A
5*
&
GUBERNUR
KALIMANTAN
TENGAH
PERATURAN
GUBERNUR
KALIMANTAN TENGAH NOMOR 25TAHUN 2007T E N T A N G
PEMBENTUKAN KOMISI PENYULUHANPERTANIAN
,
PER1KANAN DANKEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAHDENGAN RAHMATTUHAN YANGMAHA ESA GUBERNURKAUMANTANTENGAH
,
Menimbang
Mengingat
a
.
bahwa penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan adalah proses pembeiajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha agar mampu mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi,
teknologi,
permodalan dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas
,
pendapatandankesejahteraan;b
.
bahwa sesuai dengan Pasal 12 Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2006tentang
Slstem
Penyuluhan Pertanian,
Perikanan Dan Kehutanan,
untukmenetapkan kebijakan dan strategi penyuluhan di Provlnsl
,
Gubernurdibantu olehKomisi PenyuluhanProvinsi;
c
.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf adan huruf b tersebut di atas
,
periu membentuk Komisi PenyuluhanPertanian
,
Perikanandan
Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah yang ditetapkan dengan PeraturanGubernurKalimantan Tengah;1
.
Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 1958tentang PenetapanUndang-
Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat IKalimantan Tengah Dan Perubahan Undang-
Undang Nomor 25Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah
-
Daerah Swatantra Tingkat IKalimantan Barat
,
Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur (Lembaran NegaraRepublikIndonesia Tahun 1957Nomor 83) Sebagai Undang-
Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia
Tahun 1958 Nomor 62,
Tambahan LembaranNegaraRepublik IndonesiaNomor 1622);2
.
Undang-
Undang Nomor 6Tahun 1967 tentang Ketentuan-
Ketentuan PokokPeternakan Dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indoneisa
Tahun 1967 Nomor 10
,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2824);3
.
Undang-
Undang Nomor 12Tahun 1992 tentangSistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46,
TambahanLembaranNegara Republik
Indonesia
Nomor3478);4
.
Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99
,
Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesiaNomor3656);5
.
Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan LingkunganHidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68
,
TambahanLembaranNegaraRepublik Indoneisa Nomor 3699);6
.
Undang-
Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 167,
Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesiaNomor3888);
7
.
Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan KabupatenKatingan
,
Sukamara,
Lamandau,
Gunung Mas,
Pulang Pisau,
Murung Raya,
z
Indonesia Tahun 2002 Nomor 18
,
Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4180);8
.
Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor53,
Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesia Nomor 4389);9
.
Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 85
,
Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4411);
10
.
Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118,
Tambahan Lembaran NegaraRepublikIndonesiaNomor 4433);11
.
Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125
,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
,
sebagaimana telahdiubah dengan Undang
-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang
-
Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 TentangPemerintahan Daerah Menjadi Undang
-
Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 108
,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4548);12
.
Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan Dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 92
,
Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4660);
13
.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi KegiatanInstansi Vertikal Di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10
,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);14
.
Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang KewenanganPemerintah Dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54
,
Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3952).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN KOMISI PENYULUHAN PERTANIAN
,
PERIKANAN
DAN KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTANTENGAH.
BABI
KETENTUANUMUM Pasal 1
DalamPeraturanGubemur ini yang dimaksuddengan: 1
.
Provinsi adalahProvinsiKalimantanTengah.
2
.
Pemerintah Provinsi adalah Gubemur dan perangkat daerah sebagai unsurpenyelenggarapemerintahandaerahdi ProvinsiKalimantanTengah
.
3.
Gubemur adalah Gubernur KalimantanTengah.
4
.
Sistem penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan yang selanjutnyadisebut sistem penyuluhan
adalah
seluruh rangkaian pengembangan kemampuan,
pengetahuan,
keterampilan,
serta sikap pelaku utama dan pelakuusaha melaluipenyuluhan.
5
.
Penyuluh pertanian,
penyuluh perikanan atau penyuluhkehutanan
,
baikpenyuluhPNS
,
swasta,
yangselanjutnyadisebutpenyuluh adalah perorangan6
.
