• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI 2.1. Studi Literatur

Dalam perancangan dan penelitian ini,digunakan teori-teori, informasi dan pengetahuan yang berasal dari buku-buku dan literatur, buku desain dan layout, data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, artikel serta sumber-sumber dari website mengenai perancangan buku cerita bergambar dan informasi yang dapat menunjang teori-teori yang sudah ada.

2.1.1. Tinjauan Buku 2.1.1.1. Pengertian Buku

Buku adalah lembar kertas berjilid, berisi tulisan dan bab kosong; bacaan, lektur, wacana; kitab, pustaka (Endarmoko 100). Buku merupakan salah satu media komunikasi yang paling banyak digemari masyarakat karena selain harganya yang murah juga informasi yang disampaikan di dalamnya bersifat selamanya. Melalui buku, seseorang dapat menambah informasi dan wawasan. Buku juga membuat seseorang belajar dan berkembang sehingga seringkali buku disebut sebagai guru sepanjang masa karena dapat dibaca setiap saat, kapan saja dan dimana saja. Buku mempunyai peranan penting sebagai ajang pertarungan intelektualitas sebuah generasi. Buku juga menjadi buku otentik peradaban manusia.Buku juga merupakan kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu dan pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman (”Buku,” par.1).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita memiliki pengertian sebagai berikut (210):

1. Tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa, kejadian dan sebagainya.

2. Karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, ataupun penderitaan orang, kejadian dan sebagainya.

(2)

2.1.1.2. Sejarah dan Perkembangan Buku

Buku adalah kumpulan kertas empat persegi panjang yang satu sisinya dijilid bersama-sama, berisi tulisan dan gambar; bagian depan dan belakang lembar-lembar kertas ini dilindungi oleh sampul yang terbuat dari bahan yang lebih tahan terhadap gesekan, kelembaban, dll (Ensiklopedia Nasional Indonesia 517). Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku didebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembangan dalam dunia informatikan, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan komputer dan internet jika aksesnya online (”buku” para.1).

Buku memiliki berbagai kelebihan dibandingkan media penyampaian informasi secara audio visual, dimana buku dapat dimiliki secara nyata, dapat dibaca dimana saja dan dikapan saja.

Hingga saat ini, penerbitan buku masih bertahan di tengah area penyebaran informasi digital. Tiap negara industri mempunyai banyak penerbit untuk konsumsi lokal maupun ekspor, dan beribu-ribu judul buku diterbitkan setiap tahunnya. Hampir semua terbitan buku harus didesain, tidak hanya sebagai penyampaian informasi belaka, dan itu berarti ada yang bertanggung jawab atas seluruh tampilan fisik dan visualnya.

Perkembangan buku dari format awal hingga menjadi bentuk yang kita kenal sekarang, membutuhkan suatu proses yang rumit. Informasi yang tertulis pertama yang dapat dipindah-pindah berupa lempengan tanah liat yang digunakan Mesopotamia, serta gulungan lontar yang digunakan oleh orang Mesir Kuno sekitar 5000 SM. Buku mulai dibuat dengan format yang modern pada sekitar abad pertama atau kedua, dengan bentuk seperti naskah kuno berupa lembaran lontar atau kertas perkamen yang dilipat vertikal untuk menciptakan halaman-halamannya. Meskipun bentuknya mudah dibawa-bawa, namun pada masa itu buku masih bersifat benda berharga yang mudah disimpan di perpustakaan istana, dan tempat-tempat ibadah.

Buku cetak kuno yang masih dapat ditemukan sekarang diproduksi di Cina pada tahun 868. cetakannya terbuat dari balok kayu, dan dicetak diatas gulungan perkamen. Bukti cetak pertama ditemukan mengarah pada mesin cetak dari Cina pada abad ke-13. Namun, perkembangan mesin cetak yang paling signifikan

(3)

berasal dari Eropa. Hal tersebut menjadi kunci bagi perkembangan percetakan di masa selanjutnya, dengan memperkenalkan efisiensi produksi dan distribusi informasi tercetak secara manual.

Pada zaman Rennaisans di Eropa, seni mencetak berkembang menjadi industri seperti yang kita kenal sekarang, berkat pengembangan mesin cetak oleh Johan Guttenberg pada tahun 1450 (”Johann”). Karena abjad dari bahasa Eropa hanya memiliki 26 karakter –tidak seperti aksara bahasa Mandarin yang begitu banyak dan rumit, maka jenis abjad yang di adaptasi dari huruf latin ini menjadi lebih mudah dan praktis untuk diterapkan. Sementara itu industri penerbit membantu penulis mengumumkan suatu gagasan kepada publik secara terbuka.

Saat ini penerbitan buku telah menjadi suatu pekerjaan desain grafis yang menarik dan sangat inovatif. Pertimbangan dalam perancangan produksi sangatlah penting dan perlu dilakukan misalnya dalam hal pertimbangan bentuk dan ukuran buku, ukuran bidang cetak dan margin, jenis dan ukuran huruf, jarak antar kata, jarak antar baris, dan jarak antar paragraph, pemilihan ilustrasi, layout, pemilihan kertas, teknik cetak, dan cara penjilidan.

Cover (sampul) dan kemasan sebuah buku merupakan hal yang pertama kali dilihat oleh audiens. Dan peranannya untuk menarik perhatian pembaca sangatlah penting. Walaupun penerbit – penerbit buku pada umumnya masih menggunakan standar desain baku yang meliputi judul buku, nama pengarang, dan gambar ilustrasi. Saat ini telah ada penerbit buku tertentu yang keluar dari batasan – batasan dalam mendesain cover dan kemasan buku. Menurut Jianping He, “Desain buku harus sesuai dengan konsep buku. Desainer harus memahami isi buku secara keseluruhan dan menghadirkannya secara visual” (Rivers 6).

Jon Dowling dari SEA Design menjelaskan bahwa desain merupakan pilihan. Kesuksesan atau kegagalan sebuah karya tergantung dari pilihan kita sebagai desainer. Dan cover buku yang baik harus berbeda dari cover buku – buku lain yang ada di rak dan harus dapat menginformasikan kepada audiens tentang apakah buku itu (Rivers 9).

Tinggi rendahnya kualitas buku ditentukan oleh isi yang disampaikan penulisnya. Isi buku dianggap berbobot apabila setelah membaca buku tersebut pembaca dapat merasakan suatu nilai tambah ataupun bahan pemikiran yang

(4)

mengarah pada perbaikan keadaan. Misalnya Sigmud Freud, yang dikenal sebagai Bapak Psikologi, hingga kini terus dikenang karena pemikiran yang dituangkan dalam buku Psikoanalisis dapat diterima atau dipahami oleh generasi selanjutnya. Demikian pula dengan buku – buku puisi Kahlil Gibran terus diminati pembaca karena sarat dengan makna dan perenungan.

Pada saat itu, percetakan menjadi faktor yang dominan bagi perdagangan buku, dan menjadi kunci utama bagi seluruh proses penerbitan, kecuali dalam proses pembuatan kertas dan penjilidan. Namun akhir-akhir ini, penerbit telah menjadi faktor yang dominan, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas teks, desain, dan keseluruhan buku.

Inovasi buku yang sederhana dan mudah di bawa, dengan tulisan yang dapat dibaca dengan jelas serta desain yang elegan, menjadi dasar bagi penerbitan buku modern. Pengaruh yang signifikan terhadap penerbitan modern bermula pada abad ke-19, dan berkaitan dengan produksi massal. Dengan adanya revolusi industri, maka muncul metode mekanisme untuk pembuatan kertas, penyusunan tulisan, hingga pendekatan (Jeannings 132-3).

2.1.1.3. Jenis-jenis Buku

Berdasarkan jenisnya, buku dapat dibedakan dalam beberapa kategori sebagai berikut :

a. Novel

Novel adalah sebuah karya fiksi yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut nolvelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella yang berarti ”sebuah kisah atau sepotong cerita”. Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh ceritanya lebih banyak.

(5)

b. Majalah

Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan. Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topuk populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Publikasi akademi yang menulis artikel pada ilmu disebut jurnal.

c. Kamus

Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna dari kata-kata. Ia berfungsi untuk membantu orang untuk mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan dan juga contoh penggunaan bagi sesuatu berkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus. Biasanya hal ini terdapat dalam kamus bahasa Perancis. d. Buku Panduan

Buku panduan adalah buku yang didesain agar dapat digunakan oleh orang yang di pandu untuk memandu diri sendiri dengan informasi yang diberikan di dalam buku.

e. Ensiklopedia

Ensiklopedia, atau kadangkala dieja sebagai ensiklopedi, adalah sejumlah buku yang berisi penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat. (”buku” scr.3).

