• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyingkap Tabir Pengenalan Diri Kepada Maha Pencipta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menyingkap Tabir Pengenalan Diri Kepada Maha Pencipta"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

MENYINGKAP TA’BIR

PENGENALAN DIRI

P A D A

MAHA PENCIPTA

OLEH :

USTADZ GISMAN LAMAMATI

PERHATIAN :

Pembuatan ebook ini belum mendapat izin dari pihak terkait, bila ada pihak yang tidak berkenan atas pembuatan ebook ini maka segera menghubungi penyusun agar segera menghilangkan file ini dari posting download. Terima

kasih dan Tabe...

Silahkan mengcopy paste ebook ini sepanjang tidak mengubah sebagian dan seluruh meteri-materi yang terdapat di dalamnya dan tidak untuk di perjual

belikan. Hak cipta sepenuhnya milik Allah Azza Wa Jalla. Disarankan agar tidak terlalu memikirkan materi yang tidak di pahami. Sebaiknya bertanya kepada Ustadz yang lebih mengetahui agar mendapat

bimbingan dan agar tidak tersesat dalam kesalah pahaman. Ebook ini di download dari Blog Faisal Rahman Abdurrahim.

http://www.mfar-abdurrahim.blogspot.com

© Copyright Mfar Abdurrahim 7 Juni 2012 H/ 17 Rajab 1433 H. Facebook : faisalrahman.abdurrahim@gmail.com Email : mfarabdurrahim@yahoo.co.id

(2)

SEKELIMUT HIMBAUAN

Dengan menyebut nama Allah dan dengan segala kerendahan hati, hamba yang dhaif (lemah) ini, memohon dan mengharapkan petunjuk pada Maha Pencipta, serta dengan kesungguhan hati menyusun uraian-uraian tentang : “ Pengenalan Seorang Hamba Pada

Pencipta , (Allah swt) “. Semua ini dan uraiannya adalah kutipan dari seorang Waliullah dan

Wali lainnya.

Kamu susun ini dengan kiranya dapat diketahui bagi mereka-mereka yang selama ini merupakan sesuatu yang masih tersembunyi.

Himbauan ini mengajak kita sejalian merenun dan kemudian dapatlah diketahui “

Tabir Rahasia Pengenalan Diri Pada Maha Pencipta “. Semoag urairan ini bermanfaat dan

dapat mendekakan diri pada Allah swt.

بى ْوُم ْطَم َم ِض َرَو ىِدْو ُصْلَم َتْهَا ىِيٰمٕا

ILAAHI ANTA MAQSHUUDII WARATDIKA MATDLUUBII

“ Tuhanku, engkaulah tujuanku, dan kerindhaan-Mu aku cari “

Peringatan :

Mohon maaf jangan sengaja diperbanyak tanpa izi pemilik

Bunta, 30 Juli 1997 Penyusun

(3)

RIWAYAT

Dua Wali Allah mengadalan soal jawab, ialah Syech Abdul Qadir Jailani dan Sayyidina Maulana Mukarram. Wahai saudaraku! Apakah yang pertama ada sebelum ada Nur Muhammad? Dan sebelum ada tujuh susun langit dan tujuh lapis tanah? Yang artinya sebelum ada alam semesta?

Sayyidina Maulana Mukarram menjawab : yang pertama ada sebelum ada alam semesta ialah : Al-Hayat (Hidup). Ketahuilah perkiraan 600.000 tahun sebelum alam semesta tercipta, keadaan masih gelap gulita. Pada saat itu sudah ada Al-Hayat (Hidup) Tunggal. Kemudian Hidup berkata : “ kalau aku hamba, manakah Tuhan? Dan kalau aku Tuhan,

mana hamba yang menyembah padaku?” Tiba-tiba suara berkata : “ hai hidup, sembalah aku, aku adalah tuhanmu “. Dalam hal ini Hidup mengetahui dan mendengar suara itu, lalu

kalau ditegurnya dengan katanya “ hai nyawa, keluarlah engkau mencari aku, dan bila

engkau mendapatkan aku, maka engkau adalah tuhanku dan aku sembah padamu tetapi jika engkau tidak dapat mendapatkan aku, maka akulah Tuhan (Allah)” Mendengar ucapan itu,

Nyawapun keluar mencari Hidup yang tidak mungkin ditemukan. Kemudian Nyawa mendengar suara itu, ia pun sadar lalu menyembah dan sujud serta mengucapkan :

َُّللَا َّلاِا َ ٰلِٰاَلا ْنَا ُدَي ْشَا

Kemudian Hidup menjawab :

ُدَي ْشَا َو

َِّللَا ُلْو ُسَراًدَّمَحُم َّنَا

Maka jelaslah bahwa hidup itu adalah Allah Azza Wa Jalla sedangkan Nyawa itu adalah Muhammad. Olehnya martabat Wali Allah : Hidup Kandung Nyawa dan Nyawa Kandung Hidup. Tubuh itu Nur Muhammad dan jelaslah bahwa Nyawa Muhammad adalah Nur Allah. Nyawa memancarkan Cahaya namanya Nur Muhammad. Hidup Dzat Allah, menciptakan Suci. Nyawa Nur Allah, Muhammad Sifat, Rasul Ciptaan yang di Ciptakan, Suci di Sucikan Allah – Muhammad tak dapat dipisahkan (diceraikan).

Pelajarilah Sisilsilah Ini, Jangan Salah Faham Hidup Dzat

ALlah

Cahaya Hidup Nyawa Nur Allah

Cahaya Hidup Tubuh Nur Muhammad

Allah Ta‘ala Namanya Tuhan Hidup Dzat Tuhan

Muhammad Nur Allah Itu juga Nyawa Itu pula Muhammad

Muhammad Nur Muhammad itu juga Tubuh.

(4)

Barangsiapa tidak percaya pada tujuan tersebut diatas maka belum tembus pohonnya, di lautan dalam Allah Ta‘ala. Dan besar durhakanya kepada Allah Azza Wa Jalla karena dia meragukan dirinya menurut pendapat Wali Allah.

KEJADIAN ADAM

Jibril mengambil Tanah datang dari kanan, Mikail mengambil air datang dari muka, Israfil mengambil api datang dari kiri, Izrail mengambil angin datang dari belakang. Tanah diciptakan daging dan kulit, air dijadikan tulang dan urat, api dijadikan darah dan hati. Angin dijadikan nafas (Nyawa).

Setelah lembaga Adam selesai, maka Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuku memasukkan Ruh dalam tubuh Adam. Namun tiga kali Ruh itu akan dimasukkaan selalu terlepas kembali. Lalu Tuhan memerintahkan Izrail untuku melepaskan Ruh, serta Lima Huruf di taruh pada tenggorokan, Adam lalu bersin dan mengucapkan : alhamdul, yang terdiri dari lima huruf. Itulah disunantkn mengucapkan Alhamdu bila bersin. Setelah ruh itu sudah menetap dalam jasad Adam. Maka Allah menetapkan tujuh sifat : Hidup, Kuasa, Berkendak, Ilmu, Pendengaran, Penglihatan dan Perkataan. Dan Tubuh Lahir ada tujuh : Hati, Nyawa, Rahasia, Hakikat, Tarikat dan Hakikat. Dan tubuh bathin sangat halus, tak dapat dilihat, dirasa dan ditentukan ukurannya.

Belum lagi sempurna serentak Nabi Adam alaihissalam bangun melihat sekelilingnya, tak ada yang nampak terlihat olehnya kecuali kalimat :

َِّللَا ُل ْو ُسَرٌدَّمَحُم ُ َّللَاَّلاِاَ َ ٰلِٰا َلا

Cahaya kalimat itu berkilau-kilau, bagaikan perhiasan Syurga, dan timbullah tanda tanya dalam hati Nabi Adam, mengapa begini? Saya dijadikan Tuhan pertama, tetapi ada lagi yang mendahului saya, seakan-akan dialah kekasih Allah. Allah Azza Wa Jalla mengetahui bisikan Nabi Adam dan Allah Azza Wa Jalla berkata kepada Malaikat Jibril : Kunjungilah

pada Nabi Adam, berikanlah keterangan yang sebaik-baiknya agar dia tidak bimbang. Maka

turunlah Malaikat Jibril dan berkata kepada Nabi Adam : Hai Adam, engkaulah manusia

pertama yang dijadikan Tuhan, walaupun Muhammad itu pertama tetapi Tuhan mendakdirkannya sebagai umat yang terakhir dan menjadi penutup semua nabi dan rasul. Dan engkau Adam, walaupun ternyata Tuhan jadikan yang terakhir dari kejadian Muhammad, tetapi engkaulah yang dihidupkan diatas bumi menjadi manusia yang pertama yang disebut Abu Jasad. Disitulah Nabi Adam sadar serta menyatakan keyakinanya sambi

mengucapkan :

َُّللَا َّلاِا َ ٰلِٰا َلا ْنَا ُدَي ْشَا

َِّللَا ُلْو ُسَراًدَّمَحُم َّنَا ُدَي ْشَاَو

(5)

Denga demikian Allah menempatkan Adam dalam syurga sendirinya. Dengan kuasa Allah diambil-Nya satu tulang rusuk Adam bagian kiri untuk dijadikan Istrinya, Siti Hawa. Maka tinggallah Nabi Adam dan istrinya dalam syurga.

Iblis karena sakit hatinya disebabkan Adam, maka Iblis berusaha merayu dan menggodanya sampai akhirnya kedua tertipu, sehingga Allah Azza Wa Jalla menurunkan keduanya ke dunia keluar dari syurga.

ADAM DAN HAWA DI DUNIA

Mereka mengadakan perjodohan, maka terciptalah empat anasir, yang disebut dengan Waddu, Waddi, Many, Manikam. Itulah yang menjelma menjadi jasad tubuh manusia. Kejadian tersebut sama dengan kejadian Nabi Adam semula. Kepada orang yang percaya dan ingin menganal Tuhan-nya, perhatikanllah hadist dibawah ini :

َفَرَؼ ْنَم ٌدَّمَحُم َفَرَؼ ْدَلَف َمَدٰا َفَرَؼ ْنَم َمَدٰا َفَرَؼ ْدَلَف ُو َسْفَه َفَرَؼ ْنَم

ٌدَّمَحُم

َُّللَا َفَرَؼ ْدَلَف ٌح ْوُر َفَرَؼ ْنَم ٌح ْوُر َفَرَؼ ْدَلَف

MAN ‗ARAFA NAFSAHU, FAQAD ‗ARAFA ADAM, MAN ‗ARAFA ADAM FAQAD ‗ARAFA MUHAMMAD, MAN ‗AFARA MUHAMMAD FAQAD ‗ARAFA RUH, MAN ‗ARAFA RUH FAQAD ‗ARAFA ALLAH.

Siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Adam, siapa yang mengenal Adam maka akan mengenal Muhammad, siapa mengenal Muhammad maka akan mengenal Ruh, siapa yang mengenal Ruh maka dia akan mengenal Allah.

KEJADIAN TUBUH MUHAMMAD, ADAM DAN MANUSIA

Tubuh Muhammad itu terjadi : Al-Ha-M-Du  Alif (

ا

), Lam (

ل

), Ha (

ح

), Mim (

م

), Dal (

د

). Huruf-huruf tersebut datang melalui sifat Allah Nur Cahaya Sendiri. Tubuh Adam terjad dari Waddu, Waddi, Many, Manikan. Jelas lembaga manusia berasal dari tiga cahaya :

(6)

Shubuh Isya‘ Maghrib Ashar Dzuhr

Kaki Pusat Dada Leher Kepala

KETERANGAN RUH (NUR MUHAMMAD)

د م ح ا

Duduk Sujud Ruku‘ Berdiri

Tanah Air Api Angin

Sifat Rendah Diri Sifat Riya Sifat Takabur Sifat Sombong

PENGERTIAN KUPASAN DARI :

Nama AHMAD adalah Ruhnya Muhammad unsur dan di dalam shalat, BERIDI,

RUKU‟, SUJUD dan SUJUD. Dari nama Muhammad adalah jasad (Tubuh Muhammad)

Jasad Muhammad

د

م

ح

ل

ا

Jasad Ruh Insani

(7)

penyempurnaan takbir dalm shalat. Berdiri huruf alif, Takbiratur Ihram huruf Lam, Ruku; hurufnya Ha‘, Sujud hurufnya Dal. Nama Ahmad dalam Muhammad adalah nama yang sama yaitu Rasulullah Muhammad bin Abdullah shalallahu alaihi wasalam.

HUBUNGAN TUBUH HALUS DAN KASAR

Tanah Air Api Angin

Waddi Manikam Waddi Many Manikam

Kulit Tulang Darah Nafas

Daging Urat Hati

RAHASIA MANUSIA

1. Ilmu yakin itu, Nur Adam

2. ‗Ainul Yakin itu, Nur Muhammad 3. Haqqul Yakin itu, Nur Alam

PENGERTIAN JASAD DAN SIFAT

Sifat wajib yang di miliki Allah ada 20 dan sifat tersebut terbagi dalam empat bagian, yaitu :

1. Sifat Nafsiyah : Al-Wujud (ada)

(8)

2. Sifat Salbiyah Al-Qadim (terkemuka), Al-Baqa‘ (kekal), Al-Mukhalafatulilhawaditsi (berlianan dengan baharu), Al-Qiyamuhu Binafsihi (berdiri sendiri), Al-Wahdiniyyah (esa)

3. Sifat Ma‘ani ialah : Al-Qudrah (berkuasa), Al-Iradah (berkehendak), Al-Ilmu (berilmu), Al-Hayat (hidup), Al-Sama‘u (mendengar), Al-Bashar (melihat), Al-Kalam (berkata-kata).

4. Sifat Ma‘nawiyah ialah Kaunuhu Ta‘ala, Qaaditum (maha kuasa), Muridan (maha berkendak), aliman (maha berilmu), Hayyan (maha hidup), Sami‘an (maha mendengar), Bashiran (maha melihat), Matakallimun (maha berkata-kata).

Dalam hakikatnya lima sifat Allah yaitu Pendengaran, Penglihatan, Penciuman, Perkataan dan Perasaan. Dalam Ilmu Tasauf, satu sifat Allah adalah Allah Dzat, Muhammad sifat Allah. Allah berfirman, Bathin-Ku itu tampak, dikatakan tambak karena adanya sifat dan dikatakan Dzat karena tersembunyi.

(9)

Bila dihimpun keduanya, antara Lafadz Allah dan Lafadz Muhammad terdapat kata tak dapat diucapkan, tak dapat ditulis dan tak dapat ditiup angin. Inilah yang dikatakan LAUTAN DALAM ILMU ALLAH AZZA WAJALLA. Perhatikan penjelasan berikut :

(10)

Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam :

ُه ُدْبَؼٌدَّمَحُم َو ٌّبَر ُ َّللََا

ALLAHU RABBUN WA MUHAMMADUN ABDUHU

“ Allah adalah Tuhan dan Muhammad adalah Hamba “

Coba terliti baik-baik diatas, setelah kehilangan antara Muhammad dan Allah tidak dapat di ragukan lagi. jadi perbaikilah keyakinan kita, hilangkan hamba, nampakkan Tuhan. Itulah dasar penyembahan kita siang dan mala. Senantiasa kita ingat, baik duduk, tidur, berjalan, demikian pun dalam shalat.

Bila ada orang-orang yang saling bertengkar dan sampai menggunakan barang tajam. Bacalah ayat di bawah ini :

َُلٰ َكِ َشََلا ِّبى َر ُ َّللََا ُ َّللَا َوُى

HUWALLAHU ALLAHU RABBI LASYARIKALAHU

Sesudah di baca, lalu tegur dengan suara keras Insya Allah apa yang di tangannya terlempar.

PEMBAGIAN TUBUH

Langit Tujuh Susun

1. Kepala A. Kepala = Sifat Allah

2. Telinga 3. Kening

4. Mata B. Dada = Sifat Muhammad

5. Hidung 6. Mulut 7. Leher

Tanah Tujuh Lapis

1. Susu (Rusuk) C. Pusat Sifat Adam

2. Hati 3. Pusat 4. Sulbi 5. Lutut 6. Kaki

(11)

KEJADIAN MANUSIA

Pertama namanya di alam Arwah di Lauhul Mahfudz, sebelum dalam kendungan Ibu-Bapak, Ta‘yun awal namanya. Kawinnya Ibu-Bapak, selama kita masih di rahim Bapak selama 40 hari, Ta‘yun Ruh namanya. Setelah pindah ke rahim Ibu, selama 9 bulan 40 hari, Ta‘yun Akhir namana. Adapun mula pertam akan dimasukkan Ruh (nyawa) dalam tubuh. Allah berfirman. “Hai Nyawa, apakah engkau akan menikahi tubuh sebagai istrimu?” Nyawa menjawab “Iman dan Keikhlasan”. Allah pun bertanya lagi sambil di jawab oleh Nyawa tersebut : siapa menikahi engkau? Syadahada. Siapa saksimu? Istinja. Siapa walimu?

Junub yaa Tuhan. Apa yang engkau sebutkan? Ada lima yaitu Ucapan Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan Berhaji Bila Mampu. Aku mau apa yang menjadi maharnya. Perjanjian manusia di Lauhil Mahfudz.

َلََب اْوُلَك ِّبَرِب ُت ْسَمَا ْمِي ِسُفْهَا َلََؽ ْ ُهَُدَي ْشَاَو َمِحِتِيَّرُذَو ِحِر ْوُي ُع َمَدٰا ْنِم َمُّبَر َّذَخَاْذِاَو

َ ْيِلِف ْلَغْما اَذَى ْنَؼ اَّنُن َّناِاِةَماَيِلْما َمْوَي َن ْوُكَي ْنَا َناَّدِي َش

WA IDZ AKHADZZA RABBUKA MIN ADAMA DZUHUURIMI WADZURRIYATIHIM ASYHADAHUM ALAA ANFUSIHIM ALASTU BIRABI QULUUBALAA

SYAHIDDANAA ANYAKUUNA YAUMA YAKUUMAL QIYAAMATI INNAKUNNA AN HADZAL GALFILIINA.

Ingatlah ketika Tuhanku menjadikan keturuan anak Adam dari punggung mereka, mereka persaksikan diri mereka sendiri, seraya Allah berfirman : bukankah Aku Tuhan-mu? Yaa, kami telah menyaksikan, supaya jangan kamu mengatakan pada hari kemudian Kami lalai dari pada ini.

Setelah kita selamat lahir kedunia, maka kita bertaqwa, utamanya mengerjakan Shalat. Firman Allah dalam :

َلْي ِصَا ًةَرْكُب َمُّبَر َمْم اُرُنْذاَو

WADZUKURUMMA RABBUKA BUKRATAAN ASHIILA Sebutlah nama Tuhan-mu, pagi dan petang (Shubuh-Ashar)

اًً۬دوُمۡحَّم اًً۬ماَلَم َمُّبَر َمَثَؾۡبَي نَٱ ٰٓ َسَؼ َ َّلَّ ًً۬ َلِف َنا ۦِوِب ۡدَّجَ َتََف ِلۡيَّم ٱ َنِمَو

WAMINALLAILU FATAHAJJUDBIHI, NAFILATALLAKA ASAA AIYAB‘ATSUKA RABBUKA MAQAAMAAMMAHMUDAA

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

َّصم ٱ ِمِكَٱَو

َة ٰوَل

ۖ

ِرَكنُمۡم ٱَو ِِٓاََۡحَفۡم ٱ ِنَؼ ٰ ىَ ََۡۡ َةٰوَل َّصم ٱ َّن

ا

ۗ

(12)

WA AQIMUSHALAATA, INNA SHALAATAN TANHAA ‗ANILFAHSYAA‘I AWALMUNKARI.

dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar

ٱ ْاوُيمِكَٱَو

َيِؾِنٲ َّرم

ٱ َػَم ْاوُؾَنۡر ٱَو َةٰوَنَّزم ٱ ْاوُثاََِو َةٰوَل َّصم

WA AQIMUSHALATA WA ATUUZZAKAATA WARKU‘UU MA‘ARRAKI‘IINA

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'

KEDUDUKAN SHALAT DALAM TUBUH

Dzuhur 4 raka‘at, Ashar 4 raka‘at, maghrib 3 raka‘at, Isya 3 rakaat dan Shubuh 2 rakaat. Jadi jumlahnya adalah 17 rakaat.

Pada Bapak 4 : Kuku, Rambut, Tulang, Urat Pada Ibu 4 : Kulit, Daging, Otak, Darah

Pada Allah 5 : Pendengaran, Penglihatan, Penciuman, Perkataan, Perasaan Tambahan 4 Anasir : Tanah, Air, Api, Angin

Jumlah 17 ditambah lagi dengan 3 rakaat shalat witir jadi 20.

