Oleh: APRILIA DWI HANDAYANI
Dosen Pembimbing: SUBCHAN, M.Sc, Ph.D
ABSTRAK
Salah satu isu internasional yang dewasa ini banyak mendapat sorotan dari berbagai kalangan adalah pemanasan global yang disebabkan oleh gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2). Untuk mengurangi emisi CO2 tanpa membatasi pertumbuhan ekonomi, beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah perluasan kawasan hutan dengan cara reboisasi dan penerapan teknologi bersih. Mengingat keterbatasan sumber daya, investasi harus dilakukan secara optimal dengan cara yang efektif. Hubungan antara produksi CO2 dengan luas area hutan dan Gross Domestic Product dimodelkan sebagai persamaan diferensial biasa.Permasalahan dapat dimodelkan sebagai permasalahan kendali optimal dimana fungsi objektifnya adalah penentuan biaya optimal reboisasi dan teknologi bersih.Solusi optimalnya diperoleh dengan menerapkan metode langsung dan tidak langsung untuk menyelesaikan permasalahan kendali optimal.Selanjutnya permasalahan kendali optimal ditransformasikan menjadi permasalahan Pemrograman Non Linear (Non Linear Programming) dimana hasil transformasinya dapat diselesaikan menggunakan NLP.
Kata-kunci:Efek Rumah Kaca, Emisi CO2, Kendali Optimal, Pemodelan Matematika.
Pendahuluan
Selama beberapa dekade terakhir, berkembang kekhawatiran tentang isu-isu lingkungan seperti polusi udara, konservasi cadangan air dan pengurangan hutan tropis. Pemanasan global (global warming) merupakan salah satu isu internasional yang dewasa ini banyak mendapat sorotan dari berbagai macam kalangan. Pemanasan global diartikan sebagai meningkatnya suhu bumi secara keseluruhan yang disebabkan oleh efek gas rumah kaca dan merupakan salah satu gejala dari pengelolaan sumber daya hutan yang tidak berkelanjutan.
Bagaimana dengan Indonesia???
Indonesia juga merupakan salah satu negara emitor
GRK khususnya yang berasal dari pembukaan hutan
dan pengeringan gambut
Negara-negara lain memandang kebakaran hutan
gambut yang kerap terjadi di Indonesia merupakan
penyumbang CO2 terbesar di dunia.
Indonesia dituding menjadi negara ketiga yang
menjadi penyumbang pemanasan global karena
penebangan dan pembakaran hutan yang terjadi
beberapa tahun belakangan ini
Indonesia menjadi salah satu bagian dari solusi
JENIS GAS YANG TERGOLONG SEBAGAI GAS RUMAH KACA CO2 Berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara gas alam) CH4 Berasal dari areal persawahan, pelapukan kayu, timbunan sampah , proses industri, eksplorasi bahan bakar fosil. O3 Terbentuk ketika sinar matahari bereaksi dengan gas buang kendaraan bermotor. CFC Berasal dari penggunaan alat pendingin ruangan dan lemari es. N2O Berasal dari kegiatan pertanian/ pemupukan, transportasi dan proses industri
No Gas rumah kaca Rumus kimia Kontribusi ( % ) 1 2 3 4 5 6 Karbon dioksida Metana Klorofluro karbon R-12 Ozon
Kloro fluro karbon R-11 Nitro oksida CO2 CH4 CFC R-12 O3 CFC R-11 N2O 50 13 12 7 5 5
Gas rumah kaca dan kontribusinya
terhadap efek rumah kaca
Penggunaan Bahan
DEFORESTASI : penurunan luas area hutan karena adanya konversi hutan untuk penggunaan lain, seperti pertanian, perkebunan, pemukiman, pertambangan dan prasarana wilayah.
DEGRADASI HUTAN: penurunan kualitas hutan akibat penebangan liar (illegal loging), kebakaran, over cutting,
perladangan perpindah (slash and burn) serta
Dampak efek rumah kaca:
menimbulkan masalah terhadap pola
adaptasi makluk hidup pada suatu ekosistem
dan terputusnya rantai makanan antar
organisme yang berakibat pada
menurunnya ketersediaan stok pangan
dunia.
rusaknya ekosistem yang akhirnya akan
memutus rantai makanan dan berpengaruh
kepada seluruh kehidupan dimuka bumi
Hubungan antara Gross Domestic
Product (GDP) dan pemanasan global.
GDP : total nilai penjualan barang dan jasa suatu
negara dalam setahun.
