• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalas Askep Influenza

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalas Askep Influenza"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Puji dan syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan bimbingannya, kami dapat menyelesaikan makalah ini karena berkat rahmat dan bimbingannya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

yang berjudul “Asuhan Keperawatan Influenza”“Asuhan Keperawatan Influenza”. . Walaupun Walaupun mungkin mungkin secarasecara  penilaian

 penilaian makalah makalah kami kami ini ini belum belum sempurna, sempurna, tetapi tetapi kami kami akan akan terus terus berusahaberusaha untuk semakin memperbaiki makalah kami ini.

untuk semakin memperbaiki makalah kami ini.

Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada ibu Marta Tania Gabriel C., S.Kep.,Ns selaku dosen pembimbing  besarnya kepada ibu Marta Tania Gabriel C., S.Kep.,Ns selaku dosen pembimbing kelompok kami pada mata kuliah Sistem Respirasi. Tak lupa juga kepada kelompok kami pada mata kuliah Sistem Respirasi. Tak lupa juga kepada kawan-kawan y

kawan yang selalu ang selalu mendukung mendukung dan membantu dan membantu dalam pembuatan dalam pembuatan makalah inimakalah ini sehingga kami terbantu dalam menyelesaikan makalah ini

sehingga kami terbantu dalam menyelesaikan makalah ini

Kelompok kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberi Kelompok kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang konsep euthanasia menurut pandangan islam serta sebagai gambaran tentang konsep euthanasia menurut pandangan islam serta sebagai  bahan pembelajaran khususnya bag

 bahan pembelajaran khususnya bagi kami dan umumnya bagi kawan-kawan.i kami dan umumnya bagi kawan-kawan.

Kami menyadari masih banyak terdapat banyak kekurangan dan kesalahan Kami menyadari masih banyak terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat dalam penulisan makalah ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di waktu

kami harapkan guna perbaikan di waktu yang akan datang.yang akan datang.

Pontianak,

Pontianak, Desember Desember 20122012

Penulis Penulis

(2)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR INI ... ii BAB I : PENDAHULUAN ... 1 A. LATAR BELAKANG ... 1 B. TUJUAN ... 2 C. METODE ... 2 D. SISTEMATIKA PENULISAN ... 2

BAB II : TINJAUAN TEORI ... 3

A. PENGERTIAN ... 3 B. ETIOLOGI ... 4 C. MANIFESTASI KLINIS ... 4 D. PATOFISIOLOGI ... 5 E. PATWAY ... 6 F. PENATALAKSANAAN MEDIK ... 7 G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK ... 8 H. KOMPLIKASI ... 9 I. PENCEGAHAN ... 9 J. ASUHAN KEPERAWATAN ... 10

BAB III : PENUTUP ... 14

A. KESIMPULAN ... 14

B. SARAN ... 14

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan suatu indikator yang paling menentukan dalam hidup ini. Status kesehatan merupakan suatu keadaan seseorang dalam  batasan rentang sehat-sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh  perkembangan, sosial kultural, pengalaman masa lalu, harapan seseorang

tentang dirinya, keturunan, lingkungan, dan pelayanan. (Hidayat : 2004).

Influenza adalah penyakit yang paling sering dialami oleh siapa saja, baik  orang tua maupun anak-anak. Penyakit ini sangat mudah menular, terutama  jika kondisi tubuh sedang menurun.

Virus Influenza juga dapat menyebabkan epidemi global yang dikenal sebagai pandemi. Selama ini sudah terjadi 31 pandemi influenza yang terdokumentasi sejak pertama kali dilaporkan tahun 1580, termasuk 3  pandemi yang terjadi pada abad kedua puluh yaitu tahun 1918, 1957 dan 1969. Pandemi tahun 1918-1919 yang dikenal sebagai "flu Spanyol" disebabkan oleh virus yang sangat virulen dan telah menelan korban kurang lebih 40 juta orang meninggal di seluruh dunia. Sejak tahun 1997 di Hong Kong ditemukan kasus influenza yang mematikan, akhirnya dikenal sebagai "flu Hong Kong".Virus influenza dapat menyebabkan sakit pada semua golongan umur, namun yang paling sering terkena anak-anak. Sedangkan infeksi serius dan kematian terutama terjadi pada pasien berusia > 65 tahun dan pasien yang mempunyai kondisi kesehatan tertentu yang berisiko tinggi terkena komplikasi dari influenza.

