• Tidak ada hasil yang ditemukan

NI LUH PUTU SATYANING PRADNYA PARAMITA Pembimbing : Dr Irhamah S.Si M.Si

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NI LUH PUTU SATYANING PRADNYA PARAMITA Pembimbing : Dr Irhamah S.Si M.Si"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PERAMALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN GENETIC

ALGORITHM-SUPPORT VECTOR MACHINE (GA-SVM)

DI PT PLN (PERSERO) SUB UNIT PENYALURAN DAN

PUSAT PENGATURAN BEBAN (P3B) JAWA TIMUR-BALI

NI LUH PUTU SATYANING PRADNYA PARAMITA

1308 100 055

Pembimbing : Dr Irhamah S.Si M.Si

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

(3)

LATAR BELAKANG

Jumlah rumah tangga di

Indonesia meningkat

sekitar 1,2 juta atau 3,15%

per tahun

Peningkatan jumlah

rumah tangga akan

menyebabkan

peningkatan kebutuhan

listrik

Pembangunan bidang

kelistrikan harus dapat

mengimbangi kebutuhan

energi listrik yang

terus-menerus naik setiap

tahun

Untuk membangkitkan

dan menyalurkan energi

listrik secara ekonomis

harus dibuat peramalan

beban listrik jauh

sebelum listrik tersebut

(4)

PENELITIAN SEBELUMNYA

Kwang-Ho dkk, 2000 ; Kyung-Bin Song dkk, 2005

Rani, 2011

Jirong Gu dkk, 2011)

Beberapa metode berbasis kecerdasan buatan seperti Fuzzy Inference

System, Fuzzy Linear Regresion, dan Artificial Neural Network,

memang telah banyak diaplikasikan pada peramalan beban listrik dan

ternyata hasilnya memuaskan

Penelitian tentang penerapan GA-SVM yang terbilang baru adalah

peramalan harga rumah yang menyimpulkan bahwa GA-SVM

mempunyai performansi tinggi.

Metode SVM yang digabungkan dengan sebuah metode optimasi akan

menghasilkan ramalan yang lebih baik dibandingkan SVM biasa maupun

metode berbasis kecerdasan buatan lainnya

(5)

R

UMUSAN

MASALAH

Bagaimana meramalkan beban listrik menggunakan Support

Vector Machine (SVM)?

Bagaimana meramalkan beban listrik menggunakan Genetic

Algorithm-Suppot Vector Machine (GA-SVM)?

Bagaimana perbandingan hasil peramalan dari kedua metode

tersebut ?

(6)

TUJUAN

Meramalkan beban listrik dengan menggunakan Support Vector

Machine (SVM)

Meramalkan beban listrik dengan menggunakan Genetic

Algorithm-Suppot Vector Machine (GA-SVM)

Membandingkan hasil peramalan dari kedua metode tersebut

(7)

MANFAAT

Sebagai rekomendasi untuk PT PLN (Persero) dalam penentuan

metode terbaik yang dapat digunakan untuk meramalkan beban

listrik

Sebagai kontribusi untuk penelitian mengenai peramalan

kebutuhan listrik

Sebagai aplikasi metode GA-SVM untuk kasus peramalan beban

listrik, karena sampai saat ini penelitian tersebut belum pernah

dilakukan di Indonesia.

Sebagai pengambangan keilmuan yang menggabungkan metode

GA dan metode SVM, dimana keduanya dapat menghasilkan

solusi global optimum, sehingga gabungan dari keduanya

diharapkan dapat menghasilkan solusi global yang sangat

(8)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

(9)

P

ERANAN

PERAMALAN

BEBAN

LISTRIK

Suatu model peramalan beban yang akurat sangat penting

dalam perencanaan dan pengoperasian system tenaga listrik.

Peramalan beban sangat membantu perusahaan listrik dalam

mengambil keputusan untuk menyuplai tenaga listrik

termasuk keputusan dalam mengatur pembangkitan,

pemutusan beban (load switching), dan juga pembangunan

infrastruktur (Prasetyo dkk, 2008).

Peramalan beban listrik (load forecast) atau kebutuhan listrik

(demand forecast) merupakan langkah awal dari Rencana

Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Peramalan beban

listrik pada unit bisnis (UB) PLN di setiap wilayah memiliki

peranan sangat penting dalam penyusunan RUPTL.

(10)

J

ANGKA

WAKTU

PERAMALAN

Peramalan beban jangka pendek

(short-term load forecasting)

Peramalan beban jangka

menengah (medium-term load

forecasting)

Peramalan beban jangka panjang

(long-term load forecasting)

(11)

11

DERET WAKTU (TIME SERIES) (1)

Peramalan merupakan proses untuk menduga kejadian atau

kondisi di masa mendatang yang bertujuan untuk memperkecil

resiko kesalahan. (Makridakis, Wheelwright, McGee, 1999)

Analisis deret waktu adalah salah satu prosedur statistika

yang diterapkan untuk meramalkan struktur probabilistik

keadaan yang akan terjadi dimasa yang akan datang dalam

rangka pengambilan keputusan.

