• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :KP 26 TAHUN 2014 TENTANG LISENSI PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :KP 26 TAHUN 2014 TENTANG LISENSI PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

NOMOR :KP 26 TAHUN 2014

TENTANG

LISENSI PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 90 Tahun 2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara telah diatur mengenai Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya, dalam melaksanakan pekerjaannya harus

memiliki kompetensi dan memenuhi persyaratan yang

dibuktikan dengan lisensi;

b. bahwa sehubungan dengan hal sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Lisensi Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya dengan

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4956);

2. Peraturan Presiden Nomor : 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan

Presiden Nomor 55 Tahun 2013;

3. Peraturan Presiden Nomor : 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana diubah terakhir dengan

Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013;

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 60 Tahun

2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perhubungan;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 41 Tahun

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas

Bandar Udara;

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 90 Tahun

2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang

Berbahaya Dengan Pesawat Udara;

(2)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TENTANG LISENSI PERSONEL PENANGANAN

PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA.

BAB I DEFINISI

Pasal 1

Dalam peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:

1. Barang Berbahaya (Dangerous Goods) adalah barang atau bahan yang dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, harta benda dan lingkungan.

2. Kargo adalah setiap barang yang diangkut oleh pesawat udara selain benda pos,barang kebutuhan pesawat yang habis pakai, dan bagasi yang tidak ada pemiliknya atau bagasi yang salah penanganan.

3. Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya adalah personel yang mempunyai lisensi yang diberi tugas dan tanggung jawab di bidang penanganan pengangkutan barang berbahaya.

4. Lisensi adalah surat izin yang diberikan kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan tertentu untuk melakukan pekerjaan di bidangnya dalam jangka waktu tertentu.

5. Lembaga Pendidikan dan/atau Pelatihan adalah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya diantaranya lembaga dari unsur pemerintahan atau badan usaha yang berbadan hukum Indonesia yang telah mendapat izin dari Direktur Jenderal.

6. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara

7. Direktur adalah direktur yang membidangi pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara.

8. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

9. Direktorat adalah direktorat yang membidangi pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara.

(3)

BAB II

JENIS, PERSYARATAN, KEWAJIBAN DAN SANKSI LISENSI PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA

Pasal 2

Setiap badan usaha yang bergerak di bidang pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara harus menjamin keselamatan pengangkutan barang berbahaya dan memiliki personel penanganan pengangkutan barang berbahaya.

Pasal 3

(1) Penanganan pengangkutan barang berbahaya sebelum diangkut dengan pesawat udara dilakukan oleh personel penanganan pengangkutan barang berbahaya, yang memiliki lisensi yang sah dan masih berlaku.

(2) Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Direktur atas nama Direktur Jenderal setelah lulus pendidikan dan pelatihan serta lulus ujian lisensi. (3) Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) berlaku selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang.

Pasal 4

Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, meliputi :

a. Lisensi Tipe “A” ; dan b. Lisensi Tipe “B”.

Pasal 5

(1) Lisensi Personel Penanganan pengangkutan Barang Berbahaya tipe "A" sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf a, diperuntukan bagi:

a. pengirim dan petugas pengemas (shippers and packers); b. petugas penerimaan kargo (cargo acceptance staff); c. petugas penanganan kargo (cargo handling staff);

d. petugas penerimaan barang pos (postal acceptance staff); dan e. petugas penanganan barang pos (postal handling staff).

(2) Lisensi Personel Penanganan pengangkutan Barang Berbahaya tipe "B" sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf b, diperuntukan bagi:

a. petugas penyimpanan kargo (warehouse staff); dan

b. pengawas bongkar muat kargo yang diangkut pesawat udara (loading/unloading supervisor).

