• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN LAMA TIDUR MALAM PADA BAYI 3-6 BULAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN LAMA TIDUR MALAM PADA BAYI 3-6 BULAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN LAMA TIDUR MALAM PADA BAYI 3 - 6 BULAN

Effects of Baby Massage to Improvement of Long Night Sleep on Baby 3-6 Months Ayu Permata1*

Program Studi D-III Fisioterapi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung no. 73 Pekanbaru email : ayu.permata@univrab.ac.id

ABSTRAK

Pijat bayi merupakan sarana stimulasi kasih sayang yang diberikan melalui pijatan yang merupakan seni perawatan kesehatan yang dapat dilakukan sendiri dalam lingkungan keluarga, murah, nyaman dan aman jika dilakukan dengan tepat. Salah satu manfaat dari pijat bayi adalah membantu bayi tidur lebih lama, sehingga manfaat tidur malam yang cukup dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan yang baik bagi bayi. Metode penelitian yaitu Pre-Eksperimental one group pre test – post test design dengan tujuan untuk mengetahui efek pemberian pijat bayi terhadap lamanya tidur malam bayi usia 3-6 bulan pada saat sebelum dan sesudah perlakuan pada satu kelompok selama 8 minggu dengan frekuensi pemberian pijat bayi 3 kali dalam seminggu. Subjek penelitian sejumlah 10 orang bayi yang memenuhi kriteria inklusi. Pengujian Hipotesa menggunakan paired sample t test, nilai significant p = 0,003 dimana p < α (0,05), yang artinya ada efek pemberian pijat bayi terhadap peningkatan lama tidur malam hari pada bayi usia 3-6 bulan sebelum dan sesudah pemijatan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pijat bayi memberikan efek terhadap peningkatan lama tidur malam hari pada bayi usia 3-6 bulan sesudah pemijatan.

Kata Kunci: Bayi, Pijat Bayi, Tidur Malam, Pertumbuhan, Perkembangan ABSTRACT

Baby massage is a means of loving stimulation provided through massage which is a health care art that can be done alone in a family environment, cheap, comfortable and safe if done appropriately. One of the benefits of baby massage is to help babies sleep longer, so the benefits of a good night's sleep can help the process of growth and development is good for the baby. The research method is Pre-Experimental one group pre test - post test design with the aim to know the effect of infant massage on the duration of night sleep of infants aged 3-6 months before and after treatment in one group for 8 weeks with frequency of infant massage 3 times of the week. Research subjects were 10 infants who met the inclusion criteria. Hypothesis Testing using paired sample t test, significant value p = 0,003 where p <α (0,05), which means there is effect of infant massage to increase the length of night sleep in infants aged 3-6 months before and after massage. Based on the results of this study it can be concluded that infant massage giving effect to the increase of nighttime sleep in infants aged 3-6 months after massage.

(2)

PENDAHULUAN

Mempersiapkan generasi yang lebih baik dimulai dari masa bayi untuk generasi yang sehat secara fisik maupun mental. Dan pada masa bayi, stimulasi sedini mungkin sangat penting diberikan untuk memberikan stimulasi kasih sayang untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan yang baik bagi bayi hingga kelak dewasa. Stimulasi kasih sayang ini diberikan sejak dari dalam kandungan hingga bayi lahir ke dunia. Rangsangan yang diberikan saat bayi dapat diberikan melalui pijatan yang merupakan seni perawatan kesehatan yang dapat dilakukan sendiri dalam lingkuangan keluarga, murah, nyaman dan aman jika dilakukan dengan tepat.

Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir si ibu. Proses kelahiran adalah suatu pengalaman traumatik bagi bayi karena bayi yang lahir harus meninggalkan rahim yang hangat, aman, dan nyaman, dan dengan keterbatasan ruang gerak menuju ke suatu dunia dengan keterbatasan gerak tanpa batas, yang menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di sekelilingnya, seperti halnya ketika berada di dalam rahim (Utami, 2007).

Fisioterapi mempunyai peranan pada bidang kesehatan ibu dan anak. Salah satu peranan fisioterapi dalam upaya

pemelihraan kesehatan tumbuh kembang bayi yaitu dengan memberikan pijat bayi yang mempunyai banyak manfaat terhadap tumbuh kembang. Pijat bayi dapat dilakukan oleh orang tua bayi yang bermanfaat bagi orang tua dan anak sebagai media untuk rileksasi, memberikan rasa aman bagi bayi, serta media bagi orang tua untuk mengungkapkan kasih sayang kepada bayi nya. Salah satu dari manfaat pijat bayi adalah sebagai rileksasi sehingga bayi dapat tidur lebih lelap.