2.1.1.4. Teori Gizi

Anak-anak membutuhkan makanan agar mendapatkan berbagai zat gizi yang diperlukan untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, memperbaiki jaringan yang rusak, pengendalian proses tubuh, dan perlindungan terhadap penyakit (imunitas). Zat-zat yang diperlukan untuk anak-anak adalah :

(6)

a. Karbohidrat

Karbohidrat dikenal juga dengan sebutan zat tepung/hidrat arang. Karbohidrat merupakan penghasil kalori yang merupakan sumber energi. Semakin banyak dan berat aktivitas sesorang, maka kalori yang diperlukan semakin besar. Selain itu karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen, megatur gerak peristaltik (terutama usus besar), membantu dan melaksanakan proses metabolisme lemak, serta sebagai sumber serat sekunder. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat adalah beras, jagung, gandum, roti, ketela, singkong, kentang, pasta, sereal, dan havermut.

b. Protein

Protein berfungsi sebagai zat pembangun tubuh, mengganti sel-sel yang rusak, membentuk dan menunjang terbentuknya jaringan organik dari matriks gigi, tulang, kuku, rambut, bagian dari zat kekebalan tubuh/antibodi, serta cadangan dan sumber energi tubuh. Protein terdiri dari 2 jenis yaitu protein hewani dan protein nabati. Bahan makanan yang banyak mengandung protein hewani adalah daging sapi, ikan, daging unggas, kerang, telur, susu, keju. Sedangkan bahan makanan yang banyak mengandung protein nabati adalah kacang-kacangan dan polong-polongan.

c. Lemak

Jenis lemak yang diperlukan oleh tubuh adalah asam lemak essensial (ALE). Tipe lemak ini dibutuhkan untuk memproduksi tumor necrosis factor (TNF) yang berguna untuk menghancurkan sel-sel kanker. Jenis lemak ini juga dapat mempengaruhi keseimbangan prostaglandin, yaitu hormon yang berperan penting dalam pengaturan sistem kekebalan. Selain itu, fungsi dari lemak pada umumnya adalah sumber energi, pengatur suhu tubuh, pelarut vitamin A, D, E, K, dan sebagai pelumas. Kandungan lemak pada makanan dapat memperbaiki dan meningkatkan cita rasanya. Lemak dapat diperoleh dari hewan dan tumbuhan. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak hewani yaitu mentega, lemak susu, minyak ikan, kulit dan gajih. Sedangkan bahan makanan yang banyak mengandung lemak nabati adalah minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak

(7)

zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin, kelapa, santan, kenari, kacang tanah.

d. Vitamin

Dibutuhkan oleh tubuh, meskipun hanya dalam jumlah kecil untuk membantu pertumbuhan dan membakar makanan untuk menghasilkan energi. Ada berbagai jenis vitamin, diantaranya adalah :

1. Vitamin A

Fungsi : Menjaga kesehatan mata dan mencegah penyakit rabun senja, mencegah kulit bersisik, membantu pertumbuhan sel-sel epitel dan proses oksidesi dalam tubuh.

Sumber : ditemukan dalam buah dan sayuran yang berwarna kuning dan oranye, serta sayuran daun berwarna hijau, seperti wortel, labu kuning, papaya, bayam, kalian, sawi dan selada air.

2. Vitamin B

Fungsi: mencegah penyakit rakhitis dan beri-beri, membantu penyerapan zat kapur dan fosfor, dan membantu kerja kelenjar endokrin.

Sumber : padi-padian, kacang-kacangan, daging, hati, wortel dan ragi. 3. Vitamin C

Fungsi : mencegah penyakit sariawan, gusi berdarah, dan kerusakan tulang, membantu pembentukan trombosit, melindungi tubuh dari infeksi virus, sebagai antioksidan, antibakteri dan antiperadangan. Sumber : sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, apel,nanas, anggur,

jambu, stroberi, daun singkong, sawi, kembang kol, brokoli, cabai, paprika.

4. Vitamin D

Fungsi : mengatur kadar kapur dan fosfor dalam darah, memperbesar penyerapan kapur dan fosfor dalam usus, serta mencegah penyakit tulang dan rakhitis.

Sumber : minyak ikan, ikan salmon, ikan tuna, susu, kuning telur, mentega, ragi.

(8)

5. Vitamin E

Fungsi : mencegah kemandulan, menjaga kesehatan kulit, mencegah kerusakan syaraf, membantu pembelahan sel, sebagai antioksidan, membantu membentuk antibody, melindungi kelenjar timus, dan melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat stress.

Sumber : Tauge, kuning telur, susu, daging, hati, ginjal, kacang-kacangan, alpukat dan mentega.

6. Vitamin K

Fungsi : Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.

Sumber : Hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu

e. Mineral

Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pengaturan fungsi tubuh. Ada berbagai jenis mineral, namun yang paling diperlukan oleh anak-anak adalah kalsium dan zat besi.

1. Kalsium berfungsi dalam membentuk tulang dan gigi, membantu proses penggumpalan darah, dan mempengaruhi penerimaan rangsangan pada otot dan syaraf. Bahan makanan yang banyak mengandum kalsium adalah susu, keju, kuning telur, mentega, yoghurt, udang, brokoli, kembang kol, kacang kedelai dan olahannya seperti tahu dan tempe, dan kacang almond.

2. Zat besi berfungsi sebagai pembentuk sel darah merah, membantu kerja enzim, mencegah penyakit kurang darah. Bahan makanan yang banyak mengandung zat besi adalah hatu, ikan, daging, kacang-kacangan, sayuran hijau dan buah-buahan.

f. Air

Merupakan unsur mutlak yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup. Ginjal membutuhkan air untuk membuat urine yang melaluinya limbah

(9)

dikeluarkan dari tubuh kita. Anak-anak membutuhkan air untuk mencegah dehidrasi, khususnya pada saat cuaca panas. Air berfungsi membangun sel-sel tubuh, membentuk cairan tubuh, mengangkut zat-zat makanan dan sisa makanan, mengatur suhu tubuh, dan melarutkan zat-zat dalam tubuh. Selain itu air secara langsung, air juga dapat diperoleh secara tidak langsung dari makanan yang dikonsumsi, seperti sayuran dan buah-buahan.

2.1.1.5. Macam-macam Sayuran

1. Wortel

Wortel ditemukan pertama kali 3000 tahun yang lalu di Asia tengah, dan secara perlahan-lahan menyebar ke daerah Mediterania. Pada awalnya, wortel yang berwarna putih, kuning, hijau atau ungu digunakan sebagai obat, bukan makanan. Pada tahun 1600-an, orang Belanda mempopulerkan wortel oranye, dan sampai kini, wortel oranyelah yang paling dikenal.

Wortel kaya akan nutrisi-nutrisi kunci seperti vitamin A, vitamin C dan potassium, enak dimakan mentah ataupun dimasak, dan sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Nutrisi:

Pigmen yang memberikan wortel warna orange yang kuat adalah Karoten, yang oleh tubuh kita diubah menjadi vitamin A ketika dibutuhkan. Beta-Karoten pada wortel bersifat anti-oksidan, yang melawan radikal bebas penyebab kanker, penyakit jantung dan degenerasi makula. Vitamin A penting untuk menjaga penglihatan yang baik, khususnya pada waktu malam dan juga mencegah infeksi, memelihara kesehatan kulit dan rambut dan mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan tulang.

Serving size : 1 buah wortel mentah (80 gm), kalori : 35, karbohidrat : 8 gm, lemak : 0, protein : 1 gm, serat : 2 gm

• Manfaat:

Memasak wortel akan meningkatkan manfaat gizinya. Serat pada wortel dapat mengikat beta karoten, sehingga sulit untuk diekstraksi oleh tubuh. Dengan memasaknya sebentar, kita melepaskan beta karoten dari seratnya sehingga tubuh akan lebih mudah menyerapnya.

(10)

2. Kangkung

Tanaman menjalar berbatang bulat, beruas, dan berlubang di tengahnya ini ternyata tidak hanya lezat saat disantap dalam bentuk tumis atau model masakan lain. Lebih dari itu tanaman ini sangat bermanfaat membantu menyernbuhkan penyakit tertentu. Seorang pakar kesehatan dari Filipina, Herminia de Guzman Ladion, memasukkan kangkung dalam kelompok "Tanaman Penyembuh Ajaib Selain menyembuhkan penyakit seperti sembelit karena kandungan seratnya yang tinggi, juga bermanfaat mengatasi masalah seperti sulit tidur, mimisan, keracunan makanan, dan lain-lainnya Menurut Dr. R.A. Seno Sastroamidjojo, MD, nilai nutrisi 100 gram kangkung yang direbus tanpa garam adalah: air 91,2 gr, energi 28 kcal, protein 1,9 gr, lemak 0,4 gr, karbohidrat 5,63 gr, serat 2 gr, dan ampas 0,87 gr.