Konsumsi yang berhubungan dengan kebijakan
karbon untuk menurunkan emisi CO2 sebanyak
50% akan menurunkan GDP sebanyak 4% di
Amerika Utara, 1% di Eropa dan 19% di beberapa
negara pengekspor minyak.
Laju pertumbuhan ekonomi berkorelasi positif
Perumusan Masalah
1.
Bagaimana model matematis yang
menggambarkan hubungan dinamis emisi
CO2 dengan investasi pada reboisasi dan
penerapan teknologi bersih?
2.
Bagaimana menentukan kendali emisi CO2
dan efek rumah kaca dengan reboisasi dan
penerapan teknologi bersih?
Tujuan Penelitian
1.
Mendeskripsikan model matematis yang
menggambarkan hubungan dinamis
emisi CO2 dengan investasi pada
reboisasi dan penerapan teknologi bersih.
2.
Menentukan kendali emisi CO2 dan efek
rumah kaca dengan reboisasi dan penerapan
teknologi bersih.
Manfaat Penelitian
Untuk
memberikan
informasi
bahwa
penyelesaian kendali optimal yang diperoleh
dapat menjadi suatu solusi optimal dalam
menentukan kebijakan pengurangan emisi
CO2 dengan cara reboisasi dan penerapan
teknologi bersih.
KAJIAN PUSTAKA
Model Matematika Emisi CO2
Model matematika dari emisi CO2
di-rumuskan sebagai berikut (Caetano, 2008):
(
)
=
−
=
−
+
−
−
=
γy
y
hz
y
u
z
y
u
α
z
α
s
x
1
rx
x
1 2 2 1
Keterangan:
x
= Besarnya emisi CO2 di atmosfer
z
= luas area hutan
y
= Gross Domestic Product (GDP)
r
= tingkat emisi CO
2s
= kapasitas angkut CO
2di atmosfer
= parameter yang berkaitan dengan luas area
hutan
= parameter yang berkaitan dengan GDP
= kontrol emisi CO
2dengan adanya investasi
pada reboisasi atau luas area hutan
= kontrol emisi CO
2dengan adanya investasi
pada penerapan teknologi bersih
h
= laju penipisan hutan
1
α
2α
1 u 2 uPermasalahan Kendali Optimal
Permasalahan kendali optimal dalam penelitian ini
adalah meminimalkan biaya reboisasi dan teknologi
bersih untuk mengurangi emisi CO2 di atmosfer
yang dirumuskan dalam fungsi tujuan berikut:
u1 adalah kendali emisi CO2 dengan adanya
investasi pada reboisasi atau luas area hutan
u2 adalah kendali emisi CO2 dengan adanya
investasi pada penerapan teknologi bersih.
Bobot a, b, dan c mencerminkan nilai kepentingan
relatif dari variabel x, u1 dan u2.
(
u
u
)
e
(
ax
bu
cu
)
dt
Teori Kendali Optimal
Persamaan dinamik dari suatu sistem kendali adalah:
Dengan
adalah variabel keadaan dan
adalah variabel kendali.
Fungsi tujuan dapat dituliskan dalam tiga bentuk:
1. Bentuk Bolza
2. Bentuk Lagrange
3. Bentuk Mayer
(
x u)
F x = , n R x∈ u ∈U( )
[
x t p t]
V(x( ) ( )t u t p t)dt J U u T f f +∫
= ∈ , , 0 , , , min ϕ ( ) ( ) (x t u t p t)dt V J U u T∫
= ∈ 0 , , , min( )
[
x t p t]
dt J U u f , , f min ϕ = ∈Sistem Dinamik
Sistem dinamis adalah sistem yang berubah
berdasarkan fungsi waktu.
Secara matematis, suatu sistem dapat
dinyatakan dalam bentuk himpunan
persamaan differensial biasa. Sebuah sistem
dinamik untuk
dapat dtuliskan
Kestabilan Sistem
Diberikan suatu sistem persamaan diferensial berbentuk :
Titik (x0; y0) yang membuat fungsi f dan g sama dengan nol disebut titik setimbang.
Stabilitas sistem dapat ditentukan dari nilai eigen : a. Sistem dikatakan stabil jika dan hanya jika akar
karakteristiknya adalah real dan negatif
b. Sistem dikatakan stabil asimtotis jika akar karakteristiknya real negatif atau mempunyai bagian real negatif
c. Sistem dikatakan tidak stabil jika dan hanya jika akar
karakteristiknya adalah real positif atau mempunyai paling sedikit satu akar karakteristik dengan bagian real positif.