Salah satu manfaat pijat bayi adalah memberikan manfaat rileksasi pada bayi sehingga dapat membantu bayi tidur lebih lelap, sehingga bayi sudah dapat diperkenalkan dengan ritme tidur yang dapat membantu bayi untuk mendapatkan manfaat tidur yang teratur dan cukup. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tiffany Field dari Universitas Miami, AS, 2008 menyebutkan terapi pijat pada bayi selama 30 menit per hari dapat mengurangi depresi dan kecemasan. Tidurnya pun bertambah tenang. Terapi pijat 15 menit selama enam minggu pada bayi usia 1-3 bulan juga meningkatkan kesiagaan (alertness) dan tangisannya berkurang. Ini akan diikuti dengan meningkatnya lama tidur, perbaikan kondisi psikis, berkurangnya kadar hormon stress, dan bertambahnya kadar serotonin. Meningkatnya aktifitas neurotransmitter

(3)

serotonin ini akan meningktakan kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormone adrenalin (hormone stress), dan selanjutnya akan menigkatkan daya tahan tubuh.

Di Indonesia, cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2 %. Namun, hampir atau bahkan lebih dari 72% orangtua tidak menganggap gangguan tidur pada bayi sebagai suatu masalah. Meskipun dianggap masalah, mereka hanya menanggapnya sebagai masalah kecil. Pahadal masalah tidur dapat mengganggu pertumbuhan bayi, menyebabkan fungsi imun rentan, dan mengganggu regulasi sistem endokrin (Putra, 2011)

Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa kurangnya rangsangan pada saat awal, yang merupakan hari-hari yang kritis dalam perkembangan, dapat memperlambat perkembangan pasca natal terlebih bagi bayi yang belum cukup umur yang tinggal lebih lama di rumah sakit daripada biasanya dan yang tidak menerima atau hanya menerima rangsangan melalui belaian, diayun-ayun, dan dirawat (Hurlock, 2003).

Bayi yang baru lahir secara aktif mencari informasi dan tidak hanya menunggu orang lain secara pasif atau kejadian yang membuat mereka bereaksi dan berkembang secara mental. Perubahan

karakteristik fisik suatu kejadian merupakan sesuatu hal yang menjaga kewaspadaan perhatian bayi yang baru lahir (Johnson, 2009).

Menurut Angela underdown yang memimpin penelitian, mengatakan bayi usia kurang dari 6 bulan yang rutin di berikan pemijatan ternyata dapat menurunkan hormon stress yaitu kortisol, di bandingkan bayi yang tidak mendapatkan massage, sehingga tidak mengejutkan bila terbukti bayi yang di teliti memiliki efek seperti mudah tidur dan relaksasi. Penelitian

Field dan Schanberg (1986) menunjukkan

bahwa pada bayi yang di pijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke- 10) sehingga memperbaiki motilitas saluran cerna termasuk pengosongan lambung, yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan

gastrin dan insulin, sehingga penyerapan

terhadap sari makanan lebih baik. Dengan adanya daya serap dan penyebaran nutrisi ke seluruh tubuh bayi maka akan menenangkan system sarafnya , di mana bayi akan mudah tidur. Penyerapan makanan akan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas nervus vagus

menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, air susu ibu (ASI) akan lebih banyak di produksi. Seperti di ketahui, ASI akan banyak di produksi jika semakin

(4)

banyak di minta. Selain itu ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI.

Bayi baru lahir atau neonatus belum memiliki pola tidur yang teratur. Bayi cenderung menjadi aktif pada malam hari. Hal tersebut dikarenakan pada saat itu bayi sedang dalam proses beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya dari kehidupan di dalam rahim ibu ke kehidupan di luar rahim yang lebih luas. Tidur berperan penting dalam tumbuh kembang normal, kesehatan emosi dan fungsi imun, pertumbuhan dan pemulihan jaringan tubuh, pembelajaran dan pemrosesan memori, serta perbaikan sistem saraf pusat.

Tidur di tempatkan pada posisi ketiga terkait aktivitas paling vital bagi manusia setelah udara dan air, ttidur termasuk bagian dari periode alamiah kesadaran yang terjadi ketika tubuh direstorasi, yang dicirikan oleh rendahnya kesadaran dan keadaan metabolism tubuh yang minimal. Tidur merupakan bagian penting dalam keseharian bayi dalam proses pertumbuhan dan pertkembangan normal, kesehatan emosi, fungsi imun, pemulihan jaringan tubuh, pembelajaran dan pemrosesan memori, serta perbaikan sistem saraf pusat.

