• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kantor konsultan pajak DTS yang beralamat di The Plaza Office Tower Lt. 32, Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat.

3.2 Gambaran Umum Perusahaan

Deloitte Touche Tohmatsu (juga terkenal dengan merek Deloitte) merupakan anggota dari the Big Four auditors, sebuah kelompok kantor akuntan internasional terbesar di dunia. Sebagai tambahan dari jasa akuntansi, Deloitte adalah satu dari kantor penasehat bisnis yang terbesar di dunia yang menawarkan jasa manajemen strategik dan operasional pada perusahaan-perusahaan dalam Fortune 500 (Sumber : Wikipedia).

Sebelumnya, kantor ini dikenal dengan nama Deloitte & Touche yang terbentuk karena bergabungnya Touche Ross dan Deloitte Haskins & Sells (di luar Kerajaan Inggris) pada tahun 1990. Dalam tahun 1993, kantor internasional mengubah namanya menjadi Deloitte Touche Tohmatsu, nama yang ketiga berasal dari kantor Tohmatsu & Co, yang bergabung dengan Touche Ross dalam tahun 1975. Nama kantor ini merupakan gabungan nama William Welch Deloitte,

(2)

Touche, dan Panglima Nobuzo Tohmatsu. Nama Deloitte adalah nama tertua yang terus-menerus digunakan dalam profesi akuntansi. Deloitte Touche Tohmatsu berbentuk hukum Swiss Verein, suatu organisasi keanggotaan berdasarkan Undang-undang Sipil Swiss (Swiss Civil Code) dimana setiap anggotanya merupakan badan hukum tersendiri dan independen. Kantor pusat globalnya berkedudukan di Manhattan, New York.

Sampai tahun 2004, Deloitte mempekerjakan 115.000 profesional pada hampir 150 negara, menawarkan jasa audit, perpajakan, konsultansi dan penasehat keuangan kepada lebih dari separuh jumlah perusahaan terbesar di dunia.

Deloitte di Indonesia diwakili oleh Osman Bing Satrio dan Rekan, juga didukung oleh PT. Deloitte Konsultan Indonesia dan Deloitte Tax Solutions (DTS).

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui akibat dari suatu tindakan atau bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Korelasi adalah ukuran hubungan (relationship) antara dua variable, terutama variabel kuantitatif (Stanislaus, 2009). Penelitian korelasional mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor yang lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Dalam penelitian korelasional, dikenal dua model hubungan, yaitu hubungan negatif atau korelasi negatif dan hubungan positif atau korelasi positif. Yang dimaksud dengan korelasi negatif adalah suatu

(3)

hubungan yang saling bertolak, dimana kenaikan pada suatu varibel akan diikuti penurunan pada variabel yang lain. Sebagai contoh: pada judul penelitian hubungan kecerdasan emosi dengan perilaku delinkuen, peneliti menentukan hipotesis penelitiannya berbunyi “ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan perilaku delinkuen”, artinya peningkatan skor subjek pada varibel kecerdasan emosi akan diikuti penurunan skor subjek pada variabel perilaku delinkuen, atau dengan kata lain semakin tinggi kecerdasan emosi seseorang akan semakin rendah perilaku delinkuennya. Adapun yang dimaksud dengan hubungan positif atau korelasi positif adalah suatu hubungan yang searah, dimana kenaikan pada suatu variabel akan diikuti oleh kenaikan pada variabel lainnya.

Jumlah minimal subjek penelitian yang dapat diterima dalam penelitian korelasional adalah N=30 . Tidak ada ketetapan mutlak mengenai besar kecilnya sampel dan untuk “menampung” kesesatan karena kecilnya sampel salah satunya adalah dengan memberi syarat lebih berat dalam mengetes taraf signifikansi.

Salah satu analisis korelasi yang dapat digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan analisis korelasi product moment, yaitu:

1. Penelitian terdiri dari satu varibel bebas (biasa disebut variabel X atau Independent variabel) dan satu variabel terikat (biasa disebut variabel Y, atau dependent variabel).

(4)

3. Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk itu sebelum melakukan analisis korelasi ada uji asumsi yang harus dilakukan, yaitu uji normalitas sebaran dan uji linieritas hubungan.

Rancangan penelitian ini diajukan untuk mengetahui interaksi atau pengaruh antara variabel pelatihan dengan variabel produktivitas karyawan. Variabel bebas atau independent variabel (X) dalam penelitian ini adalah Pelatihan, dan variabel terikat atau dependent variabel (Y) adalah produktivitas karyawan. Jawaban responden atas sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam kuisioner akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dari hasil perhitungan menggunakan SPSS.

