JUDUL TESIS :
PEMBANGUNAN RUSUNAMI
CITY PARK
CENGKARENG
DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN KAWASAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BERKELANJUTAN
Nama : Daniel
NRM : 3208201836
PEMBIMBING :
Prof. Ir. HAPPY RATNA S. M. Sc. Ph. D
Prof. Ir. ENDANG TITI S. M. Arch. Ph. D
Latar Belakang
• Kebutuhan Unit Hunian di Perkotaan
• Keterbatasan Lahan untuk Perumahan dan
Permukiman
• Potensi Munculnya Slum and Squatter Area
• Inefisiensi BBM, Kemacetan, Ancaman Polusi
• Kebijakan Pembangunan Rusunami bagi
Perumusan Masalah
• Bagaimana dukungan pemerintah daerah dan
implementasi kebijakan pembangunan
rusunami di lapangan?
• Apakah pembangunan rusunami city park
Cengkareng sudah memenuhi konsep
pembangunan kawasan perumahan dan
permukiman berkelanjutan?
Tujuan Penelitian
• Memberikan pengetahuan secara
komprehensif mengenai bentuk dukungan
pemerintah daerah serta implementasi
kebijakan pembangunan rusunami di
lapangan.
• Memberikan pengetahuan secara
komprehensif mengenai pembangunan
rusunami dalam rangka mendukung
pembangunan berkelanjutan (sustainable
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat
memberikan kontribusi penting bagi para
pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu
diantaranya : dunia akademis, pihak
pemerintah dan pihak swasta dalam
mengawasi atau melaksanakan pembangunan
di Indonesia
Bab 2
Kajian Pustaka
• Pengertian Rumah Susun (sewa dan hak milik)
• Tinjauan terhadap Hasil Penelitian Sejenis
Bambang Witjaksono (2000) Pola
Pengembangan Rumah Susun Murah Untuk
Masyarakat Golongan Ekonomi Rendah; dan
Mediana J.H Uguy (1993) Lingkungan
Perumahan Massal (Studi Kasus: Rumah Susun
Tanah Abang dan Kebon Kacang, Jakarta
Bab 2
Kajian Teori
• Kebutuhan rumah berjenjang – Newmark and
Thompson (1977).
• Teori lokasi – Turner (1972)
• Kualitas Lingkungan Permukiman – Rapoport (1983)
- Variabel lokasi
- Variabel fisik
- Variabel psikologi
- Variabel sosial budaya
• Kebijakan permukiman berkelanjutan – Agenda 21
Nasional
Skema Kerangka Pemikiran
Pembangunan Rusunami City
Park Cengkareng
Implementasi Kebijakan Pembangunan Rusunami di
Lapangan
Teori Lokasi oleh Turner dan
Rapoport
Agenda 21 Nasional
Teori Kebutuhan Rumah Berjenjang oleh Newmark
dan Thompson
Analisis Pembangunan Rusunami City Park Cengkareng sebagai Pembangunan Kawasan
Bab 3
Metodologi Penelitian
• Metode penelitian adalah metode deskriptif
• Prosedur penelitian, langkah-langkah pokok:
– Mendefinisikan tujuan yang akan dicapai
– Menemukan fakta-fakta yang relevan/mendukung
– Merancang cara pendekatan
– Melakukan pengumpulan data
– Melakukan penyajian data
Masalah:
1. Bagaimana dukungan pemerintah daerah terhadap kebijakan pembangunan rusunami dan bagaimana implementasinya di lapangan?
2. Apakah pembangunan rusunami sudah memenuhi konsep pembangunan perumahan dan permukiman berkelanjutan?
Tujuan Penelitian:
1.Memberikan pengetahuan secara komprehensif mengenai bentuk dukungan pemerintah kota dan pemerintah pusat serta implementasi kebijakan pembangunan rusunami di lapangan.
2.Memberikan pengetahuan secara komprehensif mengenai pembangunan rusunami dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable development) pada saat ini.
Pengumpulan, Pemilahan dan Penyajian data-data
Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teori dan kajian pustaka yang sudah dipaparkan dalam
bab 2.