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, maka pola tidur bayi akan semakin berpola. Berdasarkan tahap

pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai usia 6 minggu, mereka cenderung lebih sering bangun dan perlu menyusu setiap 2-4 jam sekali. Dalam tahap pertumbuhan ini, mereka dapat tidur diantara jam menyusu hingga beberapa jam, paling sedikit 20 menit. Setelah usia 3 bulan bayi mulai bisa mengikuti ritme tidur orang dewasa. Bayi usai 3-6 bulan cenderung tidur hingga 16 jam sehari dari 24 jam (Kate, 2007).

Menurut Jodi Mindell, pakar tidur anak di Children’s Hospital of Philadelphia, tidur memiliki peran ganda bagi bayi, yaitu

member kesempatan untuk

mengistirahatkan tubuh dan meningkatkan proses metabolisme, yakni proses pengolahan pangan menjadi energi yang dibutuhkan. Pada fase bayi pertumbuhan sel-sel saraf belum sempurna sehingga diperlukan waktu tidur yang berkualitas dan sehat untuk perkembangan saraf, pembentukan sinaps serta pelepasan 75% hormon pertumbuhan pada saat bayi tidur. Tidur juga mempunyai peran penting dalam tumbuh kembang normal, kesehatan emosi dan fungsi imun, pertumbuhan dan pemulihan jaringan tubuh, pembelajaran dan pemrosesan memori, serta perbaikan sistem saraf pusat.

Pada fase bayi pertumbuhan sel-sel saraf belum sempurna sehingga diperlukan waktu tidur yang lama untuk perkembangan

(5)

saraf dan sinaps. Otak bayi tumbuh 3 kali lipat dari keadaan saat lahir atau 80% dari otak orang dewasa di tahun pertama kehidupannya. Sehingga untuk tumbuh dan kembang, bayi memerlukan waktu tidur yang cukup.

Pada saat bayi tidur, aliran darah menuju ke otak meningkat. Sehingga membantu perkembangan otak dan pembentukan sinaps pada otak. Bayi dengan tidur yang teratur dan cukup akan mengalami peningkatan pertumbuhan fisik. Karena disaat bayi tidur terjadi pengolahan pangan menjadi energi yang dibutuhkan. Selain itu juga terjadi pelepasan hormon pertumbuhan. Sekitar 75% hormon pertumbuhan dikeluarkan pada saat bayi tidur, khususnya awal tahap ke-3 dan ke-4 tidur. Tingginya kadar hormon pertumbuhan ini erat hubungannya dengan kondisi fisik bayi. Pasalnya, hormon ini punya tugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan, serta mengatur metabolisme tubuh, termasuk juga otak bayi. Di samping itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh bayi memperbaiki dan memperbaharui seluruh sel yang ada di tubuh. Mulai dari sel kulit, sel darah sampai sel saraf otak. Proses pembaruan sel ini akan berlangsung lebih cepat lagi ketika bayi terlelap daripada saat bayi bangun.

Tidur yang teratur dan cukup dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Menurut Journal of The American

Medical Association (2002) tidur cukup dan

berkualitas akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pola tidur yang tidak teratur mengakibatkan menurunnya kadar sel darah putih yang membuat daya tahan tubuh melemah. Ini menyebabkan bayi menjadi lebih rewel dan mudah terserang penyakit. Meningkatnya aliran darah setelah pemijatan pada bayi memberikan manfaat pada aktifitas pemberian nutrisi dan melepaskan racun dan sisa-sisa metabolism pada sistem tubuh sambil meningkatkan aliran getah bening dari sistem kekebalan tubuh (Turner, 2005).

Salah satu ciri-ciri bayi yang mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas adalah bayi dapat tidur dengan mudah di malam hari, bugar saat bangun tidur, tidak rewel, serta dapat melakukan aktifitas dengan ceria di siang hari. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas dan cukup bagi bayi perlu dilakukan rutinitas dan fasilitasi dari lingkungan bayi (Heath, 2007).

Pengenalan pola tidur yang teratur dan cukup dangat penting dilakukan agar bayi mendapatkan manfaat yang cukup dari tidur di malam hari serta agar di siang hari bayi dapat terjaga dengan bugar untuk beraktifitas dengan ceria. Kualitas tidur

(6)

bayi tidak hanya berpengaruh terhadap perkembangan fisiknya, melainkan juga sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Membiasakan bayi tidur cukup dengan pola yang teratur dapat membantu bayi mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Manfaat lain dari pijat bayi adalah

membantu merangsang dan

menyeimbangkan honrmon-hormon pada tubuh bayi yaitu hormone kortisol dan oksitosin. Hormon kortisol adalah hormone penyebab stress. Dengan pijat bayi dapat merangsang menurunkan hormone kortisol sehingga bayi akan lebih riang dan tidak suka menangis. Di sisi lain pijat bayi akan merangsang hormone oksitosin yang dapat menimbulkan rasa nyaman dan kassih saying sehingga tercipta ikatan tali psikologis antara bayi dan ibu (Galenia, 2014).

