• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH (TABUNGAN ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH (TABUNGAN ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA SEMARANG"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

Oleh : NOVI ARDIANI

NIM. 092503048

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 6 (Enam) eks.

Hal : Naskah Tugas Akhir A.n saudari Novi Ardiani

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah Saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini saya kirimkan naskah Tugas Akhir saudari: Nama : Novi Ardiani

NIM : 092503048

Judul : STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH ( TABUNGAN ARISAN BERHADIAH ) DI KJKS BINAMA CABANG WELERI

Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir Saudari tersebut dapat segera diujikan.

Demikian harap menjadi maklum.

(3)
(4)

iv

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang yang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan

Semarang, April 2012 Deklarator,

(5)

v

Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberhasilan marketing funding

dalam memasarkan produk Tarbiah dalam jangka waktu promosi yang singkat yaitu hanya tiga bulan saja. Keberhasilan ini dapat diukur dengan perolehan nasabah yang selalu melebihi target yang direncanakan. Dari latar belakang tersebut peneliti merumuskan masalah yaitu yang pertama tentang gambaran umum produk Tarbiah dan yang kedua tentang strategi pemasaran produk Tarbiah di KJKS Binama Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian secara sistematis. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, interview, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di KJKS Binama Semarang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tabungan Arisan Berhadiah (Tarbiah) merupakan produk kombinasi dari tabungan dan arisan. Sebagai tabungan karena mitra menitipkan dana yang dimiliki di KJKS, dan dapat diambil kembali setelah masa periode habis. Dengan menggunakan akad wadi’ah yadlamanah, KJKS dapat menggunakan atau mengelola dana tersebut untuk dikelola dalam bentuk pembiayaan. Dengan pembiayaan tersebut KJKS memperoleh keuntungan. Dari keuntungan itulah, KJKS memberikan bonus dalam bentuk hadiah-hadiah kepada mitra. Pemberian hadiah tidak ditunjuk kepada salah seorang mitra, melainkan dengan cara diundi seperti arisan. Strategi pemasaran yang diterapkan di KJKS Binama Semarang adalah menggunakan bauran pemasaran yang meliputi strategi produk, harga, promosi, tempat/ saluran distribusi, SDM, proses, dan bukti fisik. Untuk memasarkan produk Tarbiah, KJKS Binama tidak mempunyai segmen khusus, sehingga semua lapisan masyarakat dapat menggunakan produk tersebut. Kegiatan promosi menggunakan penyebaran brosur dan personal selling. Dengan layanan jemput bola (pick-up service) marketing dapat menjangkau semua pasar bahkan yang jauh sekalipun.

(6)

vi

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul : “Strategi Pemasaran Produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) di KJKS BINAMA SEMARANG”.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, Nabi pembawa Rahmat bagi mahluk sekalian alam, keluarga, sahabat, dan tabiin serta kepada kita umatnya. Semoga kita termasuk umat yang memperoleh syafaat di Yaumil Qiyamah nanti. Amin

Dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang

2. Dr. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

3. Drs. Wahabs, MM selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

(7)

vii

5. Pimpinan KJKS BINAMA pusat dan seluruh staf yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Terima kasih atas data-data dan informasi yang diberikan.

6. Bapak dan Ibu, serta keluarga tercinta terima kasih telah memberikan kasih sayang, do’a, motivasi, dukungan moral dan finansial yang tiada henti.

7. Teman-teman seperjuangan D3 Perbankan Syariah, terima kasih atas kerjasama, motivasi, inspirasi, dan kekompakannya.

8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini.

Semoga kebaikan dan ketulusan mereka semua menjadi amal ibadah di sisi Allah. Penulis menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penuls mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan Tugas akhir ini. Semoga bermanfaat.

Semarang, 30 April 2012

Penulis,

(8)

viii















…





Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya. . . “(Q.S An-Nisaa’: 58)

1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Solo:PT. Qomari Prima Publisher, 2007,

(9)

ix

Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan Tugas Akhir ini untuk

orang-orang yang telah memberikan warna dalam kehidupanku :

Bapak dan ibu tercinta, sembah sungkem putrimu, terima kasih atas iringan do’a restumu, kerja keras untuk membiayai kuliahku, nasihat-nasihat untuk menyemangatiku, dan kasih sayang yang tulus di setiap waktu sehingga Allah memberikan kemudahan dan kelancaran, hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Adekku Johan, terima kasih selalu memberikan semangat. Maaf kalau kakak belum bisa menjadi kakak yang baik.

Mbah Sri, Mbah Senipah, terima kasih untuk do’a, nasihat dan tambahan uang sakunya.

Mbah Nur dan Bulik Tari, terima kasih untuk tempat tinggalnya selama aku magang di Weleri. Kamarnya nyaman banget.

Mas Huda, yang selalu ada untukku. Terima kasih untuk bantuan, kasih sayang dan motivasinya selama ini.

Mas Edi, kakakku yang selalu membuat aku tersenyum dan selalu menghibur disaat aku sedih.

Mbak Santi, terima kasih untuk pinjaman notebooknya.

Mbak Setiyo dan keponakanku Keysya yang selalu menghiburku saat di rumah, membuat aku kesal dan juga geregetan dengan tingkah lucumu. Teman tidurku, Alfa, Mbak Leli, teman-teman kost ku, Eva, Mbak Umi, Wirdah, Mbak Ulfa, Mbak Wik, Lilis, Mbak Mung, Mbak masti, Mbak Murtini, Mbak mus, Mbak Sari, dan special buat Citra dan Rehla terima kasih telah menjadi sahabat yang tak tergantikan, bisa menerima aku apa

(10)

x untuk bantuannya.

Teman-teman seperjuangan D3 Perbankan Syariah angkatan 2009, tetap semangat kawan.

Teman-teman Grup Copers, kompak selalu.

Dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebut satu per satu, terima kasih untuk segalanya.

Kupersembahkan Karya Sederhanaku ini untuk ketulusan hati kalian semua. Semoga kebaikan dan ketulusan kalian menjadi sebuah ibadah di sisi Allah SWT.

(11)

xi

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN DEKLARASI ... iv

HALAMAN ABSTRAK ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

HALAMAN DAFTAR ISI ... xi

BAB I. PENDAHULUAN I. Latar Belakang ... 1

II. Rumusan Masalah ... 3

III. Tujuan dan Kegunaan ... 4

IV. Metode Penelitian ... 5

V. Metode Analisis data ... 7

(12)

xii

III. Produk-Produk KJKS Binama Semarang ... 13

IV. Susunan Manajemen ... 16

V. Data Perkembangan Keuangan ... 18

VI. Persoalan Yang Dihadapi KJKS Binama Semarang ... 19

BAB III. PEMBAHASAN I. Gambaran Umum Produk Tarbiah ... 21

II. Strategi Pemasaran Produk Tarbiah ... 28

III. Analisis ... 38

BAB VI. PENUTUP I. Kesimpulan ... 41

II. Saran ... 42

III. Penutup ... 43

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

1

I. Latar Belakang

Menurut UU nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah suatu bentuk badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.1

Dewasa ini koperasi telah berkembang cukup pesat di beberapa Negara. Menurut data statistik koperasi dari International Alliance yang merupakan induk dari gerakan koperasi dunia, gerakan koperasi mewakili tidak kurang dari delapan ratus juta penduduk dari berbagai belahan penjuru dunia, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan pada tahun 1994 terdapat tiga miliar orang (setengah dari jumlah penduduk saat itu) yang menggantungkan hidupnya pada usaha koperasi.2

Di Indonesia sendiri, munculnya koperasi dipelopori oleh R. Aria Wiriatmadja yaitu patih di Purwokerto (1896) yang mendirikan koperasi simpan-pinjam dengan modal sebagian besar berasal dari dirinya sendiri. Kemudian ide koperasi dikembangkan oleh Boedi Oetomo pada tahun 1908 dan serikat Islam pada tahun 1911.