Berdasarkan uraian diatas tentang influenza, kelompok tertarik untuk  membahas tentang penyakit influenza secara lebih mendalam dalam sebuah makalah, sehingga mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh mengenai influenza dan dapat memberikan asuhan keperawatan terhadap klien dengan  baik dan benar.

(4)

B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum

a. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar penyakit infeksi saluran  pernapasan atas, khususnya influenza

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu memahami tentang influenza  b. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar medik 

c. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar keperawatan.

C. METODE PENULISAN

Metode penulisan pada makalah ini dengan metode deskriptif dan melalui pengumpulan literatur dari berbagai sumber. Dalam penyampaian ini kami menggunakan metode presentasi supaya audient dapat dengan mudah memahami materi tentang asuhan keperawatan influenza.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan pada makalah ini yaitu :

Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Tujuan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan.

Bab II : Tinjauan Teoritis, konsep dasar medik dan konsep dasar  keperawatan

(5)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian

Influenza merupakan infeksi saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh virus yang menjangkiti pasien pada semua tingkat usia. (Behrman Klirgman Arvin.2000)

Penyakit influenza atau sering disebut dengan flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus di saluran pernapasan. Virus penyebab influenza tersebar di udara bebas, terutama dari buangan cairan yang dikeluarkan penderita influenza. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak (Herti Maryani & Lusi Kristiana, 2004)

Menurut Achmad Fanani(2011) influenza adalah gejala pernafasan,  biasa terjadi saat musim dingin.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan  bahwa, Influenza adalah suatu infeksi saluran nafas atas yang disebabkan oleh virus influenza yang tersebar di udara bebas yang dapat menyerang semua tingkat usia yang sering terjadi saat musim dingin.

Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol  yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menimbulkan sebagian  besar infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan dalam  penyakin ini belum jelas betul. Virus influenza dapat diinaktivasi oleh sinar 

matahari, disinfektan, dan deterjen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi karena virus dapat diinaktivasi dengan sabun.

(6)

B. Etiologi

Penyakit influenza disebabkan oleh Myxovirus influenza. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan bisa mengakibatkan peradangan. Terdapat tiga jenis virus utama yang dinamai virus influenza A, B, dan C. Virus influenza jenis A ini yang paling banyak ditemui dan dinyatakan "bertanggungjawab" terhadap kejadian epidemik. Virus tipe ini juga sering mengalami perubahan.

Influenza tipe A menginfeksi manusia dan hewan, influenza tipe B menginfeksi manusia, sedangkan influenza tipe C menginfeksi manusia dan  babi (Harimoto & Kawaoka 2001 : 130-131)

C. Manifestasi Klinis

Gejala influenza dapat dimulai dengan cepat, satu sampai dua hari setelah infeksi. Gejala influenza dapat meliputi:

 Gejala pertama adalah menggigil atau perasaan dingin

 Demam sering terjadi pada awal infeksi, dengan temperatur tubuh berkisar  38-39 °C, dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar)

 Rasa sakit dan nyeri sekujur tubuh, banyak orang merasa begitu sakit sehingga mereka tidak dapat bangun dari tempati tidur selama beberapa hari.

 Batuk 

 Hidung tersumbat  Kelelahan

  Nyeri kepala

 Iritasi mata, mata berair 

 Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan hidung

 Ruam petechiae

 Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, (dapat menjadi parah pada anak dengan influenza B)

(7)

D. Patofisiologi

Gejala influenza mulai timbul setelah 24 — 48 jam penderita terserang

virus. Gejala ini biasanya akan hilang setelah 3 — 5 hari, sedangkan batuk dan

kelelahan masih tetap. Pada anak- anak, suhu badan biasanya lebih tinggi daripada orang dewasa. Beberapa kasus influenza (terutama pada orang dewasa) akan mengalami keletihan dan kehilangan tenaga selama beberapa minggu. Jika suhu badan tetap tinggi lebih dari tiga hari menunjukkan adanya komplikasi.