Pijat bayi dapat mengurangi stress pada bayi dan meningkatkan interaksi positif antara bayi dan orangtua. Berdasarkan pengalaman klinis pijta bayi akan mempromosikan tahap awal defekasi neonatus yang dapat mempercepat ekskresi bilirubin dengan mengurangi kemungkinan penyakit ikterus neonatal (Underdown, 2006).

METODE

Metode penelitian yaitu Pre-Eksperimental one group pre test – post test

design dengan jumlah sampel 10 orang bayi

usia 3-6 bulan yang memenuhi kriteria. teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Non Probability sampling yaitu jenis teknik Purposive sampling. Penelitian dilakukan di Laboratorium Exercise Program Studi D-III Fisioterapi Universitas Abdurrab yaitu pada 26 September – 28 November 2016 dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu selama 8 minggu. Instrumen penelitian yaitu Baby

Sleep Patten Charts. Analisa data yang

digunakan adalah uji deskriptif dan uji komparaso (Paired T-test).

HASIL

Deskripsi data sampel penelitian aitu bayi usia 3 – 6 bulan berdasarkan data ditribusi karakteristik subjek terdiri dari jenis kelamin, usia dan berat badan nbayi lahir disajikan pada tabel 1:

(7)

Tabel 1

Karakteristik sampel penelitian

Pada tabel 1 menunjukkan bahwa sampel bayi terdiri dari 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan dengan usia paling banyak yaitu pada usia 3 - 4 bulan. Berdasarkan rentang usia sampel yaitu 3 – 6 bulan dengan rata-rata berat badan lahir paling besar yaitu rentang 3.501 – 4.000 gram.

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui uji beda lama tidur malam bayi usia 3 - 6 bulan mengugunakan Uji Paired

sample t test ditunjukkan pada tabel 2: Tabel 2

Uji Beda Lama Tidur Malam Bayi Usia 3- 6 bulan Setelah diberikan Pijat Bayi

Lama Tidur Malam

Sebelum Setelah p*

Sebelum Pijat Bayi

0.03 Setelah Pijat Bayi

Tabel 2 menunjukkan hasil uji beda lama tidur malam pada bayi usia 3 – 6 bulan sebelum dan sesudah diberikan pijat bayi selama 8 minggu dengan frekeunsi 3

kali dalam seminggu dengan nilai

significant p = 0,003 dimana p < α (0,05),

yang artinya ada efek pemberian pijat bayi terhadap peningkatan lama tidur malam hari pada bayi usia 3-6 bulan sebelum dan sesudah pemijatan.

PEMBAHASAN

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian pijat bayi terhadap peningkatan lama tidur malam bayi usia 3 - 6 bulan. Adapun data-data yang dimasukkan ke dalam pendesripsian mengenai 10 sampel bayi yang menjadi sampel penelitian ini antara lain berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan usia, berdasarkan berat badan lahir, berdasarkan rata-rata lama tidur malam bayi perhari selama 8 minggu. Berdasarkan hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa adanya efek pemberian pijat bayi terhadap peningkatan lama tidur malam hari pada bayi usia 3-6 bulan sebelum dan sesudah pemijatan.

Peningkatan kualitas tidur pada bayi yang diberi pemijatan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan kadar sekresi serotonin yang dihasilkan pada saat pemijatan. Serotonin merupakan zat transmitter utama yang menyertai pembentukan tidur dengan menekan aktivitas sistem pengaktivasi retikularis maupun aktivitas otak lainnya. Serotonin

Karakteristik Sampel L F Pr f n = 5 (%) n = 5 (%) Usia (bulan) 3 – 4 2 20 4 40 5 – 6 2 20 2 20

Berat Badan Bayi Lahir (gram)

2500 – 3500 2 20 1 10

(8)

yang disintesis dari asam amino tripthophan akan diubah menjadi 5-hidroksitriptophan (5HTP) kemudian menjadi N-asetil serotonin yang pada akhirnya berubah menjadi melatonin. Melatonin mempunyai peran dalam tidur dan membuat tidur lebih lama dan lelap pada saat malam hari .

