• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PENELITIAN. Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya. Metodelogi. The Effects of Social Media Marketing on Online Consumer Behaviour

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PENELITIAN. Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya. Metodelogi. The Effects of Social Media Marketing on Online Consumer Behaviour"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PENELITIAN

2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of Arts)

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

No Nama Penulis Judul

Pebelitian dan Sumber

Metodelogi

PENJELASAN DAN HASIL PENELITIAN 1. Simons Vinerean, Iuliana Cetina, Luigi Dumitrescu, Mihai Tichindelean. The Effects of Social Media Marketing on Online Consumer Behaviour (International Journal of Business and Management Vol. 8, 2013)

Kuantitatif Para marketer memahami

pentingnya Internet Marketing dalam mengembangkan bisnis,

mereka memanfaatkan media

sosial untuk menciptakan banyak

buzz mengenai merek. Media

sosial juga mempengaruhi

konsumen didalam berbelanja secara online. Media social dapat berkomunikasi langsung dengan perwakilan merek. Konsumen menggunakan internet dan alat sosialisasi online yang berbeda untuk mendapatkan informasi.

2. Mohammad Talha, Ramaiyer Subramaniam Role of E-Commerce in Economic Growth

Dalam jurnal ini dijelaskan

mengenai pengertian dan

pengenalan internet marketing.

E-Commerce mencakup pembelian

barang, jasa dan transaksi keuangan lainnya

(2)

(Journal of Internet Marketing Vol. 4 No.1)

dimana proses interaksi dimediasi oleh informasi atau teknologi digital. Dalam internet perusahaan lebih efisien dalam segi biaya dan waktu. Selain itu pembayaran juga lebih aman karena langsung menggunakan proses transfer atau pun pay pal dimana seluruh konsumen dari seluruh dunia bisa langsung membayar tanpa Perl menukarkan dengan mata uang yang sama. Ini artinya bahwa

internet marketing telah menghilangkan keterbatasan segmen pasar yang kita tuju. Sehungga perekonomian akan lebih cepat tumbuh dengan adanya internet marketing.

3 Michael Trusov, Randolph E. Bucklin, Koen Pauwels Effects of Word-of-Mouth Versus Traditional Marketing: Findings from an Internet Social Networking Site.

Kuantitatif Jurnal ini mempelajari efek dari

pemasaran word-of-mouth

(WOM) yang terjadi pada pertumbuhan situs jejaring sosial internet dan membandingkan dengan pemasaran tradisional. Situs jejaring sosial (inernet) memiliki data dari tiap-tiap anggota yang terdaftar, jadi pemasaran WOM dapat dengan mudah dilacak. Sejalan dengan pemasaran tradisional, WOM

(3)

(Journal of Marketing: September 2009, Vol. 73, No. 5, pp. 90-102)

dapat dikaitkan dengan jumlah member yang baru bergabung dengan situs. Karena endogenitas antara WOM, pendaftaran baru pada situs, dan aktivitas pemasaran tradisional, penulis menggunakan model pendekatan

vector autogressive (VAR).

perkiraan dari model VAR

menunjukkan bahwa arahan

WOM memiliki efek lebih

panjang dari tindakan pemasaran tradisional dan menghasilkan elastisitas respon yang jauh lebih tinggi. 4. John A. Schibrowsky, James W. Peltier, Alexander Nill The State of Internet Marketing Research: A Review of The Literaature and Future Research Directions (European Journal of Marketing, Vol. 41 Iss: 7/8, pp.722 – 733)

Kuantitatif Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji literatur internet marketing untuk menentukan

bagaimana riset internet

marketing telah berkembang dalam hal kuantitas outlet, konten, dan publikasi. Selain itu, jurnal ini mengidentifikasi tren penting dalam literatur internet marketing dan memberikan pandangan dari

celah penelitian dan

memperkirakan area keterarikan. Jurnal ini mengidentifikasi tren penting dalam penelitian internet marketing untuk memberikan

(4)

dalam hal kesenjangan penelitian

dan memperkirakan area

ketertarikan. Tiga daerah

penelitian utama yang cenderung tumbuh dalam beberapa tahun ke

depan adalah: kepercayaan

konsumen yang berkaitan dengan internet, penggunaan internet oleh

konsumen untuk kegiatan

pemasaran yang berhubungan, dan di mana internet menuju dalam hal mengintegrasikan strategi? 5. Bertha Silvia Sutejo Internet Marketing: Konsep dan Persoalan Baru Dunia Pemasaran (Jurnal Manajemen MCU, Vol 6. No. 1, Nov 2006)

Kuantitatif Jurnal ini menyinggung mengenai efek internet marketing pada

marketing mix. Dan dasar pembangun paradigm baru pemasaran. Kunci sukses strategi

pemasaran melalui internet adalah strategi interaktif. Internet membuat pergantian fundamental dari mass marketing menjadi

personalized marketing. Internet marketing memungkinkan

transformasi aktivitas

perdagangan traditional dari

non-electronic menjadi non-electronic play for.

