• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN II PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN II PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN II PROGRAM STUDI S1 – KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KANKER KANDUNG KEMIH

Topik : Kanker Kandung Kemih

Sub Topik : 1. Definisi Kanker Kandung Kemih 2. Penyebab Kanker Kandung Kemih

3. Tanda dan Gejala Kanker Kandung Kemih 4. Penatalaksanaan Kanker Kandung Kemih 5. Pencegahan Kanker Kandung Kemih Sasaran : Warga Mawar

Tempat: Balai Desa Mawar

Hari, Tanggal : Jum’at, 04 Desember 2015 Waktu : 09.00 – 09.30 WIB

A. Latar Belakang

Kanker saat ini banyak terjadi pada orang-orang Indonesia karena pola hidup yang salah. Salah satu kanker yang menggangu fungsi perkemihan yang menempati posisi kedua adalah kanker kandung kemih setelah kanker prostat. Kanker kandung kemih adalah suatu infiltrasi sel-sel ganas di dinding atau di dalam lapisan kandung kemih (Muttaqin, 2011).

Di seluruh dunia kanker kandung kemih menempati kedudukan sebesar 3% dari semua tumor ganas. Setiap tahunnya ada lebih dari 350.000 orang divonis kanker kandung kemih. Kanker pada vesika urinaria (kanker kandung kemih) merupakan penyakit onkologis yang sering menyerang manusia pada usia 60 sampai 70 tahun dengan resiko tertinggi pada pria dibanding dengan wanita. Selain dipengaruhi oleh faktor hormonal, kejadian kanker pada vesika juga

(2)

ditingkatkan dengan perilaku merokok (faktor utama terjadinya kanker vesika urinaria) (Prabowo, 2014).

Beberapa prekusor kanker telah banyak dikemukakan oleh para ahli. Inti dari penyakit kanker adalah adanya perubahan struktur anatomi fisiologis dari sebuah organ atau jaringan. Kanker pada vesika urinaria dengan stadium awal biasanya tidak menimbulkan menifestasi klinis yang berarti. Seiring dengan pertumbuhan jaringan tumor, maka ada proses desak ruang pada vesika urinaria dan jaringan sekitarnya sehingga menimbulkan beberapa tanda gejala (nyeri dan hematuria). Pada kondisi inilah klien akan merasakan perubahan pada pola eliminasinya (Prabowo, 2014).

Dampak yang ditimbulkan pada klien dengan kanker kandung kemih adalah akan merasa rendah diri karena dirinya merasa tidak seperti orang-orang lainnya yang masih sehat. Klien akan merasa sulit dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Dari uraian tentang kanker kandung kemih diatas, penulis akan melakukan pendidikan kesehatan pada klien dengan kanker kandung kemih mengenai konsepnya. Selain konsep kanker kandung kemih, juga akan menjelaskan tentang cara perawatan pada klien dengan kanker kandung kemih.

B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, warga mawar memahami tentang konsep dari kanker kandung kemih.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, warga mawar, mampu : 1. Definisi Kanker Kandung Kemih

2. Penyebab Kanker Kandung Kemih

3. Tanda dan Gejala Kanker Kandung Kemih 4. Penatalaksanaan Kanker Kandung Kemih 5. Pencegahan Kanker Kandung Kemih D. Pengorganisasian

No. Nama NIM Keterangan

1. Dias Aryati K. 121.0026 Moderator 1. Fachrizal Aulia 121.0034 Perlengkapan 2. Farikhatur Rosyidah 121.0036 Konsumsi 3. Febry Apriandari 121.0038 Konsumsi 4. Hanifatur Rohmah 121.0042 Penyaji 5. Hilda Rosa Nilasari 121.0044 Fasilitator 6. Inggar Septi Fajarini 121.0048 Obsever

(3)

7. Ismi Kharismamurti 121.0050 Obsever 8. Jihan Fahira Aulia 121.0052 Dokumentator

9. Khaider Ali B.R 121.0054 Penganggung Jawab Kelompok 10. Lucky Pranatha Putra 121.0056 Ketua Kelompok

11. Lusy Arista A. 121.0058 Fasilitator

Ketua Kelompok Penanggung Jawab Kegiatan

Lucky Pranatha Puta Khaider Ali B. R

121.0056 121.0054

Pembimbing

Hidayatus Sya’diah, M. Kep., Ns.