Hasil penilitan ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh . J. David Hull, ahli virology molekuler dari Inggris, dalam makalah berjudul Touch Theraphy: Science

Confirms Instinct, menyebutkan terapi pijat

30 menit per hari dapat mengurangi depresi dan kecemasan. Pijat 15 menit selama 6 minggu pada bayi usia 1 - 3 bulan juga meningkatkan kesiagaan (alertness) dan tangisnya berkurang. Hal ini akan diikuti dengan peningkatan berat badan, perbaikan kondisi psikis, bertambahnya kadar serotonin, dan berkurangnya hormone stress dengan memproduksi hormon oksitosin sehingga membuat bayi lebih rileks dan tidur lebih lelap.

Jika dukungan keluarga baik, maka perilaku ibu dalam melaksanakan pijat bayi akan baik pula, karena keluarga bisa memberikan bantuan apa saja yang dibutuhkan ibu bisa terpenuhi. Dukungan keluarga adalah komunikasi verbal dan non verbal, saran, bantuan, yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan sebyek di dalam lingkungan sosialnya atau berupa kehadiran

dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya (Walker, 2011).

Dukungan keluarga yang cukup mampu melakukan komunikasi efektif setiap kali berinteraksi dengan ibu, maka akan memfasilitasi ibu dalam melaksanakan pijat bayi, khususnya aspek informasional dan emosional dari ibu, sehingga ibu akan memeperoleh informasi mengenai pijat bayi dan mendapat perhatian dalam melaksanakan pijat bayi sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan perilaku ibu dalam melaksanakan pijat bayi.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Pijat bayi dapat meningkatkan lamanya tidur malam pada bayi usia 3 - 6 bulan Hal ini didasari pada Hasil analisis sebelum dan setelah diberikan intervensi yang didapatkan nilai signifikansi p = 0.03.

DAFTAR PUSTAKA

Galenia. 2014. Home Baby Spa. Jakarta: Plus.

(9)

Heath, Alan. 2007. Baby Massage, Kekuatan Menenangkan dari Sentuhan. Jakarta: PT Dian Rakyat.

Hurlock, Elizabeth B “et al”. 2003.

Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, edisi Kelima. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Johnson, Nicole. 2009. 5 Ways to Help

Your Child Sleep Through the Night First Edition. Copyrighted Material.

Kate, Daymond. 2007. Kiat Mengatasi

Anak Sulit Tidur, Membangun Pola Tidur Anak yang Baik pada Balita agar Tidur Anda Tidak Terganggu.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Putra, Rizema Sitiatava. 2011. Tips Sehat

dengan Pola Tidur Tepat dan Cerdas.

Yogyakarta: Buku Biru.

Roesli, Utami. 2007. Pedoman Pijat Bayi,

edisi Revisi. Jakarta: PT Trubus

Agriwidya.

Turner, Roma “et al”. 2005. Pedoman

Praktis Pemijatan pada Bayi. Batam

Centre: Karisma Publishing Group. Underdown, A., Barlow, J., Chung, V. &

Stewart-Brown, S. 2006. Massage

intervention for promoting mental and physical health in infants aged under six months. Cochrane Database

Syst. Rev.

Walker, Peter. (2011). Panduan Lengkap Pijat Bayi. Jakarta : Puspa Swara.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghindari kerugian, pengelolaan sumber daya perusahaan secara efisien dan menghilangkan aktivitas yang bersifat non-value added seharusnya menjadi faktor

4.1 Indonesian women travel writers’ experiences shared in The Naked Traveler Anthology.. In this sub-chapter, I will discuss women’s experiences in The

selaku dosen pembimbing II Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Segenap dosen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala

bahwa dalam rangka kerja sama transmigrasi tahun 2012 sebagaimana butir 2, telah disampaikan surat Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta kepada Bupati

Panggung Wayang Potehi juga dibuat lebih tinggi yang memiliki makna bahwa panggung tersebut ditujukan untuk ritual dewa bahwa bagian atas panggung merupakan

Sampel dalam metode ini dipilih secara Purposive Sampling yaitu masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan wilayah tertentu KPHP Mandailing Natal.. Dikumpulkan 5 responden

Analisis Kuadran Kepentingan-Keunggulan menghasilkan usulan strategi bersaing yang direkomendasikan adalah Strategi Pertahankan untuk faktor yang berada di kuadran

Pegadaian Syari’ah (Persero) Cabang Keutapang adalah penelitian yang dilakukan oleh Yuliana mengenai implementasi akad rahn dalam pembiayaan usaha mikro di perum Pegadaian