Kangkung juga memiliki kandungan mineral, vitamin A, B,C, asam amino, kalsium, fosfor, karoten, dan zat besi. Karena berbagai kandungannya itulah, kangkung memiliki sifat sebagai antiracun, peluruh, perdarahan, diuretik (pelancar kencing), antiradang, dan sedatif (penenang/obat tidur), Sebab itu tidak heran bila kita mudah mengantuk setelah makan banyak dengan menu utama kangkung. Sifat-sifatnya inilah yang membuat kangkung memiliki khasiat antara lain mengurangi haid yang terlalu banyak, mengatasi keracunan makanan, kencing darah, anyang-anyangan (kencing sedikit-sedikit dan rasanya nyeri), mimisan, sulit tidur, dan wasir berdarah. Sebagai obat luar, kangkung bisa digunakan untuk mengobati bisul, kapalan, dan radang kulit bernanah.

3. Bayam

Bayam berasal dari Amerika tropik. Sampai sekarang, tumbuhan ini sudah tersebar di daerah tropis dan subtropis seluruh dunia. Di Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan ditemukan pada ketinggian 5-2.000 m dpl, tumbuh di daerah panas dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur di. dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas. Herba setahun, tegak atau agak condong, tinggi 0,4-1 m, dan bercabang. Batang lemah dan berair. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, panjang 5-8 cm, ujung tumpul, pangkal runcing, serta warnanya hijau, merah, atau hijau keputihan.

(11)

Bunga dalam tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bunga berbentuk bulir. Bayam yang dijual di pasaran dan biasa dikonsumsi sebagai sayuran dikenal dengan bayam cabutan atau bayam sekul. Terdapat tiga varietas bayam yang termasuk ke dalam Amaranthus tricolor, yaitu bayam hijau biasa, bayam merah (Blitum rubrum), yang batang dan daunnya berwarna merah, dan bayam putih (Blitum album), yang berwarna hijau keputih-putihan.

Bayam mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin, purin, dan vitamin (A, B dan C).

4. Brokoli

Brokoli (Brassica oleracea var.italica) adalah bunga dari sayuran tanaman sejenis kubis-kubisan. Sayuran ini merupakan kumpulan dari kuntum bunga yang membentuk gerombolan berupa kuntum. Selain bisa dimakan mentah, sayuran ini bisa diolah menjadi beragam hidangan lezat. Seperti sayuran lain, brokoli kaya akan provitamin A/karotenoid, asam folat dan vitamin C. Masak sebentar agar vitaminnya tidak rusak dan warnanya tetap menarik. Agar brokoli tetapi hijau segar, rebus dengan air mendidih yang sudah ditambahkan dengan 1/2 sdt garam dapur.

Selain vitamin, brokoli juga mengandung beragam mineral penting seperti kalsium, potasium, kalium, besi dan selenium. Zat lain yang terkandung di dalam brokoli adalah sulfur dalam bentuk glukosinolat, senyawa antidot, monoterpene dan genestein. Flvonoid dan serat terkandung juga memperkaya kandungan nutrisi dari brokoli. Brokoli memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh, seperti mencegah terjadinya kanker kolon, kanker prostat, kanker paru dan kanker perut. Zat terkandung di dalam brokoli juga bermanfaat sebagai antioksidan. Sedangkan seratnya bermanfaat untuk mencegah konstipasi/sembelit dan ganguan pencernaan lainnya.

5. Daun singkong

Memiliki kadar protein cukup tinggi, sumber energi yang setara dengan karbohidrat, 4 kalori setiap gram protein. Zat aktif yang dikandungnya dapat

(12)

digunakan untuk bahan obat-obatan, sayang saya belum tahu nama zat aktif yang dikandungnya. Sumber Vitamin A, setiap 100 gram, mempunyai kandungan vitamin A mencapai 3.300 RE, kesehatan mata anda akan lebih baik. Kandungan serat yang tinggi, dapat membantu buang air besar menjadi lebih teratur dan lancar dan mencegah kanker usus dan penyakit jantung. Kandungan vit c per 100 gram daun singkong mencapai 275 mg, anda bisa terbebas dari sariawan dan kekebalan tubuh anda bisa lebih terjaga dengan asupan vitamin C.

6. Selada

Selada (Lactuca sativa) adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika. Kegunaan utama adalah sebagai salad.Selada mempunyai kandungan mineral, termasuk iodium, fosfor, besi, tembaga, kobalt, seng, kalsium, mangan, dan pottsaium, sehingga selada mempunyai khasiat terbaik dalam menjaga keseimbangan tubuh. Kulit luar yang hijau adalah yang paling baik. Dimasak perlahan-lahan selama 15 menit merupakan obat penderita insomnia.

7. Sawi

Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.

Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.

(13)

8. Kubis

Kubis, kol, kobis, atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk tumbuhan sayuran daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica oleracea L. Kelompok Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut krop atau kepala (capitata berarti "berkepala"). Kubis berasal dari Eropa Selatan dan Eropa Barat dan, walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan arkeologi yang kuat, dianggap sebagai hasil pemuliaan terhadap kubis liar B. oleracea var. sylvestris. Nama "kubis" diambil dari bahasa Inggris cabbage, yang juga merupakan pinjaman dari bahasa Normandia caboche. Nama "kol" diambil dari bahasa Belanda kool.

Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E). Kandungan Vitamin C cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan akut). Mineral yang banyak dikandung adalah kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.

9. Jamur

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau jamur tiram putih adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii atau King Oyster Mushroom.

Tubuh buah memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4µm. Miselia berwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat.

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang

(14)

sudah ditebang. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.

Selain campuran pada berbagai jenis masakan, jamur tiram merupakan bahan baku obat statin. Jamur tiram diketahui membunuh dan mencerna nematoda yang kemungkinan besar dilakukan untuk memperoleh nitrogen.

10. Dan masih ada bermacam-macam sayuran yang lainnya yang memiliki fungsi atau manfaat yang berguna bagi kesehatan tubuh kita. Baik untuk orang dewasa ataupun anak-anak.

2.2. Tinjauan Judul Perancangan

2.2.1. Perancangan Buku Cerita Bergambar Mengkonsumsi Sayuran Untuk Anak-Anak Usia 5-12 Tahun.

Buku perancangan cerita bergambar mengkonsumsi sayuran untuk anak-anak usia 5-12 tahun berisikan tentang bagaimana cara mengolah makanan dengan bahan dasar sayuran dan bisa membuat anak-anak mulai menyukai untuk mengkonsumsi sayuran. Buku cerita bergambar ini dibuat semenarik mungkin sesuai dengan karakter anak-anak usia 5-12 tahun. Baik dari visual maupun verbal.

2.2.1.1. Perkembangan Buku Cerita Bergambar

Buku bacaan di jaman sekarang telah mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai jenis mesin cetak yang berkembang, semakin memudahkan peredaran buku ke berbagai wilayah. Hal ini didukung juga dengan kemajuan teknologi dan perangkat elektronik yang mendukung dalam pencarian data pengolahannya, hingga menghasilkan tampilan buku yang menarik seperti yang dapat dijumpai di berbagai toko buku saat ini.

Jenis buku yang beredar pun sangat banyak sehingga terdiri dari beberapa klasifikasi berdasarkana pembaca dan isi bukunya. Kategori pembaca dapat meliputi buku untuk anak-anak dibagi lagi berdasarkan umur maupun tingkat sekolah, buku remaja, dan buku dewasa masing-masing dapat dibagi menurut profesinya. Sedangkan berdasarkan isi buku dapat meliputi buku tentang

(15)

kesehatan, pendidikan, psikologi, hingga hobi ( musik, desain grafis, kerajinan tangan, memasak, berternak, berkebun, dll).

2.2.2. Ilustrasi

Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu, Illustrace, yang berarti menerangi atau menghias. Suatu ragam penghias buku yang berasal dari dunia tumbuhan dan hewan, yang pengambarannya dilihat berdasarkan naskah yang menyertainya. Dalam pengertian umum, ilustrasi berarti gambar atau foto yang menyertai naskah dalam buku, majalah, atau media masa untuk lebih menjelaskan naskah tersebut. Sedangkan dalam pengertian khusus, ilustrasi beraryi gambar yang berfungsi untuk meramaikan halaman-halaman buku sebagai karya cetak yang memiliki keindahan tersendiri dalam kombinasi dengan huruf cetak yang digunakan.

Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Karena dapat disimpulkan bahwa penerimaan ataupun pemahaman audience akan sebuah pesan dan informasi akan lebih mudah dan cepat apabila disampaikan melalui gambar daripada teks.

2.2.2.1. Sejarah Ilustrasi Indonesia

Menurut Ensiklopedia nasional Indonesia, gambar ilustrasi di Indonesia berkembang sejak masa klasik (sebelum tahun 1970), namun dalam perkembangannya mengalami banyak kesulitan. Akibatnya, sedikit dari para seniman yang mampu bertahan untuk menjadi ilustrator. Ilustrator yang sanggup bertahan dengan bernaung dibawah perusahaan besar di antaranya Gramedia, Sinar Harapan, dan lain-lain, contohnya G.M. Sudarta, Pramono dan Si Jon. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan sebagai ilustrator di Indonesia masih tergolong sulit, walau perkembangan dunia ilustrasi sempat memikat. Akibatnya, dunia profesionalisme ilustrator tidak mengalami banyak kemajuan.