Prinsip Maksimum Pontryagin
Diberikan persamaan plant:
Diberikan indeks performansi:
Dan kondisi batas
dan
bebas.
Maka langkah-langkah penyelesaiannya adalah:
1. Bentuk fungsi Hamiltonian
2. Minimumkan H terhadap semua vektor kontrol
:
dan diperoleh
3. Gunakan hasil dari langkah 2 ke dalam langkah 1 dan
tentukan H* yang optimal.
( ) ( )
(
x t u t t)
f x = , ,( )
(
x t t)
V(x( ) ( )t u t t)dt S J f t t f f , , , 0∫
+ = ( )t0 x0 x = x( )
tf = xf( ) ( ) ( )
(
x
t
u
t
t
t
)
V
(
x
( ) ( )
t
u
t
t
) ( ) ( ) ( )
t
f
(
x
t
u
t
t
)
H
,
,
λ
,
=
,
,
+
λ
',
,
( )
t u 0 * = ∂ ∂ u H( )
(
( ) ( )
)
t t t x h t u* = * ,λ* ,( )
(
( ) ( )
)
( )
(
x
t
h
x
t
t
t
t
t
)
H
(
x
( ) ( )
t
t
t
)
H
* *,
*,
λ
*,
,
λ
*,
=
* *,
λ
*,
4. Selesaikan sekumpulan 2n persamaan
dan
Dengan kondisi awal
dan kondisi akhir
5.Untuk memperoleh kontrol optimal, substitusikan
solusi
dari langkah 4 ke dalam ekspresi
optimal kontrol u
*pada langkah 2.
( )
* * ∂ ∂ + = λ H t x( )
* * ∂ ∂ − = x H t λ 0x
( )
0 ' * * * = − ∂ ∂ + ∂ ∂ + f t f t x t x S t t S H f f δ λ δ( ) ( )
t t x* ,λ*METODOLOGI PENELITIAN
Tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Studi literatur.
b. Menguraikan kajian pustaka.
c. Menyelesaikan permasalahan kendali optimal emisi CO2 dengan menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung dengan terlebih dahulu melakukan analisis
kestabilan sistem.
d. Melakukan simulasi program komputer dengan menggunakan software Miser3.
e. Menganalisis hasil simulasi kendali optimal emisi CO2 dengan reboisasi dan teknologi bersih dari software Miser3.
f. Menarik kesimpulan mengenai model dan penyelesaian kendali optimal emisi CO2 dengan reboisasi dan teknologi bersih.
HASIL & PEMBAHASAN
Model Matematika Emisi CO2
Keberadaan hutan dapat menyerap atau mengurangi emisi,
sehingga dituliskan ke dalam bentuk . Emisi CO2
berkorelasi positf dengan pertumbuhan ekonomi (GDP) dan berkurang adanya penerapan teknologi bersih, hal ini
dapat dinyatakan dalam bentuk . Sedangkan
suku menunjukkan bahwa luas area hutan meningkat
karena adanya reboisasi dan -hz menunjukkan adanya penurunan atau penipisan luas area hutan.
(
)
=
−
=
−
+
−
−
=
γy
y
hz
y
u
z
y
u
α
z
α
s
x
1
rx
x
1 2 2 1
z α1 −(
α2 − u2)
y y u1Analisis Dinamik
Mencari titik setimbang
Substitusikan ke persamaan ke 2
Substitusikan nilai y=0 dan z=0 ke persamaan 1
Diperoleh x=0 atau x=s 0 0 0 = = = y y y γ 0 0 1 0 = = − = z hz y u z ( ) 0 1 0 1 0 2 2 1 = − = − + − − = s x rx y u z s x rx x α α
Diperoleh 2 titik tetap: E0=(0,0,0) dan E1=(s,0,0)
Untuk analisa kestabilan titik tetap (x; z; y), maka
perlu dibentuk matriks Jacobian
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ = = y y f z y f x y f y z f z z f x z f y x f z x f x x f j j j j j j j j j J 33 32 31 23 22 21 13 12 11 − − − − − = γ α α 0 0 0 1 1 2 2 1 u h u s rx s x r JNilai eigen diperoleh dari determinan (J-eI)=0
Sehingga diperoleh nilai eigen
(
)
0
0
0
0
1
det
1 2 2 1=
−
−
−
−
−
=
−
γ
α
α
u
h
u
s
rx
s
x
r
eI
J
γ
= − = − − = 3 2 1 1 e h e s rx s x r eUntuk titik tetap E0=(0,0,0) diperoleh nilai eigen
Karena
dan
bernilai positif tetapi
bernilai negatif, maka sistem tidak stabil
Untuk titik tetap E1=(s,0,0) diperoleh nilai eigen
Karena dan bernilai negatif tetapi bernilai positif,
maka sistem tidak stabil
γ
= − = = 3 2 1 e h e r e 1e
e
3e
2 1e
e
2e
3γ
= − = − = 3 2 1 e h e r ePenyelesaian Kendali Optimal
dengan Metode Tidak Langsung.