KEDUDUKAN PADA TUBUH

Dzuhur 4 rakaat : Rakaat Pertama, hadapan kita

Rakaat Kedua, belakang kita Rakaat Ketika, lambung kiri Rakaat Keempat, lambung kanan Ashar 4 rakaat : Rakaat Pertama, tangan kiri

Rakaat Kedua, tangan kanan Rakaat Ketiga, kaki kiri Rakaat Keempat, kaki kanan Maghrib 3 rakaat : Rakaat Pertama, lubang hidung kiri

Rakaat Kedua, lubang hidung kanan Rakaat Ketiga, mulut

Isya‘ 4 rakaat : Rakaat Pertama, mata kiri Rakaat Kedua, mata kanan Rakaat Ketiga, telinga kiri Rakaat Keempat, telinga kanan Subuh 2 Rakaat : Rakaat Pertama, nafas

(13)

Dzuhur hurufnya Alif (

ا

) pada kepala Ashar hurufnya Lam (

ل

) pada leher Maghrib hurufnya Ha‘ (

ح

) pada dada Isya‘ hurufnya Mim (

م

) pada pusat Shubuh hurufnya Dal (

د

) pada kaki

Dzuhur kiblatnya Qursyi, Ashar kiblatnya Maqdis, Maghrib kiblatnya Baitul Makmur, Isya‘ kiblatnya Arasyi, Shubuh kiblatnya langsung Ka‘bah.

Dzuhur menyelinap pada mata, Ashar menyelinap pada pendengara, Maghrib menyelinap pada penciuman, Isya‘ menyelina pada perasaan, Shubuh penyelinap pada perkataan.

Berdiri itu baktinya Hati, Ruku‘ baktinya Nyawa, Sujd itu baktinya Darah, Duduk itu baktinya Tubuh.

TUBUH SEMBAHYANG

Kepala sembahyang : niat nyawa sembahyang, qur‘an kaki sembahyang, salam diri sembahyang, rakbiraturl ihram, tangan sembahyang, tahyat tempat sembahyang, ma‘ul hayat di dalam kepala ada otak, di dalam otak ada nafas, di dalam nafas ada ruh, di dalam ruh ada budi, di dalalm budi ada nur, di dalam nur ada Sir Allah.

NIAT SEMBAHYANG

Yang berdiri sembahyang : tubuh yang sembahyang, hati yang hadirnya sembahyang, nyawa yang samping sembahyang, rahasia.

CAHAYA WAKTU

Shubuh Nur Muhammad Putih, Dzuhur Nur Muhammad Hijau, Ashara Nur Muhammad Kuning, Maghrib Nur Muhammad Merah, Isya‘ Nur Muhammad Hitam.

Nur Muhammad Putih Adalah Hati, Nur Muhammad Hijau Adalah Empedu, Nur Muhammad Kuning Adalah Jantung, Nur Muhammad Merah Adalah Daging, Nur Muhammad Hitam Adalah Pusat.

ASAL KEJADIAN SHALAT

(14)

Alif ialah berdiri merupakan Rahasia pada kita, Dzat Allah Ha‘ ialah ruku merupakan Nyawa pada kita, sifat Allah Mim ialah sujud merupakan hati pada kita, nama Allah Dal ialah duduk merupakan tubuh pada kita, ciptaan Allah

Bila telah berdiri shalat tetapkanlah pandanganmu pada Dzat Allah semata-mata. Bila telah ruku‘ tetapkanlah pandanganmu pada Sifat Allah semata-mata. Bila telah sujud tetapkanlah pandanganmu pada Nama Allah semata-mata. Bila duduk tetapkanlah pandanganmu pada Ciptaan Allah semata-mata. Bila telah di luar/selesai shalat takutlah kepada Tuhan serta malu kepada-Nya.

Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam bersabda : “ Ketahulah! Sesungguhnya

shalat itu membaktikkan Nyawa, menyembah kepada Allah Azza Wa Jalla”

Adapun tubuh itu, apabila berdiri sembahyang, kemudian mengucapkan takbir, maka nafik-kan (tiadakan) Dzat dan Sifat anda, tinggal Dzat Allah semata-mata yang diyakinkan. Bila telah ruku‘ itulah dinamakan Mi‘raj, maksudnya Tuhan telah ada. Bila telah sujud, itulah dinamankan bermunajat, berhadapan dan berdialog dengn Allah. Bila duduk itulah dinamakan I‘tidal, dengan pendengaran-Nya kita mendengar, dengan penglihatan-Nya kita melihat.

Menurut para ulama‘ ahlul sunnah, sesungguhnya sembahyang itu lebih mulia daipada bumi beserta isinya. Dikatakan bahwa gerak itu bukanlah gerak sendiri, tetapi Allah menjadikan engaku dan gerakmu. Bagi mereka tidak memahami I‘tikad shalat, disamakan halnya menyembah berhala, sangat besar dosanya pada Allah Azza Wa Jalla.

SUMBER SHALAT LIMA WAKTU

Adapun shalat lima waktu bersumber dari Al-Fatihah, artinya lima pasal yang terbuka menjadi hakikat diri pada shalat lima waktu. Perkataan, penglihatan, pendengaran, penciuman dan perasaan. Allah menjadikan keterbukaan di dalam jiwa (nyawa) sehingga mata melihat, telinga dapat mendengar, hidung dapat mencium, lidah dapat berkata dan hati dapat merasa.

Inilah sebabnya Sayyidina Ali berkata :

ٌحاَرَا ْمَم ْنِا ابًّ َر ُدْؽَاَلا

LA A‘DU RABBAKA INLAM ARAHU

(15)

Maksudnya aku melihat Allah dalam waktu itu, dengan kata lain Allah menyatakan diri dalam lima waktu.

Sabda Nabi Muhamad shalallahu alaihi wassalam.

ِةَ ِتِاَفما ِبًّ َّلاِا َةَل َّصما ُّح ِصَثَلا

LATASHHUS SHALATA ILLA BIL FATIHATI

Tidak sah sembahyang tanpa bacaan Al-Fatihah

Karena shalat itu terbuka dalam lima waktu yang menjadi maka Tajalli Allah. Tajalli Dzat, Tajalli Sifat, Tajalla Nama, Tajalli Af‘al, Tajalli Bekas Perbuatan-Nya. Adapun asal dan sumbernya waktu yang lima waktu itu dari Al-Fatihah, maksudnya terbuka lima indera. Adapun haruf Al-Hamdu (

َدْمَحلَا

) yang terdiri dari huruf Alif, Ha‘, Mim dan Dal diisyaratkan kepada lima Tajalli tersebut. Sabda Nabi Muhammad shalallhu alaihi wassalam :

ِتَفِرْؾَمْما ِبًّ َّلاِا َةَل َّصما ُّح ِصَثَلا

LATASHHUS SHALATA ILLA BIL MA‘RIFATI

Tidak sah sembahyang kecuali dengan pengenalan

Pengenalan pada Dzat-Nya, Sifat-Nya, Nama-Nya, Perbuatan-Nya dan Bekas Tangan-Nya (segala yang lahir dalam lima waktu).

Adapu Al-Hamdu (

َدْمَحلَا

) yang terdiri dari lima titik itu berpangkal dari titik, seolah-olah muncul pada Rahasia Allah. Allah berfirman :

ٌهُّ ِس َناَاَو ىِّ ِس ُنا َسْو

ن

ْلاَا

AL ‗INSANU SIRRU WA ANA SIRRUHU

Insan itu adalah Rahasia-Ku dan Aku adalah Rahasia Insan

Sehingga dalam mengucapkan takbir, habislah segala hal, suara-suara lagi, hanya melihat dengan mata hati, maka sampailah niat mesra kedalam Alif Allah. Kemudian dimesrakan Nyawa kedalam Tabir Nur.

Demikianlah perpaduan atau penunggalan Tauhid hamba dengan Tuhan. Itulah shalat yang mempunyai tiga isi yaitu menyembah, disembah dan disembahkan. Tubuh itulah yang menyembah, nyawa itu yang disembahkan kepada Allah, sesudah membuat Takbir. Apapun yang terlitas dalam shalat tak usah dihiraukan, himpunkan ingatan semata-mata pada Allah sampai Khusu‘ tetapkan hadapanmu kepada Alah. Ini yang dinamakan dalil :

ُدِحاَو ُدُبْؾَمْماَو ُدِباَؾْمَا

(16)

Yang menyembah dan disembah satu

Maksudnya bila takbir telah diangkat, maka menuju diri-Nya. Adapun kenyataan lima waktu itu : shubuh kenyataannya pada Rahasia, Dzuhur pada Nyawa, Maghrib pada akal, Ashar pada hati dan Isya‘ pada tubuh.

HAKAIKAT SHALAT

Bila berdiri shalat hakikatnya Alif, itulah yang berdiri untuk shalat. Maksudnya naikkan dulu nafas kemudian berdiri untuk Shalat Nyawa yang lebih dulu berdiri. Kemudian tubuh karena tidak mungkin tubuh yang mendirikan Nyawa. Sebaiknya Nyawa itulah yang mendirikan Tubuh jangan bertentangan perbuatan Tubuh dengan Nyawa, yang dengan demikian itu sama dengan menserikatkan Tuhan. Hal inilah yan menentukan bahwa Nyawa itu ibarat Imam dalalm Tubuh, tetu saja Imam lebih dahulu berdiri, kemudian Ma‘mum. Itulah sebabnya Imam itu wajib diketahui.

Bilamana ada orang yang bertanya, siapa Imammu? Maka jawablah Al-Qur‘an Imam-ku. Karena itu Kalamullah (Perkataan) Tuhan. Dan Tuhan berisifat Qadim (Terkemuka). Jadi Al-Qur‘an itu juga Qadim. Jadi Hakikatnya Tuhan itu Imam tanpa yang demikian berarti shalat kita tidak sah, sebab yang dikatakan shalat ilah Dzahir-nya perbuatan. Dzahir artinya Perbuatan Tuhan pada kita, Allah juga pada hakikatnya sehingga kita bersatu kata atau sekata dengan Imam (Imam dan Ma‘mum). Dikatakan, Imaamanlillahita‟ala, imam

karena Allah ta‟ala, Iman itu menggerakkan Ma‘mu. Demikian halnya, nyawa itulah yang

menggerakkan tubuh dan tidak bergerak jika tidak digerakkan Allah. Bila Ruku‘ turunlah Nafas terlebih dahulu, kemudian badan Ruku‘. Begitu pula I‘tidal, naiklah Nafas. Waktu sujud demikian juga, Nafas turun. Kemudian naikkan nafas pada sat bangun dari suujd. Begitulah nafas itu, di ikuti naik turunnya dalam shalat. Inilah yang dikatakan Imam tanpa di Imami. Bila orang yelah memiliki hal ini, itulah yang sah menjadi Imam. Dapat dikatakan Imam yang di Imami oleh Ma‘mum. Lalu bila mengucapkan Takbiratul Ikhram, tahanlah nafas sebentar. Inilah yang dinamakan lenyap pada Nur Muhammad.