Peramalan merupakan suatu teknik untuk memperkirakan

suatu nilai pada masa yang akan datang dengan

memperhatikan data masa lalu maupun data pada saat ini.

(Aswi dan Sukarna, 2006)

(12)

12

DERET WAKTU (TIME SERIES) (2)

METODE

PERAMALAN

METODE

KUALITATIF

METODE

KUANTITATIF

Lebih banyak menuntut analisis yang didasarkan

pada pemikiran intuitif, perkiraan logis dan

informasi atau pengetahuan yang telah diperoleh

peneliti sebelumnya.

Membutuhkan informasi masa lalu yang

dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.

Metode peramalan secara kuantitatif

mendasarkan ramalannya pada metode statistika

dan matematika. Terdapat dua jenis model

peramalan kuantitatif, yaitu model deret waktu

(13)

13

STASIONERITAS DALAM TIME SERIES (1)

Stasioneritas adalah suatu keadaan dimana, terjadi perubahan

atau fluktuasi data berada disekitar nilai rata-rata yang

konstan, tidak tergantung waktu dan ragam dari fluktuasi

tersebut. Time Series data yang digunakan harus memenuhi

kestasioneritasan baik dalam mean maupun dalam varians.

Apabila tidak stasioner dalam mean, maka dilakukan differencing.

(14)

14

STASIONERITAS DALAM TIME SERIES (2)

Apabila tidak stasioner dalam varians, maka dapat dilakukan

Transformasi Box Cox (Wei, 2006).

Nilai (lambda)

Transformasi

-1

-0,5

0

Ln

0,5

1

(Tidak ditransformasi)

t Z 1 t

Z

1

t

Z

t

Z

t

Z

(15)

FUNGSI AUTOKORELASI (ACF)

15

Digunakan untuk suatu proses yang stasioner baik dalam mean (dimana,

E(Z

t

)=µ) maupun dalam varians (dimana, Var (Z

t

) = ), maka untuk

menduga model yang sesuai dapat melihat Autocorrelation Function

(ACF). Dimana, Z

t

dipengaruhi oleh serangkaian urutan waktu

berdasarkan pada interval tertentu. Oleh karena itu dituliskan korelasi

diantara Z

t

dan Z

t+k

adalah sebagai berikut.

)

var(

var

)

,

cov(

k

t

t

k

t

t

k

Z

Z

Z

Z

+

+

=

ρ

)

)(

(

)

,

cov(

µ

µ

γ

k

=

Z

t

Z

t

+

k

=

E

Z

t

Z

t

k

dengan

(16)

FUNGSI AUTOKORELASI PARSIAL

16

Selain dengan melihat plot ACF dari data Time Series, pendugaan

model dapat dilakukan dengan bersama-sama melihat plot Partial

Autocorrelation Function (PACF). Dalam pengamatan time series,

sampel PACF dinotasikan dengan dengan perhitungan seperti

yang diberikan oleh Durbin yaitu sebagai berikut.

=

=

+

+

+

+

ρ

φ

ρ

φ

ρ

=

φ

k

1

j

j

kj

k

1

j

j

1

k

kj

1

k

1

k

,

1

k

ˆ

ˆ

1

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

dengan

j

1

k

,

k

1

k

,

1

k

kj

j

,

1

k

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

+

+

+

+

=

φ

φ

φ

φ

(17)

S

UPPORT

VECTOR

MACHINE

(

SVM

)

Konsep dasar dari SVM adalah berusaha menemukan fungsi

optimal yang bisa memisahkan dua set data dari dua kelas yang

berbeda (Vapnik, 1964).

Support Vector Machine (SVM) adalah sistem pembelajaran yang

menggunakan ruang hipotesis berupa fungsi-fungsi linier dalam

sebuah ruang fitur (featute space) berdimensi tinggi, dilatih dengan

algoritma pembelajaran yang didasarkan pada teori optimasi

dengan mengimplementasikan learning bias (Vapnik, 1995 ;

Scholkopf dkk, 2002 ; Gunn, 1998 ; Cristianini, 2000 ; Santosa,

2007).

SVM dikembangkan oleh Boser, Guyon, Vapnik, dan pertama kali

dikenalkan pada tahun 1992 di Annual Workshop on

Computational Learning Theory (Cristianini, 2000) dan menjadi

populer karena kesuksesannya dalam mengenali digit tulisan

(18)

S

UPPORT

VECTOR

MACHINE

FOR

REGRESSION

(

SVR

) (1)

Fungsi SVR adalah

(2.1)

Koefisien (w

i

dan b) diestimasi dengan meminimumkan

regularized risk function

(2.2)

dimana

(2.3)

dengan C dan ε adalah parameter yang nilainya

ditentukan.

(19)

S

UPPORT

VECTOR

MACHINE

FOR

REGRESSION

(

SVR

) (2)

Persamaan (2.2) ditransformasi

(2.4)

Persamaan Karush-Krun-Tucker diaplikasikan

ke dalam regresi sehingga persamaan (2.4)

menghasilkan Lagrangian ganda (dual)

(2.5)

(20)

S

UPPORT

VECTOR

MACHINE

FOR

REGRESSION

(

SVR

) (3)

Lagrange multiplier pada persamaan (2.5) memenuhi .