Prinsip Maksimum Pontryagin
Bentuk fungsi Hamiltonian:
Kondisi stasioner:
diperoleh kendali optimal dan
(
u)
y(
u y hz)
y z s x rx cu bu ax e H δt λx α α + λz − + λyγ − + − − + + + = − 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 ) ( 0 2 0 0 2 0 2 2 1 1 = − ⇔ = ∂ ∂ = + ⇔ = ∂ ∂ − − y cu e u H y bu e u H x t z t λ λ δ δ t z be y u = − λ −δ 2 * 1 t x ce y u = λ −δ 2 * 23. Persamaan State dan Co State
Dengan mensubstitusikan persamaan dan pada
persamaan state dan co state, maka diperoleh sistem yang optimal, yaitu: * 1 u u2* y H y hz y be y H z y ce y z s x rx H x y t z z t x x γ λ λ λ λ α α λ δ δ = ∂ ∂ = − − = ∂ ∂ = − + − − = ∂ ∂ = − − 2 2 1 1 2 (α ) λ λ γ λ λ λ α λ λ λ λ λ δ y z x y z x z t x x x u u y H h z H axe s x r r x H − − − − = ∂ ∂ − = + = ∂ ∂ − = − + − = ∂ ∂ − = − 1 2 2 1 2 2
Sehingga
Persamaan State
Substitusikan dan ke persamaan state sehingga
diperoleh sistem yang optimal :
− = − ,0.0008 2 , 00012 . 0 max min * 1 t z be y u λ δ = − ,0.0008 2 , 00012 . 0 max min * 2 t x ce y u λ δ * 1 u u2* y y hz y be y z ce y z s x rx x t z t x γ λ λ α α δ δ = − − = − + − − = − − * * 2 1 * 0008 . 0 , 2 , 00012 . 0 max min 0008 . 0 , 2 , 00012 . 0 max min 1
Persamaan State
Substitusikan
dan
ke persamaan state
sehingga diperoleh sistem yang optimal:
* z* z * 1 u u2* γ λ λ λ λ α λ λ λ α λ λ λ λ λ δ δ δ y t z z t x x y z x z t x x x be y ce y y H h z H axe s x r r x H − − − − − = ∂ ∂ − = + = ∂ ∂ − = − + − = ∂ ∂ − = − − − 0008 . 0 , 2 , 00012 . 0 max min 0008 . 0 , 2 , 00012 . 0 max min 2 2 2 1
Penyelesaian Kendali Optimal dengan
Metode Langsung
Diselesaikan dengan menggunakan salah satu toolbox Matlab, yaitu Miser 3.
File yang diperlukan untuk simulasi pada software ini terdiri 9 M-File, yaitu:
1. ocf.m 2. ocdfdx.m 3. ocdfdu.m 4. ocg0.m 5. ocg0dx.m 6. ocg0du.m 7. ocphi.m 8. ocdpdx.m 9. ocxzero
Penyelesaian Kendali Optimal Emisi CO
2dengan
Metode Langsung.
Kendali optimal dengan metode langsung diselesaikan
dengan menggunakan software.
