RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) (RPP) Satuan
Satuan Pendidikan Pendidikan : : Sekolah Sekolah Menengah Menengah Kejuruan Kejuruan (SMK)(SMK) Nama
Nama sekolah sekolah : : SMK SMK Bakti Bakti LuhurLuhur Program
Program keahlian keahlian : : Teknik Teknik elektronikaelektronika Kompetensi
Kompetensi Keahlian Keahlian : : Teknik Teknik Elektronika Elektronika IndustriIndustri Mata
Mata Pelajaran Pelajaran : : Teknik Teknik Dasar Dasar Listrik Listrik dan dan ElektronikaElektronika Materi
Materi pokok pokok : : Besaran Besaran dan dan Satuan Satuan ListrikListrik Kelas
Kelas / / Semester Semester : : X X / / semester semester 11 Alokasi
Alokasi Waktu Waktu : : 6 6 JP(@45 JP(@45 menit)menit) Pertemuan
Pertemuan ke ke : : 11 A.
A. Kompetensi IntiKompetensi Inti KI-1:
KI-1: Menghayati Menghayati dan dan mengamalkan mengamalkan ajaran ajaran agama yagama yang ang dianutnya;dianutnya; KI-2:
KI-2: Menghayati Menghayati dan mengdan mengamalkan perilaku amalkan perilaku jujur, disiplin, jujur, disiplin, tanggungjawab, tanggungjawab, pedulipeduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dandan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia; KI-2:
KI-2: Memahami, menerapkan, menganalisis,Memahami, menerapkan, menganalisis, dan dan mengevaluasimengevaluasi tentangtentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar , dan, dan metakognitifmetakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
pengetahuan, teknologi, teknologi, seni, seni, budaya, budaya, dan dan humaniora humaniora dalam dalam kontekskonteks pengembangan potensi diri
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia keluarga, sekolah, dunia kerja,kerja, warga masyarakat.
warga masyarakat. KI-2:
KI-2: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggMelaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, danunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai denganmasalah sesuai dengan bidang
bidang kerja kerja Teknik Teknik Instalasi Instalasi Tenaga Tenaga Listrik Listrik Menampilkan Menampilkan kinerja kinerja di di bawahbawah bimbingan
bimbingan dengan dengan mutu mutu dan dan kuantitas kuantitas yang yang terukur terukur sesuai sesuai dengan dengan standarstandar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari sempurnanya ciptaan Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam mengaplikasikan teknik dasar listrik dan elektronika pada kehidupan sehari-hari 1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam mengaplikasikan
teknik dasar listrik dan elektronika pada kehidupan sehari-hari
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam mengaplikasikan teknik dasar listrik dan elektronika pada kehidupan sehari-hari.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan teknik dasar listrik dan elektronika pada kehidupan sehari-hari
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan tugas mengaplikasikan teknik dasar listrik dan elektronika 3.1 Memahami besaran unit satuan internasional pada sistem listrik dan elektronika.
Indikator
3.1.1 Menyebutkan besaran pokok listrik beserta satuan internasionanya. 3.1.2 Menyebutkan besaran turunan listrik dan juga satuan internasionalnya. 3.1.3 Mengkonversi satuan dasar listrik kedalam bentuk lain.
3.1.4 Menyelesaikan perhitungan yang berkaitan dengan kuantitas listrik
4.1 Menggunakan besaran unit satuan internasional pada sistem listrik dan elektronika.
4.1.1 Menghitung nilai besaran listrik dalam rangkaian listrik dan elektronika. 4.1.2 Mengubah hasil perhitungan yang berkaitan dengan kuantitas listrik
kedalam satuan internasional. C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, buku refrensi dan melakukan diskusi selama proses pembelajaran diharapkan:
1. Peserta didik dapat menyebutkan besaran pokok listrik beserta satuan internasionanya.
2. Peserta didik dapat menyebutkan besaran turunan listrik dan juga satuan internasionalnya.
3. Peserta didik dapat mengkonversi satuan dasar listrik kedalam bentuk lain.
4. Peserta didik dapat Menyelesaikan perhitungan yang berkaitan dengan kuantitas listrik.
5. Peserta didik dapat mengubah hasil perhitungan yang berkaitan dengan kuantitas listrik kedalam satuan internasional
D. Materi Ajar
Satuan Standart Internasional Kuantitas Besaran dan Dimensi Besaran Pokok
Besaran Turunan
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik
Metode : Paparan, Diskusi, Tanya Jawab, dan Eksperimen F. Alat, Bahan, Media dan Sumber Belajar
Lembar Kerja Siswa
Media Pembelajaran : LCD projector, laptop, bahan tayang
Sumber Belajar : Buku Teks Siswa, Buku Pegangan Guru, Sumber lain yang relevan , inernet.