Lagrange multiplier dihitung dan suatu bobot vektor

yang optimal dari regresi hyperplane adalah

(2.6)

Sehingga fungsi regresinya adalah

(2.7)

(21)

M

ETODE

KERNEL

(1)

Dengan Metode Kernel suatu data x pada input space

di-mapping ke feature space F dengan dimensi yang

lebih tinggi melalui map φ sebagai berikut.

φ : x → φ(x)

Oleh karena itu, data x pada input space menjadi φ(x)

di feature space.

Pemilihan fungsi Kernel yang tepat merupakan hal

yang sangat penting karena akan menentukan

feature space dimana fungsi klasiner akan dicari.

Sepanjang fungsi Kernel-nya legilitimate, SVM akan

beroperasi secara benar meskipun tidak mengetahui

mapping yang digunakan (Sentosa, 2007 ; Robandi,

2008).

(22)

M

ETODE

KERNEL

(2)

Fungsi yang digunakan untuk metode SVM

adalah sebagai berikut.

Linier :

Polinomial :

Radial basis function (RBF) :

Tangen hyperbolic (sigmoid) : tanh (β + β

i

)

dimana β,β

i

R

(23)

G

ENETIC

ALGORITHM

(

GA

) (1)

Genetic Algorithm pada awalnya ditemukan dan

dikembangkan oleh John Holland sekitar tahun

1975.

Genetic Algorithm digunakan untuk

permasalahan pencarian dengan melakukan

minimisasi biaya dan probabilitas yang tinggi

untuk mendapat solusi global optimum (Holland,

1975).

Menurut Haupt dan Haupt (2004), Genetic

Algorithm adalah suatu teknik optimasi yang

didasarkan pada prinsip genetika dan seleksi

alam.

(24)

G

ENETIC

ALGORITHM

(

GA

) (2)

Beberapa keuntungan dari Genetic Algorithm

adalah sebagai berikut.

Dapat digunakan untuk variabel diskrit maupun

kontinyu

Pencarian dari sampling yang luas secara serentak

Dapat digunakan untuk jumlah variabel yang besar

Hasil akhir berupa beberapa variabel yang

optimum, tidak hanya satu penyelesaian saja

Optimasi dilakukan dengan mengkodekan variabel

Dapat digunakan pada data numerik, data

(25)

G

ENETIC

ALGORITHM

(

GA

) (3)

Tujuh komponen penting Genetic Algorithm :

1. Skema Pengkodean

Pengkodean yang dimaksud meliputi pengkodean gen dan kromosom. Gen

merupakan bagian dari kromosom. Satu gen biasanya mewakili satu

variabel.

2. Nilai fitness

Suatu individu dievaluasi berdasarkan suatu fungsi tertentu sebagai

ukuran performansinya. Di dalam evolusi alam, individu yang bernilai

fitness tinggi yang akan bertahan hidup. Sedangkan individu yang

bernilai fitness rendah akan mati.

3. Seleksi Orang Tua

Pemilihan dua buah kromosom sebagai orang tua yang akan

dipindahsilangkan dilakukan secara proporsional sesuai dengan nilai

(26)

G

ENETIC

ALGORITHM

(

GA

) (4)

4. Pindah Silang

Crossover adalah salah satu komponen paling penting dalam GA.

Sebuah kromosom yang mengarah pada solusi yang bagus dapat

diperoleh dari proses memindah-silangkan ini.

5. Mutasi

Mutasi menciptakan individu baru dengan melakukan modifikasi

satu atau lebih gen dalam individu yang sama. Mutasi berfungsi

untuk menggantikan gen yang hilang dari populasi akibat proses

seleksi yang memungkinkan munculnya kembali gen yang tidak

muncul pada inisialisasi populasi.

(27)

G

ENETIC

ALGORITHM

(

GA

) (5)

6. Etilisme

Suatu individu yang memiliki nilai fitness tertinggi belum pasti

akan selalu terpilih. Hal ini disebabkan karena proses

penyeleksian dilakukan secara random. Walaupun individu

bernilai fitness tertinggi terpilih, namun tidak menutup

kemungkinan bahwa individu tersebut rusak karena proses

pindah silang. Oleh karena itu perlu dilakukan etilisme, yaitu

suatu prosedur pengopian individu agar individu yang memiliki

nilat fitness tertinggi tidak hilang selama proses evolusi.

7. Penggantian Populasi

Skema penggantian populasi dalam GA dikenal sebagai general

replacement, yang berarti semua individu (N individu dalam satu

populasi) dari suatu generasi digantikan sekaligus oleh N

individu baru hasil pindah silang dan mutasi. Terdapat beberapa

prosedur penghapusan individu ini seperti penghapusan individu

yang paling tua atau individu yang memiliki nilai fitness paling

(28)

BAB 3

METODOLOGI

PENELITIAN

(29)

S

UMBER

DATA

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data yang diambil adalah data beban harian

tiap 30 menit pada bulan Oktober 2011 dan pada

tanggal 1-2 Nopember. Data yang diramal yaitu beban

listrik pada tanggal 3-4 Nopember 2011. Data diambil

dari PT PLN (Persero) sub unit Penyaluran dan Pusat

Pengatur Beban (P3B) Jawa Timur-Bali.