Tabel 1. Parameter dan nilainya
Parameter Nilai r 0.15 s 700 h 0.0001 0.0449 a 0.1 b 3.5 x 109 c 1 x 109 0.0006 0.00005 0.01 γ 1 α 2 α δ
Tabel 2. Parameter Komputasi
Parameter Komputasi Simbol Nilai
Waktu akhir 30
60 Batas bawah kontrol dan 0.00012 Batas atas kontrol dan 0.0008 Nilai awal emisi CO2 149,4436 Nilai awal luas area hutan 116,567 Nilai awal GDP 1144,27 1 u 2 u f t ) 0 ( x ) 0 ( z ) 0 ( y 2 u 1 u
Hasil Simulasi
Grafik tanpa kendali (t
f=30)
Emisi CO2 673,38394 juta ton
Luas hutan 116,21782 (puluhan ribu km
persegi) 0 5 10 15 20 25 30 0 200 400 600 800 Waktu (Tahun) E m isi C O 2 ( jut a t on) 0 5 10 15 20 25 30 116.2 116.3 116.4 116.5 116.6 116.7 Waktu (Tahun) Luas hut an( x1 0000 km per se gi )
Grafik dengan kendali reboisasi (t
f=30)
Emisi CO2 673,35449 juta ton
Luas hutan 125,75076 (puluhan ribu km
persegi) 0 5 10 15 20 25 30 0 200 400 600 800 Waktu (tahun) E m isi C O 2 ( jut a t on) 0 5 10 15 20 25 30 116 118 120 122 124 126 Waktu (tahun) Luas H ut an ( x1 000 0 km per se gi )
Grafik dengan kendali teknologi bersih
(t
f=30)
Emisi CO2 652,79954 juta ton
Luas hutan 116,21782 (puluhan ribu km
persegi) 0 5 10 15 20 25 30 100 200 300 400 500 600 700 Waktu (Tahun) E m isi C O 2 ( jut a t on) 0 5 10 15 20 25 30 116.2 116.3 116.4 116.5 116.6 116.7 Waktu (Tahun) Luas H ut an ( x1 000 0 km per se gi )
Grafik dengan kendali reboisasi dan
teknologi bersih (t
f=30)
Emisi CO2 652,76970 juta ton
Luas hutan 125,75076 (puluhan ribu km
persegi) 0 5 10 15 20 25 30 0 200 400 600 800 Waktu (tahun) E m isi C O 2 ( jut a t on) 0 5 10 15 20 25 30 116 118 120 122 124 126 Waktu (tahun) Luas H ut an ( x1 000 0 km per se gi )
Grafik GDP (t
f=30)
Nilai GDP 5112,90062 (ratusan juta
US $) 0 5 10 15 20 25 30 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 Waktu (tahun) B esa rnya G D P ( ra tu sa n j ut a U S $) tanpa kendali dengan kendali u1 dengan kendali u2 dengan kendali u1 dan u2
Grafik tanpa kendali (t
f=60)
Emisi CO2 704,92109 juta ton
Luas hutan 115,86969 (puluhan ribu km
persegi) 0 10 20 30 40 50 60 0 200 400 600 800 Waktu (tahun) E m isi C O 2 ( jut a t o n) 0 10 20 30 40 50 60 115.8 116 116.2 116.4 116.6 Waktu (tahun) Luas H ut an ( x1 0000 km per se gi )
Grafik dengan kendali reboisasi (t
f=60)
Emisi CO2 704,76840 juta ton
Luas hutan 167,96977 (puluhan ribu km
persegi) 0 10 20 30 40 50 60 0 200 400 600 800 Waktu (tahun) E m isi C O 2 ( jut a t o n) 0 10 20 30 40 50 60 100 120 140 160 180 Waktu (tahun) Luas H ut an ( x1 000 0 km per se gi )
Grafik dengan kendali teknologi bersih
(t
f=60)
Emisi CO2 611,65541 juta ton
Luas hutan 115,86969 (puluhan ribu km
persegi) 0 10 20 30 40 50 60 0 200 400 600 800 Waktu (tahun) E m isi C O 2 ( jut a t on) 0 10 20 30 40 50 60 115.8 116 116.2 116.4 116.6 Waktu (tahun) Luas H ut an ( x1 000 0 km per se gi )
Grafik dengan kendali reboisasi dan
teknologi bersih (t
f=60)
Emisi CO2 611,47566 juta ton
Luas hutan 167,96977 (puluhan ribu km
persegi) 0 10 20 30 40 50 60 0 200 400 600 800 Waktu (tahun) E m isi C O 2 ( jut a t on0 0 10 20 30 40 50 60 100 120 140 160 180 Waktu (tahun) Luas H ut an ( x1 000 0 km per se gi )
Grafik GDP (t
f=60)
Nilai GDP 22845,79045 (ratusan juta
US $) 0 10 20 30 40 50 60 0 0.5 1 1.5 2 2.5x 10 4 Waktu (tahun) B esa rnya G D P ( ra tu sa n j ut a U S $) tanpa kendali dengan kendali u1 dengan kendali u2 dengan kendali u1 dan u2
No Kasus (30 th) Emisi CO2 Luas Hutan GDP 1 Tanpa kendali 673,38 116,22 5112,90 2 Dengan kendali u1 673,35 125,75 5112,90 3 Dengan u2 652,80 116,22 5112,90 4 Dengan kendali u1 dan u2 652,77 125,75 5112,90
No Kasus 60 th) Emisi CO2 Luas Hutan GDP 1 Tanpa kendali 704,92 115,87 22845,79 2 Dengan kendali u1 704,77 167,97 22845,79 3 Dengan u2 611,66 115,87 22845,79 4 Dengan kendali u1 dan u2 611,48 167,97 22845,79
Kesimpulan
1. Dengan pelaksaan reboisasi dan teknologi bersih, kelestarian
hutan dapat terjaga dan penurunan emisi CO2 dan efek rumah kaca dapat dicapai tanpa menyebabkan penurunan nilai GDP.