Komisi penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan yang selajutnyadisebut Komisi Penyuluhan adalah kelembagaan independen yang dibentuk
pada tingkat pusat
,
provinsi dan kabupaten/
kotayangterdiri atas para pakardan
/
atau praktisi yang mempunyai keahlian dan kepedulian dalam bidang penyuluhan atau pembangunanperdesaan.
7
.
Pelaku utama kegiatan pertanian,
perikanan dan kehutananyang selanjutnyadisebut pelaku utama adalah masyarakat di
dalam
dan di sekitar kawasanhutan
,
petani,
pekebun,
petemak,
nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah ikan,
besertakeluargaintinya
.
8
.
Pelaku usaha adalahperorangan warga negara Indonesiaataukorporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian,
perikanandankehutanan.
9
.
Penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan yang selanjutnya disebutpenyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka
mau
dan mampu menolong dan mengorganisasikandirinya dalam mengakses informasi pasar
,
teknologi,
permodalan,
dansumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas
,
efisiensi usaha,
pendapatan dan kesejahteraannya,
serta meningkatkankesadarandalam pelestarian fungsi lingkungan hidup
.
BABIIKEDUDUKAN DANSUSUNAN ORGANISASI Pasal 2
Komisi Penyuluhan merupakan kelembagaan independen yang dibentuk oleh Gubemur
,
yang terdiri dariparapakar danataupraktisiyangmempunyai keahliandankepedulian di bidangpenyuluhanataupembangunan perdesaan
.
Pasal3
(1) Susunan organisasiKomisiPenyuluhanterdiridari:
a
.
Ketua merangkap anggota.
b
.
WakilKetua merangkapanggota.
c
.
Sekretarismerangkapanggota.
d
.
Anggota-
anggota.
(2) Personalia yang menduduki Jabatan organisasi pada ayat(1) ditetapkan oleh
anggotakomisiyang terpiiih
.
BABIII
TUGASDAN FUNGSIORGANISASI
Pasal 4
Komisi Penyuluhan bertugas memberikan masukan kepada Gubemur sebagai
bahanpenyusunan kebijakan danstrategipenyuluhan ditingkatprovinsi
.
Pasal5KomisiPenyuluhanmempunyaifungsisebagai :
1
.
Pemberi rekomendasi/
bahan pertimbangan kepada Gubernur terhadap hal-halyangberkaitan denganpengembangankebijakandalampenyelenggaraan penyuluhanprovinsi
.
2
.
Pemberi rekomendasi/
bahan pertimbangan yang berkaitan dengan fasilitasi Pernerintah Provinsi untuk mempercepat kemampuan PernerintahKabupaten
/
Kota dalam mengelola penyuluhan di daerah sesuai dengan kewenanganotonomidaerah dan kebijakanpernerintah.
3
.
Pemberi rekomendasi/
bahan pertimbangan yang berkaitan denganpenguatan dan pengembangan kelembagaan
,
ketenagaan,
program danpembiayaanpenyuluhandiprovinsi
dan
kabupaten/
kota.
pengembangan ketjasama dalam pelaksanaan operasional penyuluhan di
iapangan
.BAB IV
TANGGUNGJAWABDAN WEWENANG Pasal6
Daiam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut dalam Pasal 4 dan Pasal 5, Komisi Penyuluhan bertanggung jawab kepadaGubemur.
Pasal7 Komisi Penyuluhan rnempunyai wewenanguntuk :
1
.
Menyelenggarakanrapat-rapat/
pertemuansecara
mandiri.
2
.
Menanggapisecara
proaktif berbagai permasalahan yang berkembang dalam penyelenggaraan penyuluhan.3
.
Mendapatkan data dan informasi dari provinsi dan kabupaten/
kota sebagai bahanperumusan kebijakandanstrategipenyelenggaraan penyuluhan.
4. Memberikan informasi mengenai kebijakan penyelenggaraan penyuluhan tingkat nasionaldanprovinsikepadakabupaten
/
kotaapabiladiperlukan.
5
.