(5)

Muttaqin Marketing Dalam Komunikasi Pemasaran Modern (Jurnal Teknologi Unipdu, Vol 1, No 2 tahun 2011)

perangkat vital dalam suatu bisnis, sistem pemasaran yang baik merupakan pendukung siklus hidup sebuah produk (product lifecycle). Pemasaran tidak sekedar pengembangan produk yang baik, penetapan harga yang menarik, dan ketersediaan bagi konsumen sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan konsumen. Kendala yang dihadapi adalah pada efisiensi anggaran untuk media komunikasi pemasaran. Teknologi informasi khususnya internet sangat mempengaruhi dunia marketing, bahkan pemanfaatan internet untuk marketing dianggap sebagai trend setter. Facebook Marketing merupakan salah satu cara pemasaran melalui internet dengan memanfaatkan fungsi-fungsi yang ada pada jejaring sosial Facebook. Dengan Facebook Marketing pengusaha tidak hanya melaksanakan proses bisnis pemasaran, namun juga dapat berkomunikasi dengan pelanggan-pelanggannya.

Facebook Marketing merupakan solusi komunikasi pemasaran

(6)

modern. 7. Kautsarina Pemasaran Elektronik Melalui Aplikasi Jejaring Sosial (Jurnal Komunikasi dan Media Kominfo, Vol 17, No 2 tahun 2013)

Kuantitatif Jejaring sosial atau media sosial berpotensi membantu pelaku UKM dalam memasarkan produk dan jasanya. Karena mampu menjangkau wilayah yang luas dengan hemat biaya. Melalui jejaring sosial, pelaku bisnis UKM dapat melakukan aktivitas pemasarannya seperti memperkenalkan produk, menjalin komunikasi dengan konsumen dan calon konsumen, dan memperluas jaringan bisnis. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif-deskriptif dengan teknik survei kepada para pelaku UKM di daerah Bengkulu dan Jambi. Teknik pemilihan responden adalah purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pelaku UKM bergerak dalam usaha penjualan barang, bukan jasa. Sedikit responden yang menjual komoditas unggulan daerah mereka masing-masing. Sebagian besar UKM memilih menggunakan akses internet dengan jaringan tanpa

kabel atau mobile access. Target pasar mereka umumnya

(7)

masyarakat lokal. Sedikit pelaku UKM yang membidik pasar nasional apalagi internasional. Aplikasi jejaring sosial yang banyak dipilih oleh pelaku UKM untuk memasarkan produk usahanya, yaitu Facebook, Email, Blackberry Messenger (BBM), situs jual beli, Twitter, website pribadi, dan situs milik orang lain. Aktivitas pemasaran yang banyak dilakukan antara lain mengunggah foto produk untuk memberikan gambaran kepada calon konsumen mengenai produk-produk yang ditawarkan, menuliskan status mengenai produk, menuliskan deskripsi atau tinjauan mengenai produk.

8. Ira Setiawati, Agus Alwi Mashuri Peran Media Sosial Sebagai Upaya Pemasaran Bisnis Online (Jurnal Himsyatech, Vol 10 No. 2 tahun 2014)

Kualitatif Penelitian ini bertujuan untuk memberikan satu analisis deskriptif mengenai seberapa besar peran media sosial bila digunakan sebagai upaya pemasaran bisnis online. Secara praktis hasil penelitian dari artikel ini diharapkan mampu memberikan wawasan serta

masukan bagi pengguna internet dalam melakukan pemasaran

(8)

bisnis online menggunakan media sosial.

Metode dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu sebuah metode yang lebih mudah menyesuaikan dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi dengan menyajikan data berupa kata-kata dan gambar. Dalam Penelitian ini menunjukan bahwa pada era jejaring saat ini peningkatan dan upaya media sosial menjadi maksimal serta strategis bagi para pebisnis untuk memasarkan barang dagangannya secara online.

2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Komunikasi Pemasaran

Menurut Kotler & Armstrong (2008), “Pemasaran (marketing) adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”.

Menurut Chaffey (2009), “Pemasaran adalah proses manajemen yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan secara menguntungkan”.

(9)

Definisi ini menekankan fokus pemasaran pada pelanggan, sementara pada saat yang sama menyiratkan kebutuhan untuk menghubungkan dengan operasi bisnis lain untuk mencapai profitabilitas ini.

Berdasarkan kedua pendapat ahli dapat disimpulkan pemasaran (marketing) merupakan suatu proses manajemen dimana pribadi ataupun perusahaan yang bertanggung jawab dalam menciptakan suatu pertukaran nilai secara menguntungkan satu sama lain.

Komunikasi pemasaran adalah proses menjalin dan memperkuat hubungan yang saling menguntungkan dengan karyawan, pelanggan, serta semua pihak terkait dengan mengembangkan dan mengkoordinasikan program strategi komunikasi agar memungkinkan mereka melakukan kontrak konstruktif dengan perusahaan/merek produk melalui berbagai media. (Alifahmi, 2008)

Sedangkan menurut Belch dan Belch, (2012) menjabarkan komunikasi pemasaran adalah usaha perusahaan ataupun organisasi yang melakukan pemahaman dan memanfaatkan berbagai alat komunikasi pemasaran dalam rangka untuk mengkomunikasikan tentang produk dan jasa kepada target konsumen. Perusahaan tidak hanya menggunakan tetapi juga mengintegrasikan berbagai alat komunikasi pemasaran menjadi satu program pemasaran khususnya pada promosi produk dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan.

Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur yang ada didalamnya yaitu komunikasi dan pemasaran. Menurut West & Turner, (2008) komunikasi secara praktis dapat dipahami sebagai proses sosial dimana individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan mengintepretasikan makna dalam lingkungan mereka. Sedangkan pemasaran dapat dimaknai sebagai suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. (Kotler & Keller, 2009)

Unsur komunikasi dan pemasaran tersebut dapat disusun menjadi sebuah model komunikasi untuk menjelaskan proses komunikasi yang terjadi dalam situasi pemasaran.

(10)

Gambar 2.1 Proses komunikasi

Sumber: (Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis, 2008)

Dalam model proses komunikasi tersebut, elemen-elemen di dalamnya dapat diaplikasikan sebagai pemasaran. Pada sender sebagai elemen utama merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual produk. Encoding adalah mengkomunikasikan ide-ide pemasaran yang diinformasikan dalam bentuk yang bisa menarik perhatian. Sedangkan pada message merupakan isi dari ideide yang ada pada proses komunikasi pemasaran.

Media bertindak sebagai saluran komunikasi yang dapat berbentuk elektronik, cetak, hingga media-media baru yang bermunculan karena perkembangan teknologi komunikasi. Decoding adalah persepsi konsumen yang terbentuk ketika menerima pesan dari pemasar atau pengirim pesan. Receiver adalah target audiens yang menjadi sasaran oleh pemasar. Response adalah tanggapan pada target audiens yang bisa berupa pembelian, pertanyaan, komplain atau kunjungan ke website (situs) resmi perusahaan atau langsung datang ke perusahaan yang bersangkutan. Noise adalah banyaknya pesaing yang juga ingin menyampaikan pesan kepada audiens yang sejenis sehingga terjadi gangguan pada pesan yang diterima berbeda dengan yang dikirim. Sedangkan feedback adalah sebagian dari respon penerima pesan yang dikomunikasikan kembali kepada pengirim pesan.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas mengenai komunikasi pemasaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi pemasaran adalah sebuah aktivitas pemasaran yang menginginkan adanya pemahaman dan persepsi yang sama antara penawaran perusahaan kepada target atau konsumen yang dituju. Komunikasi

(11)

pemasaran juga melibatkan rangkaian strategi dan taktik yang tidak hanya berfokus pada bagaimana berkomunikasi tetapi juga bagaimana perencanaan pemasarannya tersusun dan dapat terwujud dengan baik berdasarkan pada lingkungan internal dan ekstternal perusahaan yang saling berkesinambungan.

2.2.2 Komunikasi Pemasaran Terpadu

Komunikasi pemasaran terpadu merupakan pengembangan dari istilah promosi. Yang membedakan IMC dengan promosi adalah promosi berkonotasi arus informasi satu arah, sedangkan IMC lebih menekankan interaksi dua arah. Konsekuensinya, promosi dipresepsikan sebagai bentuk komunikasi yang bersifat massal, sedangkan IMC lebih bersifat personal atau individual. (Tjiptono & Chandra, 2012). Istilah integrasi menunjukkan keselarasan atau keterpaduan dalam hal tujuan, fokus, dan arah strategi antar elemen bauran promosi dan antar unsur bauran pemasaran. Dengan kata lain IMC menekankan dialog terorganisasi dengan audiens internal dan eksternal yang bersifat lebih personalized, customeroriented, dan terknologi driven.

Menurut four AS (the American Assosiation of Advertising Agency), komunikasi pemasaran terpadu adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana komprehensif yang mengkaji peran strategi masing-masing bentuk komunikasi misalnya - iklan, promosi penjualan humas – dan memadukannya untuk meraih kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi maksimal melalui pengintegrasian pesan. (Uyung, 2006)

Sedangkan definisi menurut Shimps (2005), IMC adalah suatu proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Tujuan IMC tersebut adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran. IMC menganggap jalur yang potensial, untuk menyampaikan pesan di masa mendatang yaitu seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan. IMC juga menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain proses IMC berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk

(12)

menentukkan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif.

Uyung sulaksana (2006) dalam bukunya yang berjudul Integrated Marketing

Communication menjelaskan bahwa IMC mencakup empat jenjang :

a. Aspek filosofis, mulai dari visi yang dijabarkan menjadi misi hingga dirumuskan menjadi sasaran perusahaan yang menjadi pedoman semua fungsi dalam perusahaan.

b. Keterkaitan kerja antar fungsi, yakni operasi, sumber daya manusia, pemasaran, distribusi dan penjualan.

c. Menjaga keterpaduan atau integrasi berbagai fungsu tersebut untuk mewujudkan tiga hal, yaitu konsistensi positioning untuk meraih reputasi yang diharapkan, memelihara interaksi sehingga terjalin ikatan hubungan yang kokoh, dan menerapkan pemasaran berbasis misi untuk mendongkrak nilai tambah di mata stakeholder.

d. Menetapkan jalinan hubungan untuk membina loyalitas dan memperkuat ekuitas merek (produk dan perusahaan) terhadap stakeholder.