(30)

V

ARIABEL

PENELITIAN

Variabel penelitian yang digunakan hanya data beban listrik harian

dengan jumlah data sebanyak 48 data per hari, karena pengaruh

temperature dan tingkat ekonomi diabaikan. Berikut ini adalah variabel

bebas dan variabel tak bebas yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Variabel tak bebas (y

t

) adalah data beban listrik yang dijadikan data

aktual/target.

2. Variabel bebas (x) adalah data beban listrik pada waktu sebelumnya (y

t-1

, y

t-2

, y

t-3

, …, y

t-n

).

Berdasarkan variabel penelitian tersebut, peramalan beban listrik ini

memiliki tiga tahapan peramalan yaitu melakukan pemodelan

berdasarkan data training, memvalidasi model dengan data testing, dan

menghitung nilai ramalan. Keakuratan peramalan beban listrik diketahui

dari MAPE, MSE, AIC, SBC, dan R

2

.

(31)

L

ANGKAH

ANALISIS

Melakukan pengumpulan data

beban listrik tahunan

Melakukan analisis ARIMA untuk

memperoleh input vaiabel bebas

Mengolah data menggunakan

algoritma SVM dengan software

Matlab 7.0.1.

Mengolah data beban listrik

menggunakan algoritma GA-SVM

dengan software Matlab 7.0.1.

Melakukan analisis dan

(32)

32

MULAI

Input data

Tentukan parameter Kernel, C Mapping

data x ke feature space lewat fungsi

Kernel Polynomial

Lakukan optimasi variabel Lagrange

dengan formula QP untuk mendapatkan

beta dan bias

Hasil optimal

Hitung nilai peramalan dengan fungsi

regresi

SELESAI

Ya

Tidak

ALGORITMA

SVM

(33)

33

Ya

Tidak

Mutasi

Populasi Baru

Reproduksi

Crossover

Fitness memenuhi

MULAI

Inisialisasi parameter dan C

Membangkitkan populasi secara

random

Training SVM

Perhitungan nilai fitnress

Validasi

GA-SVM

SELESAI

ALGORITMA

GA-SVM

(34)

BAB 4

PEMBAHASAN

(35)

35

1341 1192 1043 894 745 596 447 298 149 1 4500 4000 3500 3000 Index C 1

Time Series Plot of C1

5,0 2,5 0,0 -2,5 -5,0 87,5 85,0 82,5 80,0 77,5 75,0 Lambda S tD e v Lower CL Upper CL Limit Estimate 0,10 Lower CL -0,34 Upper CL 0,57 Rounded Value 0,00 (using 95,0% confidence) Lambda Box-Cox Plot of C1

ARIMA

untuk menentukan input peramalan beban listrik

menggunakan metode SVM dan GA-SVM

DATA TRAINING : BEBAN LISTRIK HARIAN PER 30 MENIT OKTOBER 2011

STASIONER

DALAM

VARIANS ?

(36)

36

1341 1192 1043 894 745 596 447 298 149 1 8,5 8,4 8,3 8,2 8,1 8,0 7,9 Index C 2

Time Series Plot of C2

800 750 700 650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 1 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1,0 Lag A u to co rr e la ti o n

Autocorrelation Function for Transfformasi Box-Cox

(with 5% significance limits for the autocorrelations)

DATA YANG

DITRANSFORMASI LN

BELUM STASIONER

TERHADAP MEAN,

POLA MUSIMAN

HARIAN

(37)

37

1341 1192 1043 894 745 596 447 298 149 1 0,3 0,2 0,1 0,0 -0,1 -0,2 Index D if f 4 8

Time Series Plot of Diff 48

800 750 700 650 600 550 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 1 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1,0 Lag A u to co rr e la ti o n

Autocorrelation Function for Diff 48

(with 5% significance limits for the autocorrelations)

DIFFERENCING 48

ACF MASIH TURUN

SECARA LAMBAT

(38)

38

1341 1192 1043 894 745 596 447 298 149 1 0,2 0,1 0,0 -0,1 -0,2 Index D if f 4 8 ,1

Time Series Plot of Diff 48,1

80 70 60 50 40 30 20 10 1 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1,0 Lag A u to c o rr e la ti o n

Autocorrelation Function for Diff 48,1

(with 5% significance limits for the autocorrelations)

80 70 60 50 40 30 20 10 1 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 -0,2 -0,4 -0,6 -0,8 -1,0 Lag P a rt ia l A u to co rr e la ti o n

Partial Autocorrelation Function for Diff 48,1

(with 5% significance limits for the partial autocorrelations)

DIFFERENCING 1

(39)

39

PERAMALAN DENGAN SVM

MODEL

1. C = 80, d = 0,005

(40)

40

3. C = 100, d = 0,001

4. C = 110, d = 0,05

(41)

