• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL JHALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL JHALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK..."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

JHALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI……… ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ……… viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ………. ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ……….. 7

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.2 Landasan Teori ... 14

2.2.1 Pembangunan Desa ... 14

2.3 Konsep Pemerintahan Desa ... 17

2.4 Konsep Pemberdayaan Masyarakat ... 20

2.5 Pemberdayaan Ekonomi ... 29

2.6 Kesejahteraan Masyarakat ... 31

2.8 Kerangka Pemikiran ……….. 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 37

3.2 Sumber Data ... 37

3.3 Unit Analisis ... 38

3.4 Teknik Penentuan Informan ... 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.6 Teknik Analisis Data ... 42

3.7 Teknik Penyajian Data ... 44

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 45

(2)

4.1.l Gambaran Umum Kabupaten Tabanan……… .. 45

4.1.2 Gambaran Umum Desa Dauh Peken……….. ... 46

A. Data Penduduk………... 46 B. Agama ……… ... 46 C. Mata Pencaharian………... 47 D. Pendidikan ……… ... 48 E. Kesehatan ... 49 F. Keadaan Sosial ……… 50 G. Keadaan Ekonomi ……….. 50

H. Kondisi Pemerintahan Desa ………... 52

I. Pembagian Wilayah Desa ……… 53

J. Struktur Organisasi Pemerintah Desa ……….. 54

K. Profil Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Usaha………… 56

L. Profil Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Lingkungan…... 58

4.2 Hasil Temuan ... 63

4.2.1 Pemberdayaan Masyarakat di Desa Dauh Peken dalam Bidang Usaha ………... 63

4.2.2 Pemberdayaan Masyarakat di Desa Dauh Peken dalam Bidang Lingkungan ………. 66

4.2.3 Upaya Peningkatan dalam Bidang Pendistribusian hasil Produksi pada Kelompok Usaha Masyarakat ………. 68

4.2.4 Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Bank Sampah ……….. ... 69

4.3 Analisis Hasil Temuan ... 71

4.3.1 Pembangunan Desa……… 71

4.3.2 Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Usaha……… 74

1. Pemilihan Komoditas dan Jenis Usaha ... 74

2. Pengelolaan SDM dan Pengembangan Karir……… 75

3. Pengembangan Jejaring Kemitraan ... 76

4. Manajemen Logistik dan Finansial ... 76

5. Pengembangan Sarana dan Prasarana……….……….. 77

4.3.3 Indikator dalam Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Lingkungan ………. 77

1. Lingkungan Fisik ………... ... 78

2. Lingkungan Sosial ……….. 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 81

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... .. 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...

(3)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1. Tabel Pemberdayaan Masyarakat………. 4 2.1. Tabel Paradigma Pembangunan Desa……….. 15 4.1. Tabel Daftar Harga Bank Sampah Cahaya Berlian………. 60

(4)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.2. Kerangka Pemikiran ... 32

4.1. Struktur Organisasi Desa ... 55

4.2. Struktur BUMDes……… 57

(5)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Informan

Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Lampiran 3 : Transkrip Wawancara Lampiran 4 : Dokumentasi Penelitian Lampiran 5 : Surat-surat

(6)

DAFTAR SINGKATAN

RPJMDes : Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa

RKP : Rancangan Kerja Pembangunan

APBDes : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

IFAD : International Fund For Agriculture Development

SDM : Sumber Daya Alam

BPD : Badan Pemusyawaratan Desa

BPMD : Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa

PNS : Pegawai Negeri Sipil

TNI : Tentara Negara Republik Indonesia

POLRI : Polisi Republik Indonesia

(7)

SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

Posyandu : Pusat Pelayanan Terpadu

BKB : Bina Keluarga Balita

RTM : Rumah Tangga Miskin

PKK : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

BUMDa : Badan Usaha Milik Daerah

TPA : Tempat Pembuangan Akhir

BKK : Bantuan Keuangan Kabupaten

(8)