Koperasi syariah mulai dibicarakan ketika banyak orang menyikapi pesatnya pertumbuhan Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Indonesia. BMT

1M. Fuad, et al., Pengantar Bisnis, Jakarta : GramediaPustakaUtama, 2000, hlm.69. 2

(14)

Bina Insan Kamil Jakarta yang berdiri pada tahun 1992 menjadi inspirasi berdirinya BMT-BMT di seluruh Indonesia.

BMT memiliki basis kegiatan ekonomi rakyat dengan falsafah yang sama yaitu dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992, BMT berhak menggunakan badan hukum koperasi. Berdasarkan UU tersebut BMT pada dasarnya sama dengan koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam konvensional, perbedaannya hanya terletak pada kegiatan operasional yang menggunakan prinsip syari’ah dan etika moral dengan melihat kaidah halal dan haram dalam melakukan usahanya.

Dalam lingkungan pasar yang bersaing, koperasi adalah salah satu organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan, baik pelanggan internal (anggota) maupun pelanggan eksternal (non anggota). Keberlangsungan koperasi hanya akan terus dirasakan jika koperasi memiliki keunggulan bersaing dan para anggota mampu mempertahankan keunggulan bersaing itu dengan berpartisipasi aktif pada koperasinya.3

Di KJKS Binama (Bina Niaga Utama) yang memiliki kantor pusat di Tlogosari Semarang, telah mampu membuka lima kantor cabang di berbagai daerah. Hal ini menunjukkkan bahwa KJKS Binama telah mampu bersaing dan berpartisipasi aktif pada koperasinya. Beberapa produk yang dimiliki juga mendapat respon yang baik dari masyarakat. Misalnya pada produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) produk ini

3

(15)

merupakan kombinasi dari arisan dan tabungan, dimana mitra yang keluar nomor rekeningnya pada saat pengundian maka ia berhak mendapatkan dana arisan dan tidak perlu menyetor lagi untuk periode berikutnya. Dengan waktu promosi yang singkat, karena masa pendaftaran pembukaan rekeningnya hanya berlangsung selama tiga bulan, sehingga bagaimana para staf marketing melakukan kegiatan pemasaran produk Tarbiah kepada masyarakat, strategi pemasaran yang seperti apa yang harus diterapkan pada produk Tarbiah, dan apa saja yang membuat masyarakat tertarik pada produk Tarbiah tersebut.

Pada penulisan Tugas Akhir ini tidak semua pertanyaan yang muncul akan penulis uraikan, tetapi hanya berfokus pada strategi pemasaran produk Tarbiah, sehingga dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis akan mengangkat judul“ STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH (TABUNGAN ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA SEMARANG”.

II. Rumusan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis akan memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan di KJKS Binama Semarang dalam menarik minat nasabah untuk menggunakan produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) dengan jangka waktu promosi yang terbatas, bagaimana prosedur dan pelaksanaan produk Tarbiah, apa saja kelebihan produk Tarbiah, serta ketentuan-ketentuan apa saja yang berlaku pada produk Tarbiah tersebut.

(16)

Adapun pokok permasalahannya adalah :

1. Bagaimana gambaran umum produk Tarbiah?

2. Bagaimana strategi pemasaran produk Tarbiah di KJKS Binama Semarang?

III. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

a. Mengetahui gambaran umum produk Tarbiah

b. Mengetahui prosedur dan pelaksanaan produk Tarbiah

c. Mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan KJKS Binama untuk memasarkan produk Tarbiah.

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :

a. Bagi penulis :

1) Lebih memahami dan mengetahui tentang mekanisme pelaksanaan Tarbiah.

2) Dapat mengetahui kelengkapan syarat dan prosedur produk Tarbiah.

3) Dapat menganalisis strategi yang digunakan untuk memasarkan produk Tarbiah.

4) Sebagai tambahan ilmu bagi penulis b. Bagi pihak yang terkait :

Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat mengembangkan produk Tarbiah di masa depan.

(17)

c. Bagi pembaca :

1) Sebagai salah satu sarana untuk sosialisasi / pengenalan kepada masyarakat tentang produk Tarbiah

2) Sebagai tambahan referensi dan informasi khususnya bagi mahasiswa mengenai salah satu produk dalam perbankan.

IV. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir ini untuk mendapatkan informasi dan data-data adalah sebagai berikut :

1. Tipe Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem, pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti.4

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang penulis pergunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

4

(18)

a) Data Primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.5

Sumber data primer yang penulis gunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan Kepala Divisi Pendanaan.

b) Data Sekunder yaitu sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data.6 Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah dokumen-dokumen, buku-buku, dan data-data lain yang berkaitan dengan judul penulis.

3. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan antara lain :

a. Interview

Interview atau disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan. Pada teknik ini peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subjek yang diteliti , mereka menanyakan sesuatu yang telah direncanakan kepada responden. Hasilnya dicatat sebagai informasi penting

5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Cet. Ke-10, 2010, hlm.

193.

6 Ibid.

(19)

dalam penelitian.7 Dalam hal ini penulis melakukan wawancara langsung dengan Kepala Divisi pendanaan di KJKS Binama Semarang.

b. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.8 Penulis mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti yaitu dengan melihat langsung kegiatan pengundian pemenang Tarbiah, kegiatan pemasaran produk Tarbiah.

c. Dokumentasi

Pada teknik ini peneliti, dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya.9 Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data melalui dokumentasi dari dokumen-dokumen di KJKS Binama Semarang, laporan publikasi, pengumuman pemenang Tarbiah, dan buku buku lain yang terkait.

7 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, Jakarta:Bumi

Aksara, 2003, hlm. 79.

8 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:PT. Rineka Cipta, Cet ke-8,

2010, hlm. 158. 9

(20)

V. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Penelitian melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.

Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah dan dianalisis sesuai dengan teori-teori pemasaran.

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.10

VI. SistematikaPenulisan

Untuk mendapatkan gambaran dari isi tugas akhir ini secara keseluruhan penulis akan menguraikan secara global setiap bab yang meliputi beberapa sub bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan latar belakang permasalahan, batasan-batasan masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang dipergunakan dalam penulisan tugas akhir ini.

10

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Alfabeta, Cet. Ke-10, 2010, hlm 334.

(21)

BAB II : GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG Menjelaskan tentang sejarah berrdirinya KJKS Binama, manfaat dan sasaran yang hendak dicapai, produk-produk KJKS Binama, susunan manajemen, dan data perkembangan keuangan.

BAB III : STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH

(TABUNGANARISAN BERHADIAH) DI KJKS

BINAMA SEMARANG.

Menejelaskan tentang gambaran umum produk Tarbiah, dimulai dari pengertian, landasan hukum, prosedur pelaksanaan produk Tarbiah. Dan pembahasan mengenai Strategi pemasaran produk Tarbiah.