(16)

Pada Akhir tahun 1970-an, banyak bermunculan buku-buku cerita dan majalah yang banyak ilustrasi. Hal ini memaksa lahirnya ilustrasi dari ilustrator baru. Namun karena banyaknya peniruan dan penjiplakan karya, maka diperlukan suatu hukum perlindungan hak cipta.

Dalam Undang-undang Hak Cipta tahun 1982 jelas tersirat bahwa sebagai suatu hasil cipta adalah bentuk seni yang khas (pasal 1 sub a dan b). Ilustrasi sejajar dan otonom dalam proses penciptaannya dan mempunyai nilai yang sama seperti teks atau karangan. Ilustrasi merupakan hasil cipta yang dilihat (pasal 1 c). Karena itu ilustrasi sebagai bagian dari seni rupa dilindungi hak ciptanya (pasal 11 butir 5). Adanya Undang-undang Hak Cipta tersebut mengakibatkan ilustrator tidak mendapat loyalti bila karyanya di cetak ulang, karena selama ini penerbit membayar honor ilustrator dengan sistem membeli. Sedangkan perkembangan selanjutnya, banyak model teknik ilustrasi yang berkembang nantinya berasal dari negara Barat (7:35-37).

2.2.3. Macam-macam buku cerita anak-anak

Dalam dunia buku cerita anak-anak terdapat beberapa tingkatan usia yang perlu di perhatikan, karena kesalahan pemilihan dapat mengakibatkan dampak negatif pada minat anak untuk membaca dan upaya penanaman budaya cinta buku secara umum. Tingakatan tersebut antara lain :

a. Baby Books

Berisi tentang pantun dan nyanyian sederhana (lullabies and nursery rhymes), permainan dengan jari, atau sekedar ilustrasi cerita tanpa kata-kata sama sekali (sepenuhnya mengandalkan ilustrasi serta kreativitas orang tua dan anak untuk berimajinasi). Ditunjukkan untuk bayi dan balita (bawah tiga tahun). Panjang cerita dan formatnya beragam, disesuaikan dengan isi materi. Akan tetapi buku-buku untuk batita biasanya berupa cerita sederhana berisi kurang dari 300 kata dan juga ceritanya terkait erat dengan keseharian anak, atau bermuatan edukatif tentang pengenalan warna, angka, bentuk, dan lain-lain. Jumlah halaman sekitar 12 dan banyak yang berbentuk board books (buku yang kertasnya sangat tebal, seperti karton), pop-ups (buku yang halamannya berbentuk tiga dimensi),

(17)

lift-the-flaps atau buku-buku khusus (buku-buku yang dapat bersuara, memiliki format unik atau dengan tekstur tertentu).

b. Early Picture Books

Sebuah buku untuk usia-usia akhir dibatas 4 sampai 8 tahun. Ceritanya sederhana dan berisi kurang dari 1000 kata. Banyak buku tingkatan ini yang dicetak ulang dalam board books untuk melebarkan jangkauan pembacanya. c. Pictures Boooks

Dapat menjangkau kelas usia 4 sampai dengan 10 tahun dalam bentuk buku setebal lebih 32 halaman. Naskahnya bisa mencapai 1500 kata, namun rata-rata 1000 kata saja. Plotnya masih sederhana, dengan satu karakter utama yang seutuhnya menjadi pusat perhatian dan menjadi alat penyentuh emosi dan pola piker anak. Ilustrasi memainkan peran yang sama besar dengan teks dalam penyampaian cerita. Buku tingkat ini sudah banyak membicarakan topik serta menggunakan gaya penulisan yang luas dan beragam. Cerita nonfiksi dalam format ini dapat menjangkau sampai usia 10 tahun, dengan tebal sampai 48 halaman dan berisi hingga 2000 kata dalam teksnya.

d. Early Readers

Juga dikenal sebagai easy-to-read, buku tingkatan ini biasanya untuk anak-anak yang baru mulai membaca sendiri (usia 6-8 tahun). Masih tetap ada ilustrasi berwarna di setiap halamannya, tapi dengan format yang sedikit lebih dewasa, bukunya lebih kecil dan ceritanya dibagi dalam bab-bab pendek. Tebal buku biasanya 32-64 halaman dan panjang teksnya beragam antara 200-1500 kata atau paling banyak 2000 kata. Cerita disampaikan dalam bentuk aksi dan percakapan interaktif menggunakan kalimat-kalimat sederhana (satu gagasan per kalimat). e. Transition Books

Kadang disebut juga sebagai chapter books tahap awal, untuk anak-anak usia 6-9 tahun. Merupakan jembatan penghubung antara tingkat easy readers dan chapter books. Gaya penulisan persis seperti easy readers, namun lebih panjang

(18)

(naskah biasanya sebanyak 30 halaman, dipecah menjadi 2-3 halaman per bab), serta dilengkapi dengan ilustrasi hitam-putih dibeberapa halaman.

f. Chapter Books

Untuk usia 7-10 tahun. Terdiri dari naskah setebal 45-60 halaman yang dibagi dalam tiga hingga empat halaman per bab. Kisahnya lebih padat dibanding tingkat transition books. Kalimat-kalimatnya mulai sedikit kompleks, tapi paragraph yang dipakai pendek (rata-rata 2-4 kalimat). Cerita di akhir setiap bab dibuat menggantung di tengah-tengah sebuah kejadian agar pembaca penasaran dan terstimulasi untuk terus membuka bab-bab selanjutnya.

g. Middle Grade

Untuk usia 8-12 tahun, merupakan usia meas anak dalam membaca. Naskahnya lebih panjang (100-150 halaman), ceritanya mulai kompleks (bagian-bagian sub-plot menampilkan banyak karakter tambahan yang berperan penting dalam jalinan cerita), dan tema-temanya cukup modern. Anak-anak diusia ini mulai tertarik dan mengidolakan karakter dalam cerita. Kelompok fiksinya beragam mulai dari fiksi kontemporer, sejarah, hingga science fiction atau petualangan fantasi. Sementara yang masuk kelompok nonfiksi atara lain boigrafi, iptek, dan topic-topik multibudaya.

h. Young Adult

Naskahnya natara 130-200 halaman, tingkat ini untuk naak usia 12 tahun ke atas. Plot ceritanya bisa sangat rumit dengan banyak karakter utama, meskipun tetap ada satu karakter yang difokuskan. Tema-tema yang diangkat sering relevan dengan kehidupan remaja saat ini. Kategori new-age (usia 10-14 tahun) kelompok usia 12 tahun ke atas, sering topiknya (fiksi dan nonfiksi) lebih cocok untuk anak-anak yang telah melewati buku genre middle-grade, tetapi belum siap membaca buku-buku fiksi atau belum mempelajari seubjek nonfiksi yang materinya ditujukan untuk pembaca di kelas sekolah menengah.

(19)

2.3. Tinjauan Buku Bacaan 2.3.1. Pengertian Buku Bacaan

Dalam Encyclopedia Americana International Edition, buku bacaan merupakan buku yang dirancang sebagai buku tambahan dalam kegiatan pembelajaran non-formal yang dapat dilakukan diluar jam aktif sekolah. Materi yang terkandung didalamnya bukan berdasarkan kurikulum dan tujuannya yaitu untuk mendorong anak dalam hal minat bacanya.

Jenis buku tertentu akan memberikan kumpulan informasi mengenai suatu hal tertentu pula, dan dapat juga merupakan kumpulan dari beberapa informasi yang berbeda dengan tujuan untuk menambah wawasan bagi pembacanya.

2.3.2. Sejarah Buku Bacaan di Dunia

Buku atau book berasal dari kata Inggris ”beech”. Kurang lebih sejenak tahun 2000SM, ”beech” ini digunakan untuk merekan kejadian. Pada mulanya cergam dan komik memiliki pengertian yang sama. Komik juga dikatakan sebagai cerita bergambar. Namun seiring dengan perkembangan jaman, perbedaan-perbedaan mulai muncul dan hingga saat ini keduanya memiliki karakteristik sendiri-sendiri (Angkat, par.1).

Sejak jaman dahulu hingga ditemukannya mesin cetak dengan huruf yang dapat dipindahkan, buku-buku ditulis dan diilustrasikan dengan tangan. Gambar merupakan suatu bentuk komunikasi tertulis tertua yang pernah dibuat oleh manusia. Sejarah perkembangan gambar, bisa dilihat dari segi sejarah, telah mengalami perubahan selama ribuan tahun. Dimulai dari bangsa asal muasal membaca dengan gambar ditemukan pada pictograf yang banyak terdapat di gua-gua dan prasasti purbakala dalam bentuk gambar yang saling berurutan merangkai cerita. Arti dari istilah pictograph, yaitu simbol-simbol, yang menggambarkan sebuah objek.