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru Peserta Didik
Pendahuluan (15 menit) Salam dan do’a
Guru datang memberi salam, dan memberi instruksi untuk berdo’a
Ketua kelas memimpin do’a
2 menit
Presensi
Guru mengabsen kehadiran siswa kemudian menyiapkan / mengkondisikan siswa
untuk mengikuti
pembelajaran
Siswa merespon ketika guru melakukan absensi.
3 menit
Pembukaan
Guru menjelaskan tujuan pem-ebelajaran yang harus dicapai siswa dalam bentuk kemam-puan proses maupun
pro-duk peserta didik memperhatikan apa yang disampaikan guru, dan berkewajiban bertanya ke-tika merasa tidak memngerti dan memahami apa yang di-sampaikan guru.
5 menit
Apresiasi dan motivasi
Guru menjeaskan manfaat pe-nguasaan kompetensi dasar ini sebagai modal awal untuk menguasai pasangan kompe-tensi dasar lain yang tercakup dalam mata pelajaran ini
5 menit
Menjelaskan pendekatan dan model pembelajaran yang di-gunakan serta metodenya.
Kegiatan Inti Mengamati
(observing)
Guru menyiapkan bahan ajar, kemudian menjelaskan materi dengan jelas dan detail
Peserta didik memperhatikan apa yang dijelaskan guru de-ngan seksama dan mencatat apa yang dijelaskan oleh guru
45 menit
Menanya (questioning)
Guru memberi dorongan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah sampaikan.
Peserta didik mengajukan per-tanyaan secara aktif dan man-diri terkait apa yang dijelaskan guru,
5 menit
Mencoba/
Mengumpulkan
Guru memberikan jobsheet dan membentuk kelompok, kemudian siswa mulai
mem-Peserta didik berkumpul de-ngan anggota kelompok dan mulai berdiskusi mengenai
Data (gathering Information)
baca dan mengumpulkan info-rmasi dari jodheet terkait materi yang diajarkan
materi dan tugas yang ada pada jobsheet.
Mengasosiasikan / Mengolah
Informasi/menalar (Data Analysis)
Guru mulai meminta Peserta didik mempersiapkan bahan praktikum dan mulai meng-instruksikan siswa untuk me-laksanakan praktikum
Peserta didik mempersiapkan bahan praktikum, setelah alat dan bahan praktikum tersedia Peserta didik mulai melak-sanakan praktikum sesuai jobsheet.
3x45 menit
Menomunikasikan (Draw
conclusions)
Guru memberi instruksi pada siswa untuk mengerjakan tugas pada jobsheet secara individu dan membuat ke-simpulan berdasarkan hasil praktikum
Peserta didik mengerjakan tugas pada jobsheet dan mem- buat kesimpulan hasil
prak-tikum 30 menit
Penutup (30 menit) Refleksi Guru memberikan umpan
baik dengan menunjuk be- berapa siswa maju kedepan
dan menyampaikan
kesimpu-lan.
salah satu Peserta didik maju kedepan kelas dan menyam- paikan kesimpulan dari pem- belajaran yang telah
dilakukan.
10 menit
Pemberian tugas rumah
Guru menyampaikan tugas Individu berupa soal uraian.
Peserta didik mencatat tugas yang telah diberikan.
15 menit
Do’a Guru mneginstruksikan
salah satu siswa untuk memimpin doa.
salah satu siswa memimpin untuk berdo’a.
5 menit
Salam Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan mempersi-lahkan siswa meninggalkan kelas.
Peserta didik mulai mening-galkan kelas setelah diinstruk-sikan guru.
