu diperlukan peran serta Pemerintah dalam membangun infrastruktur dimaksud, melalui porgram dan pendanaan yang memadai.

B. Bidang Ketenagalistrikan

Dibidang Ketenagalistrikan isu strategisnya adalah : 2,5% masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur belum menikmati listrik PLN, karena Rasio Elektrifikasi (RE) sekitar 97,5% Tahun 2018, Efisiensi penggunaan energy listrik belum optimal. Potensi energy terbarukan cukup besar untuk mendukung listrik pedesaan namun proses pengembangannya memerlukan dukungan infrastruktur dan pendanaan yang tidak sedikit.

Isu strategis bidang ini adalah Belum tertatanya sistem dan manajemen penyediaan listrik di Kalimantan Timur, Belum meratanya jaringan listrik antarwilayah yang dapat menjangkau daerah perdesaan,

(28)

infrastruktur kelistrikan di Provinsi Kalimantan Timur masih belum optimal, mengingat masih rendahnya akses listrik masyarakat. Sampai tahun 2017 rasio elektrifikasi rumah tangga baru mencapai 84.07%. Namun demikian tingkat elektrifikasi perdesaan telah mencapai 96,92%. Beberapa upaya telah dilakukan antara lain pembangunan pembangkit listrik oleh swasta dan PT. PLN (Persero) dan pengembangan sumber energi terbarukan. Sedangkan meningkatnya pemanfaatan POME dikarenakan mempunyai prospek yang baik sebagai energi alternatif untuk penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat.

C. Bidang Geologi dan Air Tanah

Isu strategis bidang ini adalah Masih banyak wilayah rawan bencana yang belum terpetakan, Secara geografis sebagian wilayah di Kalimantan Timur rawan terhadap bencana geologi, seperti tanah longsor, banjir bandang dan potensi tsunami. Kegiatan penatagunaan lahan dan penyusunan tata ruang wilayah di Provinsi Kalimantan Timur belum memperhatikan kondisi kegeologian dan kemampuan lahan sehingga mamicu dan dapat mengakibatkan terjadinya bencana Geologi. Sehingga dalam pemanfaatan ruang perlu mempertimbangkan kondisi geologi daerahnya.

Diwilayah Kalimantan Timur terdapat banyak situs geologi yang dapat dimanfaatkan sebagai wahana ilmu pengetahuan dan pembelajaran, sampai saat ini belum dilakukan inventarisasi dan perlindungan, sehingga banyak mengalami kerusakan seperti pada Delta Mahakam dan kawasan pengunungan kars yang terbentang hampir di beberapa Kabupaten dan Kota. Kawasan yang ditempati batuan karbonat seringkali berkembang dan membentuk bentang alam karst, yang memiliki komponen geologi yang unik

(29)

pengelolaan usaha pemanfaatan air tanah sesuai kaidah konservasi demikian juga belum optimalnya pemanfaatan, pengembangan dan pemetaan potensi air tanah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih di daerah yang sulit air Air Tanah merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia dan industri. Eksploitasi air tanah yang tidak terkendali akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas air tanah, sementara kekeringan/kekurangan air juga hampir terjadi setiap tahun. Oleh karena itu pengelolaan air tanah diharapkan berjalan baik dan seimbang antar eksploitasi dan konservasi.

Isu strategis sektor minyak dan gas bumi adalah Percepatan peningkatan produksi Minyak Bumi sebesar 1,01 juta BOPD sesuai Inpres No. 2 tahun 2012 tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi Nasional, Percepatan peningkatanproduksi Gas Bumi untuk pasokan gas di kawasan industri KalimantanTimur, Kelangkaan BBM bersubsidi di wilayah Kepulauan dan daerah terpencil/perbatasan serta Distribusi LPG 3 Kg masih belum tepat sasaran dan tepat harga. Dalam hal ketersediaan energi, pertambahan penduduk yang terus meningkat dari tahun ketahun menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan energi terutama minyak dan gas bumi. Kebutuhan energi tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan penyediaan energi, dikarenakan cadangan energi utamanya energi (bahan bakar) fosil cadangannya semakin kecil yang pada akhirnya akan dihadapkan pada masalah kerentanan energi yang berpontensi terhadap terjadinya krisis energi. Hal ini merupakan ancaman serius yang dapat mengganggu proses pembangunan di KalimantanTimur. Kewenangan daerah termasuk pemerintah Provinsi KalimantanTimur adalah bagaimana mengendalikan distribusi BBM agar tepat sasaran untuk mendukung usaha masyarakat utamanya Usaha Kecil dan menengah (UKM) dan pasokan ke fasilitas vital