Pasal 6

Personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus dilakukan oleh personel yang memiliki standar kompetensi:

a. Personel pemegang lisensi tipe "A"

1)Memahami peraturan perundang-undangan di bidang penerbangan;

(4)

3)Memahami:

a) pengidentifikasian (identification); b) pengklasifikasian (clasification); c) pembatasan (limitation);

d) penggunaan kemasan (packacing);

e) pelabelan dan pemarkaan (labeling and marking);

f) pembuatan dan pengecekan dokumen (documentation); g) prosedur penerimaan (acceptance procedure);

h) prosedur penyimpanan dan penempatan (storage and loading

procedure);

i) prosedur penanganan keadaan darurat (emergency procedure); dan j) pelaporan kejadian (incident) dan kecelakaan (accident) terkait

pengangkutan barang berbahaya. 4)Menguasai Bahasa Inggris minimal pasif. b. Personel pemegang lisensi tipe "B"

1) Memahami peraturan perundang-undangan di bidang penerbangan;

2) Memahami prosedur teknis penanganan pengangkutan barang berbahaya; 3) Memahami:

a) pengidentifikasian (identification); b) pengklasifikasian (clasification); c) pembatasan (limitation);

d) pelabelan dan pemarkaan (labeling and marking);

e) prosedur penyimpanan dan penempatan (storage and loading

procedure);

f) prosedur penanganan keadaan darurat (emergency procedure); dan g) pelaporan kejadian (incident) dan kecelakaan (accident) terkait

pengangkutan barang berbahaya. 4) Menguasai Bahasa Inggris minimal pasif.

Pasal 7

Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya tipe “A” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, memiliki kewenangan :

a. melakukan pengidentifikasian (identification); b. melakukan pengklasifikasian (clasification); c. melakukan pengemasan (packing);

d. melakukan pelabelan dan penandaan (labelling and marking); e. membuat dan mengecek dokumen (documentation);

f. melaksanakan prosedur penerimaan (acceptance procedure); g. melakukan penyimpanan dan penempatan (storage and loading); h. melaksanakan prosedur keadaan darurat (emergency procedure); dan

i. membuat laporan terkait kejadian dan kecelakaan (occurence report

procedure).

Pasal 8

Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya tipe “B” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, memiliki kewenangan :

a. melakukan pengidentifikasian (identification); b. melakukan pengklasifikasian (clasification);

c. melakukan pemeriksaan label dan tanda pada kemasan (label and mark

(5)

d. melakukan penyimpanan dan penempatan (storage and loading); e. melaksanakan prosedur keadaan darurat (emergency procedure); dan

f. membuat laporan terkait kejadian dan kecelakaan (occurence report

procedure).

Pasal 9

Persyaratan untuk mendapat lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, meliputi:

a. pria atau wanita;

b. usia minimal 17 (tujuh belas) tahun; c. sehat jasmani dan rohani;

d. tidak buta warna;

e. pendidikan minimal SMA/sederajat; f. lulus pendidikan dan pelatihan; dan g. lulus ujian lisensi.

Pasal 10

Personel penanganan pengangkutan barang berbahaya yang telah memiliki lisensi diwajibkan untuk:

a. melakukan tugas sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertahankan kemampuan serta profesionalisme.

b. membawa kartu lisensi selama melaksanakan tugas dan menjaga lisensi dan/atau kartu lisensi tidak rusak atau hilang.

c. memberikan bantuan kepada orang yang tidak memahami prosedur penanganan dan pengangkutan barang berbahaya jika diperlukan.

d. melakukan pemeriksaan kesehatan minimal sekali dalam 2 (dua) tahun. e. peduli dan mengutamakan keamanan dan keselamatan penerbangan.

f. melaporkan setiap kejadian (incident) atau kecelakaan (accident) yang dapat mengancam keamanan dan keselamatan penerbangan.

g. memakai atau dilengkapi peralatan keselamatan kerja dalam melakukan kegiatan penanganan pengangkutan barang berbahaya.

h. meningkatkan dan mempertahankan kemampuan sebagai personel penanganan pengangkutan barang berbahaya dalam bentuk mengikuti pendidikan dan pelatihan penyegaran (refreshing course) minimal sekali dalam 2 (dua) tahun.

Pasal 11

(1) Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya dapat dicabut apabila pemegang lisensi melanggar Pasal 10.

(2) Pencabutan lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari kerja.

(3) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan lisensi untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja.

(6)

(4) Apabila selama pembekuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak ada upaya perbaikan, maka lisensi penanganan pengangkutan barang berbahaya dicabut.

Pasal 12

Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya dibekukan tanpa melalui peringatan dalam hal pemegang lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya tersebut :

a. tidak memenuhi standar kesehatan dan mengalami cacat fisik atau terganggu kesehatan jiwanya sehingga tidak dapat menjalankan tugas; atau

b. terkena pengaruh alkohol, narkotika atau obat-obatan yang dapat mempengaruhi fisik dan mental.