BAB IV : PENUTUP

(22)

10

I. Latar Belakang Berdirinya KJKS Binama

KJKS BINAMA ( Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bina Niaga Utama), adalah lembaga keuangan berbadan hukum koperasi yang bergerak di bidang jasa keuangan syariah, yaitu melayani anggota dan calon anggota akan kebutuhan produk pendanaan dan pembiayaan syariah dengan mengacu pada proses pembangunan ekonomi kerakyatan.

Pendirian KJKS Binama oleh para aktivis muda didukung para tokoh masyarakat, didasarkan pada pemikiran bahwa masih jarang lembaga keuangan yang mengakses masyarakat bawah yang bertujuan untuk pertumbuhan atau pemberdayaan usaha kecil.

Pada tanggal 18 Agustus 1993, secara resmi berdirilah koperasi serba usaha (KSU) BINAMA. Melalui perubahan Anggaran Dasar I pada tahun 1996, dalam operasionalnya legalitas KJKS BINAMA berbadan hukum Nomor : 1210A/BH/PAD/KWK.11/X/96 tanggal 31 Oktober 1996.

Selanjutnya meyesuaikan ketentuan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI dilakukan Perubahan Anggaran Dasar Nomor : 08 tanggal 19 Mei 2010 yang telah disahkan oleh surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah dengan SK Nomor : 09/PAD/KDK.11/VI/2010 Tanggal 29 Juni 2010, diantaranya penggantian istilah menjadi KJKS BINAMA.

KJKS BINAMA adalah sebuah lembaga keuangan non bank yang hadir ditengah-tengah masyarakat untuk menjembatani dana dari pihak

(23)

pemilik harta untuk dikelola secara professional untuk pengembangkan ekonomi umat dalam bentuk pembiayaan.

Dalam menjalankan kegiatannya sebagai lembaga keuangan syari’ah KJKS BINAMA memiliki visi, misi dan nilai dasar :

Visi : “menjadi lembaga keuangan Syariah yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan ekonomi masyarakat”.

Misi : Menjadi BINAMA yang sehat, berkembang, dan professional dengan mutu pelayanan yang baik, risiko usaha yang minimal, dan pengembalian maksimal.

Nilai dasar

Nilai-nilai dasar sumber daya insani : a. Shidiq (benar)

b. Istiqomah (tekun)

c. FastabiqulKhairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) d. Amanah (dapat dipercaya)

e. Ta’awun (kerja sama)

Wilayah pelayanan :

Pada awal berdirinya, BINAMA memperoleh izin operasional di wilayah Semarang. Seiring dengan perkembangan kebutuhan pelayanan terhadap anggota di luar wilayah tersebut, maka melalui Perubahan Anggaran Dasar Tahun 2000, daerah operasional BINAMA diperluas menjadi Provinsi Jawa Tengah.

(24)

Persebaran kantor pelayanan KJKS BINAMA sampai dengan saat ini meliputi :

Kantor Pusat : Ruko Anda Kav. 7 jalan Tlogosari Raya 1 Semarang 50196 Telp. 024-6702792, Email : bmtbinama@gmail.com

Kantor Cabang :

1. Semarang :Ruko ANDA Kav. 4-5, jalan Tlogosari Raya 1, Semarang 50196, Telp. 024-6702790, Email : binama.cabsmg@gmail.com

2. Weleri :Ruko Weleri Square No 2, jalan Raya Barat, Weleri Telp : 0294 – 643440, Email : binama.cabwlr@gmail.com 3. Kaliwungu :Ruko Kaliwungu Baru Blok A No. 8, Jl. KH.

Asy`ari, Telp : 024 – 3688860, 024 – 70778003 Email : binama.cabklw@gmail.com

4. Ungaran : Jl. Mayjen Sutoyo No. 1A, Sebantengan, Telp : 024 – 6926355, Email : binama.ungaran@gmail.com

5. Batang : Ruko Yos Sudarso No. 1G, Jl. Yos Sudarso ,Telp : 0285 – 392074, Email : binama.batang@gmail.com

II. Manfaat Dan Sasaran Yang Hendak Dicapai

Manfaat sosial :

terciptanya solidaritas dan kerjasama antara anggota KJKS sehingga terbentuk komunikasi ekonomi anggota yang lebih produktif.

(25)

Manfaat ekonomis :

1. Terciptanya lembaga keuangan yang bisa membiayai usaha-usaha di sektor kecil dan menengah.

2. Menumbuhkan usaha-usaha yang dapat memberi nilai lebih, sehingga meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat.

3. Meningkatkan kepemilikan asset ekonomi bagi masyarakat.

Sasaran binaan :

Yang menjadi sasaran binaan adalah usaha-usaha kecil dan menengah dengan ketentuan asset antara Rp 1.000.000,- sampai Rp 200.000.000,- dan berpeluang menumbuhkan lapangan pekerjaan. Sampai dengan akhir desember 2010, terdapat 1.957 orang pengusaha keci meliputi segala sektor yang telah diberi pembiayaan oleh KJKS BINAMA dengan besar pembiayaan antara Rp 1.000.000,- sampai Rp 200.000.000,-

Sasaran funding :

Yang menjadi sasaran funding adalah individu, lembaga-lembaga donor, BUMN dan instansi pemerintah.

III. Produk-Produk KJKS Binama Semarang

Sistem yang digunakan oleh KJKS Binama baik dalam produk funding

(simpanan) maupun lending (pembiayaan) adalah dengan sistem syariah (bagi hasil)

a) Produk pengerahan dana terdiri dari beberapa jenis simpanan, antara lain :

(26)

1) SIRELA : Simpanan Sukarela lancar

Yaitu simpanan mudharabah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat. Bagi hasil keuntungan diberikan setiap bulan atas saldo rata-rata harian dan langsung menambahkan simpanan tersebut. 2) TASAQUR : Tabungan Persiapan Qurban

Adalah produk yang merujuk pada konsep wadiah. Tujuan pokok tabungan ini adalah sebagai sarana untuk para anggota untuk mempersiapkan dana untuk ibadah qurban. Proses pencairan hanya dapat dilakukan sekali dalam periode satu tahun hijriyah.

3) SISUKA : Simpanan Sukarela Berjangka

Yaitu produk yang berguna untuk investasi jangka panjang dengan jangka waktu yang beragam, yaitu 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

4) SiAp HAJI : Simpanan Persiapan Haji

Yaitu produk yang dikhususkan sebagai simpanan untuk persiapan dana ibadah haji. Penarikan simpanan ini hanya dapat dilakukan untuk melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji.

5) TARBIAH : Tabungan Arisan Berhadiah

Merupakan produk kombinasi dari sistem arisan dan tabungan dengan spesifikasi pada perolehan arisan, dimana

(27)

peserta yang keluar nomor rekeningnya saat diundi maka ia tidak memilki kewajiban untuk menyetor lagi pada bulan berikutnya. Keuntungan produk ini dalam pengembangan ekonomi umat adalah perputaran dananya yang jangka panjang.

6) Sertifikat Penyertaan Modal

Yaitu serifikat tanda pemilikan penyertaan dana bernominal Rp 250.000,00 yang akan mendapat bagi hasil atas laba tahunan KJKS BINAMA.

7) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib

Merupakan dana modal atas keanggotaan di tingkat koperasi. Penempatan dana ini memiliki akad musyarakah (penyertaan) yang berlaku atasnya segala ketentuan dan risiko penempatan modal koperasi.

b) Sedangkan produk penyaluran dana berupa jenis pembiayaan untuk kegiatan usaha produktif baik investasi maupun modal kerja adalah:

1) Pembiayaan Murabahah (Jual Beli) 2) Pembiayaan Ijarah (sewa menyewa) 3) Pembiayaan mudharabah (bagi hasil)

(28)

IV. Susunan Manajemen11

Sinergi antara sistem operasional yang handal dengan profesionalime Sumber Daya Insani memungkinkan KJKS BINAMA untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan akurat bagi seluruh anggota. Dukungan itu pula yang mendorong pesatnya kemajuan KJKS Binama.

Struktur Organisasi KJKS Binama Kantor Pusat

11SK No. 05/KJKS BINAMA/SK/I/12 Tentang Struktur Organisasi KJKS BINAMA RAPAT ANGGOTA PENGURUS DIREKSI INSPEKTORAT STAF SDM SEKRETARIS KORPORAT DEPUTI BIDANG OPERASIONAL

KEPALA DIVISI OPERASI DAN AKUNTANSI

KEPALA DIVISI SARLOG DAN UMUM

KEPALA DIVISI INFORMASI DAN TEKNOLOGI KEPALA CABANG DEPUTI BIDANG MARKETING Staf Staf Staf

KEPALA DIVISI PEMBIAYAAN

KEPALA DIVISI PENDANAAN

(29)

1) Pengurus

Ketua : Agus Mubarok

Sekretaris : Moh. Efendi Yulistantyo

Bendahara : Sri Nawatmi

2) Manajemen

Direksi : R. Kartiko Adi Wibowo

Deputi Bidang Operasional : Diah Fajar Astuti Deputi Bidang Marketing : Ida Panca Sriani Sekretaris Korporat : Yani Kartika Kepala Divisi Sarlog & umum : Habib Hidayat Kepala Divisi Pembiayaan : Adi Prabowo

Kepala Divisi Pendanaan : Christanti Ambar Siwi Kepala Cabang Semarang : Tur Priyono

Kepala Cabang Kaliwungu : Umbara Ranuaji Kepala Semarang : Waskitho Budi Hayu Kepala Cabang Ungaran : Nindyo Wahyono Kepala Cabang Batang : M. Mudrik Tanthowi

(30)

V. Data Perkembangan Keuangan12

Sinergi antara sistem operasional yang handal dengan profesionalime Sumber Daya Insani memungkinkan KJKS BINAMA untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan akurat bagi seluruh anggota. Dukungan itu pula yang mendorong pesatnya kemajuan KJKS BINAMA.

Data perkembangan keungan KJKS Binama :

Pencapaian 1993 2000 2010 2011

Asset 50,8 juta 938,4 juta 25,2milyar 38,1 milyar Simpanan 36,3 juta 653,9 juta 18,4 milyar 26,7 milyar Pembiayaan 17,3 juta 648,3 juta 21,3 milyar 30,3 milyar

SHU - 32,4 juta 620 juta 645 juta

Jml karyawan 6 orang 22 orang 50 orang 65 orang

(31)

VI. Persoalan Yang Dihadapi KJKS Binama Semarang

1. Bidang Operasional

Secara umum persoalan bidang operasional yang dihadapi oleh KJKS Binama Semarang adalah bagaimana mengaplikasikan produk-produk yang dimiliki agar sesuai dengan prinsip syariah. Mengingat KJKS Binama adalah lembaga keuangan yang berdasarkan syariah islam sehingga dalam menjalankan kegiatannya pun juga harus sesuai syariah sehingga dapat berkembang secara maksimal.

2. Bidang Pemasaran

Dalam bidang pemasaran sebenarnya KJKS Binama telah dianggap berhasil mengingat semua produk yang ditawarkan di KJKS Binama telah dikenal oleh sebagian masyarakat. Namun sulitnya mengubah persepsi masyarakat umum akan adanya prinsip syariah yang diusung oleh KJKS Binama, masyarakat masih menganggap bahwa KJKS Binama masih sama seperti bank pada umumnya. Khususnya pada masalah pembiayaan, masyarakat masih berpikir bahwa pembiayaan sama dengan kredit biasa. Intinya menurut masyarakat pembiayaan adalah nasabah tersebut meminjam uang (hutang) pada bank dan membayar bunga dari uang yang dipinjam tadi. Masalah tersebut menjadi tugas dari para marketing untuk dapat mengubah persepsi masyarakat akan perbedaan dari sistem bank syariah dengan bank konvensional.

(32)

Untuk sasaran pendanaan sebagian telah terbagi pada beberapa sektor usaha, tidak hanya fokus di pasar-pasar namun telah membuka peluang di daerah baru yaitu daerah pemukiman, sekolah, dan lembaga keuangan syariah lain. Namun jumlah daerah sasaran baru masih terbatas, sehingga perlu diadakan ekspansi untuk perluasan wilayah jangkauan.

3. Bidang Sumber Daya Manusia

Pentingnya sumber daya manusia yang memiliki latar belakang syariah untuk menjalankan usaha keuangan syariah ini. Pada KJKS Binama belum sepenuhnya sumber daya manusia yang berlatar belakang syariah, bahkan sebagian besar bukan berlatar belakang syariah. Jenjang pendidikan para karyawannya pun sebagian ada yang masih lulusan SMA, sehingga perlu diadakannya pelatihan-pelatihan tentang perbankan syariah dan peningkatan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi karyawan.

(33)

21

I. Gambaran Umum Produk Tarbiah

1) Pengertian Tarbiah

Tarbiah atau Tabungan Arisan Berhadiah merupakan salah satu produk simpanan di KJKS BINAMA yang banyak diminati oleh masyarakat.13 Produk tarbiah merupakan kombinasi dari sistem tabungan dan arisan. Menurut UU RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan syariah, yang dimaksud tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.14 Namun karena produk tarbiah merupakan kombinasi dari sistem arisan dan tabungan maka pengambilan dana tidak dapat dilakukan sewaktu-waktu. Seperti pada arisan pada umumnya setiap bulannya mitra di wajibkan menyetor sejumlah uang tertentu agar dapat mengikuti pengundian pemenang. Pada tanggal 26 setiap bulannya dilaksanakan pengundian untuk menentukan siapa yang memperoleh dana arisan, undian tersebut dilakukan sebanyak 25 kali atau 25 bulan. Bagi mitra

13 Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Divisi Pembiayaan KJKS Binama Semarang,

Kamis, 26 april 2012.

14

(34)

yang tidak keluar nomor rekeningnya selama periode maka dana yang setiap bulannya disetorkan dapat diambil pada akhir periode.

2) Landasan syariah

Produk tarbiah merupakan produk kombinasi dari tabungan dan arisan. Landasan syariah mengenai tabungan diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan.15 Dalam fatwa tersebut tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah. Produk tabungan arisan berhadiah ini didasarkan atas akad wadiah

yadlamanah, yaitu titipan murni yang dengan seizin penitip boleh digunakan oleh BMT. Dengan konsekuensi, jika uang itu dikelola oleh pihak BMT dan mendapat keuntungan, maka seluruh keuntungan menjadi milki BMT. Disamping itu, atas kehendak BMT, tanpa ada persyaratan sebelumnya dengan pemilik uang, dapat memberikan semacam bonus kepada para mitra.16

a) Landasan Al- Qur’an tabungan dengan prinsip wadiah, Q.S Al-Baqarah ayat 283. ..                 ..