2. Teknologi bersih lebih banyak berpengaruh terhadap penurunan emisi
CO2 dibandingkan dengan reboisasi. Akan tetapi jika hanya diterapkan teknologi bersih, maka luas hutan akan semakin menipis. Oleh karena itu, untuk mencapai penurunan emisi CO2 dengan tetap mempertahankan luas area hutan dan pertumbuhan ekonomi negara, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan reboisasi dan teknologi bersih secara bersama-sama
Saran
Pada penelitian ini, tidak dibahas mengenai analisis eksistensi dan ketunggalan kendali optimal. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan agar membahas mengenai analisis eksistensi dan ketunggalan kendali optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Betts, J.T., (2001), Practical Methods for Optimal Control Using Nonlinear Programming, SIAM, University science center, Philadelphia.
Bryson, dan Ho,(1975), Applied Optimal Control, Taylor Francis GroupUnited, New York.
Caetano, M.A.L, Gerardi, M. dan Yoneyama, T. (2008), ”Optimal Resource Management Control for CO2 Emission and Reduction of Green House Effect”, Ecological Modelling, No. 213, hal. 119-126
Coyle, C., dan Hall.,(1996), System Dynamic Modelling, Cranfield University, United Kingdom.
Edwards, D., dan Hamson, M. (1989), Guide to mathematical Modelling, The Macmillan Press, Ltd.
Finizio, dan Ladas,(1998), Differential Equations with Modern Applications. 2st
edition, Wadsworth, New York: Inc.
German Watch, (2010), The Climate Change Performance Index Result 2011 ., http://www.germanwatch.org, diakses tanggal 8 Februari 2011.
Krisna, (2007), Studi Lapangan TL: Teknologi Bersih.,
http://www.itb.ac.id/news/1402.xhtml., diakses tanggal 6 November 2010. Naidu, D.S. (2002), Optimal Control Systems, CRC PRESS, New York.
Subchan, S., dan Zbikowski, R.,(2009), Computational Optimal Control Tools and
Practise, John Willey and Sons, Ltd, publication, United Kingdom
Soemarwoto, O., (2005), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sugiyono, A. (2000), ”Prospek Penggunaan Teknologi Bersih untuk Pembangkit Listrik dengan Bahan Bakar Batubara di Indonesia”, Jurnal Teknologi
Lingkungan, No. 1, hal. 90-95
Susanta, F. dan Sutjahjo, H., (2007), Akankah Indonesia Tenggelam akibat Pemanasan
Global?, Penebar Plus+, Jakarta.
Widodo, (2007), Pengelolaan Sumber Daya Hutan Untuk Mengurangi Emisi Gas CO2
Penyebab Efek Rumah Kaca ( Green House Effect ) .,
http://uwityangyoyo.wordpress.com., diakses tanggal 14 Desember 2010. World Bank Indicators - Indonesia, (2011), CO2 Emissions (KT) In Indonesia .,
http://tradingeconomics.com., diakses tanggal 4 Maret 2011.
World Bank Indicators - Indonesia, (2011), Forest Area (SQ KM) In Indonesia ., http://tradingeconomics.com., diakses tanggal 4 Maret 2011.
World Bank Indicators - Indonesia, (2011), GDP (US Dollar) In Indonesia ., http://tradingeconomics.com., diakses tanggal 4 Maret 2011.
Yang, S.X., (2008), Mathematical Modelling for Earth Sciences, Dunedin Academic Press, Ltd, Scotland