H. Penilaian Hasil Belajar
Teknik dan Bentuk Penilaian Mata Pelajaran: Teknik Dasar Listrik dan Elektronika
No Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1 Sikap observasi
Pengetahuan
3.2 menerapkan rangkaian komponen pasif pada rangkaian listrik dan elektronika.
Tes Tertulis Menyuplai Jawaban
(jawaban singkat)
Keterampilan
4.2 menggunakan komponen pasif pada rangkaian listrik dan elektronika sesuai dengan spesifika-sinya.
a. Penilaian Ranah Sikap
Penilaian sikap pada mata pelajaran Teknik Dasar Listrik dan Elektronika ini dilakukan oleh guru melalui observasi
1. Instrumen dan Rubrik Penilaian
No Nama
Siswa
Disiplin Jujur Tanggung Jawab Santun Nilai Akhir 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 dst 2. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor: 4 = jika empat indikator terlihat 3 = jika tiga indikator terlihat 2 = jika dua indikator terlihat 1 = jika satu indikator terlihat 3. Indikator Penilaian Sikap
a. Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi b. Mengerjakan tugas tepat waktu
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif b. Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
c. Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari c. Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok c. Mengajukan usul pemecahan masalah
d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan d. Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d. Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas.
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4 Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3 Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2 Kurang : apabila memperoleh nilai akhir1
b. Penilaian Ranah Pengetahuan
Penilaian ranah pengetahuan pada mata pelajaran Teknik Dasar Listr ik dan Elektronika ini dilakukan oleh guru melalui tes tertulis.
1. Instrumen Penilaian
Instrument penilaian yang digunakan merupakan soal uraian a. Soal 1
Sebutkan besaran pokok listrik beserta satuan internasionalnya. b. Soal 2
Sebutkan 5 besaran turunan listrik beserta satuannya. c. Soal 3
Tuliskan besaran untuk mengubah notasi ilmu pengetahuan atau bidang rekayasa dalam bentuk yang ringkas dengan menngunakan bentuk standart dan notasi ilmiah.
0,00018A 15.000V d. Soal 4
Sebuah alat listrik dipasang pada tegangan 220 V dan menggunakan arus listrik sebesar 1 A. Hitunglah;
a. daya listriknya, dan
b. energi yang digunakan dalam waktu 5 menit. e. Soal 5
Sebuah lampu pijar yang memiliki hambatan 6 ohm dialiri arus sebesar 1,5 ampere selama 5 menit. Berapa energi listrik yang dihasilkan? Konversi jawaban kedalam satuan internasional.
2. Kunci jawaban dan Rubrik penilaian No.
Soal Jawaban Skor
1. Arus listrik, satuan Ampere (A) 20
Jawaban benar 20
2.
Daya = Watt (W) Tegangan= Volt (V) Hambatan = Ohm (Ω)
Muatan lsitrik = Coloumb (C) Induktansi = Henry (H)
Kapasitansi = farad (f)
20
Setiap jawaban benar bernilai 4
3.
20
Setiap jawaban benar bernilai 5
jawaban salah atau tidak dijawab 0
4.
a. P = VI
P = 220 V × 1 A P = 220 watt
Jadi, daya listrik yang digunakan sebesar 220 watt. b. W = P × t
W = 220 watt × 300 sekon W = 66.000 joule
Jadi, energi yang digunakan selama 5 menit adalah 66.000 joule.
20
Rumus dan jawaban benar 20
rumus benar jawaban salah 15
jawaban benar rumus salah 5
jawaban salah atau tidak dijawab 0
5.
W = I2 R t = 1,52 . 6 . 300 = 4.050 J = 4,05 kJ 10
Rumus dan jawaban benar 20
rumus benar jawaban salah 15
jawaban benar rumus salah 5
jawaban salah atau tidak dijawab 0
skor siswa (jumlah skor sesuai dengan ketentuan setiap nomor soal) c. Penilaian Ranah Keterampilan
Penilaian ranah keterampilan pada mata pelajaran Teknik Dasar Listrik dan Elektronika ini dilakukan oleh guru melalui praktikum yang dilakukan berdasarkan jobsheet pada lampiran.
d. Rubrik penilaian Akhir
Untuk mendapatkan nilai akhir (NA), maka nilai teori dan nilai praktik dibobot yaitu nilai teori 30% dan nilai praktik 70%
Kesimpulan:
Berdasarkan perolehan nilai akhir (NA) yang diperoleh siswa >= 7,50/< 7,50 *), maka siswa tersebut dapat/belum dapat *) memnuhi kriteria ketuntasan belajar.