Alif berdiri, Ha‘ ruku‘, Mim sujud dan Dal duduk. Jadi jelas bila berdiri niatkan Alif yang berdiri, bila mengucapkan niat (Ushalli), satukan niat pada Allah. Dan bila mengucapkan Fardhu Dhuhri, yakib bahwa telah beserta dengan Tuhan serta bisikan-bisikan dengan Tuhan. Bila telah membawa Al-Fatihah kita yakin bahwa kita telah bercakap-cakap dengan Tuhan. Bila telah membaca surah berikutnya, kita yakin kita telah bercakap-cakap dengan Nabi Muhammad.

Bila kita Ruku‘ niatkan diri huruf Ha‘, serta yakinlah dalam hati bahwa kita menghormati pada Tuhan. Bila kita mengucapkan Sami‟allahuliman hamidah, yakinlah bahwa Tuhan mengetahui dan mendengar kita. Bila kita sujud niatkan diri huruf Mim, dan niatkan dalam hati, tiada yang lain selain Allah. Bila kita duduk, niatkan diri huruf Dal, niatkan dalam hati tiada yang lain selain Allah. Bila telah selesai Shalat, niatkan pahala pada

(17)

Nur Muhammad, dengannya (Nur Muhammad) sampai kepada Kesatuan Tuhan. Bila kita berdo‘a, yakinlah diri di Ka‘bah kita membawa do‘a.

CARA MEMANDIKAN MAYAT

Keislaman dimandikan oleh Abubakar, malunya dibungkus oleh Umar, Cahaya Muhammad diniatkan membungkus atau menyelimutinya. Diniatkan Nama Allah yang tertulis di wajah orang meninggal tersebut. Imamnya disebahyangkan oleh Utsman, bauknya yang busuk dikuburkan oleh Ali. Pendengarannya dibaacakan Talqin, perasaannya dibacakan do‘a oleh Malaikat. Tanda-tanda sudah bersih bila telah dirasakan pada suatu yang bergerak terdapat dipusatnya.

SHALAT MAYAT

Pasal yang dibicarakan tentang shalat mayat menutut sifat tujuh. Adapun sebabnya sebahyang empat takbir, karena berapangkat empat pasar dari Adam. Juga tentang fardhunya ada empat. Karena dari unsur Adam tadi yaitu : Tanah, Air, Api dan Angin. Tdidak Ruku‘, tidak Sujud, sebab dikeluarkan dari yang hidup kepada yang mati. Yang mati kepada yang hidup. Adapun Fardhunya shalat mayat pada sifat tujuh yaitu : Niat, Berdiri, Takbir, Baca Al-Faihah, setelah Takbir pertama membaca Shalawat, setelah Takir, Salam, Tertip membaca Do‘a. Yang diberikan pada ornag yang meninggal masing-masung pasal yang mendung hikmahnya, diantaranya :

1. Takbir 1 niatkan sembahyang kita meliputi Roh atau hidunya orang yang meninggal 2. Takbir 2 niatkan sembahyang kita meliputi Tubuh

3. Takbir 3 niatkan sembahyang kita meliputi alam kubur 4. Takbir 4 niatkan sembahyang kita terlindung

Adapun kesempurnaan shalat yang diberikan kepada orang yang meninggal ada tujuh kandungannnya yaitu :

1. Supaya dia dapat bergerak dari tidak bergerak 2. Supaya dia dapat mendengar dati tidak mendengar 3. Supaya dia dapat melihat dari tidak melihat

4. Supaya dia dapat berkata-kata dari tidak berkata-kata 5. Supaya dia dapat mencium dari tidak mencium 6. Supaya dia dapat menikmati dari tidak makan 7. Supaya dia dapat sentosa dari tidak sehat

(18)

ALIF DAN SUMBERNYA

Pengertian Alif itu bersumber dari titik atau sakkal berlindung. Yang dinamakan nyawa berlindung ialah rahasia Cahaya Dzat dan Sifat, itulah yang memperkenalkan Tuhan. Adapun Imam tempatnya Rahasia, artinya Cahaya itu adalah hati nurani. Ketika baris bawah dan titik terbagi, maka jadilah empat huruf yaitu : Alif (

ا

), Lam (

ل

), Lam (

ل

) dan Ha‘ (

ه

).

Nyawa kita dinamakan Hakikat, angan-angan kita dinamakan Tharikat, tubuh kita dinamakan Syaria‘at, ialah pengetahuan tentang pengenalan diri dalam tubuh kita. Bila nyawa melihat kedua-duanya, badan jasmani namanya. Bila badan melihat Allah, Rahasa namanya, bila Nyaw Melihat jasmaninya, hati kecil namanya.

Manusia

Yang dinamakan Ka‘bah ialah mukmin inilah ynag dinamakan Baitul a‘mur, ialah Kiblatnya Mu‘min Baitullah. Karena yang disembah adalah Tuhan. Itulah yang dikatakan sebagai kiblat semua Mu‘min. Pintu Ka‘bah itu ada delapan yaitu :

Empat diluar : diatas mata, diatas hidung, diatas telinga dan diatas mulut.

Empat didalam : sabar, cita-cita, rasa dan i‘tiqad

Hati Ka‘bah

Lubuk Jantung Lauhil Kepercayaan Lubuk Ma‘rifat Pendengaran Dada Jantung Iman Islam

(19)

AQIQAH DZIKIR

Sewaktu mengucapkan laa ilaa ha (

) niatkan dirimu lenyap bersama Nur Muhammad pada Dzat Allah. Kemudian mengucapkan ilallah (

) niatkan dirimu kekal bersama Nur Muhammad pada Dzat Allah.

Adapun yang

dimaksud disini

adalah jangan lalai

dalam pengawasan

diri lewat

masuknya nafas

Siapa yang selalu

mengucapkan

nama Tuhan siang

dan malam.

Seakan-akan tidak

berpisah dengan

Tuhannya

Bila keluar, samakan

dirimu kembali Dzikir

kepada Allah. Itulah

perbuatan Nabi dan

Rasul. Artinya yakinlah

tempatnya hati yang suci

dalam Nur Rahmat dari

Allah

Barangsiapa yang idak

mengenal tempat hati

sanubari, tidak sah

tabirnya, keselematan

ma‘rifatnya. Adapun

tempat hati di atas pusat

di susu/dada yang

kira-kira dua jari

(20)

Laa ilaa ha (

) artinya meniadakan, ilallahu (

) artinya mengisbatkan atau mengadakan Allah Azza Wa Jalla.

Hati yang menarik, sedangkan yang di tarik adalah Nyawa dan tempat menariknya pada Rahasia. Cahaya cermin itu tempatnya Rahasia, cahaya intan itu adalah tempatnya Muhammad, cahaya jamrud itu tempatnya Allah. Maka masukanlah dirinya dalam cahaya cermin, kemudia berpindah ke cahaya intan, kemudian ke cahaya jamrud, di dalam Nur Illahi bersama Muhammad. Nabi Dzahir pada Nyawa Muhammad, sehingga tidak ada pemisahan antara hati nurani (nyawa) kita bergerak dengan nyawa Muhammad serta Dzat Allah. Artinya tubuuh kita dapat bergerak dan berkehendak karena perintah dari nyawa kita. Sedangkan nyawa di bawa perintah Nur Muhammad, sehingga dapat bergerak, kuasa dan mengetahui. Adapun nyawa Muhammad itu, Nyawa pada Dzat Allah menurut dalil.

َك َلْفَا ُتْلَلَخ َام َك َلْفَ ْلاا َلْوَم

LAULAL AFLAKAMA KHALAQTU AFLAKA

Seandainya buka karena engkau Muhammad Aku tidak jadikan segala suatu arti hakukatnya, tidak berpisah Nur dengan yang punya Nur.

Hati sanubari

Rahasia  Hidup-Nya Allah Nyawa  Kebesaran-Nya Allah

Hati  Qidam-Nya Allah Tubuh  Ada-Nya Allahh

(21)

TENTANG DI ANTARA DUA NYAWA

Sabda Rasululla shalallu alaihi wassalam :

Alif itu adalah tubuh kita. Bari atas Alif (

أ

)itu adalah Rahasia kita, baris dibawah (

إ

) adalah Nyawa kita, dan Dhammahnya (

) adalah Hati kita. Adapun Ha‘ diibaratkan hatinya mu‘mun dan juga Rumah Allah. Baris atas Ha (

) yaitu adanya Tuhan, baris bawahnya (

) hidup tidak mati, Dhammahnya (

) adalah kesatuan tunggalnya Tuhan. Dan diantara dua itu ialah Istinja‘ pada Muhammad, junub pada Allah. Inilah yang dikatakan tiada terpisah antara Sifat Dzat Allah Azza Wa Jalla dan Muhammad Shalallu Alaihi Wasalam.

PERHATIKAN

Yang ditujuk Sifat kesempurnaan yaitu Lam I, Sifat Keagungan. Yang ditujung Lam II Sifat Keindahan. Yang ditunjuk Ha Sifat Haqiqat-Nya. alis jatuh pad Tubuh, Lam I jatuh pada Nyawa, Lam II jatuh pada Hati dan Ha jatuh pada Rahasia.

Amalan yang dibawah ini sangat bermanfaat untuk diamalkan, gunanya ialah : dalam saat kita sakaratul maut, mendapat berkah dan sesudah kita meninggal Insya Allah. Saat kematian tersebut, kita akan mengetahui dan inilah amalannya dibaca sebanyak 21 kali setiap selesai sembahyang juga sebelum tidur.

َّمُيَّلنَا

ِتْوَمْماَدْؾَباَمْيِفَو ِتْوَمْما ِفِ ِ ْكِْر َبًّ

ALLAHUMMA BARIKLI FILMAUTI WAFILMA BA‘DAL MAUTI

Baca dan amalkan dua ayat terakhir dari Surah At-Taubah sebanyak 10 atau 15 kali setia pagi dan petang. Gunanya untuk segalam macam bentuk barang tajam tidak mempan terhadap kita dan kita tidak akan terluka.