Masa inkubasi (sejak bibit penyakit masuk sampai timbul gejala)  penyakit ini selama 1-4 hari (rata-rata dua hari). Pada orang dewasa, infeksi terjadi sejak satu hari sebelum timbulnya gejala influenza hingga lima hari setelah terjadinya penyakit ini. Anak-anak dapat menyebarkan virus ini sampai lebih dari 10 hari. Bahkan, anak-anak yang lebih kecil dapat menyebarkan virus enam hari sebelum tampak gejala pertama penyakit ini.

Penularan penyakit influenza dapat melalui dua cara, yaitu : 1. Penularan pernafasan

ketika seorang penderita influenza batuk, bersin, atau berbicara, virus influenza akan dikeluarkan dan menyebar ke udara. Akibatnya, orang yang sehat dapat tertular virus dengan cara mengirup udara yang tercemar  oleh virus influenza. Pada rute penularan udara, ukuran droplet yang cukup kecil untuk dihirup berdiameter 0,5 sampai 5 μm dan inhalasi satu

droplet mungkin cukup untuk menimbulkan infeksi. 2. Penularan Kontak 

Jika orang yang sehat secara tidak sengaja bersentuhan dengan orang yang terinfeksi seperti berjabat tangan, menyentuh benda-benda yang tercemar virus kemudian menyentuh hidung atau mulutnya, maka virus akan masuk ke saluran napas orang sehat tersebut. Karena virus influenza dapat bertahan di luar tubuh, virus ini juga dapat ditularkan lewat  permukaan yang terkontaminasi seperti lembaran uang, gagang pintu, saklar lampu, dan benda-benda rumah tangga lainnya. Lamanya waktu virus dapat bertahan pada suatu permukaan beragam, virus dapat bertahan

(8)

selama satu atau dua hari pada permukaan yang keras dan tidak berpori seperti plastik atau metal, selama kurang lebih lima belas menit pada kertas tissue kering, dan hanya lima menit pada kulit. Namun, apabila virus terdapat dalam mukus/lendir, lendir tersebut dapat melindungi virus sehingga bertahan dalam waktu yang lama

E. Patway

Virus

Endotoksin

Proses peradangan

Histamin Bradikinin Hipertermi

Peningkatan sekret Vasodilatasi

Batuk Peningkatan permeabilitas kapiler 

Bersihan jalan nafas tidak efektif 

Peningkatan tekanan osmotik 

Pembengkakan sel

Penyumbatan hidung, sinus, dan saluran udara

Lemah & Lemas

(9)

F. Penatalaksanaan Medik  a. Pengobatan

Hingga kini, influenza masih belum ada obatnya. Obat influenza yang sekarang beredar bukan untuk menyembuhkan penyakit influenza atau membunuh virus penyebabnya. Obat tersebut hanya ditujukan untuk  meringankan gejala influenza sehingga dapat mengurangi penderitaan yang dialami.

Mengurangi keluhan akibat influenza dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi obat influenza yang mengandung penurun panas, analgesik, dekongestan, dan antihistamin. Obat analgesik akan mengurangi rasa sakit di otot dan kepala. Dekongestan untuk membantu melegakan hidung tersumbat, sedangkan antihistamin dapat membantu mengatasi hidung yang terus-menerus berair dan mata gatal. Jika penderita mengalami batuk   boleh mengonsumsi obat penekan batuk. Mengingat efek samping obat

tersebut, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi semua obat tersebut.  Namun, cukup disesuaikan dengan gejala yang tampak. Contohnya, influ-enza yang tidak disertai batuk tidak perlu mengonsumsi obat influinflu-enza yang mengandung penekan batuk.