Hasil analisis akan menjawab apakah pembangunan rusunami sesuai dengan konsep pembangunan kawasan
perumahan dan permukiman berkelanjutan
Survey data primer 1.Wawancara
2.Survei lapangan 3.Survei instansi Survey data sekunder
1.Kebijakan
Pembangunan Rusunami
2.Teori-teori • JFC Turner • Amos Rapoport
• Newmark & Thomson 3. Penelitian terdahulu
Skema
Penelitian
Hasil Kuesioner terhadap Penghuni Rusunami City Park
Cengkareng
Suku Jumlah Responden Persentase Tionghoa 25 50 % Jawa 15 30 % Sunda 7 14 % Batak 3 6 % 50 100 Pekerjaan Jumlah Responden Persentase Swasta 35 70 % PNS 12 24 % Mahasiswa 3 6 % 50 100 % Pekerjaan Penghuni Suku PenghuniAlasan Pindah Jumlah
Responden Persentase Ingin Mandiri 5 10 % Dekat dengan tempat kerja 35 70 % Dekat dengan keluarga/kerabat 10 20% 50 100 % Faktor Lokasi Kepuasan terhadap Fasilitas Rusunami Jumlah Responden Persentase Puas 40 80 % Cukup puas 7 14 % Tidak puas 3 6 % 50 100 %
Tingkat Kepuasan terhadap Fasilitas Rusunami
Nyaman beristirahat Jumlah Responden Persentase Nyaman 41 82 % Cukup nyaman 6 12 % Tidak nyaman 3 6 % 50 100 %
Pembahasan dan Analisis
Teori/Prinsip Kondisi pada Rusunami City Park Cengkareng
1. Teori Kebutuhan Rumah Berjenjang - Newmark & Thompson (1977).
Rusunami city park dapat memenuhi
kebutuhan penghuni sampai pada tingkatan
sosial need.
2. Teori Lokasi – Turner (1972). Lokasi rusunami city park Cengkareng dekat dengan tempat kerja para penghuninya.
3. Kualitas Lingkungan Permukiman Rapoport (1983):
• Variabel Lokasi
• Variabel Fisik
• Variabel Psikologi
• Variabel Sosial Budaya
• Lokasi rusunami city park Cengkareng dekat dengan tempat kerja penghuni dan pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan. • Fisik bangunan rusunami city park
Cengkareng sudah cukup memenuhi kenyamanan penghuni.
• Kenyamanan penghuni terhadap unit hunian dan fasilitasnya serta faktor legalitas
memberikan dampak psikologi yang positif. • Kehidupan sosial yang berlatar belakang
budaya yang berbeda dapat berjalan selaras seiring dengan keberadaan fasilitas publik.
Pembahasan dan Analisis (lanjutan)
Teori/Prinsip Kondisi pada Rusunami City Park Cengkareng
4. Kebijakan Permukiman Berkelanjutan – Agenda 21 Nasional
a. Tempat bernaung yang layak • Rumah yang layak bagi semua. • Kerangka kerja yang
memungkinkan dan konsisten untuk pembangunan rumah berkelanjutan.
• Pembiayaan perumahan yang efisien, efektif dan dapat
terjangkau.
• Kesempatan yang sama untuk mendapatkan lahan, sarana dan prasarana bagi semua.
• Industri konstruksi bagi
perumahan masal yang dapat diandalkan.
• Unit hunian sudah sesuai dengan standar rumah sehat sederhana.
• Tindak lanjut kebijakan pembangunan rumah susun sederhan di perkotaan dengan
peraturan daerah sudah dapat menjadi kerangka kerja dalam pembangunan rumah berkelanjutan.
• Proses pembiayaan unit hunian sudah efektif dan efisien namun keterjangkauan harga masih harus menjadi perhatian Pemerintah. • Pembangunan rusunami bertujuan untuk
mewujudkan kesempatan tersebut. • Progres pembangunan rusunami yang
sedang berjalan menunjukan industri konstruksi bagi perumahan massal andal.
Teori/Prinsip Kondisi pada Rusunami City Park Cengkareng
• Keterpaduan rumah dengan pembangunan ekonomi.
b. Permukiman yang berkelanjutan dalam dunia yang mengkota. • Otonomi yang dapat dipercaya
dengan kemampuan Pemda setempat dalam mengelola permukiman berkelanjutan. • Peningkatan kemitraan antara
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam
pembangunan permukiman, sarana dan prasarana.
• Permukiman yang aman, sehat, menyatu dengan lingkungannya dan mendukung integrasi sosial.
• Konsep mixed use dalam rusunami
merupakan bentuk Keterpaduan rumah dengan pembangunan ekonomi.
• Otonomi penuh dan didukung oleh
Kemampuan Pemda DKI Jakarta sudah dapat dibuktikan melalui progres pembangunan rusunami hingga saat ini.