Shimp (2005) menyebutkan ciri-ciri tertentu IMC yang membedakan dengan strategi pemasaran lainnya, yaitu :

a. IMC mempengaruhi perilaku, dengan kata lain IMC beryujuan untuk menggerakkan orang untuk bertindak.

b. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan, artinya IMC menghindari pendekatan inside-out (dari perusahaan ke pelanggan) dalam mengidentifikasikan bentuk penghubung mereka dengan pelanggan, melainkan memulainya dari pelanggan (outside-in) untuk menentukkan metode komunikasi yang paling baik daam melayani kebutuhan informasi pelanggan, serta memotivasi mereka untuk membeli suatu merek.

c. Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan kontak komunikasi, artinya IMC menggunakan bentuk kontak komunikasi apapun asalkan kontak tersebut adalah yang terbaik dalam upaya menjangkau khalayak, dan tidak menetapkan suatu media tertentu sebelumnya.

(13)

d. Berusaha menciptakan sinergi atau kesinambungan yang berarti harus ada koordinasi antar semua elemen komunikasi yang digunakan.

e. Menjalin hubungan, artinya IMC membutuhkan terjalinnya hubungan antara merek, perusahaan, dan pelanggan`

Dari beberapa definisi diatas telah jelas bahwa IMC tidak terikat pada suatu metode komunikasi tententu (misalnya iklan di media massa) melainkan menggunakan media dan kontak apa pun yang dapat memungkinkan komunikator untuk menyampaikan pesan dari merek dagang kepada khalayak sasarannya dengan baik, iklan melalui surat, promosi, iklan, display didalam toko, dan di media internet. Sedangkan tujuan IMC itu sendiri adalah untuk meraih minat dan perhatian khalayak sasaran secara efisien dan efektif dengan menggunakan jenis metode kontak apa pun yang sesuai bidang yang dijalankan. Taktik pemasaran yang digunakan harus melalui proses pertimbangan agar tidak terjadi kesalahan dalan pemilihan alat pemasar yang mengakibatkan pemasaran tidak berjalan secara efektif dan efisien seperti yang diharapkan

Secara sederhana IMC adalah menyamakan persepsi pelanggan dengan produsen, dalam hal ini adalah pemahaman-pemahaman terhadap produk atau jasa. Penyamaan persepsi ini akan menghasilkan dialog sehingga memungkinkan produsen mengetahui apa keinginan konsumen, demikian juga sebaliknya. Jadi seorang marketer yang baik harus bisa memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep komunikasi pemasaran terpadu sehingga target pemasaran yang sudah ditentukan oleh perusahaan bisa didapatkan atau bahkan melebihi target.

2.2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu

Menurut De Lozier, strategi komunikasi pemasaran merupakan adanya penerapan dari tataran bauran pemasaran (4P) yaitu komunikasi pruduk (product), komunikasi harga (price), komunikasi tempat (place), dan komunikasi promosi (promotion). (Kotler & Armstrong, 2008).

a. Komunikasi Produk. Merupakan elemen yang penting yaitu, berupa isyarat atau simbol yang diberikan kepada konsumen. Melalui simbol tersebut

(14)

suatu produk dapat mengkomunikasikan makna dan membantu konsumen dalam mengekspresikan gaya hidup.

b. Komunikasi Harga. Harga bukanlah semata-mata rasio pertukaran yaitu, sejumlah uang yang dibayarkan dari pembeli kepada penjual melainkan upaya representasi produk.

c. Komunikasi Tempat. Bukan berarti harus mudah dijangkau konsumen dengan berupa toko dan lain sebagainya tetapi bagaimana konsumen menjangkau serta memperoleh persepsi mana yang akan menjadi pilihannya.

d. Komunikasi Promosi. Merupakan upaya yang terintegrasi agar bagaimana konsumen mau berpartisipasi dalam proses penawaran penjualan.

2.2.4 Alat Komunikasi Pemasaran a. Periklanan

Periklanan adalah komunikasi yang dilakukan dengan penggunaan media dan berbayar, yang tentunya memiliki sumber yang jelas dengan tujuan untuk memperngaruhi khalayak agar bertindak untuk sekarang atau diwaktu yang akan datang (Shimp, 2007). Pada umumnya iklan sangat memperhatikan unsur audio dan visual karena iklan harus dibuat semenarik mungkin untuk bisa menarik perhatian dari khalayak.

b. Penjualan Langsung

Sistem komunikasi pemasaran dengan penargetan konsumen secara langsung dan diciptakan untuk mendapatkan respon langsung bahkan terjadi transaksi penjualan secara langsung. (Chitty, Baker, & Shimp, 2005). Pemasaran langsung memiliki kunci komponen yang terdiri dari tujuan, media, kreatif pesan, database, dan pelaksanaan. Yang menjadi ciri khas penjualan langsung adalah komunikasi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos, atau dengan datang

(15)

langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap pengecilan pasar, di mana semakin banyak relung pasar dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual.