ًٌ۬فوَُِر َيِنِمۡؤُمۡم ٱِب مُڪۡيَلَؽ ٌصيِرَح ُّۡتُِّنَؼ اَم ِوۡيَلَؽ ٌزيِزَؼ ۡمُڪ ِسُفهَٱ ۡنِّم ًٌ۬لو ُسَر ۡمُڪَِٓاَج ۡدَلَم

. ًٌ۬يِحَّر

َوُى َّلا

ا َوٰـَم

ن

ا ٓ َلا ُ َّللَ ٱ َ ِبِ ۡ سَح ۡلُلَف ْاۡوَّمَوَث ن

ن

اَف

ن

ۖ

َؽ

ُتۡل َّڪَوَث ِوۡيَل

ۖ

ِي ِغَؾۡم ٱ ِِۡرَؾۡم ٱ ُّبَر َوُىَو

(22)

LAQAD JA‘AKUM RASULUMMIN ANFUSIKUM ‗AZUZUN ALAIIHI MAA ANITTUM HARISHU ALAIKUM BILMU‘MINIINA RA ‗UFURRAHIIM. FAIN

TAWALAU FAQUL HASBIYALLAHU LAA ILAA HA LLA HUWA ALAIHI TAWAKKALTU WAHUA RABBUL ‗ARSYIL ‗ADZIIMI.

Rahasia itu juga dinamakan Ayyan Tsabita, Qur‘an Samun Jala, Wujud Nyawa pada Muhammad, Nyawa Qadim‘ di Qadimkan. Tidak tindis ranah, berkubur pada Tuhan-Nya. namun ditutup sembunyikan, nanti di hari kemudian di jadikan tubuh, tidak berpisah dengan Tuhan. Itulah yang dinamakan Laut Tidak Bertepi, darisanalah kita datang dan kesana pulalah kita kan kembali. Artinya dari Tuhan akan kembali juga pada asalnya (Tuhan).

Dia juga dikatakan Iman, dia juga tempat kegaiban ta‘bir, begitu pula dalam Sakrat, bukan mani yang menjadi orang, dia juga bukan hamba pada Tuhan. Bahkan umat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam.

MENGENAL MANUSIA

(23)

MENGENAL ALLAH

Mengenal Allah : Dzat, Sifat, Nama dan Af‘al

Tubuh itu Af‘al Allah, Hati itu Nama Allah, Nyawa itu Sifat Allah dan Rahasia itu Dzat Allah. Nabi Muhammad shalallhu alaihi wasalam bersabda :

ُّ ِّسماَو ُحُّرما َو ُبْلَكَو ِنَدَبْمَا،ا َسَبْفَاَِاَي ْ شَا ِةَؾَبَرَ َبًّ ُو َسْفَه َفَرَؼ

‗ARAFA NAFSAHU BA‘A RABA‘ATI ASYYA‘A AFBASA, ALBADANI WA QALBU

WA RUHU WA SIRRU

Pengenalan diri ada empat : Tubuh, Hati, Nyawa dan Rahasia

ْؾِف ِنَدَبْما َّسِنَتْلُم

ُ َّللَا ِتاَف ِص ِح ْوُّرما ُسِنَتْلُم ُ َّللَاُِ اَ ْسَْا ِبلَلْما ُسِنَتْلُم ُ َّللَا ُل

َُّللَ ُتاَذِّ ِّسما ُسِنَتْلُم

MUQTANISSAL BADANI FI‘LULLAHU MUQTANISUL QALBI ASMAULLAHU MUQTANISURRUHI SHIFATULLAHU MUQTANISUSSIRRI DZATILLAHU

Yang memerintahkan tubuh adalah Perbuatan Allah, yang memerintahkan hati adalah naman-Nya Allah, yang memerintahkan nyawa adalah sifat Allah, yang memerintahkan

rahasia adalah Dzat Allah.

Tubuh itu adalah bayang-bayang Allah, hati adalah bayang-yang nama-Nya, nyawa adalah bayang-bayang sifat Allah. Sabda Nabi Muhammad shalallhu alaihi wasalam.

ُوَّبَر َفَّرَؼو ُو َسْفَه َفَّرَؼاَذَكٰى

HAKADZI ‗ARRAFA NAFSAHU WA ‗ARRAFA RABBAHU

Beginilah pengenalan pada diri (tubu) pada Tuhan

َُّللَا ُتْيَب ُبْلَلْمَا

ALQALBU BAITULLAHU

Hati adalah Rumah Allah

NIKMATNYA IMAN

Nyawa : Benar perkataan dan suci dirinya

(24)

Tubuh Iman : Banyak mengucapkan nama Allah Biji Iman : Ilmu

Unit Iman : Malu

Buah Iman : Halus, hati dan sabar Akar Iman : Halus, hati dan sabar Batang Iman : Mengharamkan yang haram Ikhlas Iman : Menghalalkan yang halal Perhatian Allah pada Iman yaitu Sembahyang/Shalat

NYAWA TERBAGI LIMA RUH

1. Ruh Nabi untuk tumbuh-tumbuhan

2. Ruh Jasmani untuk manusia 3. Ruh Hayawani untuk hewan 4. Ruh cahaya untuk mimpi

5. Ruh Rahman untuk mimpi yang baik datangnya dari Allah

TEMPAT IMAN DALAM DIRI

Sulbiyah, pusat, dada, kelapa nafsu

1. Ruh Idhafi yang tinggal di Sulbiyah menggerakkan Tubuh 2. Ruh Nabati yang tinggal di Pusat menggerakkan Hati 3. Ruh A‘lam yang tinggal di Perut menggerakkan Nyawa 4. Ruh Suci yang tinggal di Kepala menggerakkan Rahasia 5. Ruh Liga tinggal di Nafsu menggerakkan Nafsu

6. Ruh Nurul Ilahi yang tinggal pada Allah, menjadikan Lam

TENTANG HARI TUJUH PADA TUBUH

Ahad : Kepala : Qaadirun (berkuasa)

Senin : Tangan Kanan : Muridun (berkehendak) Selasa : Tangan Kiri : Aalimun (berilmu) Rabu : Kaki Kanan : Sami‘un (mendengar)

(25)

Kamis : Kaki Kiri : Hayyun (hidup)

Jum‘at : Hadapan : Baashirun (melihat)

Sabtu : Belakang : mutakallimun (berkata-kata)

NABI-NABI PENJAGA

Ahad : Nabi Adam

ََل َس ِوْيَلَؽ

Senin : Nabi Idris

ََل َس ِوْيَلَؽ

Selasa : Nabi Isa

ََل َس ِوْيَلَؽ

Rabu : Nabi Harun

ََل َس ِوْيَلَؽ

Kamis : Nabi Musa

ََل َس ِوْيَلَؽ

Jum‘at : Nabi Muhammad

ََل َّسو ِوْيَلَؽ ُ َّللَا َلَ َص

Sabtu : Nabi Ibrahim

ََل َس ِوْيَلَؽ

TUJUH SUSUN LATIFUL DALAM TUBUH

1. Latiful Qalbi : Pundak bahu kiri

2. Latiful Ruh : Susu (dada) kanan 3. Latiful Sirri : Susu (dada) kiri atas 4. Latiful Khalak : Susu (dada) kanan 5. Latiful Alkhalak : Pertengahan dada 6. Latiful Nafsi : Pertengahan hidung 7. Latiful Jasad : Pada ubun-ubun

HIMPUNAN LATIFUL YANG DISEBUT MANUSIA (pendapat haqiqat)

Hidung ibarat bukit Thursina, kening ibarat Nur, pipi ibarat Kahfi, telinga ibara Panji Muhammad

ََل َّسو ِوْيَلَؽ ُ َّللَا َلَ َص

otak ibarat Air Kautsar, ubun-ubun Baitul Makmur, tenggorokkan ibara Madinah, darah ibarat namanya Lukman, rambut ibarat namanya Qursyiti, mulut ibarat nama Jibril, telinga ibarat namanya Mikail, hidung ibarat namanya

(26)

NAMA-NAMA TUBUH

Urat/tulang namanya : Masriq

Muka/hadapan namanya : Maghrib

Air liur lidah besar namanya : Kautsar

Jantung namanya : Batu Jamrud

Mata putih namanya : Batu Jabarud

Lubang mata namanya : Alama Jabarud

Biji mata namanya : Alam Lahad

Di dalam biji mata namanya : Alam Syair

Muka mata namanya : Alam Sabir

MALAIKAT PENJAGA KITA

Jibril : Penglihatan

Mikail : Pendengaran Izrail : Perkataan Israfil : Penciuman

Rakib : Pencatat Kebaikan Atib : Pecatat Kejahatan

SAHABAT PADA DIRI

Abubakar : Kulit Umat : Darah

Utsman : Urat Ali : Tulang

SYARAT TAFAKKUR

Hadapkan rahasia pada wujud Allah dan dzat Allah, dengan kesadaran sepenuhya tanpa lintasan apapun. Dinamakan Allah maksudnya rupa Imun Jalal. Adapun didalam hatinya dzat Allah ketika telah nampak jelas dan jelas rupa sifat, maka ditetapkanlah

(27)

penglihatan hatinya yang punya sifat, sehingga dengan demikian itu dia melihat wujud “Dzat

Allah”. Inilah yang dinamakan fana‟ fillahi, artinya lenyap pelinglihatan pada Allah (melihat

Allah). Juga dinamakan baqa‟ billahi, telah kekal penglihatan pada Allah (selamanya melihat Allah dalam shalat maupun dalam kehidupan sehari-hari).

INGAT DAN WASPADALAH GANGGUAN CAHAYA

PADA SAKARATUL MAUT

Cahaya yang datang dari kiri adalah Kafir Cahaya yang datang dari kanan adalah Yahudi Cahaya yang datang dari kiri adalah Neraka Cahaya yang datang dari belakang adalah Murtad Cahaya yang datang dari ubun-ubun adalah Izrail

TANDA-TANDA KEMATIAN

Bilan tanda kematian telah tiba, maka hal yang penting untuk dilaksanakan adalah perbanyak Dzikir, bertaubat atas segala dosa yang pernah diperbuat, lahir dan bathin, besar dan kecil, sengaja atau tidak, perbanyaklah Dzikir.

Dzikir Tubuh :

َُّللَا َّلاا َ ٰلِٰا َلا

Dzikir Hati :

َُّللََا

Dzikir Nyawa :

َوُى َوُى

Dzikir Rahasia :

ْهَا ْهَا

Serahkan dirimu sepenuhnya, ghaibkan dirimu pada Nur Muhammad. Dengan demikian sampailah engkau pada Dzat Allah. Sebab akan mustahil bercerai Nur dengan yang punya Nur, laksana matahari dengan cahayanya.

Insya Allah akan selamat. Sangkalah dirimu dengan Rahmat Allah. Bila sangkan dirimu disiksa, engkau akan disiksa. Bila menyangka dirimu selamat maka engakau akan selamat.