Pengobatan influenza yang tidak mengalami komplikasi sangat sederhana. Penderita harus istirahat yang cukup dan menghentikan semua aktivitas olahraga. Selain itu, penderita harus lebih banyak minum cairan dan makan makanan bergizi. Cairan akan membantu menghilangkan cairan hidung yang keluar dan menghindari dehidrasi. Istirahat yang cukup bertujuan untuk menyimpan tenaga guna mengurangi kelelahan dan lemas. Dengan demikian, diharapkan pertahanan tubuh cepat pulih dan in-fluenza akan segera sembuh dengan sendirinya. Penderita juga disarankan untuk mandi air panas atau memanaskan badan untuk mengurangi rasa sakit di otot. Mandi uap atau air hangat juga berguna untuk merangsang keluarnya keringat sehingga demam turun.

(10)

 b. Antibiotik 

Penggunaan antibiotik tidak berguna karena tidak mempengaruhi virus. Antibiotik diperlukan hanya jika ada komplikasi. Penggunaan ini hanya terjadi 5% dari semua kasus influenza. Pemakaian antibiotik yang  berlebihan dan tidak pada tempatnya dapat menyebabkan kekebalan kuman dan membuat kuman tubuh yang jinak menjadi ganas. Mengonsumsi obat yang mubazir karena tidak efektif dan dapat menimbulkan reaksi yang berbahaya sangat bertentangan dengan  pertimbangan "manfaat risiko" dalam prinsip pengobatan. Jika seluruh

masyarakat terus rnelakukan kekeliruan ini, risiko menjadi sangat besar. Kekebalan terhadap kuman menyebabkan hilangnya keampuhan antibiotik  ketika benar-benar dibutuhkan.

C. Vitamin C

Peranan vitamin C dosis tinggi untuk menanggulangi influenza masih kontroversi. Pertahanan tubuh alamiah akan mengembalikan tubuh ke keadaan normal setelah 3 — 5 hari.

G. Pemeriksaan diagnostik.

Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :

Test Diagnostik Penemuan

Kultur jaringan nasal atau sekret  pharyngeal.

Positif untuk virus infuenza

Kultur sputum. Positif untuk bakteri pada infeksi sekunder 

Fluorescent antibody yang mengotori sekret.

Positif untuk virus infuen

Hemagglutination inhibition or  complement fixation test

Meningkat 4 x pada antibody antara tahap akut dan pemulihan.

(11)

Kecepatan sedimentasi meninggi Erythrosit

Jumlah WBC Leukopenia (< 5000 mm3) atau leukositosis (11.000-15.000 mm3).

Hemoglobin Meningkat

Hematocrit Meningkat

H. Komplikasi

Komplikasi yang paling sering ditemukan adalah  pneumonia atau  penyakit radang paru. Bahaya komplikasi akan lebih parah jika terjadi pada

anak-anak atau pasien yang menderita penyakit kronis. Sebagai gambaran, setiap tahun 10-20% penduduk Amerika terserang influenza. Sebanyak  114.000 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakitnya  berkembang menjadi komplikasi. Sebanyak 36.000 orang yang mengalami

komplikasi berakhir dengan kematian. Selain bersifat epidemik (menyebar di suatu daerah), influenza juga dapat bersifat pandemik (menyebar ke seluruh negara atau dunia). Influenza bersifat epidemis terutama pada musim dingin. Bahaya kematian disebabkan adanya komplikasi penyakit yang berhubungan dengan influenza.

I. Pencegahan

Virus influenza mudah menyebar ke udara ketika penderita bersin atau  batuk. Karena itu, penderita sebaiknya memakai masker agar tidak menulari orang sehat. Jika malu menggunakan masker, ketika batuk atau bersin  penderita bisa menggunakan sapu tangan sekali pakai (tisu). Jangan lupa

membuang tisu bekas ke tempat sampah.

