• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

32 3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gorontalo, karena pada sekolah tersebut kemampuan pemecahan masalah matematika siswa untuk pokok bahasan luas permukaan dan volume prisma tegak dan limas masih rendah, sehingga masih perlu diberikan tindakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 dalam waktu ± 2 bulan yaitu dari bulan April-Juni.

3.2 Metode Dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan The Posttest-Only Control Group Design (Emzir, 2012 : 99). Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi tes akhir (post test) untuk mengetahui keadaan kemampuan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Perlakuan Post Test

Kelas Eksperimen X1 O

(2)

Keterangan :

X1 : pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

X2: pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

konvensional.

O : tes akhir (post test) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2012 : 3).

Variabel yang menjadi Fokus penelitian ini adalah : 3.3.1 Variabel Bebas (Independen)

Menurut Sugiyono (2012 : 4), variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah perlakuan. Untuk kelas eksperimen pembelajarannya diberikan perlakuan penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran dan kelas kontrol diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional.

3.3.2 Variabel Terikat (Dependen)

Menurut Sugiyono (2012 : 4), variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan Luas permukaan dan volume prisma tegak dan limas untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo.

(3)

3.4 Populasi Dan Sampel 3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012 : 61), populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo, yang tersebar di lima kelas dengan kemampuan yang homogen dengan jumlah rata-rata setiap kelas ada 31 - 34 orang. Total populasi berjumlah 163 orang. Berikut sebaran jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo.

Tabel 3.2. Sebaran Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo

Kelas Jumlah Siswa

VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E 34 32 33 31 32 Total 162

Sumber Data: Daftar Hadir Kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo tahun ajaran 2012/2013 3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012 : 62), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel

(4)

dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, dengan nama rancangan adalah kuasi eksperimen. Kuasi ekperimen adalah pengacakan dalam bentuk kelompok. Langkah-langkah kuasi eksperimen adalah sebagai berikut:

1. Pertama, memilih dua kelas dengan melakukan undian terhadap lima kelas, siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo. Undian tersebut dilakukan untuk menentukan kelas yang akan dikenai perlakuan, yaitu kelas yang akan diajar dengan penggunaan metode pembelajaran inkuiri dan kelas yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Kedua, memilih dengan cara mengundi yaitu kelas yang akan diajar dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dan kelas yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

3.5 Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan luas permukaan dan volume prisma tegak dan limas. Sumber data tersebut adalah seluruh siswa yang menjadi sampel. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa tes kemampuan pemecahan masalah sesudah pembelajaran (post test).

3.5.2 Instrumen Penelitian

Instrumen berfungsi dan berperan penting dalam rangka mengetahui keefektifan proses pembelajaran. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini

(5)

adalah instrumen untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran matematika, khususnya pada pokok bahasan luas permukaan dan volume prisma tegak dan limas. Instrumen tersebut berbentuk test uraian.

1. Defenisi Konseptual

Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah ia memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menyelesaikannya, tetapi pada saat ia memperoleh soal itu ia belum tahu cara menyelesaikannya. Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah kemampuan yang diperoleh dari hasil test yang diberikan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku pada diri individu. Perubahan tingkah laku dapat diperhatikan dalam bentuk tampilan reaksi, sikap, perbuatan, keterampilan dan pengetahuan.

Secara konseptual bahwa yang dimaksud dengan kemampuan pemecahan masalah matematika dalam penelitian ini adalah upaya peserta didik untuk menemukan jawaban berdasarkan pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya dalam memenuhi situasi yang tidak jelas jalan penyelesaiannya dengan berpedoman pada langkah-langkah polya yaitu:

1. Undersanding the problem (memahami masalah) 2. Divising a plan (membuat rencana penyelesaian)

3. Carrying out the plan (melaksanakan rencana penyelesaian) 4. Looking back (menafsirkan kembali hasilnya)

(6)

2. Defenisi Operasional

Kemampuan pemecahan masalah adalah total skor yang diperoleh siswa setelah mengalami proses interaksi pembelajaran, yang dapat diukur menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah pada materi prisma tegak dan limas dengan indikator kemampuan yakni a) menghitung luas permukaan prisma tegak, b) menghitung luas permukaan limas, c) menghitung volume prisma tegak, d) menghitung volume limas. untuk menyelesaikan tes ini menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah oleh polya.