Lampiran 1
Uraian Materi K D 3.1 & 4.1
Satuan Standar Internasional
Sistem satuan yang digunakan dalam bidang rekayasa dan ilmu pengetahuan adalah Systeme Internationale d'Unites atau lebih dikenal dengan sistem unit (satuan) internasional, biasanya disingkat satuan SI, dan didasarkan pada sistem metrik. Sistem satuan SI diperkenalkan pada tahun 1960 dan kini diadopsi oleh mayoritas negara sebagai sistem resmi untuk pengukuran.
Kuantitas/Besaran & Dimensi
Yang dimaksud dengan besaran adalah sesuatu yang dapat diukur/ditentukan dan dapat dinyatakan dengan angka. Panjang suatu benda merupakan besaran ,karenanya dapat ditentukan/diukur besarnya dengan angka. Misalkan panjang sebuah pensil 15cm, panjang galah 8m dan sebagainya. Pada umumnya besaran yang dapat diukur memiliki
satuan. Satuan panjang misalnya meter, jengkal, depa, kaki, inchi dan lainlainnya. Satuan waktu antara lain tahun, bulan, hari, jam, menit, dan detik. Untuk mengurangi keaneka ragaman jenis satuan diperlukan sistem satuan baku yang digunakan oleh seluruhbelahan dunia.
DIFINISI
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Dalam fisika besaran terbagi atas besaran pokok, besaran turunan dan besaran pelengkap. Besaran- besaran dalam fisika seperti massa, panjang, danwaktu dinyatakan dengan suatu angka yang biasanya diikuti dengansuatu satuan. Sebagai contoh, massa suatu benda sama dengan 4 kilogram(Kg), panjang meja 1.75 meter, selang waktu 30 menit, danvolume minyak 3 liter dan masih banyak lainya. Besaran-besaranseperti itu (tidak mempunyai arah) dinamakan besaran scalar. Besaranjenis lain, yaitu besaran vektor, adalah besaran yang mempunyai baikbesar(angka) maupun arah. Misalnya, ketika kita menyatakaan sebuahmobil bergerak dengan kecepatan 100km/jam, maka pasti kita akanbertanya kemana arah mobil tersebut bergerak. Apakah bergerak 100km/jam kearah timur,
sehingga besaran vector selalu dinyatakan dengan besaran (angka) dan arah. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang tidak tergantung pada besaranlain dan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaranbesaran pokok.Pada tahun 1960, suatu komite internasional telah menetapkan 7besaran yang merupakan besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokoktidak berdimensi (besaran pelengkap/suplemen). Sistem tersebut dikenal sebagai“Sistem International (SI)”. Adapun besaran-besaran pokok yang ditetapkandi dalam Sistem International (SI) dituliskan dalam tabel 1.1 dan besaran pokok yang tidak berdimensi disebut sebagai besaran pelengkap (suplemen). Tabel 1.2 memberikan satuan suplemen menurut standar internasional (SI Supplementary Units)
Besaran Turunan
Selain besaran pokok seperti tersebut diatas didalam fisika jugadikenal besaran turunan. Besaran yang diturunkan atau dijabarkandari besaran pokok disebut dengan besaran turunan. Pada tabel 1.4 dibawah ini merupakan contoh-contoh besaran turunan beserta satuandan lambangnya;
Dari tabel 1.4,kecepatan termasuk dalam besaran turunankarena besaran kecepatan diturunkan dari besarn pokok yaitu besaranpanjang dibagi besaran waktu. Volume diturunkan dari besaran pokokyaitu dari besaran panjang x besaran panjang (lebar) x besaranpanjang (tinggi).