Adapun tanda kematian itu boleh jadi ada dan boleh jadi tidak ada karena tergatung pada kehendak Allah Azza Wa Jalla. Hanya maut itu pasti tiba. Adapun tanda kematian itu

(28)

tanpa ada halangan, sampai Arays Qursy. Melihat Nur tiba-tiba ada laki-laki berpakaian hijau berdiri disebelah kanan, memegang tangan telunjukmu dan berkata : “lupakan dunia yang

gelap ini. Akhirat itu yang terang, kesanalah engkau dan Allah yang mengetahuinya, Nabi Muhammad

ََل َّسو ِو

ْيَلَؽ ُ َّللَا َلَ َص

itu datang dan berkata

َِّللَا ُلْو ُسَراًدَّمَحُم َّنَا ُدَي ْشَاَو ُ َّللَا َّلاِا َ ٰلِٰا َلا ْنَا ُدَي ْشَا

Selanjutnya melihat Nur yang tidak diketahui, tidak ada seumpamanya. Muncul lalu lenyap, muncul lagi dan segala sesuatu bersujud, berarti itu adalah tanda akhir hayatmu. Adapun perasaanmu lebih nikmat daripada hubungan seksual.

RAHASIA DASAR AKAN TIBANYA MAUT

Tubuh, pusat rasanya mau putus, ubun-ubun akan terbuka, bila datang tengah hari maka tengah malam kita akan meninggal.

Mula-mula ujung sulbi bergerak, kemudian tulang-belulang. Lalu bergerak pundak dan sekitarnya, kepala sampai ubun-ubun, urat pinggang rasanya tergantung dan lemas.

Keluar cahaya putih dari mulut, itulah Malaikat Jibril. Keluar cahaya merah dari telinga, itulah Malaikat Mikail. Keluar cahaya dari hidung, itulah Malaikat Izrail. Terakhir ternyata tubuh kita, tetapi telah agak tua, perhatikan restu Allah, terbelah tubuh kita keluar tubuh halus, ternyata lebih halus, itulah yang segera kita ikuti. Insya Allah, hanya Allah yang maha mengetahui, tetapkan wajah kita pada Maha Pencipta, semua ini bergantung pada Iman, Amal perilaku kita selama hidup di dunia lalu di dekatkan diri pada Allah dan semua makhluk.

TANDA-TANA KEMATIAN

Sabda Nabi Muhammad

ََل َّسو ِوْيَلَؽ ُ َّللَا َلَ َص

:

Ketahuilah tanda-tanda kematian itu supaya jangan seperti binatang

1. Bila engkau merasakan seluruh tubuhmu bergerak dan engkau merasakan nikmat, bergerak rohani, tandanya satu tahun lagi.

2. Bilang engaku merasakan hatimu bergerak serta persaanmu memberku, tandanya sepuluh hari lagi.

3. Bila bergerak lidah, tandanya tiga malam umurmu.

4. Bila bergerak lidah tembus kebatang leher tandanya tujuh malam.

5. Bila datang dirimu, engkau melihat dan kemudian berjalan membelakangimu, hitunglah langkahnya, lalu menghilang, begitulah banyaknya umurmu.

(29)

6. Bila sakit keras, ambillah cermin dan lihar dirimu, bila tidak ada lagi telingamu pada tempatnya tandanya enam hari lagi umurmu.

7. Bila engakau melihat mata terang di cermin tandanya lima belas hari lagi.

8. Bila ubun-ubun selalu bergerak, tandanya hari itu juga kalau bukan Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, Subuh engaku di jemput Maut.

9. Bila ada dua bayanganmu dalam cermin dan sama muka, yang satu lebih muda, itulah tandanya bersedia tubuh bercermin dengan nyawa mengahadap Allah.

PENERIMAAN BEBERAPA WALI TENTANG KELUAR MASUK NAFAS

1. Bila nafas sunat, masuk nafas fardhu, itu shalat fardhu. Bila dilihat seperti keranjang cermin di dalamnya, ada orang seperti wajahnya diwaktu masih muda 40 malam sesudah melihat, lalu meninggal, 40 malam juga dalam kubur, lalu naik ke syurga pertama. Pegang huruf Alif.

2. Pegangan Qur‘an 30 Juz. Keluar nafas ketahui, maksudnya dikenal, itulah sembahnyang Iman. Tanda kematiannya ada pelita kecil hidup dimukanya, bercahaya sampai kelangit. Itu tanda 30 hari lagi umurnya, 30 hari juga dalam kubur, lalu naik ke syurga kedua.

3. Pegangan sifat 20. Keluar nafas ke dunia, maksudnya di akhirat, itu shalat dari akal, tanda kematiannya, dia melihat bintang-bintang naik kelangit, tandanya 20 hari lagi umurnya. Begitu pula dalam kubur, lalu naik ke syurga ketiga.

4. Pegangan Mikail dan Isafil. Keluar nafas rasul, maksudnya Tuhan. Itu shalat dirinya hati nurani. Tanda kematiannya ia melihat rambur berdiri diantara matanya seperti ke syurga. Didalamnya ada Nur merah seperti matahari. Tanda tiga hari lagi umurnya demikian pula juga dalam kubur lalu naik kesyurga ketujuh.

5. Pegangan rukun 13. Keluar nafas hamba, maksudnya Tuhan. Ia shalat dirinya hati. Tanda kematiannya, ia melihat bagaikan telur, ada orang di dalamnya, sama dengan mukanya sendiri. Tandanya 13 hari lagi umurnya, demikian pula dalam kubu lalu naik kesyurga keempat,

6. Pegangan orang dikasihi. Maksudnya nasaf dzat, kelurnya sifat. Itulah shalat hati sanubari. Tanda kematiannya, ia melihat cahaya berdiri di pusatnya ada manusia di dalamnya, sama muka dengan mukanya saat masih muda. Tandanya enam hari lagi umurnya, demikian juga di dalam kubur lalu naik keyurga keenam.

7. Pegangan martabat tujuh. Keluar masuknya nafas qadim. Itu shalat dirinya halus, tanda kematiannya dia melihat lebar mukanya, ada manusia di dalamnya, berpakaian hijau sejajar semua jari-jarinya, tertulis di ubun-ubunya Yaa Adbduh. Tandanya tujuh hari lagi umurnya, demikian pula dalam kubur lalu naik kesyurga ke delapan.

8. Pegangan tidak bercerai tubuh dan nyawa. Keluar nafas itu berpencar. Maksudnya tunggal. Itulah shalat rahasia. Tanda kematian ia melihat rambut selebar berdiri di ubun-ubun, selau cahaya sampai kearasy, di dalamnya pertama putih bersih, kemudian jadi manusia, sama muka masih muda bercahaya. Itulah halusnya kita

(30)

diakhirat. Tanda kematiannya, hari itu juga meninggal, hari itu juga naik ke arasy. Tindak sempat dibacakan talqin. Hilang dalam kubur.

9. Pegangan Nur Muhammad. Keluar nafas, itu juga masuk. Itu juga tenaga. Itu sembahyangnya Muhammad. Tanda kematiannya, dia melihat selebar rambut berdiri di dalamnya berkilau. Sinar sampai ke arasy qursy. Dalam sinar ada permata, lebih indah dari satin, lebih terang dari matahari, didalamnya ada manusia, sama muka diwaktu masih muda, bercahaya. Saat itu juga kita meninggal. Saat itu juga langsung ke arasy. Tidak sempat di talqin. Inilah shalat berkenalan. Kain kafan tidak hancur. Perhatikan :

Adapun permulaan Alif itu titik, yaitu baris bawahnya. Awal keluarnya angin pada hidung, yang disebut nafas keluar. Bila nafas itu masuk, disebut titik, qur‘an, nurun, ayan tsabita, juga disebut nur muhammad. Rahasia Tuhan. Muhammad, iman, nita perasaan, niat, perasaan, nikmat, lenyap pada Tuhannya, didunia sampai akhirat. Pada awalnya tal bermula, akhirat kesudahan wujudnya. Yang mula dijadikan Allah dinamakan bahru, artinya tidak mempunyai wujud yang haqiqat. Mustahil ada wujud yang abadi. Jadi yang hanya di pandang wujud Allah semata-mata yang ada. Semua itu sudah berakhir.

Adapun permulaan geraknya titik itu ialah baris dibawahnya alif, ketika alif itu dipandang, itulah yang dinamakan nyawa juga sifat Tuhan. Dzat itulah yang bersifat, artinya sifat itu yang bersatu dengan yang punya sifat cahaya yang tidak berpisah dengan yang punya cahaya. Terbalik-balik penglihatan pada mata hati sehingga tembus mata hati pada sekujur tubuh, sehingga melihat cahaya diri sendiri. Melihat Tuhan yang tidak ada seumpamanya pada alam semesta. Awal tak berpermulaan. Dahulu, tidak punya akhir. Maksudnya adalah sumber segala hal dan akhir dari segala persoalan.

Jika telah memuncak naiknya, maka alif tidak membentuk, dimana dinamakan Kharajiah, artinya keluar dinamakan hati, nama, rupa Muhammad. Hakikatnya Adam, artinya nyawa Adam, jelas pula alif, itulah yan menjelaskan sifat dan dzat. Nama dengan punya nama satu, jadi tiga jadi satu.

Para ulalma berkata, memang hanya tiga yang perlu diketahui yaitu : diri kita, Muhammad dan Tuhan. Itulah pengenalan yang tinggi. Adapun yang lainnya dari pada itu adalah cabang. Adapun alif itu, hidup selamanya, lain dari pada itu semua binasa. Itulah sebabnya kita dikatakan hidup. Sebab adanya alif pada kita. Apabila alif itu telah diam,matilah, karena memiliki sifat hidup.

Katahuilah :

Keluar nafas itu ada kembalinya dan macam sifat itu ada kekalnya. Inilah yang dinamakan syahadat dua. Artinya : satu di bawa datang dan satu di bawa pulang. Rahaisa laa ilaha

ilallah (

َُّللَا َّلاا َ ٰلِٰا َلا

), huruf laa ( ) yang dalam pengucapannya. Artinya laa ( ) itu membentuk huruf lam dan alif yang mengandung pengertian yaitu meniadakan atau ditiadakan, selain dari Allah ( ). Artinya hati yang menarik, nyawa yang di tarik, rahasia tempat menarik. Artinya menunjuk pada Allah ( ) ada Tuhan.

