• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RASIO MOL Li/Mn PADA PROSES PREPARASI LITHIUM MANGAN OKSIDA TERHADAP KEMAMPUAN ADSORBSI ION LITHIUM DARI LUMPUR SIDOARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH RASIO MOL Li/Mn PADA PROSES PREPARASI LITHIUM MANGAN OKSIDA TERHADAP KEMAMPUAN ADSORBSI ION LITHIUM DARI LUMPUR SIDOARJO"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RASIO MOL Li/Mn PADA PROSES PREPARASI LITHIUM MANGAN OKSIDA TERHADAP KEMAMPUAN

ADSORBSI ION LITHIUM DARI LUMPUR SIDOARJO

Dosen Pembimbing:

Lukman Noerochiem, S.T., M.T., Ph.D Gita Akbar Satriawangsa

(2)

LATAR BELAKANG

Kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa jauh dari

(3)

Baterai Li-ion digunakan sebagai penyimpan

energi memiliki komposisi utama Lithium

Bagian utama dari peralatan elektronik tersebut

adalah baterai -> Terutama Baterai Li-ion

(4)

6.160 TON

Konsumsi lithium dunia sebagai baterai

pada 2012 mencapai:

Total = 28.000 TON

(US. Geological Survey, 2013)

78% 22%

Others Battery

(5)

SUMBER LITHIUM

0.17 PPM LITHIUM

(Dang, 1978)

VARY

EX: UYUNI BRINES 900 PPM (An, 2012) VARY EX: SPODUMENE 6.95% Li2O (Devaraju, 1990) GEOTHERMAL FLUID VARY EX: KYUSHU 10 PPM LITHIUM (Yoshinaga, 1982)

(6)

LUMPUR SIDOARJO

Terjadi sejak 2006,

Pada 2011 debit lumpur mencapai 10.000m3/day.

(7)

Wataru Tanikawa, E-Proceeding Symposium On Future LuSi (2011)

5-6 PPM

(mg/liter)

(8)

Proses Adsorbsi

• Salah satu cara mendapatkan lithium dari alam ialah dengan melakukan proses adsorbsi dengan adsorben yang dapat menyerap lithium.

• Beberapa senyawa telah diteliti untuk digunakan dalam proses adsorbsi ini.

• Lithium Mangan Oksida dipilih pada penelitian ini karena memiliki beberapa sifat sifat yang menguntungkan, seperti murah dan ramah lingkungan.

(9)

• Kantong polypropylene digunakan untuk membentuk wadah bagi adsorben agar tidak lepas, polypropylene digunakan karena kemampuannya untuk menahan asam terutama HCl.

(10)

Lithium Mangan Oksida

Senyawa Lithium Mangan Oksida sesuai dengan Valensi mangan serta rasio mol Li/Mn.

(11)

Lithium Mangan Oksida

• Lithium mangan oksida jenis spinel memperlihatkan kemampuan adsorbsi yang sangat baik terhadap ion lithium.

• Bergeraknya ion lithium masuk dan keluar dari senyawa ini tidak merubah struktur kristal yang sudah ada, sifat seperti ini sering disebut topotaktis.

• Karena kemampuan tersebut Lithium Mangan Oksida jenis Spinel sesuai digunakan untuk adsorbent serta juga katoda pada baterai

(12)

Lithium Mangan Oksida

Pada Penelitian ini dilakukan sintesa Lithium

Mangan Oksida sebagai berikut:

– LMO 0,5 = LiMn2O4

– LMO 0,8 = Li1.33Mn1.67O4 – LMO 1 = Li1.6Mn1.6O4

(13)

RUMUSAN MASALAH

Apakah Lithium Mangan Oksida mampu mengadsorb lithium dari Lumpur Sidoarjo?

Bagaimana pengaruh dari rasio mol Li/Mn terhadap struktur kristal dan morfologi

dari Lithium Mangan Oksida yang terbentuk?

Bagaimana pengaruh dari rasio mol Li/Mn Lithium Mangan Oksida terhadap kemampuan adsorbsi Lithium

(14)

BATASAN MASALAH

Homogenitas kandungan Lithium dari sampel yang

diambil dari Lumpur Sidoarjo Temperatur udara selama

proses kalsinasi dianggap konstan

Massa serbuk LMO yang

terdapat pada semua kantong adsorben tepat 0.1 gram

(15)

TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui pengaruh rasio mol Li/Mn terhadap struktur

kristal dan morfologi pada Lithium Mangan Oksida yang

terbentuk.

