• Tidak ada hasil yang ditemukan

GOVERNMENT RELATIONS DAN ROLE MODEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GOVERNMENT RELATIONS DAN ROLE MODEL"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

GOVERNMENT RELATIONS DAN ROLE MODEL

(STRATEGI PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) JAKARTA DALAM MENJADIKAN DKI JAKARTA SEBAGAI KOTA GAS (CITY

GAS) DI INDONESIA) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Mencapai Gelar S-1 Ilmu Komunikasi

NDARU KUNCORO L 100 110 085

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

1

Government Relations Dan Role Model (Strategi PT. Perusahaan

Gas Negara (Persero) Dalam Menjadikan DKI Jakarta Sebagai

Kota Gas Di Indonesia)

Ndaru Kuncoro (ndarukun13@gmail.com) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Dalam perusahaan komunikasi sangat berguna untuk membangun hubungan dengan stakeholder baik internal maupun eksternal. Komunikasi perusahaan yang memiliki peran penting adalah government relations. Government relations memiliki posisi yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan keselarasan antara perusahaan dengan pemerintah. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) menjalin hubungan baik dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendorong percepatan program kota gas di Jakarta. Penelitian ini membahas tentang strategi government relations yang dilakukan oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) menjadikan DKI Jakarta sebagai role model kota gas di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) menerapkan tiga upaya strategi government relations untuk mewujudkan DKI Jakarta sebagai role model kota gas yakni direct lobbying, grassroots lobbying, dan corporate approachment. Hubungan antara PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam program kota gas ini bersifat saling menguntungkan.

Kata kunci :

Strategi, Government Relations, Kota Gas, PGN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa.Kekayaan alam yang bisa

dibilang berlimpah apabila diimbangi dengan pemanfaatan secara bijak, maka akan memberikan kesejahteraan dan

(4)

2

kemakmuran bagi penduduk Indonesia.

Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan krisis energi akibat dari ketergantungan terhadap minyak bumi yang cukup tinggi. Sebenarnya Indonesa memiliki sumber daya yang bisa dijadikan sebagai upaya pasti dalam mengurangi jumlah konsumsi minyak bumi, yaitu gas bumi.

Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2008 potensi gas bumi di Indonesia sebesar 158,3 TSCF (Triliun Standart Cubic Feet) Namun, potensi ini belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Hal ini dibuktikan dengan masih rendahnya jumlah konsumsi dalam negeri apabila

dibandingkan dengan jumlah gas bumi yang di ekspor ke luar negeri.(Pradnyana, 2014:149)

Pada tahun 2012, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 64 Tahun 2012 untuk merencanakan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Namun, program konversi ini dinilai masih jalan di tempat dan pemerintah masih setengah hati dalam mengembangkan jaringan gas di Indonesia.

Akhir-akhir ini, banyak daerah-daerah di Indonesia yang mengembangkan jaringan gas bumi, salah satunya DKI Jakarta. Di tahun 2014, dibawah arahan Gubernur saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menjadikan Jakarta sebagai kota percontohan gas.

(5)

3

PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang penyediaan dan pendistribusian gas bumi. Sejalan dengan misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT. Perusahaan Gas Negara (Pesero) mempunyai tujuan untuk menjadikan Jakarta sebagai role model kota gas di Indonesia.

Dalam mewujudkan kota gas di Jakarta, PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) seringkali mendapat hambatan di lapangan seperti pandangan negatif masyarakat mengenai gas bumi yang mudah meledak hingga masalah pembebasan ruang atau lahan untuk pengembangan infrastruktur.

Dengan adanya kerjasama antara PT. Perusahaan Gas

Negara (Persero) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seharusnya segala kebijakan dan aturan yang dibuat dapat mempercepat program kota gas ini. Akan tetapi perusahaan masih mengalami hambatan dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Jakarta.