Surabaya, 04 Desember 2015 E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : 09.00 – 09.30 WIB Tempat : Balai Desa Mawar

Hari, Tanggal : Kamis, 04 Desember 2015

(4)

F. Sasaran Warga Mawar G. Materi (terlampir) H. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab I. Media 1. Leaflet 2. Flip Chart J. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Respon Audience

1. Pembukaan 5 menit

1. Memberi salam pembukaan. 2. Memperkenalkan diri. 3. Menjelaskan tujuan penyuluhan. 1. Menjawab salam. 2. Memperhatikan. 3. Memperhatikan. 4. Memperhatikan.

(5)

4. Menyebutkan materi yang akan diberikan.

5. Memberikan beberapa pertanyaan pada audience tentang materi penyuluhan yang akan dilakasanakan.

5. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh.

2. Pelaksanaan

10 menit 1. Membagikan leaflet kepadaaudience. 2. Definisi Kanker Kandung

Kemih

3. Penyebab Kanker Kandung Kemih

4. Tanda dan Gejala Kanker Kandung Kemih

5. Penatalaksanaan Kanker Kandung Kemih

6. Pencegahan Kanker Kandung Kemih

1. Menerima dan membaca leaflet yang telah dibagikan. 2. Memperhatikan 3. Memperhatikan 4. Memperhatikan 5. Memperhatikan 6. Memperhatikan 3. Evaluasi 10 menit 1. Memberikan

kesempatan kepada audience unuk bertanya tentang materi yang telah diberikan.

2. Memberikan

pertanyaan kepada audience tentang materi penyuluhan yang telah disampaikan.

1. Bertanya.

2. Menjawab pertanyaan.

4. Terminasi 5 menit

1. Mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan. 2. Mengucapkan salam penutup.

1. Mendengarkan. 2. Menjawab salam. MATERI

1. Definisi Kanker Kandung Kemih

Kanker kandung kemih adalah suatu infiltrasi sel-sel ganas di dinding atau di dalam lapisan kandung kemih (Muttaqin, 2011).

Kanker pada vesika urinaria (kanker kandung kemih) merupakan penyakit onkologis yang sering menyerang manusia pada usia 60 sampai 70 tahun dengan resiko tertinggi pada pria dibanding dengan wanita (Prabowo, 2014).

(6)

2. Penyebab Kanker Kandung Kemih

Penyebab pasti dari kanker kandung kemih belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang meningkat resiko kejadian kanker kandung kemih, yaitu :

a. Merokok

Resiko merokok terhadap angka kejadian kanker kandung kemih sekitar 30-40%. Kndungan toksin utamanya nikotin dalam rokok menyebabkan gangguan sistemik. Pembuluh darah yang mengalami vasokonstriksi akan menurunkan asupan oksigen ke jaringan, sehingga kompensasi dilakukan dengan inflamasi jaringan untuk optimalisasi serapan oksigen. Jika berlangsung lama (kronis), maka akan terjadi hyperplasia jaringan (keganasan).

b. Inflamasi Vesika Urinaria (Kandung Kemih)

Inflamasi jaringan kandung kemih yang berlangsung lama selain mempengaruhi sel jaringan, tetapi juga akan menambah jumlah sel yang tidak terkontrol. Inflamasi pada vesika urinaria juga bisa dipicu oleh vesikolothiasis. c. Paparan Bahan Kimia

Bahan kimia yang berbahaya akan bersifat karsinogen dalam tubuh, terlebih jika bahan kimia tersebut diekskresikan melalui ginjal.

d. Obat-obatan

Ada beberapa obat yang mampu menjadi prekursor terjadinya kanker vesika urinaria (Prabowo, 2014).

3. Tanda dan Gejala Kanker Kandung Kemih

Gambaran dari kanker sebenarnya adalah dampak sekunder dengan adanya peningkatan kuantitas dan kualitas suatu jaringan. Begitu pula dengan kanker vesika urinaria yang memiliki tanda dan gejala local serta sistemik. Berikut ini adalah tanda dan gejala dari kanker vesika urinaria :

a. Spasme vesika urinaria

Penekanan jaringan tumor pada jaringan vesika urinaria dan sekitarnya akan meningkatkan iritabilitas jaringan otot. Hal ini akan memicu adanya regangan kontraksi otot (spasme).

b. Hematuria

Jaringan tumor atau kanker sanagt kaya akan pembuluh darah (hipervaskularisasi). Gesekan minimal antar jaringan atau dengan material sekitar akan meningkatkan resiko robekan atau ruptur jaringan. Jika terjadi ruptur, maka