Mengetahui pengaruh rasio mol Li/Mn Lithium Mangan Oksida terhadap kemampuan

adsorbsi Lithium dari Lumpur Sidoarjo.

(16)

METODOLOGI PENELITIAN

Preparasi Absorben (Lithium Mangan Oksida) Preparasi Lumpur Sidoarjo

Proses Adsorbsi Lithium Dari Lumpur Sidoarjo

(17)

PREPARASI ADSORBEN

Mixing Li2CO3 dengan MnO2 (LMO 0,5;0,8;1;2)

Kalsinasi (500

O

C, 5jam)

Dimasukkan Kantong

Membran Polypropylene

Acid Treatment dengan HCl 0,5 M selama 24 jam

Pengujian XRD, SEM

Pengujian XRD

(18)

PREPARASI

LUMPUR SIDOARJO

Sentrifuge 2500 rpm,

20menit

Memisahkan Likuid

dengan Solid

Air Lumpur Sidoarjo

Pengujian

(19)

HASIL KALSINASI LITHIUM MANGAN OKSIDA

LMO 0,5 LMO 0,8

(20)

PEMBUATAN ADSORBEN

Adsorbent Acid Treatment Memasukkan Adsorbent dalam Kantong Pembuatan Kantong Kantong Polypropylene Proses Pembuatan Kantong Polypropylene

(21)

PREPARASI LUMPUR SIDOARJO

Air Lumpur Sidoarjo siap digunakan Centrifuge (2500 rpm, 15 minute) Pengambilan Sample Lumpur Sidoarjo

Sebelum centrifuge Sesudah centrifuge serta pemisahan

(22)

PROSES ADSORBSI

Air Lumpur Sidoarjo di Uji ICP kembali Setelah 24 jam, adsorben dikeluarkan Memasukkan adosrben ke dalam Lumpur Sidoarjo Proses Adsorbsi

(23)

ANALISA PENGUJIAN XRD

Pengujian XRD dilakukan 2 kali, setelah kalsinasi

dan setelah proses acid treatment.

Pengujian XRD setelah kalsinasi untuk

mengetahui fasa apa saja yang terbentuk pada

setiap sample dan bagaimana struktur kristal dari

masing-masing sample.

Sedang pada pengujian XRD setelah acid

treatment

dilakukan

untuk

mengetahui

bagaimanakah perubahan pada sample adsorben

ketika lithium pada struktur kristal dikeluarkan.

(24)

HASIL XRD SETELAH KALSINASI

(2)

(1)

(0,8)

(0,5)

Δ=Fasa LMO Spinel □=Li2CO3

(25)

• Dengan mencocokan hasil spektra XRD sample

dengan PDF card diketahui bentuk Crystal System dari masing-masing sample.

Nama

Sample Rumus Kimia

PDF Card Number Crystal Structure Crystal System LMO 0,5 LiMn2O4 00-035-0782 Spinel Cubic

LMO 0,8 Li1,3Mn1,6O4 01-088-0460 Spinel Cubic

LMO 1 Li1,6Mn1,6O4 00-052-1841 Spinel Cubic

LMO 2 Li2MnO3 00-027-1252 Monoclinic

• LMO 0,5; 0,8 dan 1 memiliki crystal struktur yang sama dengan reference PDF CARD yaitu spinel.

(26)

• Dengan menggunakan rumus: • 𝑎𝑎 = (ℎ2 + 𝑘𝑘2 + 𝑙𝑙2) × 𝑑𝑑2

• Dapat diketahui berapa ukuran lattice parameter pada sample yang memiliki system cystal cubic (LMO 0,5; 0,8 dan 1)

Nama

Sample Rumus Kimia

Lattice Parameter (A)

LMO 0,5 LiMn2O4 8,23

LMO 0,8 Li1,3Mn1,6O4 8,16

LMO 1 Li1,6Mn1,6O4 8,15

h,k,l didapat dari PDF card pada d yang hampir sama dengan hasil pengujian

(27)

• Perbedaan ukuran lattice parameter disebabkan oleh distribusi lithium pada system kristal masing-masing sample.

• Pada LMO 0,5(LiMn2O4) Lithium mengisi posisi tetrahedal sedang mangan mengisi posisi oktahedral.

• Semakin bertambahnya rasio Li/Mn maka distribusi lithium tidak lagi hanya berada pada posisi tetrahedral namun juga mengganti sebagian mangan pada posisi oktahedral

LMO 0,5 LMO 0,8

(28)

• Sedang pada LMO 2 yang terbentuk bukan lagi struktur spinel tapi struktur monoklinik.

• Serta dari analisa XRD juga diketahui terdapat Lithium Karbonat yang belum bereaksi pada adsorben LMO 2.