Agar terhindar dari serangan influenza, orang yang sehat sebaiknya mencuci tangan sesering mungkin. Usahakan untuk menghindari tempat yang sedang terjadi wabah influenza. Selain itu, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh dengan cara rnelakukan olahraga dan diet seimbang.

Cara mencegah terjadinya influenza adalah dengan rnelakukan vaksinasi influenza. Orang yang sudah rnelakukan vaksinasi influenza tidak berarti

(12)

terbebas dari influenza. Sesekali dia bisa terserang influenza, tetapi gejala yang dialaminya lebih ringan dibandingkan dengan orang yang tidak  mendapatkan vaksinasi.

J. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian

a. Kepala dan leher 

 Memungkinkan adanya konjungtivitis.  Wajah memerah

 Kemungkinan adanya lymphadenopathy cervival anterior   Sakit kepala, photophobia dan sakit retrobulbar 

 b. Pernapasan

 Mulanya ringan : sakit tenggorokan; substernal panas; batuk  nonproduktif; coryza.

 Kemudian : batuk keras dan produktif; erythema pada langit-langit yang lunak, langit-langit yang keras bagian belakang, hulu kerongkongan/tekak bagian belakang, peningkatkan RR, rhonchi dan crackles.

c. Abdominal

Anorexia dan malaise (rasa tidak enal badan). d. Neurologi

Myalgia khususnya pada punggung dan kaki. e. Suhu tubuh

Tiba-tiba serangan demam (380hingga 390C) yang secara bertahap turun dan naik lagi pada hari ketiga.

2. Diagnosa Keperawata

Diagnosis yang perlu dilakukan oleh perawat terhadap pasien dengan influenza adalah :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif  2. Hipertermi

(13)

11

3. Rencana Tindakan Keperawatan

Menurut Doenges, M. G (2000) dalam buku Rencana Asuhan Keperawatan intervensi yang diambil adalah :

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1 Bersihan jalan nafas tidak  efektif berhubungan dengan penumpukan sekret ditandai dengan : DS : klien mengatakan:

sulit bernafas,  batuk dan pusing. DO : Klien tampak : - Sianosis - Hidung klien tampak merah - Gelisah - RR : 13 x/menit - Bunyi nafas tidak 

normal

Setalah dilakukan tindakan keperawatn selama 3 x 24 jam, jalan nafas klien bersih dengan kriteria hasil : klien dapat  bernafas dengan normal, RR dalam rentang normal dan tidak tampak gejala influenza.

Kaji pola pernafasan

Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hari sesuai toleransi jantung. Memberikan air hangat.

Ajarkan dan anjurkan klien  batuk efektif 

Berikan fisiotrapi dada sesuai indikasi : drainase postural

Kolaborasi dengan dokter  dalam pemberian mukolitik 

Obstruksi dapat disebabkan oleh akumulasi sekret, perlengketan mukosa

Hidrasi membantu menurunkan kekentalan sekret, mempermudah  pengeluaran. Penggunaan cairan hangat

dapt menurunkan spasme bronkus.

Meningkatkan keefektifan upaya batuk  dan pengeluaran sekret

Meningkatkan ventilasi pada semua segmen dan alat drainase sekret.

Membersihkan dari sekret

2 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan : DS : Klien mengatakan dadannya terasa  panas DO : Klien tampak : - Dehidrasi - Hangat waktu disentuh - Suhu : 38,5°C Setalah dilakukan tindakan keperawatn selama 3 x 24 jam, suhu dalam rentang normal dengan kriteria hasil : suhu tubuh klien dalam rentang normal dan klien tidak tampak mengalami dehidrasi

Kaji suhu klien

Berikan kompres hangat

Ajarkan klien mencegah dan mengenali secara dini hipertermia

Anjurkan klien banyak minum air putih

Berikan antipiretik, misalnya : ASA (aspirin), asetaminofen (tylenol)

Berikan antibiatik sesuai indikasi

Suhu 38,9°C  –  41,1°C menunjukkan  proses penyakit infeksi akut.