Artinya : ...Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang

15 Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Ciputat:Gaung

Persada, 2006, hlm. 9.

16

(35)

dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya…(QS Al-Baqarah:283)17

b) Landasan Hadits tabungan dengan prinsip wadiah

َو َع ْه َا ِب ْي ُه َز ْي َز َة َع ْه َىلا ِّدَا: َلاَق ِّيِب ْا َلا َم َو ا َت ِا َل ِهَم ً ْئ ا َت َم َى َك َو َل َت ا ُخ ْه َم ْه َخ َو ا َك . زتلاودوا د ىبا ياور( ي ذم ذح: لقو هسح ثي )

Artinya : dan dari Abi Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda

:”Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu, dan janganlah berhianat kepada orang yang menghianatimu. (HR Abu Daud, at-Tirmidzi. Dan tirmidzi berkata : ini hadits hasan)18

Menurut fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang tabungan, disebutkan bahwa ketentuan umum tabungan dengan prinsip wadiah adalah tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari bank. Dalam wadiah imbalan tersebut disebut bonus. Fatwa DSN yang didalamnya membahas bonus adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional NO.75/DSN MUI/VII/2009 tentang Pedoman Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS). Disebutkan bahwa yang disebut bonus adalah tambahan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada mitra usaha atas penjualan, karena berhasil melampaui target penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan perusahan.19

Dalam QS. An-Nisaa’ ayat 4, memberikan hadiah harus dilakukan secara ikhlas :

17 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Solo:PT. Qomari Prima

Publisher, 2007, hlm. 60.

18

A. Qadir hasan, et al, Terjemahan Nailul Authar Himpunan Hadits-Hadits Hukum,

Surabaya: PT. Bina Ilmu, Cet ke-2, 1987, hlm. 1891-1892.

19 http://www.klikmpm.com/MN%20Profil/Fatwa%20DSN/Fatwa.html, diakses tanggal

(36)











….

Artinya : Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan…20

Arisan secara umum termasuk muamalat yang belum pernah disinggung didalam Al-Qur’an dan as-Sunnah secara langsung, maka hukumnya dikembalikan kepada hukum asal muamalah, yaitu diperbolehkan. Para ulama menyebutkan hal tersebut dengan mengemukakan kaidah fiqh :

َاْل َا ْص ُل ِف ْلا ً ُم َع َم ا َل ِثا ْا ِلا َب َح ا ُت ِا َل َاا ْن َي ُذ َل َد ِل ْي ٌل َع َل َت ً ْح ِز ْي ِم َه ا

Artinya : pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.21

3) Keutamaan Tarbiah

Keutamaan tabungan tarbiah yaitu : 22

a. Setiap pendaftaran nomor rekening Tarbiah berhak mendapatkan tiga kupon yaitu satu kupon hadiah hiburan, satu kupon arisan, dan satu kupon hadiah istimewa dan pada saat pendaftaran ada souvenir yang disediakan KJKS Binama diantaranya tas, topi, jam dinding, payung, gelas, dan lain-lain.

b. Dapat memiliki lebih dari satu nomor rekening tarbiah sehingga kesempatan mendapatkan hadiah lebih besar.

c. Setiap rekening yang keluar pada saat pembukaan arisan berhak memperoleh hadiah-hadiah berupa uang maupun barang.

20 Op.cit, hlm. 100 21

Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Ciputat:Gaung Persada, 2006, hlm 11-12.

22Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama

(37)

d. Apabila nomor rekening anda keluar saat pembukaan arisan berhak atas dana arisan, anda tidak perlu membayar setoran lagi, karena kelebihan uang dari saldo tarbiah adalah hadiah dari KJKS Binama. Dan mitra masih berkesempatan memperoleh hadiah istimewa dan hiburan.

e. Dapat dijadikan simpanan jangka panjang yang aman, karena pencairan tarbiah hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo. f. Dilengkapi layanan jemput bola, untuk kemudahan transaksi baik

setoran maupun penarikan diantar langsung oleh marketing. 4) Data Perkembangan Rekening Tarbiah

TABEL. DATA PERKEMBANGAN REKENING TARBIAH KJKS BINAMA SEMARANG

Periode Jumlah rekening Nominal Target

14 795 Rp 30.000 800

15 1194 Rp 30.000 900

16 942 Rp 50.000 800

17 1070 Rp 50.000 900

5) Prosedur dan Pelaksanaan Tabungan Arisan berhadiah a. Syarat pembukaan rekening23

1) Penyimpanan perorangan atau lembaga

23

(38)

Pembukaan rekening tarbiah bisa perorangan atau individu dan bisa juga suatu lembaga.

2) Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening simpanan.

3) Menyerahkan fotocopy identitas diri ( KTP / SIM / kartu pelajar).

Apabila ada mitra yang belum memiliki kartu identitas namun merasa tertarik untuk membuka rekening tarbiah maka solusinya adalah menggunakan perwakilan dalam kepemilikan tabungan. Istilah untuk perwakilan tersebut adalah QQ (Qualitate Qua) yang artinya “bertindak sebagai, mewakili, atas kuasa” yang posisinya setelah nama mitra yang akan membuka rekening. 24

4) Setoran awal dan selanjutnya sesuai ketentuan

Setoran awal dan selanjutnya misal untuk tarbiah periode 17 adalah RP 50.000,00. Penyetoran dapat dilakukan dengan cara tunai (cash) maupun pemindahbukuan dari saldo rekening Sirela ke rekening Tarbiah.

5) Hanya rekening aktif yang berhak mengikuti pada pembukaan tarbiah bulanan.

Maksud dari rekening aktif adalah rekening yang setiap bulannya terdapat saldo yang mencukupi untuk setoran

24 Op.cit.

(39)

tarbiah. misalkan anda tidak menyetor untuk bulan ini namun karena saldo pada tabungan tarbiah anda mencukupi untuk penyetoran maka saldo tersebut secara otomatis akan digunakan untuk menyetor untuk bulan tersebut. Namun bila saldo dalam rekening tarbiah anda tidak mencukupi maka bulan berikutnya anda harus menyetor dua kali yaitu untuk setoran bulan kemarin dan bulan itu.

b. Pengundian tarbiah

1) Pengundian tarbiah dilakukan pada tanggal 26 setiap bulan, apabila pada tanggal tersebut adalah hari libur maka dilakukan setelah tanggal tersebut atau pada hari kerja. 2) Pengundian dilakukan oleh kepala divisi pendanaan

disaksikan beberapa orang sebagai saksi.

3) Pada setiap periode terdapat tiga kupon yang ditempatkan pada tiga tempat yang berbeda (toples).

4) Pengundian dilakukan dengan cara diambil secara acak, dimulai toples pertama yang berisi kupon hadiah hiburan diambil 10 pemenang, toples kedua hadiah istimewa dua pemenang, dan terakhir kupon dana arisan satu orang pemenang.

5) Nama-nama mitra yang keluar sebagai pemenang dicatat pada berita acara pengundian tarbiah, kemudian divisi

(40)

pendanaan menandatangani berita acara tersebut beserta saksi yang menemani.

II. STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH DI KJKS BINAMA

CABANG SEMARANG

Pemasaran tidak akan pernah terlepas dari unsur persaingan. Biasanya, tidak ada satu jenis bisnis pun yang dengan leluasa bisa berleha-leha menikmati penjualan dan keuntungan. Paling tidak bukan untuk waktu yang lama untuk menikmatinya karena aka nada pesaing yang akan turut menikmatinya.25Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial.26 Sedangkan strategi adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang terencana, penyebaran sumber daya, dan interaksi antara organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan lainnya.27

Untuk bersaing dengan Lembaga Keungan Lain yang juga menawarkan produk jasa, KJKS Binama melakukan langkah-langkah dalam pemasarannya :

A. Penentuan Segmentasi pasar

25 M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 18.

26

Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi ketiga cet. Ke 10, 2002, hlm. 179.

27 Henry Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba Empat, cet.

(41)

Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.28

Segmentasi pasar yang dipilih oleh KJKS Binama menggunakan pendekatan pemasaran tanpa perbedaan. Sehinggga dalam memasarkan produk Tarbiah ini tidak ada segmen khusus yang dipilih, semua masyarakat dapat menggunakan produk ini tanpa terkecuali.29

B. Positioning dan Diferensiasi Produk

Positioning mencakup perancangan dan penawaran citra perusahaan agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan dimata pesaing.30

untuk menciptakan citra yang bebeda dimata para mitra, KJKS Binama menawarkan Tarbiah dengan harga yang terjangkau. Setoran tarbiah yang murah dibandingkan dengan produk sejenis pada lembaga keuangan lain menjadikan keunggulan bagi produk Tarbiah. Dengan harga yang terjangkau semua mitra dapat mengikuti bukan dari salah satu golongan melainkan dari semua golongan.31

C. Bauran pemasaran produk Jasa

KJKS BINAMA Semarang dalam kegiatan pemasaran produknya juga tidak telepas dari konsep marketing mix. Pada kegiatan observasi

28 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba

Empat, 2006, hlm. 44.

29

Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama semarang, kamis,26 April 2012.

30Op.cit, hlm. 58. 31

(42)

yang penulis lakukan pada saat riset, penulis dapat mengetahui strategi pemasaran yang seperti apa yang dilaksanakan KJKS BINAMA Semarang untuk memasarkan produknya.

Kegiatan pemasaran produk tarbiah khususnya strategi promosi sangat singkat yaitu hanya 3 bulan saja pada setiap periodenya, sehingga pemasar harus memberikan sesuatu yang berbeda untuk memasarkan produk ini agar kegiatan pemasaran dapat berjalan sesuai target yang telah ditentukan. Strategi-strategi yang terkonsep dengan baik juga akan mempengaruhi keberhasilan pemasar dalam melakukan kegiatan pemasaran.

Unsur bauran pemasaran yang diterapkan oleh KJKS Binama Semarang adalah :

1. Strategi Produk (Product)

Sama seperti produk perbankan konvensional, produk perbankan syariah bukan berupa barang melainkan berupa jasa. Jasa adalah tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.32

Untuk menarik minat mitra menggunakan produk jasa yang ada pada KJKS BINAMA, para pendiri binama memberikan produk yang sedikit berbeda dengan produk jasa pada koperasi lain

32 Philip khotler, Manajeman Pemasaran, (terj. Hendra teguh,et al), Jakarta:Prenhallindo,

(43)

yaitu produk tarbiah yang merupakan kombinasi dari produk tabungan dan arisan.

Melihat kultur masyarakat Indonesia yang tidak asing lagi akan kegiatan arisan, terutama ibu-ibu. Hal tersebut memberikan peluang bagi pihak KJKS untuk mengembangkan produk tabungan arisan tersebut hingga diminati mitra dan dapat terus berkembang.

Dengan hadiah yang banyak dan menarik diharapkan mampu manjadi magnet bagi mitra untuk menggunakan produk tarbiah.

2. Strategi Harga (Price)

Harga dalah sejumlah uang (ditambah barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.33

Menentukan harga jual suatu produk pada suatu lembaga keuangan merupakan sesuatu yang penting dalam menarik minat mitra. Dalam hal penentuan harga ini KJKS Binama menetapkan harga yang berorientasi pada mitra. Pada produk tarbiah, untuk menentukan jumlah setoran dan hadiah pada setiap periode dengan berdasarkan angket atau kuesioner yang dibagikan kepada mitra setiap tahun sekali.34 Pada angket tersebut mitra dapat menyampaikan berapa setoran yang diinginkan setiap bulan dan

33

Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi ketiga cet. Ke 10, 2002, hlm. 211.

34 Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama

(44)

hadiah apa saja yang diinginkan. Setelah menampung aspirasi dari mitra pihak KJKS Binama menganalisis kemampuan menyetor dengan permintaan hadiah, apakah setoran yang diminta cukup untuk mengkover permintaan hadiah.

KJKS Binama merupakan lembaga yang berorientasi pada profil sehingga dalam penetapan harga juga harus memperhatikan apakah dana yang dihimpun dari masyarakat ketika dikelola untuk pembiayaan dapat memberikan keuntungan bagi KJKS.

3. Strategi Tempat (Place)

Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis.35 Letak fisik bank yang terdiri dari bangunan, interior, peralatan dan furniture juga memperngaruhi seorang mitra untuk menggunakan jasa di bank. Lokasi KJKS Binama yang strategis menjadikan kenyamanan bagi mitra untuk melakukan transaksi di KJKS. Dengan layanan pick up service

(jemput bola) mampu menjangkau pasar yang jauh sekalipun sehingga mitra yang jauh dari lokasi dapat memanfaatkan layanan tersebut.

35 Ramabat Lupiyoadi dan A. hamdani, Manajeman Pemasaran jasa, Jakarta:Salemba

(45)

sasaran pasar produk tarbiah mencakup semua masyarakat, menjangkau hampir semua sektor, mulai dari pasar, sekolah, lembaga keuangan lain, dan pemukiman penduduk.36

4. Strategi Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya.37 Promosi ini akan menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan KJKS BINAMA jika dilakukan dengan baik.

Dalam memasarkan produk tarbiah ini promosi yang dilakukan oleh KJKS BINAMA Semarang adalah dengan penyebaran brosur dan personalselling.38

a. Penyebaran brosur

Kegiatan penyebaran brosur ini lebih banyak dilakukan oleh karyawati KJKS BINAMA Semarang. Mereka menyebarkan brosur pada kegiatan-kegiatan seperti pengajian, arisan RT dirumah, atau kegiatan sosial.

b. Personal selling

Personal selling merupakan interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,

36 Op.cit 37

Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi ketiga cet. Ke 10, 2002. hlm 222.

22 Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama

(46)

memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.39 Teknik personal selling yang diterapkan oleh marketing funding dalam memasarkan produk tarbiah adalah :40

1) Persiapan kunjungan

Sebelum memulai kunjungan sebelumnya marketing mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan memasarkan produk tarbiah. Yang perlu dipersiapkan dan dibawa adalah :

a) Pendalaman produk, sebelum melakukan kunjungan marketing harus paham akan produk yang akan ditawarkan. Sehingga ketika calon mitra menanyakan tentang produk marketing dapat memberikan penjelasan yang meyakinkan.

b) Memakai pin, pada promosi tarbiah 17 semua karyawan KJKS BINAMA diwajibkan memakai pin yang bertuliskan angka 17. Apabila mitra melihat pin tersebut, mungkin akan memberikan rasa penasaran sehingga akan bertanya kepada karyawan. Pada saat itu karyawan dapat menjelaskan dan mempromosikan tarbiah.