Mengundang narasumber dari berbagai unsur terkait dan aparat lingkuppertanian
,
perikanandankehutanan, terutama dalamrapat-rapatkomisi.BABV KEANGGOTAAN
Pasal 8
(1) Syaratumummenjadi anggota Komisi Penyuluhan terdiri dari: a
.
Warga negara Indonesia.b. Bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Berkelakuan baik, dan tidak pemah tersangkut urusan dengan kepolisian
.
d. Berpendidikan minimal lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau
sederajat
.
e. Berbadan sehat dan bebasdariketergantungan terhadapnarkoba.
(2) Syarat khusus yang dapat menjadi anggota Komisi Penyuluhan adalah para
pakar dan atau praktisi yang rnempunyai keahlian dan atau pengalaman serta kepedulian di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan atau pembangunanperdesaan,dari
unsur
-unsur
: dosen perguruan tinggi/
penelitipertanian, anggota LSM
/
organisasi profesi pertanian, perikanan dan kehutanan, petani/
nelayan/
kontak tani, penyuluh, swasta/
usahawan di bidangpertanian,perikanandan kehutanan.
(3) Jumlahanggota Komisi Penyuluhan 7 sampai 9orang
.
(4) Masa jabatan anggota Komisi Penyuluhan selama 5 (lima) tahun
.
Untuk menjamin kelanjutan program kerja komisi setelah masa jabatan berakhir,
dapatdipilihkembali.
(5) Penetapan anggota Komisi Penyuluhan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1)
,
(2)dan(3)akan diaturlebih
lanjutdenganKeputusanGubernur. BAB VIDUKUNGAN FASIUTAS Pasal 9
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Komisi Penyuluhan difasilitasi dengan kesekretariatan
,
ruang danfasilitas
kerja.HAH
vn
P! MHIAYAAN
PaVII10
Uiaya
"
wahaoai nkibat flitutankannya P^
raruran
GuteMTttjr in; diHphankan knnada Atiggafnr.
Pcndapatun dunCainuja Ncgum(APEJfJ) dun AnggafunP-
.ad.
ip.
ifui!dunH^iiinp!!(rier/in(APHIDsf'rtasumnerismyang vihU
.
IIIndaKmenqiKat.HAHV!iS
K( !1NHfANH NiHHP
Pasal11
Halha! yang Ix-Tum riiatur dalam Puratoran f
-
ufw»rnnr mi. c«
panian<*
mwKWtftlvcknL poluUsonaannyu dintur dengun Keputusan Gubcrnur tasencTn so&uai
dewianperaturanpemdamptn yanu uerkiku.
Pawl I *
PpratiiranGubarnur Inirnolai tx
-
daDf nada PKKKW!ditafanknnAnar ‘
.
Gianorann
darvit mnnnntabiii, memurintahkan punqundannan PoraiuranGubemur ini dengun pcncmpatnonya dnlam Bcrita Ducrah Provinsi Kalimantan
ienqali
.
Dirnfankan/tfi IalangkaRaya
!
j0“'’'•'xWw.*'
—
*'r'*I
S i r e
f M o r n S o
.
. ;i
Dpindangkandi Pal-ainka;R
^
|va ; padu Ujnygn! " ..:
C 0 7l
SI' KRIs
APISDAIPAif
t KA!JMANTANifei
*
\
IT
\
(JU
?>
JI
k<••-# a.'?*•. -il1II 1,111» -..—
(Rj-’L *.4saferg
|
jj
/
!
^.^kV'^kra^’«w** «wn*n lAMPUNAHS^
LIfc*..** *#%.,^
^
^:
£ *vrrn»v«T **2s r.r; *o**''J!n j«*» * .-K<Pefchsna
punatarsal
:
, k ('.
UmfNDP KA !MANTAN IPiqr
.
Aft,If HAS WARANAi AH!IHi !N PARAF KOORDIM S E K D A ASISTEN I <v r-»>4 ASISTEN
II
KARO EKONOMI KARO ORGANISASI KAROHUKUM&HAM
i
r
I
^
'-w x -V;-*
—
v.*£ ^BfR I T A DAT RAH PROVINSIKA!fMANTAN IPNGAH