Pasal 13

Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya dicabut tanpa melalui proses peringatan dalam hal :

a. lisensi digunakan oleh orang lain yang tidak berhak; b. lisensi diperoleh dengan cara tidak sah;

c. pemegang Lisensi dijatuhi hukuman disiplin pegawai/ karyawan dengan hukuman disiplin berat;

d. pemegang lisensi diberhentikan dengan tidak hormat dari pegawai/karyawan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku;

e. pemegang lisensi tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya akibat gangguan jasmani dan rohani yang sulit disembuhkan;dan

f. pemegang lisensi melakukan perbuatan dan tindakan yang membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan.

Pasal 14

Peringatan, pembekuan atau pencabutan sebagaimana dimaksud pada Pasal 11, Pasal 12 dan Pasal 13 dilakukan oleh Direktur Jenderal.

Pasal 15

Penerbitan lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Pasal 16

(1) Permohonan untuk memperoleh lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja atau lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan.

(7)

(2) Permohonan untuk memperoleh lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis dengan melampirkan :

a. salinan identitas diri yang sah dan masih berlaku;

b. surat keterangan sehat jasmani dan rohani serta tidak buta warna dari dokter rumah sakit pemerintah;

c. salinan ijazah pendidikan formal terakhir;

d. salinan sertifikat kompetensi sesuai lisensi yang dimohon;

e. pas foto berwarna berlatar belakang merah ukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan ukuran 3 cm x 4 cm sebanyak 1 (satu) lembar;

f. daftar riwayat hidup.

(3) Contoh surat permohonan memperoleh lisensi sebagaimana termuat dalam Lampiran I Peraturan ini.

Pasal 17

(1) Setiap pemohon lisensi yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, harus mengikuti ujian teori dan praktek oleh Direktorat.

(2) Ujian teori dan praktek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.

(3) Hasil ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada unit kerja selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak ujian selesai dilaksanakan.

(4) Peserta ujian yang dinyatakan lulus, diterbitkan lisensi sesuai dengan permohonannya selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja.

(5) Peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian ulang untuk 1 (satu) kali.

(6) Peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus sebagaimana dimaksud pada ayat (5), unit kerja dapat mengajukan permohonan bagi peserta yang dinyatakan tidak lulus untuk mengikuti ujian kembali sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan setelah mengikuti ujian terakhir.

Pasal 18

(1) Setiap personel penanganan pengangkutan barang berbahaya yang akan habis masa berlaku lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya dapat mengajukan perpanjangan (recurrent) paling lambat 2 (dua) bulan sebelum habis masa berlaku.

(2) Permohonan perpanjangan (recurrent) lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis oleh unit kerja tempat pemohon bekerja kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan:

(8)

b. surat keterangan sehat jasmani dan rohani serta tidak buta warna dari dokter rumah sakit pemerintah;

c. fotokopi lisensi yang dimohonkan untuk diperpanjang; dan

d. bukti telah mengikuti pelatihan penyegaran penanganan pengangkutan barang berbahaya.

Pasal 19

(1) Permohonan perpanjangan (recurrent) lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dinyatakan lengkap, paling lama 14 (empat belas hari) hari kerja dilakukan ujian teori dan praktek oleh Direktorat.

(2) Hasil ujian teori dan praktek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada unit kerja unit kerja pemohon selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak ujian selesai dilaksanakan.

(3) Peserta ujian yang dinyatakan lulus, diterbitkan lisensi sesuai dengan permohonannya selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja.

(4) Peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian ulang untuk 1 (satu) kali.

(5) Peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus sebagaimana dimaksud pada ayat (4), unit kerja dapat mengajukan permohonan bagi peserta yang dinyatakan tidak lulus untuk mengikuti ujian kembali sekurang kurangnya 3 (tiga) bulan setelah mengikuti ujian terakhir.

(6) Contoh surat permohonan perpanjangan lisensi sebagaimana termuat dalam Lampiran II Peraturan ini.

Pasal 20

(1) Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya yang hilang, rusak dan lembaran buku habis dapat diperbarui.