Dalam kelistrikan ada beberapa satuan yang didapatkan dari satuan lain, berikut adalah tabel satuan yang didapatkan dari satuan lain:
Satuan Satuan Listrik a. Joule (J)
Adalah satuan dasar untuk kerja atau energy yang didefinisikan sebagai 1 Newton-meter (1Nm). Penggunaan gaya 1 N yang konstan sepanjang jarak 1 Newton-meter akan mengeluarkan energy 1 joule. 1 joule adalah ekivalen dengan 0,73756 kaki pound gaya (ft-lbf). Satuan energy lainnya adalah kalori (Cal), sama dengan 4,1868 joule, satuan termal British ( British Thermal Unit,Btu) yang besarnya sama dengan 1055,1 joule dan Kilo-jam (KiloWatt-hour, KWh) sama dengan 3,6 X 106 joule. b. Watt(W)
Adalah banyaknya kerja yang dilakukan per satuan waktu. Satuan dasar daya adalah Watt(W), yang didefinisikan sebagai 1joule/second. 1 Watt adalah ekivalen dengan 0,7375 fit-lbs/s. juga ekivalen dengan 1/745,7 daya kuda ( Horse Power =HP).
c. Newton
Adalah satuan dasar untuk gaya yang menyatakan gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 meter per detik (1m/s2) kepada massa 1kg. Gaya 1 Newton adalah ekivalen dengan 0,22481 Pound Gaya (lbf).
Besaran Listrik a. Tegangan Listrik
Tegangan listik yaitu perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Penetapan untuk satuan tegangan listrik 1 Volt terjadi jika dapat mengalirkan arus 1 ampere dalam tahanan listrik 1 Ohm.
1 V = 0,001 KV = 10-3 KV 1 V = 0,000 001 MV= 10-6MV b. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan couloumb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltabese dan resistansi sesuai dengan hukum ohm.
Penetapan untuk satuan arus listrik 1 Ampere ialah arus dalam cairan nitrat-perak dapat memisahkan dan melekatkan sejumlah 1,118 milligram perak dalam waktu 1 detik.
1 mA = 0,001 A = 10-3 A 1 µA = 0,000 001 A = 10-6 A c. Hambatan Listri
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor ) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan Ohm. yang dapat dirumuskan dengan
V=I.R
R adalah hambatan (Ohm) V adalah tegangan (Volt) I adalah arus (ampere)
Penetapan untuk satuan tahanan listrik Tahanan listrik 1 Ohm ialah nilai tahanan dari air raksa dalam gelas berpenampang 1 mm2 setinggi 106,3 cm pada suhu 0o C
1 Ω = 0,001 K Ω = 10-3 K Ω d. Gaya Gerak Listrik ( GGL )
Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya energi listrik yang berubah menjadi energi bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus persatuan muatan. dinyatakan dalam Volt.
e. Muatan Listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. sistem satuan internasional dari satuan Q adalah coloumb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).
Penetapan untuk satuan muatan listrik 1 Coulomb ialah arus sebesar 1 Ampere mengalir selama 1 detik atau
Q = I x t Keterangan :
Q = Muatan listrik ( Coulomb ) I = Arus Listrik ( Ampere ) t = Waktu ( detik )
d. Kapasitansi
Kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di lempeng/pelat/keping adalah +Q dan – Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng/pelat/keping,
maka rumus kapasitans adalah: C = \frac{Q}{V}
C adalah kapasitansi yang diukur dalam Farad Q adalah muatan yang diukur dalam coulomb V adalah voltase yang diukur dalam volt
Unit SI dari kapasitansi adalah farad; 1 farad = 1 coulomb per volt. e. Induktansi
Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan timbulnya potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut sebagai induktasi sendiri. Sedang apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus dari rangkaian lain disebut sebagai induktansi bersama. Satuan induktansi dalam satuan internasional adalah weber per ampere atau dikenal pula sebagai henry (H).