Dengan ini PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) harus sering menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jakarta untuk mendukung program kota gas baik dari peraturan (regulasi), strategi-strategi hingga implementasi. Dan komunikasi perusahaan yang memiliki peran penting dalam hal ini adalah hubungan pemerintah (government relations).

Peneliti tertarik untuk meneliti strategi government

(6)

4

relations PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) dalam mewujudkan DKI Jakarta sebagi role model kota gas di Indonesia, agar tidak melanggar kebijakan dan peraturan pemerintah Jakarta, maka perusahaan dirasa perlu menjalin komunikasi baik dari bawahan hingga atasan.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana strategi government relations pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) menjadikan DKI Jakarta sebagai role model kota gas di Indonesia ? C. TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Komunikasi

Menurut Carl I.Hovland, komunikasi adalah upaya sistematis untuk merumuskan secara tegar asas – asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan

sikap. Definisi diatas menunjukan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum dan sikap publik. Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses merubah perilaku orang lain (Communication is process to modify the behavior of other individuals) (Effendy, 2003:10).

Keterkaitan dengan penelitian ini, komunikasi dilakukan sebagai pertukaran pesan informasi dari perusahaan dengan stakeholder yaitu sebagai komunikator dan komunikan melalui sebuah program dan kegiatan yang diadakan oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) untuk

(7)

5

mencapai tujuan dengan menyampaikan pesan kepada stakeholdernya.

2. Komunikasi Organisasi Aspek terpenting dalam sebuah organisasi adalah adanya proses komunikasi yang terjadi di dalamnya. Dalam Komunikasi organisasi terjadi suatu komunikasi yang bersifat formal maupun informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok.

Komunikasi organisasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan

yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Muhammad,2009:67).

3. Public Relations

Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Cutlip, Center, & Broom, 2009:6)

Sebagai bagian dari manajemen suatu perusahaan, maka public relations juga memiliki peranan untuk melakukan komunikasi dua arah timbal balik antara perusahaan dengan publiknya.

Dalam penelitian ini terdapat keterkaitan

(8)

6

mengenaiPT. Perusahaan Gas Negara (Persero) menggunakan public relations sebagai mediator dalam menyampaikan tujuan perusahaan kepada stakeholder yang berkepentingan dalam program perusahaan ini.

4. Government Relations Salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan dalam aktifitas public relations adalah menjalin hubungan dengan pemerintah. Dalam perspektif public relations, pemerintah berperan penting terutama berkaitan dengan penentu kebijakan atau berbagai keputusan normatif lainnya dan kebijakan itu bisa mempengaruhi suatu perusahaan/organisasi.

Menurut Kasali (1994) dalam Jurnal Margaretha (2012) government relations merupakan suatu bagian khusus dari tugas public relations yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama untuk kepentingan mempengaruhi peraturan dan perundang-undangan.

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) wajib melakukan komunikasi dengan pemerintah dalam menjalankan kegiatan perusahaan, baik dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang public relations, khususnya dalam

(9)

7

government relations melakukan tugas-tugas yang tidak dapat dilepaskan dari lobby dan negosiasi dengan pemerintah. Dalam jurnal Margaretha (2012) membagi lobby dalam 3 bentuk strategi government relations yakni lobby langsung, grass roots lobbying dan Political Action Committees (PACs)

D. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus mengenai strategi government relations yang digunakan oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) dalam menjadikan Jakarta sebagai role modelkota gas di Indonesia.

2. Sumber Data

Penelitian ini meliputi 2 jenis sumber data :

a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari informan yaitu Kepala Unit Hubungan Kelembagaan dan Kepala Unit Komunikasi Korporat. b. Data Sekunder

Data ini diambil dari press release, annual report yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

(10)

8

wawancara semi struktur, dimana peneliti mengajukan pertanyaan sesuai daftar tetapi dapat mengajukan pertanyaan secara bebas kepada informan.

b. Observasi

Peneliti melakukan observasi secara non partisipan, dimana peneliti mengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktifitas. Disini peneliti mengobservasi program-program yang dilakukan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero). c. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan foto-foto yang mengenai program

kota gas yang dilakukan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero).