Dapat membantu mengurangi demam

Antisipasi akan terulangnya penyakit

membantu menghilangkan cairan hidung yang keluar dan menghindari dehidrasi

Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya.

(14)

12 2 Hipertermi berhubungan

dengan proses infeksi ditandai dengan : DS : Klien mengatakan dadannya terasa  panas DO : Klien tampak : - Dehidrasi - Hangat waktu disentuh - Suhu : 38,5°C Setalah dilakukan tindakan keperawatn selama 3 x 24 jam, suhu dalam rentang normal dengan kriteria hasil : suhu tubuh klien dalam rentang normal dan klien tidak tampak mengalami dehidrasi

Kaji suhu klien

Berikan kompres hangat

Ajarkan klien mencegah dan mengenali secara dini hipertermia

Anjurkan klien banyak minum air putih

Berikan antipiretik, misalnya : ASA (aspirin), asetaminofen (tylenol)

Berikan antibiatik sesuai indikasi

Suhu 38,9°C  –  41,1°C menunjukkan  proses penyakit infeksi akut.

Dapat membantu mengurangi demam

Antisipasi akan terulangnya penyakit

membantu menghilangkan cairan hidung yang keluar dan menghindari dehidrasi

Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya.

Mengatasi masalah infeksi

3 Intoleransi aktifitas  berhubungan dengan keleahan ditandai dengan : DS : klien mengatakan lemah DO : klien tampak : - Klien tampak  tirah baring - Ketidakseimbang an antara suplai dan kebutuhan oksigen. Setalah dilakukan tindakan keperawatn selama 3 x 24 jam, klien dapat mentoleransi akivitas yang biasa dilakukan dengan kriteria hasil : meningkatnya energi untuk melakukan atifitas, dan seimbangnya suplai O2

Kaji keadaan umum klien Berikan lingkungan tenang.

Bantu ADL klien

Dekatkan barang-barang yang diperlukan klien

Anjurkan klien menghentikan aktivitas jika nyeri dada, nafas  pendek,kelemahan atau pusing

terjadi

Implementasikan program rehabilitasi jantung/aktivitas

Kolaborasi dengan keluarga dalam pemenuhan ADL

Mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan Meningkatkan istirahat untuk  menurunkan kebutuhan O2tubuh.

Membantu pemenuhan kebutuhan klien Memudahkan klien beraktifitas dan harga diri ditingkatkan bila klien melakukan sesuatu secara mandiri

Regangan/stress kardiopulmonal  berlebihan dapat menimbulkan

dekompensasi/kegagalan.

Peningkatan bertahap pada aktivitas menghindari kerja jantung/konsumsi O2  berlebihan

Mengurangi ketergantungan klien terhadap perawat

(15)

13 3 Intoleransi aktifitas

 berhubungan dengan keleahan ditandai dengan : DS : klien mengatakan lemah DO : klien tampak : - Klien tampak  tirah baring - Ketidakseimbang an antara suplai dan kebutuhan oksigen. Setalah dilakukan tindakan keperawatn selama 3 x 24 jam, klien dapat mentoleransi akivitas yang biasa dilakukan dengan kriteria hasil : meningkatnya energi untuk melakukan atifitas, dan seimbangnya suplai O2

Kaji keadaan umum klien Berikan lingkungan tenang.

Bantu ADL klien

Dekatkan barang-barang yang diperlukan klien

Anjurkan klien menghentikan aktivitas jika nyeri dada, nafas  pendek,kelemahan atau pusing

terjadi

Implementasikan program rehabilitasi jantung/aktivitas

Kolaborasi dengan keluarga dalam pemenuhan ADL

Mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan Meningkatkan istirahat untuk  menurunkan kebutuhan O2tubuh.

Membantu pemenuhan kebutuhan klien Memudahkan klien beraktifitas dan harga diri ditingkatkan bila klien melakukan sesuatu secara mandiri

Regangan/stress kardiopulmonal  berlebihan dapat menimbulkan

dekompensasi/kegagalan.