Induktansi muncul karena adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik (dijelaskan oleh hukum ampere). Supaya suatu rangkaian elektronika mempunyai nilai induktansi, sebuah komponen bernama induktor digunakan di dalam rangkaian tersebut, induktor umumnya berupa kumparan kabel/tembaga untuk memusatkan medan magnet dan memanfaatkan GGL yang dihasilkannya. f. Kuat Medan Listrik
Medan lisrtik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik dimana benda- benda bermuatan listrik lainnya dalam ruang ini akan merasakan atau mengalami
gaya listriArah Medan Listrik. Kuat medan listrik adalah besaran yang menyatakan gaya coloumb per satuan muatan di suatu titik.
g. Fluks Magnet
Fluk magnetik adalah ukuran total medan magnetik yang menembus bidang. secara matematis fluk maknetik didefinisikan sebagi perkalian skalar antara induksi magnetik (B) dengan luas bidang yang tegak lurus pada induksi magnetik tersebut. h. Daya listrik
didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik).bisa juga diartikan besarnya usaha dalam memindahkan muatan per satuan waktu atau lebih singkatnya adalah Jumlah Energi Listrik yang digunakan tiap detik.
Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum Joule, sesuai nama fisikawan Britania James Joule, yang pertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi
mekanik, dan sebaliknya. P = V I \,
di mana
P adalah daya (watt atau W) I adalah arus (ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial (volt atau V)
Penetapan untuk satuan daya listrik 1 Watt ialah tegangan sebesar 1 Volt mengalir arus sebesar 1 Ampere dengan faktor kerja atau Cos φ = 1 ( antara tegangan dan arus sefasa )
P = V x I x Cos φ Keterangan :
P = Daya Listrik ( Watt ) V = Tegangan listrik ( Volt ) I = Arus listrik ( Ampere ) Cos φ = Faktor daya
Lampiran 2
J obsheetPraktikum
SMK ANONIM NIS / Nama Siswa / Kelas:
……….. ……….. Bidang Studi : TE Bid. Keahlian : Elektronika Industri Nilai Praktek : Nilai Teori :
Kelas / Sem : X / satu Pertemuan 2 Waktu : 2 x 45 Menit Tujuan
1. Menghitung nilai besaran listrik dalam rangkaian listrik dan elektronika.
2. Mengubah hasil perhitungan yang berkaitan dengan kuantitas listrik kedalam satuan internasional.
Rangakaian Pasif RLC A. Rangkaian paralel
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Jika arus yang melalui tahanan R1 dinyatakan dengan I1, R2 dinyatakan dengan I2, dan R3 dinyatakan dengan I3, maka:
Sifat dari rangkaian paralel adalah “ beda potensial pada masing-masing cabang adalah sama.” B. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen berasal dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung).
Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing elemen yang tersusun seri. Beda potensial pada masing-masing hambatan dapat dihitung dengan persamaan hukum Ohm, V=IR, yang berarti bila harga masing-masing resistor adalah V1 : V2 : V3 =IR1 : IR2 : IR3. Karena pada rangkaian seri ini arusnya sama besar disetiap hambatan.
C. Tegangan Listrik
Tegangan listik yaitu perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Penetapan untuk satuan tegangan listrik 1 Volt terjadi jika dapat mengalirkan arus 1 ampere dalam tahanan listrik 1 Ohm.
1 V = 0,001 KV = 10-3 KV 1 V = 0,000 001 MV= 10-6MV D. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan couloumb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltabese dan resistansi sesuai dengan hukum ohm.
Penetapan untuk satuan arus listrik 1 Ampere ialah arus dalam cairan nitrat-perak dapat memisahkan dan melekatkan sejumlah 1,118 milligram perak dalam waktu 1 detik.
1 mA = 0,001 A = 10-3 A 1 µA = 0,000 001 A = 10-6 A E. Hambatan Listri
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor ) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuan Ohm. yang dapat dirumuskan dengan
V=I.R
R adalah hambatan (Ohm) V adalah tegangan (Volt) I adalah arus (ampere)
Penetapan untuk satuan tahanan listrik Tahanan listrik 1 Ohm ialah nilai tahanan dari air raksa dalam gelas berpenampang 1 mm2 setinggi 106,3 cm pada suhu 0o C
1 Ω = 0,001 K Ω = 10-3 K Ω F. Daya listrik
didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik).bisa juga diartikan besarnya usaha dalam memindahkan muatan per satuan waktu atau lebih singkatnya adalah Jumlah Energi Listrik yang digunakan tiap detik. Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan list rik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum Joule, sesuai nama fisikawan Britania James Joule, yang pertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.