(29)

PENGUJIAN EDX

Pengujian ini dilakukan untuk memastikan

keberadaan Lithium Karbonat pada sample

LMO 2(yang terindikasi dari hasil XRD).

(30)

Element Mean Value (Mass Percent) Carbon 10,96 Oksigen 60,10 Mangan 28,39 Natrium 0,20 Aluminium 0,18 Silicone 0,17

(31)

HASIL XRD SETELAH ACID TREATMENT

Dengan membandingkan hasil spectra sesudah dan sebelum acid

treatment dapat diketahui perubahan yang terjadi pada struktur kristal

(32)
(33)

• Bentuk spektra pada LMO 0,5; 0,8 dan 1 tetap sama, terjadi pergeseran peak kearah kanan.

– Bentuk yang sama menandakan reaksi yang topotaktis – Pergesaran menandakan perubahan ukuran lattice

parameter.

• Dengan menggunakan rumus yang sama dapat

dihitung ukuran lattice parameter pada sample.

Sample Lattice Parameter (Å) Nama Rumus Kimia Pre Acid Treatment Post Acid

Treatment

LMO 0,5 LiMn2O4 8,23 8,06

LMO 0,8 Li1.3Mn1.6O4 8,16 8,04

(34)

• Setelah proses acid treatment dimana lithium dikeluarkan dari struktur kristal LMO maka yang masih terdapat pada adsorben ialah kerangka mangan oksida • Hal tersebut menyebabkan mengecilnya lattice

(35)

Pada LMO 2, terjadi perubahan yang signifikan

pada hasil spectra.

– Menandakan bahwa LMO 2 tidak mengalami

pertukaran ion yang topotaktis.

– Struktur yang berubah tidak dikehendaki dalam proses adsorbsi dan desorbsi karena menunjukan ketidakstabilan yang akan mempengaruhi kapasitas lithium yang bisa diadsorb dan desorbsi

(36)

PENGUJIAN SEM

Pengujian SEM dilakukan setelah proses

kalsinasi LMO untuk mengetahui bagaimana

morfologi dan ukuran dari sample yang sudah

terbentuk

(37)

LMO 0,5

LMO 1 LMO 2

LMO 0,8

(38)

Ukuran serbuk yang terlalu kecil dapat

menyebabkan keluarnya serbuk dari kantong

adsorben.

Hal ini tidak dikehendaki karena hilangnya

serbuk dapat mengurangi kapasitas ion

lithium yang bisa diadsorb dan desorb.

Ukuran pori dari Kantong Polypropylene yang

digunakan ialah 3 micrometer (Chung, 2008)

(39)

PENGUJIAN ICP

Pengujian ICP dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar kandungan lithium pada

Lumpur Sidoarjo sebelum dan setelah proses

adsorbsi dilakukan oleh sample

Hal ini dilakukan untuk mengetahui

kemampuan penyerapan lithium (Lithium

Uptake) dari setiap sample

(40)

Tabel Lithium Uptake Lithium Mangan Oksida

Sample Lusi Pre

Adsorbsi Lusi Post Adsorbsi Lithium Uptake (mg/g)

LMO 0,5 5.81 5.78 0.3 LMO 0,8 5.36 4.5 LMO 1 5.25 6.6 LMO 2 7.92 -21.1

(41)

Grafik Lithium Uptake terhadap Rasio Li/Mn Lithium Mangan Oksida

(42)

KESIMPULAN

• Proses adsorbsi Lithium dari Lumpur Sidoarjo dapat dilakukan dengan menggunakan Adsorben berbasis LMO.

• LMO 1, 0,8 dan 0,5 memiliki struktur kristal Spinel, sedangkan pada LMO 2 memiliki struktur kristal Monoklinik.

• Adsorben LMO dengan struktur kristal Spinel memiliki kemampuan menyerap Lithium paling tinggi pada rasio mol Li/Mn 1 dengan Lithium Uptake sebesar 6,6 mg/g, pada LMO 2 yang berstruktur Monoklinik tidak dapat menyerap Lithium

SARAN

Pada proses acid treatment dan adsorbs perlu digunakan container atau wadah yang sesuai sehingga dapat dilakukan steering.

• Penelitian selajutnya diharap fokus pada jenis Lithium Mangan Oksida dengan rasio mol Li/Mn 1 karena sudah terbukti memiliki lithium uptake yang tinggi.

Penelitian selanjutnya diharap dapat melakukan proses recovery Lithium yang lebih lengkap, tidak sampai tahap adsorbsi saja.