(20)

Gambar 2.1. Pictograph

Sumber : http://www.nlmotel.com/hiking.html

Sejarah buku bergambar berawal dari Perancis, yang bermula pada masa pra sejarah di gua Lascaux, Perancis Selatan. Ditemukan torehan berupa gambar-gambar bison, binatang sejenis banteng atau kerbau Amerika. Gambar-gambar-gambar ini sudah merupakan ”pesan” sebagai upaya komunikasi non verbal paling kuno (Angkat, par.2).

Kira-kira pada tahun 3500 SM, bangsa Mesir telah memanfaatkan tanaman papirus (nama ilmiah: Cyperus papyrus), sejenis tanaman air yang dikenal sebagai bahan untuk membuat kertas pada jaman kuno. Cerita tentang jaman sewa maut dalam dunia roh terdapat di kuburan Raja Nakht yang ditoreh di atas (kertas) papirus. Papirus ini juga sudah dikenal lama oleh orang Assiria, Siria dan Parsi (Angkat, par.3).

Gambar 2.2. Papyrus

Sumber : http://www.earlham.edu/~seidti/iam/tc_pap66.html

Buku merupakan sejumlah lembaran kertas yang ditulis dan dicetak serta disatukan dalam sebuah sampul buku. Dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar merupakan karya tulis yang memberikan goresan pendukung baik

(21)

berupa gambar maupun hiasan untuk memperjelas informasi yang ehndak disampaikan.

Pada akhirnya perkembangan buku cerita bergambar mengikuti perkembangan percetakan. Penemu pertama proses cetak pernah menjadi bahan perdebatan yang hangat diantara para pakar tentang sejarah percetakan. Menurut beberapa pakar, seorang bangsa Belanda, Laurens Coster van Haarlem adalah orang pertama yang menggunakan huruf-huruf cetak lepas pada tahun 1423, yang lain bersikeras bahwa seorang Italia, Pampilo Castaldi, lebih sesuai disebut sebagai pelopor dibidang ini. Akan tetapi, dewasa ini umumnya orang sepakat bahwa gelar pertama penemu merupakan hak Johan Gutenberg von Mainz. Gelar ini diperoleh setelah dilacak balik bahwa ternyata terdapat bukti penyebaran metode percetakan diseluruh Eropa dan Amerika Utara yang bersumber pada karya Gutenberg di Mainz, Jerman, pada awal 1450-an. Pada barang cetakan yang dihasilkan, Gutenberg tidak pernah mencantumkan namanya. Itulah yang menyebabkan banyak orang yang berbeda pendapat tentang dia.

Laju penyebaran teknologi percetakan sungguh luar biasa. Teknik temuan Gutenberg telah membuka pintu lebar-lebar ke arah pemenuhan kebutuhan atas buku yang semula sulit terpuaskan. Sementara itu pada tahun 1470, penerbitan pertama di Perancis di mulai. Diikuti pula oleh negara Belanda pada tahun 1471, Swiss pada tahun 1472, Spanyol pada tahun 1475, dan Inggris pada tahun 1476.

Perkembangan selanjutnya yaitu pada abad 19. teknik cetak yang paling digemari pada awal abad tersebut adalah aquatint. teknik ini sangat cocok untuk buku-buku tipografi. Pada abad 19, tahun 1860-an merupakan puncak periode buku ilustrasi Inggris untuk orang dewasa dan anak-anak. Kemudian sekitar tahun 1820 dan 1860, cetakan berwarna menggunakan balok kayu berwarna atau batu litograph berkembang. Litografi adalah sebuah metode untuk percetakan diatas permukaan licin.

Pada tahun 1962, Jhon Burningham membuat buku berjudul John Burningham’s ABC. Buku ini merupakan jenis buku pangajaran kepada anak-anak dengan teknik alphabeth mengenai benda-benda. Apada akhir abad 19. teknik melukis dan menggambar dengan variasi yang lebih banyak. Beberapa pelukis dan ilustrator memilih tetap menggunakan cara-cara lama dalam membuat

(22)

buku cerita bergambar. Namun sejumlah lainnya juga menggunakan teknik foto mekanik untuk menghasilkan efek yang bagus pasa hasil karya mereka (pollard 51-6).

Buku-buku cerita bergambar dengan tema menjadi semakin populer pada abad ke -19. banyak buku cerita bergambar yang penggarapan cerita bergambarnya sangat baik dijumpai pada buku anak-anak. Misalnya karya Beatrix Potter yaitu Alice in Wonderland, karya Charles Dickens dan sebagainya.

2.3.3. Sejarah Buku Bacaan di Indonesia

Pada mulanya sekitar tahun 1990-an, toko buku bacaan di indonesia dibanjiri oleh komik-komik Jepang. Komik-komik dari negara tersebut hadir dengan berbagai macam tema. Ada adegan laga seperti komik Kenji, Saint Seiya, Dragon Ball, dan Kung Fu Boy, untuk kalangan remaja seperti Candy-Candy maupun komik jenaka seperti Doraemon, Hatori dan Kobo Chan (Angkat, par.4).

Gambar 2.3. Komik Ninja Hatori

Sumber : http://3-ya.blogspot.com/2010/03/download-ost-anime-ost-kartun-ninja.html

Komik Indonesia banyak dipengaruhi oleh agama Budha, Hindhu, dan Islam. Candi-candi yang dibangun sekitar abad ke-18 juga mengandung gambar-gambar kuno diatas kertas tinta berwarna. Pada candi Borobudur dan Prambanan terdapat relief yang menceritakan kehidupan spiritual kebudayaan pada abad pertengahan. Pada candi Prambanan, peninggalan agama Siwa, dinding tiga di antara candi-candinya terukir rangkaian gambar timbul tentang kisah Ramayana dan Kresnayana. Kisah Ramayana terukir pada candi Siwa yang bersambung ke candi Brahma. Sedangkan kisah Kresnayana terdapat pada candi Wisnu. Gambar

(23)

yang menyerupai komik tersebut disertai dengan keterangan teks beraksara Arab dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk penyebaran agama Islam ( Angkat, par.5).

Gambar 2.4. Relief Candi Borobudur

Sumber : http://4arion.wordpress.com/journey-2/journey/

Cerita bergambar atau komik pertama kali terbit di Indonesia sejalan dengan munculnya media massa berbahasa Melayu Cina di masa pendudukan Belanda. Cergam Put On Karya Kho Wan gie tahun 1930 di harian Sin Po,menceritakan sosok gendut bermata sipit yang melindungi rakyat kecil, bercerita mengenai Indonesia sebagai tanah kelahirannya. Komik ini sangat populer masa itu. (Angkat, par. 8-10).

Kecerdikan penerbit, kreativitas komikus dan tanggapan pembaca menciptakan dinamika yang mendukung suburnya dunia komik saat ini. Komik strip asing, seperti Flash Gordon, Rip Kirby, Prince Valiant, Tarzan dan Superman yang masuk ke Indonesia lewat surat kabar, juga menjadi pendorong penciptaan karya komik-komik Inodonesia pada masa sekarang. Semakin beragamnya jenis hiburan yang turut mengurangi kegairahan dunia komik Indonesia. Disamping itu, komik-komik asing banyak diterjemahkan dalam bahasa indonesia dan akhirnya mengeser popularitas komik Indonesia sendiri. Hingga saat ini, kualitas profesionalisme, promosi dan distribusi, sering kali menjadi pokok perdebatan dalam perkembangan komik di Indonesia (Angkat, par.11-13).

(24)

2.3.4. Tinjauan Kondisi Buku Bacaan di indonesia

Tema yang banyak yang diangkat dan diambil dalam cerita bergambar atau cergam di indonesia yaitu bercerita mengenai petualangan singkat. Karakter yang digunakan pun juga tidak hanya pada manusia tetapi juga hewan yang juga menjadi kegemaran anak-anak. Misalnya dongeng Si Kancil. Sekitar tahun 1990-an, cerita mengenai legenda dan asal muasal suatu tempat menjadi kegemaran anak-anak. Namun kini seiring dengan perkembangan jaman, cerita tersebut sudah tidak lagi terlalu diminati. Anak-anak kini lebih menyukai cerita-cerita dari luar negeri tentang hal-hal yang fiktif, futuristik, dan heroik.

Mengenai ide dalam cergam di Indonesia, dapat dikatakan masih lemah atau kurang meanrik. Bahkan dewasa ini, cerita bergambar yang berasal dari liar negeri lebih diminati oleh masyarakat dalam negeri. Kebanyakan cergam di Indonesia memiliki nilai moral yan baik bagi pembacanya. Namun, masyarakat saat ini lebih mengharapkan ide cerita yang lebih menarik ataupun gambar ilustrasi yang lebih menarik sehingga mampu mengembangkan daya minat pembaca.