ABSTRAK

Pembangunan desa di Desa Dauh Peken saat ini terus menerus dibenahi baik dari segi ekonomi maupun sosial. Hal tersebut saat ini membutuhkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah agar ikut terlibat mewujudkan pembangunan desa. Melalui program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi dan lingkungan, Pemerintah Desa Dauh Peken berupaya menciptakan pembangunan desa yang diinginkan oleh masyarakat sesuai dengan potensi yang terdapat di desa. Permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini adalah kurangnya dana, belum tersedia sarana dan prasarana pendukung kegiatan, pelatihan yang kurang, belum ada perhatian serius dari pemerintah, serta kemiskinan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam. Penelitian ini menganalisis bagaimana pembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat dengan konsep pemberdayaan masyarakat yang terdiri dari indikator ekonomi, pemilihan komoditas dan jenis usaha, pengelolaan SDM dan pengembangan karir, pengembangan jejaring kemitraan, manajemen logistik dan finansial dan pengembangan sarana dan prasarana. Indikator lingkungan, lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat masih belum efektif dikarenakan pada pemberdayaan ekonomi sarana dan prasara pendukung kegiatan belum tersedia serta tidak adanya perhatian serius dari pemerintah terkait kegiatan pendistribusian hasil produk. Berdasarkan 5 (lima) indikator ekonomi yang digunakan, hanya indikator pemilihan komoditas dan jenis usaha menunjukan hasil cukup baik sedangkan indikator lainnya seperti pengelolaan SDM dan pengembangan karir, pengembangan jejaring kemitraan, manajemen logistik dan finansial serta pengembangan sarana dan prasarana masih kurang maksimal. Dalam bidang pemberdayaan lingkungan berdasarkan 2 (dua) indikator yang digunakan, lingkungan fisik sudah menunjukan hasil yang cukup baik, namun lingkungan sosial masih kurang maksimal.

(9)

ABSTRACT

Rural development in Dauh Peken Village is now continuously be improved in terms of both economic and social. It currently requires the participation of the whole society and the government to get involved to realize the development of the village. Through a community empowerment program in economics and the environment, the Village Government Dauh Peken seeks to create village development desired by the community in accordance with the potential contained in the village. The problems of the background for this study is the lack of funds, which not is available yet from facilities and supporting infrastructure activities, lack of training, there has been no serious attention from the government, as well as poverty. This research was conducted by descriptive qualitative data collection techniques such as in-depth interviews. This study analyzes how rural development through community empowerment with the concept of community empowerment is composed of economic indicators, commodity choice and type of business, human resource management and career development, the development of a network of partnerships, logistics and financial management and the development of facilities and infrastructure. Environmental indicators, physical environment and social environment. Results from this study showed that rural development through community empowerment is still not effective due to the economic empowerment of facilities and infrastructures supporting activities are not yet available and the lack of serious attention from the government regarding the distribution work product results. Based on five (5) economic indicators were used, the only indicator of the commodity choice and type of business showed good results whereas other indicators such as human resources management and career development, the development of a network of partnerships, logistics and financial management and the development of facilities and infrastructure is still less than the maximum. In the field of environmental empowerment by 2 (two) indicators used, the physical environment has shown good results, but the social environment is still less than the maximum.

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat. Desa juga telah di atur dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 yang memuat tentang pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Pada UU Nomor 6 Tahun 2014 bab IV kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan, Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat. Bila mengacu pada UU Nomor 6 Tahun 2014 otonomi desa akan

terwujud bila adanya kewenangan desa di dalam bidang pembangunan desa. Pembangunan desa yang tertuang pada UU Nomor 6 Tahun 2014 akan mengarahkan desa

menjadi desa yang mandiri. Desa mandiri adalah desa yang mampu mengatur dan membangun desanya dengan memaksimalkan potensi yang ada di desa dan kemampuan masyarakatnya dan tidak tergantung pada bantuan pihak luar.

Pembangunan desa tercermin dalam Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 tentang Desa, BAB VII telah terdapat tentang Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Pedesaaan. Pada PP ini lebih menekankan tentang pembangunan desa berawal dari perencanaan pembangunan desa yang disusun berdasarkan musyawarah desa. Perencanaan pembangunan desa menjadi pedoman bagi pemerintah desa

(11)

dalam menyusun Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), dan daftar usulan RKP (Rancangan Kegiatan Pembangunan) desa.

Bali erat kaitanya dengan Desa Adat dan Desa Dinas sehingga otonomi desa, tercermin dengan adanya desa dinas dan desa adat. Menurut Surpha (2004) Desa Adat adalah kesatuan masyarakat hukum adat di Provinsi Bali yang mempunyai satu kesatuan tradisi dan tata krama pergaulan hidup masyarakat umat Hindu secara turun-temurun dalam ikatan Kahyangan Tiga atau Kayangan Desa yang mempunyai wilayah tertentu dan harta kekayaan sendiri serta berhak mengurus rumah tangganya sendiri. Sedangkan Desa Dinas adalah organisasi pemerintahan di desa yang menyelenggarakan fungsi administratif, seperti mengurus kartu tanda penduduk, dan persoalan pemerintahan. Desa dinas telah menjadi realisasi dari otonomi desa yang sedang berjalan, begitupun dengan Kabupaten Tabanan. Pada Kabupaten Tabanan sendiri telah merealisasikan otonomi desa. Setiap desa di Kabupaten Tabanan memiliki desa dinas yang nantinya akan bertindak sebagai alat administratif yang bersama-sama dengan desa adat guna mewujudkan pembangunan desa. Salah satu desa di Tabanan yang sedang mewujudkan pembangunan desa adalah Desa Dauh Peken Kecamatan Tabanan, peneliti memilih Desa Dauh Peken karena di desa ini pemberdayaan masyarakat tidak hanya pada bidang ekonomi namun dibidang lingkungan juga sehingga adanya keseimbangan antara aktiviatas perekonomian dan pelestarian lingkungan. Desa Dauh Peken terletak di pusat Kota Tabanan yang memiliki 6 (enam) Desa Adat dan 1 (satu) Desa Dinas dan dengan jumlah penduduk 1.308 jiwa.