Peningkatan bertahap pada aktivitas menghindari kerja jantung/konsumsi O2

 berlebihan

Mengurangi ketergantungan klien terhadap perawat

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Influenza adalah suatu infeksi saluran nafas atas yang disebabkan oleh virus influenza yang tersebar di udara bebas yang dapat menyerang semua tingkat usia yang sering terjadi saat musim dingin yang ditandai dengan gejala demam mendadak, otot-otot sakit , badan terasa dingin, sakit kepala ,batuk,  pilek, dan badan terasa lemah.

Penyakit influenza disebabkan oleh Myxovirus influenza. Virus ini menyerang saluran pernapasan dan bisa mengakibatkan peradangan.

Penularan penyakit influenza dapat melalui dua cara, yaitu penularan  pernafasan dan penularan kontak.

(16)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Influenza adalah suatu infeksi saluran nafas atas yang disebabkan oleh virus influenza yang tersebar di udara bebas yang dapat menyerang semua tingkat usia yang sering terjadi saat musim dingin yang ditandai dengan gejala demam mendadak, otot-otot sakit , badan terasa dingin, sakit kepala ,batuk,  pilek, dan badan terasa lemah.

Penyakit influenza disebabkan oleh Myxovirus influenza. Virus ini

menyerang saluran pernapasan dan bisa mengakibatkan peradangan.

Penularan penyakit influenza dapat melalui dua cara, yaitu penularan  pernafasan dan penularan kontak.

B. Saran

Agar terhindar dari serangan influenza, orang yang sehat sebaiknya mencuci tangan sesering mungkin. Usahakan untuk menghindari tempat yang sedang terjadi wabah influenza. Selain itu, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh dengan cara rnelakukan olahraga dan diet seimbang.

Bagi penderita sebaiknya memakai masker agar tidak menulari orang sehat. Jika malu menggunakan masker, ketika batuk atau bersin penderita bisa menggunakan sapu tangan sekali pakai (tisu). Jangan lupa membuang tisu  bekas ke tempat sampah.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arvin , Behrman Klirgman .2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC Djojodibroto,R. 2009. Darmanto. Respirologi. Jakarta : EGC

Doenges, M. G. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC

Maryani, Hert & Lusi Kristiana. 2004. Tanaman Obat Untuk Influenza. Tanggerang : AgroMedia Pustaka

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Somantri, Irman. 2007. Keperawatan Medikal Bedan Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasa. Jakarta : Salemba Media

Referensi

Dokumen terkait

a) Kita merenungi pengalaman yang telah diperoleh untuk mencari makna dari tindakan yang telah kita lakukan dalam kaitannya dengan kejadian-kejadian

Molekul tRNA ibarat kartu pengingat dengan kata asam nukleat (anti7kodon) di satu sisi dan kata protein (asam amino) di sisi lain. Jika satu macam tRNA tersedia

Benigna prostatic hyperplasia BPH!&#34; a#alah s$at$ %on#isi yang sering ter&amp;a#i. se'agai hasil #ari pert$('$han #an pengen#alian hor(one

Sebelum mengungkapkan tentang hubungan Cirebon dengan VOC, sebelumnya dalam buku ini dijelaskan mengenai masuknya islam di Indonesia khususnya di Jawa Barat, sislsilah sunan gunung

No.. #enam%ahkan &#34;m; auades kedalam ta%un$ reaksi yan$  %erisi sampel  jahe men$$unakan  pipet tetes -idapatkan sampel jahe  %er4arna  jin$$a keruh #enam%ahkan &#34;m;

Warna adalah salah satu bagian dari parameter sensori yang penting, karena merupakan sifat sensoris yang pertama kali dilihat oleh konsumen.Warna merupakan faktor

Dalam perkuliahan ini dibahas Dasar Filsafat, Metode Pendidikan Kepramukaan, Fungsi dan Peranan Kepramukaan dalam Proses Pendidikan Bangsa, Sejarah Kepanduan, Lima

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara komunikasi interpersonal dengan produktivitas kerja, di mana yang menjadi subjek penelitian ini adalah para customer service