(30)

D. Bidang Mineral dan Batubara

Isu strategis sector mineral dan batubara adalah Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi sehingga meningkat pula konsumsi bahan tambang sebagai material dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan, jalan tol, jembatan, bangunan, perumahan dan lain-lain, sementara masih banyak komoditas dari hasil pertambangan yang dijual dalam bentuk raw material. Disamping itu masih juga terdapat kegiatan pertambangan tanpa ijin yang marak di setiap Kabupaten dan Kota yang berkedok pada pemanfaatan/pematangan lahan untuk kepentingan tanah kavling dan lainnya.

Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan perangkat daerah. Potensi Sumber Daya Alam yang sangat besar di Provinsi Kalimantan Timur semestinya tidak menjadi kekhawatiran, justru menginspirasi dan memotivasi Perangkat Daerah untuk melakukan terobosan mengolah kekayaan dan potensi sumber daya alam serta potensi sumber energy terbarukan untuk mengganti sumber energi yang tidak dapat diperbaharui (renewable). Saatnya kita berpaling untuk memanfaatkan kekayaan dan potensi energi yang sumbernya beragam seperti tenaga surya/sinar matahari dan sumber-sumber energy alternative lainnya. Berikut beberapa tantangan dan peluang yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan perangkat daerah antara lain :

Bidang Energi Baru dan Terbarukan

Tantangan Peluang

Lokasi terpencil, terluar dan tertinggal, tidak memiliki akses terhadap energi.

Pembangunan dalam rangka penyediaan energi dengan memanfaatkan potensi eenrgi setempat. Harga jual energi listrik yang berasal dari Energi

Baru terbarukan masih belum kompetitif

Pemerintah memberikan insentif yang cukup terhadap pemanfaatan energi baru terbarukan dan berperan serta dalam menyediakan

(31)

tersebut. Kurangnya budaya dan kesadaran serta

pengetahuan tentang hemat energi

Penyebar luasan informasi dan pengetahuan hemat energi pada masyarakat dan industri yang belum menggunakan energui secara efisien. Infrastruktur, kemampuan jasa dan industri EBT di

Prov. Kaltim belum berkembang

Terbuka peluang usaha dalam infrastruktur, jasa dan industri bidang EBT

Bidang Ketenagalistrikan

Tantangan Peluang

Banyaknya potensi energi baru terbarukan yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan masih tingginya ketergantungan pembangkit listrik pada bahan bakar minyak

Pengembangan sumber energi listrik alternatif

Minimnya infrastruktur energi listrik untuk mendorong pengembangan sektor-sektor unggulan, peningkatan produktivitas masyarakat, peningkatan dunia usaha, dan pengembangan berbagai kegiatan berbasis teknologi yang memerlukan pasokan listrik secara memadai

Penyediaan energi listrik diarahkan pada pembangunan pusat-pusat pembangkit listrik, pengembangan sumber energi listrik alternatif, peningkatan efisensi dalam manajamen sumber daya listrik, dan perluasan jaringan terpasang

Bidang Geologi dan Air Tanah

Tantangan Peluang

Belum termanfaatkannya data dan informasi mengenai pengelolaan air tanah, lingkungan geologi dan kawasan pertambangan dan peta daerah rawan bencana geologi serta pengembangan dan perencanaan tata ruang wilayah

Optimalisasi pengelolaan air tanah, inventarisasi dan pemetaan sumberdaya geologi

Bencana alam tidak dapat diramalkan kapan terjadinya

Upaya preventif dengan early warning sistem

Pola penanggulangan bencana alam masih bersifat parsial, kurang terpadu dan kurangnya koordinasi antar semua pihak

Peningkatan sinergi para pihak

Masih rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap mitigasi bencana alam dan kurangnya sarpras dalam penanggulangan bencana alam

Peningkatan Sumberdaya Manusia dan saprasnya

Potensi air tanah di Kalimantan Timur cukup besar tetapi penyediaan air bersih bersumber dari pengeboran air tanah untuk kebutuhan masyarakat di daerah sulit air belum maksimal dilaksanakan