c. Promosi Penjualan

Menurut Tjiptono & Chandra (2012) promosi penjualan adalah sistem komunikasi pemasaran dengan penawaran atau insentif jangka pendek yang ditujukan untuk konsumen ataupun pedagang grosir dengan tujuan mendapatkan respon spesifik dan segera. Seperti pemberian diskon, kupon,

voucher, contoh produk, dan lain sebagainya. Tujuan dari promosi penjualan

adalah untuk meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial atau konsumen akhir, meningkatkan kinerja pemasaran perantara, mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan penjualan dan iklan.

d. Public Relations

Public relation adalah aktivitas yang mendukung perusahaan bukan hanya

penciptaan goodwill tetapi juga melakukan pencitraan hubungan yang bersinergi dengan organisasi lainnya. Selain itu juga menciptakan dukungan melalui opini publik dengan penyebaran isu sentral sehingga berkomunikasi secara dua arah antara perusahaan dan konsumen sehingga mendapatkan reaksi dari kosumen secara keseluruhan. (Juliansyah, 2008). Dalam pelaksaaan public relations dapat dilakukan oleh individu kunci dari suatu perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu lembaga formal dalam bentuk biro, departemen, maupun seksi public relations dalam struktuk organisasi.

e. Personal Selling

Komunikasi individu ke individu antar tenaga penjualan dan pembeli prospektif serta mencoba mempengaruhi secara langsung mengenai kebutuhan para pembeli dan mengarahkan untuk pemilihan ke produk atau jasa perusahaannya. (Chitty, Baker, & Shimp, 2005). Personal selling ini mempunyai kelebihan anttara lain oprasinya lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan biasanya langsung membeli, dan

(16)

penjual dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Namun karena menggunakan armada penjual yang relatif besar, maka metode ini biasanya lebih mahal, disamping itu spesifikasi penjual yang diinginkan perusahaan mungkin sulit dicari. Meskipun demikian personal

selling tetaplah penting dan biasanya dipakai untuk mendukung metode

promosi lainnya. f. Pemasaran Internet

Pemasaran internet adalah pemasarann online dimana perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memasarkan produk dan pelayanan serta membangun hubungan dengan pelanggan melalui internet. (Kotler dan Amstrong, 2008). Pemasaran internet ini bisa dikatakan suatu hal yang baru pada dunia pemasaran dan sudah mendapatkan perhatian yang cukup besar dari masyarakat.

2.2.5 Internet Marketing

Menurut Kotler & Armstrong (2008), “Internet menghubungkan semua tipe manusia dan bisnis dan menginformasikan banyak hal ke seluruh dunia”. Internet memungkinkan hubungan informasi, hiburan, dan komunikasi kapanpun, di manapun.

Menurut Turban et al (Meyliana, 2010), “Internet adalah sebuah jaringan komunikasi publik dan global yang menyediakan hubungan langsung kepada seseorang melaui Local Area Network (LAN) atau Internet Service Provider (ISP).

Menurut Rejeki et al (2011), “Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung keseluruh dunia tanpa mengenal batasan teritorial, hukum dan budaya.

Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan, internet adalah sebuah jaringan penyedia hubungan yang menghubungkan manusia dengan dunia luar dalam hal menukar informasi, hiburan dan komunikasi dimanapun dan kapanpun melalui LAN atau ISP.

Internet dirujuk sebagai ruang maya atau informasi super cepat (information

super highway), memungkinkan transfer informasi secara elektronik. Ini merupakan

(17)

individu yang terhubung dengan sebuah jaringan dapat bercakap-cakap dengan komputer manapun dari ribuan komputer lain seandainya jaringan tersebut juga terhubungkan dengan berbagai jaringan. Internet menawarkan beberapa mode pertukanaran innformasi. Menurut Johnson (2007), mode pertukaran informasi tersebut adalah :

1. Email adalah sumber domain lalu lintas dan saran penyampaian yang

mudah disampaikan.

2. World Wide Web (www) merupakan anjungan (rumah) multimedia

pertama.

3. Gopher adalah alat browsing pertama berbentuk menu.

4. Usenet Groups yaitu kelompok-kelompok yang menggunakan ruang chat internet untuk mendiskusikan bidang-bidang yang menjadi minat

bersama.

5. Internet Relay Chat (IRC) merupakan percakapan berbasis teks secara

langsung.

6. Finger adalah sebuah cara untuk berbagi informasi diri.

7. TELNET (log in jarak jauh) adalah sarana yang memungkinkan penggunaan komputer jarak jauh dan program-programnya berapa pun jaraknya.

Pemaran telah berpaling ke internet sebagai sebuah media prospektif untuk mempromosikan merek-merek mereka dan mentransaksikan penjualan internet emilik kelebihan sebagai media interaktif yang secara khusus sesuai bagi penargetan khalayak.