Karena tujuan pembangunan desa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pembangunan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Namun tujuan

(12)

pembangunan di Desa Dauh Peken belum terlaksana dengan baik yaitu desa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar. Sesuai dengan hasil wawancara di lapangan, Desa Dauh Peken masih terbelit dengan dengan kemiskinan, tercatat terdapat 140 kepala keluarga miskin di desa dengan jumah penduduk 1.308 jiwa. Kemiskinan di Desa Dauh Peken terdapat 2 (dua) tipe yaitu kemiskinan karena keadaan dan kemiskinan karena prilaku. Kemiskinan karena keadaan dimana KK (Kepala Keluarga) tersebut memang tidak memiliki lahan yang berpotensi untuk digarap, tidak memiliki usaha dan sebagian besar berprofesi sebagai buruh serabutan. Kemiskinan karena prilaku, dimana kepala keluarga tersebut memiliki lahan yang berpotensi untuk digarap namun karena sikapnya yang pemalas sehingga dia malas bekerja dan akhirnya tidak memiliki apa-apa.

Selain itu program untuk masyarakat dan masyarakat miskin mengalami beberapa kendala, seperti dana yang di anggarkan untuk masing-masing kelompok usaha masih kurang sehingga mereka harus cermat mengolah dana yang diberikan dan terbatasnya barang yang dapat mereka produksi (hasil observasi dilapangan). Dana untuk program pemberdayaan berasal dari dana BKK (Bantuan Keuangan Kabupaten) yaitu sebesar Rp. 200.000.000,00 untuk desa dan masing-masing program menerima Rp. 10.000.000,00 untuk mendanai program yang dijalankan.

Oleh karena masalah tersebut pihak desa melakukan berbagai cara untuk menanggulangi kemiskinan yang ada salah satunya dengan pembangunan di bidang pemberdayaan masyarakat, adapun bentuk pemberdayaan masyarakat di Desa Dauh Peken yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.1

Bentuk Pemberdayaan Masyarakat di Desa Dauh Peken 1. Pemberdayaan dibidang

Lingkungan

(13)

2. Pemberdayaan dibidang Ekonomi

1. Kelompok usaha di bidang kerupuk 2. Kelompok usaha di bidang sarana

upakara Sumber : Observasi di lapangan

Pertama, pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan, pada hal ini terdapat bank sampah yang berdiri pada tahun 2013, awalnya bank sampah dilaksanakan oleh Desa Dauh Peken saja, namun karena program tersebut terlaksana dengan baik, sehingga diambil alih oleh pemerintah Kabupaten dan dijadikan program pemerintah Kabupaten Tabanan. Selain Desa Dauh Peken, bank sampah juga dilaksanakan oleh desa lain namun ada beberapa desa yang tidak meneruskan bank sampah dikarenakan masyarakat desa yang tidak paham tentang bank sampah dan beberapa kendala lainnya sehingga bank sampah tidak berjalan produktif (hasil observasi dilapangan). Bank sampah di Desa Dauh Peken sampai saat ini masih berjalan produktif dimana selalu ada peningkatan setiap bulannya. Bank sampah telah terdapat di setiap banjar di Desa Dauh Peken, masyarakat akan mengumpulkan dan memilih sampah dan selanjutkan akan di bawa ke bank sampah yang kemudian ditukarkan dengan uang dalam bentuk tabungan, sehingga bank sampah akan memberikan banyak manfaat selain untuk membersihkan lingkungan dari sampah plastik, bank sampah juga membantu masyarakat desa agar dapat menabung dengan cara lain.