4. Teknik Penentuan Informan Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana pemilihan informan ini diarahkan kepada informan yang mengetahui informasi dan masalah secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data (Kriyantono,2006:158).

Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Unit Hubungan Kelembagaan dan Kepala Unit Komunikasi Korporat, karena informan tersebut yang bertindak sebagai penanggung jawab dan pelaksana program kota gas. 5. Validitas Data

(11)

9

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data/sumber, peneliti menggunakan beragam sumber data yang sama atau sejenis yang digali dari beragam sumber yang berbeda (Pawito, 2008:100).

6. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis menurut Pawito (2008:108) yaitu pengumpulan data, reduksi data, peyajian data dan penarikan kesimpulan. E. HASIL PENELITIAN

Public Relations PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) menjalin hubungan komunikasi dengan Pemerintah DKI Jakarta dalam mewujudkan kota Jakarta sebagai kota gas di Indonesia dengan melakukan berbagai macam pendekatan-pendekatan

Dalam melakukan pendekatan dengan pemerintah, PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) menerapkan strategi-strategi yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya kota gas ini. Unit Hubungan Kelembagaan sebagai perantara penghubung antara perusahaan dan pemerintah demi tercapainya kesepakatan bersama.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa jawaban terkait bagaimana strategi government relations yang dilakukan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) dalam mewujudkan DKI Jakarta sebagai role model kota gas.

Lerbinger (2006:18) mengemukakan bahwa dalam melaksanakan starategi

(12)

10

government relations ada komponen yang perlu diperhatikan dan menjadi dasar dalam pelaksanaan strategi tersebut yaitu taktik apa yang dipilih oleh perusahaan dalam melaksanakan strategi government relations.

PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) melakukan berbagai taktik untuk mencapai tujuan tersebut dengan melakukan strategi government relations, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yakni direct lobbying, grassroots lobbying, dan corporate approachment.

Taktik yang pertama adalah direct lobbying. Upaya ini dilakukan dengan cara melakukan kunjungan atau pertemuan bersifat formal ke kantor

Gubernur atau dinas pemerintah DKI Jakarta seperti Dinas ESDM Jakarta dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta.

Taktik yang kedua adalah grassroots lobbying. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) mengadakan dua program untuk mendukung kota gas di Jakarta yaitu program “Ngegaas Merdeka” dan “BUMN Hadir Untuk Negeri”.

Taktik yang ketiga adalah corporate approachment, upaya ini sebagai salah satu pendekatan ke pemerintah dengan cara mendukung segala kegiatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti HUT DKI Jakarta, Pemilihan Abang None Jakarta, dan sebagainya.

(13)

11

Komponen lain yang tidak bisa dilepaskan dalam melakukan pendekatan dengan pemerintah adalah negosiasi. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) juga melakukan negosiasi atau pendekatan secara personal untuk mempererat hubungan yang sudah dibangun antara perusahaan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Wujud dari upaya ini adalah mengadakan makan bersama (lunch/dinner meeting).

Dalam melakukan strategi-strategi tersebut, PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) juga menemui tantangan-tantangan dalam implementasi kota gas di Jakarta baik dari internal maupun eksternal. alur birokrasi perusahaan yang cukup lama, masyarakat masih minim informasi dan pengetahuan

tentang pemanfaatan gas bumi, persaingan antara perusahaan BUMN yang tinggi dalam pengembangan jaringan gas di Jakarta, dan kurangnya pemahaman perusahaan mengenai birokrasi di pemerintahan.

Pelaksanaan strategi government relations PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) mengarah pada strategi yang membangun dan tidak menentang pemerintah, dilakukan secara berkelanjutan serta dilakukan pada berbagai lembaga pemerintah.

F. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

a. Salah satu kegiatan public relations PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) adalah government relations. Perusahaan menjalin dan

(14)

12

menjaga hubungan baik dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan Kota Jakarta sebagai role model penggunaan gas bumi di Indonesia dari mengenai peraturan (regulasi) maupun implementasi.

b. Dalam menerapkan strategi government relations, PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) menjalankan tiga taktik yang pertama melakukan direct lobbying (lobby langsung) ke pemerintahan, kedua grassroots lobbying, dan yang ketiga corporate approachment.

c. Dalam melaksanakan program kota gas di Jakarta, PT. Perusahaan Gas Negara

(Persero) menemui beberapa tantangan, baik dari internal dan eksternal perusahaan, antara lain alur birokrasi perusahaan yang cukup lama, masyarakat masih minim informasi dan pengetahuan tentang pemanfaatan gas bumi, persaingan antara perusahaan BUMN yang tinggi dalam pengembangan jaringan gas di Jakarta, dan kurangnya pemahaman perusahaan mengenai birokrasi di pemerintahan. 2. Saran

a. Bagi PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)

PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) perlu melakukan adanya gerak cepat dan tepat dari perusahaan dalam mengambil tindakan di

(15)

13

lapangan agar programnya segera terwujud. Sehingga dapat meminimalisir persaingan antara perusahaan BUMN.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti memiliki harapan besar dapat memberikan warna baru bagi penelitian yang mengkaji mengenai strategi government relations sebuah perusahaan, misalnya adanya keterkaitan strategi government relations dengan dalam bidang politik.

G. PERSANTUNAN

Ucapan terima kasih kepada Ibu Dian Purworini , S.Sos, M.M selaku dosen pembimbing I dan kepada Bapak Agus Triyono, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing II atas segala kebaikan dalam membantu

dan membimbing peneliti. Dan tak lupa kepada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) khususnya Unit Hubungan Kelembagaan dan Unit Komunikasi Korporat.

H. DAFTAR PUSTAKA

Arni, Muhammad. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Cutlip M, Scoot, Allen H. Center, Glen M. Broom. 2009. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana. Effendy, Onong Uchjana. 2003.

Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Lerbinger, O. 2006. Corporate Public Affair : Interacting with Interset Group, Media and Government. New

(16)

14

Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Pawito. 2008. Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: Pelangi Aksara. Pradnyana, Gde. 2014.

Nasionalisme Migas:Mengelola

Kedaulatan, Membangun Kemandirian, Menumbuhkan Jati DiriBangsa. Banten: Nayottama Press Holdings.

Margaretha, Titi Mora. 2012. Strategi Komunikasi Dalam Hubungan Pemerintah (Government Relations) Pada Industry Minyak Dan Gas Bumi (Studi Kasus Pada PT. Mosesa Petroleum). Jakarta: Universitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Motor asinkron tiga phasa diaplikasikan sebagai penggerak ban Rubbery Tyred Gantry Crane sehingga ban dapat bergerak maju dan mundur gerakan ini biasanya disebut

Perubahan arah perpindahan dari stasiun pengamatan terletak di bagian utara pulau Sumatera, yang disebabkan oleh gempa bumi Aceh yang terjadi pada bulan Desember 2004

Dalam penelitian ini gempa yang terjadi pada tanggal 11 April 2012 dijadikan subjek untuk melihat pergeseran salah satu stasiun SuGAr (UMLH) yang terletak di Provinsi

Persegi Antimagic ukuran 4  4 adalah susunan persegi panjang dari bilangan-bilangan 1 sampai dengan 16 sedemikian hingga jumlah dari setiap empat baris, empat kolom, dan.. dua

Bapak dan Ibu Dosen serta para staff STIESIA yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya selama menjalankan studi sehingga dapat dipergunakan sebagai

sekuen primer yang didesain dengan metode simulasi insiliko menggunakan blast primer pada NCBI, maka profil suhu prediksi amplifikasi gen COI untuk PCR dari

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwaNilai-nilai pendidikan Islam di dalam kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa (Q.S Al-Kahfi: 60-82) adalah berupa nilai

Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data