3.4 Hipotesis

Dalam hipotesis penulisan ini penulis menyimpulkan bahwa “Diduga adanya pengaruh pelatihan terhadap produktivitas karyawan pada Kantor Konsultan Pajak DTS”

3.5 Variabel dan Skala Pengukuran

Sebelum melakukan pengukuran data, penulis harus menentukan variabel yang akan dijadikan variabel penelitian. Menurut Hach dan Farhady variabel penelitian secara teoritis dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain, lebih lanjut Kidder menyatakan bahwa variable adalah kualitas dimana peneliti mempelajari kesimpulan darinya (Sugiyono, 2009).

(5)

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, dimana variabel bebasnya adalah pelatihan disebut sebagai variabel X. Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi, dimana variabel tergantung adalah produktivitas karyawan disebut sebagai variabel Y.

Pengukurannya dalam hal ini menggunakan ukuran ordinal. Ukuran ordinal yaitu data diklasifikasikan dibedakan dengan nilai dan mempunyai tingkat atau urutan. Tingkat urutan ordinal banyak digunakan dalam penelitian sosial terutama untuk mengukur kepentingan sikap atau persepsi. Melalui pengukuran ini peneliti dapat membagi respondennya dalam urutan ranking atas dasar sikapnya pada obyek tindakan tertentu.

3.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini adalah : a. Pelatihan

Adalah tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan sumber daya dalam suatu organisasi untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.

(6)

Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Indikator Variabel

Variabel Indikator Definisi Operasional

Pelatihan a. Pelaksanaan Aktivitas/kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemberian pelatihan.

b. Materi Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan.

c. Metode Cara yang dilakukan dalam melaksanakan pelatihan.

d. Trainer Orang yang memberikan dan menjelaskan pelatihan.

e. Fasilitas Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelatihan.

f. Dampak Hasil yang ditimbulkan setelah pelaksanaan pelatihan.

Sumber: Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2009:83), Manajemen Sumber Daya Manusia

b. Produktivitas

Adalah suatu konsep yang menunjang adanya keterkaitan hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari tenaga kerja.

Tabel 3.2

Definisi Operasional dan Indikator Variabel

Variabel Indikator Definisi Operasional

Produktivitas a. Mutu Kualitas pekerjaan yang dihasilkan.

b. Penghargaan Suatu bentuk apresiasi atas suatu prestasi yang dicapai oleh seorang karyawan. c. Keterampilan

dan Keahlian

Kemampuan yang dimiliki oleh seorang karyawan.

d. Potensi diri Kemampuan yang dimiliki seorang karyawan yang belum sepenuhnya terlihat. Sumber: Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2009:83), Manajemen Sumber Daya Manusia

(7)

3.7 Metode Pengumpulan Data

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Dalam penelitian ini penulis melakukan metode pengumpulan data dengan penelitian langsung pada perusahaan yang menjadi obyek penelitian. Penelitian lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data primer yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dengan teori-teori yang ada. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara penyebaran angket, yaitu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden untuk dijawab. Dalam hal ini, kuesioner disebarkan kepada responden secara acak dengan penentuan sampel dari sejumlah populasi yang ada.

Sifat pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan tertutup dimana kemungkinan jawaban telah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban yang lain.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Metode pengumpulan data yang diperoleh dari literatur-literatur dan buku-buku ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang dibahas di dalam skripsi ini. Dengan dilakukan studi kepustakaan, diharapkan agar dapat menggali teori-teori dasar atau konsep-konsep yang ditemukan para ahli, mendapat orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih, serta

(8)

3.8 Jenis Data

Penelitian ini dilakukan di Kantor Konsultan DTS, dari bulan April hingga bulan Juni 2011. Penyebaran kuisioner dilakukan pada bulan Mei 2011. Penyebaran kuisioner dilakukan pada karyawan staff Profesional Kantor Konsultan Pajak DTS.

Guna menjawab permasalahan yang diteliti, penulis akan menghimpun data primer yang langsung diperoleh dari responden yang menjadi subjek penelitian maupun data sekunder yang berhubungan dengan peneltian sebagai berikut :

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan dari responden yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara melalui kuisioner tertutup, yang disebarkan kepada karyawan staff Profesional Kantor Konsultan DTS. Teknik kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang akan dijawab / diisi oleh responden sendiri.