3. Kisi-kisi instrumen tes kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan Luas permukaan dan volume Prisma tegak dan Limas .

Kisi-kisi untuk insrtumen tes kemampuan pemecahan masalah disajikan dalam tabel di bawah ini yang mengacuh pada kompetensi dasar dan indikator sesuai dengan pokok bahasan bangun ruang.

Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah

Indikator Butir Soal Aspek Kognitif

1. Memahami Masalah 2. Membuat rencana penyelesaian 3. Melaksanakn rencana penyelesaian 4. Menafsirkan kembali hasilnya 1. Menemukan Rumus Luas permukaan Limas dan Prisma Tegak.

2. Menghitung Luas Permukaan Limas dan Prisma Tegak. 3. Menentukan Rumus

C2

C3

(7)

Volume Prisma dan Limas

4. Menghitung Volume Prisma dan Limas

C3 Keterangan: C1 = pengetahuan C2 = pemahaman C3 = penerapan C4 = analisis C5 = sistesis C6 = evaluasi

Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah yang telah disusun harus dianalisis terlebih dahulu derajat kualitasnya. Baik tes keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian dari tes tersebut. Untuk dapat mengetahui derajat kualitas tes perlu diadakan pengujian validitas dan reliabilitas.

a) Uji Validitas Tes

Validitas tes adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur apa yang hendak diukur, atau dengan kata lain suatu soal dikatakan valid apabila soal itu dapat mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas butir soal menggunakan uji korelasi product moment dari Pearson, yaitu korelasi antara skor butir tes dengan skor total tes. Rumus yang digunakan adalah:

(8)

  

 

 

2 2 2 2

y

y

N

x

x

N

y

x

xy

N

r

xy (Arikunto, 2009 : 171) Dimana,

Koefisien korelasi product moment

∑ = Jumlah Skor untuk setiap item

∑ = Jumlah Skor Total untuk keseluruhan item = Jumlah Responden

Tabel 3.3

Kriteria Validitas Butir (rxy) Suherman, (dalam Bito,2009: 72)

Interval Koefesien Tingkat Hubungan 0,80 rxy 1, 00 0,60 rxy 0,780 0,40 rxy 0,60 0,20 rxy 0,40 rxy 0,20 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah

b) Uji Reliabilitas Tes

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.

Menurut Arikunto (2009 : 180), dalam pengujian reliabilitas tes menggunakan teknik korelasi Alpha dengan rumus sebagai berikut :

(9)

[ ] [ ( ∑ ) ]

Dimana,

= Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ = Jumlah varians butir

= Varians Total

Untuk memperoleh jumlah varians butir dilakukan terlebih dahulu menghitung varians setiap butir (dengan rumus seperti yang digunakan dalam menghitung varians total), kemudian dijumlahkan. Menurut Arikunto (2009 : 184), adapun rumus untuk mencari varians setiap butir dan varians total adalah sebagai berikut :

( )

( )

X = Butir Soal Y = Total Butir soal

Klasifikasi besarnya koefisien reliabilitas berdasarkan patokan menurut Ridwan dan sunarto (2011 : 81) adalah sebagai berikut.