Kehidupan dan perkembangan di indonesia sebenarnya amat ditentukan oleh kondisi kehidupan masyarakatnya. Optimisme bangkitnya komik Indonesia menjelang akhir 2004 ini hendaknya disikapi dengan lebih baik oleh semua pihak sehingga suatu saat komik Indonesia dapat diperhitungkan sebagai produk bermutu sekaligus mempunyai ahli, sejarahwan dan kritikus seperti halnya pada karya sastra, seni rupa, atau film (Anggoro, par. 15).

2.3.5. Potensi Buku Bacaan di Indonesia

Buku dapat menjadi suatu pedoman dan pegangan suatu ilmu atau menjadi suatu sumber bagi pemikiran tiap orang. Manfaat menjadi pecinta buku sudah tidak perlu diragukan lagi karena dengan buku, seseorang dapat menjelajahi dunia, meningkatkan imajinasi dan menambah pengetahuan mereka. Sebagai sumber informasi, buku dapat memberi akses dan informasi mengenai segala sesuatu dengan biaya yang relatif terjangkau. Meskipun perkembangan media dibidang elektronik dewasa ini sudah berkembang dengan pesat, peranan buku

(25)

sebagai sumber informasi dan pengetahuan tetap masih belum tergantikan. Hal ini dikarenakan sifat dari buku selain terjangkau juga memiliki sifat mobilitas tinggi.

Potensi buku bacaan di Indonesia berkaitan dengan minat baca warga Indonesia. Minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara maju lainnya. Minat baca sebagian masyarakat ini semakin diperparah oleh terpaan krisis. Harga buku yang semakin lama semakin melambung sehingga semakin tidak terjangkau oleh masyrakat.

Maka diharapkan perlu adanya program untuk membangkitkan kembali minat baca anak-anak Indonesia. Perlu adanya program-program untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan pentingnya manfaat dari buku yang merupakan sumber informasi dan pengetahuan sehingga dapat memberikan pengaruh besar bagi potensi buku bacaan Indonesia.

2.4. Tinjauan Aspek Historis

Indonesia merupakan negara agraris yang berbentuk kepulauan. Sebagai negara agraris, Indonesia mempunyai lahan untuk bercocok tanam yang luas. Akan tetapi, posisi Indonesia yang diharapkan dengan kehidupan bertani dapat mencukupi kehidupan penduduknya tidak terjadi. Hal tersebut disebabkan oleh tergesernya lahan pertanian menjadi lahan tempat tinggal, pola hidup instant, dan pola bercocok tanam yang tradisional.

Pesatnya pertumbuhan penduduk selayaknya turut diimbangi oleh permintaan lahan untuk tempat tinggal. Akibatnya, lahan yang semula untuk bercocok tanam harus diubah menjadi tempat tinggal. Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan hidup lain seperti sandang, pangan, dan pendidikan, masyarakat cenderung untuk bekerja kepada orang lain atau urbanisasi. Kedua langkah tersebut banyak ditempuh karena diyakini akan menghasilkan uang dalam waktu yang cepat dan jumlah yang besar. Apabila keadaan ini terus berlanjut maka dampak yang lebih besar seperti meledaknya jumlah penduduk di perkotaan, kriminalitas di perkotaan, minimnya tingkat kesehatan di perkotaan akan terjadi.

Formasi Indonesia sebagai negara kepulauan merupakan suatu bentuk negara yang rawan terhadap perpecahan terlebih lagi apabila kebijakan

(26)

pemerintah terhadap kesejahteraan tidak merata. Meskipun demikian, pemerataan kesejahteraan hendaknya tidak akan terjadi bila hanya pembangunan satu arah, dalam hal ini pemerintah. Dengan kata lain, kesejahteraan masyarakat akan terwujud apabila terdapat kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.

Selain itu dengan dikenalnya Indonesia sebagai negara agraris yang berbentuk kepulauan, maka sebaiknya juga jika warga masyarakat mengkonsumsi hasil dari bercocok tanam yang dihasilkan oleh Indonesia. Salah satu hasil bercocok tanam yang naik adalah sayuran. Karena sayuran memiliki nilai gizi dan manfaat yang baik bagi kesehatan. Ditambah lagi sekarang ini banyak sekali yang menawarkan makanan fast food yang cepat saji, tetapi mereka tidak mengetahui bahwa makanan tersebut tidak baik untuk tubuh kita terutama bagi anak-anak. Anak-anak memerlukan gizi yang baik untuk pertumbuhan mereka. Maka dari itu sebaiknya kita memberikan dan mengajari anak untuk menyukai dan mengkonsumsi sayuran yang baik bagi tubuh.

2.5. Tinjauan Aspek Kultural

Tanpa sadar banyak di antara kita sudah tergiring pada pola makan serba fast food. Selain resto, supermarket penyedia fast food siap masak seperti nugget dan drumstick makin mudah terjangkau. Wajar saja kalau anak-anak kita pun makin banyak yang mengidap penyakit akibat kebiasaan menyantap fast food. Di balik ancaman fast food, pelan tapi pasti kita makin disadarkan pentingnya kembali ke pola makan tradisional yang alami, beragam, dan lebih sehat. salah satunya oleh gerakan Slow Food.

Sudah banyak kesimpulan hasil penelitian terhadap fast food. Prevalensi anak-anak kegemukan (obesitas) semakin meningkat. Usia penduduk pengidap diabetes dan penyakit degeneratif lainnya seperti hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan osteoporosis menjadi semakin dini, termasuk diabetes di kalangan anak-anak. Ini hanya sebagian contoh paling menonjol yang terkait kebiasaan menyantap fast food.

Makanan fast food umumnya kaya lemak jenuh dan lemak trans, tinggi kalori, rendah serat, berlimpah gula, dan bahkan royal dengan tambahan food additives sintetis untuk menjadikan warna, tekstur, dan cita rasanya menggugah

(27)

selera. Semua bahan tersebut sangat kurang bersahabat dengan kesehatan. Bahkan, sebagian fast food seperti donat dikelompokkan sebagai "makanan sampah" (junk food) karena nyaris tidak menyumbangkan nutrisi kecuali hanya gula, lemak, dan setumpuk kalori.

Fast food menciptakan budaya makan baru, yakni makan hanya sekadar untuk mengisi perut. Terburu-buru makan karena harus mengejar waktu. Ritual makan dengan tenang di antara sanak keluarga sambil mengobrol santai dan mengunyah lamban semakin luntur. Sepintas bersantap serba cepat gaya fast food memang praktis, tetapi membebani sistem metabolisme tubuh. Tubuh dipaksa bekerja berat mencerna makanan kurang lengkap gizi, namun berlimpah zat tak berguna seperti lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, gula, kalori berlebihan, apalagi disantap terburu-buru.

Industri fast food memaksa penduduk dunia menyantap makanan yang seragam. Contohnya, ayam goreng (fried chicken) dari ayam ras telah menyisihkan ayam kampung yang lebih alami karena umumnya dipelihara secara organik. Agar cepat besar, ayam ras dipelihara intensif dengan pakan formula khusus, suntikan hormon, dan antibiotik. Contoh lain, industri fast food dengan bahan tepung terigu seperti roti dan donat menggiring penikmat makanan lokal lebih banyak menghabiskan terigu/gandum. Dikhawatirkan lama kelamaan orang makin melupakan makanan lokal mereka, berganti dengan makanan global.

Penyeragaman pola makan akibat membanjirnya franchise fast food di seluruh dunia sungguh mengkhawatirkan. Bukan hanya karena akibat buruknya terhadap kesehatan setelah kita menyantapnya, tetapi juga bisa mengancam keseimbangan alam akibat penyeragaman pola makan yang berujung pada penyeragaman sistem pertanian. menjamurnya gerai fast food di seluruh dunia lambat laun bisa memaksa dunia menerapkan sistem pertanian monokultur, yakni hanya membudidayakan tanaman atau hewan yang dibutuhkan industri fast food. Bila kita semakin gandrung pada fast food, bisa jadi 50 atau 100 tahun ke depan anak cucu kita tidak bisa lagi melihat sawah atau ayam kampung.

Selain itu, industri fast food yang semakin meraja lela membuat sistem pertanian harus tunduk pada tuntutan industri tersebut untuk serba cepat dan instan. Akibatnya penggunaan pupuk dan pestisida sintetis menjadi makin

(28)

gila-gilaan. Selain membahayakan kesehatan manusia, hal ini juga mengancam ekosistem alam karena, berisiko memusnahkan makhluk lokal pendukung sistem pertanian seperti cacing, kodok, serangga, ikan.

Kini sebagian pangan impor terutama terigu dan kedelai bahkan ditanam dari bibit hasil rekayasa genetika (transgenik) demi mengejar produksi secara cepat dar masal. Padahal, akibat buruk kebiasaan mengkonsumsi makanan transgenik terhadap kesehatan belum tuntas diteliti dan baru diketahui setelah berganti generasi.