(31)

MENGHADAPI AKHIR KEHIDUPAN

Bila keadaan kita semalin lemah, sehingga tidak dapat melaksanakan Dzikir Tubuh, Hati, Nyawa dan Rahasia, maka pindah kepada A (

), I (

) dan U (

). Dan bila tidak mampu lagi perhatikan pada keluar masuknya nafas, dengan disertai keyakinan, dia juga benar, ia juga masuk, dia juga masu, dia juga yang tidak keluar dan tidak masuk. Akhirnya pindah yang tidak bersuara, yang bukan dengungan, bukan nafas, tidak tersentuh oleh lidah. Itulah yang dinaman dengan istilah Rambut Selembar. Ghaibkan dirimu pada Nur, inti Muhammad yang meneruskan kepada yang tidak terbatas, ialah Dzat Allah. Demikian menurut Syaikh Abdul Qadir Jainali.

KEPASTIAN ILMU

Bagi orang yang telah memiliki kepastian ilmu maka tiada hal yag tersembunyi baginya, bahkan Tuhan-nya itulah yang paling nyata dalam segala hal. Baginya tiada perbedaan antara hidup di dunia dan di akhirat. Mereka telah yakin bahwa hidup itu tidak mengalami kematian, sekalipun kelak akan berpisah dengan tubuhnya. Dalam arti men-Tuhan-kan Allah Azza Wa Jalla. Ia menyadari seluruh jiwanya, bahwa segala bentuk seta penghayatan dirinya Tuhan ia mengharapkan. Sebab apa yang ada adalah milik Allah, bahkan dirinya sendiri bukan miliknya. Mereka menyadari bahwa kekuatannya selama ini adalah palsu. Adapun yang bernama sesuatu, laksana gelombang denga air di lautan. Bila gelombang telah tiada, maka yang ada adalah lautan itu sendiri. Jelaslah bahwa gelombang itu merupakan sifat lautan. Laksanakan bayang-bayang maka jelaslah bila kita menyadari bahwa yang bathil itu, bathil sejak dulu, sekarang maupun yang akan datang. Sebaliknya bahwa yang hak itu awal yang tak berpemulaan dan akhir yang tak berkesudahan. Tiada dia dicakup oleh ruang dan waktu. Nyata ia dibalik sesuatu, dia itulah sebenarnya hakikat diri kita. Bahwa Dzat itulah yang bersifat, dan yang bersifat itulah yang menghidupi segala sesuatu. Jadi yang menjadi nyawa (Muhammad), dinamai titik, artinya Rahasia. Sedangkan yang dinamai Rahasia adalah Nur Dzat. Yang menjadi sifat Nur, artinya Nur yang tidak akan berubah-ubah (hidup yang tidak berubah)

Adapun nyawa Adam : Alif artinya himpunan, makan nyawa namanya. Jadi sebenarnya nyawa itu jadi dua nyawa yang dinamai titik adalah nyawa Muhammad. Nyawa yang dinamai Alif adalah Nyawa Adam. Itulah tiga tidak berpisah.

Bila hal tersebut nyata pada diri kita, berarti kita telah menyaksikan, melihat bukti sempurnanya. Dengan demikian selamat kita selama-lamanya.

(32)

Kehidupan abadi akhirat. Inilah dikatakan kesempurnaan Kepastian Ilmu. Segala yang di jadikan itu adalah bayang-bayang Tuhan. Sedangkan bayang dengan yang punya bayang-bayang satu.

Pengertian Nyawa : Menurut Syariat namanya Nyawa, menurut Thariqat namanya

Nur. Menurut Haqiqat namanya Dzat dan menurut Ma‟rifat namanya tak ada yang selain Allah Azza Wa Jalla.

PESAN SYEKH ABDUL QADIR JAILANI

Bila ada yang bertanya, bagaimana pengetahuanmu tentang Allah Azza Wa Jalla Sehinga engkau dinamakan orang yang berma‘rifat? Maka katakanlah, aku mengetahui dengan pengetahuan sendiri, tempatku melihat dan mengetahui, dengan pengenalan-Nya, aku mengenal.

Keahuilah, rahasia hati sebelum mati. Barangsiapa mengetahui hal tersebut, itulah orang yang telah mempersiapkan dirinya dan Tuhannya telah bersedia baginya.

Yang dimaksud mandikan dirimu, bukan dengan air. Bungkus dirimu, bukan dengan kain kafan. Sembahyanglah dirimu sebelum. Kubur dirimu dengan tanah.

Karena yang demikian Tuhan berfirman, bagi hamba-Ku yang demikian itu, tidak bercerai dari-Ku dan lepas dari tuntutan dunia akhirat. Yang dikatakan memandikan dirimu bukan dengan air, ialah lenyapkan dirimu dilautan adanya Allah. Bungkus dirimu ialah lenyaplah dirimu dalam hati. Sembahyangkan dirimu ialah rahasia lenyap pada Nur Muhammad dan Nur Muhammad lenyap dalam Nurullah. Tetapkan hatimu dalam keyakinan bahwa Tuha itu Esa adanya.

Bila ada Nur yang tidak ada seumpamanya, sedang masih ada perasaan sakit, itu sebelum sebenarnya diikuti. Bila telah merasakan nikmat seluruh perasaan sujud yakinlah bahwa Tuhan telah ada. Ada ada Nur atau tidak ada beragkatla, Insya Allah selamat.

Adapun kematian ada empat :

1. Mati Syari‘at, mengucapkan Dzikir pada akhir hayatnya 2. Mati Thariqat, mengucapkan Dzikir pada akhir hayatnya 3. Mati Haqiqat, mengucapkan Dzikir pada akhir hayatnya 4. Mati Ma‘rifat, mengucapkan Dzikir pada akhir hayatnya

Tanda-tanda kematian Syari‘at, hancur tubuhnya dalam kubur. Mati Thariqat, tubuhnya tidak rusak dan kering. Mati Haqiqat, tubuhnya utuh, rambutnya bertambah panjang, wajahnya bercahaya. Mati Ma‘rifat, tubuhnya lenyap dalam kubur diambil Malaikat, dibawa ketanah suci menjadi Wali Allah.

(33)

RAHASIA PERSETUBUHAN

Diumpamakan seperti makanan yang telah sia dihidangkan maka sebelum memakannya di ucapkan dulu :

Dzikir Tubuh :

َُّللَا َّلاا َ ٰلِٰا َلا

Dzikir Hati :

َُّللََا

Dzikir Nyawa :

َوُى َوُى

Dzikir Rahasia :

ْهَا ْهَا

Pada suapan pertama di ucapkan A ( ) tidak sentuh dengan lidah. Inilah suara mulai jadii. Pada suapan kedua I, U ( ) jangan disentuh dengan lidah. Inilah junub selamat dunia akhirat. Jika sudah berulang kali, katakan A ( ) jangan disentuh denga lidah. Sebab itulah yang tidak di sentuh tulisan. Jangan lupa sampai selesai. Begitulah cara Ali dan Fatimah. Agar si Istri merasa puas dan bahagia, suami dapat mengamalkan setiap saat buang air keci (bersih); jari manis kanan/kiri menyentuh (memegang) sulbi dan ibu kanan/kiri di kepala kemaluan dan membaca ( sulbiyah wa sulbi wattaraib)

ٌبْيا َّتَّماَو ِبْل ُصَو ٌةَيِبْل ُص

setelah membaca telan ludah, ingat jangan selalu diamalkan jika istri tidak samping

( dilaksanakan seperti menjengkel)

PENGERTIAN TENTANG SYARI‘AT TAHRIQAT, HAQIQAT

dan MA‘RIFAT

Syari‘at : Segala perintah dan larangan Allah Azza Wa Jalla. Thariqat : Melakukan perintah Allah menuju Haqiqat dan Ma‘rifat.

Haqiqat : Keyakinan pada Allah yang seakan-akan tembuh pandangan pada-Nya. Ma‘rifat : Pengenalan atau pengetahuan hamba pada Dzat Maha Pencipta

Ketika shalat di laksanakan dinamakan Syari‘at dan kesungguhan dalam shalat demi Allah semata dinamakan Thariqat. Ketika shalat kita sampai dinamakan Haqiqat.

Demikian menurut kitab ushul :

َِّللَاِةِّيَهَدَحَوْماُةَفِرْؾَم ِّقَحْماُةَفِرْؾَم ُةَلْيِلَحْماُةَفِرْؾَمَو َّقَحْما ُةَفِرْؾَم : ِنَةَفِرْؾَم ُةَفِرْؾَمْمَا

ِهِِ اَمْمَا ْنِم َلَاَؾَث

(34)

AL-MA‘RIFATU MA‘RIFATANI MA‘RIFATANI : MA‘RIFATUL HAQQA WA MA‘RIFATUL HAQIIQATU MA‘RIFATUL HAQQI MA‘RIFATUL WAHADA

NAYYATILLAHI TA‘ALA MIN AMMA ‗IHI

Dan pengenalan pada haqiqat, tidak ada jalan untuk sampai, karena kita tidak dapat menemui-Nya dengan penglihatan mata. Sabda Rasulullah dalam hadits Qudsi.

ُمْما ِفَِوًةَغ ْغُم َمَدٰا ُ ْبِْؽ ِد َسَج ِفِ َّنِا

ِداَؤَفْما ِفِ َو َّدَؤُف ِبلَلْما ِفَِو ِبْلَك ِفِةَغ ْغ

َِّللَا ُر ْوُه َّيِفِخ ِّ ِّسما ِفَِو ِّ ِس ِح ْوُّرْما ِفَو ِح ْوُّرماَ ْىِْمَع

INNAFII JASADI IBNU ADAMA MUTDZGHATA WAFIIL MUTDZGHATI FILQALBI WAFILL QALBI FU‘ADDA WAFILL FA‘ADI DHAMIRAR RUUHI WAFILRUUHI

SIRRI WAFIS SIRRI KHAFIYYA NURULLAHI

Susungguhnya dalam tubuh anak Adam, ada segumpal daging, di dalamnya hati, dalam hati ada buah hati, dalam buah hati ada nyawa, dalam nyawa ada rahasia, dalam rahasia ada

Nur Allah yang tersembunyi, dalamnya lagi ada Aku (Allah)

Nabi Muhammad berseru pada umatnya : ketahuilah dirimu, yaitu yang empat : Rahasia, Nyawa, Tubuh dan Hati. Rahasia itu Dzatullah, Nyawa Nur Safiullah, Hati Nu Asma Allah tubuh itu Af‘alulla.

Dari keempat di atas, tiga yang melihat Allah. Allah itu yang menjadikan alam semesta berserta isinya. Tuhan jualah yang meliputi, menempus, memesrai isinya, sebenarnya hijau darahnya.