41

Percobaan

1

2

3

4

5

C

80

95

100

110

120

0,005

0

0,001

0,05

0,01

AIC

10,92512

10,92839

10,92925

10,93071

10,93202

SBC

10,97855

10,98181

10,98268

10,98413

10,98544

RMSE

230,841

231,218

231,318

231,487

231, 638

MAPE

4,9525 %

4,961 %

4,9634 %

4,9671 %

4,9706 %

DATA TESTING

C = 80 dan ε = 0,005, dimana AIC sebesar 10,92512, SBC

sebesar 10,97855, RMSE sebesar 230,841, dan MAPE

(42)

42

100 80 60 40 20 0 4600 4400 4200 4000 3800 3600 3400 3200 3000

Waktu dalam 30 Menit selama 24 Jam

B e b a n L is tr ik ( M W ) Data Aktual Data Ramalan (SVM) Variable

Perbandingan Data Aktual dan Ramalan SVM

SVM cukup baik dalam

meramalkan beban listrik

harian, terlihat dari

kemiripan plot dari data

aktual dan data hasil

ramalan.

R-Square = 96,617 %

Peramalan beban listrik harian di PT PLN

Sub Unit P3B Jawa Timur dan Bali

menggunakan metode SVM menghasilkan

nilai ramalan yang baik.

(43)

43

DATA RAMALAN

Jam Data Ramalan (MW)

3 Nopember 2011 4 Nopember 2011 00.30 3335.7 3419.9 01.00 3292.4 3374.9 01.30 3278.6 3387.9 02.00 3253.8 3356.3 02.30 3196.1 3308.5 03.00 3226.1 3290.7 03.30 3234 3293.8 04.00 3208.5 3243.4 04.30 3230.4 3277.8 05.00 3250.5 3272.8 05.30 3252.2 3303.3 06.00 3265.1 3309.8 06.30 3267.6 3316.7 07.00 3307.2 3282.4 07.30 3352.5 3306.1 08.00 3440.5 3382.3 08.30 3438.9 3419.2 09.00 3542.1 3437.3 09.30 3608 3427.9 10.00 3633.8 3491.6 10.30 3732.7 3576.5 11.00 3643.8 3534 11.30 3680.1 3607 12.00 3708.1 3677.9 12.30 3668.5 3675.5 13.00 3731.2 3696.7 13.30 3746.3 3696.3 14.00 3809.1 3825.5 14.30 3909.1 3872.9 15.00 3864.6 3894 15.30 3879.3 3926.5 16.00 3904.2 3937.7 16.30 4002.7 4053.3 17.00 4085.3 4050 17.30 4113 4102.7 18.00 4205.2 4170.4 18.30 4228.3 4229 19.00 4269.3 4254.7 19.30 4245.4 4254 20.00 4196.2 4214.5 20.30 4129.9 4167.7 21.00 4051 4107.2 21.30 3991.5 4015.7 22.00 3890.9 3942 22.30 3729.9 3816.2 23.00 3650.3 3690.1 23.30 3580.8 3644.4 24.00 3502.1 3529.8

(44)

44

50 40 30 20 10 0 4400 4200 4000 3800 3600 3400 3200

Waktu dalam 30 Menit selama 24 Jam

B e b a n L is tr ik ( M W )

Data Ramalan 3 Nop (SVM) Data Ramalan 4 Nop (SVM) Variable

Hasil Ramalan SVM untuk 3 Nopember 2011 dan 4 Nopember 2011

Kebutuhan maksimum akan listrik oleh konsumen

tanggal 3 Nopember 2011 sebesar 4269,3 MW dan 4

Nopember 2011 sebesar 4254,7 MW pada pukul 19.00

WIB.

(45)

45

PERAMALAN DENGAN GA-SVM

MODEL

Range C yang ditetapkan pada GA-SVM adalah 80 – 120,

range yang ditetapkan adalah 0 – 0,05. Jumlah kromosom

dalam satu populasi adalah sepuluh, peluang pindah silang

adalah 0,8, dan peluang mutasi adalah 0,05. Hasil optimasi

parameter SVM dengan GA adalah C = 105 dan = 0,030469.

(46)

46

Metode

AIC SBC RMSE MAPE

GA-SVM

10,92

10,97 230,41 4,85%

DATA TESTING

Range C yang ditetapkan pada GA-SVM adalah 80 –

120, range yang ditetapkan adalah 0 – 0,05. Jumlah

kromosom dalam satu populasi adalah sepuluh,

peluang pindah silang adalah 0,8, dan peluang

mutasi adalah 0,05. Hasil optimasi parameter SVM

dengan GA adalah C = 111,875 dan = 0,043018.

AIC sebesar 11,29, SBC sebesar 11,34, RMSE

sebesar 276,82, dan MAPE sebesar 5,77%.

(47)

47

100 80 60 40 20 0 4600 4400 4200 4000 3800 3600 3400 3200 3000

Waktu dalam 30 Menit selama 24 Jam

B e b a n L is tr ik ( M W ) Data Aktual Data Ramalan (GA-SVM) Variable

Perbandingan Data Aktual dan Data Ramalan GA-SVM

GA-SVM cukup baik dalam

meramalkan beban listrik

harian, terlihat dari

kemiripan plot dari data

aktual dan data hasil

ramalan.