Pengusahaan Pengeboran Air Tanah

Belum terpetakannya daerah sulit air di Provinsi Kailamntan Timur

Regulasi pemanfaatan air tanah belum berjalan optimal

Penerapan regulasi pemanfaatan air tanah untuk meningkatkan retribusi/nilai perolehan air

(32)

rendah kemasayarakat melalui program CSR sebagai penyokong ekonomi kerakyatan

Kerusakan lahan dan pencemaran lingkungan akibat kegiatan pertambangan tanpa izin (PETI) yang tersebar di Kabupaten/Kota

Sulitnya dilakukan penertiban terhadap kegiatan PETI dikarenakan penambangan tanpa izin di beberapa daerah dilakukan oleh masyarakat setempat dan sudah menjadi mata pencaharian

Penguatan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan wilayah berbasis potensi local (perkebunan, pertanian, perikanan dll) dengan fasilitasi perusahaan melalui CSR.

Banyak lokasi pertambangan batubara yang telah ditinggalkan oleh pengusaha

Mengelola asset perusahaan yang ditinggalkan menjadi komoditi yang dapat meningkatkan nilai tambah pendapatan daerah melalui upaya sector pertanian, perkebunan, peternakan, pariwisata

Formulasi isu-isu penting

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Menyediakan pasokan energi untuk daerah terluar tertinggal dan terpencil

Terpenuhinya kebutuhan energi didaerah terluar, tertinggal dan terpencil. - Inventarisasipotensi energi terbarukan - Pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan - Pembinaan pengawasan dan pengelolaan energi terbarukan - Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber energi setempat . - Meningkatkan dan mendorong investasi sebagai upatya pengembangan energi terbarukan. Menyediakan pasokan listrik yang aman dan ramah lingkungan

- Meningkatnya pemenuhan kebutuhan energi listrik bagi penduduk daerah pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan - Meningkatnya

elektrifikasi rumah tangga tidak mampu - Terpenuhinya

kebutuhan pasokan listrik untuk kegiatan industri

- Pengembangan infrastruktur jaringan di wilayah pedesaan, kepulauan yang belum terjangkau layanan listrik - Pengembangan pembangkit listrik tersebar untuk wilayah-wilayah pedesaan terpencil, kepulauan. - Pembinaan dan pengawasan pengelolaan ketenagalistrikan - Meningkatkan aksesibilitas masyarakat khususnya pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan terhadap pelayanan listrik yang murah dan berkualitas - Meningkatkan

pelayanan listrik pada rumah tangga kurang mampu

- Meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik

(33)

Peningkatan kualitas pengelolaan bahan tambang secara efesien dan efektif yang ramah lingkungan

Pengendalian

eksploitasi bahan tambang untuk menjaga cadangan dalam jangka panjang

Pembinaan dan Pengawasan produksi batubara Kalimantan Timur Penetapan Perda/pergub dan instrument aturan lainnya Terpenuhinya kebutuhan BBM bagi masyarakat Kalimantan Timur - Tercapainya target produksi minyak bumi sebesar ……. - Terpenuhinya

pasokan gas untuk kebutuhan industri di Kalimantan Timur - Mendukung pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi KKKS - Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, SKK Migas dan KKKS - Menarik minat investor untuk berinvestasi di Kalimantan Timur karena adanya jaminan pasokan gas - Mendukung

infrastruktur distribusi gas di Kalimantan Timur

Memberikan fasilitasi dan dukungan berupa kemudahan

rekomendasi dan perizinan

Terwujudnya pengelolaan air tanah yang ber wawasan keseimbangan lingkungan.

Meningkatnya pemanfaatan air tanah yang berorientasi pada aspek konservasi Terlindunginya wilayah resapan sebagai daerah imbuhan air tanah.

Meningkatkan penyediaaan air bersih dari air tanah bagi daerah sulit air

- Pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan pemanfaatan air tanah. - Melakukan Penelitian zona konservasi dan pemanfaatan air tanah - Melakukan penelitian

dan penataan fungsi lahan untuk mempertahankan siklus hidrologi dengan baik

- Melakukan penyelidikan, eksplorasi dan eksploitasi air tanah.

- Mendayagunakan dan meningkatkan penyelenggaraan dan pengelolaan

pemanfaatan air tanah - Meningkatkan kajian

lingkungan guna eksistensi air tanah tetap terjaga - Meningkatkan

penyelidikan potensi air tanah , eksplorasi dan pembangunan sumur bor air tanah

(34)

geologi.