• Kemitraan Pemerintah sebagai regulator, swasta sebagai pengembang/kontraktor dan masyarakat sebagai konsumen terwujud dalam pembangunan rusunami city park Cengkareng.
• Ketersediaan fasilitas rusunami city park Cengkareng mendukung permukiman yang aman, sehat, menyatu dengan
lingkungannya dan mendukung integrasi sosial
Pembahasan dan Analisis (lanjutan)
Teori/Prinsip Kondisi pada Rusunami City Park Cengkareng
• Kesempatan kerja bagi semua.
• Pengembangan tata ruang dan penggunaan lahan yang
berkelanjutan.
• Sistem transportasi yang aman, nyaman, formal, terjangkau dan efisien.
• Sistem permukiman yang
berkelanjutan yang mendorong pengembangan ekonomi
regional dan nasional.
• Pengelolaan permukiman yang efektif, efisien, transparan dan berkelanjutan.
• Proses pembangunan rusunami city park Cengkareng memberikan kesempatan kerja bagi semua sesuai dengan bidang keahlian. • Sesuai dengan RTRW Kota Jakarta, lokasi
rusunami sudah sesuai dengan penggunaan lahannya yaitu permukiman.
• Rusunami city park Cengkareng baru dilayani oleh 1 trayek angkutan yang merupakan
transportasi formal, selebihnya ojek. • Saat ini rusunami city park Cengkareng
hanya baru memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat sekitarnya saja.
• Rusunami city park Cengkareng sebagai permukiman dibangun dan dikelola secara transparan untuk memberikan nilai
efektifitas dan efisiensi bagi penghuninya dalam aktifitas sehari-hari sehingga
Bab 6
Kesimpulan
• Dukungan Pemerintah Daerah atas kebijakan pembangunan rusunami
di kawasan perkotaan dilakukan dengan tindak lanjut berupa
penerbitan peraturan daerah yang mengatur tentang pedoman
penyelenggaraan pembangunan rumah susun sederhana. Sebagai
implementasi kebijakan pembangunan rusunami di kawasan
perkotaan pada sekitar bulan desember 2008, 7 tower telah serah
terima kunci, 67 tower telah menyelesaikan pekerjaan struktur paling
atas (topping off), 58 tower sedang pelaksanaan pembangunan fisik,
313 tower sedang proses perijinan dan penyusunan DED, 209 tower
yang akan diverifikasi.
• Pembangunan rusunami city park di kawasan perkotaan belum sesuai
dengan pembangunan kawasan perumahan dan permukiman
berkelanjutan sebagaimana yang dituangkan dalam Agenda Nasional
21 dalam hal integrasi dengan sistem transportasi dan keberlanjutan
pembangunan kawasan perumahan dan permukiman
Saran
• Dukungan Pemerintah Daerah harus senantiasa
ditingkatkan agar implementasi di lapangan dapat
berjalan efektif. Dukungan Pemerintah Daerah juga
dapat diwujudkan dengan memberikan kepastian
hukum bagi para pihak (stakeholders) yang terkait.
• pembangunan rusunami di kawasan perkotaan perlu
ditinjau ulang untuk dilakukan penyempurnaan
supaya sesuai pembangunan kawasan perumahan
dan permukiman berkelanjutan sebagaimana yang
dituangkan dalam Agenda Nasional 21.
Tabel Hasil Kuesioner Rusunami City Park Cengkareng
No. Uraian a b c d Ya/ada Tidak/tidak ada 1 Pendidikan terakhir 5 45
2 Status Perkawinan 45 5
3 Tempat tinggal sebelumnya 5 35 10 4 Status rumah sebelumnya 25 25 5 Status rumah yang sekarang 35 15 6 Lama tinggal di rusunami 50
7 Alasan pindah 5 35 10 8 Proses pembelian rusunami 15 25 10 9 Keluhan terhadap fasilitas hunian 7 40 3 10 Tanggapan pengembang 50
11 Balai pertemuan 50 12 Penggunaan fasilitas umum 50
13 Peraturan di rusunami oleh pengembang
Apakah dipatuhi? 50
apakah ada sanksi? 50
14 Pencahayaan dan penghawaan 41 6 3 15 Luas unit sesuai kebutuhan? 36 7 7
16 Keamanan 47 3
17 Jenis Transportasi sehari-hari? 10 37 3 18 Mengenal tetangga? 5 42 3 19 Pertemuan rutin antar penghuni? 50
20 Hambatan dalam pembelian? 38 5 7 21 Kenyamanan istirahat 41 3 6