(2) Permohonan memperbaharui lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis dan diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja kepada Direktur Jenderal melalui Direktur dengan melampirkan:

a.fotocopy identitas diri yang masih berlaku; b.untuk kehilangan:

1) surat keterangan kehilangan dari kepolisian; dan/atau 2) fotocopy buku atau kartu lisensi yang tidak hilang.

c. untuk yang rusak :

1) buku dan/atau kartu lisensi; dan

2) surat keterangan dari pimpinan unit kerja pemegang lisensi. d.buku lisensi untuk lembaran buku yang habis; dan

e. pas foto terbaru berlatar belakang merah berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan ukuran 3cm x 4cm sebanyak 1 (satu) lembar.

(9)

(3) Permohonan memperbaharui lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinyatakan lengkap, diterbitkan lisensi pengganti paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak permohonan diterima lengkap.

(4) Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku sesuai dengan masa berlaku lisensi.

(5) Contoh surat permohonan pembaharuan lisensi sebagaimana termuat dalam Lampiran III Peraturan ini.

Pasal 21

(1) Lisensi Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya yang diterbitkan oleh negara lain dan masih berlaku dapat diakui setelah disahkan oleh Direktur Jenderal.

(2) Lisensi sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) berupa lisensi yang diterbitkan oleh Negara anggota ICAO.

BAB III

BENTUK BUKU DAN KARTU LISENSI DAN RATING Pasal 22

(1) Lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya dalam bentuk buku dengan berukuran 115 mm x 80 mm.

(2) Buku lisensi memuat :

a. bahasa yang digunakan dalam buku lisensi adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

b. pada halaman cover terdapat:

1) bertuliskan “Republik Indonesia”,;

2) bertuliskan “Direktorat Jenderal Perhubungan Udara” 3) lambang Garuda Pancasila;

4) jenis lisensi;

5) bertuliskan “Kementerian Perhubungan”; c. di dalam buku lisensi terdiri dari:

1) angka romawi I : nomor

2) angka romawi II : nama pemegang

3) angka romawi III : tempat dan tanggal lahir

4) angka romawi IV : kebangsaan

5) angka romawi V : jenis kelamin

6) angka romawi VI : alamat unit kerja

7) angka romawi VII : penyelenggara diklat

8) angka romawi VIII : tanda tangan pemegang

9) angka romawi IX : lisensi

10) angka romawi X : tanggal pengeluaran

11) angka romawi XI : berlaku hingga

12) angka romawi XII : pengesahan a.n Direktur Jenderal Perhubungan Udara

(10)

13) angka romawi XIII : perpanjangan

14) angka romawi XIV : klasifikasi

15) angka romawi XV : catatan

16) angka romawi XVI : perhatian (3) Kulit dan warna buku lisensi :

a. Kulit luar lisensi tipe "A" berwarna oranye dengan logo "Garuda Pancasila" berwarna emas.

b. Kulit luar lisensi tipe "B" berwarna merah dengan logo "Garuda Pancasila" berwarna emas

(4) Bentuk buku lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana termuat dalam Lampiran IV Peraturan ini.

Pasal 23

(1) Kartu lisensi berbentuk persegi panjang posisi vertikal (potrait) berukuran 8,5 cm x 5,5 cm, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. kartu lisensi tipe “A” berlatar belakang berwarna oranye; dan b.kartu lisensi tipe “B” berlatar belakang berwarna merah.

(2) Bagian depan kartu lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat : a.logo Kementerian Perhubungan;

b.Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; c. jenis lisensi;

d.foto pemilik/pemegang; e. nama pemilik/pemegang; f. instansi pemilik/pemegang; g. nomor lisensi;

h.masa berlaku; dan i. barcode.

(3) Bagian belakang kartu lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat : a. ketentuan tentang kartu lisensi; dan

b.pengesahan.

(4) Contoh bentuk kartu lisensi personel penanganan pengangkutan barang berbahaya terdapat pada Lampiran V Peraturan ini

BAB IV

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 24

Dengan berlakunya Peraturan ini, semua personel yang melakukan penanganan pengangkutan barang berbahaya yang belum memiliki kartu lisensi tetap dapat melaksanakan tugas sesuai lisensi yang dimiliki dengan ketentuan dalam jangka waktu 2 (dua) Tahun sejak Peraturan ini diterbitkan harus disesuaikan dengan peraturan ini.