Kondisi ini mengusik seorang jurnalis dan pemerhati pola hidup sehat di Italia yakni Carlo Petrini. Gerakan Slow Food dicetuskan di Italia pada tahun 1986 Selanjutnya organisasinya didirikan pada tahun 1989 bersamaan dengan pembukaan gerai fast food McDonald's di Roma, sebagai gerakan perlawanan terhadap globalisasi fast food.

Secara prinsip, Slow Food meminta kita kembali pada ritme alami. Dengan mencermati ritme alami, kita lebih mudah menemukan makna hidup dan bisa menikmati hidup. Anda mungkin tidak sadar bahwa melakukan kegiatan memasak dengan tenang tanpa terburu-buru merupakan aktivitas relaksasi (meditation on moving), yang bisa membantu melepaskan kepenatan pikiran dan jiwa.

Sesuai lambang siput yang digunakan oleh organisasi ini, Slow Food bukan hanya menekankan pada kita untuk menikmati makanan secara lamban dan tenang, tetapi juga mengharap kita bisa memasak dengan tenang pula. Dengan demikian, kita tidak lagi memerlukan bumbu instan maupun makanan instan dan fast food, karena semua hidangan kita masak dengan tenang dari bahan aslinya sebagaimana di alam. Kita bisa memasak dari bahan-bahan segar alami dan dengan cara alami seperti ibu dan nenek kita dulu melakukannya.

Gerakan makan dan memasak lamban ini akan menghindarkan sistem pertanian dari eksploitasi. Tanaman pangan dan pemeliharaan ternak tidak harus diproduksi secara terburu-buru untuk mengejar produksi. Tanaman buah, sayuran, dan bahan makanan lainnya, serta ternak dibiarkan tumbuh secara organik sesuai ritme alam, sehingga tidak lagi memerlukan pestisida, hormon, antiobiotik, dan

(29)

obat-obatan sintetis. Dampaknya, keseimbangan alam akan terjaga, karena makhlukyang hidup di sekitar sistem pertanian tidak terbunuh.

Dengan menjauhi fast food dan membiasakan diri menyantap makanan sehat alami dengan ritme alami pula (lamban, tenang, dan tidak terburu-buru), gerakan Slow Food berharap akan bisa menyelamatkan warisan budaya makan yang autentik di seluruh dunia. Meskipun kelihatannya sepele, tujuan ini ternyata tidak semata berkait dengan peningkatan taraf kesehatan penduduk.

Selain itu, Slow Food juga berdampak panjang terhadap keselamatan lingkungan. Keutuhan benih tanaman pangan alami terjaga. Keragaman ternak/unggas lokal terpelihara. Sistem pertanian yang bersahabat terhadap alam serta kehidupan manusia dan hewan juga terselamatkan. Dan yang tak kalah penting, Slow Food memberi lahan subur warisan budaya makan lokal untuk berkembang kembali, sehingga bisa merekatkan cinta kasih dalam keluarga yang kini makin terkikis oleh gaya makan ala fast food.

Berikut ini adalah langkah nyata untuk mendapatkan hidup sehat menurut anjuran gerakan Slow Food:

1 . Utamakan bahan makanan segar. Dapatkan makanan segar langsung dari petani atau berbelanja di pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan titik rantai distribusi terpendek makanan segar. Yang diperlukan tubuh kita adalah makanan segar yang baru dipanen atau belum lama dipanen. Anda tak akan menemukan sayuran hari sebelumnya dijual di pasar tradisional, karena tak ada lemari pendingin untuk menyimpan sayuran agar tetap segar. Bila membelinya di supermarket, sangat besar kemungkinan sayuran segar yang Anda beli dipanen beberapa hari atau bahkan seminggu sebelumnya, sehingga kandungan nutrisi dan energinya telah banyak menyusut.

2. Upayakan mendapatkan bahan makanan organik. Pilih makanan organik dari produsen terpercaya yang telah disertifikasi dan mencantumkan alamatnya dengan jelas dalam kemasan. Bila harga makanan organik masih menjadi kendala, tengoklah makanan yang diperkirakan organik tetapi tidak dijual dengan label organik, sehingga harganya lebih miring. Bahan makanan tersebut umumnya dipanen dari tempat tinggi atau tersembunyi dan kurang

(30)

populer dalam menu sehari-hari, sehingga petani tidak terdorong untuk memberinya pupuk sintetis, hormon, maupun pestisida. Contohnya duku, langsat, sirsak, lengkeng, manggis, alpukat, menteng, kedondong, kesemek, sawo, srikaya, daun melinjo, rebung, terubuk, kecipir, pucuk labu, pucuk pakis.

3. Lupakan bumbu instan dan MSG. Kandungan food additives dalam bumbu instan sangat tidak menguntungkan bagi kesehatan, karena membebani organ pencernaan. Anda tak perlu MSG (monosodium gultamate) untuk menyedapkan masakan, karena MSG banyak terdapat dalam bumbu Asia dan sayuran tertentu, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombai, daun bawang, seledri, jahe, merica, wijen/minyak wijen, wortel. Secara alami nenek moyang kita telah membuatnya dari bahan-bahan yang kaya MSG alami 'kan. 4. Bumbu instan segar dan alami. Untuk menyiasati waktu, tak perlu

menggunakan bumbu instan kemasan. Bumbu instan alami bisa siapkan sendiri sebagai stok bumbu segar. Bekukan bumbu dalam ice tray, sehingga tinggal menggunakannya sesuai keperluan, tanpa repot harus mengupas dan mengulek dulu.

2.6. Tinjauan Kehidupan

Menyuruh anak makan sayur mungkin menjadi hal yang sulit bagi kebanyakan ibu di Indonesia. Sama sulitnya dengan mencegah anak agar tidak mengonsumsi makanan cepat saji. Kebiasaan membaca label kemasan pada produk pangan kalengan, bisa jadi juga belum menjadi kebiasaan yang ditanamkan orang tua di Indonesia.

Hal ini berbeda dengan di negara maju. Sejak kecil, anak-anak telah mendapat pendidikan gizi secara teratur. Melalui pelajaran di kelas dan program makan siang di sekolah (school lunch), anak-anak dididik supaya memahami dan mempraktikkan pedoman gizi seimbang. Dengan pedoman itu, hampir setiap hari mereka diingatkan agar menyukai beragam jenis makanan, terutama jenis sayuran dan buah-buahan. Mereka juga diajarkan menjaga kebersihan dan memperhatikan

(31)

label pembungkus atau kaleng makanan untuk menghindari makanan tercemar ataupun kedaluwarsa.

Menurut Soekirman (2000), pada umumnya sikap kritis dan hati-hati dalam soal makan belum dimiliki anak Indonesia. Kurikulum pendidikan dasar di Indonesia belum mengajarkan ilmu gizi secara profesional. Di samping itu, tidak banyak sekolah yang mengenalkan acara makan siang di sekolah yang diprogramkan dengan baik. Sejak 1950-an, satu-satunya alat peraga pendidikan gizi yang dikenal masyarakat adalah poster ”Empat Sehat Lima Sempurna”. Kini, kedudukan poster tersebut menjadi tidak jelas karena sejak 1990-an dalam acara-acara pendidikan gizi, poster ”Empat Sehat Lima Sempurna” tidak digunakan lagi. Namun, poster tersebut masih ditemukan di sekolah-sekolah dasar bahkan digunakan sebagai bahan pengajaran di sebagian sekolah.

Mencermati kondisi tersebut dan sebagai refleksi Hari Gizi Nasional 25 Januari, menjadi penting untuk melakukan upaya peningkatan pengetahuan anak didik maupun orang tua akan pentingnya gizi bagi kehidupan. Pendidikan gizi diartikan sebagai upaya membuat seseorang atau sekelompok masyarakat sadar akan pentingnya gizi bagi kehidupan. Pendidikan gizi adalah proses belajar-mengajar tentang apa itu gizi, bagaimana memilih makanan bergizi, manfaat gizi bagi kehidupan, dan sebagainya. Pendidikan gizi mempunyai tujuan akhir mengubah sikap dan tindakan ke arah kesadaran untuk melakukan pemenuhan kebutuhan gizi agar hidupnya sehat.

Pendidikan gizi semestinya ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini (TK/SD) baik oleh orang tua maupun guru. Materi pelajaran gizi mestinya menjadi bagian dari kurikulum di sekolah. Upaya pendidikan gizi di sekolah berpeluang besar untuk berhasil meningkatkan pengetahuan tentang gizi di kalangan masyarakat karena siswa sekolah diharapkan dapat menjadi jembatan bagi guru dalam menjangkau orang tuanya. Guru sebagai tenaga pendidik dalam proses belajar-mengajar mempunyai pengaruh terhadap anak-anak didiknya yang kadang-kadang lebih dituruti daripada orang tua.