Internet maketing (pemasaran internet) juga disebut e-marketing, web marketing, online marketing adalah pemasaran dari produk atau jasa melalui internet (Hemawan,

2012). Internet marketing juga bisa diartikan sebagai pemasaran yang menggunakan teknologi internet sebagai saluran penyampaian isi pesan kepada banyak orang secara bersamaan dan seketika dalam suatu kurun waktu tertentu. Menurut Zaki dan Smitdev basis utama pemasar dalam internet marketing adalah dengan menggunakan dan memanfaatkan website atau situs, dengan tetap berorientasi pada prinsip

(18)

pemasaran (marketing) konvensional yang harus menerapkan 3 hal yakni tujuan pemasaran, pasar sasaran, dan produk atau jasa yang ditawarkan. (Hermawan, 2012).

Kegiatan internet marketing dilakukan oleh pemasar, tentu terdapat manfaat yang diperoleh sehingga banyak menggunakan media internet dalam pemasaran. Terdapat dua poin utama manfaat internet marketing yang dijelaskan oleh Hermawan, yakni :

a. Biayanya yang relatif murah

Internet marketing relatif lebih murah jika dibandingkan berdasarkan rasio

biaya terhadap jangkauan target pemirsa. Perusahaan dapat menjangkau khalayak yang luas jika dibandingkan dengan sarana periklanan tradisional. Sifat medianya memungkinkan konsumen memeriksa dan membandingkan produk dengan nyaman.

b. Muatan informasi yang besar

Manfaat lainnya yang terkait dengan internet marketing adalah tersediannya sejumlah besar informasi. Dibandingkan dengan media tradisional seperti media cetak dan media elektronik, internet markerting hanya menggunakan biaya yang relatif rendah dibandingkan media lain. Perusahaan yang menggunakan internet marketing juga dapat menyimpan data secara akurat dan menyimpan transaksi keuangannya. Secara keseluruhan, internet

marketing membantu perluasan lebih cepat.

Internet marketing dalam penggunaannya sebagai media untuk membangun

persepsi suatu merek produk dan mendukung fungsi penjualan, mempunyai kemampuan sebagai jembatan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam menggunakannya. Penggunaan internet marketing sebagai media dalam komunikasi pemasaran sebuah perusahaa mempermudah pemahaman tentang tujuan dari internet

marketing. Penggunaan internet marketing sebagai cara mempermudah dalam

pemahaman tentang tujuan komunikasi mengenai internet marketing, Morissan (2010) membaginya menjadi :

(19)

a. Penyebaran Informasi

Salah satu tujuan pentingnya internet sebagai media marketing adalah menyediakan informasi secara lengkap dan mendalam mengenai produk suatu perusahaan. Perusahaan yang menggunakan internet marketing untuk menyediakan segala informasi mengenai produk yang dimilikinya, memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pembeli. Secara singkat peggunaan internet sebagai media marketing merupakan hal yang paling tepat untuk menyampaikan informasi secara lengkap kepada khalayak.

b. Menciptakan Kesadaran

Bagi perusahaan kecil dengan anggaran promosi terbatas, pennggunaan internet dalam marketing menawarkan untuk menciptakan kesadaran yang lebih efektif dibandingkan dengan media tradisional lainnya. Sehingga penggunaan internet marketing lebih bermanfaat dalam menciptakan kesadaran terhadap organisasi atau perusahaan, sekaligus menciptakan kesadaran bagi barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

c. Tujuan Riset

Sebuah perusahaan menggunakan media internet selain untuk mengembangkan dan memperthanakan hubungan dengan pelanggan juga bertujuan untuk melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi dari perusahaan pesaing.

d. Membangun Persepsi

Banyak perusahaan yang menggunakan internet sebagai media marketing memang dirancang dengan tujuan membangun persepsi mengenai image perusahaan yang bersangkutan terhadap khalayak atau pihak eksternal perusahaan. Apabila image yang dibangun baik maka akan berdampak sangat besar bagi perusahaan.

e. Percobaan Produk

Perusahaan ada kalanya menggunakan media internet dalam marketing untuk menawarkan kupon elektronik kepada pengunjung dalam upaya mendorong kosnumen agar bersedia mencoba produk mereka.

(20)

f. Meningkatkan Pelayanan

Banyak perusahaan yang merasakan manfaat karena media ini mampu memberikan informasi dan menjawab pertanyaan pelanggan untuk menyampaikan keluhannya. Peran tersebut pada akhirnya mampu memperbaiki pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dan membangun hubungan baik antara perusahaan dan konsumennya.

g. Meningkatkan Distribusi

Internet marketing sebagai media yang mempunyai beberapa alat atau tools

yang membuat sejumlah perusahaan dapat bekerja sama untuk saling menampilkan produk mereka masing-masing. Salah satu tools tersebut adalah website dimana bentuk kerjasamanya disebut afiliasi yaitu hubungan kerjasam di anata sejumlah situs.

Pada bukunya yang berjudul Advertising and Promotion: An Integrated

Marketing Communications Perspective, Belch & Belch mengkategorikan alat

pemasaran internet ke beberapa macam, yaitu :

a. WEB 2.0

Web 2.0 diasosiasikan dengan aplikasi website yang menfasilitasi berbagai informasi interaktif, desain pada pusat penggunaan, dan berkolaborasi dengan www (world wide web).

b. Banner Ads

Merupakan salah satu bentuk periklanan pada internet yang paling umum.