(11)

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Pada saat peraturan ini berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan

Udara

Nomor:

SKEP/293/XI/1999

tentang

Sertifikat

Kecakapan

Petugas

Penanganan Pengangkutan Bahan Dan/Atau Barang Berbahaya Dengan Pesawat

Udara yang mengatur mengenai lisensi personel penanganan pengangkutan

barang berbahaya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 26

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: JAKARTA

Pada tanggal : 29 JANUARI 2014

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

HERRY BAKTI

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

1. Menteri Perhubungan;

2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan ;

3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;

4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

5. Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

6. Para Kepala Kantor Administrator Bandar Udara;

7. Para Kepala Bandar Udara UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;

8. Direktur Utama Badan Usaha Bandar Udara;

9. Para Direktur Utama Badan Usaha Angkutan Udara.

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA-BAGJAN HUKUM DAN HUMAS

ISR^FULHAYAT

'""^l^tTi^ina / (IV/a)

(12)

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 26 TAHUN 2014

Tanggal : 29 Januari 2014

Contoh Surat Permohonan Untuk Penerbitan Lisensi Tipe A / Tipe B Bagi Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya

Nomor Sifat Lampiran Perihal : : : : Permohonan Memperoleh Lisensi Personel Penanganan Pengangkutan Barang

Berbahaya Tipe A / Tipe B *)

Yth. ... , ... Kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara di JAKARTA

Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama :... b. Tempat dan tanggal lahir :... c. Kebangsaan :... d. Jenis kelamin :... e. Alamat tempat tinggal :... f. Nama unit kerja :... g. Alamat unit kerja :... h. Jabatan :... i. Pendidikan umum terakhir :... j. Pendidikan keahlian :... mengajukan permohonan untuk penerbitan Lisensi Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya tipe A / tipe B *). Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini dilampirkan:

a. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani termasuk tidak buta warna dari dokter Rumah Sakit Pemerintah;

b. Fotokopi ijazah terakhir;

c. Fotokopi identitas diri yang masih berlaku;

d. Fotokopi sertifikat kompetensi pelatihan barang berbahaya initial sesuai tipe lisensi;

(13)

e.

Pas foto berwarna berlatar belakang merah ukuran 2 cm x 3

cm sebanyak 2 (dua) lembar dan ukuran 3 cm x 4 cm sebanyak 1 (satu) lembar; dan

f. Daftar riwayat hidup.

Demikian disampaikan,

atas

perhatiannya diucapkan

terima

kasih.

Mengetahui,

Pimpinan Unit Kerja Pemohon

(

Tembusan:

Direktur Keamanan Penerbangan.

Keterangan: *) coret yang tidak perlu

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd Herry Bakti

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAXHUKUM DAN HUMAS

-"ISRAFULHAYAT Pembina / (IV/a)

(14)

Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 26 TAHUN 2014

Tanggal : 29 Januari 2014

CONTOH SURAT PERMOHONAN UNTUK PERPANJANGAN LISENSI TIPE A/ TIPE B BAGI PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG

BERBAHAYA Nomor Sifat Lampiran Perihal : : : : Permohonan Perpanjangan Lisensi Tipe A / Tipe B *) Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya Yth. ... , ... Kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara di JAKARTA

Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama : ... b. Nomor Lisensi : ... c. Masa berlaku lisensi : ... d. Nama unit kerja : ... e. Alamat unit kerja : ...

mengajukan permohonan untuk perpanjangan Lisensi tipe A / tipe B *) Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya.

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini dilampirkan:

a. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani termasuk tidak buta warna dari dokter Rumah Sakit Pemerintah;

b. Fotokopi identitas diri yang masih berlaku;

c. Fotokopi lisensi yang dimohonkan untuk diperpanjang; dan d. Bukti telah mengikuti pelatihan penyegaran penanganan

(15)

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima

kasih.