Materi pelajaran tentang gizi yang diberikan harus menyajikan kenyataan/masalah yang dibutuhkan murid. Informasi gizi perlu dinyatakan dalam istilah-istilah yang sederhana dan mudah dikenal pula sehingga murid mudah

(32)

menerimanya dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut secara efektif. Dalam menyampaikan materi gizi, guru dapat memilih metode yang akan digunakan, apakah metode ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimen, atau pemberian tugas. Berbeda dengan metode ceramah ketika guru yang aktif menerangkan, dalam metode demonstrasi dan eksperimen guru dapat memperlihatkan sesuatu yang terkait dengan persoalan gizi di depan siswa. Sementara dengan metode praktik, murid aktif melakukan pekerjaan sendiri dengan diawasi guru ataupun orangtua sebagai pendampingnya.

2.7. Analisa Data Survey 2.7.1. Kuisioner

2.7.1.1. Kuisioner untuk anak-anak

1. Pertanyaan :

Apakah kamu suka?

Jumlah Suara Presentase

Pertanyaan Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah Membaca buku cerita

bergambar

74 26 100 74% 26% 100%

Memasak 52 48 100 52% 48% 100%

Tabel 1.1. Kuisioner anak-anak Asumsi

Dari pertanyaan diatas, dapat diasumsikan bahwa responden anak-anak menyukai membaca buku cerita bergambar (74%) dan memasak (52%). Hal itu dapat dilihat dari jumlah presentase yang ada.

2. Pertanyaan :

Apakah warna favorit kamu?

Jawaban Jumlah Suara Prosentase

Merah 8 8%

Kuning 12 12%

Hijau 11 11%

(33)

Ungu 5 5%

Orange 7 7%

Merah muda (pink) 27 27%

Lainnya (warna pastel) 2 2%

Jumlah 100 100%

Tabel 1.2. Kuisioner anak-anak Asumsi

Sebanyak 2% responden menyatakan bahwa mereka menyukai warna pastel ( soft ). Sedangkan yang menyukai warna-warna terang ada 98% dengan berbagai macam warna-warna terang yang terdapat dalam pilihan warna. Dapat disimpulkan anak-anak lebih menyukai warna terang daripada warna pastel atau soft.

3. Pertanyaan :

Gambar kartun mana yang disukai?

Jawaban Jumlah Suara Prosentase

Pucca 38 38%

Cinderella 28 28%

Naruto 22 22%

Dora the explore 12 12%

Jumlah 100 100%

Tabel 1.3. Kuisioner anak-anak Asumsi

Sebanyak 38% responden lebih menyukai gambar Pucca. Maka dapat disimpulkan bahwa anak lebih menyukai gambar yang memakai warna terang dan block, serta tidak menggunakan gradasi.

(34)

4. Pertanyaan :

Jenis cerita apa yang paling disukai?

Jawaban Jumlah Suara Prosentase

Petualangan 30 30%

Cerita sehari-hari 10 10%

Pertarungan 22 22%

Dongeng 38 38%

Jumlah 100 100%

Tabel 1.4. Kuisioner anak-anak Asumsi

Dari pernyataan diatas, dapat diasumsikan bahwa anak-anak lebih menyukai cerita tentang dongeng (38%) dan yang kedua adalah petualangan (30%).

2.7.1.2. Kuisioner untuk Ibu

1. Pertanyaan :

Apakah Anda?

Jumlah Suara Presentase

Pertanyaan Ya Tidak Jumlah Ya Tidak Jumlah

Suka Memasak 95 5 100 95% 5% 100%

Anak anda suka jajan 85 15 100 85% 15% 100%

Mengajak anak Anda untuk memasak

15 85 100 15% 85% 100%

Tabel 1.5. Kuisioner ibu Asumsi

Dari pertanyaan diatas, dapat diasumsikan bahwa responden dari para ibu kebanyakan suka memasak, tetapi sedikit yang mengajak anak-anaknya untuk belajar memasak. Kebanyakan juga anak-anak lebih suka untuk jajan diluar.

(35)

2. Pertanyaan :

Apakah Anda memasak sendiri atau dibantu?

Jawaban Jumlah Suara Prosentase

Sendiri 65 65%

Ada yang membantu 35 35%

Jumlah 100 100%

Tabel 1.6. Kuisioner ibu Asumsi

Sebanyak 65% responden menyatakan bahwa mereka memasak makanan sendiri makanan untuk keluarga. Maka dapat disimpulkan bahwa para ibu ingin agar mereka menangani atau memasak sendiri masakan untuk keluarga mereka masing-masing.

3. Pertanyaan :

Apakah anak Anda menyukai sayuran?

Jawaban Jumlah Suara Prosentase

Suka 8 8%

Tidak suka 80 80%

Sayuran tertentu 12 12%

Jumlah 100 100%

Tabel 1.7. Kuisioner ibu Asumsi

Sebanyak 80% responden menjawab bahwa anak-anak mereka kurang menyukai sayuran. Dan 12% lainnya menjawab anak mereka hanya menyukai jenis sayuran tertentu. Dapat disimpulkan bahwa anak-anak kurang menyukai untuk mengkonsumsi sayuran, dan juga beberapa anak hanya menyukai sayuran tertentu.

(36)

4. Pertanyaan :

Bagaimana cara Anda membuat anak Anda untuk mengkonsumsi sayuran?

Jawaban Jumlah Suara Prosentase

Memaksa 10 10%

Membujuk 34 34%

Mensiasati 56 56%

Jumlah 100 100%

Tabel 1.8. Kuisioner ibu Asumsi

Dari pernyataan diatas, dapat di simpulkan bahwa kebanyakan para ibu berusaha untuk mensiasatinya, sehingga anak-anak mau untuk mengkonsumsi sayuran.

5. Pertanyaan :

Sayuran apakah yang tidak disukai oleh anak Anda?

Jawaban Jumlah Suara Prosentase

Bayam 19 19% Wortel 18 18% Brokoli 21 21% Jamur 15 15% Selada 18 18% dan lain-lain 9 9% Jumlah 100 100%

Tabel 1.9. Kuisioner ibu Asumsi

Menurut hasil kuisioner di atas, kebanyakan anak tidak suka mengkonsumsi sayuran hijau. Dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih sayuran yang berwarna hijau, seperti bayam, brokoli dan selada. Tetapi selain itu juga ada beberapa responden yang menjawab bahwa anaknya juga tidak menyukai sayuran seperti wortel dan jamur.

(37)

6. Pertanyaan :

Bagaimana cara Anda untuk mensiasati agar anak Anda menyukai masakan dengan bahan sayuran yang Anda buat?

Jawaban Jumlah Suara Prosentase

Tampilan 50 50%

Rasa 25 25%

Aroma 10 10%

Dan lain-lain 15 15%

Jumlah 100 100%

Tabel 1.10. Kuisioner ibu Asumsi

Sebanyak 50% responden menyatakan bahwa anak-anak mereka lebih memilih melihat penampilan dari makanan terlebih dahulu. Apabila menarik maka anak-anak akan merasa tertarik untuk mencoba masakan tersebut. Yang kedua adalah rasa, setelah anak-anak merasakan makanannya dan merasa makanan tersebut enak, maka anak-anak akan memakannya.

7. Pertanyaan :

Masakan atau menu apa saja yang pernah Anda buat bersama Anak Anda?

Jawaban Jumlah Suara Prosentase

Lauk-Pauk 5 5%

Dessert 25 25%

Minuman 55 55%

Lain-lain 15 15%

Jumlah 100 100%

Tabel 1.11. Kuisioner ibu Asumsi

Sebanyak 55% responden menjawab mereka lebih banyak mengajak anaknya untuk membuat minuman daripada memasak. Hal itu juga dapat dilihat

(38)

dari jumlah responden yang mejawab pernah memasak lauk-pauk bersama anaknya.

Gambar

Gambar 2.1. Pictograph
Gambar 2.3. Komik Ninja Hatori
Gambar 2.4. Relief Candi Borobudur
Tabel 1.1. Kuisioner anak-anak  Asumsi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Paket pendidikan kesehatan “tegar” ini terbukti dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap dan kecemasan ibu pasca abortus, maka ini dapat dijadikan tindakan mandiri

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa multimedia pembelajaran interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (teks, gambar, grafik, video, audio)

Pada sistem yang berjalan untuk melakukan controlling data penjualan terdapat beberapa kendala mulai dari proses pelayanan customer masih dilakukan dengan manual

lingkungan kota, sehingga dapat menciptakan kota hijau berkelanjutan ( sustainable green city ). Berbagai upaya dan tindakan berbagai Kabupaten/Kota di Indonesia

Berdasarkan hasil klasifikasi tutupan lahan tahun 2009 dan 2011 (seperti yang divisualisasikan pada Gambar 2 dan 3), selanjutnya dapat dihitung luas tutupan lahan

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh

Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah nilai kemampuan matematika siswa dan prestasi belajar pada materi pokok sistem koloid yaitu meliputi prestasi

Keadilan agraria yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya kesejahteraan warga lokal/berkurangnya jumlah penduduk miskin (proses ‘ marginalisasi’ terhenti), akses