39Op.cit . hlm 226

40 Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama

(47)

c) Brosur, brosur harus selalu dibawa. Saat ingin menawarkan produk, marketing menyerahkan brosur untuk dibaca calon mitra dan marketing memberikan penjelasan secukupnya.

d) Company profile, pada company profile ada banyak dokumentasi yang berisi foto para mitra yang memperoleh hadiah. Marketing memperlihatkan foto tersebut kepada calon mitra, mungkin ada pemenang yang dikenal calon mitra sehingga calon mitra merasa yakin untuk menggunakan produk tarbiah.

e) Formulir pembukaan rekening f) Slip storan dan penarikan

g) Buletin Binama yang didalamnya terdapat liputan-liputan mengenai KJKS Binama

2) Melakukan penjualan

Marketing memperkenalkan diri kepada calon mitra dan mulai membuka pembicaraan, pergunakan bahasa yang santun, halus dan sopan. Buat calon mitra merasa nyaman dengan marketing. Kemudian marketing mempresentasikan tentang KJKS dan keunggulan produk tarbiah secara jelas dan mudah untuk dipahami calon mitra.

(48)

Marketing harus meyakinkan calon mitra dan berusaha untuk menarik perhatian mitra agar timbul minat untuk menggunakan produk tarbiah dan mempercayakan dananya untuk dikelola KJKS BINAMA Semarang.

3) Pelayanan sesudah penjualan

Kegiatan penjualan tidak cukup sampai pada mitra yang menggunakan produk dari KJKS BINAMA Semarang, sebagai imbalan atas kepercayaan mitra yang menyimpan dananya pada KJKS BINAMA Semarang, karyawan marketing akan memberikan layanan yang baik kepada mitra yaitu dengan sistem jemput bola. Sehingga hal tersebut akan mempermudah mitra untuk menyimpan dana tanpa meninggalkan usahanya. Dengan pelayanan tersebut diharapkan mitra memilki loyalitas yang kuat melalui penciptaan kepuasan pelanggan yang menggunakan produk tersebut dan tidak akan berpindah ke pesaing yang lain. Mitra yang puas menciptakan komunikasi yang positif dari mulut ke mulut sehingga mampu menarik konsumen baru.

5. Strategi orang/SDM (People)

Karena sebagian jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan, dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan yang besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya pegawai harus memperlihatkan

(49)

kompetensi, sikap memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah, dan niat baik.41

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada pada KJKS Binama Semarang para karyawan sering mengikuti kegiatan seminar tentang perbankan syariah, training, dan pelatihan-pelatihan.hal tersebut dilakukan agar kualitas SDM yang ada di KJKS Binama Semarang mencapai ideal.

6. Strategi proses (Process)

Proses yang dimaksud disini adalah mekanisme, mulai dari proses penawaran, penjualan, pelayanan sesudah menjual, dan penyelesaian masalah atau keluhan mitra KJKS Binama Semarang agar lebih ditingkatkan dan dikembangkan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal.

7. Strategi bukti fisik (PhysicalEvidence)

Produk yang ditawarkan oleh KJKS Binama Semarang berupa jasa yang bersifat tidak berwujud. Jasa mengarah kepada rasa atau semacam testimonial dari para mitra yang menggunakan jasa KJKS Binama.

Cara dan bentuk pelayanan yang optimal kepada mitra merupakan bentuk nyata atau dapat dianggap bukti fisik yang dapat dirasakan oleh para mitra yang menggunakan jasa di KJKS Binama.

41Philip khotler, Manajemen Pemasaran, (terj. Hendra teguh,et al), Jakarta:Prenhallindo,

(50)

III. Analisis

Setelah peneliti memberikan penjelasan mengenai strategi pemasaran yang dijalankan oleh KJKS BINAMA Semarang untuk meningkatkan volume penjualan produk tarbiah, pada bagian ini peneliti akan menganalisis berdasarkan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

1. Kekuatan

a) Produk tarbiah berbeda dengan produk simpanan pada umumnya karena merupakan kombinasi dari produk tabungan dan arisan. Belum banyak lembaga keuangan lain yang memiliki produk seperti ini sehingga produk terbiah memberikan kekhasan tersendiri.

b) Dengan akad menggunakan akad wadiah yaddlamanah pihak KJKS lebih leluasa untuk mengelola dana, karena setiap periode tarbiah berlangsung selama 25 bulan. Dalam jangka waktu tersebut dana yang mengendap dapat dikelola untuk dilendingkan sehingga KJKS juga menerima pendapatan dari pembiayaan tersebut. Dari pendapatan tersebutlah KJKS dapat membelikan berbagai macam hadiah.

c) Inovasi menggunakan pin dirasa cukup efektif karena memberikan rasa penasaran kepada mitra sehingga mitra menanyakan kepada karyawan.

(51)

d) Rekening tarbiah dapat dijadikan jaminan untuk pembiayaan. Sehingga mitra tidak perlu memberikan jaminan lagi jika ia menghendaki rekening tarbiah menjadi jaminan untuk mengajukan pembiayaan.

e) Banyak hadiah yang ditawarkan dan jika nomor rekening yang beruntung yang keluar sebagai pemenang dana arisan tidak perlu menyetor lagi untuk setoran selanjutnya.

f) Dilengkapi dengan layanan jemput bola sehingga memudahkan mitra untuk menyetor arisan setiap bulan.

2. Kelemahan

1) Masa promosi yang relatif singkat menjadikan pemasaran produk tarbiah tidak dapat berlangsung lama sehingga mitra tarbiah lebih sedikit dari pada mitra sirela.

2) Tarbiah yang identik dengan hadiah menjadikan nasabah menginginkan hadiah yang besar namun jumlah setoran yang ringan. Hal tersebut akan memberikan beban kepada KJKS untuk mengelola dana tersebut.

3) Saldo tarbiah yang tidak dapat diambil sewaktu-waktu dengan alasan apapun sehingga tidak bisa dijadikan investasi jangka pendek.

(52)

1) Letak KJKS Binama Semarang yang strategis, serta memiliki cabang yang telah tersebar di berbagai daerah memberikan peluang yang besar bagi KJKS untuk terus berkembang.

2) Masih sedikit lembaga keuangan yang memiliki produk sejenis dengan tarbiah sehingga kesempatan untuk memasarkan lebih besar.

4. Ancaman

1) Adanya produk arisan yang sejenis misal pada kospin jasa yang memliki produk semacam arisan dengan hadiah yang lebih besar berupa paket wisata maupun sepeda motor.

2) Banyak mitra yang menyimpan dana, atau masih dalam masa angsuran pembiayaan pada lembaga keuangan lain sehingga menolak untuk menambah menggunakan produk dari KJKS.

3) Masyarakat cenderung memilih bank umum atau bank syariah yang sudah memiliki nama besar dengan alasan keamanan dan fasilitas ATM yang dimiliki bank sehingga memudahkan mitra bertransaksi.