Mengetahui,

Pimpinan Unit Kerja Pemohon

(

Tembusan :

Direktur Keamanan Penerbangan. Keterangan: *) coret yang tidak perlu.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd Herry Bakti

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGlAW HUKUM DAN HUMAS

ISRAFULHAYAT

Pembina / (IV/a)

(16)

Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 26 TAHUN 2014

Tanggal : 29 Januari 2014

CONTOH SURAT PERMOHONAN UNTUK PEMBAHARUAN LISENSI TIPE A / TIPE B BAGI PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG

BERBAHAYA Nomor Sifat Lampiran Perihal : : : : Permohonan Pembaharuan Lisensi Tipe A / Tipe B *) Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya Yth. ... , ... Kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara di JAKARTA Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini:

a. Nama : ... b. Tempat dan tanggal lahir : ... c. Kebangsaan : ... d. Jenis kelamin : ... e. Alamat tempat tinggal : ... f. Nama unit kerja : ... g. Alamat unit kerja : ... h. Jabatan : ... i. Pendidikan umum terakhir : ... j. Pendidikan keahlian : ... mengajukan permohonan untuk pembaharuan Lisensi tipe A / tipe B *) Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini dilampirkan:

a. Fotokopi identitas diri yang masih berlaku; b. Bagi kartu lisensi atau kartu lisensi yang rusak:

1) Lisensi dan/atau kartu lisensi yang rusak;

2) Surat keterangan dari pimpinan unit kerja pemegang lisensi;

c. Bagi kartu lisensi atau kartu lisensi yang hilang: 1) Surat keterangan kehilangan dari kepolisian;

2) Fotokopi lisensi atau kartu lisensi yang tidak hilang;

d. Pas foto terbaru berlatar belakang merah berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan ukuran 3cm x 4 cm sebanyak 1 (satu) lembar.

(17)

Demikian

disampaikan,

atas

perhatiannya

diucapkan

terima

kasih.

Mengetahui,

Pimpinan Unit Kerja Pemohon

( )

Tembusan:

Direktur Keamanan Penerbangan. Keterangan: *) coret yang tidak perlu.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd Herry Bakti

Salinan sesuai dengan aslinya

, •' "" "" "x

kepaIa bagian^hukum dan humas

ISRAFULHAYAT

Pembina / (IV/a)

(18)

Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 26 TAHUN 2014

Tanggal : 29 Januari 2014

CONTOH LISENSI

PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA TIPE A

Cover

LISENSI TIPE A

PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA

(warna kulit buku oranye)

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION

LISENSI PERSONEL

PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA TIPE "A" PERSONNEL LICENCE TYPE "A"

FOR HANDLING OF DANGEROUS GOODS TRANSPORT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION

1

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION

LISENSI PERSONEL

PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA TIPE A PERSONNEL LICENCE TYPE "A"

FOR HANDLING OF DANGEROUS GOODS TRANSPORT

Lisensi ini dikeluarkan berdasarkan Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: ... tentang Lisensi Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya. This Licence is issued in accordance with the Aviation Act Number 1 Year 2009 and Direktor General Of Civil Aviation Decree No. ... regarding Personnel Licence For Handling Of Dangerous Goods Transport.

(19)

3

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA

I. Nomor : Number

II. Nama Pemegang : ...

Name of Holder

III. Tempat dan Tanggal Lahir : ... Place and date of birth

IV. Jenis Kelamin : ...

Sex

V. Kebangsaan : ...

Nationality

VI. Unit Kerja : ... Unit of Work

VII. PenyelenggaraDIKLAT : ... Training Provider

VIII. Tanda Tangan Pemegang : ... Signature of Holder

4

IX. Lisensi Licence

Lisensi ini menyatakan bahwa personel yang nama dan datanya tercantum dalam halaman 3 (tiga), memiliki kompetensi yang telah disahkan untuk melaksanakan penanganan pengangkutan barang berbahaya tipe "A".

___________________________________________________________ Thisis to Licence the personnel whose and data stipulated on page 3 (three), possesses the capability and competent to conduct for Handling of Dangerous Goods Transport Type "A".

X. Tanggal Pengeluaran : ...

Date of issue

XI. Berlaku hingga : ...

Valid until

XII. An. Direktur Jenderal PerhubunganUdara

On behalf of The Director General of Civil Aviation.

...