2.4. Reviu Terhadap RKPD Perubahan Tahun 2020

RKPD Perubahan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 yang telah disusun dengan menetapkan agenda perubahan sebagai berikut :

 Perubahan akibat wabah covid-19  Perubahan Kebijakan Belanja Daerah  Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah

Kebijakan belanja daerah melalui PD diprioritaskan pada PD penyelenggara urusan wajib, yang bertujuan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran covid-19 yang diwujudkan dalam bentuk penyedian APD Kesehatan, penyedian peralatan deteksi kesehatan terkait Covid-19, peningkatan pelayanan dasar, peningkatan kebersihan lingkungan, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

Dengan kebijakan belanja daerah seperti di atas, sebagaimana digariskan dalam Perubahan RKPD Tahun 2020, bahwa Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral selaku PD penyelenggara urusan pilihan energi dan sumber daya mineral termasuk juga dalam PD yang mengalami kebijakan perubahan belanja.

Mengacu kepada dokumen Perubahan RKPD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 bahwa pagu anggaran untuk belanja langsung pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur mengalami penurunan sekitar 50,71% atau sebesar Rp. 36,234,141,900.00, dari semula sebesar Rp. 71.444.360.740,- menjadi Rp. 35,210,218,840.00 (tiga puluh lima milyar dua ratus sepuluh juta dua ratus delapanbelas ribu delapan ratus empat puuh rupiah).

(35)

Sehubungan dengan hal tersebut diatas berimbas pada pelaksanaan Program Prioritas yaitu Pembangunan Ketenagalistrikan yang tidak dapat dilaksanakan di 2 (dua) desa, hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan teknis apabila salah satu lokasi saja dilakukan pemasangan jaringan distribusi (1 dari 2 desa) maka dalam pelaksanaannya akan menimbulkan gejolak di masyarakat di salah satu desa, karena 2 lokasi desa tersebut bersebelahan dan mengambil titik awal tiang distribusinya dari desa yang sama yang telah dialiri listrik oleh PLN;

(36)

Penting Program/Kegiatan Lokasi

Program/Kegiatan Capaian

Kinerja (Rp. 000)

Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja

Capain Indikatif (Rp. 000) -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tingkat kepuasan pemangku kepentingan terhadap pelayanan PD (SKM) 85% 3,763,943.94 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tingkat kepuasan pemangku kepentingan terhadap pelayanan PD (SKM) 85% 3,763,943.94 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran Smd Jumlah bulan pelaksanaan administrasi perkantoran 12 3,763,943.94 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran smd Jumlah bulan pelaksanaan administrasi perkantoran 12 3,763,943.94 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Unit kerja PD yang memiliki kinerja pelayanan tepat waktu

5 1,430,212.00 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Unit kerja PD yang memiliki kinerja pelayanan tepat waktu

5 1,430,212.00

Penyediaan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana

Smd Jumlah peralatan dan kelengkapan kantor

50 unit 741,750.00 Penyediaan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana

smd Jumlah peralatan dan kelengkapan kantor

50 unit 741,750.00

Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana

Smd Pemeliharaan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana

100 unit 688,462.00 Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana smd Pemeliharaan peralatan dan kelengkapan sarana dan prasarana 100 unit 688,462.00 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah

Persentase ASN yang memiliki standar kompetensi

80.5% 1,102,350.00 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah

Persentase ASN yang memiliki standar kompetensi

80.5% 1,102,350.00

Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg

Jumlah Kegiatan rapat konsultasi keluar daerah

10 1,050,350.00 Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg

Jumlah Kegiatan rapat konsultasi keluar daerah

(37)

Pengendalian dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan

Pengendalian dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd, luarPrv Jumlah Dokumen Perencanaan dan Anggaran 8 Dokumen 409,015.80 Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran

bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd, luarPrv Jumlah Dokumen Perencanaan dan Anggaran 8 Dokumen 409,015.80 Penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, smd, luarPrv Jumlah Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 12 Laporan 708,200.00 Penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, smd, luarPrv Jumlah Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 12 Laporan 708,200.00 Program Pengembangan Ketenagalistrikan