Banner ads dapat diciptakan untuk menciptakan pengenalan atau kepedulian,

melibatkan orang yang melihat kedalam sebuah objek pemasaran yang langsung.

c. Behavioral Targeting

Strategi periklanan internet yang berbasis pada perilaku pengguna. Para pengiklan memiliki strategi periklanan yang berlandaskan pada kebiasaan para penggunaan internet dengan cara melacak alamat IP komputer pengguna, website yang sering dikunjungi, dan mesin pencarian yang sering digunakan oleh pengguna.

(21)

d. Contectual Ads

Periklanan yang menargetkan iklan perusahaan sesuai dengan konten dalam sebuah halaman website. Misalnya perusahaan memasang iklan pada sebuah

website travel. e. Interstitial

Bentuk periklanan internet yang hadir pada layar komputer ketika sedang menunggu proses download sebuah konten dalam sebuah situs.

f. Link

Link menyediakan kesamaan tujuan dari yang sudah disediakan oleh bentuk

periklanan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Contohnya pengunjung situs akan memilih link yang menyediakan informasi tambahan ataupun informasi yang berhubungan terhadap situs yang lain.

g. Paid Search

Bentuk periklanan yang paling banyak digunakan di media periklanan internet. Pengiklan wajib membayar ketika penggunan mengklik iklan perusahaan tersebut atau dapat juga melalui link dari halaman mesin pencarian.

h. Pop-Ups/Pop Under

Pop-Ups adalah iklan yang hadir secara tiba-tiba pada layar monitor depan

ataupun dibelakang sebuah halaman pembuka website. Sedangkan Pop

Under adalah iklan yang hadir di bagian bawah halaman website dan terlihat

saat meninggalkan situs tersebut.

i. Rich Media

Media ini merupakan perluasan media periklanan di internet yang memiliki konten berupa video, audio, dan animasi yang terbentuk dalam fitur flash.

j. Sponsorship

Ada dua jenis periklanan sponsorship yaitu, regular sponsorship (perusahaan membayar sponsor untuk sebuah bagian dalam situs) dan content

sponsorship (pemberi sponsor tidak hanya menyediakan biaya untuk nama

(22)

2.2.6 Strategi Public Relations

Menurut Keith Butterick dalam bukunya Pengantar Public Relation: Teori dan Praktik (2012) menyatakan bahwa strategi Public Relation adalah pendekatan menyeluruh bagi sebuah kampanye atau program dan penjelasan rasional di belakang program taktis dan akan didikte dan ditentukan oleh persoalan yang muncul dari analisis dan penelitian. Inilah dasar terbangunnya program taktis dan memindahkan perusahaan dari posisi yang ada sekarang menuju pada posisi yang diinginkan pada akhir program yang dikutip oleh Keith Butterick dalam bukunya Pengantar Public Relation: Teori dan Praktik (2012) menurut Dozier et al. (1995)

“Langkah-langkah dalam perencanaan strategis termasuk penentuan misi organisasi, pembentukan profil organisasi, menilai lingkungan eksternal, memadukan profil organisasi dengan peluang lingkungan, mengidentifikasi pilihan terbaik dengan konsisten dengan misi, pemilihan sasaran-sasaran (tujuan) jangka panjang, membentuk tujuan-tujuan jangka pendek, mengimplementasikan program, dan mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan. Komunikasi menjadi sebuah fungsi manajemen strategis, ketika program-program komunikasi bisa membantu mengelola hubungan dengan tokoh-tokoh masyarakat yang mempengaruhi misi organisasi, sasaran dan tujuan”

Dalam buku Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan (2009), Firsan Nova menyatakan bahwa strategi Public Relations terdiri dari :

1. Publication

Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media mengenai kegiatan dan aktifitas perusahaan yang layak diketahui oleh publik. Dalam hal ini tugas Public

Relations adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama

denganpihak media (pers atau wartawan) dengan tujuan menguntungkan citra perusahaan yang diwakilkannya.

(23)

Merancang event dengan tujuan memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik.

3. News

Berupaya menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin,dll. oleh karena itu seorang Public Relations harus mempunyai kemampuan menulis yang baik untuk menciptakan publisitas.

4. Community involvement (kepedulian pada komunitas)

Keterlibatan tugas sehari hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik (community relations and human relations) antara masyarakat dengan perusahaan yang diwakilinya.

5. Inform or build image

Salah satu fungsi utama dari Public Relations, yaitu memberikan informasi kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa citra positif.

6. Lobbying and negotiation

Ketrampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang Public Relations. Tujuan lobi adalah untuk meraih kesepakatan (deal), atau memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.

7. Social Responsibility

Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktifitas Public Relations menunjukan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Bentuknya beragam, seperti kegiatan peduli banjir, memberikan beasiswa, santunan anak yatim, pengobatan gratis, dan masih banyak kegiatan lainnya.

(24)

2.2.7 Analisis SWOT

Analisa SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats mengenai suatu proyek atau bisnis usaha. Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi. Dengan demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor – faktor strategis organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.

Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi perusahaan yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal.

Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisis ini berddaasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan fator internal.

(25)

Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT

Sumber : (Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, 2009)

Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agrefif.

Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan leuang jangka panjang dengan cara strategi diverifikasi.

Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Rais (2004), metode analisis SWOT dianggap sebagai metode analisa yang paling mendasar berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari

(26)

empat sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Analisis swot ini memiliki empat komponen dasar yaitu :

S = Strengths, adalah kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau

program pada saat ini.

W = Weaknesses, adalah kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau

program pada saat ini.

O = Opportunity, adalah kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan

memberikan peluang perkembangan bagi organisasi di masa depan.

T = Threats, situasi yang merupakan ancaraman bagi organisasiyang datang dari

luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

Suwarsono (2008) menjelaskan bahwa SWOT tidak berlebihan jika dikatakan sebagai alat analisis yang paling sering digunakan dalam membantu mendesain rancang bangun strategi di Indonesia. Di belahan dunia yang lain posisi terpopuler tersebut juga masih dimiliki, sekalipun di sisi lain kritik keras terhadapnya juga sering dan masih terus dilontarkan. Dengan segala variasi yang dimiliki, kesemua model SWOT memiliki karakter sederhana, tidak rumit dalam penerapannya.

Penerapan analisis SWOT dalam strategi pemasaran dilakukan dengan melihat langkah-langkah pokok suatu pemasaran yang terdiri dari melakukan analisis situasi, merupakan tujuan atau sasaran, menyusun strategi dan program, dan melakukan koordinasi atau pengendalian (Chandra, 2002). Jadi setelah analisis situasi ditetapkan baru kemudian strategi pemasaran disusun untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan dalam jangka panjang, analisis SWOT ini sangat penting untuk dilakukan karena dari hasil analisis, perusahaan bisa melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang akan dihadapi oleh oerusahaan dan juga strategi apa yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan pasar. Sehingga dalam ini perusahaan secara terus menerus menawarkan produk yang akan ditawarkan di pasara persaingannya.

Penerapan analisis SWOT dalam strategi pemasaran ini merupakan langkah-langkah konkrit dalam melakukan pengembangan yang ditetapkan oleh perusahaan.

(27)

Tentu saja dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Jika kekuatan dan peluangnya lebih besar atau lebih kuat dibandingkan dengan kelemahan dan ancamanan yang akan dihadapi, aka bisa dipastikan strategi pemasaran yang akan diterapkan oleh perusahaan akan berhasil mencapai tujuannya yaitu kenaikan angka penjualan produk.

Menurut Kotler & Armstrong (2008: 64), mengelola fungsi pemasaran diawali dengan analisis menyeluruh dari situasi perusahaan. Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia menilai kekuatan (strengths / S), kelemahan (weaknesses / W), peluang (opportunities / O), dan ancaman (threats / T) perusahaan secara keseluruhan.

a. Kekuatan meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya.

b. Kelemahan meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan.

c. Peluang adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. d. Ancaman adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan

yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan.

Gambar 2.3 Analisis SWOT

Sumber: (Kotler & Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, 2008)

Menurut Adams (2005), “SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman) merupakan konsep manajemen konsultasi yang penting”. Konsultan menggunakan SWOT untuk membantu perusahaan ‘melihat sendiri’ yang lebih baik dan lebih

(28)

buruk. Perusahaan ini pada dasarnya terisolasi dan berorientasi ke dalam. SWOT merupakan sarana bagi perusahaan agar lebih memahami apa yang dilakukan sangat baik dan di mana kekurangannya.

(29)

2.3 Kerangka Pemikiran

PT. PAGODASAKTI PRIMA REFRIGERASI

PENINGKATAN ANGKA

PENJUALAN PRODUK

INTERNET

MARKETING

ALAT PEMASARAN

INTERNET

ANALISA

STRENGTH

WEAKNESS

OPPORTUNITY

TREATD

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya    No  Nama Penulis  Judul
Gambar 2.1    Proses komunikasi
Gambar 2.2    Diagram Analisis SWOT
Gambar 2.3   Analisis SWOT

Referensi

Dokumen terkait

SEKTOR PENGURUSAN SISA PEPEJAL (PEMBINAAN KEMUDAHAN PSP) (PKP) Waktu Beroperasi 7.00 pagi – 7.00 malam (lebih masa tidak dibenarkan) Waktu Kehadiran Pelanggan Tidak

Maka dapat peneliti simpulkan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran kertas yang di dalamnya berisi ringkasan materi dan petunjuk atau langkah-langkah

ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH. SPESIFIK LOKASI

) Dibawah ini yang termasuk 8ilum ada roto,oa Dibawah ini yang termasuk 8ilum ada roto,oa ke3uali7. Jawaban B. 'arena ara me3ium memiiki bentuk  'arena ara me3ium

C. 2  x 10  ­6  N  Jawaban : A  Penyelesaian :  F = 2 x 10  ­6  N  30. 

Pernyataan kehendak antara penjual dan pembeli dalam transaksi ini adalah penandatanganan dan pengajuan permohonan untuk menjual atau mengalihkan objek akad (mobil) dari

Sejauh mana analisa differential cost dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan membeli atau membuat frame sendiri pada perusahaan

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Pasal 25 dinyatakan bahwa