5

XIII. Perpanjangan Renewals

1. Diperpanjang sampai dengan :

Renewed until

Tanggal : Date

Tanda tangan dan stempel : Signature and stamp

2. Diperpanjang sampai dengan :

Renewed until

Tanggal : Date

Tanda tangan dan stempel : Signature and stamp

3. Diperpanjang sampai dengan :

Renewed until

Tanggal : Date

Tanda tangan dan stempel : Signature and stamp

6

XIV.Klasifikasi Lisensi Tipe A Clasification Of Type A Licence

1. pengirim dan petugas pengemas (shippers and packers); 2. petugas penerimaan kargo (cargo acceptance staff); 3. petugas penanganan kargo (cargo handling staff); 4. petugas penerimaan barang pos (postal acceptance staff); 5. petugas penanganan barang pos (postal handling staff);

(20)

7 XV.Catatan Records 8 XVI.Perhatian Attention

a. Dilarang mengadakan/membuat catatan-catatan atau keterangan-keterangan pada Sertifikat ini, kecuali oleh mereka yang ditugaskan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara

Any notes or writings on this Certificates are not allowed except by authorized person.

b. Apabila sertifikat ini hilang, maka pemegang sertifikat harus segera melaporkan/memberitahukan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

// this Certificate is lost, the holder should report to Directorate General of CivilAviation.

c. Barang siapa yang menemukan buku sertifikat ini diminta untuk mengembalikannya dengan segera kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Jakarta.

// found, please return this Certificate to Directorate General of CivilAviation, in Jakarta.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Herry Bakti

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPAKA BAGIa\hUKUM DAN HUMAS

•I-SRAFULHAYAT

Pembina / (IV/a)

(21)

Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 26 TAHUN 2014

Tanggal : 29 Januari 2014

CONTOH LISENSI

PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA TIPE B

Cover

LISENSI TIPE B

PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA

(warna kulit buku merah)

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION

LISENSI PERSONEL

PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA TIPE "B" PERSONNEL LICENCE TYPE "B"

FOR HANDLING OF DANGEROUS GOODS TRANSPORT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION

1

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION

LISENSI PERSONEL

PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA TIPE B PERSONNEL LICENCE TYPE "B"

FOR HANDLING OF DANGEROUS GOODS TRANSPORT

Lisensi ini dikeluarkan berdasarkan Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: ... tentang Lisensi Personel Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya. This Licence is issued in accordance with the Aviation Act Number 1 Year 2009 and Direktor General Of Civil Aviation Decree No. ... regarding Personnel Licence For Handling Of Dangerous Goods Transport.

(22)

3

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA

I. Nomor : Number

II. Nama Pemegang : ...

Name of Holder

III. Tempat dan Tanggal Lahir : ... Place and date of birth

IV. Jenis Kelamin : ...

Sex

V. Kebangsaan : ...

Nationality

VI. Unit Kerja : ... Unit of Work

VII. PenyelenggaraDIKLAT : ... Training Provider

VIII. Tanda Tangan Pemegang : ... Signature of Holder

4

IX. Lisensi Licence

Lisensi ini menyatakan bahwa personel yang nama dan datanya tercantum dalam halaman 3 (tiga), memiliki kompetensi yang telah disahkan untuk melaksanakan penanganan pengangkutan barang berbahaya tipe "B".

___________________________________________________________ Thisis to Licence the personnel whose and data stipulated on page 3 (three), possesses the capability and competent to conduct for Handling of Dangerous Goods Transport Type "B".

X. Tanggal Pengeluaran : ...

Date of issue

XI. Berlaku hingga : ...

Valid until

XII. An. Direktur Jenderal PerhubunganUdara

On behalf of The Director General of Civil Aviation.

...

5

XIII. Perpanjangan Renewals

1. Diperpanjang sampai dengan :

Renewed until

Tanggal : Date

Tanda tangan dan stempel : Signature and stamp

2. Diperpanjang sampai dengan :

Renewed until

Tanggal : Date

Tanda tangan dan stempel : Signature and stamp

3. Diperpanjang sampai dengan :

Renewed until

Tanggal : Date

Tanda tangan dan stempel : Signature and stamp

6

XIV.Klasifikasi Lisensi Tipe B Clasification Of Type B Licence

1. petugas penyimpanan kargo (warehouse staff);

2. pengawas bongkar muat kargo yang diangkut pesawat udara (loading/unloading supervisor).

(23)

7 XV.Catatan Records 8 XVI.Perhatian Attention

a. Dilarang mengadakan/membuat catatan-catatan atau keterangan-keterangan pada Sertifikat ini, kecuali oleh mereka yang ditugaskan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara

Any notes or writings on this Certificates are not allowed except by authorized person.

b. Apabila sertifikat ini hilang, maka pemegang sertifikat harus segera melaporkan/memberitahukan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

// this Certificate is lost, the holder should report to Directorate General of Civil Aviation.

c. Barang siapa yang menemukan buku sertifikat ini diminta untuk mengembalikannya dengan segera kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Jakarta.