Jumlah KK Berlistrik 989,607 1,749,831.10 Program Pengembangan Ketenagalistrikan Jumlah KK Berlistrik 989,607 1,749,831.10 Pembangunan Ketenagalistrikan bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd Penambahan Desa/Kelurhan berlistrik 2 Desa 923,667.35 Pembangunan Ketenagalistrikan bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd Penambahan Desa/Kelurhan berlistrik 2 Desa 923,667.35

(38)

smd smd Pengawasan Usaha Ketenagalistrikan bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd

Jumlah perus yang menerapkan Keselamatan ketenagalistriikan 25 Perusahaa n 421,138.75 Pengawasan Usaha Ketenagalistrikan bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd

Jumlah perus yang menerapkan Keselamatan ketenagalistriikan 25 Perusahaa n 421,138.75 Program Pengembangan Sumberdaya Geologi dan Tata Lingkungan Persentase perusahaan yang mengikuti kaidah perhitungan sumberdaya dan cadangan 50% 998,941.00 Program Pengembangan Sumberdaya Geologi dan Tata Lingkungan Persentase perusahaan yang mengikuti kaidah perhitungan sumberdaya dan cadangan 50% 998,941.00

Pemetaan dan perhitungan Sumberdaya Geologi bru, kkr, ktm, ppu, bpn Jumlah Inventarisasi dan verifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara, Mineral yang CnC 120 Perusahaa n

399,091.00 Pemetaan dan perhitungan Sumberdaya Geologi bru, kkr, ktm, ppu, bpn Jumlah Inventarisasi dan verifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara, Mineral yang CnC 120 Perusahaa n 399,091.00 Pembinaan dan Pengawasan Air Tanah

bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd - Jumlah rekomtek 100 Rekomtek

279,250.00 Pembinaan dan Pengawasan Air Tanah bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd - Jumlah rekomtek 100 Rekomtek 279,250.00

- Jumlah sosialisasi 0 Kali - Jumlah sosialisasi 0 Kali

- Jumlah sumur yang

diawasi

100 Sumur

- Jumlah sumur yang

diawasi

(39)

smd smd

- Sumur pantau 0 Sumur - Sumur pantau 0 Sumur

- Peta zona konservasi

air tanah

0 CAT - Peta zona konservasi

air tanah

0 CAT

Program Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik Jumlah perusahaan yang memenuhi standar dalam pelaksanaan dokumen RKAB 45 Perusaha an

2,007,016.00 Program Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik Jumlah perusahaan yang memenuhi standar dalam pelaksanaan dokumen RKAB 45 Perusahaa n 2,007,016.00 Pembinaan dan Pengawasaan Teknis Minerba bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, smd Jumlah perusahaan yang memenuhi standar K3 dan Lingkungan 65 Perusahaa n

690,445.00 Pembinaan dan Pengawasaan Teknis Minerba bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, smd Jumlah perusahaan yang memenuhi standar K3 dan Lingkungan 65 Perusahaa n 690,445.00 Pembinaan dan Pengawasaan pengusahaan minerba bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, smd Jumlah perusahaan CnC yang menerapkan efisiensi bahan bakar dan penggunaan biodiesel 20%

35 Perusahaa

n

577,766.00 Pembinaan dan Pengawasaan pengusahaan minerba bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, smd Jumlah perusahaan CnC yang menerapkan efisiensi bahan bakar dan penggunaan biodiesel 20% 35 Perusahaa n 577,766.00 Pembinaan dan Pengawasan Produksi Minerba bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, smd Jumlah perusahaan yang memenuhi kewajiban pembayaran Royalty 80 Perusahaa n

738,805.00 Pembinaan dan Pengawasan Produksi Minerba bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, smd Jumlah perusahaan yang memenuhi kewajiban pembayaran Royalty 80 Perusahaa n 738,805.00

(40)

bpn, btg, smd bpn, btg, smd Pengembangan dan

Pemanfaatan Aneka Energi bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd

Desa yang dialiri listrik Energi Terbarukan

3 Desa 21,450,759.00 Pengembangan dan Pemanfaatan Aneka Energi

bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd

Desa yang dialiri listrik Energi Terbarukan

3 Desa 21,450,759.00

Konservasi Energi dan Air bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd

Jumlah instansi yang melakukan upaya efisiensi listrik dan air

23 Instansi

288,825.00 Konservasi Energi dan Air bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd

Jumlah instansi yang melakukan upaya efisiensi listrik dan air

23 Instansi 288,825.00 Jumlah Penyalur BBM 50 Penyalur Jumlah Penyalur BBM 50 Penyalur Jumlah Penyalur LPG subsidi 50 Penyalur Jumlah Penyalur LPG subsidi 50 Penyalur Total 35,210,218.84 Total 35,210,218.84

(41)

Untuk mendukung pelaksanaan program prioritas pembangunan daerah sebagaimana disebut di atas, RKPD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 juga telah menggariskan program/kegiatan pendukung dalam bidang urusan energi dan sumber daya mineral yang akan dilaksanakan melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral.