(10)

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,80 – 1, 000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah

4. Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Rubrik penskoran tes kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.5

Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

No Indikator Deskripsi Skor

1 Kemampuan mengidentifikasi masalah

Menuliskan dengan benar apa yang diketahui dan apa yangditanyakan dari soal

4

Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal tapi salah satunya salah

3

Menuliskan salah satu apa yang diketahui atau apa yang ditanyakan dari soal

2

Salah menuliskan apa yang

diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal

1

Tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yng ditanyakan dari soal

0

2 Kemampuan merencanakan

penyelesaian masalah

Menuliskan dengan benar rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah

4

Menuliskan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan

(11)

masalah tetapi hanya sebagian yang benar

Menuliskan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah tetapi kurang tepat

2

Salah menuliskan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah

1

Tidak menulis rumus sama sekali 0 3 Kemampuan

menyelesaikan masalah

Menuliskan penyelesaian masalah dari soal dengan benar, lengkap, dan sistematis.

4

Menuliskan penyelesaian masalah dari soal dengan benar, tetapi tidak lengkap atau tidak sistematis

3

Menuliskan penyelesaian masalah dari soal dengan sistematis, tetapi benar

2

Salah menuliskan penyelesaian masalah dari soal

1 Tidak menuliskan penyelesaian

masalah dari soal

0 4 Kemampuan

menafsirkan solusi

Menuliskan kesimpulan atau menjawab apa yang ditanyakan dengan benar dan tepat

4

Menuliskan kesimpulan atau menjawab apa yang ditanyakan dengan benar, tetapi kurang tepat

3

Menuliskan kesimpulan atau menjawab apa yang ditanyakan dengan benar

2

Salah menuliskan atau menjawab apa yang ditanyakan dengan benar

1 Tidak menuliskan kesimpulan atau

tidak menjawab apa yang ditanyakan dari soal

0

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu analisis data deskriptif dan analisis data inferensial. Menurut Sugiyono (2009 : 207), tujuan dari statistik deskriptif adalah untuk

(12)

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Analisis data deskriptif digunakan untuk menyajikan data dalam besaran-besaran statistik seperti rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang paling banyak muncul (modus), simpangan baku (standar deviasi), dan menggambarkannya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram.

Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam besaran statistik yaitu rata-rata, median, modus, standar deviasi, tabel distribusi frekuensi dan divisualisasikan dalam bentuk histogram. Selain itu, analisis deskriptif ini digunakan untuk menganalisis data hasil pengamatan tentang aktifitas guru dalam mengelola pembelajaran dan data aktifitas siswa dalam pembelajaran yang dilakukan pengamat tiap pertemuan, di mana pembelajaran dikatakan efektif jika kemampuan guru yang tercapai minimal baik. Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Menurut Sugiyono (2012 : 23), statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi di mana sampel diambil. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t, Syarat uji t adalah kedua kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Oleh sebab itu sebelum melakukan uji t perlu analisis normalitas dan homoginitas sebagai berikut:

(13)

3.6.1 Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji lilliefors (Sudjana, 2005 : 466) dengan prosedur sebagai berikut:

a) Pengamatan X1,X2,…..¸Xn dijadikan bilangan baku Z1 ,Z2, ….,Zn dengan

menggunakan rumus s X X Zi  1 Dimana :

X = rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus

n X

X 

i

S = standar deviasi yang diperoleh dengan rumus

1 ) ( 2 2   

n X X S i

b) Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F

ZiP

ZZi

Misalnya; untuk Z = 0,2 maka F(0,2) - P(Z  0,2) = P(- ~ < Z  0) + P (0 < Z < 0,2) - 0,5000 + 0,0793 = 0,5793 Selanjutnya dihitung profosi

n Z Z

Z1, 2,..., yang lebih kecil atau sama dengan Z Jika proporsi ini i dinyatakan oleh S(Z ), maka : i

n Z yang Z Z Z Banyaknya Z S n i i   , ,..., ) ( 1 2

(14)

d) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut yang disebut dengan

Hipotesis statistik yang diuji dinyatakan sebagai berikut : H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika L0 Ltabeldan tolak H0 jika

tabel L

L0  pada taraf nyata  yang dipilih. 3.6.2 Uji Homogenitas Varians

Pengujian homogenitas varians bertujuan untuk menguji kesamaan rata-rata dari beberapa varians. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan dua kelas maka rumus yang digunakan adalah uji kesamaan dua varians. Menurut Sudjana (2005 : 249), langkah-langkah pengujian kesamaan dua varians adalah sebagai berikut :