(43)

Kandungan Lithium Sidoarjo

• Kandungan lithium = 5 ppm (mg/liter)

• Debit Lumpur= 10.000 m3/hari = 10x106 liter/hari

• Lithium yang dikeluarkan setiap hari = 50x106mg/hari= 50 Kg/hari

(44)

Perhitungan Lithium Uptake (mg/g)

((𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑎𝑎𝑑𝑑𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 − 𝐿𝐿𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑙𝑙𝑝𝑝𝑎𝑎𝑑𝑑𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝) × 1𝑙𝑙𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝) 𝑚𝑚𝑎𝑎𝑙𝑙𝑙𝑙𝑎𝑎 𝑎𝑎𝑑𝑑𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑎𝑎 • LMO 1: ((5.81𝑚𝑚𝑚𝑚𝑙𝑙𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 − 5.25𝑚𝑚𝑚𝑚𝑙𝑙𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 ) × 1 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝) 0.1 𝑚𝑚 = 0.66 𝑚𝑚𝑚𝑚 0.1𝑚𝑚 = 6.6 𝑚𝑚𝑚𝑚/𝑚𝑚 • LMO 0.8: ((5.81𝑚𝑚𝑚𝑚𝑙𝑙𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 − 5.36𝑚𝑚𝑚𝑚𝑙𝑙𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 ) × 1 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝) 0.1 𝑚𝑚 = 0.45 𝑚𝑚𝑚𝑚 0.1𝑚𝑚 = 4.5 𝑚𝑚𝑚𝑚/𝑚𝑚 • LMO 0.5: ((5.81𝑚𝑚𝑚𝑚𝑙𝑙𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 − 5.78𝑚𝑚𝑚𝑚𝑙𝑙𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 ) × 1 𝑙𝑙𝑙𝑙𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝) 0.1 𝑚𝑚 = 0.03 𝑚𝑚𝑚𝑚 0.1𝑚𝑚 = 0.3 𝑚𝑚𝑚𝑚/𝑚𝑚

(45)

Ion exchange LMO 0,8

(Li) [Li0.33Mn1.67IV]O

4 + 1.33 H+ -> (H)[H0.33Mn1.67IV]O4+ 1.33 Li+

(Y-S Kim et al, 2002)

Reaksi Redoks pada LMO 0,5

4(Li)[MnIIIMnIVO

4 ]+ 8H+ = 3[MnIV2]O4 + 4Li+ + 2Mn2+ + 4H2O

(Burns et al, 1996)

(Li)[Li0.2]16c[Li0.4Mn1.6]16dO4 + 1.6 H+ ->

(H)[Li0.2]16c[Li0.4Mn1.6]16dO4 + 1.6 Li+

(46)

Rasio Li/Mn Rumus Kimia

Sample Nama Sample

Massa Reaktan(gram)

Li2CO3 MnO2

0,5 LiMn2O4 LMO 0,5 20,44 96,13

0,8 Li1,3Mn1,6O4 LMO 0,8 29,79 87,97

1 Li1,6Mn1,6O4 LMO 1 36,27 85,29

2 Li2MnO3 LMO 2 63,24 74,35 Massa reaktan yang dibutuhkan untuk sintesa LMO

Gambar

Tabel Lithium Uptake Lithium Mangan Oksida
Grafik Lithium Uptake terhadap Rasio Li/Mn   Lithium Mangan Oksida

Referensi

Dokumen terkait

Logistik merupakan rangkaian kegiatan pengambilan dan penempatan barang dari tempat dan waktu yang telah direncanakan.Pengertian logistik lain adalah sekumpulan aktivitas

IRSA IZRIYANI MARBUN (100304080) dengan judul Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Kopi Luwak Bermerek di Kota Medan.. Penelitian ini dibimbing oleh

keunggulan bersaing.Organisasi harus dapat menerapkan suatu strategi yang tepat agar persaingan organisasi dapat berhasil dengan baik, hal ini perlu agar dapat

Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L) Terhadap Pertumbuhan Staphylococus aureus dan Escherichia coli Dengan Metode Difusi

kegagalan. Hal ini disebabkan karena pada server.. utama mati dan tidak ada server backup yang. menggantikan fungsi server utama yang mati. Untuk menghindari masalah

Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas Tehnologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.. Salatiga

Agen pengeras yang baik adalah tidak bisa digunakan oleh mikroorganisme, tidak menghambat pertumbuhan dari bakteri dan juga tidak mencair pada suhu kamar. Nutrient

Disertasi Doktor pada UKSW Salatiga: tidak diterbitkan.. Analisis dan Perancangan Game “PETUALANGAN