Dari hasil review dan klarifikasi terhadap Renja Perubahan yang dilakukan terhadap program dan kegiatan baik prioritas maupun pendukung dalam Perubahan RKPD tersebut telah sesuai dengan rumusan program/kegiatan, indikator kinerja, lokasi kegiatan, besaran pagu Tahun 2020 telah sesuai dengan kebutuhan yang ada.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Berdasarkan hasil pengumpulan informasi maupun pengamatan selama pelaksanaan forum Perangkat Daerah dan musrenbang Provinsi Kalimantan Timur terdapat usulan program/kegiatan dari masyarakat maupun para pemangku kepentingan lainnya yang langsung ditujukan kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Kegiatan yang diusulkan/diminta oleh masyarakat tersebut terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar yaitu :

 permintaan pembangunan jaringan distribusi kelistrikan

 pemasangan sambungan rumah gratis bagi keluarga tidak mampu

 permintaan pemasangan PLTS di daerah-daerah yang jauh dari jangkauan jaringan listrik PLN

 permintaan pembangunan instalasi biodigester untuk masyarakat

 permintaan pembuatan sumur bor eksplorasi/eksploitasi air di daerah-daerah krisis air bersih dan daerah pesisir

Usulan kegiatan tersebut di atas sebagian yang dapat terakomodir di dalam rencana program/kegiatan Perubahan Renja Tahun 2020 yang akan dilaksanakan

(42)

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2020 Provinsi Kalimantan Timur

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

No Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran/ Volume Catatan 1 Program Pengembangan Ketenagalistrikan Pembangunan Ketenagalistrikan Jumlah KK Berlistrik Penambahan Desa/Kelurhan berlistrik permintaan pembangunan jaringan distribusi kelistrikan pemasangan sambungan rumah gratis bagi keluarga tidak mampu

2 Program Diversifikasi dan Konservasi Energi

% Pemanfaatan EBT permintaan pemasangan PLTS di daerah-daerah yang jauh dari jangkauan jaringan listrik PLN Pengembangan dan pemanfaatan Bioenergi bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd

Jumlah Rumah Tangga yang dibangun Instalasi biogas

Permintaan pembangunan instalasi biodigester untuk masyarakat Pengembangan dan Pemanfaatan Aneka Energi bru, kbr, kkr, ktm, mah, psr, ppu, bpn, btg, smd

Desa yang dialiri listrik Energi Terbarukan

Permintaan pemasangan PLTS di daerah-daerah yang jauh dari jangkauan jaringan listrik PLN

Konservasi Energi dan Air Sosialisasi penghematan energi

Jumlah publikasi hemat energi listrik dan air Monitoring pelaksanaan hasil audit energi.

Tindak lanjut Prepres, Permen ESDM dan Pergub

3 Program Pengembangan Sumberdaya Geologi dan Tata Lingkungan

Pengawasan Mutu dan Muka Air Tanah

Persentase perusahaan yang mengikuti kaidah perhitungan sumberdaya dan cadangan

Data mutu/muka air tanah

permintaan pembuatan sumur bor eksplorasi/eksploitasi air di daerah-daerah krisis air bersih dan daerah pesisir

(43)

Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional Tahun 2020 yang terkait dengan bidang urusan energi dan sumber daya mineral sebagaimana tertuang dalam RKP Tahun 2020, sebagai berikut :

Tabel-3.1

Identifikasi Kebijakan Nasional (bidang urusan ESDM)