R-Square = 97,20 %

Peramalan beban listrik harian di PT

PLN Sub Unit P3B Jawa Timur dan Bali

menggunakan metode GA-SVM

(48)

48

Jam Data Ramalan (MW) 3 Nopember 2011 4 Nopember 2011 00.30 3358.093 3470.844 01.00 3310.015 3412.848 01.30 3271.229 3407.932 02.00 3262.204 3397.27 02.30 3228.636 3379.556 03.00 3256.045 3360.156 03.30 3311.376 3388.279 04.00 3316 3382.879 04.30 3329.263 3409.685 05.00 3328.195 3383.512 05.30 3286.306 3356.976 06.00 3231.272 3334.045 06.30 3232.509 3307.019 07.00 3293.485 3329.049 07.30 3366.586 3346.084 08.00 3500.944 3462.455 08.30 3509.121 3507.339 09.00 3604.309 3537.622 09.30 3673.749 3540.674 10.00 3718.172 3539.316 10.30 3746.789 3598.268 11.00 3687.332 3597.814 11.30 3673.624 3566.293 12.00 3705.446 3645.831

DATA RAMALAN

12.30 3669.197 3709.059 13.00 3799.634 3753.654 13.30 3836.704 3761.369 14.00 3878.297 3850.039 14.30 3933.631 3877.618 15.00 3894.309 3884.182 15.30 3876.58 3905.051 16.00 3886.238 3922.615 16.30 3969.429 4026.499 17.00 4109.71 4111.39 17.30 4208.463 4187.616 18.00 4312.154 4279.11 18.30 4344.225 4336.492 19.00 4380.901 4363.215 19.30 4356.726 4348.048 20.00 4297.358 4309.17 20.30 4209.331 4229.328 21.00 4109.657 4145.189 21.30 3995.482 4017.73 22.00 3920.19 3945.004 22.30 3766.224 3818.07 23.00 3652.53 3684.786 23.30 3578.319 3644.918 24.00 3539.057 3562.8

(49)

49

50 40 30 20 10 0 4400 4200 4000 3800 3600 3400 3200

Waktu dalam 30 Menit selama 24 Jam

Be ba n Li st ri k (M W )

Data Ramalan 3 Nop (GA -SV M) Data Ramalan 4 Nop (GA -SV M) V ariable

Hasil Ramalan GA-SVM untuk 3 Nopember dan 4 Nopember 2011

Kebutuhan maksimum akan listrik oleh

konsumen tanggal 3 Nopember 2011 sebesar

4380,901 MW dan 4 Nopember 2011 sebesar

4363,215 MW pada pukul 19.00 WIB.

(50)

50

Metode

AIC

SBC

RMSE MAPE

R

2

SVM

10,93

10,98

230,84 4,95% 96,62%

GA-SVM

10,92

10,97

230,41 4,85% 97,20%

PERBANDINGAN

SVM  C = 80 dan = 0,005

GA-SVM  C = 111,875 dan = 0,043018

AIC, SBC, RMSE, MAPE GA-SVM << SVM.

R

2

GA-SVM >> SVM

(51)

51

50 40 30 20 10 0 4400 4200 4000 3800 3600 3400 3200

Waktu dalam 30 Menit selama 24 Jam

Be ba n Li st ri k (M W )

Data Ramalan 3 Nop (SV M) Data Ramalan 3 Nop (GA -SV M) V ariable

Data Ramalan untuk 3 Nopember 2011 dengan SVM dan GA-SVM

50 40 30 20 10 0 4400 4200 4000 3800 3600 3400 3200

Waktu dalam 30 Menit selama 24 Jam

Be ba n Li st ri k (M W )

Data Ramalan 4 Nop (SV M) Data Ramalan 4 Nop (GA -SV M) V ariable

Data Ramalan untuk 4 Nopember 2011 dengan SVM dan GA-SVM

100 80 60 40 20 0 4600 4400 4200 4000 3800 3600 3400 3200 3000

Waktu dalam 30 Menit selama 24 Jam

Be ba n Li st ri k (M W ) Data Aktual Data Ramalan SVM Data Ramalan GA-SVM Variable

Perbandingan Data Aktual, Data Ramalan SVM, dan Data Ramalan GA-SVM

Meskipun nilai masing-masing kriteria keakuratan antara kedua

metode tersebut hanya terpaut selisih yang kecil, tetap dapat

dikatakan bahwa hasil ramalan menggunakan metode

GA-SVM

lebih akurat dan lebih mendekati data aktual dibandingkan

dengan metode SVM

.