(7)

darah akan bercampur dengan urine (hematuria). Gross hematuria jarang terjadi, kecuali diikuti dengan kerusakan atau ruptur jaringan parenkim ginjal.

c. Nyeri

Biasanya nyeri jarang sekali timbul (10%), kecuali iritabilitas meningkat dan mengenai ujung saraf sensoris pada vesika urinaria.

d. Frekuensi dan urgensi

Frekuensi dan urgensi kadang-kadang terjadi pada klien kanker vesika urinaria.

e. Infeksi

Gejala sistemik ini terjadi karena luka pada jaringan vesika urinaria dan terkontaminasi bakteri pathogen yang bisa berasal dari eksternal atau dari urine (Prabowo, 2014).

4. Penatalaksanaan Kanker Kandung Kemih

Berikut ini adalah penatalaksanaan untuk mengatasi tumor pada vesika urinaria :

a. Transurethral resection

Tindakan Transurethral Resection Of Bladder Tumor (TUR-BT) tidak membutuhkan insisi, jadi sangat efisien untuk meminimalisir infeksi. Kelebihan dari tindakan ini adalah tidak terganggunya fungsi vesika urinaria dan seksual klien. Tindakan ini memungkinkan jika insisi tumor sederhana (non radical). b. Radical atau partial cystectomy

Tindakan diindikasikan jika dimungkinkan tumor atau kanker telah metastase pada jaringan sekitar, fungsi vesika urinaria yang sudah rusak dan penyebaran tumor sangat cepat. Pada klien dengan tindakan sistektomi radikal tetap diperlukan terapi sistoprostatektomi.

c. Radiasi

Radiasi digunakan untuk melokalisir pertumbuhan sel tumor dengan tindakan non invasif.

d. Kemoterapi

Kemoterapi secara langsung pada jaringan kanker (interval cavum vesika urinaria) biasanya dilakukan pada tipe superfisial kanker dengan stadium awal. Obat yang digunakan biasanya tiotepa, doksorubisin, mitomisin, dan BCG (Prabowo, 2014).

(8)

5. Pencegahan Kanker Kandung Kemih

Tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit kanker kandung kemih tetapi beberapa metode berikut dipercaya bisa mengurangi resiko terkena kanker seperti: a. Cukupi asupan air putih. minum banyak air dapat menetralisir berbagai zat toksin yang ada dalam tubuh serta sangat baik untuk sistem urinaria dan mencegah penyakit batu ginjal.

b. Stop merokok aktif dan menghindari paparan asap rokok fasif. karena berbagai zat kimia yang terdapat dalam asap rokok dipercaya bisa menyebabkan resiko tinggi terjadinya kanker dan berbagai penyakit lainnya. c. Jaga pola makan, diet yang sesuai, kurangi berbagai makanan yang banyak

mengandung lemak. dan perbaiki pola hidup sehat seperti berolah raga secara teratur.

d. Hindari paparan bahan kimia di tempat kerja. Lindungi diri dengan menggunakan pakaian dan perlengkapan keamanan diri lainnya apabila pekerjaan anda berhubungan dengan bahan kimia berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta : Salemba Medika.

Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-dasar Urologi. Edisi Ketiga. Malang : FK Univ. Brawijaya.

Prabowo, Eko dan Andi Eka Pranata. 2014. Buku Ajar : Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Referensi

Dokumen terkait

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.. Dengan melihat permasalahan dari tabel diatas yaitu besarnya dividen per lembar saham dari beberapa perusahaan terdapat perbedaan

BPR Bank Daerah Karanganyar (data diolah).. Disinilah perlunya mengadakan promosi yang terarah, karena dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya

Peraturan adalah pola kendali tingkah laku yang telah ditetapkan. Peraturan dapat ditetapkan oleh orang tua, guru, teman bermain dan pemegang otoritas lainnya. Tujuan adanya

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk ; mengetahui minat, respon dan harapan mahasiswa JAFT ketika proses konsultasi, mengetahui karakteristik

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang terdapat dalam metode kuantitatif, dimana metode penelitian kuantitatif dapat

Pada proses ini, penyerang tidak terlibat dalam komunikasi antara pengirim dan penerima pesan, namun penyerang akan menyadap semua pertukaran pesan antara kedua

Fasilitas pembiayaan mikro ini digunakan oleh responden secara berulang-ulang bahkan terus menerus karena dianggap pertama yaitu available, lembaga pembiayaan mikro