2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan yang diperoleh dari membaca buku teks, literatur, laporan bulanan, laporan statistik, data – data pelatihan karyawan staff Profesional Kantor Konsultan DTS.

3.9 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2009:73), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

(9)

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian ini adalah sebagian dari subyek penelitian yang akan digunakan sebagai dasar dalam pengujian hipotesis, sehingga kesimpulan yang diperoleh dari sampel dianggap berlaku juga untuk populasi.

Untuk pengujian hipotesis maka diperlukan penjelasan tentang metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis (2009) metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Menurut Guilford 1987 dalam buku J. Supranto (2006:239), sampel penelitian meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimum sebanyak 30 elemen (responden), dimana semakin besar sampel (makin besar nilai n=banyaknya elemen sampel) akan memberikan hasil yang lebih akurat. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh karyawan di Kantor Konsultan Pajak DTS sebanyak 110 orang.

3.10 Metode Analisis Data

Untuk menganalisis data yang ada, penulis menggunakan rumus analisis regresi linier, menggunakan Software Program (SPSS). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

(10)

dinyatakan dengan variabel X dan variabel Y adalah variabel tidak bebas dalam hal ini adalah produktivitas karyawan. Dengan menggunakan rumus :

Rumus : Y = a + bX

Dimana : Y = Produktivitas Karyawan (variabel tidak bebas) X = Pelatihan (variabel bebas)

a = Nilai intercept (konstan) b = Koefisien arah regresi

Untuk keperluan analisis penelitian maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya : 1. Sangat setuju (SS) = 4

2. Setuju (S) = 3 3. Ragu-Ragu (R) = 2 4. Tidak Setuju (TS) = 1

2. Pengujian Hipotesis

a. Penentuan tingkat signifikasi

Uji-t dilakukan untuk mengetahui kemampuan pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung dan sekaligus untuk membuktikan hipotesa kedua. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan t-hitung dengan t-tabel pada derajat signifikasi 5% (α = 0.05). Jika nilai t-t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti hipotesis yang diajukan

dapat diterima atau terbukti benar. Langkah-langkah pengujian : 1) Level of significant = 0.05

(11)

2)

 

1 1 b Sc b hitung t 

3) H0: gagal ditolak bila b1= 0

H0 : ditolak bila b1 ≠ 0

4) Pengujian.

Dari analisis ini sekaligus dapat diketahui besarnya kontribusi masing-masing faktor tersebut terhadap produktivitas, yaitu dengan melihat koefisien determinasi secara parsial (r2) dari masing-masing faktor dan variabel dengan (r2) yang terbesar merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap

variabel tidak bebas. 3. Penentuan daerah kritis

Daerah Daerah tolak Ho

Terima Ho

t 0,05

Dalam penelitian tingkat signifikannya yang digunakan adalah 95% Penentuan t hitung, dengan rumus sebagai berikut :

to = b

Sb

Dimana : b = Perkiraan koefisien regresi

(12)

Nilai S dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Sb = Se

√∑X²-∑(X)²/ⁿ

Nilai S (standard Error of Estimate) dapat di hitung dengan rumus : Se = √∑Y² - (a∑Y - b∑XY)

n – 2 4. Pengambilan keputusan

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil perbandingan t hitung dengan t tabel. Jika t hitung < t tabel, maka terima Ho

Referensi

Dokumen terkait

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

Dalam sebuah cerita terdapat unsur yang disebut latar, meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar suasana3. Amanat/pesan apa yang disampaikan dalam

penelitian di Desa Sidomulyo memiliki pengaruh yang penting dalam menunjang permodalan petani kopi rakyat (2) Lembaga pembiayaan non formal yakni pelepas uang dan pedagang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran membaca Alquran dengan metode Tilawati di Pondok Pesantren Ibnul Amin Putri Pamangkih Barabai dan

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul “PELAKSANAAN PENDAFTARAN HAK ATAS TANAH UNTUK MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM MELALUI PROGRAM NASIONAL AGRARIA

Dalam buku Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta, bentuk Joglo dianggap sebagai bentuk rumah Jawa yang paling sempurna karena tipe rumah Joglo mempunyai tiga komponen

Pelanggaran prinsip kerja sama yang paling banyak ditemukan pada tuturan dalam status facebook adalah maksim relevansi sebanyak 22 tuturan dengan persentase 47%, lalu