(52)

BAB 5

KESIMPULAN,

SARAN

(53)

53

KESIMPULAN (1)

Ramalan menggunakan metode SVM menghasilkan R-Sq

yang cukup tinggi yaitu sebesar 96,617 %. Artinya, peramalan

beban listrik harian di PT PLN Sub Unit P3B Jawa Timur

dan Bali menggunakan metode SVM menghasilkan nilai

ramalan yang baik. Hasil ramalan menggunakan SVM

menunjukkan bahwa kebutuhan maksimum akan listrik oleh

konsumen tanggal 3 Nopember 2011 sebesar 4269,3 MW dan

(54)

54

KESIMPULAN (2)

Ramalan menggunakan metode GA-SVM menghasilkan

parameter optimum yaitu C = 111,875 dan = 0,043018, R-Sq

yang dihasilkan cukup tinggi yaitu sebesar 97,20 %. Artinya,

peramalan beban listrik harian di PT PLN Sub Unit P3B

Jawa Timur dan Bali menggunakan metode GA-SVM

menghasilkan nilai ramalan yang baik. Hasil ramalan

menggunakan GA-SVM menunjukkan bahwa kebutuhan

maksimum akan listrik oleh konsumen tanggal 3 Nopember

2011 sebesar 4380,901 MW dan 4 Nopember 2011 sebesar

4363,215 MW pada pukul 19.00 WIB.

(55)

55

KESIMPULAN (3)

Peramalan beban listrik menggunakan metode GA-SVM

menghasilkan nilai AIC, SBC, RMSE, dan MAPE yang lebih

kecil dibandingkan dengan metode SVM. R

2

yang dihasilkan

dari metode GA-SVM juga memiliki nilai yang lebih besar

dibandingkan nilai R

2

yang dihasilkan dari metode SVM.

Meskipun nilai masing-masing kriteria keakuratan antara

kedua metode tersebut hanya terpaut selisih yang kecil,

tetap dapat dikatakan bahwa hasil ramalan menggunakan

metode GA-SVM lebih akurat dan lebih mendekati data

aktual dibandingkan dengan metode SVM. Dari hasil

peramalan menggunakan GA-SVM, PT PLN Sub Unit P3B

Jawa Timur dan Bali dapat menyediakan tenaga listrik yang

(56)

56

SARAN

Hal yang menjadi catatan penting dalam Tugas Akhir ini

adalah nilai MAPE yang dihasilkan dari metode SVM dan

GA-SVM masih belum memenuhi standar minimal MAPE

PLN yaitu sebesar 2%. Oleh karena itu, untuk peneliti

selanjutnya disarankan untuk melakukan pengembangan

(57)

D

AFTAR

PUSTAKA

(1)

A. Azadeh, R. Tavakkoli-Moghaddam, S. Tarverdian. 2004. Electrical Energi Consumption Estimation by Genetic Algorithm and Analysis of Variance. Research Institute of Energi Management and Planning and Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, University of Tehran, Iran.

Arief H.K, Zuhal, Rinaldy D. 2007. “Long-Term Load Forecasting on the Java-Madura-Bali Electricity System Using Artificial Neural Network Method”. International Conference on Advances in Nuclear Science and Engineering in Conjunction with LKSTN, pp 177-181.

Bonadr, R., Sumardi, dan Sudjadi. 2002. Perbandingan Kinerja Algoritma Lms Dan Algoritma Genetik Untuk Filter Adaptif Penghilang Noise. Universitas Diponegoro.

Chatterjee, S., Laudat, M., dan Lynch, L.A., 1996. Genetic Algorithms And Their Statistical Applications:An Introduction. Journal Applied Computational Statistic and Data Analysis, 22, 633-651.

Cristianini, N. dan Shawe Taylor, J, 2000. An Introduction to Support Vector Machines, Cambrige University Press.

Dharma,A., Putu Eka Wahyu I, Imam Robandi. 2006. “Peramalan Beban Jangka Pendek Untuk Hari-hari Libur Menggunakan Artificial Neural Network dan Fuzzy Inference System (ANNFIS) Studi Kasus di Pulau Bali”. Seminar Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya.

Djiteng Marsudi. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Balai Penerbit & Humas ISTN. Jakarta. 1990.

Eslam Pourbasheer, Siavash Riahi, Mohammad Reza Gazali, Parviz Norouzi. 2009. “Application of genetic alogithm-support vector machine (GA-SVM) for prediction of BK-channels activity”. European Journal of Medicinal Chemistry, Vol. 44, pp. 5023-5028.

Gunn, S., 1998, Support Vector Machines for Classification and Regression, Tech.Rep.,Dep.of Electronics and Computer Science, University of Southampton.

Herman Darnel Ibrahim. Rencana Usaha Pengusahaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2006-2015. Direktorat Transmisi dan Distribusi PT PLN (Persero). Jakarta. 2006.

Holland, John H. 1975. Adaptation in Natural and Artificial Systems. Ann Arbor : University of Michigan Press.

J. F. Yang and H. Z. Cheng. 2004. “Application of SVM to power system short- term load forecasting”. Electric Power Automation Equipment, Vol. 24, pp. 30-32.

(58)

D

AFTAR

PUSTAKA

(2)

Jirong Gu, Mingcang Zhu, and Liuguangyan Jiang. 2011. “Housing price forecasting based on genetic algorithm and support vector machine”. Expert Systems with Applications : An International Journal, Vol. 38, Issue 4. Kosasih, D., dan Rinaldo, (2006). Analisis Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Pencarian Nilai Fungsi

Maksimum. Institut Teknologi Bandung.