P = V I \, di mana
P adalah daya (watt atau W) I adalah arus (ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial (volt atau V) Kesehatan dan Keselamatan kerja
1. Gunakan baju praktikum saat praktikum. 2. Kalibrasi alat ukur sebelum digunakan
3. Buat rangkaian dengan benar
4. Sebelum menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan pastikan semua komponen terhubung dengan benar agar tidak terjadi hubung singkat.
Alat dan Bahan 1. Project board 2. Resistor 500Ω, 1k Ω, 5k Ω 3. 3 buah Lampu 4. Avo meter 5. Kabel Jumper 6. Power supply 7. Avo Meter Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan praktikum.
2. Pastikan kesehatan dan keselamatan kerja telah ditetapan.
3. Rangkailah komponen sesuai dengaan gambar gambar berikut rangkaian berikut
4. Lakukan pengukuran tegangan, arus dan hambatan pada masing-masing resistor pada rangkaian.
5. Ubah nilai satuan hasil pengukuran menjadi satuan internasional. 6. Lakukan perhitungan bedasarkan teori.
7. Analisa dan bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan berdasarkan te ori. 8. Lepas semua komponen pada project board.
9. Buatlah rangkaian sesuai gambar di bawah ini
10. Lakukan pengukuran besarya daya pada rangkaian. 11. Ubah nilai dalam satuan internasional.
12. Lakukan perhitungan berdasarkan teori.
13. Analisa dan bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan berdasarkan te ori. Data Hasil percobaan
2. Foto hasil pengukuran tegangan, arus dan hambatan pada masing-masing koponen pada rangakaian.
3. Lakukan perhitungan berdasarkan teori. Tuliska langkah-langkah dan hasil perhitungan Analisa Data
bandingkan hasil dari pengukuran dan perhitungan berdasarkan teori dan buat analisanya. 1. pula proses perhitugan pada analisa ini.
Kesimpulan
Lampiran 3
Rubrik penilain ranah psikomotorik
No Komponen / Sub komponen
penilaian Indikator skor
1
Persiapan kerja
Keselamatan Kerja Cara menggunakan
peralatan menggambar dengan baik.
Cara menggunakan
peralatan menggambar dengan kurang baik.
Cara menggunakan
peralatan menggambar dengan tidak baik.
6 3 0 Kriteria:
Memakai pakaian kerja Menggunakan peralatan
bengkel sesuai SOP.
Menyimpan peralatan
setelah praktik
Persiapan Peralatan Persiapan Peralatan
memenuhi standar
Persiapan Peralatan kurang
memenuhi standar
Persiapan Peralatan tidak
memenuhi standar
6 3 0 Kriteria:
Menyiapkan alat dan bahan
praktik
Menyiapkan job sheet
Skor Komponen 12
II Proses
Cara kerja Cara kerja benar/tepat
Sebagaian Cara kerja
benar/tepat
Cara kerja tidak benar/tepat
8 4 0 Merencanakan menggambar Menggunakan beberapa peralatankerja bengkel
untuk menggambar.
Skor Komponen 8
III Hasil Kerja
Presentasi / wawancara Menguasai materi,
menggunakan bahasa baku dan benar, serta mandiri
Kurang mampu menguasai
materi, kurang mampu menggunakan bahasa baku dan benar, serta mandiri
Tidak menguasai materi, dan
tidak mampu menggunakan bahasa baku dan benar.
4 2 0 Kriteria : - Materi - Bahasa Skor Komponen 4 IV Waktu
Waktu penyelesaian praktik Selesai lebih cepat Selesai tepat waktu
Selesai kurang tepat waktu Tidak mampu menyelesaikan
4 3 1 0 Kriteria : - Ketepatan Skor komponen 4
Keterangan : Skor masing-masing komponen penilaian ditetapkan berdasarkan perolehan skor terendah dari sub komponen penilaian
Perhitungan nilai praktikum:
PROSENTASE BOBOT KOMPONEN PENILAIAN NILAI PRAKTIK Persiapan Kerja Proses Hasil Kerja Waktu ∑ NK 1 2 3 5 6 Bobot (%) 20% 50% 15% 15% Skor Komponen NK Keterangan:
Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian. NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen
NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen
Jenis komponen penilaian (persiapan, proses, sikap kerja, hasil, dan waktu) disesuaikan dengan karakter program keahlian.