(53)

41

1. KESIMPULAN

A. Produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) merupakan kombinasi dari tabungan dan arisan. Seperti arisan karena setiap bulannya mitra diwajibkan menyetor sejumlah uang tertentu dan setiap bulannya juga diadakan pengundian pemenang. Seperti tabungan karena jika mitra dalam setiap pengundian tidak keluar nomor rekeningnya maka setoran yang setiap bulan ia setorkan dapat diambil kembali setelah periode tarbiah habis tanpa adanya potongan. Dengan menggunakan akad wadiah Yadlamanah KJKS dapat menggelola dana yang dihimpun dari masyarakat sehingga memperoleh keuntungan. Dari keuntungan tersebut KJKS memberikan bonus dalam bentuk hadiah sebagai imbalan atas kepercayaan mitra. Hadiah utama dari produk tarbiah ini adalah dana arisan, jika mitra yang memenangkan dana arisan maka ia tidak berkewajiban untuk menyetor lagi. Karena kelebihan dana yang diperoleh merupakan hadiah dari KJKS BINAMA. Setiap pembukaan rekening mitra telah memperoleh satu souvenir dan tiga kupon yaitu satu kupon dana arisan, satu kupon hadiah istimewa, dan satu kupon hadiah hiburan.

B. Konsep pemasaran yang digunakan oleh KJKS BINAMA dimulai dengan menentukan segemntasi pasar, kemudian penentuan

(54)

price, place, promotion, people, process, physical evidence. Strategi penentuan produk yang memberikan diferensiasi dengan produk pada lembaga keuangan sejenis merupakan suatu keunggulan. Dengan harga yang relatif murah dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat. Saluran distribusi produk tarbiah ini tidak hanya fokus di pasar saja namun juga juga di sekolah, pemukiman, dan lembaga keuangan lain. Strategi promosi yang diterapkan untuk mempromosikan tarbiah adalah dengan penyebaran brosur, dan personalselling, penjualan pribadi dengan cara marketing mendatangi langsung ke lokasi sasaran. Untuk melakukan kegiatan pemasaran ini, KJKS BINAMA memiliki karyawan yang sudah terlatih sehingga diharapkan mampu menjawab semua pertanyaan yang muncul dari mitra dan setiap proses yang berkaitan dengan mitra mulai dari menawaran produk hingga menangani keluhan yang dialami mitra perlu dikembangkan dan ditingkatkan, karena pelayanan yang memuaskan mitra merupakan sebuah bukti fisik dari produk jasa yang dapat dirasakan mitra.

2. SARAN

Setiap pelaksanaan kegiatan tentunya ada kelebihan dan kekurangan dari produk itu sendiri maupun strategi pemasaran yang digunakan., dengan itu penulis memberikan saran-saran guna kemajuan produk tarbiah ke depan, yaitu :

A. kegiatan promosi agar lebih ditingkatkan, baik melalui media elektronik maupun melalui media cetak. Mengingat masa promosi

(55)

produk tarbiah yang sangat singkat yaitu hanya tiga bulan saja sehingga perlu diadakan inovasi lain selain pemasangan pin, misalnya dengan memasang spanduk, menghias kantor saat masa promosi, dan membentuk tim khusus untuk kegiatan promosi ini.

B. Memperluas jangkauan pemasaran dengan membuka cabang-cabang di daerah lain. Sehingga banyak mitra baru yang menjadi anggota di KJKS Binama.

C. Kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan dengan mengikuti berbagai kegiatan yang mampu memberikan banyak pengalaman sehingga pelayanan kepada mitra lebih maksimal.

3. PENUTUP

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga kekurangan ini bisa menjadi cambuk semangat bagi penulis agar lebih baik lagi. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan tugas akhir ini dan selanjutnya.

Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pada pembaca pada umumnya, serta semoga mendapat ridlo dari Allah SWT . Amiin ya robbal ‘aalamin.

(56)

Departemen Agama RI, Al-qur’an dan terjemahannya, Solo:PT Qomari Prima Publisher, 2007

Dewan Syariah nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Jakarta: Gaung Persada, 2006

Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007

Hassan, A. Qodir, et al, Terjemahan Nailil Authar Himpunan Hadits-Hadits Hukum, Surabaya:PT Bina Ilmu, Jilid 4, 1987

Hendar, Manajemen Perusahaann Koperasi, Jakarta: Erlangga, 2010

http://www.klikmpm.com/MN%20Profil/Fatwa%20DSN/Fatwa.html

Khotler, Philip, Manajemen Pemasaran, (Terj. Hendra Teguh, et al), Jakarta: Prenhallindo, 2000

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa,

Jakarta:Salemba Empat, 2006

M, Fuad, et al, Pengantar Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000

Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet ke-8, 2010

(57)

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Cet ke-10, 2010

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi aksara, 2003

Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo,s Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberti, Edisi ke-3 Cet ke-10, 2002

Brosur Tarbiah, KJKS Binama Semarang

Company Profile KJKS Binama Semarang

SK Nomor : 05/KJKS BINAMA/SK/I/12 Tentang Struktur Organisasi KJKS BINAMA

Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama Semarang, Kamis, 26 April 2012

(58)

I. DATA PRIBADI

Nama : NOVI ARDIANI

Alamat : Desa Tambahrejo, RT 02 RW 03, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, 51361

Tempat / Tanggal Lahir : Kendal, 13 April 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 2 Tambahrejo Tahun 1997 s/d Tahun 2003 2. SMP Negeri 1 Pageruyung tahun 2003 s/d Tahun 2006 3. SMA Negeri 1 Sukorejo Tahun 2006 s/d Tahun 2009 4. IAIN Walisongo Semarang Tahun 2009 s/d Tahun 2012

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Divisi Pengkaderan Ikatan Mahasiswa Kendal (IMAKEN) tahun 2010

2. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun 2009

3. Anggota Walisongo English Club (WEC) tahun 2009 Demikian daftar Riwayat Hidup ini Saya buat dengan Sebenar-benarnya.

Referensi

Dokumen terkait

Efek Alelopati Gulma Kirinyuh Chromolaena odorata, Bayam Duri Amaranthus spinosus dan Bandotan Ageratum conyzoides terhadap Perkecambahan Kacang Tanah Arachis hypogaea L

Berdasarkan kondisi perairan yang berada di pesisir selatan, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui general arrangement kapal hibah yang berbasis di Kabupaten

Sehingga, dapat diartikan bahwa word of mouth pada produk percetakan merupakan suatu komunikasi yang di dalamnya terdapat penyampaian informasi tentang suatu kualitas

Visualisasi citra sesudah dilakukan filter Lowpass Visualisasi citra hasil filter Lowpass memiliki kenampakan batas tepi objek yang cenderung susah dilihat karena adanya

Dapatkan akses untuk mendapatkan latihan dan prediksi soal dalam bentuk ebook (pdf) yang bisa didownload di member area apabila akun Anda sudah kami aktifkan. Kelinci memiliki ciri

Adapun hasil diskusi yang diperoleh untuk memperbaiki pelaksanaan pada siklus kedua meliputi : untuk apersepsi yang dilakukan dosen model telah merancang aktivitas

Perhitungan nilai heritabilitas karakter ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit layu bakteri yang rendah menunjukkan bahwa selain proporsi ragam genetik

Setelah dilakukan usaha perbaikan, efisiensi kerja unit primary crusher meningkat menjadi 75,69 % dan efisiensi kerja unit secondary crusher meningkat menjadi 78,15 % dan