Kurniawan Fitrianto, Agung Nugroho, dan Bambang Winardi. 2005. Prakiraan Kebutuhan Energi Listrik Tahun 2006-2015 pada PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) di Wilayah Kota Semarang dengan Metode Gabungan. Tugas Akhir. UNDIP.

Kusumadewi, Sri; Purnomo, Hari. 2005. Penyelesaian Masalah Optimasi Menggunakan Teknik- Teknik Heuristik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Kuswartojo, T. (2005). Perumahan dan Pemukiman di Indonesia. Bandung: ITB.

Kwang-Ho Kim, Hyoung-Sun Youn, Yong-Cheol Kang. 2000, “Short-Term Load Forecasting for Special Days in Anomalous Load Conditions Using Neural Networks and Fuzzy Inference Method”, IEEE Transactions on Power System, Vol.15, No.2, May.

Kyung-Bin Song, Young-Sik Baek, Dug Hun Hong, and Gilsoo Jang.2005. “Short-Term Load Forecasting for the Holidays Using Fuzzy Linear Regression Method”, IEEE Transactions on Power System, Vol.20, No.1, February.

Law, M. A Simple Introduction to Support Vector Machines. Lecture for CSE 802, Department of Computer Science and Engineering Michigan State University.

Ong, C.S., Huang, J.J., dan Tzeng G.H., 2005. Model identification of ARIMA family using genetic algorithms. Journal Applied Mathematics and Computation, 164, 885-912.

Ping-Fei Pai and Wei-Chiang Hong. 2005. “Forecasting regional electricity load based on recurrent support vector machines with genetic algorithms”. Electric Power System Research, Vol. 74, pp. 417-425.

Prasetyo Gusti, R.A., Imam Robandi. 2008. Peramalan Beban Jangka Pendek Untuk Hari-hari Libur Dengan Metode Support Vector Machine. Tugas Akhir, ITS.

Randy L. Haupt. S. E. Haupt. 2004. Practical genetic Algorithm. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Santosa, B., 2007, Data Mining: Teknik Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis, Teori dan Aplikasi, Graha Ilmu.

(59)

D

AFTAR

PUSTAKA

(3)

Scholkopf, B. dan Smola, A., 2002, Learning with Kernels, The MIT Press. Cambridge, Massachusetts. Sivanandan S. N. and Deepa S. N. 2007. Introduction to Genetic Algorithm. New York : Springer Berlin

Heidelberg.

Stefan Lessmann, Robert Stahlbock, and Sven F. Crone. 2006. “Genetic Algorithm for Support Vector Machine Model Selection”. International Joint Conference on Neural Networks.

Suyanto. 2005. Algoritma Genetika dalam MATLAB (Genetic Algorithm in MATLAB). Yogyakarta : Andi Publisher.

Vapnik, V., 1995, The Nature of Statistical Learning Theory, Springer Verlag. 94

X.M. Li, D. Gong, L. Li, and C.Y. 2005. “Next day load forecasting using SVM”, Proc. ISNN '05, Lecture Notes in Computer Science, Springer, Berlin, pp. 634-639.

(60)

T

ERIMA

KASIH

(61)

NI LUH PUTU SATYANING PRADNYA PARAMITA

1308 100 055

Pembimbing : Dr Irhamah S.Si M.Si

61

PERAMALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN GENETIC

ALGORITHM-SUPPORT VECTOR MACHINE (GA-SVM)

DI PT PLN (PERSERO) SUB UNIT PENYALURAN DAN

PUSAT PENGATURAN BEBAN (P3B) JAWA TIMUR-BALI

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini merupakan tampilan Desposisi, dimana desposisi ini berisikan Informasi Permintaan Persetujuan Kegiatan oleh Komandan Batalyon berdasarkan diterimanya

Sampel penelitian ditentukan melalui rumus slovin sehingga menghasilkan jumlah sampel sebesar 100 UMKM.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

Analisis faktor bertujuan untuk menentukan variabel baru yang disebut faktor prioritas yang jumlahnya lebih sedikit dari variabel asli (Dillon dan Goldstein 1984). Terdapat

Proses terbentuknya dinasti Abbasiyah dilakukan melalui dua cara: Pertama yaitu dengan menyebarkan misi propaganda melalui jaringan rahasia, dan yang kedua yaitu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa primer spesifik H5 yang digunakan dalam metode RT-PCR untuk mendeteksi virus AI dapat mengamplifikasi sampel lapang dengan keberhasilan

Menica je torej diskretna nakaznica, ker iz nje ni razviden osnovni posel med trasantom in trasatom ter trasantom in remitentom; vse meni ne izjave in menica so celota, tako da

Sistem yang dibangun pada penelitian ini adalah sistem aplikasi kamus software yang dapat digunakan untuk mencari kata dengan struktur data trie dan struktur data

Tampilan dibawah ini merupakan sebuah form dari STTKT berbasis VB.NET yang berfungsi untuk menampilkan identitas perancang sistem. Dimana sebuah identitas perlu