Kedua, pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi tahun 2015 yaitu,

pihak desa membentuk usaha kecil pembuatan krupuk yang beranggotakan ibu-ibu di Desa Dauh Peken. Selain itu pada Juni tahun 2016, pihak desa membentuk kelompok usaha di bidang sarana upakara yang di fasilitasi oleh BUMDes. Usaha yang dibuat masih diperuntukan untuk sarana upakara. Usaha kecil ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Pemberdayaan ini bekerja dengan pihak ketiga yaitu pengusaha/swasta dalam hal pendisribusian hasil dan promosi agar dapat diketahui oleh desa lain. Pihak swasta disini adalah para pemilik toko, dan pedagang kecil yang ada di sekitar Desa Dauh Peken.

(14)

Kedua jenis pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pihak dan bersama masyarakat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakatnya sehingga akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan desa. Selain itu dapat meningkatkan ADD (Alokasi Dana Desa) Desa Dauh Peken melalui pemberdayaan masyarakat pada bidang ekonomi yaitu kelompok usaha krupuk, kelompok dan usaha sarana upakara yang difasilitasi oleh BUMDes, sehingga nantinya dapat menunjang kesejahteraan masyarakat desa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang diangkat adalah sebagai berikut : ”Bagaimana Pembangunan Desa Dauh Peken melalui pemberdayaan masyarakat?”

1.3 Batasan Masalah

Batasan pada penelitian ini adalah analisis pembangunan desa dalam upaya mewujudkan kemandirian desa di Desa Dauh Peken. Tempat penelitian ini adalah di Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Lokasi ini dipilih karena Desa Dauh Peken Telah memiliki RPJM, APBDes dan terletak dekat dengan pusat kota yang tentunya akan memudahkan untuk melihat sejauh mana pembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat. Selain itu sudah terdapat data-data yang lengkap mengenai Desa Dauh Peken itu Sendiri.

1.4 Tujuan Penelitian

Dari latar belakang yang telah disimpulkan diatas, maka tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah sebagai berikut :

(15)

1. Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kontribusi pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan desa di wilayah Desa Dauh Peken.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan pemberdayaan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan di Desa Dauh Peken.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukanya penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 manfaat, yaitu: 1. Manfaat Teoritis

a. Secara teoritis penelitian ini dapat menjadi bahan acuan serta bahan pertimbangan bagi pemerintah kabupaten Tabanan sebagai suatu saranan untuk meningkatkan sarana dan prasarana di masing-masing desa di Kabupaten Tabanan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu kita untuk memahami sejauh mana pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan desa.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pengetahuan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang pembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat mengetahui bagimana jalanya atau alur pembangunan desa.

b. Serta mengetahui siapa saja yang bisa berperan serta dalam pembangunan desa melalui pemberdayaan masyarakat.

(16)

a. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan proposal penelitian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisikan uraian tentang proses identifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Pendahuluan terdiri dari beberapa komponen diantaranya latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisikan peninjauan kembali pustaka-pustaka atau literatur serta laporan penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan variabel yang diteliti dalam penelitian tersebut. Adapun komponennya antara lain kajian pustaka dan kerangka konseptual.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan metode-metode yang digunakan untuk memperoleh hasil penelitian. Komponen yang didalamnya antara lain jenis penelitian, sumber data, unit analisis, teknik penentuan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik penyajian data dan keterbatasan penelitian

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan Gambaran Objek Penelitian baik itu Desa Dauh Peken dan pembangunan desa tersebut serta menjelaskan temuan penelitian dan menganalisa menggunakan teori-teori yang telah ditentukan

(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan dan memberikan saran terhadap pihak yang berkaitan dengan permasalahan ini

Referensi

Dokumen terkait

Uji Anava Nilai Daya Kunyah dan Fungsi Kognitif Berdasarkan Tingkat Kekerasan Makanan (Keras, Sedang, Lunak) Antara Kelompok Premature Loss Dua Gigi Molar Desidui Rahang

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil topik penelitian sistem informasi akuntansi dengan judul “Pengaruh Kecanggihan

Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong atau wakilnya berangkat ke Majlis Perayaan Rasmi Negeri (State Functions), maka lagu "Negara Ku" yang penuh hendaklah dimainkan

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, yang berbunyi “Pengadilan perikanan berwenang memeriksa, mengadili, dan memutuskan perkara tindak pidana di

1.1.) Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu yang diarahkan pada komoditas unggulan tanaman hias masif dan tanaman hias orientasi ekspor, melalui penerapan Good

Dalam dunia perbankan, agar tetap dapat bertahan dalam persaingan, bank harus terus berupaya untuk mencari tahu produk dan jasa apa saja pada bank tersebut yang dapat memberikan

Selain itu, dari tinjauan pustaka yang dilakukan, tidak dijumpai penelitian yang membahas secara mendetail mengenai sistem berbasis pengetahuan yang melakukan inferensi

Gambar 3.10 Contoh Revegetasi Tanaman Mangga yang mati di area Gunung Sari