NABI MUHAMMAD DENGAN ANAKNYA FATIMAH

Nabi Muhammad berkata pada anaknya, hai Fatimah, apakah engkau masih ingat yang saya katakan padamu. Fatimah mejawab : ia saya ingat semuanya. Ingatlah sebuah kata : yang tak berpisah denga Tuhan, yaitu suatu yang menentukan pengenalan, yang sesungguhnya di dalam kehendak Tuhannya. Itulah orang memakai penglihatan Tuhannya ia melihat. Janganlah merasa ragu dalam hatimu. Sebabnya yang dikatakan kepastian Ilmu Allah ilmu Yakin.

Tidak berpisah dengan Tuhan dan rasulnya sebab hekikatnya nyawa yang suci itulah yang dinamakan Muhammad. Artinya orang yang dicintai. Dikatakan baru, akan tetapi hakikatnya tidak dapat dikatakan baru. Sebab yang dikehendak hakikatnya Muhammad, ialah titik, rahasia. Dikatakan rahasia ialah Nur Dzat-Nya dan Nur Sifat-Nya. maksudnya, insan itu rahasiaku, dan Aku rahasianya. Dari sebab itu dikatakan dua rahasia. Yang wajib adanya da pangkal rahasia. Yang dikatakan harus adanya telah kembali atau lenyap hamba, Tuhan tetap Tuhan, adapun pengertian sebenanya dari Kalimat :

(35)

َُّللَا َّلاِا َ ٰلِٰا َلا

LAA ILAAHA ILLALLAHU

Tiada ada asalku, sedain dari Allah Ta‟ala

DZIKRULLAH-INGAT KEPADA ALLAH

Adapun persiapan untuk berdzikir dilakukan dalam enam tinggat :

1. Berniat  dalam berniat ucapkan ― ilahi anta maksudiy, waridhaka mathlubi‖

ِبى ْوُل ْطَم َم َضِرَو ىِدْو ُصْلَم َتْهَا ىِيٰمِا

“Ya Tuhan, engkaulah yang aku dan keridhaan Tuhanlah yyang aku cari”

2. Berduduk Thariqat

Yaitu duduk seperti duduk Tahiyat terakhir dalam shalat, kepala di tundukkan ke susu (dada) kiri. Ditempat bersih, segar, wangi dan sunyi

3. Rabithatul Mursyid

(rasa perhatian dengan Nabi Muhammad) a. Mengucapkan

ُم َل َّسما

ٌوُث َكََرَبَو ِ َّللَ ُةَ ْحْ َرَو ُّ ِبَِّنمااَ ُّيَُّا َمْيَلَؽ

ASSALAMU ALAIKA AYYUHANNABIYYU WARAHMATULLAHI WABARAKATUHU

Pada tingkat ini seolah-olah Nabi Muhammad hadir dimuka kita bersalaman. b. Kemudian mengucapkan :

َِّللَِداَبِؼ َلََؽَواَنْيَلَؽ ُم َل َّسما

َ ْيِخِما َّصما

ASSLAMU ALAIKAN WALAA ‗IBADILLAHI SHALIKHIINA

Mengucapkan selamat atas pribadi kita dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh 4. Bertaubat

(36)

Diniatkan supaya diampunkan dosa oleh Allah disaat lahir kita yaitu :  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : mata

 Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : telinga  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : hidung  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : mulut  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : tangan  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : kaki  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : syahwat

b. Membaca : “ astaghfirullah “ untuk diampunkan dosa bathin yaitu :  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : Latiful-Qalbi

 Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : Latiful-Roh  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : Latiful-Kahfi  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : Latiful-Akhfa  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : Latiful-Nafsu Natiqa  Minta diampunkan dosa yang dibuat oleh : Latiful-Kullu Jasad 5. Membaca do‘a Fatihah :

a. Fatihah satu kali dan Kulgu Allah (Al-Ikhlas) tiga kali

b. Memohon semoga Allah memberikan pahala atas bacaan tersebut atas pribadi sendiri, Nabi Muhammad shallahu alaihi wassalam dan atas Rabitah Mursyid (Syekh Thariqat yang dipakai)

6. Renungan

Merenungkan peristiwa-peristiwa hidup di dunia, akan kehidupan di akhirat. Dunia di tinggalkan di belakang, apakah ke syurga ataukah ke nereka? Syurga disebelah kanan, tak bisa masuk karena banyak dosa. Neraka disebelah kiri, takut masuk karena terlalu panas. Jalan terus pantang mundur, maju terus kedepan menemukan Allah (Liqa Allahi) sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur‘an yang artinya : “barangsiapa

yang ingin bertaubat amal shaleh dan tidak memperserikatkan sesuatu dalam beribadah kepada siapapun” pada tingkat ini perasaan bathin merasa Lamaujuda illallah. Setelah itu maka bacalah do‘a munajat tiga kali.

DO‘A MUNAJAT

َمَتَفِرْؾَمَو َمَتَّبَحَم ِنِ ِطْؼِا ِبى ْوُل ْطَم َكا َضِرَو ىِدْو ُصْلَم َتْهَا ىِيٰمِا

ILAAHII ANTA MAQSHUUDII WARITDAKA MATHLUUBII I‘THINII

MAHABBATAKA MA‘RIFATAKA

Yaa Tuhan, engkaulah tujuanku, dan keridhaanmu Tuhanlah yang aku cari, hamba mengharapkan kasih sayangmu, serta mengharapkan cintamu dan ma‟rifatmu

1. Adab dalam dzikir, dilakukan dalam empat tingkat :

(37)

 Terik nafas kepala ditegakkan, ucapkan LA... .... .... hati melihat keatas melampaui tujuh petala langit, sidratulmuntaha, mustawa arasy, kursy, lauhi mahfuds, kalam, keatas terus, keatas lagi ketingka yang tidak terbatas... ucapkan ILLALLAH ... dari bahu kanan sampai keseluruh kalimat ― LAA ILAAHA ILLALLAH‖ dipalulan berhimpun kedalam sanubari. Yakni gerakan nafas keluar/keatas : LAAILAHAILLALLAH pada tingkat ini, perasaan bathin telah berada di tempat yang tidak terisi, diruang yang tidak terbatas, lenyap dalam suatu keadaan miswallah yakni dalam wujud Allah semata-mata.

٢. Satu kali membaca LAAILAAHAILLALLAH, tiga kali membaca dalam hati Allah, Allah, Allah.

٣. Adab membaca LAAILAHA ILLALLAH dengan hati ikhlas, dengan harakatnya yang baik. LAA : 2 harakat, ILAAHA : 2 haarakat, ILLAHLLAH 6 harakat sana dengan 10 harakat.

٤. Berniat baik : dalam membaca LAA ILAAHA ILLALLAH, yang dipandu itu atau yang diluarkan itu ialah segala sifat-sifat mazmumah/yang tercela. Yang dimasukka ialah sifat-sifat mahmudah/yang terpuji.

Adab berdzikir :

 Kepala dan pandangan mata di tundukkan terus, semata-mata khusyu‘ kepada Allah dan seluruh anggota badan didiamkan.

 Tahan nafas keluar masuk, tenagkan hati, jangan bergerak-gerak.

 Duduk tarekat masih tetap dalam kehadiran hati kepada Allah menantikan faedah dan natijah dari dzikir.

 Semoga Allah melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita agar kita memperoleh natijah dzikir itu dan kalau ada pemberian Tuhan syukurilah.

 Dalam pada ini segala hal ihwal kita dilihat dan ketahui serta di dengar oleh Allah Azza Wa Jalla.

 Kita berkekalan bersama Allah.

 Sebelum kita bubar dalam mengerjakan Dzikir Lisa ― LAA ILAAHA ILALLALLAH ― hitunglah yan sudah dibaca dan teruskan berdzikir hingga tamat. Satu khatam : 7.000 = 7.000 x 7 = 70.000. Insya Allah nafas terakhir kita dengan ucapan ― LAA ILAAHA ILALLALLAH‖

Demikian antara lain cuplikan dari buku SERIBU SATU WASIAT oleh SYEKH H. JALALUDIN.

2. Adab dalam melaksanakan dzikir Dilakukan dalam 4 tinggat : Tinggat pertama

(38)

Putar kepala kekanan

- Baca dengan lisan : ILALLAH Putar kepala kekiri

Dalam hati baca : ALLAH, ALLAH, ALLAH 3x

- Mulai dari menit pertama telunjuk kanan di gerakkan, jantung di gerak-gerakkan, urat-urat bergerak-gerak.

- Kalau sudah bergerak-geraka tandanya Allah dalam hati, maka itulah dzikir Ismujat (dzikir Latiful Qalbi), dalam keadaan yang demikian itu.

- Dibaca Allah, di lidah 10 menit - Dibaca Allah, di hati 10 menit Tingkat kedua

Mata kepala dipekakkan, telinga bathin melihat Allah, Allah dengan penglihatan Iman dan keyakinan yakin : kita musyhada dengan Allah, berpandang-pandangan dengan Allah dengan af‘alullah, sifatillah dan dzatillah.

Tingkat ketiga

- Telingat kepala di pekakkan, telinga bathin mendengar kalimat Allah, Allah. - Perasaan bermusyahadah dengan Allah, berkata dengan Allah, seolah-olah Allah

mengatakan ― INNANI ANA ALLAH‖ aku ini Allah.

Lantas dalam hati menjawab : ―NALLAHU‖ atau menjadi : ―ALLAH, ALLAH, ALLAH‖

Sebagaimana Nabi Musa Kalamullah berkata dengan Allah.

Firman Allah : INNANI ANALLAHU LAA ILAAHA ILLA ANA FA‘BUDIY‖ ―bahwa hanya aku ini Allah, tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembalah Aku ― Dalam pada ini kita berkata-kata dengan Allah berdzikir.

Tingkat keempat.

- Lidah dimulut digerak-gerakkan keatas langit-langit, bibir, gigi geraham di rapatkan.

- Lidah bathin mengucapkan Allah, Allah.

- Pada tingkat ini perasaan bathin meraka ― LAMAUJUDA ILLAHLLAH‖ tidak ada yang maujud hanya Allah semata-mata.

- Alam lahir/kasar menjadi lenyap, maka yang ada hanya Dzatullah, Sifatullah dan Asma‘ullah.

Dalam pada ini, maka kita telah sampai pada tingkat iman Imulyakin, ainul yakin dan hakkul yakin. Dimana pada tingkat ini hanya merasai wujud Allah semata-mata. Demikian jalan menuju Allah menurut faham Wihdatul Wujud dalam ilmu Thatiqat.

Referensi

Dokumen terkait