No. Kebijakan Nasional Sumber Keterangan

1. Meningkatkan produksi energi primer RKP Thn 2019 2. Meningkatkan peranan energi baru

terbarukan dalam bauran energi

RKP Thn 2020 3. Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan

energi dan listrik

RKP Thn 2021 4. Memantapkan pembangunan infrastruktur

sumber daya air

RKP Thn 2022 5. Meningkatkan perlindungan sumber air

dan ekosistemnya

RKP Thn 2023 6. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan air

yang adil dan merata

RKP Thn 2024 7. Meningkatkan kesadaran terkait sumber

daya air

RKP Thn 2025

Prioritas dan sasaran pembangunan nasional yang terkait dengan kebijakan nasional sebagaimana diuraikan pada Tabel-5 berpengaruh cukup besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan daerah Kalimantan Timur, khususnya dalam fokus/prioritas peningkatan kapasitas dan tingkat pelayanan infrastruktur energy, pemantapan infrastruktur sumber daya air, pembangunan sumber daya air, perlindungan sumber air dan ekosistemnya, pemenuhan kebutuhan air serta peningkatan peranan EBT di dalam bauran energi. Hal ini juga berpengaruh sangat besar terhadap pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai dengan tugas dan fungsi dalam bidang urusan energi dan sumber daya mineral.

(44)

2019-2023.

Adapun tujuan jangka menengah yang akan dicapai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur pada periode Tahun 2019-2023 adalah “TERPENUHINYA KEBUTUHAN ENERGI DAERAH”

Sasaran-sasaran yang ditetapkan selama 5 tahun (Tahun 2019 – 2023) dalam rangka pencapaian tujuan diatas adalah :

1. Terwujudnya pemanfaatan SDA secara berkelanjutan

2. Meningkatnya rasio elektrifikasi rumah tangga pengguna listrik 3. Terpenuhinya kebutuhan energi di daerah terpencil

3.3. Program dan Kegiatan

Sasaran dan tujuan sebagaimana disebut diatas diharapkan akan tercapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi program penunjang/kesekretariatan dan program strategis/teknis. Uraian program dan kegiatan tersebut mengacu pada Rancangan akhir RKPD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 maupun Renstra Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023. Secara rinci program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2020 terdiri atas 8 program dan 19 kegiatan sebagai berikut :

URUSAN PILIHAN :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 1) Pelaksanaan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

(45)

4. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan;

6) Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran

7) Penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 5. Program Pengembangan Sumberdaya Geologi dan Tata Lingkungan

8) Kegiatan Pemetaan dan perhitungan Sumberdaya Geologi 9) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Air Tanah

10) Kegiatan Pengawasan Mutu dan Muka Air Tanah

6. Program Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik 11) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasaan Teknis Minerba

12) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasaan pengusahaan minerba 13) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Produksi Minerba 7. Program Pengembangan Ketenagalistrikan

14) Kegiatan Pembangunan Ketenagalistrikan 15) Kegiatan Pembinaan Usaha Ketenagalistrikan 16) Kegiatan Pengawasan Usaha Ketenagalistrikan 8. Program Diversifikasi dan Konservasi Energi

17) Kegiatan Pengembangan dan pemanfaatan Bioenergi 18) Kegiatan Pengembangan dan Pemanfaatan Aneka Energi 19) Kegiatan Konservasi Energi dan Air

Rumusan program dan kegiatan yang meliputi indikator kinerja, jumlah pagu indikatif, sumber dana, dan prakiraan maju Tahun 2021 sebagaimana pada Tabel T-C.33.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, dari resepsi pembaca karya sastra Indonesia, secara sepintas terlihat bahwa para tokoh perempuan dalam karya sastra Indonesia tertinggal dari laki-laki, misalnya dalam hal

• Sosialisasi Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2016 tentang Optimalisasi Pendapatan Daerah kepada Pemegang IUP/IUPK/IUJP/IPR/KK

➢ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi yang baru dilakukan..

pelaksanaan rekonsiliasi ini merujuk kepada undangan dari pusat terkait jumlah iuran produksi dan iuran tambang yang terdapat pada

Maksud penyusunan Renja Dinas PUPESDM DIY Tahun 2021 agar pelaksanaan kegiatan pembangunan bidang pekerjaan umum, bidang perumahan dan bidang energi sumber daya

Pipa pesat pada PLTMH ini menggunakan drum minyak bekas yang disambung dengan las, lalu pada ujung pipa dibuat menyempit sebagai curat (nozle) dan dilengkapi dengan katup

Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, 2012, Laporan Tahunan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011, Semarang: Dinas Energi dan Sumber Daya

Pendapat tertinggi terjadi pada item kerjasama antara perusahaan kami dan pemasok dapat meningkatkan hubungan berkelanjutan dengan jumlah mean sebesar 3,97 dalam