// found, please return this Certificate to Directorate General of CivilAviation, in Jakarta.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Herry Bakti

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGlAN HUKUM DAN HUMAS

\

Pembina / (IV/a) NIP. 19680619 199403 1 002

(24)

Lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 26 TAHUN 2014

Tanggal : 29 Januari 2014

CONTOH KARTU LISENSI

PERSONEL PENANGANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA

1. Contoh Bentuk Kartu Lisensi Tipe A

Bagian Depan Bagian Belakang

1.Kartu ini diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, berdasarkan KP .... Tahun ...

2.Pemegang kartu lisensi wajib mematuhi ketentuan sesuai dengan KP ... Tahun ...

3.Penyalahgunaan kewenangan bagi pemegang kartu identitas ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

4.Kartu ini adalah milik Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

5.Apabila kartu lisensi ini hilang, maka pemegang kartu lisensi harus segera melaporkan/memberitahukan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara c.q. Direktorat Keamanan Penerbangan.

A.n DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Direktur Keamanan Penerbangan

XXXXXXXXXXXX Pembina XXXXXXXX (IV/X)

NIP. XXXXXXXXXX

Jika Kartu Identitas ini ditemukan, harap dikembalikan dengan segera ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Direktorat Keamanan Penerbangan,Kementerian Perhubungan - Gedung Karya, Lantai 23, Jl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta 10110.Telp. 021 – 3505006.

(Masa Berlaku Kartu)

A

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN

(NAMA) (NOMOR LISENSI) Pas Foto (NAMA INSTANSI) B AR C OD E

(25)

1. Contoh Bentuk Kartu Lisensi Tipe B

Bagian Depan Bagian Belakang

1. Kartu ini diterbitkan oleh Direktorat Jendera]

Perhubungan Udara, berdasarkan KP .... Tahun 2. Pemegang kartu lisensi wajib mematuhi ketentuan

sesuai dengan KP Tahun

3. Penyalahgunaan kewenangan bagi pemegang kartu

identitas ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

4. Kartu ini adalah milik Direktorat Jendera] Perhubungan

Udara,

5. Apabila kartu lisensi ini hilang, maka pemegang kartu lisensi harus segera melaporkan/memberitahukan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara cq.

Direktorat Keamanan Penerbangan.

A.n DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Direktur Keamanan Penerbangan

xxxxxxxxxxxx

Pembina XXXXXXXX (IV/X)

NIP. XXXXXXXXXX

Jika Kartu Identitas ini ditemukan, harap dikembalikan ke Oirektorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Direktorat Keamanan Penerbangan,Kementerian

Perhubungan - Gedung Karya, Lantai 22, Jl. Medan

Merdeka Barat No.8 Jakarta lOHO.Telp. 021 - 3505006.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Henry Bakti

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS

ISRAFULHAYAT

Pembina / (IV/a)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut asumsi peneliti bahwa nyeri yang dirasakan oleh pasien post operasi appendiktomi berbeda-beda, hal ini terbukti darihasil penelitian terlihat bahwa nyeri

Setiap node pada komputer cluster dapat berupa sistem computer single processor atau suatu multiprocessor [PC, workstation atau SMP] yang memiliki sistem memori,

Perbandingan Komunikasi Krisis Oleh Media Massa dalam Insiden Kecelakaan Tur Penerbangan Sukhoi Superjet 100 di Indonesia (Analisis Framing Berita dalam Surat Kabar Harian

berubahnya pola fikir masyarakat menjadi factor utama dari perubahan tersebut. Saat ini mereka yang mempunyai modal materi, Pendidikan dan jabatan mulai memposisikan diri mejadi

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi dan pengetahuan tentang produk jahe instan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga di

Oleh sebab itu metode Montessori dalam mengembangkan fisik motorik anak usia dini di RA Al Hasanah Medan Denai dilakukan dengan baik dan sesuai dengan teori yang ada,

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan mengacu pada tiga aspek yaitu pemahaman konsep, aktivitas siswa, dan respon siswa dapat disimpulkan bahwa penerapan

Penambahan suatu elektrolit pada suatu larutan elektrolit lain yang memiliki volume tetap akan mempengaruhi hantaran larutan tersebut, tergantung dari ada atau