Akan diuji mengenai dua pihak untuk pasangan hipotesis nol H0 dan

tandingannya H1 :

{

Berdasarkan sampel acak yang masing-masing secara independen diambil dari populasi tersebut. Jika sampel dari populasi ke-satu berukuran n1 dengan

varians dan sampel dari populasi kedua berukuran n2 dengan varians maka

untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik.

F = 2 2 2 1 s s

(15)

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis Ho jika    1. 1 2 1 1 1 2 1 1    n

F

F

n n

F

Untuk taraf nyata

, dimana

F

m,n didapat

dari daftar distribusi F dengan peluang  , dk pembilang = n dan dk penyebut = n. Dalam hal lainnya Ho ditolak.

Statistik lain yang digunakan untuk menguji hipotesis Ho di muka juga

adalah: F= terkecil Varians terbesar Varians

Tolak Ho hanya jika 2 1. 2 1 V V F F . Dengan 2 1. 2 1 V V F didapat daftar

distribusi F dengan peluang  2

1 , sedangkan derajat kebebasan v1 dan v2 masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut. (Sudjana, 2005 : 250) 3.6.3 Pengujian Hipotesis

Menurut Sudjana (2005: 239), uji statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah independent t-test, yakni menggunakan uji satu pihak dengan rumus sebagai berikut :

̅ ̅ √

Dengan

(16)

Jika hitung maka H0 diterima dan tolak H0 jika

t mempunyai harga-harga lain. Keterangan;

t = Nilai hitung untuk uji t

̅ = Nilai rata-rata kelas ekperimen ̅ = Nilai rata-rata kelas kontrol

n1 = Jumlah anggota sampel kelas eksperimen

n2 = Jumlah anggota sampel kelas kontrol

= Varians sampel

s1 = Standar deviasi kelas eksperimen

s2 = Standar deviasi kelas kontrol

Hipotesis penelitian yang dinyatakan dalam bentuk hipotesis statistik adalah sebagai berikut :

H0: kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan

metodel pembelajaran inkuiri lebih rendah dibanding dengan kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

H1: kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan

metode pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibanding dengan kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

Menentukan taraf signifikan, yang dalam penelitian ini dipilh  0,05 dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan kriteria pengujian sebagai berikut :

Gambar

Tabel 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.2. Sebaran Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo

Referensi

Dokumen terkait

tidur dengan memori jangka pendek pada Lansia di Panti Werdha Griya St.. Populasi penelitian

Selanjutnya, prosedur pembuatan yang dilakukan dalam pembuatan cuplikan ini adalah metode reaksi parlato Hasil pemeriksaan dengan difraksi sinar-X menunjukkan bahwa

Perubahan rerata kelompok kontrol ini tidak berbeda secara signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok kontrol yang tidak diberi pelatihan Quiet Eye

Sedangkan pada rangkaian self holding kedua bertujuan agar sensor bawah tetap menyala hingga air turun, namun dapat dilihat bahwa sensor atas pada keadaan

Hasil yang diperoleh adalah dari hasil percobaan dan pengujian maka dapat disimpulkan bahwa kondisi optimum proses pelapisan nikel dengan menggunakan campuran

Kemudian pada tahun 1985, Al-Attas mendirikn ISTAC (International Institute of Islamic.. al-Attas berpandangan bahwa pengaruh Islam sangat besar di Nusantara. Islam telah

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa Fraksi esktrak etil asetat dari daun cabe rawit ( Capsicum frutescent L. ) merupakan fraksi teraktif antibakteri terhadap

Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal, mengenai pengaruh penggunaan kuning telur ayam kampung, ayam negri dan bebek terhadap